Anda di halaman 1dari 88

KURIKULUM OPERASIONAL

SMK MA’ARIF NU TIRTO


TAHUN PELAJARAN 2023/2024

1. Program Keahlian : Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis


Konsentrasi : Manajemen Perkantoran
2. Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Konsentrasi : Akuntansi
3. Program Keahlian : Busana
Konsentrasi : Desain dan Produksi Busana
4. Program Keahlian : Teknik Otomotif
Konsentrasi : Teknik Kendaraan Ringan
: Teknik Sepeda Motor
5. Program Keahlian : Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
Konsentrasi : Teknik Komputer dan Jaringan

LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU KAB. PEKALONGAN


SMK MA’ARIF NU TIRTO PEKALONGAN
Alamat : Jalan Wonoprojo No. 19 Pacar Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan Telp. 0285-4414700
2023

1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Alloh SWT atas limpahan Rahmat
dan Hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan Penyusunan
Kurikulum Operasional Sekolah SMK Pusat Keunggulan SMK Ma’arif NU Tirto ini
dengan sebaik-baiknya. Penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah ini
didasarkan pada perbaikan proses pembelajaran pada kurikulum sebelumnya
yaitu Kurikulum K13 dan KTSP, semoga penyusunan Kurikulum Operasional
Sekolah ini dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi dalam kegiatan
pembelajaran di SMK Ma’arif NU Tirto.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


Kurikulum Operasional Sekolah ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki, sehingga tidak lepas dari bantuan, kerjasama dan
bimbingan dari berbagai pihak yang telah membantu demi kelancaran
penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah ini.
Penyusun sangat menyadari bahwa Kurikulum Operasional Sekolah ini ini
jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Untuk itu penyusun mohon
maaf yang sebesar-besarnya dan penyusun mengharap kritik dan saran demi
sempurnanya tulisan ini.
Semoga segala kebaikan yang  telah diberikan akan mendapat ridho Alloh
SWT, amin. Akhir kata semoga penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah ini
dapat berguna bagi peserta didik, guru, sekolah dan semua pihak.

Pekalongan, 25 Juli 2022

Drs. Mochamad Munip

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................i


Lembar Penetapan........................................................................................ii
Lembar Pengesahan......................................................................................iii
Kata Pengantar ............................................................................................iv
Daftar Isi .....................................................................................................v

BAB I KARAKTERISTIK ………………………………………………………………..1


A. Karakteristik SMK Ma’arif NU Tirto ……………………………………………….1
B. Program Keahlian ………………………………………………………………….….2
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN
A. Visi …………………………………………………………………..…………….…….3
B. Misi ……………………………………………………………………………………....3
C. Tujuan Sekolah…………………………………………………………………..…….3
D. Tujuan Program Keahlian ……………………………………………………..…….4
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Intrakurikuler ………………………………………………………………………..….7
1. Struktur Kurikulum Program Keahlian ……………………………………….7
2. Penetapan Konsentrasi ……………………………………………………..…….12
3. Struktur Kurikulum Konsentrasi ……………………………………………...14
4. Capaian Pembelajaran …………………………………………………………...19
B. Projek Penguatan Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja…………………………20
C. Praktik Kerja Lapangan (PKL)………………………………………………………..21
D. Ekstra Kurikuler……………………………………………………………………..….24
BAB IV RENCANA PEMBELAJARAN
A. Peraturan Akademik …………………………………………………………………...27
B. Kalender Pendidikan ………………………………………………………………..…31
C. Pengelolaan Pembelajaran ……………………………………………………………31
BAB V PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
A. Pendampingan ……………………………………………………………………….…36
B. Evaluasi …………………………………………………………………………………..41
C. Pengembangan Profesional ……………………………………………………………42

LAMPIRAN-LAMPIRAN

3
BAB I

KARAKTERISTIK

A. Karakteristik SMK Ma’arif NU Tirto


Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SMK Ma’arif NU
Tirto disesuaikan kekhasan, kondisi dan pontensi daerah dengan menyelaraskan
kondisi satuan pendidikan dan karakteristik peserta didik dalam satuan
pendidikan. Dalam pengembangannya, kurikulum operasional sekolah akan
mengacu pada capaian pembelajaran yang telah disusun oleh pusat dan
diterjemahkan dalam alur tujuan pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses
pembelajaran.

Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di satuan


pendidikan SMK Ma’arif NU Tirto berfokus kepada pemenuhan kebutuhan
peserta didik dengan mengembangkan kompetensi dalam perubahan kehidupan
abad ke-21 yang memuat ciri khas dan potensi lokal sekolah. SMK Ma’arif NU
Tirto berdomisili di daerah yang strategis di jalan Wonoprojo No 19 desa Pacar
Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan, pengembangan ekonomi dan wilayah
dengan keterjangkauan lokasi yang mudah ditempuh dengan sarana
transportasi yang ada. Lingkungan sekolah pun berada dekat dengan sarana
kesehatan, olahraga dan keagamaan sehingga menjadi salah satu kekuatan
pendukung dalam proses pembelajaran.

Latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi menengah ke atas
dengan sarana prasarana yang cukup memadai dalam mendukung proses
pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Latar belakang
keagamaan yang mayoritas bahkan 100% adalah peserta didik beragama Islam.
Secara sosial budaya, peserta didik memiliki latar belakang orang tua yang
berbeda yang disebabkan dari sebagian orang tua merupakan buruh, petani,
nelayan dan pedagang. Selain itu, minat bakat peserta didik juga yang sangat
beragam. Berdasarkan perbedaan latar belakang tersebut maka memperkuat
alasan Profil Pelajar Pancasila mampu diimplemetasikan secara utuh di SMK
Ma’arif NU Tirto. Maka dalam penyusunan Kurikulum Operasional, karakteristik
peserta didik dengan segala latar belakangnya menjadi satu pertimbangan
utama agar menjadi pendidikan yang berkeadilan dalan kebhinekaan.

Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar


Pancasila secara umum adalah membentuk karakter peserta didik untuk
menumbuhkan iman, takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan
kreatif dengan mengakomodir keragaman tersebut.

B. Program Keahlian
SMK Ma’arif NU Tirto memiliki 4 Bidang Keahlian yang terdiri atas 5 (lima)
Program Keahlian, yaitu :
1. Bidang keahlian Bisnis dan Manajemen, terdiri dari program keahlian
Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis dan Akuntansi dan Keuangan
Lembaga.
2. Bidang keahlian Seni dan Ekonomi Kreatif, dengan program keahliannya
Busana.
3. Bidang keahlian Teknologi Manufaktur dan Rekayasa, dengan program
keahlian teknik otomotif.
4. Bidang keahlian Teknologi Informasi, dengan program keahlian Teknik
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi.

Pembelajaran di SMK Ma’arif NU Tirto berorientasi untuk membekali


peserta didik agar beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab, dapat
mengimplementasikan konsep wawasan lingkungan hidup, memiliki jiwa
wirausaha yang mandiri dan berkepribadian, serta memiliki kompetensi sesuai
dengan program keahlian masing-masing.
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN SMK MA’ARIF NU TIRTO

A. Visi

Visi SMK Ma’arif NU Tirto adalah:


”Menjadikan lulusan SMK yang berkualitas, terampil, profesional,
mandiri dan berakhlak mulia berdasarkan iman dan taqwa”

B. Misi
Dalam rangka mewujudkan visi SMK Ma’arif NU Tirto, maka disusunlah misi
sebagai berikut:
1. Meningkatkan mutu sumber daya manusia melalui dukungan IPTEK dan
IMTAQ yang berhaluan Ahlussunah wal jama’ah

2. Meningkatkan kualitas lulusan sesuai dengan standar kompetensi dalam


menghadapi era globalisasi.

3. Memberikan layanan kepada siswa untuk menjadi tenaga kerja profesional.

4. Membudayakan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.

5. Melaksanakan kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler untuk


mengembangkan minat dan bakat dalam meraih prestasi.

C. Tujuan Sekolah
SMK Ma’arif NU Tirto menetapkan tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan siswa kepada Allah SWT.
2. Mengembangkan potensi siswa agar menjadi warga negara yang
berahklakul karimah ,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
bertanggungjawab.
3. Menyiapkan siswa agar mampu memiliki karier, ulet dan gigih dalam
berkopetensi beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap
profesionalisme dalam bidang keahlian yang dipilihnya.
4. Menyiapkan siswa agar menjadi manusia produktif mampu bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia
industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan program
keahlian yang dipilihnya.
5. Mengembangkan potensi siswa agar memiliki wawasan kebangsaan,
memahami, dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia
6. Mengembangkan Potensi siswa agar memiliki kepedulian terhadap
lingkungan hidup, dengan cara aktif turut memlihara dan melestarikan
lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif
dan efesien.
7. Membekali siswa dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar
mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri
maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi
8. Membekali siswa dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan
program keahlian yang dipilihnya

D. Tujuan Program Keahlian


SMK Ma’arif NU Tirto memiliki 5 (lima) Program Keahlian, yaitu Manajemen
Perkantoran dan Layanan Bisnis, Akuntansi dan Keuangan Lembaga, Busana,
Teknik Otomotif, dan Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi. Adapaun
tujuan dari masing-masing Program Keahlian sebagai berikut:
1. Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
a. Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap
agar kompeten dibidang Adminisrasi Perkantoran
b. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi baik
lisan maupun tertulis dengan relasi dengan memperhatikan norma dan
lingkungan masyarakat;
c. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan teknologi informasi
untuk melaksanakan tugas secara efektif dan efisien;
d. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan untuk merencanakan,
melaksanakan, mengorganisasi, dan mengevaluasi tugas yang menjadi
tanggungjawabnya;
e. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan dalam mengelola
surat/dokumen sesuai standar operasi dan prosedur untuk mendukung
tugas pokok lembaga;
f. Menerapkan dan mengembangkan pelayanan terhadap relasi sehingga
diperoleh manfaat masing-masing pihak;
g. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan mengelola administrasi
keuangan sehingga segala aspek keuangan dapat dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan

2. Program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga


a. Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap
agar kompeten dibidang Akuntansi
b. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi baik
lisan maupun tertulis dengan relasi dengan memperhatikan norma dan
lingkungan masyarakat;
c. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan teknologi informasi
untuk melaksanakan tugas secara efektif dan efisien;
d. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan untuk merencanakan,
melaksanakan, mengorganisasi, dan mengevaluasi tugas yang menjadi
tanggungjawabnya;
e. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan dalam mengelola
surat/dokumen sesuai standar operasi dan prosedur untuk mendukung
tugas pokok lembaga;
f. Menerapkan dan mengembangkan pelayanan terhadap relasi sehingga
diperoleh manfaat masing-masing pihak;
g. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan mengelola administrasi
keuangan sehingga segala aspek keuangan dapat dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan.
3. Program Keahlian Busana
a. Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap
agar kompeten di bidang Tata Busana :
b. Mengukur, membuat pola, menjahit dan menyelesaikan busana;
c. Memilih bahan tekstil dan bahan pembantu secara tepat;
d. Menggambar macam-macam busana sesuai kesempatan;
e. Menghias busana sesuai desain;
f. Mengelola usaha di bidang busana.
4. Program Keahlian Teknik Otomotif
a. Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap
agar kompeten dibidang Teknik Otomotif.
b. Mendidik peserta didik dengan keahlian dan ketrampilan dalam program
keahlian Teknik Otomotif agar dapat bekerja baik secara mandiri atau
mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri
sebagai tenaga kerja tingkat menegah;
c. Mendidik peserta didik agar mampu memilih karir, berkompetisi, dan
mengembangkan sikap profesional dalam program keahlian mekanik
otomotif.

5. Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi


a. Menginstalasi perangkat komputer personal dan menginstall sistem
operasi dan aplikasi.
b. Menginsatalasi perangkat jaringan berbasis lokal dan luas
c. Merancang bangun dan mengadministrasi jaringan berbasis luas
BAB III

PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Intrakurikuler
1. Struktur Kurikulum Program Keahlian
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
Konsentrasi Keahlian : Manajemen Perkantoran
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A.UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
4. 3 3 2 2 - -
Kesehatan
5. Sejarah 2 2 2 2 - -
6. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 16 16 12 12 8 -
B.KEJURUAN
1. Matematika 4 4 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 -
3. Informatika 4 4 - - - -
Proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan
4. 6 6 - - - -
Sosial
5. Kejuruan            
a. Dasar-dasar Program Keahlian 12 12        
b.Konsentrasi/Mapel Kejuruan 1 - - 18 18 22 -
 
c.Konsentrasi/Mapel Kejuruan 2 - - - - - -
d.Konsentrasi/Mapel Kejuruan n - - - - - -
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -
               
Jumlah B 30 30 34 34 40 44
C. MUATAN LOKAL
1 B. Jawa 2 2 2 2 2 -
2 Al-Qur’an dan Fiqih 2 2 2 2 2 -
3 Ke NU an 1 1 1 1 1 -
4 Bahasa Arab 2 2       -
5 Bimbingan Konseling 1 1 1 1 1 -
Jumlah C 8 8 6 6 6  
  TOTAL 54 54 52 52 54 44
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Konsentrasi Keahlian : Akuntansi
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A.UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
4. 3 3 2 2 - -
Kesehatan
5. Sejarah 2 2 2 2 - -
6. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 16 16 12 12 8 -
B.KEJURUAN
1. Matematika 4 4 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 -
3. Informatika 4 4 - - - -
Proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan
4. 6 6 - - - -
Sosial
5. Kejuruan            
a. Dasar-dasar Program Keahlian 12 12        
b.Konsentrasi/Mapel Kejuruan 1 - - 18 18 22 -
 
c.Konsentrasi/Mapel Kejuruan 2 - - - - - -
d.Konsentrasi/Mapel Kejuruan n - - - - - -
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -
               
Jumlah B 30 30 34 34 40 44
C. MUATAN LOKAL
1 B. Jawa 2 2 2 2 2 -
2 Al-Qur’an dan Fiqih 2 2 2 2 2 -
3 Ke NU an 1 1 1 1 1 -
4 Bahasa Arab 2 2       -
5 Bimbingan Konseling 1 1 1 1 1 -
Jumlah C 8 8 6 6 6  
  TOTAL 54 54 52 52 54 44
Bidang Keahlian : Seni dan Ekonomi Kreatif
Program Keahlian : Busana
Konsentrasi Keahlian : Desain dan Produksi Busana
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A.UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
4. 3 3 2 2 - -
Kesehatan
5. Sejarah 2 2 2 2 - -
6. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 16 16 12 12 8 -
B.KEJURUAN
1. Matematika 4 4 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 -
3. Informatika 4 4 - - - -
Proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan
4. 6 6 - - - -
Sosial
5. Kejuruan            
a. Dasar-dasar Program Keahlian 12 12        
b.Konsentrasi/Mapel Kejuruan 1 - - 18 18 22 -
 
c.Konsentrasi/Mapel Kejuruan 2 - - - - - -
d.Konsentrasi/Mapel Kejuruan n - - - - - -
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -
               
Jumlah B 30 30 34 34 40 44

C. MUATAN LOKAL

1 B. Jawa 2 2 2 2 2 -
2 Al-Qur’an dan Fiqih 2 2 2 2 2 -
3 Ke NU an 1 1 1 1 1 -
4 Bahasa Arab 2 2       -
5 Bimbingan Konseling 1 1 1 1 1 -
Jumlah C 8 8 6 6 6  
  TOTAL 54 54 52 52 54 44
Bidang Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Konsentrasi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
: Teknik Sepeda Motor
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A.UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
4. 3 3 2 2 - -
Kesehatan
5. Sejarah 2 2 2 2 - -
6. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 16 16 12 12 8 -
B.KEJURUAN
1. Matematika 4 4 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 -
3. Informatika 4 4 - - - -
Proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan
4. 6 6 - - - -
Sosial
5. Kejuruan            
a. Dasar-dasar Program Keahlian 12 12        
b.Konsentrasi/Mapel Kejuruan 1 - - 18 18 22 -
 
c.Konsentrasi/Mapel Kejuruan 2 - - - - - -
d.Konsentrasi/Mapel Kejuruan n - - - - - -
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -
               
Jumlah B 30 30 34 34 40 44

C. MUATAN LOKAL

1 B. Jawa 2 2 2 2 2 -
2 Al-Qur’an dan Fiqih 2 2 2 2 2 -
3 Ke NU an 1 1 1 1 1 -
4 Bahasa Arab 2 2       -
5 Bimbingan Konseling 1 1 1 1 1 -
Jumlah C 8 8 6 6 6  
  TOTAL 54 54 52 52 54 44

