Anda di halaman 1dari 11

Machine Translated by Google

MaPan: Jurnal Matematika dan;


studi p-ISSN: 2354-6883e-ISSN: 2581-172X
Jilid 10, No 1, Juni 2022 (116-126)
DOI: https://doi.org/10.24252/mapan.2022v10n1a8

PEMBANGUNAN E-LKPD MENGGUNAKAN BOOK CREATOR PADA PECAHAN


MATERI OPERASI DI SEKOLAH DASAR

Tri Yudha Setiawan1), Aidil Fikri2)


1Jurusan Pendidikan Dasar Universitas Jambi
2Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Jambi
1,2Jl. Jambi-Muara Bulian, Jambi, Indonesia
Email: yudhasetiawan252@gmail.com1), aidil.fikri1901@gmail.com2)

Diterima 08 Januari 2022; Direvisi 14 Juni 2022; Diterima 27 Juni 2022

Abstrak:
Melalui sistem pembelajaran online yang telah diterapkan, banyak permasalahan yang muncul.
Proses belajar mengajar secara online menyebabkan siswa merasa bosan saat belajar dan
tidak sepenuhnya menyampaikan materi kepada siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui proses pengembangan E-LKPD yang dibuat oleh penulis buku tersebut. Penelitian
ini merupakan penelitian research and development (R&D) dengan menggunakan model DDD-
E (Decide, Design, Develop, and Evaluate). Sumber data dalam penelitian ini adalah tiga
orang guru dan siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang
dibagikan kepada guru dan siswa. E-LKPD dikembangkan dengan memenuhi kriteria valid,
praktis, dan efektif. E-LKPD dinyatakan valid dengan hasil rata-rata 88% dengan kriteria
sangat layak. E-LKPD dinyatakan praktis dengan hasil rata-rata 88% dengan kriteria sangat
baik. E-LKPD dinyatakan efektif dengan hasil rata-rata 94% dengan kriteria sangat baik.
Disimpulkan bahwa E-LKPD sangat cocok digunakan untuk siswa sekolah dasar dan mampu
meningkatkan pemahaman dan motivasi belajar operasi hitung pecahan.

Kata kunci: E-LKPD SD, Operasi Pecahan, Model DDD-E

PENGEMBANGAN E-LKPD MENGGUNAKAN BOOK CREATOR PADA


MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN DI SEKOLAH DASAR

Abstrak:
Melalui sistem pembelajaran online yang telah diterapkan, banyak permasalahan yang muncul.
Proses belajar yang dilakukan secara online menyebabkan siswa merasa bosan saat belajar
dan tidak sepenuhnya menyampaikan materi kepada siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui proses pengembangan E LKPD yang dibuat dengan Book Creator dan
mengetahui kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan E-LKPD . Penelitian ini merupakan
penelitian research andDesign,
development (R&D)
Develop, anddengan menggunakan model DDD-E (Decide,
Evaluate).

Sumber data dalam penelitian ini adalah tiga orang guru dan siswa. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah angket yang dibagikan kepada guru dan siswa
serta observasi lembar. E-LKPD dikembangkan dengan memenuhi kriteria valid, praktis, dan
efektif. E-LKPD dinyatakan valid dengan hasil rata-rata 88% dengan kriteria sangat layak. E-
LKPD dinyatakan praktis dengan hasil rata-rata 88% dengan

[ 116 ]
Copyright © 2022, MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran
Machine Translated by Google

Pengembangan E-LKPD Menggunakan Book Creator…

Kriteria sangat baik. E-LKPD dinyatakan efektif dengan hasil rata-rata 94% dengan
kriteria sangat baik. Disimpulkan bahwa E-LKPD sangat cocok digunakan untuk
siswa sekolah dasar dan mampu meningkatkan pemahaman dan motivasi belajar
operasi hitung.

Kata kunci: E-LKPD SD, Operasi Hitung Pecahan, Model DDD-E

Cara Mengutip: Setiawan, T. Y, & Fikri, A. (2021). Pengembangan E-LKPD Menggunakan


Book Creator pada Materi Operasi Pecahan di Sekolah Dasar.
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran, 10(1), 116-126.
https://doi.org/10.24252/mapan.2022v10n1a8.

