Pedoman MPASI
Pedoman MPASI
1
MPASI merupakan makanan pendamping ASI yang mulai diberikan
saat anak berusia 6 bulan. Dikutip dalam WHO, pada usia 6 bulan,
kebutuhan bayi akan energi dan nutrisi mulai melebihi apa yang
disediakan oleh ASI. Sehingga makanan pendamping diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Masa transisi dari ASI eksklusif sampai makanan keluarga ini terjadi
saat bayi berusia sekitar 6-23 bulan. Periode ini adalah masa kritis
untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal bayi. Hasil akhir
yang diharapkan dari MPASI ini adalah anak mampu makan
bersama keluarga.
2
Mengapa Perlu MPASI
3
Makanan Pendamping ASI (MPASI) diberikan pada bayi setelah
menginjak usia 6 bulan. Seperti namanya, makanan ini diberikan
sebagai pendamping bagi bayi yang menyusui.
4
Panduan MPASI dari
WHO & IDAI
5
Ada 4 strategi pemberian MPASI yang baik : Tepat Waktu, Adekuat,
Aman - Higienis dan Responsif.
Tepat Waktu
Tepat waktu artinya MPASI diberikan ketika ASI saja tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan bayi. Kebutuhan energi bayi di usia 0–6
bulan bisa 100% terpenuhi oleh ASI saja, namun sejak bayi berusia
6 bulan, ASI saja sudah tidak mencukupi kebutuhan zat gizi makro
dan zat gizi mikro bayi.
6
Waktu yang ideal untuk memulai MPASI sebenaranya berbeda beda
tergantung dengan perkembangan bayi. Namun MPASI ini harus
diberikan ketika ASI sudah tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi
bayi.
Pada umumnya, MPASI bisa diberikan pada bayi berusia 4-6 bulan.
Pada usia tersebut, otot dan saraf bayi mulai dapat digunakan untuk
makan. Sistem cerna bayi juga sudah cukup matang untuk
menerima berbagai macam makanan.
Selain dari umur, bisa juga dilihat dari tanda tanda bayi sudah siap
untuk MPASI. Berikut beberapa tanda tanda bayi siap MPASI :
7
Jika MPASI diberikan terlalu dini ada beberapa risiko yang bisa
terjadi. Salah satunya saluran cerna yang belum sempurna akan
bekerja ekstra keras untuk mengolah makanan padat sehingga bisa
menimbulkan gangguan pencernaan
Adekuat
8
Usia 12-24 Bulan
- Frekuensi 3-4x /hari
- Makanan Keluarga
- Jumlah Kebutuhan Kalori 550 kcal /hari
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi yang digunakan tubuh bayi
untuk pertumbuhan, fungsi tubuh, dan aktivitas. Karbohidrat
menjadi fondasi dalam pembentukan jaringan tubuh, dan biasanya
terkandung pada makanan pokok di suatu daerah (misalnya nasi,
sagu, dan roti).
9
Bayi berusia 12-24 bulan membutuhkan tambahan energi dari
MPASI sebanyak 550 kilo kalori /hari. Sedangkan komposisi
karbohidrat yang dianjurkan adalah 35-60 % dari 550 kilo kalori
atau sekitar 192-330 kkal/hari. Contoh : 25 - 40 gram nasi.
Protein
Protein berfungsi untuk membangun dan memperbaiki jaringan
tubuh. Protein terbuat dari asam amino. Tubuh manusia
membutuhkan 20 asam amino yang didapatkan dari makanan
berprotein. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak
dapat dibuat oleh tubuh sehingga harus didapatkan dari makanan.
10
dianjurkan adalah 10-15% dari 550 kkal, yaitu sekitar 55-82,5
kkal/hari.
Buah - Sayur
Sayuran dan buah mengandung banyak serat yang dapat
menghambat penyerapan zat gizi penting lainnya pada bayi
sehingga pada masa MPASI, sayuran dan buah sifatnya hanya
diperkenalkan dengan jumlah tidak terlalu banyak.
Lemak
11
Bayi berusia 9-11 bulan membutuhkan tambahan energi dari
MPASI sebanyak 300 kilo kalori. Maka komposisi lemak yang
dianjurkan adalah 30-45% dari 300 kkal, sekitar 90-135 kkal/hari.
Zat Besi
Zat besi adalah salah satu zat gizi mikro yang penting untuk tumbuh
kembang anak yang optimal. Zat besi sangat penting untuk proses
perkembangan otak, terutama di 2 tahun pertama kehidupan karena
proses myelinisasi otak membutuhkan zat besi. Kebutuhan zat besi
yang tak tercukupi di periode dua tahun pertama kehidupan dapat
menyebabkan gangguan struktur dan fungsi otak pada anak.
Kebutuhan zat besi bayi berusia 6-12 bulan yaitu sekitar 7-11
mg/hari, sedangkan kebutuhan zat besi anak berusia 12-23 bulan
adalah 7 mg/hari. ASI pada bayi berusia 6-12 bulan hanya dapat
memenuhi sekitar 396 atau 0,2 mg zat besi/hari, sehingga sisa 97%
nya, sekitar 6,8 mg zat besi, harus tercukupi dari MPASI.
