Anda di halaman 1dari 9

Tanda, Proses Pembuahan,

hingga Perkembangan Janin

Hal istimewa yang hanya bisa dialami oleh wanita tetapi tidak pada pria
yakni kehamilan. Kehamilan bukanlah proses yang singkat. Butuh waktu
dan perjalanan panjang sejak pembuahan, perkembangan bayi di dalam
kandungan, hingga nantinya melahirkan.

Penting untuk mengetahui semua hal seputar masa kehamilan. Yuk, simak
informasinya berikut ini!

Apa itu kehamilan?


Kehamilan adalah proses yang terjadi dari pembuahan sampai kelahiran.
Proses ini dimulai dari sel telur yang dibuahi oleh sperma, lalu tertanam di
dalam lapisan rahim, dan kemudian menjadi janin.
Kehamilan terjadi selama 40 minggu, yang terbagi ke dalam tiga trimester
yaitu:
 Trimester pertama (0-13 minggu): struktur tubuh dan sistem organ bayi
berkembang. Kebanyakan keguguran dan kecacatan lahir muncul selama
periode ini.
 Trimester kedua (14-26 minggu): fase perkembangan dan pertumbuhan
janin.
 Trimester ketiga (27-40 minggu): fase maturasi atau kematangan organ dan
pertumbuhan janin.
Pada beberapa kasus, bayi bisa bertahan di dalam rahim sampai minggu
ke-42.

Namun, janin harus segera dikeluarkan karena berisiko menimbulkan


masalah kesehatan, seperti bayi menelan air ketuban yang sudah
terkontaminasi feses (aspirasi mekonium).
Meski kehamilan adalah kondisi yang tergolong umum dan terjadi hanya
pada wanita dalam usia reproduktif, beberapa wanita mungkin mengalami
hal ini.
Wanita bisa saja tidak hamil karena memiliki kondisi medis yang dapat
membuatnya susah hamil maupun memilih untuk steril agar tidak hamil.
Apa saja tanda dan gejala kehamilan?
Waktu kehamilan bisa berbeda-beda antarcalon ibu hamil. Gejala
kehamilan bisa segera dirasakan atau mungkin muncul dalam beberapa
minggu setelah berhubungan seks terakhir kali.

Setiap wanita pun bisa saja mengalami tanda hamil yang berbeda dengan
lainnya.

Namun umumnya, setelah berhubungan intim menunjukkan ciri-ciri hamil,


seperti:
 telat haid,
 mual dan muntah (morning sickness),
 payudara nyeri dan puting menggelap,
 kram perut,
 perut kembung,
 lebih emosional,
 ngidam,
 keluar bercak darah dari vagina (perdarahan implantasi),
 merasa cepat lelah, dan
 sering buang air kecil.
Sering kencing menjadi tanda kehamilan yang paling konsisten muncul di
sepanjang usia kehamilan.

Ini diakibatkan oleh perkembangan rahim dari trimester pertama sampai


ketiga yang akan menekan kandung kemih.
Itulah alasannya kenapa ibu hamil sering terlihat bolak-balik ke kamar
mandi, meski baru saja pipis atau baru sedikit minum.
Kapan saya harus periksa kehamilan?
Ada banyak tanda-tanda yang bisa Anda jadikan patokan usia kehamilan,
tapi mengira-ngira dari situ saja tidak cukup.
Terlebih tidak semua ibu hamil akan mengalami gejala yang seragam. Ada
pula ibu hamil yang tidak pernah mengalami gejala apa pun sehingga tidak
menyadari dirinya sedang hamil.

Maka itu, bila Anda mencurigai diri sendiri hamil, ada baiknya segera tes
skrining kehamilan.
Kehamilan baru dapat terdeteksi secara akurat oleh alat setidaknya 14 hari
setelah telat haid.
Ini karena selama rentang waktu tersebut, tubuh Anda sudah mulai
melepaskan hormon human chorionic gonadotropin (HCG).
hCG adalah hormon khusus dalam urin atau darah yang hanya ada ketika
hamil. Sebab hCG hanya diproduksi setelah sel telur yang sudah dibuahi
tertanam pada dinding rahim.
Seterusnya, jumlah hCG akan meningkat setiap hari sepanjang masa hamil.
Ada beberapa cara melakukan tes hamil yang bisa dilakukan ibu hamil,
yakni berikut.

