Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PENELITIAN

“PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MIE AYAM & BAKSO
WARUNG LUMAYAN”

OLEH

DEVI NOVIANTI (220401002)

NUNUNG YUNINGSIH (220401004)

VI/B

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAKIDENDE

T/A 2023
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar Belakang............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................................
1.5 Ruang Lingkup...........................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................
2.1 Penelitian Terdahulu...................................................................................
2.2 Keputusan Pembelian.................................................................................
2.3 Harga ..........................................................................................................
2.4 Kualitas Produk .........................................................................................
2.5 Kualitas Layanan........................................................................................
2.6 Kerangka Pikir............................................................................................
2.7 Hipotesis.....................................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................
3.1 Lokasi Penelitian........................................................................................
3.2 Populasi Dan Sampel..................................................................................
3.3 Jenis Dan Sumber Data...............................................................................
3.4 Metode Pengumpulan Data.........................................................................
3.5 Metode Pengukuran Data...........................................................................
3.6 Metode Analisis Data ................................................................................
3.7 Definisi Oprasional Variabel Penelitian.....................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bisnis kuliner yang ada di Indonesia telah bertumbuh dengan pesat. Hal
tersebut dibuktikan dengan informasi bahwa kinerja industri makanan dan
minuman (food and beverage) sampai kuartal 3 pada tahun 2021 mengalami
pertumbuhan sebesar 2,97% (Pusat Data Industri Indonesia, 2021). Di samping
itu, ada pula bisnis yang bermunculan baik rumah makan kecil ataupun besar
yang tentu berdampak bagi pesaing antar makanan yang lebih senior.
Terdapat tantangan baru yang harus diperhatikan oleh Mie Ayam & Bakso
Warung Lumayan yaitu munculnya kompetitor baru bernama rumah makan
Bakso & Mie Ayam Bandung Barokah yang sama-sama berlokasi di Jalan Printis,
Desa matahuolu. Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan pada rumah
makan Bakso & Mie Ayam Bandung Barokah harga yang ditawarkan tidak jauh
berbeda dengan rumah makan Mie Ayam & Bakso Warung Lumayan.
Namun terdapat kelemahan pada rumah makan Bakso & Mie Ayam Bandung
Barokah dari segi kualitas produk. Untuk tekstur bakso Bandung Barokah tidak
sekenyal bakso pada umumnya, Sedangkan untuk cita rasa kuah pada mie ayam
rempah yang diberikan kurang terasa. Untuk kualitas pelayanan pada rumah
makan Mie Ayam & Bakso Warung Lumayan dan rumah makan Bakso & Mie
Ayam Bandung Barokah sama-sama memiliki kualitas pelayanan yang cukup
baik, seperti pelayanan yang ramah dan cekatan.
Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku
alternatif sehingga menghasilkan suatu pilihan yang disajikan secara kognitif
sebagai keinginan berperilaku untuk memilih salah satu alternatif pilihan yang
ada. Menurut Maharani 2014 pengambilan keputusan adalah proses pemecahan
masalah yang diarahkan pada sasaran. Suatu proses pengambilan keputusan
pembelian melibatkan beberapa keputusan, keputusan yang selalu mensyaratkan
pilihan di antara beberapa perilaku yang berbeda.
Adapun hubungan antara harga dengan keputusan pembelian yaitu harga
mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian, semakin tinggi
harga maka keputusan pembelian semakin rendah, sebaliknya jika harga rendah
keputusan pembelian berubah semakin tinggi (Kotler dan Amstrong, 2001).
