Anda di halaman 1dari 8

INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT ( ICRA )

KEBERSIHAN PERMUKAN DAN LINGKUNGAN

A. Pendahuluan
Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan infeksi pasien atau petugas
kesehatan yang timbul dari kegiatan di fasilitas kesehatan/rumah sakit. Risiko
kemungkinan menimbulkan kemalangan dan kehilangan.
HAIs (Hospital-Acquired Infections) ini dikenal sebagai Infeksi Nosokomial
atau disebut juga sebagai infeksi di rumah sakit yang merupakan komplikasi paling
sering terjadi di pelayanan kesehatan. Infeksi merupakan efek yang paling sering
didapatkan dari rumah sakit yang mempengaruhi sekitar 5 sampai 10% dari pasien
rawat inap di Negara maju, dan menjadi beban besar di negara-negara yang
berlatarbelakang rendah. Dampak yang diakibatkan infeksi nosokomial (HAIs)
sangat banyak diantaranya dapat menimbulkan risiko terpapar infeksi yang tidak
hanya dialami oleh pasien tetapi juga untuk petugas kesehatan, keluarga, dan
pengunjung. HAIs juga berdampak pada pasien dan keluarga akan kehilangan
pendapat, bahaya, cacat atau kematian, peningkatan lama perawatan, pengeluaran
tambahan bagi rumah sakit dan dapat menurunkan citra rumah sakit.
Mengidentifikasi dan menganalisa risiko yang terkait dengan perawatan
kesehatan di rumah sakit merupakan bagian integral dari pencegahan dan
pengendalian infeksi. Jenis dan tingkat risiko yang ada di rumah sakit berbeda satu
sama lairmya. Setiap rumah sakit harus melakukan penilaian risiko sendiri yaitu
bagaimana menghindari, mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi dan mengobati
risiko tersebut berdasarkan standar yang ada.
Memperhatikan kompleksnya permasalahan dalam pelaksanaan program
pencegahan dan pengendalian infeksi, maka diperlukan pengkajian risiko (risk
assessment) untuk menentukan prioritas kegiatan yang harus dilakukan sesuai tingkat
risiko yang terjadi untuk menyusun dan menjabarkan program PPI tahun 2022 secara
komprehensif, rinci dan jelas, sehingga dapat dilaksanakan oleh semua petugas rumah
sakit secara benar dan bertanggung jawab.
B. Definisi
Risk Asessment adalah Suatu proses penilaian untuk menguji suatu proses secara
rinci dan berurutan, baik kejadian yang aktual maupun yang potensial berisiko ataupun
kegagalan dan suatu yang rentan melalui proses yang logis, dengan memprioritaskan area
yang akan di perbaiki berdasarkan dampak yang akan di timbulkan baik aktual maupun
potensial dari suatu proses perawatan, pengobatan ataupun service yang diberikan.
Proses untuk membantu organisasi menilai tentang luasnya risiko yg dihadapi,
kemampuan mengontrol frekuensi dan dampak risiko. Harus dilakukan oleh seluruh staf
dan semua pihak yg terlibat termasuk pasien dan publik dapat terlibat bila
memungkinkan. Dilakukan setiap tahun dan bila ada perubahan yang terjadi secara
signifikan.
C. Tujuan
a. Mengetahui identifikasi dan penilaian kontrol risiko infeksi dalam pelayanan
pencegahan dan pengendalian infeksi di RS Delta Surya.
b. Mengetahui evaluasi penilaian risiko dan insiden HAIs dalam menyusun perencanaan
program kerja pencegahan dan pengendalian infeksi di RS Delta Surya
c. Mengetahui tindak lanjut manajemen risiko dalam strategi penurunan infeksi di RS
Delta Surya
d. Mengetahui strategi penurunan infeksi HAIs di RS Delta Surya

D. Strategi
Strategi yang dilakukan dalam menyusun penilaian risiko adalah dengan
menerapkan konsep manajemen risiko. Risiko adalah kemungkinan untuk terjadinya
kesalahan atau kehilangan. Manajemen risiko merupakan pendekatan proaktif yang
bertujuan untuk mencegah atau meminimalkan terjadinya resiko infeksi terkait pelayanan
di rumah sakit. Masalah yang potensial diidentifikasi dan potensinya untuk
menimbulkan kerusakan dinilai. Kemudian dibuat rencana tindakan (aksi) untuk
menurunkan kecenderungan masalah menjadi meningkat atau membatasi kerusakan yang
diakibatkan.
Dalam PPI risiko dapat berupa suatu agen biological yang berpotensi
menyebabkan infeksi atau suatu mekanisme yang membuat transmisi agen infeksius
terjadi.
Manajemen risiko dapat dibagi menjadi 4 tahap penting yaitu:
1. Identifikasi risiko
2. Analisis risiko
3. Rencana tindak lanjut terhadap risiko
4. Monitoring risiko
Setelah risiko diidentifikasi, kecenderungan akibat terhadap pasien harus diperkirakan.
Hal ini dapat diperoleh dengan menganalisis 4 pertanyaan kunci, yaitu:
1. Mengapa resiko terjadi?
2. Seberapa sering hal tersebut terjadi terjadi?
3. Apakah kecenderungan akibat yang terjadi jika tindakan yang sesuai tidak diambil?
4. Berapakah biaya untuk mencegahnya?
E. Tahapan Manajemen Risiko
INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT ( ICRA ) KEBERSIHAN PERMUKAN DAN LINGKUNGAN
RS DELTA SURYA PERIODE 2022