Bidang Keahlian : Teknologi Informasi


Program Keahlian : Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
Konsentrasi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A.UMUM
Pendidikan Agama dan Budi
1. 3 3 3 3 3 -
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
Pendidikan Jasmani, Olahraga,
4. 3 3 2 2 - -
dan Kesehatan
5. Sejarah 2 2 2 2 - -
6. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 16 16 12 12 8 -
B.KEJURUAN
1. Matematika 4 4 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 -
3. Informatika 4 4 - - - -
Proyek Ilmu Pengetahuan Alam
4. 6 6 - - - -
dan Sosial
5. Kejuruan            
a. Dasar-dasar Program Keahlian 12 12        
b.Konsentrasi/Mapel Kejuruan 1 - - 18 18 22 -
 
c.Konsentrasi/Mapel Kejuruan 2 - - - - - -
d.Konsentrasi/Mapel Kejuruan n - - - - - -
Proyek Kreatif dan
6. - - 5 5 5 -
Kewirausahaan
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -
               
Jumlah B 30 30 34 34 40 44

C. MUATAN LOKAL

1 B. Jawa 2 2 2 2 2 -
2 Al-Qur’an dan Fiqih 2 2 2 2 2 -
3 Ke NU an 1 1 1 1 1 -
4 Bahasa Arab 2 2       -
5 Bimbingan Konseling 1 1 1 1 1 -
Jumlah C 8 8 6 6 6  
  TOTAL 54 54 52 52 54 44
2. Penetapan Konsentrasi
Konsentrasi adalah pengkhususan studi yang diambil dalam sebuah
program keahlian pada awal fase F (Kelas XI dan XII). Konsentrasi
mempelajari kompetensi yang lebih spesifik, sesuai dengan tujuan dan
dunia kerja atau peluang usaha yang akan ditempat oleh lulusan. Peserta
didik hanya diperbolehkan mengambil satu konsentrasi, karena
konsentrasi dimaksudkan agar peserta didik benar-benar fokus dan
kompeten, sehingga siap memasuki dunia kerja atau bewirausaha.
DI SMK Ma’arif NU Tirto, penetapan konsentrasi pada masing-
masing Program Keahlian sebagai berikut:
a. Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
Sampai saat ini, Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan
Layanan Bisnis hanya membuka 1 (satu) konsentrasi, yaitu Manajemen
Perkantoran.
b. Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Untuk Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga, sampai
saat ini hanya membuka 1 (satu) konsentrasi, yaitu Konsentrasi
Akuntansi.
c. Program Keahlian Busana
Pada Program Keahlian Busana juga hanya membuka 1 (satu)
konsentrasi, yaitu Konsentrasi Desain dan Produksi Busana.
d. Program Keahlian Teknik Otomotif
Pada Program Keahlian Teknik Otomotif membuka 2 (dua) konsentrasi,
yaitu Konsentrasi Teknik Kendaraan Ringan, dan Teknik Sepeda Motor.
e. Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
Pada Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
hanya membuka 1 (satu) konsentrasi, yaitu Konsentrasi Teknik
Komputer dan Jaringan.

Pemilihan konsentrasi berdasarkan minat dan bakat atau passion


peserta didik, setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X),
sehingga peserta didik diharapkan benar-benar telah memahami secara
mendalam ruang lingkup masing-masing Program Keahlian, baik Program
Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis, program Keahlian
Akuntansi dan Keuangan Lembaga, program Keahlian Busana, program
Keahlian Teknik Otomotif serta Program Keahlian Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi antara lain profesi kerja setelah lulus,
jabatan dalam pekerjaan, peluang usaha, jenis kompetensi, fasilitas yang
digunakan. Pihak sekolah dapat memberikan saran kepada peserta didik
atas pilihannya, berdasarkan dari pengamatan terhadap karya-karya
peserta didik selama mengikuti pembelajaran pada fase E (kelas X).
Sekolahnya juga dapat berkolaborasi dengan psikolog untuk mengetahui
bakat, minat, dan passion peserta didik.
Seluruh mata pelajaran yang ditawarkan dalam struktur kurikulum
tersebut cara pencapaian kompetensinya dikemas dalam bentuk Capaian
Pembelajaran (CP) yang disusun oleh guru pengampu. CP diterjemahkan
ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dengan menggunakan berbagai
model dan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan masing-masing
karakteristik mata pelajaran. Bukti pencapaian CP berupa portofolio hasil
pekerjaan peserta didik didokumentasikan dengan baik sebagai bentuk
pertanggungjawaban guru pada saat melakukan asesmen melalui berbagai
instrumen pendukung dan melaporkannya kepada orang tua dalam bentuk
buku Laporan Pencapaian Hasil Belajar (rapor).
3. Struktur Kurikulum Konsentrasi
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
Konsentrasi Keahlian : Manajemen Perkantoran
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A.UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
4. 3 3 2 2 - -
Kesehatan
5. Sejarah 2 2 2 2 - -
6. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 16 16 12 12 8 -
B.KEJURUAN
1. Matematika 4 4 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 -
3. Informatika 4 4 - - - -
Proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan
4. 6 6 - - - -
Sosial
5. Kejuruan            
a. Dasar-dasar Program Keahlian 12 12        
b.Konsentrasi/Mapel Kejuruan 1 - - 18 18 22 -
 
c.Konsentrasi/Mapel Kejuruan 2 - - - - - -
d.Konsentrasi/Mapel Kejuruan n - - - - - -
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -
               
Jumlah B 30 30 34 34 40 44
C. MUATAN LOKAL
1 B. Jawa 2 2 2 2 2 -
2 Al-Qur’an dan Fiqih 2 2 2 2 2 -
3 Ke NU an 1 1 1 1 1 -
4 Bahasa Arab 2 2       -
5 Bimbingan Konseling 1 1 1 1 1 -
Jumlah C 8 8 6 6 6  
  TOTAL 54 54 52 52 54 44
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Konsentrasi Keahlian : Akuntansi
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A.UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
4. 3 3 2 2 - -
Kesehatan
5. Sejarah 2 2 2 2 - -
6. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 16 16 12 12 8 -
B.KEJURUAN
1. Matematika 4 4 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 -
3. Informatika 4 4 - - - -
Proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan
4. 6 6 - - - -
Sosial
5. Kejuruan            
a. Dasar-dasar Program Keahlian 12 12        
b.Konsentrasi/Mapel Kejuruan 1 - - 18 18 22 -
 
c.Konsentrasi/Mapel Kejuruan 2 - - - - - -
d.Konsentrasi/Mapel Kejuruan n - - - - - -
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -
               
Jumlah B 30 30 34 34 40 44
C. MUATAN LOKAL
1 B. Jawa 2 2 2 2 2 -
2 Al-Qur’an dan Fiqih 2 2 2 2 2 -
3 Ke NU an 1 1 1 1 1 -
4 Bahasa Arab 2 2       -
5 Bimbingan Konseling 1 1 1 1 1 -
Jumlah C 8 8 6 6 6  
  TOTAL 54 54 52 52 54 44
Bidang Keahlian : Seni dan Ekonomi Kreatif
Program Keahlian : Busana
Konsentrasi Keahlian : Desain dan Produksi Busana
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A.UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
4. 3 3 2 2 - -
Kesehatan
5. Sejarah 2 2 2 2 - -
6. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 16 16 12 12 8 -
B.KEJURUAN
1. Matematika 4 4 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 -
3. Informatika 4 4 - - - -
Proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan
4. 6 6 - - - -
Sosial
5. Kejuruan            
a. Dasar-dasar Program Keahlian 12 12        
b.Konsentrasi/Mapel Kejuruan 1 - - 18 18 22 -
 
c.Konsentrasi/Mapel Kejuruan 2 - - - - - -
d.Konsentrasi/Mapel Kejuruan n - - - - - -
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -
               
Jumlah B 30 30 34 34 40 44

C. MUATAN LOKAL

1 B. Jawa 2 2 2 2 2 -
2 Al-Qur’an dan Fiqih 2 2 2 2 2 -
3 Ke NU an 1 1 1 1 1 -
4 Bahasa Arab 2 2       -
5 Bimbingan Konseling 1 1 1 1 1 -
Jumlah C 8 8 6 6 6  
  TOTAL 54 54 52 52 54 44
Bidang Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Konsentrasi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
: Teknik Sepeda Motor
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A.UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
4. 3 3 2 2 - -
Kesehatan
5. Sejarah 2 2 2 2 - -
6. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 16 16 12 12 8 -
B.KEJURUAN
1. Matematika 4 4 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 -
3. Informatika 4 4 - - - -
Proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan
4. 6 6 - - - -
Sosial
5. Kejuruan            
a. Dasar-dasar Program Keahlian 12 12        
b.Konsentrasi/Mapel Kejuruan 1 - - 18 18 22 -
 
c.Konsentrasi/Mapel Kejuruan 2 - - - - - -
d.Konsentrasi/Mapel Kejuruan n - - - - - -
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -
               
Jumlah B 30 30 34 34 40 44

C. MUATAN LOKAL

1 B. Jawa 2 2 2 2 2 -
2 Al-Qur’an dan Fiqih 2 2 2 2 2 -
3 Ke NU an 1 1 1 1 1 -
4 Bahasa Arab 2 2       -
5 Bimbingan Konseling 1 1 1 1 1 -
Jumlah C 8 8 6 6 6  
  TOTAL 54 54 52 52 54 44
Bidang Keahlian : Teknologi Informasi
Program Keahlian : Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
Konsentrasi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A.UMUM
Pendidikan Agama dan Budi
1. 3 3 3 3 3 -
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
Pendidikan Jasmani, Olahraga,
4. 3 3 2 2 - -
dan Kesehatan
5. Sejarah 2 2 2 2 - -
6. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 16 16 12 12 8 -
B.KEJURUAN
1. Matematika 4 4 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 -
3. Informatika 4 4 - - - -
Proyek Ilmu Pengetahuan Alam
4. 6 6 - - - -
dan Sosial
5. Kejuruan            
a. Dasar-dasar Program Keahlian 12 12        
b.Konsentrasi/Mapel Kejuruan 1 - - 18 18 22 -
 
c.Konsentrasi/Mapel Kejuruan 2 - - - - - -
d.Konsentrasi/Mapel Kejuruan n - - - - - -
Proyek Kreatif dan
6. - - 5 5 5 -
Kewirausahaan
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -
               
Jumlah B 30 30 34 34 40 44

C. MUATAN LOKAL

1 B. Jawa 2 2 2 2 2 -
2 Al-Qur’an dan Fiqih 2 2 2 2 2 -
3 Ke NU an 1 1 1 1 1 -
4 Bahasa Arab 2 2       -
5 Bimbingan Konseling 1 1 1 1 1 -
Jumlah C 8 8 6 6 6  
  TOTAL 54 54 52 52 54 44
B. Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian Pembelajaran adalah suatu ungkapan tujuan pendidikan,
yang merupakan suatu pernyataan tentang apa yang diharapkan
diketahui, dipahami, dan dapat dikerjakan oleh peserta didik setelah
menyelesaikan suatu periode belajar (Dikti, 2015: 1). Dalam Kepala Badan
Standar, Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 Tentang
Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah Pada Kurikulum
Merdeka dinyatakan bahwa Capaian Pembelajaran merupakan bentuk
pengintegrasian kompetensi inti dan kompetensi dasar yang disusun
secara komprehensif dalam bentuk narasi yang meliputi sekumpulan
kompetensi dan lingkup materi.

Untuk Capaian Pembelajaran pada Program Keahlian Manajemen


Perkantoran dan Layanan Bisnis, program Keahlian Akuntansi dan
Keuangan Lembaga, program Keahlian Busana, program Keahlian Teknik
Otomotif serta Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi terlampir.

B. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja

Kemendikbud meluncurkan program pendidikan karakter yang


berlandaskan Pancasila dan diberi nama Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar
Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang
hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila, dengan enam ciri utama beriman, bertakwa kepada Tuhan
YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri,
bernalar kritis, dan kreatif, yang dibangun melalui budaya sekolah,
pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan, dan ekstra kurikuler. Di
bawah ini adalah Profil Pelajar Pancasila beserta elemennya sebagai berikut:

Profil Pelajar Pancasila


PROFIL PELAJAR
NO ELEMEN
PANCASILA

1 Beriman, Bertakwa kepada a) Ahlak beragama


Tuhan YME, dan Berakhlak
Mulia b) Ahlak pribadi

c) Ahlak kepada manusia

d) Ahlak kepada alam

e) Ahlak bernegara

2 Berkebhinekaan global a) Mengenal dan menghargai budaya

b) Kemampuan komunikasi Interkultural


dalam berinteraksi dengan sesama.

c) Refleksi dan tanggung jawab terhadap


pengalaman kebinekaan

3 Gotong royong a) Kolaborasi

b) Kepedulian

c) Berbagi

4 Mandiri Kesadaran akan diri dan situasi yang


dihadapi serta regulasi diri

5 Bernalar kritis a) Memperoleh dan memproses informasi


dan gagasan

b) Menganalisis dan mengevaluasi


penalaran

c) Merefleksi pemikiran dan proses berfikir

d) Mengambil keputusan

6 Kreatif a) Menghasilkan gagasan yang original

b) Menghasilkan karya dan tindakan yang


orisial

Penguatan Profil Pelajar Pancasila akan dilaksanakan dengan 3 (tiga)


cara, yaitu berbasis kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat
dan dilaksanakan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan
ekstrakurikuler. Untuk kegiatan intra-kurikuler, penguatan Profil Pelajar
Pancasila dilakukan melalui implementasi softskills pada saat pembelajaran
berlangsung, baik teori maupun praktik. Untuk penguatan Profil Pelajar
Pancasila di luar pembelajaran dilakukan melalui berbagai macam kegiatan,
seperti:
• Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah;
• Perkemahan;
• Kegiatan keagamaan;
• Kegiatan bakti sosial;
• Kegiatan kesamaptaan/ketarunaan;
• Kegiatan proyek kreatif di sekolah.

C. Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Pendidikan di sekolah masih berbentuk teori dan latihan kerja dalam
skala kecil dan dengan frekuensi yang relatif sedikit. Oleh karena itu, untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang trampil dan mampu menangani
pekerjaan dalam skala besar, perlu diterapkan suatu pendidikan dengan
prinsip penguasaan keahlian profesi yang dapat ditempuh dengan pendidikan
di lapangan kerja atau di industri.
Praktik Kerja Lapangan (PKL), yang merupakan paduan untuk dapat
saling mengisi dan melengkapi antara pendidikan di sekolah dan keahlian
profesi yang didapatkan melalui pengalaman di dunia kerja/dunia industri.
PKL dalam Kurikulum Merdeka tercantum dalam struktur kurikulum sebagai
mata pelajaran tersendiri. PKL dilakukan di DUDIKA, lapangan kerja,
maupun di teaching factory sekolah yang dimaksudkan untuk penerapan,
pemantapan, dan peningkatan kompetensi.
Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di
bidangnya untuk memperkuat pembelajaran dengan cara pembimbingan
peserta didik saat praktik kerja lapangan. Penyelenggaraan PKL juga
melibatkan masyarakat, khususnya dunia kerja, tujuan utamanya selain
untuk memerkuat penguasaan kompetensi teknis sesuai dengan konsentrasi
yang dipilih peserta didik, juga dimaksudkan memberikan kesempatan untuk
menghayati dan mengamalkan serta menginternalisasi nilai-nilai positif
keberkerjaan, dalam rangka membangun pribadi peserta didik yang
kompeten dalam aspek soft skills, hard skills, dan karakter.
Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan efisien,
program PKL disusun bersama antara sekolah dan masyarakat (Institusi
Pasangan/Industri) dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik,
sekaligus merupakan wahana berkontribusi bagi dunia kerja (DUDIKA)
terhadap upaya pengembangan pendidikan di SMK Ma’arif NU Tirto.
Berdasarkan Permendikbud No. 60 Tahun 2014, durasi waktu praktik kerja
industri, yaitu minimal setara dengan 500 jam (125 jam tugas terstruktur).
Sedangkan jumlah DUDIKA yang telah bekerja sama ada lebih dari 100 dan
sebagian besar telah melaksanakan MoU.
Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan efisien,
sekolah menyusun program pembelajaran baik yang dilakukan di sekolah
maupun di dunia kerja/DUDIKA. Program PKL disusun bersama antara
sekolah dan industri pasangan untuk menetapkan capaian pembelajaran
yang harus dilakukan di sekolah dan industri dan dilaksanakan antara 5
sampai 6 bulan sesuai kebutuhan penguasaan kompetensi oleh peserta didik
serta kesepakatan antara SMK dan DUDIKA (Industri Pasangan) yang
menjadi tempat peserta didik melaksanakan PKL.
Dengan mempertimbangkan kebermaknaan bagi peserta didik dan
kemanfaatan bagi DUDIKA pasangan, Program PKL di SMK Ma’arif NU Tirto
dirancang untuk dilaksanakan pada semester 6 (enam) selama 44 jam
pelajaran, agar peserta didik fokus karena telah menyelesaikan seluruh mata
pelajaran lainnya, sudah siap secara mental dan kompetensi untuk belajar di
dunia kerja riil, dan diharapakan ketika selesai PKL peserta didik dapat
diserap langsung oleh pihak industri/tempat PKL.
Adapun program PKL yang dirancang melalui mekanisme sebagai
berikut:
1. Pemetaan DUDIKA
SMK Ma’arif NU Tirto melaksanakan kegiatan pemetaan DIDIKA
disesuaikan dengan kebuthan industri dan mempertimbangkan
kebermaknaan bagi peserta didik. Setiap saat sekolah berusaha
memperluas jalinan kerja sama dengan DUDIKA.
2. Program PKL
Program PKL dilaksanakan dalam 2 (dua) tahapan sebagai berikut:
a. Diawal semester genap bagi kelas XI dengan pola bulanan (1-2 bulan)
sebagaimana dijelaskan dalam bahan bacaan tentang Pedoman
Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan di beberapa tempat dunia
usaha kecil dan menengah yang ada di Kabupaten Pekalongan dan
sekitarnya.
b. Di semester akhir/semester genap pada akhir tingkat dengan pola
blok antara 4 smapai 6 bulan yang dilaksanakan di industri skala
besar/nasional dan multinasional yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia.
Sekolah menyelenggarakan program Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
bersama dengan institusi pasangan yang memadukan secara sistematis
dan sistemik program pendidikan di sekolah dengan program pengusaan
keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di instistusi pasangan,
dengan tujuan untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional
tertentu. Materi pelajaran pada semester tersebut diatur sedemikian rupa
sehingga tidak mengurangi waktu untuk pembelajaran pada semester
yang ditinggalkan.
3. Pembekalan Program PKL
Sebelum peserta didik diterjunkan di DUDIKA, maka dilakukan tahap
pembinaan selama 1 – 2 minggu mulai dari pembinaan mental, etos kerja,
pembuatan proposal, dan pembuatan laporan hasil kegiatan PKL.
4. Penetapan Pembimbing
Selanjutnya setelah melaksanaan pembinaan dilanjutkan dengan
penetapan oleh kepala sekolah, dengan dikeluarkannya surat keputusan
bahwa siswa tersebut layak diterjukan ke lokasi DUDIKA.
5. Pelaksanaan PKL
Pelaksanaan PKL menyesuaiakn dengan program PKL yang telah disusun
antara SMK Ma’arif NU Tirto (Kepala Sekolah, Wakasek Bidang
Kurikulum, Wakasek Bidang Humas dan Hubungan Kerja Sama Industri,
Ketua Program Keahlian, Ketua Konsentrasi Keahlian, dan perwakilan
DUDIKA).
6. Monitoring PKL
Monitoring PKL dilaksanakan dalam kurun waktu pelaksanaan PKL dan
dilakukan oleh guru pembimbing atau guru lain yang diberi surat tugas
melaksanakan monitoring. Hasil dari monitoring PKL tersebut kemudian
menjadi bahan masukan bagi sekolah untukmelakukan evaluasi program
PKL.
7. Evaluasi Program PKL
Evaluasi Program PKL dilaksanakan setelah berakhirnya PKL dengan
memperhatikan masukan yang ada selama pelaksanaan dan hasil
monitoring PKL yang selanjutnya disusun rencana tindak lanjut untuk
pelaksanaan PKL tahun pelajaran berikutnya.

D. Esktra Kurikuler
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Pengembangan potensi peserta didik
sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional tersebut dapat
diwujudkan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Kurikulum Operasional SMK Ma’arif NU Tirto tidak hanya merancang
kegiatan intra kurikuler dan kokurikuler saja, namun juga secara rinci
memuat rancangan kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan dan
dibina di sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler ditambah untuk memerkuat
pendidikan karakter dan membentuk profil pelajar Pancasila bagi peserta
didik. Ekstra kurikuler dilaksanakan di luar jam pembelajaran dan setiap
peserta didik hanya boleh mengikuti maksimal 2 kegiatan. Hal ini
dimaksudkan agar kegiatan ekstrakurikuler tidak mengganggu kegiatan
intrakurikuler.
Tujuan kegiatan ekstrakurikuler pada dasarnya untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja
sama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka
mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kegiatan
ekstrakurikuler dikelompokan menjadi 2 (dua) kelompok terdiri atas:
1) kegiatan ekstrakurikuler wajib, dan
2) kegiatan ekstrakurikuler pilihan.
Ekstra Kurikuler wajib yang ditetapkan di SMK Ma’arif NU Tirto adalah
Pramuka, sedangkan Ekstra Kurikuler pilihan sebagai berikut:
No Nama Ekstrakurikuler Keterangan

Krida

1 Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Pilihan

2 Pramuka Wajib

3 PMR Pilihan

Ilmiah

4 Ma’arif English Club Pilihan

Latihan olah-bakat dan olah-minat

5 Seni Tari Pilihan

6 Teater Pilihan

7 Marching Band Pilihan

8 Bola Volly Pilihan

9 Futsal dan Sepak Bola Pilihan

10 PKS Pilihan

11 Pencak Silat Pilihan

12 Pecinta Alam Pilihan

13 Paduan Suara Pilihan

Keagamaan

14 Rebana Pilihan

15 Kajian Kitab Kuning Pilihan


BAB IV

RENCANA PEMBELAJARAN

A. Peraturan Akademik

Kurikulum Operasional SMK Ma’arif NU Tirto memuat peraturan akademik


tentang persyaratan dan pemilihan konsentrasi, asesmen, kriteria kenaikan
kelas, dan kriteria kelulusan.
1. Pemilihan konsentrasi
Peserta didik dapat memilih salah satu konsentrasi yang ada di
sekolah dengan persyaratan sebagai berikut.
a. Nilai pada Mapel Dasar-dasar program keahlian;
b. Minat dan Bakat;
c. Rekomendasi Wali Kelas; dan
d. Rekomendasi orang tua peserta didik
2. Asesmen
Prosedur asesmen yang ditetapkan dalam kegiatan asesmen oleh
pendidik dan sekolah sebagai berikut:
a. Asesmen hasil belajar oleh pendidik dilakukan melalui tahapan sebagai
berikut.
1) Perencanaan metode dan teknik asesmen oleh pendidik mengacu
kepada Capaian Pembelajaran.
2) Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan
metode dan teknik asesmen serta ditelaah/divalidasi oleh sejawat
pendidik mata pelajaran yang sama.
3) Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan
strategi, bentuk, dan teknik yang sesuai.
4) Pendidik memfasilitasi pelaksanaan asesmen mandiri oleh peserta
didik pada setiap penyelesaian proses belajar pada setiap unit
kompetensi. Hasil asesmen mandiri diverifikasi oleh pendidik untuk
membantu memastikan kesesuaiannya.
5) Analisis hasil asesmen untuk mengetahui level capaian kompetensi
dan/atau ketuntasan belajar, kelebihan, dan kekurangan
pembelajaran baik tingkat peserta didik maupun tingkat kelas.
6) Pemanfaatan hasil analisis untuk merancang pembelajaran remedial,
pengayaan, dan peningkatan mutu pembelajaran dan kualitas
lulusan.
7) Pelaporan berbentuk profil pencapaian kompetensi peserta didik dan
profil kelas serta angka dan/atau deskripsi capaian belajar.
b. Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan
melalui tahapan sebagai berikut.
1) Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan
dilakukan mengacu kepada Capaian Pembelajaran dan turunannya.
2) Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan
metode dan teknik asesmen serta ditelaah/divalidasi oleh tim yang
ditunjuk oleh satuan pendidikan.
3) Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan
strategi, bentuk, dan teknik yang sesuai.
4) Analisis hasil asesmen untuk mengetahui daya serap materi
pembelajaran pada tingkat peserta didik maupun tingkat kelas.
5) Pemanfaatan hasil analisis untuk peningakatan mutu satuan
pendidikan.
6) Pelaporan berbentuk profil kelas, profil satuan pendidikan yang
berupa angka dan/atau deskripsi.
c. Prosedur uji kompetensi meliputi perencanaan, penyusunan
instrumen, pelaksanaan kegiatan, analisis, dan penerbitan sertifikat
kompetensi. Prosedur pengujian dilakukan sesuai ketentuan Lembaga
Sertifikasi Profesi P1 (LSP P1) SMK Ma’arif NU Tirto. Secara umum
prosedur pengujian melalui Uji Kompetensi Keahalian dapat dijelaskan
sebagai berikut.
1) Perencanaan metode dan teknik asesmen oleh LSP P1 mengacu
kepada skema sertifikasi.
2) Pembukaan pendaftaran untuk penetapan peserta uji kompetensi
dilanjutkan dengan asesmen mandiri.
3) Penyusunan materi uji kompetensi sesuai dengan skema
sertifikasi kemasan okupasi atau kemasan kualifikasi dengan
memerhatikan perencanaan metode dan teknik asesmen.
4) Validasi materi uji kompetensi oleh tim yang ditunjuk oleh LSP P1.
5) Penunjukan asesor kompetensi sesuai dengan skema sertifikasi
yang akan diujikan.
6) Penetapan Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang telah terverifikasi
7) Asesmen mandiri peserta, bila sudah dilakukan selama proses
pembeajaran, maka dapat digunakan dalam Uji Kompetensi
Keahlian (UKK).
8) Pelaksanaan kegiatan sertifikasi kompetensi menggunakan
strategi, bentuk, dan teknik yang sesuai dengan tujuan sertifikasi
kompetensi.
9) Pelaporan hasil asesmen kepada LSP P1 untuk dirapatkan oleh
tim yang ditunjuk.
10) Penerbitan sertifikat kompetensi bagi peserta uji yang dinyatakan
kompeten.
11) Pemanfaatan hasil analisis sertifikasi kompetensi dapat digunakan
untuk pemetaan mutu program, dan perumusan kebijakan satuan
pendidikan.
3. Kriteria Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas adalah pernyataan yang menegaskan bahwa peserta didik
telah kompeten dan berhak melanjutkan ke kelas selanjutnya. Pernyataan
kompeten ini ditetapkan berdasarkan pertimbangan kinerja peserta didik yang
meliputi aspek sebagai berikut:
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
tahun pelajaran yang diikuti.
b) Memiliki sikap yang dimanifestasikan dalam kriteria karakter sekurang-
kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan satuan
pendidikan.
c) Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK
sesuai kriteria yang ditetapkan satuan pendidikan.
d) Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing nilai
kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah
skor ketuntasan minimal (SKM) atau predikat D. Apabila ada mata
pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil,
nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada tahun
pelajaran tersebut.
e) Tingkat kehadiran siswa minimal 90%.

4. Kriteria Kelulusan
Kriteria Kelulusan peserta didik dari SMK Ma’arif NU Tirto ditetapkan
berdasarkan:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, dengan ketentuan
kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk kategori baik dan
kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal sama dengan KKM
yang telah ditetapkan;
c. Lulus ujian akhir sekolah, yaitu :
1. Telah mengikuti ujian seluruh mata pelajaran yang diujikan
2. Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Nilai Pendidikan Agama Islam (PAI) minimal 75 yaitu gabungan
antara nilai ujian praktik dan nilai ujian teori PAI dengan
pembobotan 70% untuk nilai ujian praktik dan 30% ujian teori
PAI.

b. Nilai minimal kelulusan setiap mata pelajaran serendah-


rendahnya 70,0 dan nilai rata-rata untuk semua mata pelajaran
minimal 70,0 yang diperoleh dari hasil USBN dan US Praktik.

c. Nilai USBN diperoleh dari 50 % nilai US Praktik dan/atau 50 %


nilai USBN tulis

4. Kelulusan peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru.

B. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan di SMK Ma’arif NU Tirto ditetapkan berdasarkan peraturan
yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
Adapun kalender pendidikan tersebut dapat dibaca dalam tabel berikut ini:

C. Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran meliputi pengorganisasian seluruh komponen yang
terkait penyelenggaraan sekolah mulai dari program pembelajaran (kurikulum),
pengelolaan pengajar (guru dan tenaga kependidikan/GTK dan guru
tamu/instruktur), pengelolaan peserta didik, pengelolaan sarana prasarana,
serta pengelolaan link and match.
1. Pengelolaan Program Pembelajaran
Pengelolaan program pembelajaran kurikulum yang didalamnya memuat
pengelolaan Capaian Pembelajaran, Modul Ajar, dan Sumber Belajar.
a. Pengelolaan Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai oleh peserta didik pada setiap tahap perkembangan didik untuk
setiap mata pelajaran berisi sekumpulan kompetensi dan lingkup materi
yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi ini. Untuk dapat
mencapai kompetensi yang diharapkan, maka guru dan/atau bersama
instruktur industri dapat melakukan beberapa hal di bawah ini:
1) menganalisis kedalaman dan keluasaan capaian pembelajaran (CP)
yang harus kuasai oleh peserta didik, meliputi soft skills, hard skills,
dan karakter dalam bidang seni rupa;
2) menetapkan prosentase pembelajaran aspek soft skills dan hard
skills. Untuk kelas X, semester 1, muatan soft skills 80% dan hard
skills 20%, sedangkan semester 2, muatan soft skills 70% dan hard
skills 30%.
3) mengurutkan kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh peserta
didik;
4) mengidentifikasi kalender pendidikan yang telah disusun sekolah,
untuk sinkronisasi dengan kegiatan belajar peserta didik;
5) membuat jadwal pelajaran sesuai urutan kegiatan belajar peserta
didik dan kalender pendidikan;
6) menganalisis dan menetapkan strategi pembelajaran, meliputi: (1)
tempat belajar, di kelas, bengkel/studio, industri; (2) belajar
kelompok dan individu; (3) luring dan daring;
7) menginventarisir sumber-sumber belajar, antara lain sumber belajar
berupa cetak, audio, dan audio visual untuk mendukung
ketercapaian pembelajaran;
8) Dalam hal kajian pengelolaan capaian pembelajaran dilakukan oleh
guru tanpa melibatkan instruktur industri, maka guru wajib
mengkomunikasikan hasil kajiannya kepada instruktur industri.
b. Pengelolaan Modul Ajar
Dalam hal pengelolaan modul ajar, guru dapat membuatnya dengan
bimbingan dan arahan dari Komite Pembelajaran, Waka Kurikulum,
Kepala Sekolah, Pengawas atau guru atau pihak lain yang dipandang
mampu melaksanakan pembimbingan.
Dokumen Modul ajar yang disusun oleh guru dari tiap mata pelajaran
yang dikelola oleh bagian Kurikulum, disusun berdasarkan sistematika
sebagai berikut:
1) Informasi Umum, memuat :
- Identitas sekolah,
- Kompetensi awal,
- Profil Pelajar Pancasila,
- Sarana dan Prasarana,
- Target Peserta Didik, dan
- Model pembelajaran yang digunakan.
2) Kompetensi Inti, meliputi :
- Tujuan Pembelajaran,
- Pemahaman Bermakna,
- Pertanyaan Pemantik,
- Persiapan Pembelajaran,
- Kegiatan Pembelajaran,
- Asesmen,
- Pengayaan dan remedial, serta
- Refleksi Peserta Didik dan Guru
3) Lampiran, terdiri dari :
- Lembar Kerja Peserta Didik
- Bahan Bacaan guru dan Peserta Didik
- Glosarium
- Daftar Pustaka
c. Pengelolaan Sumber Belajar
Dalam pengelolaan sumber belajar, guru dan/atau bersama instruktur
industri melakukan beberapa hal di bawah ini:
1) Guru atau guru bersama instruktur industri menetapkan sumber-
sumber belajar yang akan dibuat oleh guru dan instruktur industry;
2) Guru atau guru bersama instruktur industri menetapkan jadwal
pembuatan sumber-sumber belajar;
3) Dalam hal kajian pengelolaan sumber belajar dilakukan oleh guru
tanpa melibatkan instruktur industri, maka guru wajib
mengkomunikasikan hasil kajiannya kepada instruktur industri.
2. Pengelolaan Peserta Didik
Dalam melakukan pengelolaan terhadap peserta didik, guru dan/atau
bersama instruktur industri dapat:
1) menganalisis karakter belajar peserta didik;
2) mengelompokan peserta didik berdasarkan karakter atau pertimbangan
lainnya, seperti task planning groups, teaching groups, seating groups,
joint learning groups, collaborative-groups;
3) Dalam hal kajian pengelolaan peserta didik dilakukan oleh guru tanpa
melibatkan instruktur industri, maka guru wajib mengkomunikasikan
hasil kajiannya kepada instruktur industri.