Sesuai namanya, harga yang ditawarkan oleh Warung Lumayan terbilang cukup
terjangkau namun produk yang diberikan dapat memenuhi harapan konsumen.
Menurut Kotler dan Keller (2016:37) bahwa kualitas produk merupakan suatu
kemampuan produk dalam melakukan fungsi-fungsinya, kemampuan itu meliputi
daya tahan, kehandalan, ketelitian, yang diperoleh produk dengan secara
keseluran. Mie Ayam & Bakso Warung Lumayan tetap mempertahankan kualitas
produk mereka mulai dari pemilihan bahan baku, tekstur mie & bakso hingga cita
rasa yang diberikan selalu konsisten, hal ini dilakukan Warung Lumayan untuk
mempertahankan loyalitas pelanggan dan menarik konsumen untuk berlangganan.
Salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas
perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan (Sviokla dalam Lupiyoadi, 2014:216). Menurut Parasuraman, dkk.
dalam Lupiyoadi (2014:216), kualitas pelayanan dapat dilihat melalui pendekatan
lima dimensi yaitu bukti fisik (Tangibles), Kehandalan (Reliability), Ketanggapan
atau Daya Tanggap (Responsiveness), Jaminan (Assurance), dan Empati
(Emphaty). Adapun pelayanan pada Mie Ayam & Bakso Warung Lumayan cukup
berkualitas, hal ini dapat dibuktikan dari pelayanan yang cukup gesit dan cekatan.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh penelitian-penelitian terdahulu. Misalnya,
penelitian yang dilakukan oleh Cindy Magdalena Gunarsih (2021) penelitian ini
menjelaskan hubungan antara pengaruh harga terhadap keputusan pembelian pada
Toko Pelita Jaya Buyungon Amurang, temuan penelitian ini menyimpulkan
bahwa harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian pada Toko Pelita Jaya Buyungon Amurang.
Penelitian yang dilakukan oleh Tirta Imarry manoy, dkk (2021) penelitian ini
menjelaskan hubungan antara pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan
terhadap keputusan pembelian pada CV. Ake Maubi, temuan penelitian ini
menyimpulkan bahwa kualitas produk dan kualitas pelayanan secara simultan
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada CV.
Ake Maubi.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Firda Nuraini, dkk (2022) yang
membahas pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian
pada Mie Gacoan Pada Cabang Magelang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut
dapat disimpulkan bahwa harga tidak mempengaruhi keputusan pembelian Mie
Gacoan Pada Cabang Magelang secara parsial, Sedangkan kualitas pelayanan
berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian Mie Gacoan Pada
Cabang Magelang.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul : “Pengaruh harga, kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap
keputusan pembelian pada Mie Ayam & Bakso Warung Lumayan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan dalam latar belakang di atas maka
rumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Mie Ayam &
Bakso Warung Lumayan ?
2. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Mie
Ayam & Bakso Warung Lumayan?
3. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada
Mie Ayam & Bakso Warung Lumayan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan
pembelian pada Mie Ayam & Bakso Warung Lumayan.
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap
keputusan pembelian pada Mie Ayam & Bakso Warung Lumayan.
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kualitas layanan terhadap
keputusan pembelian pada Mie Ayam & Bakso Warung Lumayan.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Sebagai tambahan referensi dan wawasan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dalam bidang pemasaran khususnya mengenai harga, kualitas
produk dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikirian
yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi organisasi,
perusahaan dan instansi.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada pengaruh harga (X1), kualitas
produk (X2) dan kualitas pelayanan (X3) terhadap keputusan pembelian (Y) pada
Mie Ayam & Bakso Warung Lumayan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Beberapa hasil terdahulu yang relevan dengan penelitian ini dapat dijadikan
sebagai acuan serta pembanding adalah sebagai berikut:

