Diagnosis Dan Tatalaksana Apendisitis Akut
Diagnosis Dan Tatalaksana Apendisitis Akut
APENDISITIS AKUT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 02-01-2016
Halaman : 1/2
1. Pengertian
2. Tujuan
Memberikan panduan tatalaksana pada pasien Apendisitis akut.
3. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Harapan Nomor : 1900 /
PKM.H / TU-01/12.2014 Tentang Jenis Pelayanan Yang Ada di Puskesmas
Harapan.
4. Referensi
PERMENKES No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter
di Fasilitas Pelayanan Primer.
Perkusi
Nyeri ketok (+)
Auskultasi
Peristaltik normal, peristaltik (-) pada illeus paralitik karena peritonitis
generalisata akibat appendisitis perforata. Auskultasi tidak banyak membantu
dalam menegakkan diagnosis apendisitis, tetapi kalau sudah terjadi peritonitis
maka tidak terdengar bunyi peristaltik usus.
Rectal Toucher / Colok dubur
Nyeri tekan pada jam 9-12
Tanda Peritonitis umum (perforasi) :
a. Nyeri seluruh abdomen
b. Pekak hati hilang
c. Bising usus hilang
Apendiks yang mengalami gangren atau perforasi lebih sering terjadi dengan
gejala-gejala sebagai berikut:
a. Gejala progresif dengan durasi lebih dari 36 jam
b. Demam tinggi lebih dari 38,50C
c. Lekositosis (AL lebih dari 14.000)
d. Dehidrasi dan asidosis
e. Distensi
f. Menghilangnya bising usus
g. Nyeri tekan kuadran kanan bawah
h. Rebound tenderness sign
i. Rovsing sign
j. Nyeri tekan seluruh lapangan abdominal
Kriteria Rujukan
Pasien yang telah terdiagnosis harus dirujuk ke layanan sekunder
untuk dilakukan operasi cito.
7. Unit Terkait
a. Poli Umum
b. Laboratorium