3. Pengolaan Pengajar (Guru dan Tenaga Kependidikan/GTK dan Guru


Tamu/Instruktur)
Pada pengelolaan Pengajar (Guru dan Tenaga Kependidikan/GTK dan Guru
Tamu/Instruktur), guru dan/atau bersama instruktur industri dapat:
a. menganalisis dan menetapkan kegiatan belajar yang akan diampu oleh
guru dan instruktur industri;
b. membuat jadwal pembelajaran yang akan diampu oleh guru dan
instruktur industri;
c. Dalam hal kajian pengelolaan pengajar dilakukan oleh guru tanpa
melibatkan instruktur industri, maka guru wajib mengkomunikasikan
hasil kajiannya kepada instruktur industri.
4. Pengelolaan link and match
a. Kurikulum disusun bersama dan berstandar DUDIKA. Penguatan aspek
soft skills dan karakter kebekerjaan untuk melengkapi aspek hard skills
yang sesuai kebutuhan DUDIKA;
b. Pembelajaran berbasis riil dari DUDIKA (PjBL) sejak awal. Memastikan
hard skills akan disertai soft skills dan karakter kesiapan kerja yang kuat;
c. Jumlah dan peran guru/ahli dari DUDIKA ditingkatkan secara signifikan,
minimal mencapai 50 jam/semester/program keahlian;
d. Magang/praktik kerja lapangan (PKL) minimal satu semester;
e. Sertifikasi kompetensi yang sesuai standar dan kebutuhan DUDIKA, baik
bagi lulusan maupun guru;
f. Guru secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan dari
DUDIKA untuk proses belajar mengajar;
g. Riset terapan yang bermula dari kasus atau kebutuhan nyata DUDIKA dan
masyarakat, sebagai basis teaching industry/teaching factory,
berkolaborasi dengan DUDIKA dan stakeholders.
D. Asesmen
Asesmen meliputi asesmen diasnogtik, asesmen formatif dan sumatif.
Selain itu juga disiapkan asesmen berupa penilaian untuk Uji Kompetensi
yang dilaksanakan oleh LSP P1 SMK Ma’arif NU Tirto, serta asesmen Praktik
Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan oleh DUDIKA.
BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESSIONAL

A. Pendampingan
Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional di SMK Ma’arif
NU Tirto dilakukan secara internal untuk memastikan pembelajaran berjalan
sesuai rencana untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola
oleh kepala sekolah dan/atau guru yang dianggap sudah mampu untuk
melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan dan pengembangan
profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan
kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan
kemampuan satuan pendidikan.
Pendampingan dan pengembangan professional ditekankan pada prinsip
reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat penilaian
yang jelas dan terukur. Proses pendampingan dirancang sesuai kebutuhan
dan dilakukan oleh kepala SMK Ma’arif NU Tirto berdasarkan hasil
pengamatan atau evaluasi.
Pendampingan pengembangan diri bagi guru dikembangkan melalui
supervisi akademik dan supervisi klinis.
1. Supervisi Akademis
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan
oleh seseorang (biasanya kepala sekolah) kepada guru, yang bertujuan untuk
menguatkan dan meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di
sekolah. Supervisi akademis diharapkan dapat berkontribusi untuk
meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik.
Melalui kegiatan supervisi akademik, kepala sekolah memastikan bahwa
guru melaksanakan tugas mengajar mereka dengan baik dan siswa
menerima layanan pembelajaran yang terbaik. Melalui supervisi akademik,
guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dan
kepala sekolah juga dapat membuat program pengembangan profesionalisme
guru. Hal ini dapat dicapai bila guru mendapatkan bantuan dari kepala
sekolah dalam mengembangkan kemampuannya mengelola proses
pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran.
Dalam pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah berlaku adil
terhadap semua guru tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis
kelamin, status sosial ekonomi, dan yang berkebutuhan khusus dalam
mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran.
Pengembangan profesionalsime guru dalam konteks supervisi akademik
tidak hanya fokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan
mengajar guru, tetapi juga pada pembaharuan komitmen (commitment),
kemauan (willingness), dan motivasi (motivation) guru. Peningkatkan pada
kemampuan dan motivasi kerja guru tentu akan berdampak pada
peningkatan kualitas pembelajaran.
Minimal terdapat 3 (tiga) tujuan supervisi akademik dalam peningkatan
kualitas pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
a. Supervisi akademik dilaksanakan untuk membantu guru meningkatkan
kemampuan profesionalnya, yang mencakup pengetahuan akademik,
pengelolaan kelas, keterampilan proses pembelajaran, dan dapat
menggunakan semua kemampuannya ini untuk memberikan pengalaman
belajar yang berkualitas bagi peserta didik.
b. Supervisi akademik dilakukan untuk memeriksa atau memastikan proses
pembelajaran di sekolah berjalan sesuai ketentuan dan tujuan yang
ditetapkan. Kegiatan pengawasan ini dapat dilakukan melalui kunjungan
ke kelas-kelas di saat guru sedang mengajar, percakapan pribadi dengan
guru, teman sejawatnya, maupun dengan peserta didik.
c. Supervisi akademik dilakukan untuk mendorong guru meningkatkan
kompetensinya, melaksanakan tugas mengajarnya dengan lebih baik
dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilannya, dan memiliki
perhatian yang sungguh-sungguh (commitment) terhadap tugas dan
tanggung jawabnya sebagai guru.
Supervisi akademik berkaitan erat dengan pembelajaran berkualitas,
karena proses pembelajaran yang berkualitas memerlukan guru yang
profesional, dan guru profesional dapat dibentuk melalui supervisi akademik
yang efektif. Guru sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran dapat
ditingkatkan profesionalitasnya melalui supervisi akademik sehingga tercapai
tujuan pembelajaran.
Melalui supervisi akademik, refleksi praktis untuk asesmen unjuk kerja
guru dapat dilaksanakan, kesulitan dan permasalahan dalam proses
pembelajaran dapat diidentifikasi, informasi mengenai kemampuan guru
dalam mengelola kegiatan pembelajaran dapat diketahui, dan program tindak
lanjut untuk pengembangan profesionalitas guru dapat disusun. Dengan
demikian, supervisi akademik adalah bagian dari proses pengembangan
keberlanjutan profesionalitas guru agar semakin mampu menyediakan
layanan belajar yang berkualitas bagi peserta didik.

2. Supervisi Klinis
Supervisi klinis adalah supervisi akademik yang menggunakan model
pendekatan berbasis permintaan/kebutuhan guru. Supervisi klinis
berlangsung dalam bentuk hubungan tatap muka antara kepala
sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekolah/pengawas dan guru.
Fokus pengamatan pada saat supervisi klinis adalah hal yang menjadi
permasalahan bagi guru yang disupervisi, dan pengamatan dilakukan secara
teliti dan mendetail. Hubungan antara kepala sekolah/guru senior yang
ditunjuk kepala sekola/pengawas sebagai supervisor dan guru sebagai
hubungan kolegial, bukan atasan bawahan, karena supervisi klinis
dilakukan secara bersama antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk
kepala sekolah/pengawas dan guru. kepala sekolah/guru senior yang
ditunjuk kepala sekolah/pengawas melakukan supervisi klinis atas dasar
permintaan guru yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan proses
pembelajaran, karena itu kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala
sekola/pengawas dalam melaksanakan supervisi didasarkan pada semangat
tolong menolong. Langkah-langkah yang dilakukan dalam supervisi klinis
meliputi langkah awal, observasi, dan umpan balik.
a. Tahap Pertemuan Awal
Pertemuan awal, bertujuan agar kepala sekolah/guru senior yang
ditunjuk kepala sekola/pengawas dan guru bersama-sama mengembangkan
kerangka kerja observasi kelas yang akan dilaksanakan. Guru yang akan
disupervisi menyiapkan Capaian Pembelajaran (CP) dan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP), dan kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala
sekola/pengawas sebagai supervisor mempelajari dan memahami tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Langkah selanjutnya menetapkan waktu
dan tempat pelaksanaan supervisi, proses pelaksanaan pembelajaran, dan
menentukan aspek-aspek yang akan diobservasi dan cara mengobservasinya.
Hasil akhir pertemuan awal ini berupa kesepakatan kerja antara supervisor
dan guru.
b. Tahap Observasi Pembelajaran
Tahap kedua dalam proses supervisi klinis adalah mengamati proses
pembelajaran secara sistematis dan objektif, dimana supervisor mengamati
guru mengajar sebagaimana digariskan dalam ATP. Aspek-aspek yang akan
diobservasi harus sesuai dengan hasil diskusi antara supervisor dan guru
pada pertemuan awal.
c. Tahap Pertemuan Balikan
Pertemuan balikan atau pertemuan pemberian umpan balik dilakukan
segera setelah melaksanakan observasi proses pembelajaran, dengan
ketentuan bahwa hasil observasi sudah dianalisis terlebih dahulu. Tujuan
utama pertemuan balikan ini adalah bersama-sama membahas hasil
pengamatan proses belajar-mengajar yang dilakukan oleh sekolah. Inti
pembicaraan dalam pertemuan balikan ini difokuskan pada identifikasi dan
analisis persamaan dan perbedaan antara perilaku guru dan peserta didik
yang diharapkan dengan perilaku aktual guru dan peserta didik, serta
membuat keputusan tentang apa dan bagaimana langkah yang seharusnya
diambil untuk menindaklanjuti perbedaan tersebut.

B. Evaluasi
SMK Ma’arif NU Tirto melaksanakan evaluasi pada 2 (dua), yaitu Evaluasi
Pembelajaran dan Evaluasi Kurikulum.
1. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan
informasi yang diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana
pembelajaran yang telah berjalan agar dapat membuat asesmen (judgement) dan
perbaikan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan hasil pembelajaran peserta
didik.
Tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah antara lain untuk: (1)
meningkatkan hasil belajar, keterlibatan, dan kepuasan belajar peserta didik; (2)
menunjukkan kekuatan dari program belajar sebagai implementasi kurikulum
operasional; (3) mengevaluasi perubahan terkini dari implementasi yang
dilakukan; (4) mengidentifikasi program belajar yang perlu diperbaiki; (5)
mengukur ketercapaian visi dan misi lewat program yang diajarkan di sekolah;
dan (6) sarana pemberian umpan balik pada kompetensi mengajar guru, yang
selaras dengan tujuan dan kebutuhan belajar peserta didik.

Beberapa aspek yang ditinjau dalam evaluasi pembelajaran antara lain: (1)
alur pembelajaran dan tujuan pembelajaran; (2) pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang akan disasar; (3) sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun
auditori, kesesuaian dengan tahapan perkembangan anak; (4) persepsi peserta
didik dalam proses belajar; (5) persepsi DUDIKA dalam melihat perkembangan
penguasaan kompetensi; dan (6) persepsi orang tua peserta didik dalam melihat
perkembangan peserta didik.
Beberapa cara yang ditempuh dalam melakukan evaluasi pembelajaran
antara lain sebagai berikut.
a. Kolaboratif: Melibatkan seluruh stakeholder sekolah.
b. Reflektif: Melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai aspek,
jujur, dan berdasarkan bukti.
c. Berdasarkan Data: Membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang ditelaah
secara seksama.
d. Berpusat pada Anak: Mengedepankan kepentingan anak dalam mengambil
kesimpulan maupun keputusan.
e. Fokus pada perbaikan dan pengembangan kompetensi peserta didik.
Kegiatan evaluasi pembelajaran melibatkan berbagai pihak, agar hasilnya
objektif dan mendalam. Pihak-pihak yang terlibat tersebut antara lain: guru
mata pelajaran umum dan kejuruan, wakasek bidang kurikulum, kepala
sekolah, peserta didik, orang tua peserta didik, dan duni industry, dunia usaha,
dan dunia kerja.
Langkah terakhir dari evaluasi pembelajaran adalah refleksi dan pemberian
umpan balik, yang dilakukan secara terus menerus dalam keseharian belajar
mengajar. Guru diwajibkan untuk melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria
kesuksesan yang telah ditetapkan (Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP), Profil Pelajar Pancasila). Beberapa pertanyaan yang dapat
digunakan guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran antara lain:
- Data apa yang dibutuhkan dalam proses evaluasi?
- Bagaimana program/pembelajaran dijalankan?
- Faktor apa saja yang memengaruhi keberhasilan program/pembelajaran?
- Faktor apa saja yang menjadi tantangan pelaksanaan
program/pembelajaran?
- Apa saja hal-hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan keberhasilan
pembelajaran?
- Bagaimana pemimpin satuan pendidikan dapat mendukung pengembangan
profesional guru?
- Apa saja yang sudah dilakukan dengan baik dalam pelaksanaan
pembelajaran?
- Faktor apa saja yang mempengaruhinya?
- Apa yang perlu diperbaiki ke depannya?
Selain pertanyaan-pertanyyan di atas, guru dapat mengembangkan
pertanyaan-pertanyaan lainnya yang dirasa dapat membantu mengumpulkan
data yang lebih akurat dan mendalam.

2. Evaluasi Kurikulum
Kurikulum operasional SMK Ma’arif NU Tirto dievaluasi secara periodik,
untuk mendapatkan perbaikan sesegera mungkin. Guru dan/atau instuktur
industri setiap hari membuat catatan anekdotal secara informal mengenai
bagaimana proses belajar berjalan, bagaimana tujuan belajar tercapai,
bagaimana peserta didik merespon proses kegiatan belajar, bagaimana persepsi
DUDIKA. Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual maupun tim,
guru dan/atau instruktur industri mereview proses belajar dan tercapainya
tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar
untuk setiap unit pembelajaran. Setiap akhir semester, dan/atau instruktur
industri dan tim melihat kontinum pencapaian, serta setiap akhir tahun
pembelajaran, dan/atau instruktur industri dan tim melakukan evaluasi
terhadap pencapaian satu tahun dan bagaimana hal tersebut berkontribusi
dengan tujuan sekolah, serta visi dan misi sekolah. Sumber-sumber informasi
yang dapat digunakan dalam melakukan evaluasi kurikulum antara lain data
asesmen: hasil asesmen peserta didik per unit; proyek peserta didik; survey
lulusan; refleksi proses belajar oleh dan/atau instruktur industri; observasi
Kepala Sekolah; karya yang dihasilkan peserta didik; portofolio peserta didik, dan
pameran karya hasil belajar peserta didik.
Dalam pengumpulan informasi untuk evaluasi kurikulum operasional
sekolah dilakukan dengan berbagai metode antara lain: belajar mandiri;
melakukan asesmen berupa refleksi mandiri secara individual terhadap kriteria
kesuksesan yang telah ditetapkan (tujuan belajar, Capaian Pembelajaran (CP),
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Profil Pelajar Pancasila); focus group discussion
dan dialog data per level ajar; melakukan diskusi secara berkelompok untuk
melihat hubungan antar data yang dimiliki pada catatan anekdotal, hasil belajar
peserta didik, serta refleksi dalam self-study, untuk menganalisa masalah dan
menarik kesimpulan, persepsi DUDIKA, serta mengambil keputusan untuk
melakukan perbaikan; kuesioner peserta didik; mengumpulkan persepsi peserta
didik terhadap proses, materi/bahan ajar, serta bagaimana peserta didik
memaknai hasil belajarnya; kuesioner orang tua untuk mengumpulkan persepsi
orang tua peserta didik terhadap perkembangan belajar peserta didik.

