Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ARTIKEL

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
“BELA NEGARA”

DOSEN PENGAMPU :
Dra. Lina Sudarwati M.Si
NIP. 196603181989032001

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

1. Fakhru Rahman Nasution (220501148) Ekonomi dan Bisnis Ekonomi – Ekonomi Pembangunan
2. Soca Dwinanda (221101166) Keperawatan - Ilmu Keperawatan
3. Billy Joel H. Simbolon (220708073) Ilmu Budaya - Sastra Jepang
4. Andreas Robson Simanjuntak (221401051) Ilmu Komputer - TI Ilmu Komputer
5. Dwi ananda (220701058) Ilmu Budaya - Sastra Indonesia
6. Faradillah Hermasita (220502063) Ekonomi dan Bisnis - Manajemen
7. Nazwa Ananta (221201058) Kehutanan- Kehutanan
8. Brillant Josua Sihombing (220503120) Ekonomi dan Bisnis – Akuntansi
9. Suhailah Ramadani Nasuha Lubis (220504012) Ekonomi dan Bisnis Kewirausahaan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


MEDAN
2022-2023

1
BELA NEGARA

A. Defenisi Bela Negara


Bela negara merupakan kewajiban seluruh masyarakat di Indonesia, terutama
bagi mahasiswa sebagai generasi penerus pemimpin bangsa harus benar benar paham.
Upaya bela negara bagi masyarakat dan mahasiswa tidak harus dalam bentuk perang,
tapi upaya bela negara pada saat ini bisa dilaksanakan dengan berbagai macam cara
antara lain dengan menumbuhkan rasa cinta tanah air, bangsa dan negara. Karena
itulah bela negara juga ada yang secara fisik dan non-fisik (Gredinand, 2017), secara
fisik adalah dengan ikut kemiliteran untuk menjaga keutuhan negara dari serangan
secara bersenjata dari musuh atau agresi, secara non fisik dapat diartikan sebagai
upaya dalam mempertahankan keutuhan negara dengan cara meningkatkan jiwa
patriotisme.Berikut beberapa defenisi bela negara menurut para ahli,seperti:

1. Sunarso
Pengertian bela negara menurut Sunarso adalah mengandung empat esensial
yang perlu dibela. Pertama, kemerdekaan dan kedaulatan negara. Kedua, kesatuan dan
persatuan bangsa. Ketiga, keutuhan wilayah dan yuridiksi nasional. Keempat, nilai-
nilai dari Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

2. Darji Darmodihardjo
Menurut Darji Darmodiharjo pengertian bela negara adalah dilaksanakannya
doktrin keamanan yang nasional. Gunanya untuk berusaha menciptakan sebuah sistem
pertahanan keamanan nasional.Keamanan nasional tersebut diharapkan mampu
mengamankan serta mensukseskan perjuangan nasional pada umumnya.

3. Purnomo Yusgiantoro
Pengertian bela negara adalah sebuah sikap perilaku masyarakat. Sikap
tersebut dijiwai dengan kecintaan pada NKRI atau Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Hal itu berdasarkan dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,
untuk menjamin kelangsungan hidup dalam berbangsa dan bernegara.

4. Chaidir Basrie
Pengertian bela negara menurut Chaidir Basrie adalah sebuah sikap, tekad dan
tindakan yang dilakukan oleh warga negara. Tindakan tersebut dilakukan secara
menyeluruh, terpadu teratur serta berkelanjutan dilandasi dengan rasa cinta kepada
tanah air. Selain itu, juga terdapat sikap kesadaran bernegara Indonesia, kesadaran
dalam berbangsa, kesakitan dan juga kesetiaan kepada Pancasila.

Bela negara juga tercantum pada UUD 1945 Pasal 27 Ayat 3 yang berbunyi
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”
artinya bela negara bukan hanya menjadi tugas TNI (Permana, 2018), tapi juga
merupakan tugas masyarakat sesuai bidang keahlian dan pekerjaan masing masing
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dan juga tercantum dalam
UUD 1945 Pasal 30 Ayat 1 yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”. Dan UU No. 3 Tahun 2002
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang
diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.

2
B. Fungsi Bela Negara
Pentingnya bela negara bagi bagi kemajuan bangsa dilakukan untuk
mempertahankan kedaulatan rakyat. Landasan mengapa bela negara wajib untuk
dilakukan setiap warga adalah menjaga kedaulatan bangsa, wujud rasa terimakasih
warga, menciptakan ketentraman dan keamanan bagi lingkungan sekitar dan
melestarikan kebudayaa yang sudah ada sejak jaman penjajahan.Berikut ini adalah
beberapa fungsi bela negara yaitu:

1. Mempertahankan Negara dari Berbagai Ancaman

Bela negara dalam konteks militer akan sangat berguna untuk melindungi
negara. Negara yang tidak memiliki serdadu-serdadu yang siap untuk membela
negara, maka akan rentan untuk diancam dan diserang oleh negara asing.