12
Aman - Higienis
1. Jagalah kebersihan.
2. Selalu pisahkan antara bahan makanan yang mentah dan
yang sudah dimasak.
3. Masak makanan sampai matang.
4. Simpan makanan pada suhu yang dianjurkan. Jangan
menyimpan makanan pada suhu ruang lebih dari 2 jam.
5. Gunakan air bersih dalam memasak.
Responsif
13
Waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit, serta hindari
menawarkan camilan lain saat makan makanan utama.
Perlu diingat, orang tua hanya boleh membersihkan mulut anak jika
makan sudah selesai supaya mereka tidak risih. Bujukan dan
paksaan sering kali dilakukan orang tua agar anak mau makan, hal
ini justru mengganggu konsentrasi makan anak. Bila anak tidak mau
makan, sebaiknya hindari pemberian susu formula berlebihan
karena dapat mengakibatkan anak selalu kenyang dan semakin sulit
mengenal perilaku makan yang benar.
14
MPASI 4 Bintang vs
MPASI Menu Lengkap
15
Sederhananya MPASI 4 bintang adalah menu yang terdiri dari
karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan sayuran.
Padahal kebutuhan nutrisi harian bayi itu tidak hanya berasal dari
keempat unsur gizi tersebut. Bayi juga memerlukan sumber lemak,
vitamin, dan mineral ke dalam menu MPASI agar tumbuh kembang
anak optimal.
16
Dalam Complementary Feeding: Family Foods for Breastfeed
Children, dijelaskan bahwa sebaiknya jangan hanya memberikan
karbohidrat serta protein saja pada bayi. Ini dilakukan agar nutrisi
serta gizi untuk bayi tetap seimbang. Beberapa varian makanan
lainnya yang direkomendasikan adalah :
17
Cara Menghitung
Kebutuhan Kalori Bayi
18
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pemberian MPASI tidak
hanya sekadar membuat bayi merasa kenyang, namun juga
membutuhkan sejumlah kalori untuk mendukung proses tumbuh
kembang yang optimal.
Tak luput, aktivitas fisik bayi pun bisa berpengaruh pada kebutuhan
kalori bayi setiap harinya. Walaupun bayi sudah diberi MPASI, tetap
saja ia masih membutuhkan kalori dari ASI hingga usia 2 tahun.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), adapun perbandingan
komposisi kebutuhan kalori bayi dari MPASI dan ASI yakni :
19
Komposisi Komposisi Komposisi
Usia Karbohidrat Protein Karbohidrat
35-60% dari 10-15% dari 30-45% dari
Total Kalori Total Kalori Total Kalori
Walaupun sudah ada patokan, kerap kali masih ada yang penasaran
dengan kebutuhan yang sebenarnya untuk anaknya. Karena
memang sebenarnya kebutuhan kalori bayi juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti usia, berat badan, dan jenis kelamin.
Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Dyah Febriyanti, IBCLC, inilah
cara menghitung kalori yang dibutuhkan bayi berdasarkan usianya:
20
Tahapan MPASI
21
Secara sederhana, Tahapan Tekstur MPASI dapat dibagi menjadi 5,
yakni :
22
23
Usia 6 Bulan
Mulailah memberikan MPASI dengan puree yang dihaluskan dan
disaring. Memang, di usia ini sistem pencernaan bayi sudah lebih
siap menerima sari-sari makanan daripada usia sebelumnya.
Alasannya karena di usia ini biasanya gigi depan bayi mulai tumbuh,
dan inilah saatnya ia mulai belajar mengunyah. Perlu diketahui,
mengunyah bisa jadi salah satu bentuk stimulasi motorik oral atau
oromotor. Selain itu, di usia ini pun bayi sudah dapat menelan
makanan yang bertekstur lebih kental.
24
Sebagian besar bayi di usia ini akan sangat menikmati kegiatan
makan dengan tangan mereka sendiri. Meskipun akan lebih
berantakan, tetapi hal ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan
keterampilan bayi untuk makan sendiri. Kemudian ketika usia bayi
menginjak 12 bulan, dapat memberikannya makanan keluarga.
25
Antisipasi Speech Delay dengan
Naik Tekstur Secara Tepat
26
Pemberian MPASI tidak boleh sembarangan. Selain perlu
memperhatikan kandungan nutrisinya, pemberian MPASI juga harus
memperhatikan jenis dan konsistensi yang dilakukan secara
bertahap. Proses bertahap ini sering disebut sebagai naik tekstur
MPASI.
27
gigi masing-masing anak berbeda, sehingga peningkatan tekstur
MPASI tidak bisa bergantung pada giginya.
28
perlu diperhatikan untuk mengurangi resiko terjadinya Speech
Delay.
29
Bolehkan menambah Gula
Garam pada MPASI ?