Infection Control Risk Assesment (ICRA)


Probabilitas Dampak Kesiapan Sistem

Mungkin ( 1x / > 2 -

Kehilangan nyawa
Sangat Jarang ( 1x /

Finansial ( Sedang
Sering ( beberapa x

Sangat Mungkin (

Memperpanjang

Dampak Klinis /

Dampak klinis /
/ organ / fungsi
Tidak Pernah

Sangat Baik
1x/ 1 -2 th )

Kerusakan
Sementara

hari rawat

Finansial (
Minimal )
Tidak ada

SCORE
Kurang
> 5 th )

Cukup
5 th )
/ th )

Baik
Potensial Risk/Masalah

)
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Resiko paparan bahan B3 1 4 2 8
Kurangnya kesadaran pemakaian 2 4 2 16
APD
Resiko tertusuk jarum atau benda
1 4 2 8
tajam
Resiko petugas jatuh/ terpeleset 1 3 2 6
Fasilitas troly alat kebersihan
5 3 4 60
tidak standart
ICRA - PRIORITAS MASALAH
NO Potensial Risk/Masalah SCORE
1 Fasilitas troly alat kebersihan tidak standart 60
2 Kurangnya kesadaran pemakaian APD 16
3 Resiko paparan bahan B3 8
4 Resiko tertusuk jarum atau benda tajam 8
5 Resiko petugas jatuh/ terpeleset 6
F. Rencana Tindak Lanjut
ICRA - ACTION PLAN
Jenis Kelompok Prio Tujuan
No Skor Tujuan Umum Strategi Evaluasi Progress / Analisis
Risiko ritas Khusus
1 Fasilitas troly 60 1 Troly yang di 1. Mencegah 1. Mendesign ulang Tersedia troli kebersihan Monitoring pemakaian troli
alat kebersihan gunakan sesuai terjadinya troli kerbersihan sesuai standart kerbersihan sesuai SPO
standart kontaminas dengan memiliki 3
tidak standart ( i air bersih ember.
ember air dan kotor
hanya 2, 2.Mengkalisifikasik
bersih dan 2. Alat an alat pembersih
kotor) kebersihan untuk area hig risk
untuk area dan low risk
infeksius
tidak
terkontami
nasi

2 Kurangnya 16 2 Patuh dalam Pemakaian 1. Edukasi petugas Patuh memakai APD


kesadaran memakai APD APD sesuai untuk memakai
SPO APD saat bekerja
pemakaian
APD 2. Sosialisasi cara Edukasi berkala tenatang
dan petingnya penggunaan APD
pemakaian APD
saat Bekerja di
Lingkungan RS

3 Resiko 8 3 Mencegang Mencegah Edukasi bahaya Petugas paham resiko paparan


paparan bahan terjadinya tidak terjadi paparan B3 bahan B3
paparan bahan paparan atau
B3 B3 kontak Edukasi komposisi
IHT dan sosialisasi
langsung bahan B3
pengelolahan dan
dengan cairan
penggunaan B3
B3
G. PENUTUP
Penanganan Pencegahan dan pengendalian infeksi oleh sebuah rumah sakit sangat
mutlak diperlukan, banyak hal yang dapat diperoleh rumah sakit maupun pasien dari hasil
upaya yang dilakukan ini, disamping secara nyata adalah biaya perawatan yang lebih ringan
oleh karena lama perawatan sesuai dengan yang diharapkan tanpa memperpanjang lama hari
perawatan pasien oleh karena kurangnya pencegahan dan pengendalian infeksi yang belum
optimal.
Demikian, semoga ICRA kebersihan permukaan dan lingkungan ini bisa
membantu untuk menemukan resiko yang mungkin terjadi selama penyelenggaraan
pelayanan kepada pasien dan upaya – upaya perbaikan akan terus dilakukan untuk semakin
meningkatkan kualitas penyelenggaran pelayanan rumah sakit.

Sidoarjo, 06 Juni 2022

KETUA KOMITE PPI RS DELTA SURYA

dr. Putri Arum Permatasari


NIP. 1911231066

Anda mungkin juga menyukai