Kewarganegaraan Identitas Lokal
Kewarganegaraan Identitas Lokal
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang mempunyai
keanekaragaman kebudayaan dalam masyarakat. Menurut Koentjaraningrat
(1990:180), kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil
karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang diperoleh dengan cara belajar. Suatu
kebudayaan dapat dirumuskan sebagai seperangkat kepercayaan, nilai-nilai dan cara
berlaku atau kebiasaan yang dipelajari dan yang dimiliki bersama oleh suatu kelompok
masyarakat.
Manusia sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, menghasilkan
berbagai corak kesenian daerah mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks.
Kesenian daerah yang memiliki pengaruh dominan terhadap perkembangan budaya
bangsa adalah kesenian daerah yang menjadi kebanggaan masyarakat pemilik atau
pendukungnya dan mencerminkan identitas daerah. Kesenian Reog dari Ponorogo,
Remo dari Surabaya, Kecak dari Bali, dan Gandrung dari Banyuwangi tetap hidup dan
mendapat dukungan dari Negara maupun masyarakat pemiliknya karena kesenian
tersebut memberi kontribusi yang berarti bagi identitas lokal dan nasional.
Madiun yang dikenal sebagai daerah mataraman tentunya juga memiliki
kekhususan corak dari daerah daerah Jawa Timur lain. Kota yang sejak awal
merupakan wilayah kesultanan Mataram ini memang memiliki tempat yang sangat
strategis. Dulunya, wilayah Madiun terletak ditengah – tengah perbatasan dengan
kerajaan Kediri (Daha). Oleh karena itu, pada masa pemerintahan Mataram banyak
pemberontakan – pemberontak kerjaan Mataram yang membangun basis kekuatan di
Madiun. Sehingga bukan sebuah hal yang mengherakan jika Kota Madiun memiliki
kesenian daerah dan produk budaya yang uik dan tidak dimiliki daerah lain.
II. PEMBAHASAN
A. Logo Daerah
i. Logo Kota Madiun
1
Arti lambang kota Madiun, berdasakan Peraturan Daerah Kotamadya
Daerah Tingkat II Madiun Nomor 4 Tahun 1970, adalah :
1. Perisai sebagai dasar lambang dasar Warna Hijau Tua, bermakna sebagai
penjagaan dan perlindungan, dalam arti luas ialah pembinaan, keselamatan
dan kesejahteraan pemduduk dan pemerintah ;
2. Dua Gunung dan Sungai warna biru dan putih, langit cerah warna kuning
serta tanah subur warna hijau muda, bermakna letak kota Madiun di daerah
yang subur, diantara
3. Gunung Lawu dan Gunung Wilis dimana mengalir Bengawan Madiun ;
4. Fundamen terdiri atas 5 batu utama warna merah, bermakna dasar
Pemerintah Daerah yang demokratis bersendi Pancasila ;
Tugu Warna putih, bermakna persatuan dan pengabdian yang dijiwai
semangat Proklamsi 17 Agustus 1945 ;
5. Keris Pusaka Tundung Madiun warna hitam, bermakna kejayaan,
kepribadian dan sebagai penolak bahaya ;
6. Padi dan Kapas warna kuning emas, setangkai padi terdiri dari atas 17 butir,
setangkai kapas terdiri dari atas 8 bunga dan sembilan daun bermakna
kemakmuran dan kesejahteraan sesuai dengan cita-cita proklamasi 17
Agustus 1945.