 Test pack.
 Pemeriksaan USG.
 Tes darah untuk melihat hormon hCG pada darah ibu hamil.
Bagaimana proses terjadinya kehamilan?
Kehamilan terjadi ketika sel telur dibuahi oleh sperma lalu tertanam di
dalam lapisan rahim dan kemudian menjadi janin. Janin berkembang
selama sekitar 40 minggu.
Kehamilan dimulai dari pertemuan antara sperma dan sel telur ketika pria
dan wanita berhubungan intim.
Berikut ini tahapan berbagai proses pembuahan hingga Anda menjad ibu
hamil.
1. Hubungan seks

Pada saat berhubungan intim, pria yang ejakulasi akan mengeluarkan air
mani yang mengandung sperma di dalam vagina.
Setelah masuk, sperma mulai berenang menyusuri leher rahim wanita
sampai ke dalam rahim untuk mencari sel telur yang siap dibuahi sehingga
terjadi kehamilan atau pembuahan.
Sel telur wanita dihasilkan oleh indung telur alias ovarium.
Ketika usianya sudah cukup matang, sel telur akan keluar dari ovarium dan
berjalan turun ke rahim melewati saluran tuba falopi. Ini adalah bagian dari
proses ovulasi.
Jika sperma berhasil bertemu sel telur di tengah perjalanannya, pembuahan
bisa terjadi.

2. Pembuahan

Sperma yang mampu berenang sangat cepat dapat bertemu dengan sel
telur dalam waktu 45 menit hingga 12 jam.

Namun, pada tahap ini kehamilan belum tentu ada karena proses
kehamilan belum sepenuhnya terjadi.
Satu sel telur bisa saja didekati oleh ratusan hingga ribuan sperma
sekaligus, tapi hanya sperma yang paling kuatlah yang bisa menembus
dinding terluar sel telur.

Jika sperma sudah berhasil masuk sampai inti sel telur, selanjutnya sel telur
akan membuat benteng untuk mencegah sperma lain masuk.

Sementara itu, sperma “pemenang” dan sel telur kemudian bergabung


menjadi satu. Proses ini dinamakan sebagai pembuahan atau konsepsi.
3. Implantasi

Setelah sperma dan sel telur bersatu, materi ini akan bergerak dari tuba
falopi menuju rahim sembari membelah diri menjadi banyak.

Selama perjalanannya, materi tersebut akan membentuk sebuah bola kecil


bernama blastokista yang berisi kurang lebih 100 sel berbeda.
Blastokista umumnya akan sampai ke rahim sekitar 3-4 hari setelah
pembuahan. Namun, blastokista juga bisa mengapung dulu di rahim
selama 2-3 hari sebelum akhirnya menemukan dinding rahim untuk
ditempel.
Ketika blastokista sudah menempel di dinding rahim, proses ini dinamakan
sebagai implantasi.
Di sinilah proses kehamilan secara resmi dimulai. Namun, Anda belum bisa
resmi dikatakan sebagai ibu hamil pada tahap ini.
4. Pembentukan embrio

Setelah mantap menempel di rahim, blastokista akan mulai berkembang


menjadi embrio dan plasenta. Embrio adalah bakal janin yang ada di rahim.

