Anda di halaman 1dari 2

Estimasi biaya adalah perkiraan barang atau jasa, program, atau proyek yang diukur

berdasarkan informasi yang . Bukan hanya itu, estimasi biaya juga dipahami sebagai
dokumen yang terus berkembang dan digunakan di seluruh tahap dalam proses pengerjaan
proyek.

Apa saja jenis estimasi biaya? Estimasi biaya dapat diklasifikasikan berdasarkan siapa
pembuatnya dan tingkat ketelitiannya berikut ini.

1. Estimasi biaya yang dibuat oleh pemilik proyek

Estimasi biaya ini sifatnya masih kasar, maksudnya perhitungan biaya yang dibuat masih
berdasarkan pada volume pekerjaan secara global. Misalnya untuk membangun sebuah
rumah tinggal sederhana diperlukan biaya sebesar 2,5 juta per m2. Adapun luas total rumah
tersebut 50 m2, sehingga estimasi biayanya adalah 125 juta. Estimasi biaya yang dibuat
oleh pemilik proyek ini bertujuan untuk menentukan apakah rencana untuk membangun
proyek tersebut layak untuk dilaksanakan (sesuai anggaran) atau tidak.

2. Estimasi biaya yang dibuat oleh konsultan perencana

Estimasi biaya ini sifatnya lebih rinci dan mendetail dibandingkan dengan estimasi biaya
yang dibuat oleh pemilik proyek. Dalam proses pembuatannya, estimasi ini mengacu pada
gambar rencana dan syarat-syarat yang tertuang dalam RKS (Rencana Kerja dan Syarat-
syarat) bangunan.

3. Estimasi biaya yang dibuat oleh kontraktor

Estimasi biaya ini bersifat lebih teliti dan rinci lagi dibanding dua estimasi di atas karena
sebelum membuat estimasi biaya ini kontraktor telah memiliki kesempatan untuk
mempelajari bestek/RKS dan gambar bestek (gambar kerja) yang telah ditetapkan dan
didesain oleh konsultan perencana. Selain itu kontraktor juga dapat mempelajari medan
proyek yang bisa jadi bahan pertimbangan dalam memutuskan metode pelaksanaan apa
yang akan digunakan.

Dari ketiga macam estimasi biaya dan definisinya, kita dapat mengetahui manfaat estimasi
biaya sebagai salah satu acuan dalam melaksanakan proyek pembangunan.
Estimasi Biaya Dan Penganggaran Proyek

Salah satu hal penting dalam pembuatan proposal proyek adalah estimasi dan
penganggaran. Penting karena jika estimasi biaya dilakukan dengan dengan kurang hati-hati
sehingga menghasilkan perkiraan biaya yang terlalu tinggi, maka akan berakibat perusahaan
akan kalah bersaing dengan perusahaan lain yang menawarkan harga lebih rendah dengan
kualitas yang sepadan. Sebaliknya bila estimasi biaya yang dilakukan ternyata terlalu rendah,
maka meski menang dalam tender namun dalam pelaksanaannya dapat mengalami
kesulitan pendanaan yang dapat berujung pada tidak selesainya proyek dan kehilangan
kepercayaan dari mereka yang memberi proyek.

Estimasi Biaya Proyek


Estimasi biaya harus sudah dilakukan sejak tahap konsepsi proyek. Dengan demikian
perkiraan biaya proyek dapat dilakukan dengan baik sehingga menghasilkan estimasi biaya
yang akurat. Artinya estimasi biaya tidak terlalu tinggi yang menyebabkan tidak mampu
bersaing dengan perusahaan lain dalam tahap tender, atau tidak terlalu rendah yang meski
dapat memenangkan tender namun ujungnya mengalami kesulitan pendanaan karena
diangarkan kurang. Terkadang perkiraan biaya yang rendah dilakukan dengan sengaja untuk
maksud sekedar memenangkan tender. Setelah tender dimenangkan, kemudian dilakukan
negosiasi dengan klien untuk memperbesar nilai proyek. Yang demikian ini disebut buy in.
Praktek seperti ini beresiko dan tidak etis, namun banyak dilakukan yang berujung pada
korupsi.

Perkiraan biaya digunakan untuk menyusun angaran dan menjadi dasar untuk
mengevaluasi performance proyek. Evaluasi dilakukan dengan embandingkan tingkat
pengeluaran aktual dengan tingkat pengeluaran yang dianggarkan.. Dengan demikian tanpa
estimasi yang baik, maka akan menyulitkan evaluasi yang efektif dan efisien.

Memperkirakan biaya proyek relatif sulit dibanding memperkirakan biaya untuk


kegiatan yang sudah rutin dilakukan. Perkiraan biaya untuk kegiatan rutin dapat dibuat
dengan sekedar menambah y% dari anggaran tahun lalu. Tidak demikian dengan perkiraan
biaya pekerjaan proyek.

Anda mungkin juga menyukai