PENGANTAR

T
Virus Covid -19 yang melanda Indonesia berdampak sangat signifikan bagi semua
aspek, termasuk aspek pendidikan. Covid 19 adalah virus yang bisa
ditularkan antar manusia. Virus ini menyebar sangat cepat. Mengharuskan
pemerintah mengambil tindakan untuk memutus mata rantai Covid-19. Akibatnya,
pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menekan penularan virus Covid-19.
Salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah melalui surat edaran menteri pendidikan
dan kebudayaan nomor 4 tahun 2020 tentang pencegahan virus covid-19 di satuan
pendidikan. Proses belajar mengajar di Indonesia berlangsung secara online sesuai surat
edaran. Proses pembelajaran online ini baru pertama kali dilakukan sehingga belum
pernah diuji dan diukur sebelumnya (Noviyanti, Kurniawan, & Alirmansyah, 2020).

Pembelajaran online yang dilakukan di rumah memberikan kebiasaan baru bagi


siswa dan orang tua yang biasanya disibukkan dengan rutinitas di luar rumah. Selain
siswa dan orang tua, guru sebagai pendidik juga merasakan dampak dari pembelajaran
ini, dimana sebelumnya proses pembelajaran dilakukan di dalam kelas, namun kini harus
beralih secara online. Proses pembelajaran online ini tentunya tidak dapat berhasil tanpa
peran langsung guru, karena mereka adalah garda terdepan lembaga pendidikan (Putria,
Maula, & Uswatun, 2020).
Kegiatan belajar mengajar sebelumnya dilakukan oleh guru dan siswa di sekolah atau
melalui interaksi langsung tanpa menggunakan media. Kini mereka dituntut untuk
mengalami perubahan dalam proses pembelajaran (Joshi, Vinay, & Bhaskar, 2020).

Melalui sistem pembelajaran online yang telah diterapkan, tidak sedikit


permasalahan yang muncul, mulai dari materi pelajaran yang belum sepenuhnya
disampaikan oleh guru, hingga banyaknya tugas yang diberikan kepada siswa untuk diakses.

Volume 10, No 1, Juni 2022 |117


Machine Translated by Google

Tri Yudha Setiawan1), Aidil Fikri2)

informasi yang terkendala karena sulitnya belajar. koneksi internet dan sinyal dalam
mengakses informasi tersebut (Siahaan, 2020). Pelayanan yang baik di sekolah dasar
mengakibatkan siswa memiliki peluang yang lebih besar di jenjang sekolah berikutnya
(Noviyanti, Kurniawan, & Alirmansyah, 2020).
Oleh karena itu, permasalahan dan kekurangan dalam pembelajaran online harus
segera diperbaiki dan diselesaikan. Selain permasalahan tersebut, proses belajar
mengajar online juga menyebabkan siswa merasa bosan saat pembelajaran
berlangsung dan kurang menguasai konsep materi yang diajarkan. Berdasarkan
permasalahan di atas, maka diperlukan LKS yang dapat dikerjakan secara mandiri oleh
siswa dalam pembelajaran online ini. Lembar Kerja Siswa (LKPD) merupakan sarana
penunjang proses belajar mengajar yang dirancang sedemikian rupa dan tersusun atas
uraian singkat materi dan soal-soal yang disusun sebagai latihan untuk menunjang
proses pembelajaran (Kusumawati, 2017).

