Laporan Teaching Project Magang Industri Reup 2022 - Tim Palm
Laporan Teaching Project Magang Industri Reup 2022 - Tim Palm
TEACHING PROJECT
PROGRAM UPSKILLING DAN RESKILLING
KOMPETENSI KEAHLIAN
Pekerjaan Sosial
NAMA PESERTA
Dwi Wahyu Fajarwati, S.ST / SMKN 2 Sukorejo
Dra. Harumi / SMKN 4 Palu
Ns. Heddy Ruchtugihidayandi M,.S.Kep.,Gr / SMK Kesehatan Surya Global
Intan Eka Fitriani,S.Tr.Kep / SMKN 2 Malang
Wuri Ayu Wirdhani, S.Tr.Kep. / SMKN 11 Malang
KOMPETENSI KEAHLIAN
Pekerjaan Sosial
TEMPAT MAGANG
Yayasan LKS PALM
(Pengembangan Alam Lingkungan dan Manusia)
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN TEACHING PROJECT
MAGANG INDUSTRI
Telah disetujui dan diketahui untuk laporan Teaching Project Magang Industri Program
Upskilling dan Reskilling Tahun 2022.
Ambon, 16-09-2022
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena hanya atas karunia-Nya
Program Upskilling dan Reskilling Guru Kejuruan SMK Berstandar Industri telah dapat
dilaksanakan sesuai dengan rencana. Program Upskilling dan Reskilling Guru SMK
Berstandar Industri merupakan salah satu program prioritas dari Direktorat Kemitraan
dan Penyelarasan DUDI, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi bagi
guru kejuruan SMK sesuai dengan standar Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja
(DU/DI). Program ini dirancang melalui tiga tahap kegiatan, yakni pembelajaran
daring, pembelajaran luring di industri serta Uji Kompetensi Keahlian. Laporan ini
merupakan rangkuman hasil pelaksanaan pembelajaran daring, pembelajaran luring
di industri, dan UKK yang bertujuan untuk menginformasikan hal-hal yang berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan, ketercapaian sasaran, dan output yang dihasilkan.
Penghargaan dan ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah berkontribusi serta berperan aktif dalam proses pelaksanaan kegiatan. Besar
harapan kami, semoga yangberkepentingan dapat menggunakan laporan ini sebagai
bahan evaluasi program dalam mengukur ketercapaian mutu dan sasaran kegiatan,
untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai salah satu komponen kajian dalam
mengambil keputusan dan kebijakan yang tepat sesuai dengan harapan.Semoga
laporan ini dapat bermanfaat.
2
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan, dimana guru
memegang peranan yang penting dalam penyelengaraan pendidikan. Demi
terselenggaranya pendidikan yang baik, guru dituntut untuk memiliki kualifikasi dan
kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah yaitu memiliki
kompetensi pedagogik, profesionalisme, kepribadian, dan sosial seperti yang diatur
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Guru SMK, terutama guru kejuruan, memiliki peran penting dalam membentuk siswa
agar kompeten di bidang kejuruannya. Hal tersebut dikarenakan, setelah menuntaskan
pendidikan di SMK, siap untuk bekerja. Perubahan teknologi dan penerapan kemajuan
teknologi di dunia usaha dan industri menjadi sesuatu yg urgen untuk dilakukan dan
dikuasai oleh guru SMK, sehingga model serta materi pembelajaran yang digunakan
guru akan sesuai dengan kebutuhan, tren, dan prediksi masa depan.
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Sumber Daya Manusia Indonesia,
dan arahan Presiden, Percepatan Pembangunan SDM unggul 2020-2024 adalah
“memperbaiki piramida kualifikasi dan kompetensi tenaga kerja agar menjadi tenaga
kerja yang terlatih, terampil sehingga terserap semuanya ke dalam industri-industri.
Pendidikan Tinggi, Pendidikan Kejuruan SMK di daerah-daerah, dihubungkan dengan
industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang
baru.
