Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN

TEACHING PROJECT
PROGRAM UPSKILLING DAN RESKILLING

KOMPETENSI KEAHLIAN

Pekerjaan Sosial

NAMA PESERTA
Dwi Wahyu Fajarwati, S.ST / SMKN 2 Sukorejo
Dra. Harumi / SMKN 4 Palu
Ns. Heddy Ruchtugihidayandi M,.S.Kep.,Gr / SMK Kesehatan Surya Global
Intan Eka Fitriani,S.Tr.Kep / SMKN 2 Malang
Wuri Ayu Wirdhani, S.Tr.Kep. / SMKN 11 Malang

BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN VOKASI


BIDANG BISNIS DAN PARIWISATA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2022
LAPORAN
TEACHING PROJECT
PROGRAM UPSKILLING DAN RESKILLING

KOMPETENSI KEAHLIAN
Pekerjaan Sosial

TEMPAT MAGANG
Yayasan LKS PALM
(Pengembangan Alam Lingkungan dan Manusia)

BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN VOKASI


BIDANG BISNIS DAN PARIWISATA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2022

ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN TEACHING PROJECT
MAGANG INDUSTRI

Nama Peserta : Dra. Harumi


Sekolah Asal : SMKN 4 Palu
Program Keahlian : Pekerjaan Sosial
Klaster :A
Nama Perusahaan : Yayasan PALM

Telah disetujui dan diketahui untuk laporan Teaching Project Magang Industri Program
Upskilling dan Reskilling Tahun 2022.

Ambon, 16-09-2022

Pendamping Industri, Peserta Magang,

(Franky Suitela, S.E.) (Dra. Harumi)

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena hanya atas karunia-Nya
Program Upskilling dan Reskilling Guru Kejuruan SMK Berstandar Industri telah dapat
dilaksanakan sesuai dengan rencana. Program Upskilling dan Reskilling Guru SMK
Berstandar Industri merupakan salah satu program prioritas dari Direktorat Kemitraan
dan Penyelarasan DUDI, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi bagi
guru kejuruan SMK sesuai dengan standar Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja
(DU/DI). Program ini dirancang melalui tiga tahap kegiatan, yakni pembelajaran
daring, pembelajaran luring di industri serta Uji Kompetensi Keahlian. Laporan ini
merupakan rangkuman hasil pelaksanaan pembelajaran daring, pembelajaran luring
di industri, dan UKK yang bertujuan untuk menginformasikan hal-hal yang berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan, ketercapaian sasaran, dan output yang dihasilkan.
Penghargaan dan ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah berkontribusi serta berperan aktif dalam proses pelaksanaan kegiatan. Besar
harapan kami, semoga yangberkepentingan dapat menggunakan laporan ini sebagai
bahan evaluasi program dalam mengukur ketercapaian mutu dan sasaran kegiatan,
untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai salah satu komponen kajian dalam
mengambil keputusan dan kebijakan yang tepat sesuai dengan harapan.Semoga
laporan ini dapat bermanfaat.

Ambon, 16 September 2022

2
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN iii


LAPORAN TEACHING PROJECT iii
MAGANG INDUSTRI iii
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 1
BAB I PENDAHULUAN 2
A. Latar Belakang 2
B. Dasar Pelaksanaan 4
C. Tujuan Magang Industri 5
BAB II PERUSAHAAN / INDUSTRI 6
BAB III TEACHING PROJECT 24
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 26
LAMPIRAN 27

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan, dimana guru
memegang peranan yang penting dalam penyelengaraan pendidikan. Demi
terselenggaranya pendidikan yang baik, guru dituntut untuk memiliki kualifikasi dan
kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah yaitu memiliki
kompetensi pedagogik, profesionalisme, kepribadian, dan sosial seperti yang diatur
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Guru SMK, terutama guru kejuruan, memiliki peran penting dalam membentuk siswa
agar kompeten di bidang kejuruannya. Hal tersebut dikarenakan, setelah menuntaskan
pendidikan di SMK, siap untuk bekerja. Perubahan teknologi dan penerapan kemajuan
teknologi di dunia usaha dan industri menjadi sesuatu yg urgen untuk dilakukan dan
dikuasai oleh guru SMK, sehingga model serta materi pembelajaran yang digunakan
guru akan sesuai dengan kebutuhan, tren, dan prediksi masa depan.

Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Sumber Daya Manusia Indonesia,
dan arahan Presiden, Percepatan Pembangunan SDM unggul 2020-2024 adalah
“memperbaiki piramida kualifikasi dan kompetensi tenaga kerja agar menjadi tenaga
kerja yang terlatih, terampil sehingga terserap semuanya ke dalam industri-industri.
Pendidikan Tinggi, Pendidikan Kejuruan SMK di daerah-daerah, dihubungkan dengan
industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang
baru.

Melalui program pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, Presiden
berharap Indonesia mampu memanfaatkan bonus demografi yang diperkirakan terjadi
pada 2030. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah mulai melakukan reformasi di
sistem pendidikan dan pelatihan vokasi yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi.
"Tetapi sekali lagi kita ingin sebuah hal yang konkret, pelatihan harus betul-betul
menghasilkan SDM yang kelihatan ter-up grade betul skill-nya sehingga anggaran yang
kita keluarkan betul-betul bisa bermanfaat yang konkret," tambahnya.

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


2
Pembentukan SDM unggul tidak cukup berdasarkan perkembangan ilmu yang dibentuk
berdasarkan tren masa lalu. “Tetapi tren masa depan. Untuk itu presiden meminta untuk
melakukan benchmarking pada negara-negara yang telah berhasil mengadaptasi sistem
pendidikan untuk memenuhi kebutuhan perubahan di masa depan. Seperti Australia
untuk pendidikan anak usia dini. Finlandia untuk pendidikan dasar dan menengah,
Jerman untuk pendidikan vokasi dan Korea untuk perguruan tinggi.

Presiden meminta agar SDM Indonesia dibangun menjadi SDM yang berkarakter dan
berakhlak mulia. Hal ini dilakukan dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan
Pancasila. “Pendidikan karakter tidak boleh dilupakan karena ini merupakan hal yang
sangat penting dalam pembangunan mental dan karakter bangsa,” ungkapnya.

Menghadapi perubahan teknologi yang masif dan peningkatan otomatisasi dalam dunia
industri, para guru SMK perlu mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan metode
ajar untuk merespon kebutuhan pasar kerja di masa depan.
Untuk itu, upaya pembaruan pengetahuan dan keterampilan tenaga pendidik dan
kependidikan perlu disiapkan, maka Pemerintah Indonesia secara khusus
mengalokasikan investasi pada pelatihan baik bersifat up skilling maupun re skiling untuk
tenaga pendidik dan kependidikan pada Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.

Guru SMK, terutama guru kejuruan, memiliki peran penting dan tanggung jawab dalam
membentuk siswa agar kompeten di bidang kejuruannya. Hal tersebut dikarenakan,
setelah menuntaskan pendidikan di SMK, siswa diharapkan siap untuk bekerja.
Perubahan teknologi dan penerapan kemajuan teknologi di dunia usaha dan industri
menjadi sesuatu yg urgen untuk dilakukan dan dikuasai oleh guru SMK, sehingga model
serta materi pembelajaran yang digunakan guru akan sesuai dengan kebutuhan industri,
tren, dan prediksi masa depan.

Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata
telah melakukan kegiatan pelatihan kompetensi guru SMK (Smart Training) pada bidang
keahlian Bisnis dan Pariwisata. Salah satu tindak lanjut yang merupakan rangkaian
kegiatan Smart Training adalah Bantuan Magang Indutrsi bagi peserta Smart Training.
Magang industry pada guru SMK yang merupakan implementasi dari pengetahuan dan
keterampilan yang ditetapkan di industry secara nyata dan diperlukan oleh guru SMK

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


3
dalam meyiapkan siswanya terserap di industry dan dapat berwirausaha sesuai bidang
keahliannya
Pada tahun 2022, BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata menyelenggarakan kegiatan Bantuan
Magang Industri bagi Guru SMK Bisnis dan Pariwisata sesuai dengan kompetensi
keahlian masing-masing.

