KAJIAn ASPEK KENYAMANAN JALUR PEDEStriAN Piere Tend
KAJIAn ASPEK KENYAMANAN JALUR PEDEStriAN Piere Tend
net/publication/316668576
CITATIONS READS
8 4,802
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN KOTAMOBAGU, SULAWESI UTARA Studi Kasus: Permukiman Kelurahan
Gogagoman View project
KARAKTERISTIK DAN MORFOLOGI KAWASAN KOTA LAMA “BENDAR” MANADO View project
All content following this page was uploaded by Veronica A. Kumurur on 04 May 2017.
HASIL PENELITIAN
1
Mahasiswa S1 Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Universitas Sam Ratulangi Manado
2 &,3
Staf Pengajar Jurusan Arsitektur, Universitas Sam Ratulangi Manado
Kata Kunci : Aspek Kenyamanan , Jalur Pedestrian, Tingkat Kenyamanan Pejalan Kaki
optimal bagi pengguna jalur pedestrian itu menarik perhatian mata (vocal point),
sendiri dengan memperhatikan aspek-aspek biasanya terletak di tengah maupun
yang dapat menunjang kenyamanan dari jalur didepan plaza. Sculpture bisa
pedestrian tersebut. Berdasarkan masalah di berbentuk patung, air mancur atau
atas, maka penelitian ini bertujuan : (a) abstrak.
mengidentifikasi kondisi eksisting jalur 4) Bollards, adalah pembatas antara
pedestrian di Jl. Piere Tendean berdasarkan jalur pedestrian dengan jalur
aspek-aspek kenyamanan jalur pejalan kaki kendaraan. Biasanya digunakan
seperti sirkulasi, aksesibilitas, gaya alam dan bersamaan dengan peletakan lampu.
iklim, keamanan, kebersihan, dan keindahan; 5) Bangku, untuk memberi ruang
dan (b) menganalisis tingkat kenyamanan istirahat bila lelah berjalan. Dan
pejalan kaki di jalur pedestrian di Jl.Piere memberi waktu bagi pejalan kaki
Tendean. untuk menikmati suasana lingkungan
JALUR PEDESTRIAN sekitarnya. Bangku dapat terbuat dari
Jalur pejalan kaki (pedestrian ways) logam, kayu, beton atau batu.
berfungsi sebagai wadah atau ruang kegiatan 6) Tanaman peneduh, untuk pelindung
pejalan kaki melakukan aktivitas dan untuk dan penyejuk pedestrian
memberikan pelayanan kepada pejalan kaki 7) Telepon, biasanya disediakan bagi
sehingga dapat meningkatkan kelancaran, pejalan kaki jika ingin berkomunikasi
keamanan, dan kenyamanan bagi pejalan dan sedapat mungkin didesain untuk
kaki. Pada perkembangannya tidak saja untuk menarik perhatian pejalan kaki.
jalur pejalan kaki tetapi juga untuk kegiatan- 8) Kios/shelter dan kanopi,
kegiatan yang bersifat rekreatif, seperti keberadaannya dapat untuk
duduk-duduk santai menikmati suasana kota, menghidupkan suasana pada jalur
untuk bersosialisasi dan berkomunikasi antar pedestrian sehingga tidak monoton.
warganya (Iswanto,2006). Khususnya kios untuk aktivitas jual
beli, bila sewaktu-waktu dibutuhkan
ELEMEN JALUR PEDESTRIAN oleh pejalan kaki. Shelter dibangun
Menurut Rubenstein (1992) dalam dengan tujuan melindungi terhadap
Rahadi (2003), elemen pada suatu jalur cuaca, angin, dan sinar matahari.