30
Memang, pada hari-hari pertama pemberian MPASI, pada umumnya
menolak makanan . Oleh karena itu, Bunda biasanya akan mencari
berbagai alternatif cara agar bayi mau mengonsumsi makanan yang
telah disajikan. Salah satu cara yang kerap dilakukan adalah
menambahkan gula dan garam pada MPASI bayi sebagai penyedap
rasa.
Gula
31
Makanan yang bisa diberikan kepada bayi adalah apel, pir, dan
pepaya. Buah-buah tersebut tidak terlalu manis sehingga tidak
membahayakan kesehatan bayi.
Garam
32
merusak fungsi organ ginjal dan meningkatkan risiko terserang
hipertensi saat bayi beranjak dewasa.
Oleh karena itu resep yang kami sajikan disini menggunakan garam
- gula dengan porsi yang sangat sedikit dan bahkan tidak
menggunakan sama sekali. Kami mendapatkan rasa asin salah
satunya dari kaldu ayam. Sehingga makanan MPASI tetap ada rasa
gurih walau tidak menggunakan garam.
33
Perlukah Feeding Rules ?
34
Feeding rules adalah aturan yang diberlakukan kepada si Kecil,
berkaitan dengan makan setelah si Kecil lepas dari masa ASI
eksklusif. Bagi si Kecil, kegiatan makan merupakan hal baru yang
perlu dipelajarinya dengan baik, berdasarkan tahapan-tahapan yang
sesuai dengan tumbuh kembangnya.
1. Jadwal
2. Lingkungan
35
● Memaksa makan hanya akan membekaskan trauma dan
memperparah kesulitan makan pada anak.
● Menyiapkan alas makan agar tidak berantakan. Hindarkan
semua gangguan, misalnya mainan, televisi, atau perangkat
elektronik saat makan.
● Hal ini penting agar anak fokus dengan apa yang tersaji di
depannya dan makan dengan baik.
● Jangan menjadikan makanan sebagai hadiah.
3. Prosedur
36
Jadwal MPASI
37
Saat usia bayi sekitar 6 bulan, beberapa bayi yang tadinya tidur
siang sebanyak tiga sampai empat kali, mulai beralih menjadi dua
kali. Pada usia ini, kebanyakan bayi membutuhkan 12-15 jam tidur
per hari, dan tidur siang biasanya berlangsung selama 1-3 jam.
Nah cara yang paling tepat mengatur jadwal makan bayi yaitu
mengikuti isyarat bayi untuk menyesuaikan kebutuhannya, dengan
jadwal keluarga secara perlahan. Membiasakan bayi mulai
menerapkan jadwal makan di usia 6 bulan ini memang tidak selalu
mudah, tetapi sebenarnya juga tidak sulit.
Adapun untuk jadwal makan bayi umur 6-8 Bulan, 9-11 Bulan dan
12-24 Bulan sebenarnya relatif sama. Yang membedakan hanya di
jumlah makanan dan juga tekstur yang disajikan. Untuk jadwal
makan dibawah ini adalah yang direkomendasikan oleh IDAI:
38
08.00 Makan Utama Pagi
10.00 Makanan Camilan
12.00 Makan Utama Siang
16.00 Makanan Camilan
18.00 Makan Utama Malam
Diantara jam makan diatas sangat boleh diberikan ASI, baik itu
dipagi hari, siang, sore bahkan malam hari ketika akan tidur dan
ketika sedang tidur. Jadwal diatas ini bersifat fleksibel ya Bunda,
bisa menyesuaikan kondisi Bunda dirumah. Yang terpenting jadwal
makan nya diusahakan selalu sama setiap harinya, sehingga bayi
lebih siap dalam menerima makanan dan tentu dengan cara ini bisa
mengurangi resiko GTM pada bayi. Jika Bunda ingin melihat lebih
detail jadwal makan Bayi lebih lengkap bisa dilihat di Jadwal
MPASI.
39
Daftar Perlengkapan MPASI
40
41
42
MPASI Sebaiknya Disaring
atau Diblender?
43
Pada awal pemberian MPASI, bayi disarankan untuk memulainya
dengan mengkonsumsi makanan yang bertekstur halus (Puree).
Misalnya seperti nasi, daging, ikan dan sayur-sayuran yang
dihaluskan.
Metode simpel dan sederhana ini juga lebih menjamin tekstur dan
kepadatan MPASI dapat tersaji dalam volume yang pas dengan
kapasitas lambung dan kebutuhan gizi bayi.
44
perlu menambah sejumlah cairan untuk memudahkan blender
bekerja. Cairan yang ditambahkan akan meningkatkan volume
MPASI, bubur yang dihasilkan lebih cair dan banyak. Akibatnya
mungkin bayi tidak sanggup menghabiskan sejumlah porsi yang
nilai gizinya setara dengan bubur kental.
45
Cara Menyimpan MPASI
46
Cara membuat makanan bayi bagi setiap orangtua tentu tidak sama,
begitu pula dengan cara menyimpan MPASI tersebut.
