Anda di halaman 1dari 12

Makalah

Teknik Konseling individual

Mata kuliah : Teknik Dan Laboratorium Bimbingan Konseling

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hj. Siti Asiah T Pido, MM

Disusun Oleh kelompok 8

Moh Tri Loisen Lasindrang (211012049)

Gayum (211012086)

Sahrun Yusuf (211012050)

Jurusan Pendidikam Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo

Tahun 2023
Kata Pengantar

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah dengan
berjudul “Teknik Konseling individual” dapat selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas semester 4 yaitu Mata kuliah : Teknik
Dan Laboratorium Bimbingan Konseling dengan dosen pengampu Prof. Dr. Hj. Siti Asiah T
Pido, MM Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca
tentang Teknik Dan Laboratorium Bimbingan Konseling

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu Siti Asiah T Pido, MM sebagai
dosen mata kuliah Teknik Dan Laboratorium Bimbingan Konseling. Berkat tugas yang diberikan
ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Gorontalo, 20 May 2023

Kelompok 8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Teknik konseling individual merujuk pada metode-metode yang digunakan oleh
seorang konselor dalam memberikan bantuan dan dukungan kepada klien secara pribadi
atau satu lawan satu. Tujuan utama dari teknik konseling individual adalah membantu
individu untuk mengatasi masalah pribadi, mengeksplorasi pikiran dan perasaan mereka,
dan mencapai perubahan positif dalam kehidupan mereka.
Menurut Yusuf (2016), konseling individu adalah hubungan yang dilakukan
secara tatap muka antara konselor dan konseli, yang mana konselor sebagai seseorang
yang memiliki kompetensi khusus memberikan suatu situasi belajar kepada klien yang
sebagai orang normal untuk dibantu dalam mengetahui dirinya sendiri, situasi yang
dihadapi dan masa depan, sehingga klien dapat menggunakan potensinya untuk mencapai
kebahagiaan pribadi maupun sosial dan lebih lanjut klien akan belajar mengenai
bagaimana memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan di masa depan.
Maka kami sebagai penyaji makalah akan membahas beberapa poin-poin penting
pada rumusan masaalah.

B. Rumusan masaalah
1. Bagaimana pengertian dari konseling individual
2. Bagaimana tujuan dari konseling individual
3. Bagaimana fungsi dari konseling individual
4. Bagaimana teknik dari konseling individual

C. Tujuan masaalah
1. Membahas tentang pengertian dari konseling individual
2. Menjelaskan tentang tujuan dari konseling individual
3. Menerangkan fungsi dari konseling individual
4. Membahas tentang teknik dari konseling individual
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian konseling individual


Konseling individu adalah layanan pemberian bantuan yang dilakukan
secara wawancara tatap muka antara konselor dan konseli dalam rangka
pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi yang dideritanya sehingga
klien dapat menggunakan potensinya untuk mencapai kebahagiaan pribadi
maupun sosial.
Konseling individu merupakan suatu layanan konseling yang
diselenggarakan oleh konselor terhadap klien dengan pertemuan yang bersifat
individual, artinya pertemuan tersebut dilakukan secara tatap muka oleh dua
orang yang disebut konselor dan klien, untuk membantu klien menyelesaikan
masalahnya serta bertujuan agar klien dapat mengaktualisasikan dirinya dan ke
depannya klien dapat mengatasi masalah yang ada pada dirinya.
Konseling individu memandang bahwa setiap manusia pada dasarnya
mempunyai perasaan rendah diri (inferiority), yaitu perasaan lemah dan tidak
berdaya yang timbul sebagai pengalaman dalam interaksinya dengan orang-orang
atau lingkungannya. Perasaan tersebut dapat bersumber kepada perbedaan-
perbedaan kondisi fisik, psikologis, maupun ataupun sosial.
Berikut definisi dan pengertian konseling individu dari beberapa ahli
 Menurut Sofyan Willis (2019) konseling individual adalah pertemuan
konselor dan konseli atau klien secara individual, di mana terjadi hubungan
konseling yang bernuansa rapport terciptanya suatu hubungan yang baik
antara konselor dengan konseli, dan konselor berupaya memberikan bantuan
untuk pengembangan pribadi konseli serta konseli dapat mengentaskan
masalah-masalah yang sedang dihadapinya.1
 Menurut Hellen konseling (2020) individual yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang memungkinkan peserta didik atau konseli mendapatkan
layanan langsung tatap muka (secara perorangan atau individu) dengan guru