2. Menjaga Keutuhan Wilayah Negara

Selain mempertahankan negara, menjaga keutuhan wilayah negara juga


merupakan fungsi bela negara. Negara akan dicaplok wilayah dan budayanya jika
warga negara tidak memiliki jiwa untuk membela negaranya.

3. Menjalankan Kewajiban sebagai Warga Negara

Sebagai warga negara yang baik, membela negara adalah hal yang wajib. Hal
itu karena kewajiban untuk membela negara sudah diatur dalam UUD 1945. Maka
dari itu, setiap warga negara haruslah memiliki jiwa untuk membela negara.

4. Melestarikan Budaya

Bela negara juga berkaitan erat dengan budaya. Sebagai warga negara, kita
harus melestarikan budaya sebagai bentuk membela negara. Hal ini supaya budaya
negara tidak diakui oleh negara lain.

5. Menjaga Identitas dan Integritas Bangsa dan Negara

Fungsi dan tujuan bela negara terakhir adalah untuk menjaga identitas dan
integritas bangsa dan negara. Sebuah negara harus memiliki warga negara yang siap
untuk membela negara. Hal itu akan membuat negara tetap memiliki integritas dan
identitas yang kuat. Jika warga negara tidak bersedia membela negara, maka integritas
negara akan terkikis.

C. Ilustrasi Penerapan Bela Negara


Upaya bela negara wajib dilakukan oleh semua kalangan sesuai kemampuan
dan profesi masing-masing masyarakat,Bela Negara adalah sikap dan tindakan nyata
dari setiap warga negara untuk memberikan kontribusi positif bagi pertahanan negara.
Berikut adalah beberapa contoh konkret dari Bela Negara:

3
1. Pelayanan Sosial: Masyarakat dapat berkontribusi pada pertahanan negara
dengan melakukan pelayanan sosial, seperti menjadi relawan di organisasi
kemanusiaan, palang merah, atau unit penyelamatan bencana. Melalui partisipasi aktif
dalam upaya penanggulangan bencana dan krisis sosial, mereka membantu
melindungi keselamatan dan kesejahteraan warga negara.

2. Keamanan Lingkungan: Warga negara dapat bela negara dengan menjaga


kebersihan dan keamanan lingkungan. Ini termasuk menghentikan pembuangan
limbah ilegal, menjaga kelestarian alam, dan melindungi sumber daya alam seperti
hutan, sungai, dan pantai. Dengan melakukan tindakan ini, warga negara ikut menjaga
ketahanan ekologi negara.

3. Partisipasi dalam Organisasi Keamanan: Warga negara dapat berkontribusi


pada pertahanan negara dengan menjadi anggota kepolisian, anggota TNI, atau
lembaga keamanan lainnya. Mereka melindungi keamanan internal negara, menjaga
ketertiban, dan memberikan perlindungan kepada warga negara.

4. Pemantauan Keamanan: Warga negara juga dapat berperan dalam


memantau dan melaporkan kegiatan yang mencurigakan atau melanggar hukum
kepada otoritas yang berwenang. Melalui partisipasi aktif dalam menjaga keamanan,
mereka membantu mencegah ancaman terhadap negara.

5. Pendidikan dan Penyuluhan: Mengedukasi diri sendiri dan orang lain


tentang pentingnya pertahanan negara juga merupakan bentuk kontribusi dalam Bela
Negara. Melalui kegiatan seperti seminar, diskusi, atau kampanye penyuluhan,
masyarakat dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya bela
negara.

6. Pembayaran Pajak: Membayar pajak dengan tepat dan tepat waktu adalah
bentuk kontribusi finansial kepada negara. Penerimaan pajak digunakan untuk
membiayai berbagai program pertahanan dan keamanan negara.

7. Ketaatan terhadap Hukum: Menghormati dan mematuhi hukum adalah


contoh penting dari Bela Negara. Dengan menjadi warga negara yang taat hukum, kita
ikut menjaga kestabilan dan keamanan negara.

Contoh peran mahasiswa dalam implementasi bela negara,yaitu:


1. Kesadaran untuk melestarikan kekayaan budaya, terutama kebudayaan
daerah yang beraneka ragam. Sehingga hal ini bisa mencegah adanya
pengakuan dari negara lain yang menyebutkan kekayaan daerah Indonesia
sebagai hasil kebudayaan asli mereka.

2. Untuk para mahasiswa, bisa diwujudkan dengan sikap rajin belajar.


Sehingga pada nantinya akan memunculkan sumber daya manusia yang
cerdas serta mampu menyaring berbagai macam informasi yang berasal
dari pihak asing. Dengan demikian, masyarakat tidak akan terpengaruh
dengan adanya informasi yang menyesatkan dari budaya asing.