Sementara plasenta adalah organ berbentuk kantong yang akan menjadi


“rumah” bagi embrio untuk bertumbuh kembang selama 9 bulan ke depan.
Pada tahap ini, Anda sudah bisa dinyatakan sebagai ibu hamil meski tanda-
tandanya belum jelas terlihat.
Seperti apa perkembangan janin berdasarkan usia
kehamilan?
Umumnya, hamil berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari atau 9 bulan
sampai melahirkan. Perkembangan 40 minggu usia kehamilan ini kemudian
dibagi ke dalam 3 trimester.
1. Trimester pertama (1-3 bulan)

Pada bulan-bulan pertama alias trimester 1 kehamilan, ibu hamil biasanya


sudah bisa menunjukkan tanda-tanda umum seperti morning sickness,
kelelahan, dan kenaikan berat badan.
Namun, perut ibu hamil belum terlihat begitu membesar pada trimester
awal ini. Sebab, di waktu ini masih baru ada zigot hasil pembuahan di
dalam rahim ibu hamil.
Zigot berubah menjadi embrio yang akan menempel ke dinding rahim dan
berkembang menjadi janin.
Dalam 3 bulan pertama, janin di dalam perut ibu hamil akan mulai
membentuk berbagai organ.
Organ yang berkembang antara lain berikut ini.
 Otak.
 Sumsum tulang belakang.
 Organ tubuh lainnya (kepala, mata, mulut, hidung, jari tangan dan kaki,
serta alat kelamin).
 Jantung bayi juga sudah mulai berdetak sejak awal trimester pertama
kehamilan.
Menurut Women’s Health, panjang janin di dalam perut ibu hamil idealnya
akan mencapai 7,5 cm dengan berat sekitar 30 gram.
Perkembangan ini terjadi pada akhir trimester pertama (minggu ke-12
kehamilan).
2. Trimester kedua (3-6 bulan)

Pada trimester kedua kehamilan, gejala morning sickness yang dirasakan


ibu hamil sudah mulai mereda. Namun, ada beberapa ibu hamil yang
merasakan gejala, seperti:
 Perut mulai kelihatan membesar.
 Pusing akibat tekanan darah rendah.
 Mulai merasakan bayi bergerak.
 Badan pegal-pegal.
 Nafsu makan meningkat.
 Mulai muncul stretch mark pada perut, payudara, paha, atau bokong.
 Beberapa bagian kulit menggelap, seperti di puting.
Sementara bagi janin di dalam perut ibu hamil, hampir semua organ
penting tubuhnya sudah berkembang penuh.
Janin juga sudah dapat mulai mendengar dan menelan nutrisi dari
makanan yang ibu hamil makan.
Menurut American Pregnancy Association, pada akhir trimester kedua berat
janin dalam perut ibu hamil idealnya sudah mencapai 1 kilogram lebih.
3. Trimester ketiga (7-9 bulan)