1
Willis, Sofyan S. Konseling Individual, Teori Dan Praktek. Bandung:ALFABETA, 2019.
pembimbing dalam rangka pembahasan pengentasan masalah pribadi yang
diderita konseli atau peserta didik.2
Menurut pendapat kedua ahli di atas dapat disimpulkan pengertian
konseling individual adalah peserta didik atau siswa mendapatkan layanan
langsung secara individu dengan guru BK atau konselor dalam rangka
pengentasan masalah yang dialami oleh konseli.
Menurut Prayitno dan Erman Amti (2018), konseling individu adalah
suatu proses yang terjadi dalam hubungan tatap muka antara seorang individu
yang terganggu ole masalah-masalahyang tidak dapat diatasinya sendiri
dengan seorang pekerja yang profesional, yaitu orang yang terlatih dan
berpengalaman membantu orang lain mencapai pemecahan-pemecahan
terhadap berbagai jenis kesulitan pribadi.3

B. Tujuan Konseling Individual


Tujuan Layanan Konseling Individu Menurut Gibson, Mitchell & Basile
menyebutkan tujuan konseling perorangan sebagai berikut :
1. Tujuan perkembangan yaitu membantu peserta didik dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan dan memperhitungkan hal-hal yang mungkin
terjadi dalam proses tersebut antara lain perkembangan kehidupan pribadi,
sosial, emosional, fisik, kognitif dan lain lain.
2. Tujuan peningkatan adalah guru atau konselor membantu peserta didik dalam
mengembangkan kemampuan dan keterampilanya.
3. Tujuan kognitif adalah memperoleh kemampuan dasar pembelajaran dan
keterampilan kognitif.
4. Tujuan fisiologis adalah memperoleh pemahaman dasar serta kebiasaan selalu
hidup sehat.

2
Yolanda Puspita Dewi and Heru Mugiarso, “Hubungan Antara KonseDiri Dengan Efikasi Diri Dalam
Memecahkan Masalah Melalui Konseling IndividuDi Smk Hidayah Semarang,” JURNAL EDUKASI: Jurnal
Bimbingan Konseling 6, no.1 (2020): 29–40
3
Prayitno, and Erman Amti. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Cetakan ke. Jakarta:Rineka
Cipta, 2018..
5. Tujuan psikologis yakni memberikan bantuan dalam mengembangkan
keterampilan sosial, belajar dalam mengontrol emosi, mengembangkan konsep
diri positif dan lain-lain.

C. Fungsi konseling Individual


Menurut Hartono dan Soedarmadji (2014) kegiatan konseling individu
atau perorangan memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut:
1. Fungsi pemahaman. Fungsi pemahaman yaitu fungsi pelayanan konseling
individual yang mengarahkan kepada pemahaman klien baik mengenai dirinya
maupun lingkungannya. Pemahaman tentang diri yang dimaksud meliputi
kepribadian, bakat, minat, dan lain sebagainya. Pemahaman tentang
lingkungan mencakup hubungan sosial, dan pemahaman mengenai informasi
lain yang dibutuhkan mencakup informasi pendidikan, karier, dan lainnya.
2. Fungsi pencegahan. Fungsi pencegahan atau preventive function yaitu fungsi
dari layanan konseling individual yang membantu klien agar klien terhindar
dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang dapat mengganggu,
menghambat, dan menimbulkan kesulitan bagi konseli.
3. Fungsi pengentasan. Fungsi pengentasan atau Currative function adalah
fungsi konseling individual yang membantu klien dalam upaya memecahkan
permasalahan yang dihadapinya.
4. Fungsi pemeliharaan. Fungsi pemeliharaan adalah fungsi dalam konseling
individual yang membantu klien agar memiliki kemampuan untuk memelihara
dan mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki.
5. Fungsi advokasi. Fungsi advokasi adalah fungsi konseling individual yang
menghasilkan kondisi pembelaan terhadap individu atas pengingkaran hak-hak
yang dialami oleh klien.4

D. Teknik Bimbingan konseling individual


Dalam konseling terdapat hubungan yang dinamis dan khusus, karena
dalam interaksi tersebut, konseli merasa diterima dan dimengerti oleh konselor.