2
1. Hijau-tua dan Hijau muda berarti kesuburan, kemakmuran dan
kesejahteraan ;
2. Kuning dan Kuning emas berarti kebesaran dan kejayaan ;
3. Biru berarti ketentraman dan kesetian ;
4. Putih berarti kesucian ;
5. Merah berarti keberanian ;
6. Hitam berarti keabadian.
B. Rumah Adat
i. Rumah Adat Limasan
3
C. Seni Budaya
i. Perguruan Pencak Silat
Pencak Silat Asli Kota Madiun, Indonesia dikenal sebagai negara dengan
kekayaan dan keragaman budaya. Salah satu Budaya khas yang dimiliki
Indonesia adalah seni bela diri pencak silat. Pencak silat merupakan suatu teknik
aliran bela diri dengan memadukan unsur seni didalamnya yang diolah
sedemikian rupa hingga tercipta gerakan beladiri yang indah. Banyak sekali
pencak silat yang ada di indonesia yang berasal dari berbagai daerah denga ciri
khas masing masing. Dari sekian banyak pencak silat yang di indonesia yang
berasal dari daerah-daerah di seluruh dunia Pusat perguruan seni bela diri yang
berdomisili di Madiun, Jawa Timur yang saya ketahuiyaitu Persaudaraan Setia
Hati Terate ( PSHT ), Persaudaraan Setia Hati Winongo ( SH Winongo ), dan
Ikatan Kera Sakti putra Indonesia ( IKS PI ).
4
di antaranya Malaysia, Singapura, Belanda, Mesir, dan Rusia. Pencak silat PSHT
lebih banyak dipengaruhi oleh budaya jawa ( Kejawen ) baik dari gerakan
maupaun semua adat dan ritualnya semua berbau kejawen. Begitu juga dengan
Persaudaraan setia hati winongo semua juga berbau kejawen. Antara PSHTerate
dan SH Winongo ini sebenarnya dulu adalah satu perguruan namun entah
mengapa mereka terpecah belah menjadi dua, yang saya tau akar permasalaha
pemicu pertentangan kedua kubu SHT dan SHW adalah perbedaan ideologi
antara Ki Ngabehi Suro Diwiryo dengan Hajar Hardjo Oetomo(murid eyang
Suro) atau yang dimaksud yaitu penghianatan yang di lakukan oleh murid (Hajar
Hardjo Oetomo) terhadap gurunya(Ki Ngabehi Suro Diwiryo).
Berikutnya ada IKS PI yang juga merupakan seni beladiri pencak silat asli
dari Kota Madiun. Berbeda dengan PSHTerate dan SH Winongo, IKS PI
Pertama kalinya Perguruan ini didirikan di Madiun, pada tanggal 15 Januari
1980 Adapun pendiri Perguruan IKS.PI KERA SAKTI ini yaitu R. Totong
Kiemdarto, Putra dari Bp. Rm. Sentardi dan ny. Oey kiem lian nio.iks pi sebuah
Perguruan yang mengajarkan kung – fu yangmengambil negara China sebagai
pondasi pencak silat ini.. Meskipun demikian ritual-ritual yang diterapkan konon
tetap memakai adat dan kebudayaan masyarakat indonesia. Saya sendiri juga
tidak begitu faham. Dari ketiganya PSHT lah yang paling populer, karena
mungkin sudah sangat banyak pengikutnya. Tidak hanya dari dalam negeri
anggota perguruan pencak silat PSHT juga ada yang berasal dari mancanegara.
Pada saat bulan Muharam alias bulan Syura para anggota baik PSHT maupun
SH winongo datang kemadiun untuk berkumpul dalam acara ziarah makam dari
pendiri pencak silat tersebut. Namun konon hingga saat ini antara PSHT dengan
SH Winongo masih saling berseturu dengan sebab dan alasan yang gak jelas.
Padahal perdamaian itu harus selalu dijaga untuk mewujudkan kota Madiun
yang indah dan nyaman. Para pendahulu selalu mengajarkan untuk slalu
menjaga persatuan dan kesatuan serta perdaimaian seluruh umat manusia di
bumi ini.
5
ii. Seni Pertunjukan Dongkrek
Dongkrek merupakan perpaduan antara seni musik dan gerak tari asli dari
daerah kabupaten Madiun. Sayangnya, karena kurang publikasi dan
pembinaan, kesenian ini terkesan tenggelam dan kalah pamor dari kesenian Reog
Ponorogo. Seni Dongkrek lahir pada sekitar tahun 1867 di Kecamatan Caruban
yang saat ini namanya berganti menjadi Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun.