C. Pengembangan Profesional
SMK Ma’arif NU Tirto dalam meningkat profesional guru dilakukan dengan
berbagai program, antara lain sebagai berikut.
1. Sertifikasi Pendidik
Sertifikasi adalah sebagai penghargaan dan peningkatan profesionalitas guru,
sehingga diharapkan guru yang telah memiliki sertifikasi memiliki etos kerja
yang tinggi. SMK Ma’arif NU Tirto memiliki guru sebanyak 60 orang dan yang
telah memiliki sertifikat pendidik ada sekitar 12 orang. Sedangkan selebihnya
masih dalam proses penilaian dan pengajuan. Pengajuan sertifikasi pendidik
berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat.
2. Magang Industri
Peningkatan profesionalitas penddik dan tenaga kependidikan (PTK)
dilakukan dengan magang industri. Setiap tahun sekolah merancang
program magang bagi PTK. Selain itu setiap PTK juga diberi kesempatan
untuk melaksanakan magang secara mandiri. Magang diutamakan bagi guru
kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya.
Perencanaan magang diawali dengan analisis kebutuhan peningkatan
kompetensi guru, selanjutnya disusun prioritas disesuaikan dengan
kemampuan pendanaan sekolah dan kemitraan dengan DUDIKA.
Beberapa DUDIKA mitra sekolah memiliki program magang secara periodik
bagi guru kejuruan. Biaya magang yang dilaksanakan atas dasar kemitraan
dilakukan dalam dua strategi, yaitu: (1) magang dengan biaya penuh dari
DUDIKA; dan (2) magang dengan sharing pendanaan antara sekolah dan
DUDIKA.
3. Pelatihan Kompetensi Pedagogik dan Profesional
Mengirim beberapa guru atau tenaga kependidikan ke lembaga-lembaga
pelatihan seperti Balai Besar Pengembangan Penjamin Mutu Pendidikan
Vokasi (BBPPMPV) Pertanian di Cianjur.
4. Kunjungan Industri
SMK Ma’arif NU Tirto secara berkala memberi kesempatan kepada PTK untuk
studi di industri dan dunia usaha terkait sebagai penambahan wawasan,
khususnya untuk melihat tren karya kecantikan masa kini dan yang akan
datang, profesi dan jabatan yang ada di industri, manajemen bisnis,
pemasaran produk, kemitraan/kolaborasi dalam berbisnis, kewirausahaan,
penerapan teknologi 4.0, serta isu-isu penting lainnya yang berkaitan dengan
industri kecantikan.
5. Kewirausahaan
Sekolah memberi kesempatan pada guru untuk mengembangkan
kemampuan dalam bidang kewirausahaan, melalui peningkatan usaha
mandiri yang telah dilakukan secara individu atau mendorong guru untuk
menjadi pengusaha pemula bekerja sama dengan DUDIKA.
Tujuan utama dari program ini adalah agar guru memberikan keteladanan
dan menjadi sosok inspiratif bagi peserta didik, dan diharapkan guru dapat
membimbing peserta didik secara optimaldalam berwirausaha. Jika guru
telah memiliki kemampuan nyata dalam berwirausaha niscaya tidak akan
lagi dianggap hanya memiliki kemampuan teoritis semata.
6. Seminar, lokakarya, dan keterlibatan dalam MGMP
SMK Ma’arif NU Tirto juga memberi kesempatan kepada guru umum dan
kejuruan mengikuti seminar/webinar, lokakarya, kegiatan di MGMP, uji
kompetensi, dan lain-lain secara periodik di sekolah atau di luar sekolah. Hal
tersebut dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan pada guru untuk
meningkatkan kompetensi, sehingga diharapkan guru secara terus menerus
meningkatkan kemampuannya.
7. Studi lanjut
Sekolah memberikan kesempatan kepada PTK untuk melanjutkan studi ke
jenjang yang lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini dilakukan secara
individu, sekolah hanya memberikan regulasi untuk memermudah proses
studinya. Sekolah juga berupaya untuk mencarikan peluang-peluang
beasiswa dari pemerintah, lembaga-lembaga swasta, dan DUDIKA.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1

Program Keahlian : Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis

CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

A. Rasional
Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis adalah mata
pelajaran yang berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan
keahlian pekerjaan kantor dan layanan bisnis.

Mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis


berfungsi untuk menumbuhkembangkan kebanggaan pada peserta didik
terhadap keahlian manajemen perkantoran dan layanan bisnis, melalui
pemahaman tentang proses bisnis di dunia kerja, memahami perkembangan
teknologi dan isu-isu global di industri, mengenali berbagai macam profesi
dan okupasi kerja dan peluang usaha, mengelola surat/dokumen berbasis
digital, menggunakan peralatan dan aplikasi teknologi perkantoran,
mengelola sistem informasi dan melakukan komunikasi, serta memberikan
layanan bisnis dan logistik sesuai standar yang ditentukan pada bidang
manajemen perkantoran dan layanan bisnis. Selain itu, sebagai landasan
pengetahuan dan keterampilan untuk pembelajaran konsentrasi keahlian di
kelas XI dan XII.

Mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis


berkontribusi dalam menjadikan peserta didik memiliki kompetensi sebagai
staf administrasi perkantoran modern dan layanan bisnis yang berakhlak
mulia, mampu berkomunikasi, bernegosiasi dan berinteraksi antar budaya,
mampu bekerja dalam tim, memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap
situasi dan lingkungan kerja, mampu mengelola informasi / gagasan dan
bertanggung jawab secara kreatif sesuai bidang pekerjaannya.

Mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis


berkontribusi dalam membentuk peserta didik memiliki keahlian pada
bidang manajemen perkantoran dan layanan bisnis, dan mengembangkan
kapasitas peserta didik dalam bernalar kritis, mandiri, dan kreatif dan
adaptif. Peserta didik yang memahami dasar-dasar manajemen perkantoran
dan layanan bisnis diharapkan mampu meningkatkan sikap dan karakter
kebhinekaan global, menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas,
dan mandiri.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-Dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis bertujuan
membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills
dan hard skills):

1. Memahami proses bisnis manajemen perkantoran dan layanan bisnis di dunia


kerja;
2. Memahami perkembangan penerapan teknologi dan isu - isu global dalam
manajemen perkantoran dan layanan bisnis;
3. Memahami profil entrepreneurship, job profile, peluang usaha dan
pekerjaan/profesi dalam bidang manajemen perkantoran dan layanan bisnis;
4. Menerapkan teknik dasar aktivitas perkantoran di bidang manajemen
perkantoran dan layanan bisnis;
5. Mengelola dokumen berbasis digital;
6. Menggunakan peralatan dan aplikasi teknologi perkantoran;
7. Mengelola sistem informasi dan komunikasi organisasi;
8. Memberikan layanan bisnis dan logistik sesuai standar yang ditentukan.

C. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis memiliki
kompetensi pengetahuan dasar manajemen perkantoran dan layanan bisnis, mulai
dari penerapan budaya kerja sesuai standar kerja perkantoran, pengelolaan dokumen
berbasis digital, profil entrepreneurship, peluang usaha dalam bidang perkantoran
dan layanan bisnis, pengelolaan sistem informasi dan pelaksanaan komunikasi, serta
pemberian layanan bisnis sesuai standar yang ditentukan. Untuk menumbuhkan
passion (renjana) dan vision (visi), imajinasi dan kreativitas serta meningkatkan
kompetensi peserta didik, proses pembelajaran dapat dilakukan melalui:

1. Pembelajaran di dalam kelas;


2. Pembelajaran di tempat kerja;
3. Kegiatan berbasis projek;
4. Kunjungan industri;
5. Interaksi dengan alumni, guru tamu dari praktisi kantor/layanan bisnis;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap internalisasi wawasan serta soft skills ini membutuhkan porsi dominan
(sekitar 75%) dari waktu yang tersedia di kelas X, sebelum mempelajari aspek hard
skills yang lebih spesifik.
Melalui penguatan soft skills diharapkan peserta didik memiliki passion dan vision
yang kuat sebagai modal memasuki dunia kerja pada jenis pekerjaan, antara lain:
staf administrasi, resepsionis, asisten arsiparis, layanan pelanggan, asisten sekretaris,
dan sebagai tenaga operator junior di bidang komputer/otomatisasi perkantoran.

Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran berbasis projek


(project - based learning), discovery learning, pembelajaran berbasis masalah
(problem-based learning), atau inquiry learning serta metode antara lain ceramah,
tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan
karakteristik materi dan tujuan pembelajaran. Penilaian meliputi aspek pengetahuan
melalui tes dan non tes, aspek sikap melalui observasi, catatan kejadian menonjol
(anecdotal record), penilaian antar teman, dan penilaian diri serta aspek
keterampilan melalui penilaian proses, produk, dan portofolio. Pembelajaran Dasar-
dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis dapat dilakukan secara sistem
blok disesuaikan dengan karakteristik elemen materi yang dipelajari.

Mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis terdiri atas
8 elemen sebagai berikut:

Elemen Deskripsi
Proses bisnis manajemen Meliputi pemahaman proses bisnis di bidang
perkantoran dan layanan manajemen perkantoran dan layanan bisnis, tahapan
bisnis di dunia kerja fungsi manajemen (perencanaan pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengendalian) dalam lingkup
pekerjaan kantor, serta pengenalan rantai pasok
(supply chain) dalam layanan pengelolaan barang
berbasis K3 industri dan 5R.

Perkembangan penerapan Meliputi pemahaman tentang paradigma


teknologi dan isu-isu global manajemen perkantoran modern, otomatisasi
dalam manajemen perkantoran kantor, revolusi industri 4.0, budaya kerja, dan Eco-
dan layanan bisnis Green (Ramah Lingkungan).

Profil entrepreneur, job profile, Meliputi pemahaman tentang berbagai jenis profesi
peluang usaha dan dan pekerjaan, pelaku wirausaha/ entrepreneur,
pekerjaan/profesi dalam bidang peluang usaha dan bekerja di bidang manajemen
manajemen perkantoran dan perkantoran dan layanan bisnis.
layanan bisnis

Teknik dasar aktivitas Meliputi pemahaman tentang teknik pelayanan


perkantoran di bidang prima (excellence service), layanan pelanggan
manajemen perkantoran dan (customer service), serta prosedur dan instruksi kerja.
layanan bisnis
Dokumen berbasis digital Meliputi pemahaman tentang dasar-dasar
prosedur penanganan dokumen, jenis peralatan
pengelolaan dokumen, prosedur
Elemen Deskripsi
penyimpanan dokumen berbasis digital sesuai
sistem yang digunakan dunia kerja.
Peralatan dan aplikasi teknologi Meliputi pemahaman tentang jenis peralatan kantor,
perkantoran prosedur penggunaan peralatan kantor,
pemeliharaan peralatan kantor, aplikasi perangkat
lunak, prosedur penggunaan aplikasi perangkat
lunak, prosedur mencetak dokumen.

Sistem informasi dan komunikasi Meliputi pemahaman tentang jenis informasi/data,


organisasi prosedur penggunaan menu home page, dasar-
dasar komunikasi lisan, tulis, dan komunikasi
melalui media elektronik serta prosedur
penggunaan media komunikasi.
Layanan bisnis dan logistik sesuai Meliputi pemahaman tentang konsep layanan bisnis
standar yang ditentukan perkantoran, konsep logistik, jenis dokumen logistik,
layanan administrasi dokumen pergudangan,
transportasi, distribusi dan delivery.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran mengenai
program keahlian manajemen perkantoran dan layanan bisnis yang dipilihnya,
sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar. Selain itu pada akhir fase E pada aspek soft skills
peserta didik akan mampu menerapkan budaya kerja sesuai tuntutan pekerjaan,
memahami konsep diri yang positif sesuai standar K3 dan 5R, mengembangkan
kemampuan berfikir kritis dalam memecahkan masalah dan mencari solusi,
konsisten dalam menerapkan budaya kerja dalam layanan bisnis. Sedangkan pada
aspek hard skills peserta didik mampu memahami elemen - elemen kompetensi pada
mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis sebagai
berikut:

Elemen Capaian Pembelajaran


Proses bisnis manajemen Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan
perkantoran dan layanan proses bisnis di bidang manajemen perkantoran dan
bisnis di dunia kerja layanan bisnis, tahapan fungsi manajemen
(perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian) dalam lingkup pekerjaan kantor, serta
pengenalan rantai pasok (supply chain) dalam
layanan pengelolaan barang berbasis K3 industri dan
5R.

Perkembangan penerapan Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan


teknologi dan isu-isu global perkembangan manajemen perkantoran modern,
dalam manajemen perkantoran otomatisasi kantor, perkembangan revolusi industri
dan layanan bisnis 4.0 di bidang perkantoran dan layanan bisnis,
budaya kerja, dan Eco-Green (Ramah Lingkungan).
Elemen Capaian Pembelajaran
Profil entrepreneur, job profile, Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan
peluang usaha dan berbagai jenis profesi dan pekerjaan, pelaku
pekerjaan/profesi dalam bidang wirausaha/entrepreneur, peluang usaha dan
manajemen perkantoran dan bekerja di bidang manajemen perkantoran dan
layanan bisnis layanan bisnis.

Teknik dasar aktivitas Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan
perkantoran di bidang teknik pelayanan prima (excellence service), layanan
manajemen perkantoran dan pelanggan (customer service), serta prosedur dan
layanan bisnis instruksi kerja.

Dokumen berbasis digital Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan
dasar - dasar prosedur penanganan dokumen, jenis
peralatan pengelolaan dokumen, dan prosedur
penyimpanan dokumen berbasis digital sesuai
sistem yang digunakan dunia kerja.

Peralatan dan aplikasi teknologi Pada akhir fase E peserta didik mampu
perkantoran mengidentifikasi jenis peralatan kantor,
penggunaan peralatan kantor, pemeliharaan
peralatan kantor, aplikasi perangkat lunak,
prosedur penggunaan aplikasi perangkat lunak, dan
prosedur mencetak dokumen.
Sistem informasi dan komunikasi Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami
organisasi jenis informasi/data, prosedur penggunaan menu
home page, dasar - dasar komunikasi lisan, tulis dan
komunikasi melalui media elektronik, serta prosedur
penggunaan media komunikasi.

Layanan bisnis dan logistik sesuai Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami
standar yang ditentukan konsep layanan bisnis perkantoran, konsep logistik,
jenis dokumen logistik, layanan administrasi
dokumen pergudangan, transportasi, distribusi dan
delivery.

E. Referensi
1. Kepmenaker Nomor 183 Tahun 2016 tentang SKKNI No. 183 Tahun 2016
Kategori Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,
Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya Golongan
Pokok Aktivitas Administrasi Kantor, Aktivitas Penunjang Kantor dan Aktivitas
Penunjang Usaha Lainnya Bidang Administrasi Profesional.
2. Kepmenaker Nomor 234 Tahun 2020 tentang SKKNI Kategori
Pendidikan Golongan Pokok Pendidikan Bidang Soft Skills.
3. Kepmenakertrans Nomor 389 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa
Profesional, Ilmiah dan Teknis, Golongan Pokok Kegiatan Kantor Pusat dan
Konsultasi Manajemen, Golongan Konsultasi Manajemen, Sub Golongan,
Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran.
4. Kepmenaker RI Nomor 170 Tahun 2016 tentang SKKNI Kategori Jasa
Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Kegiatan Kantor Pusat dan
Konsultasi Manajemen Bidang Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer
Relationship Management).
Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga

CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

A. Rasional
Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga adalah salah satu mata pelajaran
yang berisi kompetensi yang mendasari penguasaan Akuntansi dan keuangan
lembaga untuk profesi Teknisi Akuntansi Junior yaitu suatu proses yang diawali
dengan membuat dokumen keuangan, mencatat, mengelompokkan, mengolah,
menyajikan data, serta mencatat transaksi yang berhubungan dengan keuangan.

Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga berfungsi untuk


menumbuhkembangkan kebanggaan pada peserta didik dalam memahami proses
bisnis di dunia kerja, memahami perkembangan teknologi dan isu-isu global di
industri, mengenali berbagai macam profesi dan okupasi kerja dan peluang usaha,
menerapkan aspek-aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup
(K3LH), memahami prinsip-prinsip dan konsep akuntansi dasar dan perbankan
dasar, serta memahami penggunaan aplikasi pengolah angka/spreadsheet. Selain itu,
sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan untuk pembelajaran konsentrasi
keahlian di kelas XI dan XII.

Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga berkontribusi dalam


menjadikan peserta didik memiliki kompetensi sebagai staf administrasi keuangan
yang berakhlak mulia, memiliki integritas yang tinggi, mampu berkomunikasi,
bernegosiasi dan berinteraksi antar budaya, mampu bekerjasama dalam tim,
memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap situasi dan lingkungan kerja, mampu
mengelola informasi/ gagasan dan bertanggung jawab secara kreatif sesuai bidang
pekerjaannya, serta mampu mengelola pekerjaan dengan manajemen waktu yang
baik.

Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga berkontribusi dalam


membentuk peserta didik memiliki keahlian pada bidang akuntansi dan keuangan
lembaga, dan mengembangkan kapasitas peserta didik dalam bernalar kritis,
mandiri, kreatif dan adaptif. Peserta didik yang memahami Dasar-Dasar Akuntansi
dan Keuangan Lembaga diharapkan mampu meningkatkan sikap dan karakter
kebhinekaan global, menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas dan
mandiri.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga bertujuan
membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills
dan hard skills):

1. Memahami proses bisnis di bidang akuntansi dan keuangan lembaga;


2. Memahami perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta isu-isu
global di bidang akuntansi dan keuangan lembaga;
3. Memahami profil entrepreneur, peluang pekerjaan/profesi dan peluang usaha
di bidang akuntansi dan keuangan lembaga;
4. Memahami lingkup kerja pada bidang akuntansi dan keuangan lembaga;
5. Menerapkan aspek-aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan Hidup (K3LH);
6. Memahami etika profesi di bidang akuntansi dan keuangan lembaga;
7. Memahami prinsip-prinsip dan konsep akuntansi dasar dan perbankan dasar;
8. Memahami penggunaan aplikasi pengolah angka/spreadsheet.

C. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga memiliki
kompetensi pengetahuan dasar akuntansi dan keuangan Lembaga, mulai memahami
aspek-aspek keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH), etika
profesi di bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga, prinsip-prinsip dan konsep
Akuntansi Dasar dan Perbankan Dasar, serta penggunaan aplikasi pengolah
angka/spreadsheet.

Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga adalah fondasi dari
program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga yang merupakan salah satu
mata pelajaran yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran lain.
Adapun karakteristiknya tersebut antara lain: mata pelajaran akuntansi
membutuhkan nalar dan pemikiran yang mendalam, mata pelajaran akuntansi
merupakan mata pelajaran yang hierarkis, dimana antara materi dari awal sampai
akhir saling berhubungan dan berkaitan, mata pelajaran akuntansi membutuhkan
ketelitian, ketekunan dan kesabaran dalam menyelesaikan materi pembelajaran.

Pembelajaran mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga


dilakukan melalui:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di laboratorium praktek dan manual;
3. Pembelajaran teaching factory;
4. Interaksi dengan alumni, guru tamu dan praktisi;
5. Kunjungan lapangan atau industri baik skala kecil maupun besar;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap pembelajaran soft skills ini membutuhkan porsi waktu dominan (sekitar 75%)
dari alokasi waktu yang tersedia di kelas X, sebelum mempelajari aspek hard skills
sebagaimana tercantum pada elemen mata pelajaran. Melalui penguatan soft skills
diharapkan peserta didik memiliki passion dan vision yang kuat sebagai modal
memasuki dunia kerja pada jenis pekerjaan antara lain staf akuntansi, staf
administrasi keuangan, staf perpajakan, operator komputer akuntansi, teller,
customer service bank, dan pekerjaan lain yang relevan.

Proses pembelajaran dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan


evaluasi belajar. Model pembelajaran dapat menggunakan project-based learning,
discovery learning, inquiry learning, problem-based learning serta model-model
pembelajaran lainnya sesuai dengan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran.
Metode pembelajaran dapat berupa ceramah, diskusi, observasi, dan demonstrasi.
Penilaian meliputi aspek pengetahuan (tes dan non tes), sikap (observasi) dan
keterampilan (proses, produk dan portofolio).

Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga terdiri atas 8 elemen
yang saling terkait satu sama lain,membentuk kesatuan utuh mata pelajaran Dasar-
dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga, delapan elemen tersebut sebagaimana
tertera di bawah ini.

Elemen Deskripsi

Proses bisnis di bidang Akuntansi Lingkup pembelajaran meliputi tahapan proses


dan Keuangan Lembaga akuntansi secara menyeluruh baik akuntansi pada
perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan
perusahaan manufaktur antara lain menerapkan
prinsip praktik profesional dalam bekerja,
menerapkan praktik-praktik kesehatan dan
keselamatan di tempat kerja, memproses entry
jurnal, memproses buku besar, menyusun laporan
keuangan, serta mengoperasikan paket program
pengolah angka/spreadsheet.
Perkembangan teknologi di Lingkup pembelajaran meliputi perkembangan
industri dan dunia kerja serta standar akuntansi mulai dari pembukuan secara
isu-isu global di bidang manual sampai kepada
penggunaan teknologi sebagai alat bantu, serta
Elemen Deskripsi

Akuntansi dan Keuangan mengikuti perkembangan aplikasi komputer


Lembaga akuntansi yang banyak digunakan di dunia
industri dan dunia kerja.

Profil entrepreneur, peluang Lingkup pembelajaran meliputi: pengenalan jenis-


pekerjaan/profesi dan peluang jenis profesi Akuntansi sehingga mampu membaca
usaha di bidang Akuntansi dan peluang kerja akuntansi lulusan SMK sebagai Level
Keuangan Lembaga 2 KKNI Teknisi Akuntansi Junior serta meningkat
menjadi Level 4 KKNI Teknisi Akuntansi Muda, dan
mampu menerapkan etika profesi akuntansi untuk
mendapatkan kepercayaan dari atasan maupun
kepuasan pengguna sehingga menginspirasi dalam
membangun passion, vision dan bangga terhadap
profesi akuntansi serta mampu membaca peluang
pasar dan usaha, serta melakukan pembelajaran
berbasis projek nyata sebagai simulasi projek
kewirausahaan (entrepreneurship).

Lingkup kerja pada bidang Lingkup pembelajaran meliputi pengenalan siklus


Akuntansi dan Keuangan akuntansi pada perusahaan jasa, dagang dan
Lembaga manufaktur, baik secara manual maupun
menggunakan aplikasi komputer akuntansi.

Keselamatan, kesehatan kerja Lingkup pelajaran meliputi merapikan area kerja,


dan lingkungan hidup menyiapkan peralatan kerja, menerapkan perilaku
(K3LH) kerja saman di area kerja, mengidentifikasi bahaya
dan pengendalian resiko yang mungkin terjadi,
menerapkan praktik-praktik kesehatan diri dan
keselamatan kerja serta penerapan budaya kerja
industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).

Etika profesi di bidang Akuntansi Lingkup pelajaran meliputi melakukan identifikasi


dan Keuangan Lembaga pedoman, prosedur dan aturan yang berkaitan
dengan industri jasa keuangan dan profesi-profesi
yang ada dalam industri jasa keuangan, melakukan
pengecekan etika profesi dalam bidang akuntansi
dan keuangan dalam pelaksanaan pekerjaan,
melakukan identifikasi kompetensi personal dalam
bidang akuntansi dan keuangan.

Prinsip-prinsip dan konsep Lingkup pelajaran meliputi pengertian


Akuntansi Dasar dan Perbankan akuntansi, tujuan pencatatan akuntansi, pihak-
Dasar pihak yang membutuhkan informasi akuntansi,
prinsip-prinsip akuntansi serta
konsep Akuntansi Dasar dan Perbankan Dasar.

Penggunaan aplikasi pengolah Lingkup pelajaran meliputi mengoperasikan paket


angka/spreadsheet program pengolah angka/spreadsheet, mengolah
data berdasarkan karakter, mengolah data
berdasarkan rumus, mengolah data menggunakan
fungsi, membuat format serta membuat diagram.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran yang jelas
tentang materi Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga yang mampu
menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan
belajar. Selain itu pada akhir fase E, peserta didik memahami aspek-aspek hard
skills dan mampu menerapkan elemen-elemen kompetensi dari mata pelajaran
Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga serta soft skills yang
menggambarkan profil peserta didik yang memiliki integritas yang tinggi, gigih,
berpikir kritis, konsisten, mampu berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal,
berpenampilan menarik serta mampu mengelola pekerjaan dengan manajemen
waktu yang baik.

Elemen Capaian Pembelajaran

Proses bisnis di bidang Pada akhir fase E, peserta didik mampu


Akuntansi dan Keuangan menjelaskan tahapan proses akuntansi secara
Lembaga menyeluruh baik akuntansi pada perusahaan jasa,
perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur
antara lain menerapkan prinsip praktik profesional
dalam bekerja, menerapkan praktik-praktik
kesehatan dan keselamatan di tempat kerja,
memproses entry jurnal, memproses buku besar,
menyusun laporan keuangan, serta
mengoperasikan paket program pengolah
angka/spreadsheet.
Perkembangan teknologi di Pada akhir fase E, peserta didik mampu
industri dan dunia kerja serta menjelaskan perkembangan standar akuntansi
isu-isu global di bidang mulai dari pembukuan secara manual sampai
Akuntansi dan Keuangan kepada penggunaan teknologi sebagai alat bantu,
Lembaga serta mengikuti perkembangan aplikasi komputer
akuntansi yang banyak digunakan di dunia industri
dan dunia kerja.

Profil entrepreneur, peluang Pada akhir fase E, peserta didik mampu


pekerjaan/profesi dan peluang menjelaskan profesi Akuntansi lulusan SMK untuk
usaha di bidang Akuntansi dan mendapatkan gambaran pekerjaan pada Level 2
Keuangan Lembaga KKNI Teknisi Akuntansi Junior serta meningkat
menjadi Level 4 KKNI Teknisi Akuntansi Muda
sehingga terinspirasi untuk mempelajari dengan
tekun dan menumbuhkan rasa ingin tahu untuk
mengikuti pembelajaran, menerapkan etika profesi
akuntansi dengan baik agar mendapatkan
kepercayaan dari atasan maupun kepuasan dari
pengguna serta mampu membaca peluang pasar
dan usaha, untuk membangun visi dan passion,
serta melakukan pembelajaran berbasis projek
nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan
(entrepreneurship).
Elemen Capaian Pembelajaran

Lingkup kerja pada bidang Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Akuntansi dan Keuangan menjelaskan siklus akuntansi pada perusahaan jasa,
Lembaga dagang dan manufaktur, baik secara manual
maupun menggunakan aplikasi komputer
akuntansi.

Keselamatan dan Kesehatan Pada akhir fase E, peserta didik mampu merapikan
Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) area kerja, menyiapkan dan cek peralatan kerja,
menerapkan perilaku kerja aman di area kerja,
mengidentifikasi bahaya dan pengendalian resiko,
menerapkan praktik- praktik kesehatan diri dan
keselamatan kerja, memahami upaya perlindungan
kerja dengan baik, sehingga selalu dalam keadaan
selamat dan sehat selama melakukan pekerjaannya
di tempat kerja serta penerapan budaya kerja
industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).

Etika profesi di bidang Akuntansi Pada akhir fase E, peserta didik mampu melakukan
dan Keuangan Lembaga identifikasi pedoman, prosedur dan aturan yang
berkaitan dengan industri jasa keuangan dan
profesi-profesi yang ada dalam industri jasa
keuangan, melakukan pengecekan etika profesi
dalam bidang akuntansi dan keuangan dalam
pelaksanaan pekerjaan, melakukan identifikasi
kompetensi personal dalam bidang akuntansi dan
keuangan.
Prinsip-prinsip dan konsep Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Akuntansi Dasar dan Perbankan menjelaskan pengertian akuntansi, tujuan
Dasar pencatatan akuntansi, pihak-pihak yang
membutuhkan informasi akuntansi, prinsip-
prinsip akuntansi serta konsep Akuntansi Dasar
dan Perbankan Dasar.

Penggunaan aplikasi pengolah Pada akhir fase E, peserta didik mampu


angka/ spreadsheet mengoperasikan paket program pengolah
angka/spreadsheet, mengolah data berdasarkan
karakter, mengolah data berdasarkan rumus,
mengolah data menggunakan fungsi, membuat
format serta membuat diagram.

E. Referensi

1. Kepmenakertrans Nomor 182 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa


Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan Akuntansi
Golongan Jasa Akuntansi, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Sub
Golongan Jasa Akuntansi, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak
Kelompok Usaha Teknisi Akuntansi.
2. UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
3. Kepmenakertrans Nomor 347 Tahun 2014 tentang SKKNI Kategori Jasa
Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan
Akuntansi Golongan Jasa Akuntansi, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi
Pajak Sub Golongan Teknisi Perpajakan, Teknisi Pelaksana Hak dan Kewajiban
Perpajakan.

4. Standar Akuntansi keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik(SAK- ETAP)


Ikatan Akuntan Indonesia tahun 2009.
Program Keahlian : Busana

CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

A. Rasional
Bidang Keahlian Busana (Fesyen) sangat dibutuhkan saat ini karena menjadi salah
satu elemen penting dari gaya hidup yang diperlukan manusia modern di era global
ini. Dasar-dasar Keahlian Busana (Fesyen) merupakan mata pelajaran yang berisi
kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian Busana (Fesyen)
mencakup pemahaman akan gaya hidup, perubahan selera (trend) hingga proses
desain, produksi, dan marketing.

Mata pelajaran Dasar-dasar Keahlian Busana (Fesyen) tidak hanya meliputi proses
pembuatan busana mulai dari gambar, membuat pola, dan menjahit, namun peserta
didik diajak untuk memahami secara menyeluruh ekosistem industri fesyen yaitu
kreasi, produksi dan marketing. Mata pelajaran Dasar- dasar Keahlian Busana
meliputi proses pengamatan, eksplorasi serta eksperimen untuk menumbuhkan
kreativitas, mengasah kepekaan estetis, menemukan bentuk visual yang inovatif dan
imajinatif disesuaikan dengan pemahaman konsep dan trend. Peserta didik juga
diajak untuk mengamati fenomena alam dan kehidupan melalui pendekatan
sustainable fashion yang menjadi dasar industri fashion global.

Masing-masing materi memuat soft skills antara lain berpikir kritis dan pemecahan
masalah, kreativitas dan inovasi, kerjasama, keterampilan komunikasi, serta sadar
mutu produk; dan hard skills, yaitu penguasaan kompetensi spesifik sesuai dengan
pekerjaan di dunia kerja; dan integritas, yaitu jujur, pekerja keras, menginspirasi,
sehat, akhlak mulia, bertanggungjawab, cinta Indonesia, keterampilan untuk hidup
mandiri, dengan model belajar Project Based Learning, peserta didik didorong
untuk menemukan fakta-fakta, membangun konsep, melakukan eksplorasi secara
prosedural, serta membangun nilai-nilai baru secara mandiri yang bertujuan untuk
membangun konsep berpikir kreatif, bernalar kritis, mandiri, dan gotong royong
sebagai bagian dari Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Keahlian Busana (Fesyen) bertujuan membekali peserta
didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft
skills) meliputi:

1. Memahami profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi di bidang


busana (fesyen);
2. Memahami proses bisnis berbagai industri di bidang busana (fesyen);
3. Memahami perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta isu-isu
global pada bidang busana (fesyen);
4. Memahami teknik dasar proses produksi pada industri busana (fesyen);
5. Memahami dan menerapkan dasar fesyen desain;
6. Memahami dan menerapkan gambar mode;
7. Memahami dan menerapkan dasar pola;
8. Memahami dan menerapkan teknik dasar menjahit;
9. Memahami dasar branding dan marketing.

C. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-dasar Keahlian Busana (Fesyen) merupakan fondasi untuk
mengenal lebih dalam atau lebih jauh tentang seluk beluk keahlian busana (fesyen)
yang bukan hanya mencakup keterampilan teknis pembuatan busana namun meliputi
sisi kreasi, produksi, dan marketing. Mata pelajaran Dasar-dasar Keahlian Busana
(fesyen) merupakan fundamen untuk bisa melanjutkan pembelajaran kompetensi
berikutnya.

Dengan mempelajari dan menguasai mata pelajaran Dasar-dasar Keahlian Busana


(Fesyen) maka pada pembelajaran kompetensi selanjutnya, peserta didik akan lebih
mudah untuk mengikuti dan memilih konsentrasi kejuruannya. Pilihan konsentrasi
kejuruan meliputi konsentrasi keahlian pembuatan busana berbasis kreasi (studio
desain), konsentrasi keahlian pembuatan busana berbasis produksi (studio
industri/busana siap pakai), dan konsentrasi keahlian pembuatan busana berbasis
pesanan perorangan (studio pelanggan/atelier).

Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan kerja, jabatan kerja
setelah lulus dari program keahlian di satuan Pendidikan, dan konsentrasi yang dapat
dipelajari pada kelas XI dan XII untuk menumbuhkan passion (renjana), vision
(visi), imajinasi, dan kreativitas melalui:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di studio/laboratorium busana;
3. Projek sederhana;
4. Berinteraksi dengan alumni atau praktisi industri;
5. Berkunjung pada industri yang relevan;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap ini membutuhkan porsi dominan (75%) untuk pengembangan soft skills pada
pembelajaran sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana tercantum pada
elemen mata pelajaran.

Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran sesuai dengan karakteristik


mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan pembelajaran
menggunakan berbagai variasi model pembelajaran, antara lain model pembelajaran
project based learning, problem based learning, dan model-model pembelajaran
lainnya sesuai dengan karakteristik materi, serta metode pembelajaran yang
menyenangkan dan menumbuhkan kemandirian, seperti diskusi, observasi,
eksperimen, peragaan/demonstrasi. Penilaian meliputi aspek pengetahuan (tes dan
non tes), sikap (observasi) dan keterampilan (proses, produk dan portofolio).
Pembelajaran Dasar-dasar Keahlian Busana (Fesyen) dapat dilakukan secara block
system disesuaikan dengan karakteristik elemen yang dipelajari.

Mata Pelajaran Dasar-dasar Keahlian Busana (Fesyen) terdiri atas 9 elemen yaitu
sebagai berikut:

Elemen Deskripsi
Profil technopreneur, peluang usaha Lingkup pembelajaran meliputi pekerjaan atau
dan pekerjaan/profesi di bidang profesi dalam bidang busana (fesyen), peluang
busana (fesyen) usaha di bidang seni dan ekonomi kreatif yang
mampu membaca peluang pasar dan usaha,
untuk membangun visi dan passion, serta
melakukan pembelajaran berbasis projek nyata
sebagai simulasi PjBL/kewirausahaan.

Proses bisnis berbagai industri di Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman


bidang busana (fesyen) peserta didik tentang K3 di bidang busana
(fesyen), proses produksi di Industri,
pengetahuan tentang kepribadian yang
dibutuhkan agar dapat mengembangkan pola
pikir kreatif, proses kreasi untuk menghasilkan
solusi desain yang tepat sasaran, aspek
perawatan peralatan, potensi lokal dan kearifan
lokal, dan pengelolaan SDM di Industri.

Perkembangan teknologi di Meliputi pemahaman peserta didik tentang


industri dan dunia kerja serta perkembangan proses produksi pada industri
isu-isu global pada bidang busana (fesyen) mulai dari yang masih
busana (fesyen) konvensional sampai dengan penggunaan
alat/mesin dengan teknologi modern,
penggunaan aplikasi gambar penunjang desain
busana, penggunaan aplikasi Marketplace
berbasis Online, Industri 4.0,
Internet of Things (IOT), Digital Teknologi
Elemen Deskripsi
dalam dunia industri, isu pemanasan global,
perubahan iklim, aspek-aspek (singkat)
ketenagakerjaan, Product Life Cycle (Pengertian,
Tahapan, Karakteristik dan Strategi) sampai dengan
reuse, recycling, dan reduce.

Teknik dasar proses produksi pada Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,


industri busana keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam memahami ekosistem mode dan overview
fashion industry. Gaya dan selera sesuai dengan
perkembangan fashion dan trend. Memahami
karya desainer dan konsep sustainable fashion
(Dunia Industri dan perkembangan Mode).

Dasar Fashion Design (DFD) Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,


keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam menciptakan desain, mulai dari
pemahaman dasar-dasar desain, pemahaman
terhadap six basic style dan look. Proses mencari
bentuk; cara menemukan inspirasi, hingga
membuat desain melalui proses pembuatan
kolase, menganalisis dan mengembangkan style
dan look.
Menggambar mode Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja dalam menggambar
mode. Memahami anatomi tubuh dan dasar
ilustrasi, mencampur warna, implementasi desain
dan detail ke anatomi tubuh, serta gambar teknis
secara digital.
Dasar pola Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam membuat dasar pola, mulai dari
memahami cara mengukur, membuat pola dasar
teknik konstruksi, hingga prosedur menggunting
bahan.
Tehnik dasar menjahit Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam membuat busana, mulai dari pemahaman
prosedur pengoperasian dan pemeliharaan mesin
jahit dan mesin penyelesaian, teknik menjahit
sesuai dengan jenis-jenis bahan, standar kualitas,
finishing, hingga menjahit busana sederhana.

Dasar branding dan marketing Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,


keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan
untuk memahami branding dan marketing,
segmentasi pasar, DNA brand, pesaing dari produk
busana, definisi dan konsep marketing dan digital
marketing.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK), peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai program keahlian yang dipilihnya sehingga mampu
menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas
belajar.

Elemen Capaian Pembelajaran


Profil Technopreneur, peluang Pada akhir fase E, peserta didik mampu
usaha dan pekerjaan/ profesi di mendeskripsikan pekerjaan atau profesi
bidang busana (fesyen) kewirausahaan di bidang animasi, membaca
peluang pasar dan usaha, untuk membangun
visi dan passion, serta melakukan pembelajaran
berbasis projek
nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan.
Proses bisnis berbagai industri di Pada akhir fase E, peserta didik mampu
bidang busana (fesyen) menjelaskan informasi dan wawasan secara
menyeluruh tentang K3 di bidang busana
(fesyen), proses produksi di Industri,
pengetahuan tentang kepribadian yang
dibutuhkan agar dapat mengembangkan pola
pikir kreatif, proses kreasi untuk menghasilkan
solusi desain yang tepat sasaran, aspek
perawatan peralatan, potensi lokal dan kearifan
lokal, dan pengelolaan SDM di Industri.

Perkembangan teknologi di Pada akhir fase E, peserta didik menjelaskan


industri dan dunia kerja serta perkembangan proses produksi pada industri
isu-isu global pada bidang busana (fesyen) mulai dari yang masih
busana (fesyen) konvensional sampai dengan penggunaan
alat/mesin dengan teknologi modern,
penggunaan aplikasi gambar penunjang desain
busana, penggunaan aplikasi Marketplace
berbasis Online, Industri 4.0, Internet of Things
(IOT), Digital Teknologi dalam dunia industri, isu
pemanasan global, perubahan iklim, aspek-aspek
(singkat) ketenagakerjaan, Product Life Cycle
(Pengertian, Tahapan, Karakteristik dan Strategi)
sampai dengan reuse, recycling, dan reduce.

Teknik dasar proses produksi Pada akhir fase E, peserta didik mampu
pada industri busana mendeskripsikan ekosistem mode dan overview
fashion industry, gaya, dan selera sesuai dengan
perkembangan fashion dan trend, dan
memahami karya desainer dan konsep
sustainable fashion (Dunia Industri dan
perkembangan Mode).
Dasar Fashion Design (DFD) Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menjelaskan pembuatan desain, mulai dari
pemahaman dasar-dasar desain, pemahaman
terhadap six basic style dan look. Proses mencari
bentuk; cara menemukan inspirasi, hingga
membuat desain melalui proses pembuatan kolase,
menganalisis dan mengembangkan style dan look.
Menggambar mode Pada akhir fase E, peserta didik mampu membuat
gambar anatomi tubuh dan dasar ilustrasi,
mencampur warna, untuk diterapkan dalam
implementasi desain dan detail dengan kreatif
dan mandiri ke anatomi tubuh serta membuat
desain teknis secara digital.
Elemen Capaian Pembelajaran
Dasar pola Pada akhir fase E, peserta didik mampu membuat
dan melakukan pengukuran tubuh, serta
menerapkan pembuatan pola dasar teknik
konstruksi secara mandiri.
Teknik dasar menjahit Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menjelaskan cara mengoperasikan dan
memperbaiki mesin jahit dan mesin
penyelesaian, memahami teknik menjahit sesuai
dengan jenis-jenis bahan, memahami standar
kualitas dan finishing hasil jahitan dan menjahit
busana sederhana dengan kreatif, baik secara
mandiri maupun bergotong royong.

Dasar branding dan marketing Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menjelaskan segmentasi pasar, memahami DNA
brand, memahami pesaing dari produk busana,
definisi dan konsep marketing dan digital
marketing.

E. Referensi
1. Struktur Kurikulum.
2. SKKNI No. 078 Tahun 2014.
3. SKKNI No. 209 Tahun 2019.
Program Keahlian : Tenik Otomotif

CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

A. Rasional
Mata Pelajaran Dasar-dasar Tenik Otomotif merupakan mata pelajaran yang
mempelajari tentang dasar-dasar dari alat transportasi, alat angkut dan alat angkat
serta alat berat yang menggunakan mesin. Mata Pelajaran Dasar- dasar Otomotif
merupakan mata pelajaran pengantar keilmuan otomotif yang membekali peserta
didik dengan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan proses pencarian
pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses
sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan eksperimen
ilmiah (penerapan saintifik), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk
menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru secara
mandiri.

Mata Pelajaran Dasar-dasar Otomotif berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari


penguasaan keahlian teknik otomotif yang nantinya menentukan pemilihan
konsentrasi pada kompetensi tingkat selanjutnya, antara lain Teknik Kendaraan
Ringan Otomotif, Teknik Bisnis Sepeda Motor, Teknik Alat Berat, Teknik Bodi
Otomotif, Teknik Ototronik, Teknik dan Manajemen Perawatan Otomotif dan lain-
lain. Mata Pelajaran Dasar-dasar teknik otomotif merupakan fondasi dalam
perancangan, pengoperasian, dan pemeliharaan teknik otomotif. Pada awal
pembelajaran peserta didik dikenalkan dengan perkembangan teknologi otomotif
pada saat ini dan yang akan datang, budaya kerja, dunia kerja, jabatan kerja setelah
lulus dari program keahlian di satuan Pendidikan, dan konsentrasi yang dapat
dipelajari pada kelas XI dan XII untuk menumbuhkan passion (renjana), vision
(visi), imajinasi, dan kreativitas.

Pada era digitalisasi dan otomatisasi di dunia industri seperti saat ini peserta didik
menerapkan Profil Pelajar Pancasila dengan sifat gotong royong, mandiri, bernalar
kritis dan kreatif sehingga peserta didik dapat memecahkan masalah dan
menemukan solusi dalam mempelajari Dasar- dasar Teknik Otomotif. Mata
pelajaran Dasar-dasar Teknik Otomotif tidak hanya membekali peserta didik pada
dasar keahlian teknik otomotif tetapi juga mendorong peserta didik untuk
meningkatkan akhlak pribadi seperti disiplin, menghargai dan menghormati budaya
sehingga peserta didik menjadi masyarakat yang senantiasa beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, bernalar kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong dan
peduli terhadap lingkungan.

B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Otomotif bertujuan membekali peserta didik
dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills)
meliputi:

1. Memahami manajemen atau proses bisnis bidang otomotif secara


menyeluruh pada berbagai jenis dan merk kendaraan;
2. Memahami perkembangan teknologi otomotif dan dunia kerja serta isu-
isu global terkait dunia otomotif;
3. Memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan
technopreneurship), dan peluang usaha di bidang otomotif;

4. Memahami kegiatan praktik yang terkait dengan seluruh teknologi yang


diaplikasikan dalam industri otomotif.
5. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup
(K3LH) di tempat kerja;
6. Menggambar teknik dasar sesuai standar yang digunakan;
7. Menggunakan peralatan dan perlengkapan di tempat kerja;
8. Melakukan pemeriksaan komponen dengan alat sesuai dengan manual
perbaikan;
9. Melakukan perakitan komponen-komponen elektronika dasar dan pematrian
sesuai Prosedur Operasional Standar (POS);
10. Memahami dasar-dasar sistem hidrolik dan pneumatik.

C. Karakteristik

Pada pembelajaran Dasar-dasar Teknik Otomotif peserta didik harus mempunyai


keterampilan personal dan sosial berupa critical thinking (berpikir kritis), creativity
(berpikir kreatif), collaboration (bekerja sama), communication (keterampilan
berkomunikasi) dan budaya kerja dalam mempelajari aspek hard skills.

Pada awal pembelajaran siswa dikenalkan kepada lapangan pekerjaan, jabatan kerja
yang dapat dimasuki, dan konsentrasi yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII.
Untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas
dapat dilakukan melalui:

1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di bengkel kerja/laboratorium;
3. Kegiatan berbasis projek sederhana;
4. Berinteraksi dengan alumni atau praktisi industri di bidang otomotif;
5. Kunjungan lapangan ke projek/industri yang relevan;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap ini membutuhkan porsi dominan (sekitar 75%) untuk pengembangan soft
skills pada pembelajaran sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana
tercantum pada elemen mata pelajaran.

Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai dengan


karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan
pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran berbasis projek (project-
based learning), discovery learning, pembelajaran berbasis masalah (problem-based
learning), atau inquiry learning serta metode antara lain ceramah, tanya jawab,
diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik
materi dan tujuan pembelajaran. Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes
dan non- tes, aspek sikap melalui observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal
record), penilaian antar-teman, dan penilaian diri serta aspek keterampilan melalui
penilaian proses, produk, dan portofolio. Pembelajaran Dasar-dasar Teknik Otomotif
dapat dilakukan secara sistem blok disesuaikan dengan karakteristik elemen materi
yang dipelajari.

Karakteristik Mata Pelajaran Dasar-dasar Teknik Otomotif terdiri dari elemen


beserta deskripsinya sebagai berikut:

Elemen Deskripsi
Proses bisnis bidang otomotif Meliputi proses bisnis bidang otomotif secara
secara menyeluruh menyeluruh pada berbagai jenis dan merk
kendaraan, serta pengelolaan sumber daya manusia
dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal.

Perkembangan teknologi Meliputi perkembangan teknologi otomotif dan


otomotif dan dunia kerja dunia kerja serta isu-isu global terkait dunia
serta isu-isu global otomotif.
Profesi dan kewirausahaan Meliputi profesi dan kewirausahaan (job-profile dan
(job-profile dan technopreneurship) serta peluang usaha di bidang
technopreneurship)), serta otomotif.
peluang usaha di bidang
otomotif.
Teknik dasar pemeliharaan dan Meliputi praktik dasar yang terkait dengan seluruh
perbaikan yang terkait dengan proses bidang otomotif, antara lain penggunaan
seluruh proses bidang alat ukur, pemeliharaan, perbaikan, pembentukan
otomotif. bodi kendaraan, perakitan, serta pengenalan alat
berat, dump- truck, dan sejenisnya.

Keselamatan dan Kesehatan Meliputi penerapan K3LH dan budaya kerja industri,
Kerja serta Lingkungan Hidup antara lain: praktik-praktik kerja yang aman, bahaya-
(K3LH) dan budaya bahaya di tempat kerja, prosedur-
kerja industri prosedur dalam keadaan darurat, dan
Elemen Deskripsi
penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat, Rajin).
Gambar teknik Meliputi menggambar teknik dasar, termasuk
pengenalan macam-macam peralatan gambar,
standarisasi dalam pembuatan gambar, serta praktik
menggambar dan membaca gambar teknik, dan
menentukan letak dan posisi komponen otomotif
berdasarkan gambar buku manual.

Peralatan dan perlengkapan Meliputi penggunaan peralatan dan perlengkapan


tempat kerja tempat kerja antara lain alat-alat tangan (tools), alat
ukur, perlengkapan bengkel (equipment), Special
Service Tools (SST) serta alat pengangkat.

Pemeliharaan komponen Meliputi pemeliharaan dan penggantian komponen


mencakup dan tidak terbatas pada engine, chasis
kelistrikan, dan bodi kendaraan.
Pekerjaan elektronika dan Meliputi pelaksanaan pekerjaan elektronika dasar
pematrian dasar yang sesuai permintaan atau kebutuhan, fungsi,
cara kerja, perakitan, dan gangguan rangkaian
komponen-komponen elektronika dasar, teknik
pematrian.
Dasar sistem hidrolik dan Meliputi prinsip dasar sistem hidrolik dan penumatik,
pneumatik termasuk komponen sistem hidrolik dan pneumatik.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK) peserta didik akan mendapatkan gambaran
menyeluruh mengenai program keahlian Pekerjaan Sosial, dalam rangka
menumbuhkan renjana (passion), visi (vision), imajinasi, dan kreativitas untuk
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Capaian pembelajaran pada
elemen-elemen mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Otomotif dapat diuraikan sebagai
berikut:

Elemen Capaian Pembelajaran


Proses bisnis bidang otomotif Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
secara menyeluruh proses bisnis bidang otomotif secara menyeluruh pada
berbagai jenis dan merk kendaraan, serta pengelolaan
sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi
dan kearifan lokal.