Ada orangtua yang lebih suka membuat makanan bayi sedikit demi
sedikit atau baru dibuat setiap kali makan maupun sekali dalam
sehari. Ada juga yang membuat makanan bayi dalam jumlah cukup
banyak agar dapat disimpan untuk beberapa waktu ke depan.
Tidak ada yang salah dari kedua cara itu, yang terpenting
bagaimana cara menyimpannya. Agar lebih awet dan kualitasnya
terjaga, Bunda harus menerapkan cara menyimpan MPASI yang
tepat dengan wadah penyimpanan khusus.
47
Sementara itu, MPASI yang berbentuk cair, misalnya bubur lembut
atau puree, bisa disimpan di dalam ice cube atau cetakan es batu. Ini
akan memudahkan Bunda untuk mengambil MPASI sesuai dengan
porsi Si Kecil. Ingat, ice cube yang berisi MPASI cair tersebut harus
dilapisi plastik lagi untuk mencegah kontaminasi kuman.
48
warna, rasa, dan tekstur. Jadi, perlu dicek kembali ya bun sebelum
digunakan.
MPASI juga bisa ditaruh di rak kulkas / chiller, asalkan tidak lebih
dari 2 hari. Selain itu, makanan yang sudah dicairkan dan
dipanaskan sebaiknya tidak dibekukan lagi.
49
● Agar tidak lupa, Bunda sebaiknya membuat label yang
bertuliskan tanggal pembuatan dan menu makanan pada wadah
MPASI. Hal ini untuk memudahkan Bunda memilih jenis makanan
dan mencegah penyimpanan terlalu lama.
● Penting untuk menyiapkan dan menyajikan MPASI bayi dari
makanan yang telah disimpan sebelumnya sesuai dengan porsi.
Idealnya, MPASI bayi buatan sendiri tidak boleh dibiarkan berada
di suhu kamar dalam waktu yang lama. Sebaiknya buang
makanan bayi tersebut bila sudah berada di suhu kamar lebih dari
2 jam.
50
Sementara itu, telur, nasi, kentang, tahu, serta buah-buahan seperti
anggur, mangga, melon, pepaya, pir, dan aprikot, dapat berubah
rasa dan tekstur ketika disimpan terlalu lama. Karena rasa dan
teksturnya bisa berubah, makanan tersebut sebaiknya tidak
disimpan terlalu lama atau dimasak untuk porsi sekali makan saja.
51
Cara Menghangatkan
MPASI Tanpa Merusak Gizi
52
Saat bunda membuat menu MPASI untuk bayi, akan lebih mudah
bila membuat stok dan membaginya dalam satu porsi kecil. Ada
yang menyimpannya dalam ice cube atau cetakan es batu, ada juga
dalam wadah kecil bertutup seperti Food Container. Kemudian,
bunda bisa masukkan ke dalam kulkas agar lebih tahan lama.
53
Biasanya, makanan yang bunda bekukan akan mencair dalam waktu
10-20 menit. Setelah semua mencair, aduk sampai kehangatannya
merata. Sajikan kepada baby selagi hangat. Cara menghangatkan
MPASI yang satu ini cukup mudah karena tidak perlu peralatan
rumit atau listrik.
Menggunakan Microwave
Apabila bunda akan menghangatkan MPASI dengan cara memakai
microwave, pastikan menyimpan makanan bayi dalam wadah kaca
ya. Hindari memanaskan makanan dengan piring atau mangkuk
plastik karena kandungannya bisa menempel pada makanan.
54
Selain memahami cara memanaskan MPASI, bunda perlu mengerti
bahwa nafsu makan bayi mudah berubah dan ia bisa tidak
menghabiskan makanannya. Jika sudah begini, sebaiknya langsung
buang makanan yang sudah bunda panaskan. Hindari menyimpan
dan menghangatkan kembali sisa MPASI karena cara ini membuat
gizi dan konsentrasi nutrisi di dalamnya sudah jauh berkurang. Di
sisi lain, makanan sisa sudah tercemar oleh air liur bayi yang bisa
memicu tumbuhnya bakteri bila bunda simpan kembali.
Menggunakan Slowcooker
Slow cooker termasuk peralatan MPASI yang populer di kalangan
para bunda. Alat ini memudahkan bunda dalam membuat menu
MPASI karena tinggal mengatur waktu, kemudian makanan sudah
langsung matang. Selain membuat menu MPASI, slow cooker bisa
bunda gunakan untuk menghangatkan makanan bayi yang beku
dari freezer.
Bunda bisa masukkan MPASI bayi yang beku ke dalam slow cooker,
atur suhu makanan hanya 60 derajat Celsius. Setelah matang,
diamkan sejenak agar makanan tidak terlalu panas. Sebagai catatan
ketika bunda ingin menghangatkan MPASI, maka jangan langsung
dihangatkan setelah keluar dari kulkas. Cukup biarkan MPASI
selamat beberapa menit berada di suhu ruangan.
55
Adapun kebiasaan menghemat makanan bayi dengan memanaskan
makanan berkali-kali bisa menyebabkan kualitas nutrisi berkurang
dan berbahaya. Cara menghangatkan MPASI cukup satu kali dan
tidak boleh diulang-ulang. Kebiasaan ini dapat memicu pencernaan
bayi bisa terkena bakteri atau virus yang berbahaya.