Melalui program pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, Presiden
berharap Indonesia mampu memanfaatkan bonus demografi yang diperkirakan terjadi
pada 2030. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah mulai melakukan reformasi di
sistem pendidikan dan pelatihan vokasi yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi.
"Tetapi sekali lagi kita ingin sebuah hal yang konkret, pelatihan harus betul-betul
menghasilkan SDM yang kelihatan ter-up grade betul skill-nya sehingga anggaran yang
kita keluarkan betul-betul bisa bermanfaat yang konkret," tambahnya.
Presiden meminta agar SDM Indonesia dibangun menjadi SDM yang berkarakter dan
berakhlak mulia. Hal ini dilakukan dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan
Pancasila. “Pendidikan karakter tidak boleh dilupakan karena ini merupakan hal yang
sangat penting dalam pembangunan mental dan karakter bangsa,” ungkapnya.
Menghadapi perubahan teknologi yang masif dan peningkatan otomatisasi dalam dunia
industri, para guru SMK perlu mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan metode
ajar untuk merespon kebutuhan pasar kerja di masa depan.
Untuk itu, upaya pembaruan pengetahuan dan keterampilan tenaga pendidik dan
kependidikan perlu disiapkan, maka Pemerintah Indonesia secara khusus
mengalokasikan investasi pada pelatihan baik bersifat up skilling maupun re skiling untuk
tenaga pendidik dan kependidikan pada Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.
Guru SMK, terutama guru kejuruan, memiliki peran penting dan tanggung jawab dalam
membentuk siswa agar kompeten di bidang kejuruannya. Hal tersebut dikarenakan,
setelah menuntaskan pendidikan di SMK, siswa diharapkan siap untuk bekerja.
Perubahan teknologi dan penerapan kemajuan teknologi di dunia usaha dan industri
menjadi sesuatu yg urgen untuk dilakukan dan dikuasai oleh guru SMK, sehingga model
serta materi pembelajaran yang digunakan guru akan sesuai dengan kebutuhan industri,
tren, dan prediksi masa depan.
Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata
telah melakukan kegiatan pelatihan kompetensi guru SMK (Smart Training) pada bidang
keahlian Bisnis dan Pariwisata. Salah satu tindak lanjut yang merupakan rangkaian
kegiatan Smart Training adalah Bantuan Magang Indutrsi bagi peserta Smart Training.
Magang industry pada guru SMK yang merupakan implementasi dari pengetahuan dan
keterampilan yang ditetapkan di industry secara nyata dan diperlukan oleh guru SMK
B. Dasar Pelaksanaan
Landasan Hukum Pelaksanaan Magang Industri bagi guru SMK adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 78, tambahan lembaran Negara RI
Nomor 4301).
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas PP nomor 74
Tahun 2008 Tentang Pengembangan Profesionalitas Guru yang diarahkan untuk
mengembangkan kompetensinya.
3. Undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara
RI Tahun 2005 Nomor 157, tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4586)
4. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK);
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
6. Permenpan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan angka
Kreditnya.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan
8. Permenpan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan angka
Kreditnya.
9. Permenperin No 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan
Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan
industry.
10. Perdirjen Diksi No 16 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan
Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Vokasi.
11. DIPA BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata Tahun 2022.
KETUA
SEKRETARIS BENDAHARA
d) Partisipasi
Pekerja sosial harus ikut serta secara langsung dalam membantu mengatasi
permasalahan klien.
e) Kerahasiaan
Pekerja sosial harus mampu merahasiakan informasi yang diberikan oleh
klien.
f) Kesadaran diri
Sebagai manusia pekerja sosial menyadari akan respon klien serta motivasi
dan relasi bantuan profesional.
2) Bimbingan Sosial Kelompok (Social Group Work)
Bimbingan sosial kelompok adalah suatu pelayanan kepada kelompok dengan
tujuan utamanya untuk membantu anggota kelompok mempengaruhi fungsi
sosial, pertumbuhan atau perubahan anggota kelompok. Jadi bimbingan sosial
kelompok digunakan untuk membantu individu dalam mengembangkan atau
menyesuaikan diri dengan kelompok/lingkungan sosialnya dengan kondisi
tertentu atau membantu kelompok mencapai tujuannya. Prinsip dasar pada
bimbingan sosial kelompok adalah:
a) Pembentukan kelompok secara terencana
Kelompok merupakan satu kesatuan dimana individu memperoleh pelayanan
untuk mengembangkan pribadinya. Kelompok yang telah terbentuk, maka
badan sosial yang menerima kelompok dimaksud perlu memperhatikan faktor-
faktor yang erat hubungannya dengan situasi kelompok, terutama yang dapat
memberikan kemungkinan untuk perkembangan individu menuju ke arah
positif dalam pemenuhan kebutuhan yang diinginkan oleh kelompok.
b) Memiliki tujuan yang akan dicapai bersama
Di dalam bimbingan sosial kelompok tujuan, perkembangan individu dan
kelompok harus dirumuskan dengan cermat oleh pembimbing kelompok agar
terdapat keserasian antara harapan dan kemampuan kelompok.
c) Penciptaan interaksi terpimpin
Dalam bimbingan sosial kelompok harus dibina hubungan yang bertujuan
antara pekerja sosial dengan anggota-anggota kelompok dan atas dasar
A. Kesimpulan
Setelah melakukan Program Upskilling dan Reskilling Guru Berstandar Industri yaitu
kegiatan magang di dunia usaha dan dunia kerja (DU/DI) pada Yayasan PALM, kami
dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Dalam melaksanakan pekerjaan social di Yayasan PALM, kami mendapatkan
pengalaman yang luar biasa mengenai penanganan lansia yang terlantar, mulai
asesmen lansia, pemenuhan kebutuhan lansia hingga proses pemulangan lansia ke
kampung halaman. Serta mendapatkan pengetahuan dalam mekanisme koordinasi
dengan dinas terkait
2. Guru dapat meningkatkan kompetensi hardskill selama melakukan kegiatan magang
di DU/DI karena guru berperan langsung sebagai pekerja social.
3. Guru dapat meningkatkan softskill karakter dalam hal budaya kerja di industri
sehingga bisa diterapkan kepada siswa pada saat memasuki dunia kerja
4. Sebagai sumber referensi dalam proses pembelajaran kejuruan bidang asisten
keperawatan dan pekerja sosial yang sesuai dengan kebutuhan standar industri dinia
usaha dan dunia kerja (DU/DI).
B. Saran
1. Program Upskilling dan Reskilling Guru Berstandar Industri dilanjutkan secara
kontininyu untuk semua guru kejuruan dalam rangka meningkatkan kompetensi.
2. Penunjukan sekolah yang menjadi Pusat Belajar dalam Program Upskilling dan
Reskilling Guru Berstandar Industri harus direncanakan dengan matang dilihat dari
beberapa unsur yang mendukung program tersebut.
3. Pelaksanaan magang dalam Program Upskilling dan Reskilling Guru Berstandar
Industri pada DU/DI adalah yang berstandar mutu secara nasional atau
internasional, serta ada kesesuaian dengan jurusan sehingga dapat meningkatkan
kompetensi guru yang kompeten.
Pelepasan Peserta
Orientasi Yayasan
Respon Kasus Lansia Tn. A Dengan Kondisi Rumah Tidak Layak Huni Di Kebun Cengkeh
Ambon
Melaksanakan Tindak Lanjut Tanggal 6 September 2022 yaitu Koordinasi Dengan Bapak
Raja Negeri Wakasihu (H. Rachmat Polanunu)
Evaluasi Hasil Kinerja Hari Ini dan Briefing Untuk Kegiatan Selanjutnya
Briefing Pagi
Pemberian Bantuan Sosial Rumah Layak Huni Kepada Tn. A Di Kebun Cengkeh
Respon Kasus Lansia Terlantar Dengan Nama Ny. S Di Laha, Maluku Tengah
A. Data PPKS
1 Nama :
2 NIK :
3 Tempat dan Tanggal Lahir :
4 Jenis kelamin : o. Perempuan o. Laki laki
5 Agama :
6 Provinsi :
7 Kabupaten / Kota :
8 Kecamatan :
9 Desa/Kelurahan :
10 Alamat Lengkap, No HP :
Ambon, 2022
Asessor
A. ASPEK FISIK
1. Disabilitas Tidak Ada
c
D. Mental D. Fisik
D. Sensoris D. Ganda D. Intelektual
c
2. Activity Daily Living Mandiri Mampu Sebagian
c
Bergantung pada bantuan orang lain
3. Kebersihan diri (kulit, rambut, dll) Bersih Cukup Kotor
c
4. Tanda kekurangan malnutrisi Ada
c
Tidak
5. Tingkat kekuatan otot Baik Kurang
c
6. Perubahan pola makan Ada Tidak
c
7. Pola berkemih Jarang Sering Tidak
terkontrol
8. Mobilisasi lansia Baik Bedrest (ditempat tidur)
9. Alat bantu gerak yang di gunakan Kursi Roda Tongkat kaki tiga Walker
Alat bantu yang di gunakan Tidak menggunakan / Lainnya : ………………….
10. Riwayat sakit dalam satu tahun ini Tidak ada Ada, sebutkan : ………………….
11. Penurunan daya ingat (demensia) Ada
c
Tidak
12. Keberfungsian indera Baik Kurang
13. Kesimpulan aspek fisik PPKS :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………….
B. ASPEK PSIKOSOSIAL
1. PPKS tinggal Bersama dengan Sendirian Keluarga diPanti Jompo
c
2. Semangat / Motivasi Baik Cukup Kurang
3. Kemampuan adaptasi Baik Cukup Kurang
4. Gangguan kognitif Tidak ada Merasa Kesepian
Marah Marah Minder Melamun
5. Pekerjaan saat ini Ada Tidak
Apabila ada, jelaskan jenis pekerjaannya : ………………………………………………………………………………
Besar penghasilan tiap bulannya : Rp. ……………………….
6. Jumlah tanggungan dikeluarga : ……… Jiwa
7. Kepemilikan rumah Sendiri Sewa Lainnya : ………..
8. Kesimpulan aspek psikososial PPKS :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………….
C. ASPEK MENTAL
1. Kondisi emosi Stabil Cukup Kurang
c
2. Kemampuan mengungkapkan masalah Baik Agresi Dipendam
3. Intelektual : baca, tulis, hitung Baik Cukup Kurang
4. Orientasi realita Baik Cukup Kurang
D. ASPEK SOSIAL
1. Kemampuan Komunikasi Baik Cukup Kurang
2. Kemampuan Bersosialisasi Baik Cukup Kurang
3. Keaktifan dalam Posyandu Lansia Aktif Tidak
4. Kesimpulan Kondisi Sosial PPKS :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
E. ASPEK VOKASIONAL
1. Pekerjaan rumah tangga Baik Cukup Kurang
c
2. Motivasi dalam keterampilan Baik Cukup Kurang
3. Pengalaman kerja Ada Tidak
4. Ketrampilan yang dimiliki Ada Tidak
Kalau ada, sebutkan : …………………………………
5. Kesimpulan Kondisi Vokasional :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
F. Sistem Sumber (Fasilitas rumah sakit , LKS, Puskesmas di dekat PPKS tinggal)
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
G. Rekomendasi
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………….………………………………………………………………………………………………………………………
………………………….
Ambon, 2022
Asesor
1. Nama PPKS :
2. Jenis Layanan : o RESIDENSIAL o KELUARGA o KOMUNITAS
3. Alamat :
4. Rincian Anggaran Bantuan ATENSI
Harga Nominal
No Jenis Barang / Jasa Volume
Satuan