Perkembangan teknologi Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami


otomotif dan dunia kerja perkembangan teknologi otomotif dan dunia kerja
serta isu-isu global serta menganalisis isu-isu global terkait dunia
otomotif, antara lain penerapan elektronik di
otomotif, mobil listrik, kendaraan dengan kendali jarak
jauh dan sejenisnya.
Profesi dan kewirausahaan Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
(job-profile dan profesi dan kewirausahaan di bidang otomotif (job-
technopreneurship)), serta profile dan technopreneurship), serta
peluang usaha di bidang otomotif, untuk
Elemen Capaian Pembelajaran
peluang usaha di bidang membangun vision dan passion, dengan
otomotif. melaksanakan pembelajaran berbasis proyek nyata
sebagai simulasi proyek kewirausahaan.

Teknik dasar pemeliharaan dan Pada akhir fase E, peserta didik peserta didik mampu
perbaikan yang terkait dengan memahami teknik dasar bidang otomotif melalui
seluruh proses bidang otomotif. pengenalan dan praktik singkat penggunaan alat ukur,
pemeliharaan, perbaikan, pembentukan body
kendaraan, perakitan, serta pengenalan alat berat,
dump-truck, dan sejenisnya.

Keselamatan dan Kesehatan Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan
Kerja serta Lingkungan Hidup K3LH dan budaya kerja industri, antara lain: praktik-
(K3LH) dan budaya kerja praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat
industri kerja, prosedur- prosedur dalam keadaan darurat, dan
penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat, Rajin).

Gambar teknik Pada akhir fase E, peserta didik mampu menggambar


teknik dasar, termasuk pengenalan macam-macam
peralatan gambar, standarisasi dalam pembuatan
gambar, serta praktik menggambar dan membaca
gambar teknik, dan menentukan letak dan posisi
komponen otomotif berdasarkan gambar buku
manual.
Peralatan dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu menggunakan
perlengkapan peralatan dan perlengkapan kerja, antara lain
tempat kerja persiapan, kalibrasi, dan penggunaan peralatan dan
perlengkapan sesuai jenis, fungsi dan manual
perbaikan.
Pemeliharaan komponen Pada akhir fase E, peserta didik mampu
mengidentifikasi komponen utama dan menjelaskan
proses kerja motor 2 langkah dan 4 langkah,
menerapkan persiapan form pemeriksaan, manual
perbaikan, tools, dan SST di tempat kerja, menerapkan
pemeriksaan komponen dengan alat sesuai dengan
manual perbaikan serta menyimpan hasil
pemeriksaan.
Pekerjaan elektronika dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
pematrian dasar komponen elektronika dasar, termasuk fungsi dan
cara kerja komponen- komponen elektronika dasar,
perakitan, diagnosa gangguan, perawatan komponen-
komponen elektronika, serta pematrian komponen
sesuai prosedur manual perbaikan, pemeriksaan hasil
pematrian secara visual, dan pengujian fungsi
komponen hasil pematrian.

Dasar sistem hidrolik dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
pneumatik prinsip dasar sistem hidrolik dan pneumatik, termasuk
komponen sistem hidrolik dan pneumatik.
E. Referensi

1. Kepmenaker Nomor 97 Tahun 2018 tentang Penetapan Standar Kompetensi


Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Kategori Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor Golongan Pokok
Perdagangan, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor Bidang
Otomotif Sub bidang Kendaraan Ringan Roda 4 (Empat).
2. Kepmenaker Nomor KEP.88/MEN/V/2010 tentang Penetapan SKKNI Sektor
Konstruksi Bidang Mekanikal Jabatan Kerja Mekanik Hidrolik Alat Berat.
Program Keahlian : Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi

CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

A. Rasional
Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi adalah mata pelajaran
yang berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian Teknik
Jaringan Komputer dan Teknik Telekomunikasi.

Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi


berfungsi untuk membekali peserta didik dengan seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan sikap agar memiliki dasar yang kuat dalam mempelajari mata
pelajaran-mata pelajaran konsentrasi keahlian di kelas XI dan XII. Lingkup materi
mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi meliputi
wawasan di bidang Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi serta
pengukuran pada media dan jaringan telekomunikasi. Peserta didik dibekali
kemampuan untuk dapat melakukan proses pencarian pengetahuan secara mandiri
materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses saintifik dalam melakukan
eksperimen ilmiah, peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai
fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru secara mandiri.

Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membentuk peserta didik memiliki keahlian
pada bidang teknik jaringan komputer dan telekomunikasi, meningkatkan lebih
lanjut kemampuan logika dan teknologi digital (computational thinking), yaitu suatu
cara berpikir yang memungkinkan untuk menguraikan suatu masalah menjadi
beberapa bagian yang lebih kecil dan sederhana, menemukan pola masalah, serta
menyusun langkah- langkah solusi mengatasi masalah. Penguasaan kemampuan
Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi akan membiasakan
peserta didik bernalar kritis dalam menghadapi permasalahan, bekerja mandiri, serta
kreatif dalam menemukan solusi permasalahan kehidupan

B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan,
dan sikap (hardskills dan softskills) yang diarahkan untuk mengembangkan
kemampuan sebagai berikut:

1. Memahami proses bisnis di bidang teknik jaringan komputer dan


telekomunikasi;

2. Memahami wawasan perkembangan bidang teknik jaringan komputer dan


telekomunikasi;
3. Memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneurship), serta
peluang usaha di bidang teknik jaringan komputer dan telekomunikasi;
4. Memahami lingkup kerja pada bidang teknik jaringan komputer dan
telekomunikasi;
5. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH)
di lingkungan kerjanya;
6. Memahami penerapan media dan jaringan telekomunikasi.
7. Memahami penggunaan Alat Ukur dalam teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi.

C. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
memiliki elemen materi sebagai berikut: Proses bisnis di bidang Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi, Wawasan perkembangan bidang Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi, Entrepreneurship dan job- profile di bidang Teknik
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi, Orientasi dasar Teknik Jaringan Komputer
dan Telekomunikasi, Media dan Jaringan Telekomunikasi, dan Alat Ukur.
Pengembangan soft skills pada mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi sangat penting sebagai pembekalan dasar di dalam
membangun etos kerja, meliputi: komunikasi, critical thinking, kolaborasi, dan
kreativitas. Mata Pelajaran Dasar-dasar sar Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi merupakan fondasi dalam pemodelan, implementasi, dokumentasi
serta testing perangkat lunak.

Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan kerja, jabatan kerja
yang dapat dimasuki setelah lulus, dan konsentrasi- konsentrasi keahlian yang dapat
dipelajari pada kelas XI dan XII, untuk menumbuhkan passion (renjana), vision
(visi), imajinasi, dan kreativitas melalui berbagai aktivitas antara lain sebagai
berikut:

1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di bengkel;
3. Projek sederhana;
4. Berinteraksi dengan alumni yang sudah berkarir dan praktisi industri;
5. Berkunjung ke industri yang relevan;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap internalisasi wawasan serta soft skills ini membutuhkan porsi dominan
(sekitar 75%) dari waktu yang tersedia pada kelas X, sebelum mempelajari aspek
hard skills yang lebih spesifik.

Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai dengan


karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan
pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran berbasis projek (project-
based learning), discovery learning, pembelajaran berbasis masalah (problem-based
learning), atau inquiry learning serta metode antara lain ceramah, tanya jawab,
diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik
materi. Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non-tes, sikap melalui
observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian antar- teman, dan
penilaian diri serta keterampilan melalui penilaian proses, produk, portofolio dan
studi kasus. Pembelajaran Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi dapat dilakukan secara sistem blok disesuaikan dengan karakteristik
elemen materi yang dipelajari.

Elemen dan deskripsi mata pelajaran Dasar-dasar Jaringan Komputer dan


Telekomunikasi adalah sebagai berikut:

Elemen Deskripsi
Proses bisnis di bidang teknik Meliputi proses bisnis pada bidang teknik jaringan
jaringan komputer dan komputer dan telekomunikasi, meliputi perencanaan,
telekomunikasi analisis kebutuhan pelanggan, strategi implementasi
(instalasi dan konfigurasi), dan perancangan prosedur
kepuasan pelanggan termasuk di dalamnya
penerapan budaya mutu.
Perkembangan teknologi di Meliputi perkembangan teknologi pada perangkat
bidang teknik jaringan komputer teknik jaringan komputer dan telekomunikasi
dan telekomunikasi termasuk 5G, Microwave Link, IPV6, teknologi
serat optik terkini, sistem sensor, IoT, Smart
Device, Smart Home, Smart City, Cloud Computing,
Information Security, Personal Branding.

Profesi dan Kewirausahaan Meliputi jenis-jenis profesi dan kewirausahaan (job-


(job-profile dan profil dan technopreneur yang mampu membaca
technopreneur) di bidang peluang pasar dan usaha di bidang Teknik Jaringan
teknik jaringan komputer dan Komputer dan Telekomunikasi.
telekomunikasi
Orientasi dasar teknik jaringan Meliputi kegiatan praktik singkat menggunakan dan
komputer dan telekomunikasi mengkonfigurasi peralatan/teknologi di bidang
jaringan komputer dan telekomunikasi antara lain
komputer, router, manageable switch, OTDR,
firewall, server, dll.
Keselamatan dan Meliputi penerapan K3LH dan budaya kerja
Kesehatan Kerja industri, antara lain: praktik-praktik kerja yang
Elemen Deskripsi
Lingkungan Hidup (K3LH) dan aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur-
budaya kerja industri prosedur dalam keadaan darurat, dan
penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat, Rajin), termasuk pencegahan
kecelakaan kerja di tempat tinggi dan prosedur kerja
di tempat tinggi (pemanjatan).
Media dan Jaringan Meliputi prinsip dasar sistem IPV4/IPV6, TCP IP,
Telekomunikasi Networking Service, sistem keamanan jaringan
telekomunikasi, sistem seluler, sistem microwave,
sistem VSAT IP, sistem Optik, dan sistem WLAN.

Penggunaan Alat Ukur Meliputi penggunaan dan pemeliharaan alat


ukur untuk seluruh jaringan komputer dan
sistem telekomunikasi.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK), peserta didik akan mendapatkan gambaran yang
tepat mengenai program keahlian yang dipilihnya melalui penguatan Wawasan
Dunia Kerja dan Kewirausahaan serta penguasaan elemen-elemen pembelajaran
lainnya, sehingga dapat menumbuhkan passion serta vision yang dapat memotivasi
dalam merencanakan serta melaksanakan aktivitas belajar pada fase ini maupun fase
berikutnya. Capaian Pembelajaran pada elemen-elemen mata pelajaran Dasar-dasar
Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi dapat diuraikan sebagai berikut:

Elemen Capaian Pembelajaran


Proses bisnis di bidang teknik Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
jaringan komputer dan proses bisnis pada bidang teknik komputer dan
telekomunikasi telekomunikasi, meliputi perencanaan, analisis
kebutuhan pelanggan, strategi implementasi
(instalasi dan konfigurasi), dan perancangan
prosedur kepuasan pelanggan termasuk di
dalamnya penerapan budaya mutu.

Perkembangan teknologi di Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami


bidang teknik jaringan komputer perkembangan teknologi pada perangkat teknik
dan telekomunikasi jaringan komputer dan telekomunikasi termasuk
5G, Microwave Link, IPV6, teknologi serat optik
terkini, sistem sensor, IoT, Smart Device, Smart
Home, Smart City, Cloud Computing, serta
menganalisis isu- isu implementasi teknologi
jaringan dan telekomunikasi terkini antara lain
keamanan informasi, penetrasi internet.

Profesi dan Kewirausahaan Pada akhir fase E, peserta didik mampu


(job-profile dan memahami jenis-jenis profesi kewirausahaan
technopreneur) di bidang (job-profile dan technopreneurship) serta peluang
teknik jaringan komputer dan usaha di bidang Teknik Jaringan Komputer dan
telekomunikasi Telekomunikasi, untuk
membangun vision dan passion, dengan
Elemen Capaian Pembelajaran
melaksanakan pembelajaran berbasis proyek nyata
sebagai simulasi proyek kewirausahaan.
Orientasi dasar teknik jaringan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
komputer dan telekomunikasi menggunakan peralatan/teknologi di bidang jaringan
komputer dan telekomunikasi antara lain komputer,
router, manageable switch, OTDR, firewall, server,
dll.
Keselamatan dan Kesehatan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) menerapkan K3LH dan budaya kerja industri,
dan budaya kerja industri antara lain: praktik-praktik kerja yang aman,
bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur-
prosedur dalam keadaan darurat, dan penerapan
budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
Rajin), termasuk pencegahan kecelakaan kerja di
tempat tinggi dan prosedur kerja di tempat tinggi
(pemanjatan).

Media dan Jaringan Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
Telekomunikasi prinsip dasar sistem IPV4/IPV6, TCP IP, Networking
Service, sistem keamanan jaringan telekomunikasi,
sistem seluler, sistem microwave, sistem VSAT IP,
sistem Optik, dan sistem WLAN.

Penggunaan Alat Ukur Pada akhir fase E, peserta didik mampu


menggunakan alat ukur, termasuk pemeliharaan
alat ukur untuk seluruh jaringan komputer dan
sistem telekomunikasi.

E. Referensi
1. KEPMEN Nakertrans No. 114/MEN/VI/2008, SKKNI Sektor Transportasi,
Pergudangan dan Komunikasi Sub Sektor Pos dan Telekomunikasi Bidang
Jaringan Telekomunikasi Sub Bidang Teknisi Telekomunikasi Satelit.
2. KEPMEN Nakertrans No. 165 Tahun 2014, SKKNI Kategori Informasi dan
Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang Perekayasaan dan
Perencanaan Jaringan Seluler.
3. KEPMEN Nakertrans Nomor 458 Tahun 2015, SKKNI Mobile Computing.
4. KEPMEN Nakertrans Nomor 55 Tahun 2015, SKKNI Kemanan Informasi.
5. KEPMEN Nakertrans Nomor 45 Tahun 2015, SKKNI Pengelolaan Pusat Data.
6. KEPMEN Naker No. 321 Tahun 2016, SKKNI Kategori Informasi dan Komunikasi
Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang Jaringan Komputer.
7. KEPMEN Naker No. 637 Tahun 2016, SKKNI Kategori Informasi dan Komunikasi
Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang Optimalisasi Jaringan Seluler Sub
Sistem Radio Akses.

8. KEPMEN Naker No. 633 Tahun 2016, SKKNI Kategori Informasi dan Komunikasi
Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang Pengoperasian dan Pemeliharaan
Jaringan Seluler.
9. KEPMEN Nakertrans Nomor 637 Tahun 2016, SKKNI Optimalisasi Jaringan
Seluler.
10. KEPMEN Nakertrans Nomor 321 Tahun 2016, SKKNI Jaringan Komputer.
11. KEPMEN Nakertrans Nomor 285 Tahun 2016, SKKNI Komputer Technical
Support.
12. KEPMEN Naker No. 198 Tahun 2017, SKKNI Kategori Informasi dan Komunikasi
Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang Penggelaran Jaringan Seluler Sub
Sistem Radio Akses.
13. KEPMEN Nakertrans Nomor 198 Tahun 2017, SKKNI Penggelaran Jaringan
Seluler Subsistem Radio Akses.
14. KEPMEN Nakertrans Nomor 82 Tahun 2017, SKKNI Administrasi Sistem.
15. KEPMEN Naker No. 56 Tahun 2018, SKKNI Kategori Informasi dan Komunikasi
Golongan Pokok Aktivitas Jasa Informasi Bidang Pengoperasian Komputer.
16. KEPMEN Naker No. 101 Tahun 2018, SKKNI Kategori Informasi dan Komunikasi
Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang Instalasi Fiber Optik.
17. Kemenaker 211/2019, SKKNI 2019-211 Industri Komputer, Barang Elektronik
dan Optik Bidang Elektronik.
18. KEPMEN Nakertrans Nomor 22 Tahun 2019, SKKNI Programming and Software
Development, Network and Infrastructure, Operation and System Tools.
19. KEPMEN Nakertrans Nomor 140 Tahun 2019, SKKNI Telekomunikasi Satelit.
20. KEPMEN Nakertrans Nomor 224 Tahun 2019, SKKNI Telekomunikasi.
21. KEPMEN Nakertrans Nomor 300 Tahun 2020, SKKNI Internet of Things.
22. KEPMEN Nakertrans Nomor 391 Tahun 2020, SKKNI Security Operations Center.

Anda mungkin juga menyukai