Penggunaan LKS yang efektif untuk digunakan dalam pembelajaran online


adalah E-LKPD. Penggunaan E-LKPD memiliki kelebihan antara lain dapat
mempermudah dan mengurangi jarak dan waktu sehingga proses belajar mengajar
menjadi lebih efektif dan dapat menjadi sarana pembelajaran yang menarik minat
belajar siswa (Syafitri & Tressyalina, 2020). Oleh karena itu, guru diharapkan mampu
menciptakan dan mengembangkan perangkat pembelajaran yang dapat membantu
proses pembelajaran. Dalam pembelajaran online, kinerja guru dinilai dan dilihat saat melaksanakan pemb
Kinerja adalah kemampuan dan perwujudan dalam bentuk karya dan karya yang telah
dicapai oleh guru untuk mencapai tujuan (Muazza, Sari, Noviyanti, Hendra, Harja, &
Hidayat, 2019).
Dalam penelitian ini akan dikembangkan E-LKPD yang dikemas dalam aplikasi
Book Creator pada materi pecahan di sekolah dasar. Keunggulan E-LKPD yang
dikembangkan adalah: 1) LKS dikembangkan secara online; 2) dilengkapi dengan
video dan gambar yang dapat memancing visualisasi siswa dalam memahami materi
abstrak; 3) memiliki tampilan yang menarik minat belajar siswa. Tujuan dari
pengembangan E-LKPD ini adalah untuk menghasilkan LKS yang efektif dan mampu
mengukur tingkat kemampuan belajar siswa.
pengertian pecahan. Dengan kelebihan yang telah diuraikan, peneliti tertarik untuk
meneliti pengembangan E-LKPD pada materi pecahan di sekolah dasar.

118| Jilid 10, No 1, Juni 2022


Machine Translated by Google

Pengembangan E-LKPD Menggunakan Book Creator…

METODE
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Research and Development
(R&D) atau yang biasa disebut dengan penelitian pengembangan. Metode dalam
penelitian R&D digunakan karena peneliti pada akhir penelitian akan menghasilkan
suatu produk (Apriliani, Maksum, Wardhani, Yuniar, & Setyowati, 2021).
Hasil akhir dari penelitian ini adalah E-LKPD pada materi pecahan. E-LKPD

dibuat menggunakan Book Creator yang diakses melalui Google.


Pengembangan E-LKPD dalam penelitian ini menggunakan model
pengembangan DDD-E. Model pengembangan DDD-E merupakan salah satu model
pengembangan yang pada setiap tahapannya terdapat proses evaluasi (Juniari &
Putra, 2021). Dalam model pengembangan E-LKPD menggunakan DDD-E terdapat
4 tahapan yaitu, memutuskan, merancang, mengembangkan, dan evaluasi (Havizul, 2019).
Pada tahap pertama yaitu tahap keputusan, peneliti menentukan kompetensi dasar,
indikator, dan tujuan pembelajaran. Tahap kedua adalah tahap design, pada tahap
ini peneliti membuat flowchart yang digunakan sebagai paduan untuk membuat E-
LKPD. Flowchart terdiri dari judul, profil penulis, KD, indikator, tujuan, materi singkat,
dan evaluasi. Tahap ketiga adalah tahap pengembangan (develop), peneliti membuat
E-LKPD mengacu pada hasil tahap perancangan sesuai dengan flowchart. Pada
tahap terakhir yaitu evaluasi, tahap evaluasi dilakukan pada semua tahapan. dimulai
dari tahap menentukan, merancang, dan mengembangkan. Tahapan tersebut dapat
dilihat pada grafik berikut.

Memutuskan

Rancangan

Mengembangkan

Evaluasi

Gambar 1. Model Pengembangan DDD-E

Volume 10, No 1, Juni 2022 |119


Machine Translated by Google

Tri Yudha Setiawan1), Aidil Fikri2)

Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa. Guru dan siswa akan
diminta untuk memberikan umpan balik melalui tanggapan guru dan siswa tentang E-
LKPD. Teknik pengumpulan data, alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah angket/kuesioner. Data yang dihasilkan dari penelitian ini berupa skor
penilaian produk, dan tanggapan dari guru dan siswa. Penelitian ini menggunakan metode
analisis statistik deskriptif kuantitatif. Analisis statistik deskriptif kuantitatif digunakan untuk
mengolah data yang diperoleh dari kuesioner dalam bentuk skor (Arsana & Sujana, 2021).

Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus.


P = x 100% (1)
Informasi:
P = Persentase Kelayakan
= Total Skor yang diperoleh
i = Jumlah Skor

Untuk menyimpulkan dan mengetahui hasil penelitian serta mengambil keputusan dalam

penentuan validitas, efektivitas, dan kepraktisan E-LKPD, digunakan konversi skala dengan
kriteria sebagai berikut.

