Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN OMA

STADIUM SUPURASI (BOMBANS) Terjadi edema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel superficial, serta terbentuknya eksudat yang purulen di kavum timpani, menyebabkan membrane timpani menonjol (bulging) kea rah liang telinga luar.pada keadaan ini pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu meningkat, serta rasa nyeri di telinga bertambah hebat. Apabila tekanan nanah di kavum timpani tidak berkurang, maka terjadi iskemi, akibat tekanan pada kapiler-kapiler, serta timbul tromboflebitis pada vena-vena kecil dan nekrosis mukosa dan submukosa. Nekrosis ini pada membrane timpani terlihat sebagai daerah yang lebih lembek dan berwarna kekuningan , di tempat ini akan terjadi rupture. Bila tidak dilakukan insisi membrane timpani (miringotomi) pada stadium ini, maka kemungkinan besar membrane timpani akan rupture dan nanah keluar ke liang telinga. Dengan dilakukan miringotomi luka insisiakan menutup kembali, sedangkan apabila terjadi rupture, maka lubang tempat rupture (perforasi) tidak mudah menutup kembali. Miringotomi dilakukan jika membrane timpani masih utuh. Selain miringotomi, diberikan juga antibiotik pada stadium ini, yaitu: 1. Amoxyciline : Dewasa 3x 500mg/hari, Bayi/anak 50mg/kgBB/hari 2. Erythromycine : Dewasa/ anak sama dengan dosis amoxyciline

3. Cotrimoxazole : (kombinasi trimethroprim 80mg dan sulfamethoxazole 400mgtablet) untuk dewasa 2x2 tablet, Anak ( trimethroprim 40mg dan

sulfamethoxazole 200mg) suspense 2x1 cth. 4. Jika kuman sudah resisten (infeksi berulang): kombinasi amoxyciline dan asam clavulanic, dewasa 3x625 mg/hari. Bayi /anak, disesuaikan dengan BB dan usia. Antibiotik diberikan 7-10 hari, pemberian yang tidak adekuat dapat menyebabkan kekambuhan. Penderita yang alergi penicillin dapat diberikan golongan makrolid (Azithromicine, Roxythromicine).

Anda mungkin juga menyukai