B. Dasar Pelaksanaan
Landasan Hukum Pelaksanaan Magang Industri bagi guru SMK adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 78, tambahan lembaran Negara RI
Nomor 4301).
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas PP nomor 74
Tahun 2008 Tentang Pengembangan Profesionalitas Guru yang diarahkan untuk
mengembangkan kompetensinya.
3. Undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara
RI Tahun 2005 Nomor 157, tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4586)
4. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK);
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
6. Permenpan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan angka
Kreditnya.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan
8. Permenpan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan angka
Kreditnya.
9. Permenperin No 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan
Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan
industry.
10. Perdirjen Diksi No 16 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan
Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Vokasi.
11. DIPA BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata Tahun 2022.

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


4
C. Tujuan Magang Industri
Magang Industri bagi Guru SMK bertujuan sebagai berikut:
1. Memberikan pengalaman nyata pola bekerja di Industri untuk dapat membekali
siswanya terserap di Industri atau dapat berwirausaha di bidangnya.
2. Memberikan Bantuan Magang Industri Peserta Smart Training dimana komponennya
adalah bantuan transport, biaya hidup, dan biaya penginapan.
3. Mempersiapkan rancangan program pembelajaran bagi peserta didik sesuai
kebutuhan industri.

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


5
BAB II
PERUSAHAAN / INDUSTRI

A. Profil Industri dan Struktur Organisasi


1. Latar Belakang
Yayasan Pengembangan Alam, Lingkungan, dan Manusia (PALM) adalah sebuah
lembaga swadaya masyarakat yang didirikan atas dasar idialisme dan kepedulian
untuk mewujudkan partisipasi kongkrit dalam pembangunan terutama untuk
mengangkat harkat dan martabat masyarakat lapis bawah di pedesaan dan
perkotaan. Yayasan PALM didirikan di Kota Ambon-Maluku pada tanggal 21 February
2005 dan telah didaftarkan di Ambon pada kantor Notaris Grace Margareth
Goenawan, S.H. pada tanggal 08 April 2005 Nomor 13 sebagai lembaga yang legal
dan resmi. Yayasan PALM berkedudukan di kota Ambon dengan kantor pusat di jalan
Lorong Gandaria RT 004/RW 03 Desa Rumahtiga Kecamatan Teluk Ambon Nomor
Telepon Hp 085243028020.
2. Tujuan Yayasan PALM
Tujuan Yayasan PALM Maluku bertujuan untuk:
a) Mengupaya dan meningkatkan hidup dalam kerja sama dengan berbagai pihak
yang berkehendak baik untuk membangun massa depan bangsa dan Negara yang
cerdas, utuh, kokoh dan mandiri demi terciptanya tujuan pembangunan nasional.
b) Mengembangkan dan menciptakan Sumber Daya Manusia yang professional dan
handal dalam mengahadapi tantangan pembangunan di bidang pendidikan, sosial,
ekonomi, perikanan dan kelautan, pertanian, kehutanan, dan kesehatan
masyarakat yang berkelanjutan di propinsi Maluku.
3. Visi Yayasan PALM Maluku
Visi Yayasan PALM Maluku adalah:
1) Mewujutkan Masyarakat Maluku yang maju dan mandiri dengan prinsip ekonomi
kerakyatan
2) Mencerdaskan kehidupan bangsa dan Negara.
3) Memperdaya Masyarakat Maluku secara utuh.
4. Misi Yayasan PALM Maluku
Upaya dan usaha mencapai visi tersebut, Yayasan PALM Maluku mengembankan
misi sebagai berikut:
1) Mengembangkan Sumber daya Manusia agar dapat dimanfaatkan secara optimal
demi pembangunan bangsa.

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


6
2) Mengembangkan Sumber daya sosial budaya, sosial ekonomi guna
menumbuhkembangkan sifat – sifat kegotongroyongan dalam pembangunan
bangsa demi kehidupan masyarakat Maluku yang utuh.
5. Program Usaha
Memacu pada tujuan, visi, dan misi yang diemban maka Yayasan PALM merumuskan
Program Kerja, antara lain:
a) Pengembangan Sumber Daya Manusia
- Melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan, seminar dan lokakarya
tentang pemanfaatan dan pengolahan sumberdaya, pengolahan dan
pemasaran hasil-hasil produksi serta teknik budi daya komoditi perikanan,
pertanian, kehutanan sebagai upaya pemutahiran tingkat pengetahuan dan
keahlian masyarakat.
- Mengupayakan sosialisasi pendidikan dan pelatihan kesehatan.
- Mendirikan lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan dibidang sosial ,
ekonomi dan pendidkan budaya.
- Membangun mitra dan kerja sama dengan pemerintah daerah dan pusat serta
lembaga-lembaga donor baik lokal maupun internasional.
b) Pengembangan Sumber Daya Alam
- Pengembangan Sumber Daya Perikanan
- Pengembangan Sumber Daya Pertanian
- Pengembangan Sumber Daya Kehutanan
c) Pengembangan Sosial ekonomi, Kesehatan, pendidikan dan budaya, dan
Kesejahteraan Sosial masyarakat.
1) Pengembangan sosial ekonomi
- Membentuk kelompok-kelompok usaha dari masyarakat/petani dan
pengembangan usaha tradisional menjadi bentuk kelompok dengan
ikatan yang menuntun dan mendidik.
- Pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran produk sumberdaya
alam.
- Memperdaya masyarakat produktif yang lemah ekonomi melalui
pemberian bantuan bahan-bahan dan alat untuk dapat meningkat taraf
hidup.
- Pembinaan dan pelatihan teknologi yang tepat guna
- Aplikasi Iptek tepat guna bagi masyakat.

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


7
2) Pengembangan Kesehatan
- Pembinaan dan pelatihan kesehatan bagi masyarakat.
- Memperhatikan dan merawat kesehatan gisi masyarakat
- Mengupayakan terbentuknya wadah pelayanan kesehatan bagi
masyarakat yang berkaitan dengan sanitasi lingkungan, pengadaan
sarana dasn prasrana kesehatan.
- Membentuk lembaga pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin dan
lanjut usia.
3) Pengembangan Pendidikan dan Budaya
- Mengupayakan terbentuknya lembaga -lembaga pendidikan informal yang
dapat membantu masyarakat lemah di bidang pendidikan dan lembaga
pengembangan Budaya.
- Mengembangkan dan menghidupkan budaya lokal melalui pembentukan
kelompok atau sanggar budaya.
- Menjaga dan memelihara budaya lokal sebagai komoditi dari sumberdaya
yang tersedia.
4) Pengembangan Kesejahteraan Sosial Masyarakat.
- Penanggulangan anak terlantar, anak yatim piatu, anak jalanan, lanjut
usia, anak cacat dan fakir miskin (masyarakat miskin).
- Pembinaan dan rehabilitasi mental terhadap pramuria, narapidana, dan
narkoba.
- Membentuk lembaga pelayanan lanjut usia, perlidungan anak dan
perempuan, dan konsultasi keluarga.
- Membangun panti asuhan, rumah singgah, renovasi perumahan dan
pemukiman kumuh, rumah ibadat dan fasilitas umum bagi kebutuhan
masyarakat.
- Upaya anti kekerasan bagi kaum lemah dan anti kemiskinan dan
kemelaratan masyarakat.
6. Wilayah Kerja
Wilayah kerja yang menjadi lokasi kegiatan Yayasan PALM Maluku adalah:
- Kota Ambon
- Kabupaten Maluku Tenggara
- Kabupaten Maluku Tengah
- Kabupaten Maluku Tenggara Barat
- Kabupaten kepulauaan Aru

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


8
- Kabupaten Buru
- Kabupaten Seram Bagian Timur
- Kabupaten Seram Bagian Barat
7. Mitra Kerja
Dalam mengembangkan program kerja pemberdayaan masyarakat Yayasan PALM
Maluku senantiasa menjalin kerja sama dengan mitra kerja dengan berbagai tingkatan
antaranya:
a. Organisasi Internasional
b. Organisasi Nasional, Pemerintah, dan Non Pemerintah
c. Organisasi Lokal
8. Struktur Dan Mekanisme Yayasan PALM Maluku
Yayasan PALM Maluku adalah sebuah organisasi dengan badan hukum, yayasan
senantiasa berkembang maka struktur organisasi dan mekanisme Yayasan PALM
Maluku mengalami perubahan. Adapun struktur organisasi dan mekanisme Yayasan
PALM Maluku periode 2008-2013 sebagai berikut:

RAPAT ORGANISASI YAYASAN

KETUA

Franky Suitela, S.E.