Di trimester ketiga kehamilan, khususnya di minggu 32 usia kehamilan,


tulang pada janin sudah terbentuk sempurna.
Janin di dalam perut ibu hamil pun bisa membuka dan menutup mata serta
merasakan adanya cahaya dari luar kulit.
Di usia kehamilan ini, berat janin di dalam perut ibu hamil sudah sekitar 3-4
kilogram.
Sementara di usia 36 minggu kehamilan, umumnya posisi kepala janin
sudah turun ke jalan lahir.
Jika belum menghadap ke bawah sampai 37 minggu lebih, dokter akan
menyarankan ibu hamil untuk melahirkan bayi di dalam perutnya dengan
operasi caesar.
Beberapa hal lain yang dapat terjadi selama trimester terakhir adalah
sebagai berikut.
 Janin mulai banyak bergerak di dalam perut.
 Mengalami beberapa kali kontraksi palsu.
 Merasa mulas.
 Payudara memproduksi air susu ibu (ASI).
 Sulit tidur.
Pada trimester akhir kehamilan, ibu hamil pastinya banyak mengalami rasa
sakit, bengkak di beberapa bagian tubuh (kaki contohnya), dan bahkan
mulai merasa cemas mengenai persalinan yang akan datang.
Apa yang meningkatkan peluang untuk hamil?
Terdapat banyak hal yang mampu meningkatkan peluang hamil, yaitu
sebagai berikut.
 Tidak menggunakan kontrasepsi.
 Berhubungan intim di masa subur tanpa alat pelindung.
 Penggunaan metode kontrasepsi efektif dengan tidak konsisten atau salah.
Beberapa orang mengatakan bahwa makanan tertentu bisa meningkatkan
peluang kehamilan, tapi belum ada bukti ilmiahnya.
Bagaimana cara mengetahui kehamilan?
Kehamilan dapat terdiagnosis melalui cara berikut.
 Tes kehamilan rumahan: tes urine mendeteksi adanya human chorionic
gonadotropin (hCG).
 Tes kehamilan di rumah sakit untuk memastikan akurasi hasil tes kehamilan
rumahan.
 Tes darah digunakan untuk menentukan kehamilan ketika diagnosis
kehamilan paling awal diperlukan dalam 9-12 hari setelah pembuahan.
 Pemeriksaan USG yang dilakukan oleh dokter kandungan untuk
memastikan kehamilan Anda
Selain itu, terdapat serangkaian tes prenatal kehamilan lainnya yang
dilakukan secara rutin.
 Tes PAPP-A.
 Tes screening diabetes kehamilan di minggu 24-28.
 Triple elimination test (HIV, HbsAg, Sifilis)
 Urinalisis.
 Tes darah untuk anemia atau golongan darah.
Ada banyak tes screening yang berguna untuk menemukan kelainan
kromosom, misalnya alpha-fetoprotein (AFP) dan tes triple marker,
amniocentesis, chorionic villus sampling (CVS), atau USG.
Apa saja yang penting dilakukan saat menjalani
kehamilan?
Wanita yang sedang menjalani masa kehamilan perlu melakukan beberapa
hal berikut.
 Makan makanan seimbang bergizi yang sering dalam jumlah kecil.
 Pemenuhan mikronutrisi dengan konsumsi multivitamin hamil dan
makanan bergizi.
 Minum 400 mcg asam folat selama beberapa bulan sebelum hamil.
 Tidak boleh minum obat kecuali di bawah pengawasan medis.
Dokter akan menyesuaikan perawatan dengan kondisi kesehatan Anda.

Apa saja komplikasi kehamilan yang perlu


diwaspadai?
Semua perempuan tentu menginginkan kehamilan mereka berjalan mulus
sampai waktunya kelahiran.
Namun, berbagai perubahan tubuh selama kehamilan pada ibu hamil juga
dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi.
Ada beberapa komplikasi kehamilan yang umum terjadi harus diwaspadai,
yaitu:
 Diabetes gestasional.
 Preeklampsia.
 Keguguran.
 Hiperemesis gravidarum (mual muntah hebat).
 Infeksi saluran kemih (ISK).
 Kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan).
 Anemia.
 Ketuban pecah dini (KPD).
 Plasenta previa.
Ibu hamil perlu waspada dengan kondisi di atas.

Apa makanan yang wajib dihindari saat hamil?


Ibu hamil memang perlu meningkatkan asupan makanan. Namun, tidak
semua makanan dapat dikonsumsi ibu hamil.

Berikut ini ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari wanita saat
masa kehamilan.

 Ikan yang mengandung tinggi merkuri (ikan makarel dan ikan tuna).
 Makanan yang mentah (seperti sushi dan sashimi).
 Daging yang dimasak kurang matang.
 Telur mentah atau yang dimasak setengah matang.
 Buah atau sayuran mentah yang tidak dicuci bersih.
 Kafein dan alkohol.
 Makanan cepat saji dan makanan kemasan.
 Daging jeroan.
Makanan yang harus dihindari ini diketahui lebih berisiko ketimbang efek
baiknya.

Apa yang dapat memengaruhi kehamilan?


Hal-hal berikut ini memengaruhi kehamilan, baik secara positif maupun
negatif.
 Negatif: merokok, alkohol, narkoba, kafein dalam jumlah besar, pemanis
buatan, makanan berkalori tinggi, berlemak tinggi, dan bergula tinggi.
 Positif: mengikuti pola makan yang sehat, meningkatkan jumlah buah-
buahan, sayur-sayuran, dan gandum utuh dalam makanan.

Anda mungkin juga menyukai