Cindy Magdalena Gunarsih (2021) yang berjudul “Pengaruh Harga Terhadap


Keputusan Pembelian Konsumen Di Toko Pelita Jaya Buyungon Amurang”. Adapun
tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga
terhadap keputusan pembelian.

Dalam penelitiannya dia menggunakan pendekatan kuantitatif. Tehnik analisis


yang digunakan adalah Uji Validitas, Uji Reabilitas, Uji Asumsi Klasik yaitu
(terdapat Uji Multikolinearitas, Uji Heterokedastisitas dan Uji Normalitas), Analisis
Regresi Linier Sederhana, dan Uji Goodness of Fit.

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa harga berpengaruh secara signifikan


terhadap Keputusan Pembelian Di Toko Bangunan Pelita Jaya, Buyungon Amurang
sebesar 9.623 atau sebesar 96.2 %.

Tirta Imarry Manoy, Lisbeth Mananeke dan Rutinsulu Jopie Jorie (2021) yang
berjudul “Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan
Pembelian Pada CV. Ake Maubi”. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap kepurusan
pembelian pada CV. Ake Maubi.

Dalam penelitiannya mereka menggunakan menggunakan rumus Slovin


dengan sampel sebanyak 63 responden. Metode penelitian menggunakan metode
analisis regresi linier berganda. Dengan uji ini dapat dilihat bagaimana variabel-
variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa kualitas produk berpengaruh positif
signifikan terhadap keputusan pembelian, dan kualitas pelayanan berpengaruh positif
signifikan terhadap keputusan pembelian. Kualitas produk dan kualitas pelayanan
secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada CV Ake Maumbi.

Firda Nuraini Dan Ivo Novitaningtyas (2022), Yang Berjudul “ Pengaruh


Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mie Gacoan
Pada Cabang Magelang”.

Dalam penelitiannya mereka menggunakan pendekatan kuantitatif.


Sedangkan populasi riset ini, ialah seluruh konsumen Mie Gacoan cabang Magelang.
Dimana jumlah populasinya tidak diketahui secara pasti. Metode nonprobability
sampling ditetapkan menjadi teknik sampling, melalui purposive sampling. Tehnik
analisis data yang digunakan adalah Uji Koefisien Determinasi (Uji Analisis
Koefisien), Uji Parsial (Hasil Uji t), Uji Simultan (Uji F).

Hasil penelitian menunjukan bahwa harga tidak mempengaruhi keputusan


pembelian Mie Gacoan cabang Magelang secara parsial, sedangkan kualitas
pelayanan terbukti memberikan pengaruh secara positif terhadap keputusan
pembelian Mie Gacoan cabang Magelang.

2.2 Keputusan Pembelian

2.2.1 Pengertian keputusan pembelian

Keputusan pembelian proses pengintergrasian yang mengkombinasikan


pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif sehingga
menghasilkan suatu pilihan yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan
berperilaku untuk memilih salah satu alternatif pilihan yang ada. Pengambilan
keputusan konsumen adalah proses pemecahan masalah yang diarahkan pada
sasaran. Suatu proses pengambilan keputusan pembelian melibatkan beberapa
keputusan, keputusan yang selalu mensyaratkan pilihan di antara beberapa
perilaku yang berbeda (Maharani, 2014:20)

Keputusan pembelian merupakan serangkaian proses yang berawal dari


konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi tentang produk atau merek
tertentu dan mengevaluasi produk atau merek tersebut seberapa baik masing-
masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang kemudian
serangkaian proses tersebut mengarah kepada keputusan pembelian (Tjiptono,
2014:21).

Kotler dan Keller 2019 memaparkan tahapan pada proses keputusan


pembelian, yaitu (1) Pengenalan permasalahan, ialah proses pembelian diawali
ketika pembeli mengidentifikasi permasalahan ataupun kebutuhan dimana
kebutuhan bisa dipengaruhi oleh rangsangan internal ataupun eksternal, (2)
Pencarian suatu informasi, ialah pelanggan yang sudah mengidentifikasi
kebutuhannya terdorong untuk mencari data yang lebih banyak seperti mencari
informasi, dan mendatangi toko untuk mempelajari mengenai produk tersebut,
(3) Penilaian terhadap alternatif, ialah proses penilaiam yang dilakukan oleh
pelanggan terhadap merek berdasarakan atribut produk ataupun jasa yang
membagikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan. (4) Melaksanakan keputusan
pembelian, ialah konsumen bisa memutuskan untuk berbelanja produk
berdasarkan alternatif yang dipilih, dan (5) Sikap pasca pembelian, yaitu sikap
evaluasi pasca pembelian misalnya puas atau tidak puas, kesediaan membeli
berulang atau tidak.

keputusan pembelian adalah keputusan pembeli tentang merek yang dibeli,


dengan pengertian lain konsumen mengenai preferensi atas merek-merek yang
ada di dalam kumpulan pilihan. Untuk memahami pembuatan keputusan
konsumen, terlebih dahulu harus dipahami sifat-sifat keterlibatan konsumen
dengan produk atau jasa. Memahami tingkat keterlibatan konsumen terhadap
produk atau jasa berarti pemasar berusaha mengidentifikasi hal-hal yang
menyebabkan sseorang merasa harus terlibat atau tidak dalam pembelian suatu
produk atau jasa (Fachrurozi, 2014:26).