SEKRETARIS BENDAHARA

Rosita Hendriks, A.Md. Ekawati Saimima, A.Md.

BID. SDA BID. SDM BID. PENGEMBANGAN UEP

Anthony Hendriks Valentino Suitela Hidayat B Said

9. Mekanisme organisasi Yayasan PALM


a) Masa Jabatan Pengurus
- Masa jabatan pengurus dalam satu periode adalah 5 tahun

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


9
- Masa jabatan pengurus eksekutif dalam satu periode adalah 5 tahun
- Pengurus yayasan dan pengurus eksekutif yang telah menjabat selama satu
periode bisa dipilih kembali melalui forum rapat anggota Yayasan, Badan
Pendiri.
b) Pertemuan/Rapat
- Rapat badan pengurus yayasan, Pengurus eksekutif bersama badan pendiri
yayasan dilakukan selambat- lambatnya 5 tahun sekali.
- Rapat pengurus eksekutif yayasan yang bertugas dan bertanggung jawab
(laporkan) kepada pendiri Yayasan.
- Pengurus yayasan berhak dan wajib merumuskan kebijakan yayasan, program
kerja yayasan, serta meminta pertanggungjawaban pengurus eksekutif
yayasan.
c) Rapat Pleno Yayasan
- Rapat pleno yayasan dilaksanakan sekurang –kurangnya 3 bulan sekali
- Rapat pleno yayasan dihadiri oleh pengurus eksekutif Yayasan dan pendiri
- Rapat pleno yayasan berfungsi untuk membahas perkembangan kegiatan
yayasan.
d) Rapat Koordinasi Unit-unit Yayasan
- Rapat koordinasi unit-unit yayasan dilaksanakan sekurang-kurangnya 3 bulan
sekali
- Rapat koordinasi unit-unit usaha yayasan dihadiri oleh pendiri, pengurus
yayasan,dan pengurus eksekutif.
- Rapat koordinasi unit- unit usaha yayasan bertugas untuk membahas dan
merumuskan kebijakan di setiap unit usaha serta mengambil langkahh- langkah
strategis pada bagian unit kegiatan tersebut sesuai dengan perkembangan unit
kegiatan.
10. Tanggung Jawab dan Tugas Yayasan
a) Direktur
- Bertugas dan bertanggung jawab untuk mengembangkan jaringan kerja
sama/hubungan dengan mitra kerja yayasan.
- Bertugas untuk melakukan koordinasi menyelurus atas segala kebijakan
yayasan.
- Bertugas melakukan evaluasi atas seluruh rangkaian pelaksana pengurus
harian dan pengurus eksekutif beserta staf yayasan.

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


10
- Berkewajiban memimpin secara langsung semua pelaksana kebijakan
pengurus eksekutif mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan evaluasi.
- Bertugas meminta pertanggung jawaban baik tertulis maupun tidak tertulis dari
pengurus eksekutif dan stafnya.
- Bersama manager program selalu melakukan komunikasi dalam melakukan
control terhadap perkembangan kegiatan setiasp unit usaha.
- Mengembangkan jaringan bersama pengurus yayasan baik dilam maupun di
luar negeri, baik lembaga pemerintah/non pemerintah.
- Bertugas untuk menandatangani surat dan mewakili lembaga Yayasan PALM
Maluku atas persetujuan pendiri.
- Berkewajiban memberikan laporan secara periodic kepada pendiri Yayasan.
b) Sekretaris
- Bertugas untuk menyusun konsep surat.
- Membantu ketua dalam melaksanakan tugas dan kegiatan yayasan.
- Bertugas membuat laporan secara tertulis tentang seluruh perkembangan
yayasan.
- Bertugas membuat/menyiapkan surat keluar dan surat masuk.
- Bertugas dan bertanggungjawab untuk membantu direktur dalam
mengkoordinasi program usaha unit kegiatan pengurus eksekutif.
- Membantu ketua untuk mengembangkan program dan menjalin hubungan
kerjasama.
- Membantu dalasm menyusun perencanaan dan mengembangkan sumber
daya manusia (SDM) dan karier staf.
- Menyusun program-program usaha yayasan serta membantu pengurus
eksekutif.
- Bertugas untuk membantu ketua dan pengurus eksekutif serta staf dalam
menyusun rencana pengembangan usaha/bisnis.
- Bertugas dan bertanggungjawab untuk mengkoordiasikan perencanaan dan
pengendalian dari seluruh pengembangan usaha yayasan.
- Membantu tugas ketua untuk mengembangkan usaha serta menyusun
keuangan untuk membantu bendahara dalam menyusun laporan keuangan.
c) Bendahara
- Bertugas untuk menyimpan dan mengeluarkan seluruh keuangan yayasan
atas persetujuan direktur.
- Membantu tugas ketua terutama di bidang keuangan.

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


11
- Menyusun dan laporkan keuangan yayasan kepada pendiri yayasan melalui
ketua/direktur yayasan.
d) Tata usaha/Administrasi
- Merupakan suatu badan pelaksana yang mempunyai hak dan bertanggung
jawab secara tertulis maupun tidak tertulis tentang laporan rencana proyek dan
pembukuan keuangan, pemasukan dan pengeluaran harus diketahui direktur.
- Sebagai badan pengelola, kearsipan surat masuk dan surat keluar serta
bekerja sama dengan direktur dalam monitoring.
- Harus menyusun laporan kepada pengurus yayasan.
e) Bidang-bidang Program Usaha
- Bertugas untuk menyusun/membuat perencanaan usaha sesuai dengan
bidang–bidangnya.
- Membantu pengurus eksekutif dalam pengembangan usaha.
- Dalam melaksanakan kegiatan dalam menyusun perencanaan program usaha
harus ada kesepakatan pengurus yasyasan.
f) Koordinator-Koordinator
- Bertanggung jawab atas kegiatan yang berada pada koordinasinya.
- Bertugas untuk menyusun perencanaan dasn implementasi kegiatan sesuai
dengan kegiatannya kepada masyarakat.
- Bertugas menyusun konsep tindak lanjud pengembangan program yang
dilaksanakan sekaligus melaporkan kepada manager program.
g) Monitoring dan Evaluasi
- Melakukan pengawasan atas setiap pelaksanaan pengurus eksekutif,
manager, koordinator dan dana pembinasan masyarakat.
- Menyusun konsep keberhasilan maupun kendala yang akan dihadapi oleh
pengurus eksekutif yayasan.
- Membuat laopran kepada dierktur yang disampaiakan kepada pengurus
yayasan.
11. Sarana dan Prasarana Pendukung
Untuk keberhasilan pengelolaan program yayasan PALM Maluku dilengkapi dengan
sarana dan prasarana perkantoran dan merupakan asset-aset/ fasilitas, terdiri dari:
a. Kantor / Sekretariat
Sekretariat merupakan pusat pengendalian/ manajemen operasional seluruh
kegiatan lembaga, secara terperinci kantor dan fasilitas ruangan yang tersedia
terdiri dari :

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


12
1) Ruangan rapat /ruangan tamu 1 ruangan
2) Ruangan Ketua 1 ruangan
3) Ruangan Kerja 1 ruangan
4) Ruangan Adm/operator computer 1 ruangan
5) Kamar mandi/WC 1 ruangan
b. Mobiler
Yayasan PALM Maluku memiliki mobiler untuk membantu dalam operasi sebagai
berikut:
1) Meja kursi tamu 1 set
2) Meja kerja 2 buah
3) Kursi tamu 20 buah
4) Filling cabinet 2 buah
5) Lemari 1 buah
6) Laptop 1buah

B. Materi yang diperolah saat Magang Industri


1. Lansia Terlantar
Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan
penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia
adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan
keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Lansia adalah seseorang yang telah
berusia >60 tahun dan tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari-hari (Ratnawati, 2017). Klasifikasi lansia meliputi: young
old (usia 60-69 tahun), middle age old (usia 70-79 tahun), old-old (usia 80-89 tahun),
dan very old-old (usia 90 tahun ke atas).
Lansia terlantar adalah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih karena faktor-
faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik secara jasmani,
rohani, maupun sosialnya. Lansia terlantar adalah mereka yang tidak memiliki sanak
saudara atau punya sanak saudara tapi tidak mau mengurusinya. Menurut UU No.
13/1998 tentang Kesejahteraan Lansia dinyatakan bahwa ada dua kelompok Lanjut
Usia (Lansia) yaitu:
- Lanjut Usia Potensial, adalah lanjut usia yang masih mampu melakukan pekerjaan
dan atau kegiatanyang dapat menghasilkan barang dan atau jasa.
- Lanjut Usia tidak Potensial, adalah lanjut usia yang tidak berdaya mencari nafkah
sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


13
Terdapat beberapa faktor lanjut usia menjadi terlantar, yaitu dari keluarga miskin,
dianggap gila oleh keluarga, perantauan yang lama tidak pulang, dan konflik keluarga.
2. Pekerjaan Sosial
Pekerjaan sosial sebagai pengemban profesi memiliki peranan-peranan yang harus
dijalankan sehubungan dengan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat
khususnya mengenai permasalahan kondisi kehidupan manusia lanjut usia terlantar
yang seharusnya mendapat perlindungan dan perhatian dari berbagai kalangan.
Pekerjaan sosial adalah kegiatan profesional membantu individu, kelompok, atau
masyarakat untuk meningkatkan atau memulihkan kemampuan mereka berfungsi
sosial dan untuk menciptakan kondisi sosial yang mendukung tujuan-tujuan ini.
Praktik pekerjaan sosial terdiri atas penerapan peofesional dari nilai-nilai, prinsip-
prinsip, dan teknik-teknik pekerjaan sosial pada satu atau lebih dari tujuan berikut :
membantu orang memperoleh pelayanan-pelayanan nyata, memberikan konseling
dan psikoterapi untuk individu-individu, keluarga-keluarga, dan kelompok-kelompok,
membantu komunitas atau kelompok memberikan atau memperbaiki pelayanan-
pelayanan sosial dan kesehatan; dan ikut serta dalam proses-proses legislatif yang
berkaitan. Praktik pekerjaan sosial memerlukan pengetahuan tentang perkembangan
dan perilaku manusia tentang institusi-institusi sosial, ekonomi, dan kultural; dan
tentang interaksi antara semua faktor ini.
Pekerjaan sosial mempunyai perhatian utama dalam meeningkatkan atau
memulihkan keberfungsial sosial individu, kelompok, dan komunitas. Tidak hanya itu
pekerjaan sosial memberikan pelayanan-pelayanan bagi individu atau kelompok
tersebut dalam mewujudkan aspirasi-aspirasi mereka. Pekerjaan sosial harus
mengetahui perkembangan dan perilaku manusia baik interaksi dengan lingkungan
sosialnya, sehingga bisa memiliki kemampuan dalam menyelesaikan tugas-tugas
kehidupan mereka. Pekerjaan sosial merupakan suatu profesi yang mempunyai
tanggung jawab untuk memperbaiki dan mengembangkan interaksi antar orang,
sehingga orang tersebut mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas
kehidupannya, mengatasi kesulitannya, dan mewujudkan aspirasi nilai-nilai yang ada
di masyarakat. Berdasarkan pernyataan tersebut, tujuan pekerjaan sosial sebagai
berikut:
- Meningkatkan kemampuan-kemampuan orang untuk memecahkan masalah,
mengatasi, perkembangan.
- Menghubungkan orang dengan sistem-sistem yang memberikan kepada mereka
sumber-sumber, pelayanan-pelayanan, dan kesempatan-kesempatan.

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


14
- Memperbaiki keefektifan dan bekerjanya secara manusiawi dari sistem-sistem
yang menyediakan orang dengan sumber-sumber dan pelayanan-pelayanan.
- Mengembangkan dan memperbaiki kebijakan sosial.
Pekerja sosial harus bisa membangun kemampuan klien untuk bisa memecahkan
masalah yang dihadapi. Pekerja sosial membantu menghubungkan klien ke
pelayanan sosial lembaga untuk diberikan pemecahan masalahnya, menyampaikan
masukan-masukan kepada pelayanan sosial lembaga untuk memperbaiki kefektifan
pelayanan tersebut, serta membantu mengembangkan dan memperbaiki kebijakan-
kebijakan sosial, baik itu kebijakan pemerintah dan kebijakan pelayanan lembaga.
Pekerja sosial memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membantu klien dalam
penyelasaian masalahnya sehingga terpenuhi keberfungsian sosialnya sebagai suatu
kewajiban dari sebuah profesi pekerjaan sosial. Menurut Sukoco (2011) menyatakan
peranan pekerjaan sosial adalah:
a) Sebagai Pemercepat Perubahan (Enabler)
Sebagai enabler, seorang pekerja sosial membantu individu-individu,
kelompokkelompok dan masyarakat dalam mengakses Sistem sumber yang ada,
mengidentifikasi masalah dan mengembangkan kapasitasnya agar dapat
mengatasi masalah untuk pemenuhan kebutuhannya.
b) Peran Sebagai Perantara (Broker)
Peran sebagai perantara yaitu menghubungkan individu-individu, kelompok-
kelompok dan masyarakat dengan lembaga pemberi pelayanan masyarakat
dalam hal ini; Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, serta Pemerintah,
agar dapat memberikan pelayanan kepada individu-individu, kelompok-kelompok
dan masyarakat yang membutuhkan bantuan atau layanan masyarakat.
c) Pendidik (Educator)
Dalam menjalankan peran sebagai pendidik, community worker diharapkan
mempunyai kemampuan menyampaikan informasi dengan baik dan benar serta
mudah diterima oleh individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat yang
menjadi sasaran perubahan.
d) Tenaga Ahli (Expert)
Dalam kaitannya sebagai tenaga ahli, pekerja sosial dapat memberikan masukan,
saran, dan dukungan informasi dalam berbagai area (individu-individu,
kelompokkelompok dan masyarakat).
e) Perencana Sosial (Social Planner)

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


15
Seorang perencana sosial mengumpulkan data mengenai masalah sosial yang
dihadapi individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat, menganalisa dan
menyajikan alternative tindakan yang rasional dalam mengakses Sistem sumber
yang ada untuk mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan individu-individu,
kelompok-kelompok dan masyarakat.
f) Fasilitator (Facilitator)
Pekerja sosial sebagai fasilitator, dalam peran ini berkaitan dengan menstimulasi
atau mendukung pengembangan masyarakat. Peran ini dilakukan untuk
mempermudah proses perubahan individu-individu, kelompok-kelompok dan
masyarakat, menjadi katalis untuk bertindak dan menolong sepanjang proses
pengembangan dengan menyediakan waktu, pemikiran dan sarana-sarana yang
dibutuhkan dalam proses tersebut.
Metode pekerjaan sosial adalah suatu prosedur kerja yang teratur dan dilaksanakan
secara sistematis digunakan oleh pekerja sosial dalam memberikan pelayanan sosial.
Di dalam pekerjaan sosial ada beberapa metode yang digunakan untuk membantu
klien dalam mengatasi permasalahannya. Penanganan pada klien dilakukan pada
masalah individu, kelompok, maupun masyarakat. kinerja Metode yang digunakan
oleh pekerja sosial sebagai berikut:
1) Bimbingan Sosial Perseorangan (Social Case Work)
Bimbingan sosial perorangan adalah seni untuk membantu individu dalam
mengembangkan dan menggunakan kemampuan pribadinya untuk mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi di lingkungan sosialnya. Berdasarkan definisi
diatas metode ini diperuntukan kepada seorang individu yang dalam
kehidupannya mengalami masalah sosial. Seorang pekerja sosial harus mampu
menangani masalah yang didapat individu tersebut melalui pendekatan untuk
mengembangkan dan memecahkan masalah individu tersebut. dalam
memecahkan suatu masalah klien, seorang pekerja sosial harus memiliki keahlian
dan keterampilan dalam relasi pekerja sosial dengan klien. Prinsip dasar pada
bimbingan sosial perseorangan adalah:
a) Penerimaan
Seorang pekerja sosial harus mau menerima dan menghormati penerima
pelayanan (klien) dalam setiap kondisi yang dialaminya.
b) Komunikasi
Antara pekerja sosial dan klien harus saling memberi dan menerima informasi.
c) Individualisasi

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


16
Pekerja sosial harus memahami, menerima bahwa klien sebagai pribadi yang
unik, dalam arti berbeda antara individu yang satu dengan individu lainnya.

d) Partisipasi
Pekerja sosial harus ikut serta secara langsung dalam membantu mengatasi
permasalahan klien.
e) Kerahasiaan
Pekerja sosial harus mampu merahasiakan informasi yang diberikan oleh
klien.
f) Kesadaran diri
Sebagai manusia pekerja sosial menyadari akan respon klien serta motivasi
dan relasi bantuan profesional.
2) Bimbingan Sosial Kelompok (Social Group Work)
Bimbingan sosial kelompok adalah suatu pelayanan kepada kelompok dengan
tujuan utamanya untuk membantu anggota kelompok mempengaruhi fungsi
sosial, pertumbuhan atau perubahan anggota kelompok. Jadi bimbingan sosial
kelompok digunakan untuk membantu individu dalam mengembangkan atau
menyesuaikan diri dengan kelompok/lingkungan sosialnya dengan kondisi
tertentu atau membantu kelompok mencapai tujuannya. Prinsip dasar pada
bimbingan sosial kelompok adalah:
a) Pembentukan kelompok secara terencana
Kelompok merupakan satu kesatuan dimana individu memperoleh pelayanan
untuk mengembangkan pribadinya. Kelompok yang telah terbentuk, maka
badan sosial yang menerima kelompok dimaksud perlu memperhatikan faktor-
faktor yang erat hubungannya dengan situasi kelompok, terutama yang dapat
memberikan kemungkinan untuk perkembangan individu menuju ke arah
positif dalam pemenuhan kebutuhan yang diinginkan oleh kelompok.
b) Memiliki tujuan yang akan dicapai bersama
Di dalam bimbingan sosial kelompok tujuan, perkembangan individu dan
kelompok harus dirumuskan dengan cermat oleh pembimbing kelompok agar
terdapat keserasian antara harapan dan kemampuan kelompok.
c) Penciptaan interaksi terpimpin
Dalam bimbingan sosial kelompok harus dibina hubungan yang bertujuan
antara pekerja sosial dengan anggota-anggota kelompok dan atas dasar

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


17
keyakinan bahwa pekerja sosial akan menerima anggota kelompok
sebagaimana adanya.
d) Pengambilan keputusan
Kelompok harus dibantu dalam mengambil keputusan-keputusan sendiri dan
menentukan kegiatan yang diinginkan sesuai dengan kemampuannya.
Organisasi bersifat fleksibel dalam arti organisasi dapat disesuaikan dengan
situasi dan kondisi. Organisasi yang formal harus fleksibel dan harus didorong
bila sedang berusaha mencapai tujuan yang penting, yang dipahami oleh para
anggotanya dan dapat bekerja sesuai dengan fungsinya.
3) Bimbingan Sosial Masyarakat
Bimbingan sosial dengan masyarakat sebagai salah satu metode pekerjaan sosial
yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui
pendayagunaan sumbersumber yang ada di dalam masyarakat serta
menekankan dengan adanya prinsip peran serta atau partisipasi masyarakat.
Upaya tersebut cenderung mengarah pada pemenuhan kebutuhan bidang
tertentu di masyarakat seperti kesejahteraan keluarga, kesejahteraan anak dan
lain sebagainya. Prinsip yang perlu diperhatikan dalam metode ini adalah:
a) Penyusunan program didasarkan kebutuhan nyata yang mendesak di
masyarakat.
b) Partisipasi aktif seluruh anggota masyarakat.
c) Bekerja samadengan berbagai badan dalam rangka keberhasilan bersama
dalam pelaksanaan program.
d) Titik berat program adalah upaya untuk pencegahan, rehabilitasi, pemulihan,
pengembangan dan dukungan.
Tahapan intervensi atau pelaksanaan program merupakan rangkaian kegiatan
proses pertolongan dalam pekerjaan sosial setelah kegiatan perencanaan
kegiatan. Bentuk nyata kegiatan praktek pekerja sosial bersama masyarakat
tersebut biasa disebut dengan pelaksanaan intervensi. Pekerjaan sosial sebagai
suatu profesi pemberian bantuan yang dilaksanakan melalui pengembangan
interaksi timbal-balik yang saling menguntungkan antara orang dan lingkungan
sosialnya (perorangan, keluarga, kelompok, organisasi, komunitas, dan
masyarakat) untuk memperbaiki kualitas kehidupan dan penghidupan orang
tersebut sebagai satu kesatuan yang harmonis yang berlandaskan hak asasi
manusia dan keadilan sosial. Pekerjaan sosial merupakan cara yang bersifat
sosial dan institusional untuk membantu orang mencegah dan memecahkan

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


18
masalah-masalah sosial yang mereka hadapi, guna memulihkan dan
meningkatkan kemampuan untuk menjalankan fungsi sosial mereka. Fokus
intervensi pekerjaan sosial berhubungan dengan kemampuan pekerjaan sosial
untuk memusatkan perhatiannya baik terhadap usaha klien melihat aspek penting
dari situasi tersebut, maupun memegang teguh beberapa kesimpulan dari fokus
tersebut atau kemajuan yang telah dicapai.Hal ini berarti pula sewaktu-waktu
tertentu, pekerja sosial harus dapat memahami satu aspek masalah yang harus
diteliti dan satu alternatif untuk pemecahannya.
Pekerjaan sosial pada dasarnya mempunyai tujuan dan kewajiban untuk
membantu atau menolong individu, kelompok dan masyarakat untuk bisa
memecahkan permasalahan yang dihadapi sehingga mereka nantinya mampu
mencari jalan sendiri. Proses intervensi pekerjaan sosial meliputi:
a) Tahap Engagement Intake dan Kontrak
Bertemu dengan klien untuk bertukar informasi yang dibutuhkan, jenis
pelayanan apa yang bisa diberikan untuk klien dalam pemecahan masalah,
lalu akan terjadi saling mengenal dan kemudian terciptalah kontrak.
b) Tahap Assesment
Merupakan proses penggalian dan pemahaman masalah yang dihadapi klien.
Dengan demikian akan terlihat bentuk masalah, faktor penyebab dan akibat
serta pengaruh masalah.
c) Tahap Planning
Rencana proses penyusunan pemecahan masalah yang dihadapi klien.
Rencana tersebut meliputi tujuan pemecahan masalah, sasaran serta cara
memecahkan masalah.
d) Tahap Intervention
Tahap pelaksanaan pemecahan masalah, dalam pelaksanaan kegiatan ini
klien diharapkan mengikuti proses pemecahan masalah secara aktif.
e) Tahap Evaluasi
Merupakan tahap pengevaluasian terhadap kegiatan intervensi yang telah
dilakukan, hal ini dimaksudkan untuk melihat tingkat keberhasilan, hambatan
yang dialami oleh klien.
f) Tahap Terminasi
Merupakan tahap pengakhiran atau pemutusan kegiatan intervensi, hal ini
dilakukan bila tujuan intervensi telah tercapai atau permintaan klien sendiri
atau karena faktorfaktor tertentu.

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


19
3. Pekerjaan Sosial Bagi Lanjut Usia
Pekerjaan sosial merupakan profesi yang memberikan pertolongan kepada orang-
orang yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.
Selain itu, pekerjaan sosial adalah suatu pelayanan profesional yang didasarkan
pada ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam relasi kemanusiaan, yang bertujuan
membantu baik perorangan, keluarga maupun kelompok untuk mencapai kepuasan
dan ketidaktergantungan secara pribadi dan sosial. Berdasarkan pengertian tersebut,
pekerjaan sosial sebagai profesi yang memberikan pertolongan kepada klien baik
individu, kelompok maupun masyarakat didasarkan pada ilmu pengetahuan dan
keterampilan, dalam hal ini adalah menggunakan metode, keterampilan, dan teknik-
teknik pekerjaan sosial. Definisi di atas juga menekankan bahwa fokus perhatian
pekerja sosial adalah keberfungsian sosial yang meliputi interkasi antara manusia
dengan lingkungan sosialnya. Definisi di atas juga menunjukkan bahwa fokus
perhatian pekerjaan sosial adalah keberfungsian sosial yang meliputi interaksi antara
manusia dengan lingkungan sosialnya. Keberfungsian sosial merupakan hasil
sistematik dari sebuah pertukaran yang saling mengisi antara kebutuhan, sumber
daya yang tersedia, harapan dan motivasi dengan kemampuan seseorang untuk
memenuhinya, antara tuntutan, harapan serta kesempatan dengan kemampuan
lingkungan untuk memenuhinya. Selain definisi tersebut, pekerjaan sosial melakukan
praktek pertolongannya secara langsung(direct services), yaitu meningkatkan serta
memperbaiki kemampuan orang/kelompok sasaran dalam mencapai keberfungsian
sosial, serta secara tidak langsung (indirect services) yang berupaya untuk
mengubah, memperbaiki, serta membangun kondisi kemasyarakatan yang berkaitan
erat dengan keberfungsian sosial orang. Adapun 10 (sepuluh) kompetensi awal dari
seorang pekerja sosial:
1) Mengidentifikasi dan melakukan assessment terhadap situasi dimana hubungan
antara orang dengan institusi sosial perlu dirintis, diperkuat, diperbaiki, atau perlu
diakhiri.
2) Mengembangkan serta mengimpelementasikan suatu rencana yang bertujuan
untuk kesejahteraan individu yang berlandaskan pada assessment masalah,
eksplorasi tujuan serta pengembangan alternative pemecahan.
3) Mengembangkan atau memperbaiki kemampauan orang dalam menghadapi,
memecahkan masalah, serta kemampuan pengembangan diri klien.
4) Menghubungkan orang dengan sistem yang dapat memberikan sumber
pelayanan, maupun kesempatan.

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


20
5) Memberikan intervensi secara efektif dengan mengutamakan populasi sasaran
yang paling rentan, atau terkena diskriminasi.
6) Mengembangkan efektivitas pelayanan serta meningkatkan kemanusiaan kinerja
sistem yang memberikan pelayanan, sumber, maupun kesempatan.
7) Secara aktif berperan serta dengan pihak lain untuk menciptakan, memodifikasi,
serta meningkatkan sistem pelayanan yang ada agar lebih responsive terhadap
kebutuhan klien.
8) Melakukan evaluasi sample seberapa jauh tujuan yang telah direncanakan dapat
tercapai.
9) Secara terus menerus melakukan evaluasi atas pengembangan profesionalisme
melalui assessment atas perilaku maupun keterampulan prakteknya.
10) Memberikan kontribuasi pada peningkatan mutu pelayanan dnegan cara
mengembangkan landasan pengetahuan profesionalnya serta menjunjung tinggi
standar atau etika profesi.

C. Kegiatan yang dilakukan selama Magang Industri


1. Pelepasan Peserta Upskilling dan Reskilling Guru SMK
2. Ceremony Penyerahan Peserta Magang ke Industri
3. Orientasi di Yayasan PALM
4. Penjelasan tentang profil Yayasan dan Program kerja yang akan dilaksanakan
selama magang industri
5. Kunjungan dan perkenalan ke Dinsos Kota Ambon
6. Kunjungan dan perkenalan ke Dinsos Provinsi Maluku
7. Kunjungan Expo ke SMK Pertanian dan Pengembangan Kota Ambon
8. Respon kasus Lansia terlantar atas nama Ny. F di Batu Merah Ambon dengan
kondisi klien dengan Dimensia. Kondisi klien saat ini tergolong cukup
kooperatif, klien bisa berkomunikasi dengan baik meskipun cara bicara tidak
terarah. Adapun Rencana Tindak Lanjut (RTL) koordinasi dengan pihak terkait
yaitu meliputi RT setempat, Bapak Raja di tempatasal Ny.F dan koordinasi
dengan keluarga klien di Wakasihu terkait rencana pemulangan klien.
9. Respon kasus Lansia Tn. A dengan kondisi rumah tidak layak huni di Kebun
Cengkeh Ambon dan kasus di hentikan karena adanya status mengenai
pekerjaan klien yaitu sebagai Pensiun PNS. RTL yang akan dilakukan adalah
bekerjasama dengan masyarakat sekitar untuk pemberian Bansos
10.Perayaan HUT Kota Ambon ke 447 Thn di lapangan Pattimura

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


21
11.Kunjungan ke Dinsos Kota Ambon dalam rangka HUT Kota Ambon dan makan
bersama (Patitta)
12.Melaksanakan tindak lanjut tanggal 6 September 2022 yaitu koordinasi dengan
Bapak Raja Negeri Wakasihu (H. Rachmat Polanunu) terkait pemulangan Ny.F
dengan hasil koordinasi Bapak Raja siap menerima kembali Ny.F sebagai
warga Wakasihu
13.Koordinasi terkait pemulangan Ny.F dengan keluarga yang hasilnya keluarga
menunjukkan sikap penolakan karena menganggap klien sebagai ODGJ
(Orang Dengan Gangguan Jiwa) dan beranggapan bahwa klien masih memiliki
anak yang berada di Ambon
14.Evaluasi hasil kinerja hari ini dan briefing untuk kegiatan selanjutnya
15.Kunjungan ke 2 pada Lansia terlantar Ny. F di Batu Merah Ambon. Klien
kooperatif namun kondisi personal hygine minim RTL yang akan dilakukan
adalah berfokus pada personal hygine klien sebagai persiapan klien pulang ke
Wakasihu
16.Persiapan keberangkatan ke Banda
17.Kunjungan wisata ke Benteng bersejarah Benteng Belgica di kepualaun Banda
18.Kunjungan ke SMA 1 Banda untuk mengikuti pelantikan Kepala Sekolah SMK
3 Banda oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Maluku
19.Melaksanakan pengabdian masyarakat pada lansia di desa Dwiwarna dengan
topik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS). Respon lansia terhadap
kegiatan tersebut adalah sangat kooperatif dan senang bisa mendapatkan
informasi.
20.Wisata ke pulau Banda Besar untuk mengunjungi kebun pala dan pohon
kenari peninggalan belanda dan ke benteng Hollandia
21.Pemberian bantuan sosial Rumah Layak Huni kepada Tn. A di kebun cengkeh,
Ambon berupa 10 buah triplek. Respon dari keluarga klien tampak senang
22.Melaksanakan Project Based Learning( PJBL)
 Melakukan Bina Hubungan Saling Percaya dengan klien/ Ny. F lansia
dengan menggunakan teknik komunikasi terapeutik
 Melaksanakan proses personal Hygiene yang meliputi: memandikan
klien,membantu klien mencuci rambut dan membantu klien menggosok gigi.
 Membantu klien mengganti pakaian
 Mengantarkan klien kekampung halamannya negeri wakasihu

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


22
 Memberikan KIE kepada keluarga klien tentang konsep Demensia dan
penangannya.
 Penyerahan bantuan berupa sembako kepada keluarga klien/ Ny. F
23.Melakukan evaluasi bersama pembimbing industri dan briefing untuk kegiatan
besok
24.Respon kasus lansia terlantar Tn. H di RS. Al – Fattah, kesulitan identifikasi
lansia dikarenakan lansia adalah seorang WNA
25.Kunjungan dan koordinasi mekanisme dengan dinas terkait ke kantor imigrasi
Provinsi, Maluku
26.Assesment kasus dan respon kasus lansia terlantar dengan penyakit kusta
atas nama Tn. A di Laha Maluku Tengah
27.Mengikuti kegiatan simulasi mekanisme Tanggap Darurat Bencana banjir dan
Tanah Longsor di daerah yang sering terjadi banjir dan longsor saat hujan
deras datang, dengan peserta simulasi lainnya adalah warga desa setempat
yang berlokasi di Wai Batu Merah, Ambon.
28.Respon kasus Lansia terlantar Ny. S yang tinggal dalam bangunan bekas
kebakaran bersama anak nya yang masih bersekolah di daerah Jalan Baru
Ambon.
29.Respon kasus Lansia terlantar sepasang suami istri dengan Tn. A sebagai
suami mempunyai sakit Toma dan istri penurunan pendengaran. Saat respon
kasus sepasang lansia berada di RSU Al-Fattah Ambon.
30. Kegiatan magang Upskilling Reskilling di tutup dengan pelaksaan Uji
Kompetensi Keahlian (UKK)

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


23
BAB III
TEACHING PROJECT

A. Refleksi Kegiatan Magang Industri


Refleksi penulis mengenai kegiatan magang salah satunya dituangkan dalam bentuk
analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Analisis ini dirasakan
tepat untuk menggambarkan pengalaman yang penulis rasakan selama menjalani
kegiatan magang. Harapannya, analisis ini berguna untuk peserta magang selanjutnya
dan untuk keberlanjutan program Magang Pekerjaan Sosial di LSM PALM. Berikut
adalah analisisnya:
1) Strength
 Inisiasi program pendampingan yang dapat memantau perkembangan lansia
terlantar dan membantu lembaga PALM Dengan adanya pendampingan
yang dilakukan oleh Kelompok, dapat diketahui perkerjaan yang dilakukan
oleh lembaga untuk program Pemberdayaan Lansia terlantar di Kota Ambon.
 Berdasarkan hasil magang, kelompok mampu melakukan asesmen kepada lansia
terlantar terkait aspek-aspek kebutuhan dasar lansia sehingga kelompok mampu
menentukan kebutuhan dan penanganan yang tepat.
2) Weakness
Adanya kendala dari pemerintah untuk masalah anggaran baik itu fasilitas,sarana
dan prasarana bagi lembaga sehinga pekerjaan sosial ini terhambat mobilitasnya.
3) Opportunity
Kelompok melihat peluang yang sangat baik di lembaga ini untuk menjadi yayasan
yang profesional sehingga lembaga ini nanti akan ada di setiap daerah atau
kecamatan yang memberdayakan lansia terlantar. Dengan melihat opportunity
berdasarkan hasil magang, besar kesempatan bagi sekolah untuk bisa membentuk
jasa di bidang yang sama.
4) Threat
Ancaman bagi lembaga ini yaitu pada masalah anggaran karena Yayasan PALM
bersifat sukarela yang didasari kemanusiaan.

B. Penyelarasan Kompetensi Keahlian di Industri dengan Kurikulum


Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D.
mengatakan bahwa SMK PK perlu melaksanakan link and super match yaitu: 1)
Kurikulum disusun bersama, 2) Pembelajaran berbasis projek riil, 3) Guru industri, 4) PKL

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


24
di industri, 5) Sertifikasi kompetensi, 6) Update teknologi dan pelatihan bagi guru, 7) Riset
terapan teaching factory, 8) Komitmen serapan, serta 9) Keterlibatan dunia kerja dengan
penyelenggraan pendidikan. Penyelarasan kurikulum bersama DU/DI dan praktisi
akademik. Penyelarasan kurikulum adalah upaya menyesuaikan kurikulum SMK dengan
tuntutan DU/DI yang meliputi kompetensi dan budaya kerja yang berlaku di DU/DI. Tujuan
Penyelarasan Kurikulum yaitu agar kurikulum SMK sesuai tuntutan dan budaya kerja yang
berlaku di DU/DI, sehingga lulusan SMK memiliki kompetensi dan etos kerja yang sesuai
dengan kebutuhan DU/DI di sini kurikulum penyelerasan SKKNI 18 komptensi
keperawatan dan SKKNI pekerjaan sosial sehingga nanti para peserta didik mampu
menjadi
- Teknisi pendamping lansia bagian aktivitas
- Teknisi pendamping lansia bagian homecare

C. Implementasi Keahlian di Industri dengan Aspek Kewirausahaan


Sekolah dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dan lulusan melalui pembelajaran
wirausaha maupun penyesuaiannya dengan Dunia Usaha (DU) dan Dunia Industri (DI)
melalui kegiatan Workshop antara Dunia Usaha dan Industri yang telah bekerja sama
dengan Sekolah dalam kegiatan Prakerin maupun kegiatan yang direncanakan di waktu
mendatang. Contoh wirausaha dalam bidang asisten keperawatan dan pekerjaan social
yaitu:
 Penyedia jasa terapi lanjut usia ( Home Care)
 Mendirikan unit produksi
 Mendirikan penitipan lansia
 Mendirikan ruang Terapi Aktifitas Kelompok
 Pembicara dalam seminar lanjut usia
 Penyedia jasa kesehatan mental lanjut

D. Rencana Tindak Lanjut dan Desiminasi


Tindak lanjut kegiatan ini merupakan awal indikator bersama antara DU/DI dan
diharapkan dapat mewujudkan peran DU/DI dalam revitalisasi SMK yang finalnya adalah
lulusan SMK oleh DU/DI atau melanjutkan studi: D3 atau S1 bidang Keperawatan,
Kesehatan Masyarakat, Psikologi, Kebidanan dan bidang Kesehatan lainnya.

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


25
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setelah melakukan Program Upskilling dan Reskilling Guru Berstandar Industri yaitu
kegiatan magang di dunia usaha dan dunia kerja (DU/DI) pada Yayasan PALM, kami
dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Dalam melaksanakan pekerjaan social di Yayasan PALM, kami mendapatkan
pengalaman yang luar biasa mengenai penanganan lansia yang terlantar, mulai
asesmen lansia, pemenuhan kebutuhan lansia hingga proses pemulangan lansia ke
kampung halaman. Serta mendapatkan pengetahuan dalam mekanisme koordinasi
dengan dinas terkait
2. Guru dapat meningkatkan kompetensi hardskill selama melakukan kegiatan magang
di DU/DI karena guru berperan langsung sebagai pekerja social.
3. Guru dapat meningkatkan softskill karakter dalam hal budaya kerja di industri
sehingga bisa diterapkan kepada siswa pada saat memasuki dunia kerja
4. Sebagai sumber referensi dalam proses pembelajaran kejuruan bidang asisten
keperawatan dan pekerja sosial yang sesuai dengan kebutuhan standar industri dinia
usaha dan dunia kerja (DU/DI).

B. Saran
1. Program Upskilling dan Reskilling Guru Berstandar Industri dilanjutkan secara
kontininyu untuk semua guru kejuruan dalam rangka meningkatkan kompetensi.
2. Penunjukan sekolah yang menjadi Pusat Belajar dalam Program Upskilling dan
Reskilling Guru Berstandar Industri harus direncanakan dengan matang dilihat dari
beberapa unsur yang mendukung program tersebut.
3. Pelaksanaan magang dalam Program Upskilling dan Reskilling Guru Berstandar
Industri pada DU/DI adalah yang berstandar mutu secara nasional atau
internasional, serta ada kesesuaian dengan jurusan sehingga dapat meningkatkan
kompetensi guru yang kompeten.

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


26
LAMPIRAN

1. Foto Kegiatan pada saat melaksanakan pekerjaan di tempat DU/DI


2. Asesmen
3. Daftar Hadir Magang
4. Jurnal Harian Magang Industri

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


27
Foto Kegiatan Pada Saat Melaksanakan Pekerjaan Di Tempat Du/Di

Pelepasan Peserta

Orientasi Yayasan

Kunjungan dan Perkenalan Ke Dinsos Kota Ambon

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


28
Kunjungan dan Perkenalan Ke Dinsos Provinsi Maluku

Kunjungan EXPO Ke SMK Pertanian dan Pengembangan Kota Ambon

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


29
Respon Kasus Lansia Terlantar Atas Nama Ny. F Di Batu Merah Ambon

Respon Kasus Lansia Tn. A Dengan Kondisi Rumah Tidak Layak Huni Di Kebun Cengkeh
Ambon

Perayaan HUT Kota Ambon Ke 447 Tahun Di Lapangan Pattimura

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


30
Kunjungan Ke Dinsos Kota Ambon Dalam Rangka HUT Kota Ambon dan Makan Bersama
(Patitta)

Melaksanakan Tindak Lanjut Tanggal 6 September 2022 yaitu Koordinasi Dengan Bapak
Raja Negeri Wakasihu (H. Rachmat Polanunu)

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


31
Koordinasi Terkait Pemulangan Ny. F Dengan Keluarga

Evaluasi Hasil Kinerja Hari Ini dan Briefing Untuk Kegiatan Selanjutnya

Kunjungan Ke 2 Pada Lansia Terlantar Ny. F Di Batu Merah Ambon.

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


32
Persiapan Keberangkatan Ke Banda

Kunjungan Wisata Di Pulau Banda

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


33
Kunjungan Ke SMAN 1 Banda

Melaksanakan Pengabdian Masyarakat Pada Lansia di Desa Dwiwarna

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


34
Wisata Ke Pulau Banda Besar

Briefing Pagi

Pemberian Bantuan Sosial Rumah Layak Huni Kepada Tn. A Di Kebun Cengkeh

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


35
Melaksanakan Project Based Learning (PJBL) Personal Hygine Kepada Klien (Memandikan,
Mencuci Rambut, Oral Hygine) dan Memakaian Pakaian Klien

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


36
KIE Kepada Keluarga Klien Tentang Dimensia

Respon Kasus Lansia Terlantar Tn. H Di Rs. Al-Fattah

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


37
Koordinasi Mekanisme Dengan Dinas Terkait Ke Kantor Imigrasi

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


38
Koordinasi Dengan Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil

Respon Kasus Lansia Terlantar Dengan Nama Ny. S Di Laha, Maluku Tengah

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


39
Assesment Kasus Dan Respon Kasus Lansia Terlantar Dengan Penyakit Kusta Atas Nama
Tn. A Di Laha Maluku Tengah

Simulasi Mekanisme Tanggap Darurat Bencana Banjir

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


40
Respon Kasus Lansia Terlantar Ny. S

Respon Kasus Lansia Terlantar Tn. A Di RS. Al-Fattah

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


41
Pelaksanaan Uji Kompetensi Dengan Industri dan Dinas Sosial

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


42
RAHASIA
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
SENTRA “ WASANA BAHAGIA ” di TERNATE
Jl. Raya kalumata No 01, Telp (0921) 3123196, Fax (0921) 3110895 Kota Ternate Prov. Maluku Utara

ASESMEN PPKS ATENSI LANJUT USIA

A. Data PPKS
1 Nama :
2 NIK :
3 Tempat dan Tanggal Lahir :
4 Jenis kelamin : o. Perempuan o. Laki laki
5 Agama :
6 Provinsi :
7 Kabupaten / Kota :
8 Kecamatan :
9 Desa/Kelurahan :
10 Alamat Lengkap, No HP :

11 Kluster ATENSI : o. Anak


o. Lansia
o. Tuna Sosial & Korban Perdagangan Orang
o. Korban Penyalahgunaan Narkotika, Zat Aditif lainnya
o. Penyandang Disabilitas

12 Kriteria ATENSI : o. Kemiskinan o. Korban Bencana


o. Disabilitas o. Keterpencilan
o. Tuna Sosial
o. Korban tindak kekerasan eksploitasi,
Diskriminasi

13 Sasaran ATENSI : o. Residensial o. Keluarga o. Komunitas


14 Fasilitasi Akses PPKS : o. Rujukan o. Penjangkauan o. Laporan
15 Kondisi Rumah : o. Permanen o. Semi Permanen o. Papan
16 Bantuan yang pernah diterima PPKS : o. PKH o. BPNT o. ATENSI
o. Tidak pernah
17 Nama Ibu Kandung PPKS :
18 Nama Bapak Kandung PPKS :
19 Alamat domisili orang tua :
20 Jenis Bantuan ATENSI : o. Dukungan Pemenuhan Hidup Layak
o. Perawatan Sosial
o. Dukungan Keluarga
o. Dukungan Aksesibilitas
o. Terapi Fisik, Psikososial & Spiritual
o. Bantuan Asistensi Sosial
o. Pelatihan vokasional & Pembinaan Kewirausahaan

Ambon, 2022
Asessor

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


43
ASESMEN KOMPREHENSIF ATENSI
LANJUT USIA

A. ASPEK FISIK
1. Disabilitas Tidak Ada
c
D. Mental D. Fisik
D. Sensoris D. Ganda D. Intelektual
c
2. Activity Daily Living Mandiri Mampu Sebagian
c
Bergantung pada bantuan orang lain
3. Kebersihan diri (kulit, rambut, dll) Bersih Cukup Kotor
c
4. Tanda kekurangan malnutrisi Ada
c
Tidak
5. Tingkat kekuatan otot Baik Kurang
c
6. Perubahan pola makan Ada Tidak
c
7. Pola berkemih Jarang Sering Tidak
terkontrol
8. Mobilisasi lansia Baik Bedrest (ditempat tidur)
9. Alat bantu gerak yang di gunakan Kursi Roda Tongkat kaki tiga Walker
Alat bantu yang di gunakan Tidak menggunakan / Lainnya : ………………….
10. Riwayat sakit dalam satu tahun ini Tidak ada Ada, sebutkan : ………………….
11. Penurunan daya ingat (demensia) Ada
c
Tidak
12. Keberfungsian indera Baik Kurang
13. Kesimpulan aspek fisik PPKS :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………….

B. ASPEK PSIKOSOSIAL
1. PPKS tinggal Bersama dengan Sendirian Keluarga diPanti Jompo
c
2. Semangat / Motivasi Baik Cukup Kurang
3. Kemampuan adaptasi Baik Cukup Kurang
4. Gangguan kognitif Tidak ada Merasa Kesepian
Marah Marah Minder Melamun
5. Pekerjaan saat ini Ada Tidak
Apabila ada, jelaskan jenis pekerjaannya : ………………………………………………………………………………
Besar penghasilan tiap bulannya : Rp. ……………………….
6. Jumlah tanggungan dikeluarga : ……… Jiwa
7. Kepemilikan rumah Sendiri Sewa Lainnya : ………..
8. Kesimpulan aspek psikososial PPKS :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………….

C. ASPEK MENTAL
1. Kondisi emosi Stabil Cukup Kurang
c
2. Kemampuan mengungkapkan masalah Baik Agresi Dipendam
3. Intelektual : baca, tulis, hitung Baik Cukup Kurang
4. Orientasi realita Baik Cukup Kurang

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


44
5. Pemahaman dan praktek agama Baik Cukup Kurang
6. Kesimpulan kondisi Mental PM:
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

D. ASPEK SOSIAL
1. Kemampuan Komunikasi Baik Cukup Kurang
2. Kemampuan Bersosialisasi Baik Cukup Kurang
3. Keaktifan dalam Posyandu Lansia Aktif Tidak
4. Kesimpulan Kondisi Sosial PPKS :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

E. ASPEK VOKASIONAL
1. Pekerjaan rumah tangga Baik Cukup Kurang
c
2. Motivasi dalam keterampilan Baik Cukup Kurang
3. Pengalaman kerja Ada Tidak
4. Ketrampilan yang dimiliki Ada Tidak
Kalau ada, sebutkan : …………………………………
5. Kesimpulan Kondisi Vokasional :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

F. Sistem Sumber (Fasilitas rumah sakit , LKS, Puskesmas di dekat PPKS tinggal)
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

G. Rekomendasi

……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………….………………………………………………………………………………………………………………………
………………………….

Ambon, 2022
Asesor

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


45
PROPOSAL BANTUAN A T E N S I
PENERIMA PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
SENTRA „WASANA BAHAGIA‟ DI AMBON

1. Nama PPKS :
2. Jenis Layanan : o RESIDENSIAL o KELUARGA o KOMUNITAS
3. Alamat :
4. Rincian Anggaran Bantuan ATENSI

Harga Nominal
No Jenis Barang / Jasa Volume
Satuan

3 Biaya pemeriksaan dokter 1 kali Rp. 15,750

4 Beras 5 kg 1 sak Rp. 64,000

5 TelurAyam 1 Rak Rp. 75,000

6 Kipas Angin 1 buah Rp. 319,900

7 Minyak Goreng 2 Lt 1 bungkus Rp. 29,300

8 Susu Milo 3 in 1 2 bungkus Rp. 137,800

9 Madu 1 botol Rp. 56,100

TOTAL Rp. 891,150

Ambon, 2 20226 April


2021
PPKS Asesor
ATENSI RESIDENSIAL

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


46
Daftar Hadir Magang

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


47
Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling
48
Jurnal Harian Magang Industri

Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling


49
Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling
50
Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling
51
Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling
52
Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling
53
Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling
54
Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling
55
Laporan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling
56

Anda mungkin juga menyukai