3. Adanya kepatuhan dan ketaatan pada hukum yang berlaku. Hal ini sebagai

4
perwujudan rasa cinta tanah air dan bela bangsa. Karena dengan taat pada
hukum yang berlaku akan menciptakan keamanan dan ketentraman bagi
lingkungan serta mewujudkan rasa keadilan di tengah masyarakat.

D. Tantangan/Hambatan Dalam Implementasi Bela Negara


Ada juga hambatan atau halangan yang menjadi tantangan dalam upaya bela
negara, ada banyak sekali tantangan yang harus dihadapi, antara lain:

1. Kurangnya Kesadaran Akan Kewajiban Warga Negara. Beberapa


masyarakat mungkin kurang menyadari pentingnya peran aktif mereka dalam
membangun negara. Tantangan sikap bela negara adalah meningkatkan kesadaran
akan kewajiban dan tanggung jawab sebagai warga negara, termasuk pemenuhan hak
dan kewajiban konstitusional, partisipasi dalam proses demokrasi, serta menghormati
dan mematuhi hukum.

2. Individualisme yang Meningkat. Globalisasi dan kemajuan teknologi telah


membawa perubahan sosial yang signifikan, termasuk peningkatan individualisme.
Sikap bela negara yang kuat membutuhkan kesadaran akan kepentingan kolektif di
atas kepentingan pribadi. Tantangannya adalah mengatasi sikap egois dan
mengembangkan kesadaran akan tanggung jawab bersama dalam menjaga keutuhan
dan kemajuan negara.

3. Perubahan Nilai dan Identitas. Perubahan sosial dan budaya juga dapat
mempengaruhi sikap bela negara. Terkadang, nilai-nilai tradisional dan identitas
nasional dapat dilupakan atau terabaikan dalam menghadapi tantangan modern.
Penting untuk memperkuat pemahaman dan penghargaan terhadap warisan budaya
dan sejarah nasional, serta membangun identitas yang inklusif dan berdampingan
dengan keberagaman.

4. Ketidak puasan terhadap Pemerintah. Ketidakpuasan terhadap pemerintah


atau institusi negara tertentu dapat menyebabkan ketidakpercayaan atau bahkan sikap
apatis terhadap sikap bela negara. Tantangan adalah memperbaiki tata kelola
pemerintahan, memperkuat transparansi dan akuntabilitas, serta membangun
kepercayaan antara pemerintah dan masyarakat.

Selain itu terdapat pula tantangan lain dalam bela negara yang cukup urgent
untuk masa depan negara.Tantangan terbesar generasi penerus saat ini adalah
kemajuan teknologi informasi yang sangat cepat. Kemajuan teknologi informasi telah
merubah hubungan antar negara dan pola hubungan antar manusia. Kehadiran internet
dan teknologi komunikasi ikutan lainnya, memungkinkan manusia berhubungan dan
berkomunikasi setiap saat dan tanpa batas. Di satu sisi, hal ini dapat memberikan
kontribusi positif bagi proses pembangunan dan peningkatan kualitas hidup
masyarakat. Namun disisi lain, teknologi informasi dapat digunakan sebagai sarana
melemahkan ketahanan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan suatu negara. Hal ini telah dibuktikan dengan munculnya berbagai
ketidakstabilan beberapa negara yang diakibatkan oleh pembentukan opini publik dan
penyebaran dokumen-dokumen rahasia melalui situs-situs yang memanfaatkan
jaringan internet. Persepsi bahwa bela negara identik dengan perang telah menjebak
pemahaman bela negara sama dengan wajib militer. Bela negara tidak diwajibkan
kepada seluruh warga negara dan lebih diorientasikan untuk memupuk rasa
5
nasionalisme dan patriotisme. Meski tidak ada ancaman peperangan, pelatihan bela
negara bisa saja dilakukan oleh negara jika muncul bentukbentuk ancaman yang
dinilai bisa membahayakan keamanan negara. Bentuk-bentuk ancaman tersebut bisa
saja berupa kejahatan terorisme internasional dan nasional, aksi kekerasan berbau
SARA, pelanggaran wilayah negara baik di darat, laut, udara, dan luar angkasa,
gerakan separatisme, kejahatan dan gangguan lintas negara, dan
perusakan lingkungan.

Kemajuan teknologi pada saat ini membawakan dampak negatif yang paling
signifikan dan terasa dalam kehidupan, yaitu:
1. ancaman pelanggaran hak kekayaan intelektual HKI, karena mudahnya dalam
mengakses informasi serta menyebabkan maraknya plagiarisme.
2. ancaman terhadap pikiran pada pribadi anak yang cenderung lebih bepikir
praktis namun tidak kritis.
3. menurunnya moralitas pada anak sehingga terjadinya tindak kejahatan
kriminalitas.
4. tidak dapat memanfaatkan waktu yang disediakan, seperti waktu belajar
siswa yang justru cederung anak lebih suka bermain game online (Wawan, 2017)

Anda mungkin juga menyukai