56
Cara Mengatasi GTM
57
Gerakan Tutup Mulut atau GTM merupakan istilah yang
menjelaskan kondisi ketika anak-anak menutup mulut ketika waktu
makan tiba. Tidak heran apabila kondisi ini kerap membuat orang
menjadi cemas. Apalagi kalau berat badan bayi tidak mengalami
kenaikan karena terlalu lama melakukan GTM.
Sebenarnya, GTM pada anak terjadi bukan tanpa alasan. Kondisi ini
bisa muncul karena anak memang sedang sakit, tumbuh gigi,
mengalami hipersensitif terhadap makanan, bosan, tidak lapar,
adanya trauma, baik terhadap makanan tertentu maupun proses
makan itu sendiri.
58
nafsu makan, mengajak anaknya berkeliling kompleks saat waktu
makan sampai mengajak anak makan sambil bermain.
59
Tidak Memberikan Gadget saat Makan
60
Tidak Memberikan Camilan Berlebihan
Jangan lupa, sebisa mungkin buatlah waktu makan yang teratur dan
konsisten setiap harinya. Jadi, anak juga mengetahui kapan waktu
makan pagi, siang, dan malam. Membuat menu masakan yang lebih
beragam juga bisa jadi cara mengatasi anak GTM yang cukup efektif
untuk dicoba.
61
Kapan Bayi Boleh Minum
Air Putih?
62
Minum air putih memang baik untuk kesehatan, bahkan sangat
dianjurkan. Namun, anjuran ini tidak berlaku untuk bayi. Bayi
beumur 0-6 bulan, bayi hanya boleh mendapatkan pasokan cairan
yang berasal dari ASI.
Memberikan air putih kepada bayi berusia kurang dari 6 bulan bisa
menimbulkan risiko pada kesehatannya seperti perut kembung,
kurangnya minat untuk menyusu, kekurangan gizi, diare, hingga
hiponatremia.
Bunda baru boleh memberikan air putih kepada bayi jika dia sudah
berusia 6+ bulan atau sudah mendapatkan makanan pendamping
ASI (MPASI). Itupun ada batasannya.
Bunda juga tidak dianjurkan terlalu banyak memberikan air. Hal ini
dikarenakan badan bayi yang kecil lebih berisiko mengalami
kelebihan air dan ketidakseimbangan elektrolit, seperti
hiponatremia, yang dapat berdampak fatal.
Jadi memberikan air putih kepada bayi boleh-boleh saja ya, asalkan
Bunda memperhatikan takarannya.
63
Alergi Pada Bayi
64
Alergi pada bayi kerap terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang
masih belum sempurna. Tubuh bayi masih memerlukan proses
penyesuaian untuk mengenali apa yang akan dikonsumsi dan
hal-hal di sekitar lingkungannya.
Jika terjadi alergi, hal yang paling umum terjadi adalah kulit bayi
berubah menjadi ruam kemerahan, gatal, melepuh, hingga
mengelupas. Bukan hanya itu, bayi juga menjadi lebih rewel dan
sering menangis. Oleh karena itu bunda perlu mengetahui terlebih
dahulu jenis jenis alergi pada bayi, sehingga bisa mengambil
langkah penanganan yang tepat.
Pemicu alergi ini umumnya merupakan hal yang biasa dan tidak
berbahaya. Namun untuk sebagian orang bisa menjadi penyebab
alergi. Beberapa jenis alergi yang umumnya terjadi:
Alergi Makanan
Bayi dapat mengalami alergi terhadap makanan apapun. Reaksi
alergi bahkan bisa muncul pada lebih dari satu jenis makanan. ASI
atau susu formula bisa menimbulkan alergi pada sebagian bayi.
Selain itu, makanan seperti kacang-kacangan, telur, ikan, kerang,
kedelai, dan gandum juga dapat memicu alergi.
65
Menurut riset yang terbit pada jurnal International Journal of
Environmental Research and Public Health, penyebab alergi pada
bayi dalam bentuk makanan atau minuman memengaruhi hingga
10% bayi di berbagai negara. Bahkan, dalam beberapa dekade
terakhir, jumlah penderita alergi makanan pun meningkat.
Bukan hanya itu, asap rokok dan parfum yang memenuhi ruangan
pun mampu membuat bayi terkena alergi. Bayi bisa mengalami
gejala alergi, seperti pilek, hidung tersumbat, bersin, ruam, dan
gatal-gatal.
66
Bukan hanya itu, air liur atau urine hewan peliharaan yang
mengering dapat berubah menjadi partikel-partikel yang menyebar
melalui udara. Hal tersebut juga bisa menyebabkan alergi.
Alergi Musiman
Pada musim tertentu, bayi dapat lebih rentan terkena alergi. Kondisi
ini disebut dengan rinitis alergi. Gejala yang dapat muncul, yaitu
bersin, mata berair, batuk, hidung beringus, dan sakit telinga.
67
Alergi Bahan Kimia
Alergi deterjen, sabun, ataupun popok yang digunakan untuk
keperluan bayi disebabkan oleh adanya bahan kimia yang
terkandung dalam produk tersebut. Hal ini berarti bayi mengalami
alergi bahan kimia.
Ciri-ciri alergi pada bayi yang diakibatkan air liur adalah adanya
ruam kemerahan dan benjolan. Selain itu, muncul pula bercak datar
dan kulit yang terlihat pecah-pecah.
68
Caranya cukup sederhana, bunda hanya perlu menyiapkan Catatan
Alergi (kami sudah menyiapkan file nya, silahkan klik tulisan
Catatan Alergi maka bunda akan diarahkan ke file yang bisa di
download) untuk mempermudah mengenali jenis alergi. Bunda
perlu mencatat dan menyingkirkan beberapa makanan yang
dicurigai menjadi penyebab reaksi alergi pada pola makan bayi
selama 1-2 minggu.
Dalam jangka waktu ini, bunda juga harus memantau jika ada gejala
yang muncul. Setelah 1-2 minggu, cobalah berikan kembali
makanan-makanan tersebut secara perlahan sambil memperhatikan
reaksi alergi pada bayi, seperti perubahan pernapasan, ruam,
hingga sulit tidur.
69
Pilihan Protein
Untuk Awal MPASI
70
Menurut UNICEF, anak-anak usia 6-23 bulan sebaiknya
mengonsumsi makanan yang mengandung protein hewani seperti
daging merah, hati, ikan, telur, atau daging ayam setiap hari karena:
Sumber zat besi yang paling mudah diserap tubuh adalah protein
hewani. Karena itulah, dalam pemberian MPASI metode Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), bayi diperkenalkan dengan penganan
hewani sejak berusia enam bulan.
71
Tak hanya ADB, kurangnya asupan protein hewani juga
meningkatkan risiko stunting atau tubuh pendek pada anak.
Padahal, protein untuk bayi di bawah satu tahun menyumbang
60-75% terhadap proses pertumbuhan. Apalagi, angka kejadian
balita stunting di Indonesia masih tinggi. Berdasarkan data UNICEF
dan Kementerian Kesehatan, sekitar 35,6% bayi/balita Indonesia
mengalami stunting.
Berikut ini beberapa sumber protein hewani yang bisa Anda olah
untuk MPASI anak untuk mencegah stunting.
72
Daging Ayam
Ikan
73
Daging Sapi
Daging sapi adalah makanan kaya protein, zat besi, dan asam folat
yang dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Adanya
kandungan zat besi pada daging sapi juga bisa membantu
mencegah anemia yang berisiko menyebabkan stunting.
Dalam 100 gram daging sapi terdapat 17 gram protein. Daging sapi
juga mengandung gizi penting lain, seperti zinc, zat besi, dan
vitamin B12. Mengonsumsi daging sapi akan membantu
mendukung pertambahan berat badan anak dan menjaga massa
ototnya. Untuk bisa mendapatkan manfaat maksimal, pengolahan
daging bisa di rebus atau panggang.
Telur
Dalam 100 gram telur, baik telur ayam maupun bebek, umumnya
terkandung sekitar 11 gram protein. Telur juga mengandung kalium
yang bisa mendukung perkembangan kognitif anak. Selain itu,
bagian kuning telur mengandung lutein dan zeaxanthin yang
74
bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan mata anak. Jumlah
telur yang aman dikonsumsi anak adalah 1 atau 2 butir per hari dan
harus dimasak/diolah dengan matang sempurna.
75
Tahu juga mengandung banyak zat besi dan zinc yang dibutuhkan
bayi untuk proses tumbuh kembangnya.
Yoghurt
Yogurt bisa diberikan pada bayi berusia sekitar 6 bulan. Yogurt
memiliki banyak kandungan nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk
tumbuh kembangnya. Kandungan yang terdapat dalam yogurt
adalah kalsium yang baik untuk pertumbuhan tulang, vitamin A
untuk mata, kulit, dan daya tahan tubuh, vitamin B untuk energi,
zinc untuk imun bayi, dan juga potassium. Kandungan probiotik
yang terdapat dalam yogurt juga bermanfaat bagi jantung, otak,
metabolisme, dan kekebalan tubuh bayi.
Keju
Keju yang sudah dipasteurisasi dan tidak mengandung sodium yang
tinggi bisa dijadikan MPASI untuk bayi berusia sekitar 6 bulan.
Melansir dari solidstrats.com, keju mengandung banyak asam amino
yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk protein dan lemak sehat
yang mendukung integritasi sel dan membangun jaringan otak.
76
pertumbuhan dan fungsi kekebalan tubuh. Keju juga memiliki
kandungan kalsium bervariasi sesuai jenisnya, namun secara umum
keju dapat menjadi sumber mineral untuk perkembangan tulang.
Buah Buahan
Melansir dari newkidscenter.org, terdapat beberapa buah-buahan
yang cocok untuk dijadikan MPASI terutama bagi bayi yang alergi
terhadap protein hewani. Pemberian buah-buahan pada bayi ini
dilakukan dengan cara menghaluskannya hingga memiliki tekstur
seperti bubur.
Apel
Buah apel mengandung vitamin C dan serat yang sangat baik
untuk pertumbuhan bayi. Beberapa penelitian juga
mengungkapkan bahwa memberi asupan apel dapat melindungi
bayi dari segala macam penyakit, seperti asthma.
Pisang
Pisang merupakan buah yang kaya akan kandungan potassium
dan sangat cocok untuk bayi berusia 6 bulan. Pisang dapat
membantu melindungi bayi dari diare dan sakit perut.
Alpukat
Alpukat dipenuhi dengan kandungan lemak omega-3 yang
bermanfaat untuk membantu tumbuh kembang bayi.
Kacang Kacangan
77
almond mengandung sebanyak 21 gram protein, sedangkan dalam
100 kacang tanah mengandung 27 gram protein.
Selain itu, kacang- kacangan juga kaya akan kandungan zat besi,
sehingga cocok untuk dijadikan asupan MPASI bagi bayi berusia 6
bulan. Kacang-kacangan juga mengandung potassium, phosphorus,
magnesium, dan vitamin B.
78
Stunting Bisa Dicegah
dengan MPASI
79
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 162 juta anak
berusia di bawah 5 tahun atau balita mengalami stunting. Stunting
adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami oleh anak, salah
satunya akibat asupan gizi yang buruk.
Dampak stunting tidak hanya dirasakan oleh anak saat masih kecil,
namun juga ketika ia tumbuh dewasa. Oleh karena itu, penting bagi
orangtua untuk memperhatikan asupan nutrisi yang didapatkan
anak dalam makanan pendamping air susu ibu (MPASI).
80
Dalam sebuah penelitian di Afrika, protein hewani dapat membantu
mencegah stunting pada anak. Salah satu hasilnya menunjukan
bahwa anak yang mengonsumsi protein hewani mempunyai tubuh
yang lebih tinggi dibanding yang hanya makan protein nabati.
Daging Ayam
Memiliki kandungan protein, zat besi, magnesium, vitamin, dan
fosfor yang baik untuk tumbuh kembang bayi.
Ikan
Dengan kandungan asam lemak omega-3 yang dapat
mengoptimalkan perkembangan otak anak di periode emas atau
golden age.
Telur
Selain mudah didapat, telur ayam ini ternyata dapat mencegah
stunting pada anak balita. Dari penelitian itu, ditemukan kalau
81
stunting jauh lebih jarang terjadi pada anak-anak yang diberikan
telur dalam menu MPASI.
Daging Sapi
Ini juga dapat menjadi sumber protein hewani yang baik, serta
mengandung zat besi dan asam folat yang mampu mengoptimalkan
pertumbuhan anak.
82
MPASI for Working Moms
83
Sebagai working moms, tentunya tidak punya banyak waktu
dengan baby. Meski begitu, bunda tentunya tetap ingin memberikan
yang terbaik, salah satu caranya dengan membuat makanan atau
MPASI buatan sendiri. Bukankah yang instan lebih praktis? Benar,
yang instan lebih praktis, akan tetapi MPASI homemade bisa jadi
bonding juga biar anak tahu rasa masakan bundanya lah yang
paling enak. Jadi anak akan terikat dengan makanan bunda, bahkan
anak akan ketagihan dan merasa cuma makanan bunda yang paling
enak.
Tapi kapan buatnya ya? Padahal berangkat kerja pagi hari sekali,
pulang sudah menjelang malam. Berikut ada beberapa tips untuk
bunda:
Blansir Bahan
84
Manfaat dari blansir ini selain menjaga warna, rasa dan nutrisi dari
sayuran. teknik ini juga bisa membuat warna sayuran hijau akan
tampak semakin cerah setelah diblansir. Selain itu bisa
membersihkan sayuran dan buah secara sempurna dari bahan
kimia. Bila sayuran akan digunakan untuk MPASI atau tumis
sayuran, kita tidak perlu menumis terlalu lama. Untuk sayur dan
daging, bisa menghilangkan bakteri dalam daging dan bau amis.
Serta dapat menjaga kualitas daging walaupun sudah masuk
freezer.
Blansir Sayuran
85
3. Angkat sayuran dan langsung dimasukkan ke dalam mangkuk
berisi air es.
4. Simpan di dalam plastik klip atau tupperware yang kedap
udara.
5. Masukkan ke dalam freezer.
Blansir Daging
86
Susun Rencana Untuk Bikin MPASI.
Malam sebelum tidur, bunda bisa mempersiapkan apa yang akan
dimasak besok pagi, minimal memisahkannya agar besok pagi lebih
cepat proses maskanya. Tujuannya agar meringankan pekerjaan di
pagi hari saja.
Camilan
Siapkan selingan buah, puding, atau cookie. Makanan selingan ini
diberikan di jeda antara waktu makan ya bunda sesuai dengan
Jadwal MPASI (klik disini) yang sudah kami berikan.
Cek Gizinya
Jika baby dititipkan di daycare yang menyediakan MPASI, maka riset
dan cek kelengkapan gizinya ya. Apabila Bunda kurang yakin maka
boleh kok jika Bunda menyiapkan MPASI buatan sendiri dan bukan
dari daycare.
Bonding
Siapkan waktu untuk makan bersama baby ketika hari libur, ada
baiknya Bunda menyiapkan waktu untuk makan bersama baby. Ini
adalah bentuk bonding antara Bunda dan dirinya. Paling penting
adalah Bunda jadi tahu perilaku baby ketika makan dan paham apa
yang dia suka/tidak.
87
Resep MPASI Homemade
6-8 Bulan
88
Bubur Hati Ayam Bayam
(Makanan Utama)
89
Bubur Udang Tahu
(Makanan Utama)
90
Bubur Udang Buncis
(Makanan Utama)
91
Bubur Tenggiri Buncis
(Makanan Utama)
92
Bubur Tenggiri Brokoli
(Makanan Utama)
93
Bubur Potato Salmon
(Makanan Utama)
94
Bubur Hati Ayam Red Bean
(Makanan Utama)
95
Red Soup
(Makanan Utama)
96
Bubur Ikan Lele
(Makanan Utama)
97
Bubur Dori Brokoli
(Makanan Utama)
98
Bubur Ayam Buncis
(Makanan Utama)
99
Bubur Udang Brokoli Jagung
(Makanan Utama)
100
Bubur Potato Patin
(Makanan Utama)
Bahan
Cara Membuat
101
Bubur Potato Bayam
(Makanan Utama)
102
Bubur Wortel Bayam
(Makanan Utama)
103
Bubur Jagung Brokoli
(Makanan Utama)
104
Bubur Potato Wortel Jagung
(Makanan Utama)
105
Bubur Ikan Patin
(Makanan Utama)
106
Bubur Beef Potato
(Makanan Utama)
107
Bubur Wortel Salmon
(Makanan Utama)
108
Bubur Ayam Jagung
(Makanan Utama)
109
Puree Buah Naga
(Camilan)
110
Puree Avocado
(Camilan)
111
Puree Banana
(Camilan)
112
Puree Ubi Ungu
(Camilan)
113
Puree Papaya
(Camilan)
114
Puree Oren Mango
(Camilan)
115
Puree Blewah Melon
(Camilan)
116
Puree Apple
(Camilan)
117
Puree Banana Apple
(Camilan)
118
Puree Banana Yoghurt
(Camilan)
119
Puree Piir
(Camilan)
120
Puree Banana Buah Naga
(Camilan)
121
Puree Oren Avocado
(Camilan)
Bahan
Cara Membuat
122
Puree Banana Strawberry
(Camilan)
123
Puree Banana Pear
(Camilan)
124
Puree Apple Spinach Broccoli
(Camilan)
125
Puree Papaya Wortel
(Camilan)
126
Puree Orange Carrot
(Camilan)
127
Puree Carrot Strawberry
(Camilan)
128
Puree Banana Kiwi
(Camilan)
129
Puree Banana Mango Strawberry
(Camilan)
130
Puree Pear Strawberry
(Camilan)
131
Puree Banana Tofu Pear
(Camilan)
132
Puree Banana Potato Mango
(Camilan)
133
Puree Avocado Pineapple Banana
(Camilan)
134
Puree Banana Cherry
(Camilan)
135
Puree Avocado Pear Kiwi
(Camilan)
136
Puree Pumpkin
(Camilan)
Bahan
Cara Membuat
137
Puree Yolk Avocado
(Camilan)
138
Puree Carrot Mango
(Camilan)
139
Resep MPASI Homemade
9-12 Bulan
140
Bobor Bayam
(Makanan Utama)
141
Nila Bumbu Kuning
(Makanan Utama)
142
Bubur Udang Saus Tiram
(Makanan Utama)
143
Bubur Tahu Ayam Kecap
(Makanan Utama)
144
Bubur Udang Tomat Wijen
(Makanan Utama)
145
Lampiran
146
File dibawah ini bisa dimanfaatkan untuk memperlancar MPASI
Bunda ya. Silahkan di print jika diperlukan 👇
❤️ Jadwal MPASI
❤️ Catatan Alergi
❤️ Weekly Meal Planner
❤️ Baby Milestone
Selain itu kami juga menyediakan file audio dari berbagai Dokter
Anak tentang tema tema tertentu. Silahkan di dengarkan ya Bun 👇
❤️ Cara Mengatasi GTM Pada Awal MPASI
❤️ Cara Memulai MPASI dengan Benar
❤️ Feeding Rule Anti GTM
❤️ Berat Badan Baby Seret Walau Sudah Makan Banyak?
❤️ Berapa Banyak Pemberian Air Putih Saat MPASI?
❤️ Batasan Pemberian Gula dan Garam
❤️ Peralatan Tempur MPASI
147