pedestrian dapat dibedakan menjadi dua, Halte/shelter bus dan lapak tunggu
yaitu: diletakan pada jalur amenitas. Shelter
a. Elemen jalur pedestrian sendiri (material harus diletakan pada setiap radius 300
dari jalur pedestrian). Elemen-elemen meter atau pada titik potensial
material yang umumnya digunakan pada kawasan, dengan besaran sesuai
jalur pedestrian adalah paving (beton), kebutuhan, dan bahan yang
bata atau batu digunakan adalah bahan yang
b. Elemen pendukung pada jalur pedestrian, memiliki durabilitas tinggi seperti
antara lain : metal. Kanopi digunakan untuk
1) Lampu, yang digunakan sebagai mempercantik wajah bangunan dan
penerangan diwaktu malam hari. dapat memberikan perlindungan
Penerangan yang cukup bagi jalur terhadap cuaca.
pejalan kaki merupakan sarana untuk 9) Jam, tempat sampah. Jam sebagai
meningkatkan keamanan jalan dan penunjuk waktu, bila diletakkan di
keamanan terhadap ancaman criminal ruang kota, harus memperhatikan
dan untuk kenyamanan umum penempatannya. Karena jam dapat
pedestrian. sebagai focus atau landmark,
2) Sign, merupakan rambu-rambu yang sedangkan tempat sampah diletakkan
sifatnya untuk memberikan suatu di jalur pedestrian agar jalur tersebut
identitas, informasi maupun larangan. tetap bersih. Sehingga kenyamanan
3) Sculpture, dibuat untuk pejalan kaki tetap terjaga. Tempat
mempercantik jalur pedestrian atau sampah diletakan pada jalur amenitas.
KAJIAN ASPEK KENYAMANAN JALUR PEDESTRIAN... 245
dengan yang lain. menggunakan sistem solar Dalam melakukan penilaian dari aspek
cell dengan memanfaatkan panas dari keindahan, digunakan prinsip-prinsip estetika
matahari sebagai sumber energi untuk yaitu :
menyalakan lampu. 1) Kesatuan
Tabel 2. Aksesibilitas
1.5 m
2.
5
Perbandingan ukuran antara m
tinggi dan lebar kanopi
terhadap jalur pedestrian
kurang proporsional karena
terkesan sempit. Rasio jarak 1,75
dan ketinggian 1/2 m
3) Skala
Dengan adanya manusia sebagai
pengguna jalur pedestrian terlihat bahwa skala
jalur pedestrian kecil dan sempit. Tinggi
pohon peneduh pun tampak tidak sesuai
dengan tinggi badan manusia sehingga dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
4) Keseimbangan
Kawasan mega mas menjadi satu segmen
yang memiliki keseimbangan dalam hal rupa
bentuk bangunan, ukuran tingi yang seimbang
antara satu dengan yang lain.
peneduh yang ada di sepanjang jalur lebar dari jalur pedestrian itu sendiri.
pedestrian Jl. Piere Tendean tetapi sama Pertanyaan mengenai aspek sirkulasi ini
sekali tidak harmoni. bertujuan untuk mengetahui pendapat pejalan
mempunyai beberapa hal yang bisa ditinjau mengetahui persepsi pejalan kaki mengenai
yaitu ketiadaan hambatan dan permukaan gaya alam dan iklim, istilah iklim mikro-lah
jalur pedestrian. Materi kuesioner dari aspek yang dipilih sebagai materi kuesioner untuk
aksesibilitas yang bisa menggambarkan bisa menggambarkan kondisi suhu yang
pendapat pejalan kaki mengenai aksesibilitas dirasakan oleh pejalan kaki sebagai responden
bagi pejalan kaki yang mana aksesibilitas dalam suatu zona.
dibandingkan dengan yang kotor. Sama visual. Setiap orang memiliki pendapat
halnya dengan jalur pedestrian. Pejalan kaki masing-masing mengenai keindahan.
pasti akan memilih berjalan kaki di jalur Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk
pedestrian yang bersih daripada di jalur mengetahui penilaian responden terhadap
pedestrian yang kotor dan banyak sampah,
keindahan dari jalur pedestrian ini.
apalagi sampai mengeluarkan bau tak sedap.
Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk KESIMPULAN
mengetahui pendapat dari pejalan kaki Dari hasil pengolahan data dan
sebagai pengguna jalur pedestrian terhadap pembahasannya kita dapat menarik
kesimpulan bahwa:
252 F.G. KALIONGGA, V.A. KUMURUR & A. SEMBEL