Dongkrek dipopulerkan pada tahun 1910 oleh Raden Bei Lo Prawirodipura yang
saat itu menjadi demang (jabatan setingkat kepala desa) yang membawahi lima
desa di daerah Caruban.
6
didampingi dua perempuan menggiring pasukan buta Kala keluar dari Desa
Mejayan. Sirnalah pagebluk yang menyerang rakyat Desa Mejayan selama ini.
Tradisi ini kemudian menjadi ciri kebudayaan masyarakat Caruban
dengan sebutan Dongkrek, yaitu satu kesenian yang menyiratkan pesan bahwa
setiap maksud jahat akhirnya akan lebur juga dengan kebaikan dan kebenaran,
hal ini sesuai dengan moto sura dira jaya ningrat, ngasta tekad darmastuti
D. Pariwisata
i. Masjid Kuno Kuncen
Masjid ini dibangun oleh Kiai Ageng Misbach atau Kiai Donopuro tahun
1754. Masjid yang semula bernama Masjid Donopuro ini didirikan di tanah
perdikan (daerah bebas pajak) Kerajaan Mataram. Wilayah ini diberikan kepada
Kanjeng Pangeran Rangga Prawirodirjo I yang saat itu menjabat bupati wedana
7
timur (Manca Negari Timur), Kerajaan Mataram di sebelah timur Gunung Lawu.
Selanjutnya, tanah perdikan itu diserahkan kepada Kanjeng Raden Ngabehi Kiai
Ageng Misbach yang saat itu menjadi penasihat Kanjeng Pengeran Rangga
Prawirodirjo I.
8
telah ditumbuk atau dihaluskan. Untuk menambah rasa diberi juga kering
(tempe yang diiris kecil dan diberi bumbu pedas atau balado serta serundeng.
Makanan khas Kota Madiun yang kedua adalah brem. Brem adalah hasil
dari fermentasi ketan hitam yang diambil sarinya saja. Cara masaknya direbus,
disaring lalu dikeringkan hingga menjadi endapan. Jadi tidak heran jika rasa
brem tidak jauh berbeda dengan rasa ketan pada umumnya. Brem yang dijual
di Kota madiun terdapat berbagai varian rasa. Ada rasa strawberry, coklat, dan
original. Bentuk kemasannya pun ada yang ukuran besar juga kecil.
iii. Madumongso
9
Madu mongso yaitu camilan khas yang dibuat dari ketan hitam. Camilan
dengan rasa yang manis ini hampir tidak pernah tertinggal untuk suguhan
dalam sebuah hajatan masyarakat kota Madiun. Camilan yang dibungkus
dengan lonjong ataupun bulat dengan kertas warna-warni ini sangat banyak
diminati oleh banyak kalangan dari yang anak anak sampai orang tua.
Harganya juga sangat terjangkau. Kita dapat menjumpai camilan khas madiun
ini di pasar tradisional ataupun dipusat oleh oleh kota Madiun.
III. PENUTUP
Kota Madiun mempunyai identitas lokal yang terwujud dalam berbagai macam
bentuk. Identitas lokal tersebut merupakan satu ciri yang menunjukan setu perbedaan
budaya dengan budaya lainnya. Setiap bentuk identitas lokal yang ada di Kota Madiun
mempunyai makna yang mendalam serta warisan sejarah yang berharga sehingga harus
selalu dijaga dan dilestarikan.
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………………...1
II. PEMBAHASAN
A. Logo Daerah
10
i. Logo Kota Madiun…………………………………………………………………..1
B. Rumah Adat
i. Rumah Adat
Limasan………………………………………………………………..3
C. Seni Budaya
D. Pariwisata
E. Kuliner
i. Pecel
Madiun………………………………………………………………………...8
iii. Madumongso……………………………………………………………………..10
F. PENUTUP………………………………………………………………………………10
11