2.2.2. Indikator keputusan pembelian

Menurut Kotler & Keller (2016:161), keputusan pembelian memiliki dimensi


yaitu :

1) Pemilihan Produk
2) Pilihan Brand (Merek)
3) Pemilihan Penyalur
4) Jumlah Pembelian
5) Penentuan Waktu kunjungan
6) Metode Pembayaran
Dalam hal keputusan pembelian maka menurut Swastha & Handoko
(2008:110): “Keputusan pembelian merupakan proses dalam pembelian yang
nyata, apakah membeli atau tidak.” Amirullah (2002:61) bahwa: “Pengambilan
keputusan adalah suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif
sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu
pilihan yang dianggap paling menguntungkan.”
Berdasarkan beberapa teori di atas maka dapat disintesiskan bahwa keputusan
pembelian adalah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli atau
tidaknya suatu produk. Indikator keputusan pembelian meliputi :
1. Pemilihan produk atau jasa
2. Pemilihan merek
3. Pemilihan waktu
4. Pilihan metode atau cara pembayaran.
2.3 Harga

2.3.1 Pengertian Harga

Harga merupakan suatu patokan nilai terhadap barang atau jasa untuk
memberikan penawaran dari pesaing lain. Konsep harga berdasarkan Kotler dan
Keller (2008) harga ialah sejumlah uang yang harus diterbitkan pelangan kepada
penjual supaya memperoleh suatu barang (Mandey et al., 2013).

sedangkan menurut Sudaryono (2016) dalam (Pemasaran & Saputro, 2021)


harga tidak menandingi menandingi “money” atau jasa kepada individu dalam
hal waktu, tempat, dan nilai tukar.

2.3.2 Indikator Harga

Harga adalah nilai tukar dimana uang ditukarkan dengan hak pakai atau
hak milik atas produk barang atau jasa. Kotler dan Armstrong (2008) dalam
(Nasution, 2018) memaparkan beberapa indikator, yaitu (1) Kelayakan harga, (2)
Kesesuaian antara kualitas produk dengan harga, dan (3) Ketersediaan diskon
atau potongan harga.

Kotler dan Amstrong dalam (Kusuma and Suwitho 2015)


mengungkapkan bahwa didalam indicator harga terdapat sejumlah komponen
aktivitas unggul dan harga. Indicator tersebut meliputi : (1) Daftar Harga, (2)
Diskon, (3) Syarat Pembayaran, (4) Potongan Harga, (5) Kredit, (6) Priode
Pembayaran.

2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga

Banyaknya faktor yang menghipnotis penetapan harga, menurut partikelir (Erma


serta Sinaga) dalam (Kusuma and Suwitho 2015) menyampaikan bahwa faktor
faktor tadi ada pada suatu produk barang atau jasa. Adapun faktor tersebut
meliputi :
a) Kondisi Perekonomian
b) Penawaran Dan Permintaan
c) Elastisitas Permintaan
d) Persaingan
e) Biaya
f) Tujuan Manajer
g) Pengawasan Pemerintah

2.4 Kualitas Produk

2.4.1 Pengertian kualitas produk

Kualitas dapat ditafsirkan oleh kapasitas produk untuk melakukan fungsinya


yang mencakup keberlanjutan, keandalan atau kemajuan, kekuatan, kenyamanan
dalam produk pengemasan perbaikan dan karakteristik lainnya menurut Luthfia
dalam (Putra 2021). Setiap produsen harus dapat menaikkan produk yang
dihasilkan untuk membantu atau mendukung atau meningkatakan atau
memelihara produk dalam target. Mengingat kualitas produk, koneksi kepuasan
konsumen adalah tujuan dari produsen kegiatan pemasaran. Menurut Schiffman
dan Kanuk kualitas produk adalah kemampuan tubuh perusahaaan untuk
memberikan identitas atau fungsionalitas pada setiap produk sehingga konsumen
dapat mengenali produk.