4
Hartono dan Soedarmadji, Boy. 2012. Psikologi Konseling. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
Dalam hubungan ini, konselor menerima konseli secara pribadi dan tidak
memberikan penilaian, konseli merasa ada orang lain yang dapat mengerti
masalah pribadinya dan mau membantu memecahkannya. Konselor dan konseli
saling belajar dalam pengalaman hubungan yang bersifat khusus dan pribadi.
Implementasi teknik layanan konseling individual bisa merujuk kepada
teknik-teknik konseling secara umum. Konseling yang efektif bisa diwujudkan
melalui penerapan berbagai teknik secara tepat (high touch) terlebih apabila
dukungan oleh teknik-teknik yang bernuansa high tech.
Berikut ini beberapa teknik konseling individual yang umum digunakan:
1. Pendekatan Terapeutik: Konselor menggunakan berbagai pendekatan
terapeutik seperti pendekatan kognitif, perilaku, psikodinamik, atau
humanistik, tergantung pada kebutuhan klien dan masalah yang dihadapi.
Pendekatan ini membantu klien dalam pemahaman diri, pengembangan
keterampilan coping, dan perubahan perilaku.
2. Pendengaran Aktif: Konselor menggunakan pendengaran aktif untuk
benar-benar memahami klien. Ini melibatkan memberikan perhatian
penuh, mendengarkan tanpa menghakimi, dan menggali lebih dalam untuk
memahami pikiran, perasaan, dan pengalaman klien.
3. Reframing: Konselor membantu klien melihat masalah dari sudut pandang
yang berbeda atau mengubah cara mereka memahami situasi. Dengan
merombak perspektif, klien dapat memperoleh wawasan baru dan solusi
yang lebih efektif.
4. Dukungan: Konselor memberikan dukungan emosional kepada klien
dengan menyediakan tempat yang aman dan mendukung untuk berbicara
tentang masalah mereka. Ini membantu klien merasa didengar, dipahami,
dan diterima, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepercayaan diri
dan motivasi mereka untuk mengubah situasi yang sulit.
Menurut ahmad juntika nurhisan (2012) Banyak teknik yang
digunakan dalam konseling individual yaitu: 1) Menghampiri klien
(Attending) 2) Empati 3) Refleksi 4) Eksplorasi 5) Menangkap pesan
utama 6) Bertanya untuk membuka percakapan 7) Bertanya tertutup 8)
Dorongan minimal 9) Interpretasi 10) Mengarahkan 11) Menyimpulkan
sementara.5

BAB III
5
Achmad Juntika Nurihsan. Strategi Layanan dan Bimbingan Konseling.Bandung: Refika Aditama. (2012)
PENUTUP

A. Kesinpulan
1. Pengertian dari konseling individual
Konseling individu adalah layanan pemberian bantuan yang dilakukan
secara wawancara tatap muka antara konselor dan konseli dalam rangka
pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi yang dideritanya sehingga
klien dapat menggunakan potensinya untuk mencapai kebahagiaan pribadi
maupun sosial.
Konseling individu merupakan suatu layanan konseling yang
diselenggarakan oleh konselor terhadap klien dengan pertemuan yang bersifat
individual, artinya pertemuan tersebut dilakukan secara tatap muka oleh dua
orang yang disebut konselor dan klien, untuk membantu klien menyelesaikan
masalahnya serta bertujuan agar klien dapat mengaktualisasikan dirinya dan ke
depannya klien dapat mengatasi masalah yang ada pada dirinya.

2. Tujuan dari konseling individual


Tujuan Layanan Konseling Individu Menurut Gibson, Mitchell & Basile
menyebutkan tujuan konseling perorangan sebagai berikut :
 Tujuan perkembangan yaitu membantu peserta didik dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan dan memperhitungkan hal-hal yang mungkin
terjadi dalam proses tersebut antara lain perkembangan kehidupan pribadi,
sosial, emosional, fisik, kognitif dan lain lain.
 Tujuan peningkatan adalah guru atau konselor membantu peserta didik dalam
mengembangkan kemampuan dan keterampilanya.
 Tujuan kognitif adalah memperoleh kemampuan dasar pembelajaran dan
keterampilan kognitif.
 Tujuan fisiologis adalah memperoleh pemahaman dasar serta kebiasaan selalu
hidup sehat.
 Tujuan psikologis yakni memberikan bantuan dalam mengembangkan
keterampilan sosial, belajar dalam mengontrol emosi, mengembangkan konsep
diri positif dan lain-lain.

3. Fungsi dari konseling individual


Menurut Hartono dan Soedarmadji (2014) kegiatan konseling individu
atau perorangan memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut:
 Fungsi pemahaman
 Fungsi pencegahan
 Fungsi pengentasan
 Fungsi pemeliharaan
 Fungsi pemeliharaan

4. Teknik Bimbingan konseling individual


Berikut ini beberapa teknik konseling individual yang umum digunakan:
 Pendekatan Terapeutik
 Pendengaran Aktif
 Reframing
 Dukungan
B. Saran
Dengan di selesaikan makalah ini kami berharap makalah ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan pembaca, selanjutnya kami juga mengharapkan kritik dan
saran untuk peningkatan kualitas dalam penulisan kami
DAFTAR PUSTAKA

Willis, Sofyan S. Konseling Individual, Teori Dan Praktek. Bandung:ALFABETA, 2019


Yolanda Puspita Dewi and Heru Mugiarso, “Hubungan Antara KonseDiri Dengan Efikasi Diri
Dalam Memecahkan Masalah Melalui Konseling IndividuDi Smk Hidayah Semarang,”
JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling 6, no.1 (2020): 29–40

Prayitno, and Erman Amti. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Cetakan ke. Jakarta:Rineka
Cipta, 2018..

Hartono dan Soedarmadji, Boy. 2012. Psikologi Konseling. Jakarta: Kharisma Putra Utama.

Achmad Juntika Nurihsan. Strategi Layanan dan Bimbingan Konseling.Bandung: Refika


Aditama. (2012)

Anda mungkin juga menyukai