Tabel 1. Kriteria Rentang


Tidak. Persentase (%) Kriteria
1 81%- 100% Sangat Layak (SL)
2 61%- 80% Layak (L)
3 41%- 60% Cukup Layak (CL)
4 21%- 40% < Kurang Memenuhi Syarat (KL)
5 20% Tidak Layak (TL)

HASIL DAN DISKUSI


Hasil akhir dari penelitian ini adalah produk Lembar Kerja Siswa Elektronik (E-
LKPD) yang dibuat oleh pembuat buku. Dalam pembelajaran yang menggunakan LKPD
dalam prosesnya, siswa akan memperoleh pengetahuan secara mandiri melalui kegiatan
di LKPD (Arsana & Sujana, 2021). Pengembangan E-LKPD dilakukan untuk operasi
aritmatika pada pecahan menggunakan model DDD-E. Pada tahap penggunaan dilakukan
uji coba kelompok kecil. Dalam penelitian ini, pengembangan yang dilakukan oleh peneliti
DDD-E adalah.

120| Jilid 10, No 1, Juni 2022


Machine Translated by Google

Pengembangan E-LKPD Menggunakan Book Creator…

1. Putuskan
Pada tahap awal model DDD-E yaitu determinasi. E-LKPD menjadi pilihan bagi
guru untuk melatih dan memberikan pemahaman kepada siswa. Guru memiliki pilihan
E-LKPD yang merupakan salah satu kegiatan siswa baik dalam
segi tema dan bagian mata pelajaran yang dapat dibuat E-LKPD (Sulistyorini,
Harmanto, Abidin, & Jaino, 2018). Pada tahap ini peneliti menentukan tema dan ruang
lingkup E-LKPD yang akan dikembangkan. Peneliti selanjutnya menentukan kompetensi
dasar, indikator, dan tujuan yang ingin dicapai melalui E-LKPD. Dalam E-LKPD yang
dikembangkan diharapkan mahasiswa memahami apa itu pecahan dan melakukan
operasi pecahan. E-LKPD dapat digunakan pada smartphone atau laptop yang
terkoneksi dengan internet. Prasyarat keterampilan bagi mahasiswa yang akan
menggunakan E-LKPD adalah mahasiswa harus mampu mengoperasikan atau
menggunakan smartphone atau laptop dengan baik.

2. Desain
Pada model pengembangan DDD-E tahap kedua, yaitu tahap desain atau
perencanaan E-LKPD. Pada tahap ini peneliti merancang produk E-LKPD. Dalam
penelitian ini komputer atau laptop merupakan alat utama untuk mengembangkan E-
LKPD, spesifikasi laptop yang digunakan oleh peneliti adalah prosesor Intel dan RAM
4 GB dan tipe sistem 64-
sistem operasi bit. Selanjutnya peneliti menggunakan bandar dalam pembuatan E
LKPD. Penulis buku dapat diakses melalui Google dengan menggunakan jaringan
internet. Pembuatan tampilan pada E-LKPD berdasarkan flowchart yang telah dibuat.
Pada tahap awal pembuatannya, peneliti mengumpulkan gambar dan ikon yang
diperoleh dari internet dan memotongnya. Setelah proses cropping selesai, mereka
digabungkan untuk menciptakan tampilan yang menarik pada E-LKPD.

3. Mengembangkan
Pada tahap pengembangan, E-LKPD dibuat dan dikembangkan sesuai dengan
hasil pada tahap perancangan. E-LKPD terdiri dari sampul, identitas penulis, petunjuk
pembelajaran, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan, materi, dan latihan
serta daftar pustaka. Sampul E-LKPD terdiri dari judul E-LKPD, dan identitas mahasiswa
dengan tambahan visual berupa gambar yang sesuai dengan judul E-LKPD.

Bagian materi E-LKPD berisi penjelasan tentang operasi hitung pecahan dan pecahan.
Pada bagian latihan disajikan soal-soal yang mengasah kemampuan siswa setelah
membaca dan memahami materi yang

Volume 10, No 1, Juni 2022 |121


Machine Translated by Google

Tri Yudha Setiawan1), Aidil Fikri2)

telah dipelajari. Pada bagian latihan, soal disajikan dengan warna dan bentuk tarian yang
membuat siswa tertarik untuk mencoba. Latihan atau tes tersebut disusun berdasarkan
tujuan pembelajaran dan menjadi tolak ukur kemampuan siswa dari tiga aspek yaitu aspek
pengetahuan, sikap,
dan keterampilan (Amali, Kurniawati, & Zulhiddah, 2019). Setelah E-LKPD selesai, dinilai
oleh guru dan diujikan pada siswa. E LKPD yang dibuat adalah dengan mengikuti materi
dan materi pelajaran di kelas. Selain itu, E LKPD juga sangat mendukung proses
pembelajaran online. Mahasiswa dapat belajar dan berlatih menggunakan E-LKPD secara
mandiri dimana saja dan kapan saja. Penilaian yang dilakukan oleh guru bertujuan untuk
melihat dan mengukur kelayakan E-LKPD. Penilaian yang diberikan oleh guru nantinya
akan digunakan sebagai bahan perbaikan untuk E-LKPD yang dikembangkan. Pada tahap
penilaian ini, pengembang memberikan angket kepada guru dengan menggunakan
instrumen penilaian yang disediakan oleh pengembang.

Pada tahap selanjutnya, setelah evaluasi E-LKPD, selesai dilakukan oleh guru dan
layak untuk diujicobakan oleh siswa, peneliti selanjutnya melakukan tes E-LKPD. Uji coba
implementasi produk E-LKPD didistribusikan melalui link yang dapat diakses atau dibuka
oleh siswa melalui smartphone masing-masing. Sebelum diujicobakan, pengembang
menjelaskan terlebih dahulu cara dan fungsi penggunaan E-LKPD. Setelah itu, pengembang
membagikan tautan di pesan WhatsApp untuk diakses siswa. Pembagian link E-LKPD ini
bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dan tanggapan serta pengukuran mengenai E-
LKPD.

4. Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan tahap terakhir dari penelitian ini. Pada tahap terakhir ini
peneliti mengevaluasi dan merevisi secara keseluruhan jika masih terdapat kesalahan atau
kekurangan yang perlu diperbaiki. Evaluasi dilakukan pada setiap tahapan yang bertujuan
untuk meningkatkan LKS, evaluasi ini disebut evaluasi formatif (Wandari, Kamid, & Maison,
2018). Pada tahap penentuan, terdapat evaluasi pada bagian penentuan ruang lingkup
materi dan tujuan.
Pada tahap desain atau desain, ada evaluasi terhadap teks dan ilustrasi. Selanjutnya pada
tahap pengembangan terdapat evaluasi berdasarkan hasil penilaian guru, penilaian tersebut
dijadikan acuan untuk memperbaiki dan meningkatkan efektifitas E-LKPD. Setelah
melakukan evaluasi pada setiap tahapan dan melakukan beberapa uji coba dengan siswa,
evaluasi tersebut dijadikan sebagai penyempurnaan dari E-LKPD.

122| Jilid 10, No 1, Juni 2022


Machine Translated by Google

Pengembangan E-LKPD Menggunakan Book Creator…

Dalam penelitian ini, validitas E-LKPD ditentukan dari hasil angket validasi E-LKPD
yang diisi oleh 3 orang guru. Kuesioner validasi E LKPD mempertimbangkan beberapa aspek,
yaitu aspek isi, penyajian materi, dan bahasa. Hasil resensi dari guru disajikan pada tabel 2
dan hasil validitas disajikan pada tabel 3.

Tabel 2. Hasil E-LKPD


Tinjauan Hasil
Guru 1. Masih terdapat kesalahan dalam penulisan
2. Petunjuk Latihan Tidak jelas
3. pertanyaan yang disajikan tidak kontekstual. Pertanyaan

Tabel 3. Analisis Validitas


Pengulas Persentase Kriteria
untuk Guru MYS 88% Sangat Memenuhi Syarat
Guru M 84% Sangat Memenuhi Syarat
Guru SL 91% 88% Sangat Memenuhi Syarat

Rata-rata Sangat Memenuhi Syarat

Hasil validasi dapat disimpulkan bahwa E-LKPD dengan menggunakan Book Creator
dinyatakan valid.

Selain itu, pada tahap evaluasi peneliti melakukan analisis terhadap kualitas E-LKPD
ditinjau dari kepraktisan dan keefektifannya. Hasil analisis praktikum yang dilakukan peneliti
dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Hasil

Analisis Kepraktisan Persentase Kriteria

Respon Guru 84,3% Sangat bagus


Observasi Pembelajaran
91,6% Sangat bagus
Implementasi dengan E-LKPD
Rata-rata 88% Sangat bagus

Berdasarkan hasil analisis praktikum pada tabel 4, skor angket respon guru mendapat
persentase sebesar 84,3% dengan kriteria sangat baik.
Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dengan E-LKPD diperoleh persentase sebesar
91,6% dengan kriteria sangat baik. Rata-rata diperoleh dari angket respon guru dan lembar
observasi pada

Volume 10, No 1, Juni 2022 |123


Machine Translated by Google

Tri Yudha Setiawan1), Aidil Fikri2)

pelaksanaan pembelajaran dengan E-LKPD sebesar 88% dengan kriteria sangat baik. Dari hasil
tersebut, E-LKPD yang digunakan dinyatakan praktis untuk digunakan dan dimanfaatkan.
Hasil analisis keefektifan yang diperoleh dari lembar angket respon siswa dan lembar
observasi penggunaan E-LKPD dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Hasil Efektivitas

Analisis Persentase Kriteria

Tanggapan Siswa 96% Sangat bagus


Lembar Observasi Menggunakan E-LKPD 92% Sangat bagus
Rata-rata rata-rata 94% Sangat bagus

Berdasarkan hasil analisis angket respon siswa terhadap E-LKPD diperoleh nilai persentase
sebesar 96% dengan kriteria “sangat baik”. Hasil lembar observasi penggunaan E-LKPD diperoleh
dengan nilai persentase 92% dengan kriteria “sangat baik” dengan rata-rata 94% “sangat baik”.
Sehingga E-LKPD yang digunakan dinyatakan efektif untuk digunakan dan dimanfaatkan dalam
memfasilitasi anak untuk berlatih dan memahami materi melalui E-LKPD.

Berikut adalah produk akhir E-LKPD yang telah diselesaikan melalui seluruh pengembangan
model DDD-E dan telah lulus uji coba.

Gambar 1. Hasil Akhir E-LKPD

124| Jilid 10, No 1, Juni 2022


Machine Translated by Google

Pengembangan E-LKPD Menggunakan Book Creator…

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan E-LKPD yang dilakukan
melalui PENCIPTA BUKU pada materi operasi hitung pecahan, dapat disimpulkan
bahwa E-LKPD dinyatakan valid, praktis, dan efektif untuk digunakan. Dari penilaian
E-LKPD dari aspek praktis dan efektif, dapat disimpulkan bahwa E-LKPD yang
dikembangkan sangat cocok digunakan untuk siswa sekolah dasar dan mampu
meningkatkan pemahaman dan motivasi belajar operasi hitung pecahan.

REFERENSI

Amali, K., Kurniawati, Y., & Zulhiddah, Z. (2019). Pengembangan kerja siswa
berbasis teknologi IPA masyarakat pada mata pelajaran ipa di sekolah dasar.
Jurnal Ilmu Pengetahuan Alam dan Integrasi, 2 (2), 191-202. https://doi.org/
10.24014/jnsi.v2i2.8151.

Apriliani, MA, Maksum, A., Wardhani, PA, Yuniar, S., & Setyowati, S.
(2021). Pengembangan media pembelajaran PPKN SD berbasis powtoon
untuk mengembangkan karakter tanggung jawab. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Dasar, 8(2), 129–145. https://doi.org/10.30659/pendas.8.2.129-145.

Arsana, IWOK, & Sujana, IW (2021). Pengembangan kerja lembar siswa (LKPD)
berbasis project based learning pada muatan IPS. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Dan Pembelajaran, 5(1), 129–135. https://doi.org/10.23887/
jipp.v5i1.32817.