2.4.2 Indikator kualitas produk

Menurut Gito Sudarma dalam (Putra 2021) mengungkapkan indikator yang


dapat digunakan untuk mengukur kualitas produk yaitu:

a) Berbagai jenis variasi produk


b) Produk permanen
c) Kualitas produk sesuai dengan spesifikasi konsumen
d) Tampilan paket produk
e) Kualitas produk terbaik dibandingkan dengan merek lain

2.5 Kualitas Pelayanan

2.5.1 Pengertian kualitas pelayanan

Kualitas Pelayanan merupakan salah satu bagian dari bagian manajemen


pemasaran. Kualitas pelayanan telah menjadi salah satu faktor dominan terhadap
keberhasilan salah satu organisasi. Pengembangan kualitas sangat didorong oleh
kondisi pesaing antar perusahaan, kemajuan teknologi, tahapan perekonomian
sosial budayaan masyarakat.

Menurut Lewis & Booms (dalam Sinurat dkk, 2017) mendefinisikan kualitas
pelayanan secara sederhana, yaitu ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang
diberikan mampu sesuai dengan ekspetasi pelanggan.

2.5.2 Indikator kualitas pelayanan

Indikator kualitas pelayanan menurut Zeithaml dalam Sudarso (2016:58)


menyatakan bahwa kualitas pelayanan dapat diukur dari 5 indikator, yaitu:

1) Tangiable (bukti fisik)


Yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan eskstensinya kepada
pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik
perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari
pelayanan yang diberikan perusahaan.
2) Reliability (keandalan)
Yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan
segera, akurat dan memuaskan. Kinerja sesuai dengan harapan pelanggan
yang berarti ketapan waktu pelayanan yang sama untuk semua pelanggan
tanpa kesalahan, sikap simpatik dan akurasi yang tinggi.
3) Responsiveness (daya tanggap)
Yaitu kemampuan dalam membantu memberikan pelayanan yang cepat
(responsif) dan tepat kepada pelanggan dengan menyampaikan infomasi yang
jelas.
4) Assurance (jaminan)
Yaitu adanya kepastian pengetahuan, kesopan santunan dan kemampuan para
pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada
pelayanan perusahan.
5) Emphaty (empati)
yaitu memberikan perhatian yang tulis dan bersifat individu atas pribadi yang
diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan
pelanggan.

2.6 Kerangka Pikir

Adapun kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini secara sistematis dan
sederhana dapat digambarkan sebagai berikut :

Harga
(X1)

Kualitas Produk Keputusan


Pembelian (Y)
(X2)
(X2)

Kualitas Layanan
(X3)
2.7 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian,


sampai tabulasi melalui data yang terkumpul (Suharsini Arikunto). Hipotesis
dalam penelitian ini diduga bahwa :

1. Kualitas Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Mie


Ayam & Bakso Warung Lumayan.
2. Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Mie
Ayam & Bakso Warung Lumayan.
3. Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian
Mie Ayam & Bakso Warung Lumayan.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Mie ayam & Bakso Warung Lumayan yang
berlokasi di Jalan-Printis, Desa Matahuolu, Kec. Uepai.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri yang telah
ditetapkan (M. Nasir, 2003 hal. 271). Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh konsumen Mie ayam & Bakso Warung Lumayan, dimana jumlah
populasinya tidak diketahui secara pasti.

3.2.2 Sampel

Menurut (M. Nasir, 2003 hal. 271) menyatakan bahwa sampel adalah
prosedur dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan
untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari populasi.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah Metode


nonprobability sampling ditetapkan menjadi teknik sampling, melalui purposive
sampling. Mengacu penjelasan (Sugiyono, 2018) dalam (Nainggolan, 2020)
Purposive sampling merupakan sampel yang mempunyai pertimbangan tertentu.
Pertimbangan pada pengujian ini antara lain :

1. Konsumen Mie ayam & Bakso Warung Lumayan.


2. Telah melakukan pembelian pada Mie ayam & Bakso Warung Lumayan
paling sedikit 1x.
3.3 Jenis Dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a) Data Kualitatif adalah yaitu data yang berupa penjelasan deskriptif seperti
literatur-literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian penulis.
b) Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
disangkakan (scoaring) seperti data jumlah konsumen dalam kurun waktu
tertentu dan lain-lain.

