Tugas RMK Bab 6 Ak - Keperilakuan (Besse Nurvadilla - 105731117920)
Tugas RMK Bab 6 Ak - Keperilakuan (Besse Nurvadilla - 105731117920)
NIM : 105731117920
KELAS : FA20B
RESUME BAB 6
A. MENGENAL FILSAFAT
Pengertian Filsafat
Kata filosofi (philosophy) berasal dari bahasa Yunani “philos” yang artinya suka
atau cinta dan “sophia” yang artinya kebijaksanaan. Jadi, kata filosofi berarti cinta
kepada kebijaksanaan. Filsafat sering kali disebut oleh sejumlah pakar sebagai induk
dari ilmu pengetahuan. Filsafat merupakan disiplin ilmu yang berusaha untuk
menunjukkan batas-batas dan ruang lingkup pengetahuan manusia secara tepat dan
lebih memadai. Jika dikelompokkan secara karakteristik cara pendekatannya, dalam
filsafat dikenal ada banyak aliran filsafat. Ciri pemikiran filsafat mengacu pada tiga
konsep pokok, yaitu persoalan filsafat bercorak sangat umum, persoalan filsafat tidak
bersifat empiris dan menyangkut masalah-masalah asasi (Ahmad Syadali dan Mudzakir,
1997). Kemudian, Kattsoff menyatakan karakteristik filsafat dapat diidentifikasi sebagai
berikut :
Metodologi Filsafat
Menurut Socrates, cara yang paling baik untuk mendapatkan pengetahuan yang
diandalkan adalah dengan melakukan pembicaraan yang teratur (disciplined
conversation) dengan memainkan peranan seorang intellectual midwife. Metode yang
dipakai Socrates dinamakan dialektika. Proses dialektika adalah dialog antara dua
pendirian yang bertentangan. Hal yang penting adalah dialektika merupakan
perkembangan pemikiran dengan memakai pertemuan (interplay) antar ide. Pemikiran
dialektika atau metode dialektika berusaha untuk mengembangkan suatu contoh
argumen yang di dalamnya terjalin implikasi bermacam-macam proses (sikap) yang
saling memengaruhi. Dengan metode dialektika setidaknya akan disampaikan kepada
pemecahan sementara, ada jawaban yang tampak lebih memuaskan, tetapi ada juga
jawaban yang harus dibuang.
1. Paradigma Fungsionalisme/Positivistik
2. Paradigma Interpretif
Tujuan pendekatan ini adalah menganalisis realitas sosial dan cara realitas
sosial tersebut terbentuk. Berikut dua aliran riset dengan pendekatan interpretif ini,
yaitu
5. Paradigma Posmodernisme
Paradigma akuntansi kritis akan dipandang melalui refleksi dari ilmu sosial
politik. Paradigma ini dikemukakan pertama kali oleh Mattessich (1964) melalui
sebuah derivatif filosofi fungsionalisme dalam sistem ekonomi kapitalis. Oleh karena
itu, teori ini tidak berkaitan dengan penyelesaian masalah keterasingan, melainkan
dengan proses teknis penilaian dimana penilaian didefinisikan sebagai nilai objektif
yang didasarkan pada konsep ekonomi marginalis. Hal yang diinginkan disini
sebenarnya adalah teknologi yang lebih baik yang didasarkan pada kelompok asumsi
dasar yang menghasilkan representasi alternatif yang konsisten dengan faktor
lingkungan ekonomi.
Suatu tinjauan atas artikel riset akuntansi keperilakuan selama tahun 1990-1991
menunjukkan penekanan pada kekuatan daam pembuatan keputusan yang merupakan
karakteristik dari sebagian besar riset akuntansi keperilakuan. Penjelasan dari bagian
itu berorientasi pada pembuatan keputusan dalam audit dan telah memfokuskan riset
terakhir pada penilaian dan pembuatan keputusan auditor, seperti perbedaan
penggunaan laporan audit dan meningkatnya perkembangan yang berorientasi kognitif.
Secara persuasif, Libby dan Frederick (1990) menjelaskan pentingnya pemahaman
mengenai bagaimana variabel-variabel psikologi, seperti pembelajaran, pengetahuan
faktual dan prosedural, serta pengaruh memori dalam pembuatan keputusan.
Riset ini juga diterapkan pada subbidang akuntansi yang lain. Riset ini
menyarankan bahwa terdapat suatu peluang yang berhubungan dengan pemahaman
dan evaluasi hasil keputusan audit. Salah satu kesulitan dengan riset yang berorientasi
pada keputusan dalam audit adalah kurangnya kriteria variabel yang dapat diamati
terhadap penilaian kinerja auditor sehingga peneliti sering melakukan studi atas
konsensus penilaian dan konsistensi.
2. Akuntansi Keuangan
a. Riset pasar modal saat ini adalah konsisten dengan beberapa komponen pasar modal
dengan ekspektasi naïf.
3. Akuntansi Manajemen
5. Perpajakan
b. Beberapa artikel yang ditulis oleh para peneliti yang sementara dilakukan dalam
bidang ini belum ada calonnya.
c. Minat pembaca pada bidang ini telah meningkat.
7. Perkembangan Terakhir
Masalah utama di masa mendatang adalah pendanaan untuk riset ini akan
berkurang jumlahnya. Saat ini, Kantor Akuntan Publik yang termasuk dalam The Big 4
di AS kurang mendukung riset akademik dibandingkan di masa lalu. Banyak
universitas yang pada umumnya memiliki pengalaman pencatatan anggaran akan
menunjukkan penurunan sumber yang memberikan dukungan terhadap riset. Oleh
karena riset keperilakuan saat ini cenderung menjadi lebih mahal dibandingkan dengan
usaha akuntan, maka akan terasa lebih sulit melakukan pekerjaan tersebut. Terbatasnya
sumber dana ini perlu mendapat perhatian khusus dari para subjek profesional yang
mampu. Di samping itu, sikap dan pandangan dari beberapa pengusaha yang
mempunyai anggapan kurang positif terhadap kegiatan riset ini juga berpengaruh
karena mereka tidak selalu memiliki pengetahuan yang cukup untuk memahami bahwa
kegiatan para praktisi merupakan bagian dari kemampuan aplikasi hasil riset.