Havizul, H. (2019). Pengembangan multimedia interaktif untuk pembelajaran IPS di


sekolah dasar menggunakan model DDD-e. Cakrawala Sosial, 6(2), 283–
297. https://doi.org/10.31571/sosial.v6i2.1202.

Joshi, A., Vinay, M., & Bhaskar, P. (2020). Dampak pandemi coronavirus pada
sektor pendidikan India: perspektif guru tentang pengajaran dan penilaian
online. Teknologi Interaktif dan Pendidikan Cerdas, 18(2), 205–
226. https://doi.org/10.1108/ITSE-06-2020-0087.

Juniari, IGAO, & Putra, IM (2021). Pengembangan media pembelajaran multimedia


interaktif model DDD-e pada muatan pelajaran IPA kelas V
SD. Jurnal Edutech Undiksha, 9(1), 140–148. https://doi.org/10.23887/
jeu.v9i1.33091.

Kusumawati, NM (2017). Optimalisasi model pembelajaran berbasis masalah


dengan bantuan lembar kerja siswa (LKS) untuk meningkatkan

Volume 10, No 1, Juni 2022 |125


Machine Translated by Google

Tri Yudha Setiawan1), Aidil Fikri2)

aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran matematika. Jurnal Penelitian
Tindakan Pendidikan, 1(3), 197–209. https://doi.org/10.23887/jear.
v1i3.12684.

Muazza, Sari, SR, Noviyanti, S., Hendra, MR, Harja, H., & Hidayat, M.
(2019). Menganalisis kompensasi dan iklim kerja terhadap kinerja guru.
Jurnal Internasional Penelitian Ilmiah & Teknologi, 8 (12), 1668–1673.
Diperoleh dari http://www.ijstr.org/paper references.php?ref=IJSTR-1219-26258.

Noviyanti, S., Kurniawan, AR, & Alirmansyah. (2020). Analisis sikap dan berpikir
kritis siswa sekolah dasar pada pembelajaran tematik. Jurnal Internasional
Penelitian Ilmiah & Teknologi, 9(1), 4190–4195. Diperoleh dari http://
www.ijstr.org/paper-references.
php?ref=IJSTR-1119-24812.

Putria, H., Maula, LH, & Uswatun, DA (2020). Analisis proses belajar online (daring)
selama pandemi covid-19 bagi guru sekolah dasar.
Jurnal Basicedu, 4(4), 861–870. https://doi.org/10.31004/basicedu.
v4i4.460.

Siahaan, M. (2020). Dampak pandemi covid-19 terhadap dunia pendidikan.


Jurnal Kajian Ilmiah, 1(1), 73–80. https://doi.org/10.31599/jki.v1i1.265.

Sulistyorini, S., Harmanto, Abidin, Z., & Jaino. (2018). Pengembangan kerja siswa
tematik terpadu (LKPD) integrasi memperkuat pendidikan karakter (PPK)
dan literasi siswa sekolah dasar di kota Semarang. Jurnal Kreatif: Jurnal
Kependidikan Dasar, 9(1), 21–30. https://doi.org/10.15294/
kreatif.v9i1.16503.

Syafitri, RA, & Tressyalina. (2020). Pentingnya lembar kerja siswa pembelajaran
kontekstual (e-LKPD) elektronik (e-LKPD) dalam pembelajaran menulis teks
deskripsi selama masa pandemi covid-19. Prosiding Konferensi Internasional
ke-3 tentang Bahasa, Sastra, dan Pendidikan (ICLLE 2020), 284–287. https://
doi.org/10.2991/assehr.k.201109.048.

Wandari, A., Kamid, & Maison. (2018). Pengembangan kerja peserta didik (LKPD)
pada materi geometri berbasis budaya Jambi untuk meningkatkan kreativitas
siswa. Edumatika : Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 1(2), 47–55. https://
doi.org/10.32939/ejrpm.v1i2.232.

126| Jilid 10, No 1, Juni 2022

Anda mungkin juga menyukai