3.3.2 Sumber Data

a) Data Primer
Data Primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari lokasi
penelitian yang berupa data mentah seperti melalui wawancara dan kuesioner
yang disebar kepada konsumen.
b) Data Sekunder
Menurut Indrianto dan Bambang Supomi (2002:146) data sekunder
merupakan sumber data penelitian yang diproleh penelitian secara tidak
langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

3.4 Metode Pengumpulan Data

untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini digunakan


metode sebagai berikut:

1. Interview yaitu mengadakan wawancara langsung baik dengan pemimpin


maupun karyawan Mie Ayam & Bakso Warung Lumayan.
2. Dokementasi yaitu mencatat atau mengambil data yang telah
didokumentasikan pada Mie Ayam & Bakso Warung Lumayan.
3. Kuesioner yaitu data yang diperoleh dari penyebaran angket kepada
konsumen Mie Ayam & Bakso Warung Lumayan.
4. Observasi yaitu data yang diperoleh lewat sikap responden dan merekam
fenomena yang terjadi pada proses penjualan Mie Ayam & Bakso Warung
Lumayan.

Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam menjawab


permasalahan penelitian. Alat ukur penelitian berbentuk angket dengan
menggunakan skala liket. Penentuan skala likert menggunakan skala 1 sampai 5
(Riduwan, 2006) :

a. Nilai 1 Untuk Jawaban Sengat Tidak Setuju

b. Nilai 2 Untuk Jawaban Tidak Setuju

c. Nilai 3 Untuk Jawaban Ragu-ragu Atau Netral

d. Nilai 4 Untuk Jawaban Setuju

e. Nilai 5 Untuk Jawaban Sangat Setuju

3.5 Metode Pengukuran Data

3.5.1 Uji Validitas

Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu


kusioner (Ghozali, 2011:52). Suatu kusioner dikatakan valid jika pernyataan
pada kusioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang


merupakan indikator dari variabel atau konstuk (Ghozali, 2011:47). Suatu
kusioner dikatakan riabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

3.6 Uji Asumsi Klasik Regresi

3.6.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi


variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak
(Ghozali 2006:147). Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual
adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.

3.6.2 Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi


ditemukan adanya koperasi antar variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen.

3.6.3 Uji Heteroskedastisitas

Penguji terhadap dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap pola


scrtter plot yang dihasilkan melalui SPSS.

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Uji F

Uji F pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui signifikasi hubungan


antara semua variabel bebas dan terikat. Apakah variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap
variabel terikat. Dalam penelitian ini penguji hipotesis secara simultan
dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh kualitas produk, kualitas
pelayanan dan harga terhadap keputusan pembelian.

3.7.2 Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel


independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen
(Imam Ghozali, 2011).

3.8 Definisi Oprasional Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:59). Penelitian ini
menggunakan 2 variabel yaitu:

3.8.1 Variabel Terikat

Variabel terikat (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang


menjadi akibat karena adanya variabel bebas, Variabel terikat pada penelitian
ini adalah keputusan pembelian.

Keputusan pembelian merupakan serangkaian proses yang berawal dari


konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi tentang produk atau merek
tertentu dan mengevaluasi produk atau merek tersebut seberapa baik masing-
masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang kemudian
serangkaian proses tersebut mengarah kepada keputusan pembelian (Tjiptono,
2014:21).

3.8.2 Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi


sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen/terikat (X), Pada penelitian
ini yang menjadi variabel indipedent adalah Harga, Kualitas Produk dan
Kualitas Pelayanan.
1. Harga merupakan suatu patokan nilai terhadap barang atau jasa untuk
memberikan penawaran dari pesaing lain. Konsep harga berdasarkan Kotler
dan Keller (2008) harga ialah sejumlah uang yang harus diterbitkan pelangan
kepada penjual supaya memperoleh suatu barang (Mandey et al., 2013).
2. Menurut Schiffman dan Kanuk kualitas produk adalah kemampuan tubuh
perusahaaan untuk memberikan identitas atau fungsionalitas pada setiap
produk sehingga konsumen dapat mengenali produk.
3. Menurut Lewis & Booms (dalam Sinurat dkk, 2017) mendefinisikan kualitas
pelayanan secara sederhana, yaitu ukuran seberapa bagus tingkat layanan
yang diberikan mampu sesuai dengan ekspetasi pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai