Anda di halaman 1dari 8

2nd RAVTE Students Innovation Award

E-BOOK INTERAKTIF TRIPLE’S ASA SEBAGAI SOLUSI KREATIF


MASALAH WELL-BEING PADA REMAJA
Khairun Nisa, Hilwa Husnia Zahrani, Dhia Wardah Azizah, Phylardini Haryanto
Universitas Pendidikan Indonesia

I. Introduction
Masa remaja diyakini sebagai masa penemuan jati diri yang akan memiliki pengaruh
besar pada kehidupan remaja dan karir pekerjaan di masa depan (Katz-Wise et al., 2023)
(Thouin et al., 2023). Remaja dituntut untuk mampu menyesuaikan diri terhadap berbagai
perubahan tersebut, beriringan dengan tuntutan lain yaitu melaksanakan tugas
perkembangan sebagai remaja. Kondisi ini tidak jarang menimbulkan gejolak
intrapersonal yang berujung pada ketidakmampuan remaja menyesuaikan diri pada
tuntutan tersebut yang dinamakan juga kondisi unwell-being (Dienlin & Johannes, 2022).
Remaja yang belum mampu mencapai kondisi “sejahtera” menimbulkan berbagai
permasalahan dalam kehidupannya. sebuah media interaktif yang mudah diakses oleh
remaja melalui gawainya. Kebutuhan serta potensi lingkungan tersebut menghasilkan
produk E-book Interaktif Triple’s ASA sebagai solusi masalah well-being pada remaja.
E-book Interaktif Triple’s ASA merupakan kepanjangan dari Self Assessment, Self
Solution, dan Self Achievement. Termuat dalam sebuah ebook interaktif yang bisa
digunakan untuk panduan remaja untuk lebih mengenal domain kesejahteraannya.
II. Purpose
E-book Interaktif Triple’s ASA sebagai buku panduan remaja dalam mencapai
kesejahteraan yang ideal memfasilitasi terwujudnya tegar remaja, yaitu remaja yang
berperilaku sehat, terhindar dari perilaku berisiko, mempunyai perencanaan kehidupan
serta menjadi model remaja yang menginspirasi. E-book Interaktif Triple’s ASA ini
bermanfaat sebagai pembuka komunikasi antara remaja dengan tingkat sendiri
dimanapun dan kapanpun, sehingga setelah remaja mengetahui tingkat kesejahteraannya
ia akan lebih mudah untuk menemukan penyelesaian-penyelesaian masalah dari domain
kesejahteraan yang dihadapinya. Mereka bisa dengan mudah mengerjakan self
assessment, self solution, dan self achievement untuk mengetahui tingkat kesejahteraan
dirinya dan menentukan langkah selanjutnya. E-book ini juga menyediakan link dan
barcode yang terhubung dengan layanan konsultasi dan layanan peer guidance yang
membantu remaja untuk mendapat arahan secara personal dan lebih lanjut.
III. Design/Methodology/Approach
Metode penelitian yang digunakan mengenai Triple’s Ebook ASA ini menggunakan
metode PPE, yaitu Planning, Production dan Evaluation. Berikut tahapan prosedur
penelitian yang dilakukan dalam pembuatan E-book triple’s ASA sebagai solusi kreatif
masalah well-being pada remaja adalah sebagai berikut:
Tahap 1 : Perencanaan dan perancangan E-book triple’s ASA sebagai solusi kreatif masalah
well-being pada remaja.
a. Perancangan E-book di awali dengan analisis kebutuhan melalui wawancara dan
observasi pada anggota PIK R setiap Kecamatan di Kota Bandung.
b. Pembuatan instrumen E-book untuk dilakukannya expert judgement kepada ahli.
c. Melakukan studi literatur review berdasarkan berbagai sumber seperti buku,
journal article, dan internet.
Tahap 2 : Pembuatan dan pengembangan E-book Interaktif triple’s ASA sebagai solusi kreatif
masalah well-being pada remaja:
a. Menentukan dan menyusun isi materi pembahasan mengenai kesejahteraan remaja dan
kiat-kiat dalam pencapaian domain-domain kesejahteraan remaja yang relevan untuk
edukasi remaja di dalam e-book.
b. Membuat tes self-assessment, self solution, dan self achievement untuk membantu remaja
dalam mengenali dirinya dan menjadi langkah awal dalam mencapai kesejahteraan yang
ideal bagi remaja.
c. Menyediakan ruang pelayanan konsultasi, dan layanan penghubung antara pengguna dan
peer guidance melalui kode barcode yang disediakan.
d. Melakukan Expert judgment kepada ahli untuk menilai kelayakan E-book yang telah
dibuat.
Tahap 3 : Implementasi dan Evaluasi E-book triple’s ASA sebagai solusi kreatif masalah well-
being pada remaja pada remaja:
a. Uji coba penggunaan E-book triple’s ASA melalui kegiatan pelatihan dan penyuluhan
terhadap remaja yang tergabung dalam anggota PIK Remaja.
b. Penilaian hasil uji coba E-book untuk mengetahui efektivitas dan kesesuaian dalam
menunjang pelatihan dan penyuluhan yang kemudian akan lebih lanjut dilakukan
sosialisasi kepada remaja secara lebih luas.
c. Melakukan perbaikan dari hasil penilaian yang telah dilakukan setelah uji coba.
IV. Findings/Results
Prototype

Figure 1. Cover Book


Figure 2. Guidance Book Figure 3. Material “Wellbeing”

Figure 4. Tripel’s ASA Figure 5. Barcode to form “Self Assesment”


Figure 6. Domain Self Assesment Figure 7. Levels answer

Figure 8. Material “Mental Health” Figure 9. About “Self Solution”


Figure 10. Interactive Solution Figure 11. About Self Achievement

V. Practical applications
Tahapan proses pencapaian target E-book Interaktif Triple’s ASA sebagai media dan alat
ukur kesejahteraan remaja melalui beberapa tahapan yang disebut dengan Triple’s ASA,
dengan tahapan sebagai berikut:
Pada tahap self assessment pengguna dapat mengisi self assessment yang telah tersedia
melalui link atau barcode yang disediakan di dalam E-book. Pada panduan self assesment
terdiri dari 8 domain kesejahteraan. remaja bisa melakukan penilaian kesejahteraan
secara mandiri yang terdiri dari lima tingkatan kesejahteraan setiap domain.
Setelah pengguna melakukan Self Assessment, pengguna akan mendapat bahan bacaan
berupa materi mengenai Well-being. Pada tahap self solution setelah remaja mengerjakan
self assessment ia akan mengetahui level kesejahteraanya ada di tingkat berapa, remaja
akan lebih mengenal diri nya dan bisa menentukan langkah selanjutnya yang bisa
dilakukan 8 untuk memenuhi tingkat kesejahteraannya hingga mencapai tingkatan yang
ideal. Self Solution juga menyediakan beberapa fitur yang menghubungkan pengguna
dengan beberapa layanan. Diantaranya Layanan Konsultasi, Layanan yang
menghubungkan dengan Peer Guidance, dan Layanan Psikolog. Remaja yang telah
menyelesaikan pengerjaan self assessment dan menentukan langkah secara mandiri atau
yang direkomendasikan dalam self solution. Pada self Achievement remaja akan
diarahkan untuk mengisi kembali self Achievement untuk mengetahui hasil perubahan
akhir yang didapatkan pengguna setelah menggunakan produk. Diharapkan remaja bisa
lebih siap, percaya diri, dan berani dalam menghadapi setiap tantangan kehidupan.

VI. Originality/Value
Menjawab tentang dukungan untuk SDGs 2030 berbagai upaya sudah dilakukan
pemerintah seperti menyelenggarakan program kepemudaan, atau program layanan anak
dan remaja seperti RAN Pijar. Namun dampaknya belum dirasakan langsung oleh
remaja. Sehingga menjadi pertanyaan sebenarnya kesejahteraan remaja penting atau
tidak. Melalui penelitian ini kami membuat produk ebook interaktif triple's asa sebagai
solusi kreatif masalah well-being pada remaja yang memiliki konsep SMART. Specific,
Measurable, Acceptable, Realistic, Time Bond. Ebook ini bermanfaat sebagai pembuka
komunikasi antara remaja dengan tingkat kesejahteraan dirinya khususnya remaja usia
10-24 tahun dan belum menikah agar dapat mengeksplorasi level kesejahteraan dirinya.
VII. Keywords
Kesejahteraan, Remaja, Self Assessment, Self- Solution, Self-Achievement

References

Atmadja, K., & Kiswantomo, H. (2020). Hubungan antara Komponen-Komponen


Subjective-Well Being dan Internet Addiction. Humanitas (Jurnal
Psikologi), 4(1), 27-42.
Dienlin, T., & Johannes, N. (2022). The impact of digital technology use on
adolescent well-being. Dialogues in clinical neuroscience, 22(2), 135-142.
https://doi.org/10.31887/DCNS.2020.22.2/tdienlin
Downey, C., & Crummy, A. (2022). The impact of childhood trauma on children's
wellbeing and adult behavior. European Journal of Trauma & Dissociation,
6(1), 100-237.
Efferi, A. (2017). Pengembangan Life Skill Siswa Madrasah Melalui Kegiatan
Ekstrakurikuler Berkebun. Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam,
12(1), 189-212.
Faulkner, J., O’Brien, W. J., McGrane, B., Wadsworth, D., Batten, J., Askew, C.
D., ... & Lambrick, D. (2021). Physical activity, mental health and well
being of adults during initial COVID-19 containment strategies: A multi
country cross-sectional analysis. Journal of science and medicine in sport,
24(4), 320-326.
Hastuti, R., Soetikno, N., & Heng, P. H. (2021). Remaja Sejahtera Remaja
Nasionalis. Penerbit Andi.
Helwida, H. (2022). Program kecakapan hidup (life skill) bagi santri remaja di
tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tawazun: Jurnal Pendidikan
Islam, 15(2), 275-282
Ja’far, A. (2023). Teori Al-Qur’an Dalam Penanggulangan Ketidakpercayaan Diri
Pada Remaja. UInScof, 1(1), 557-564.
University of Minnesota School of Public Health. (2015). Well-being Indicator
Tool for Youth (WIT-Y). Diakses online melalui Resource: Well-being
Indicator Tool for Youth (WIT-Y) | Leadership Education in Maternal &
Child Public Health (umn.edu).
Katz-Wise, S. L., Ranker, L. R., Gordon, A. R., Xuan, Z., & Nelson, K. (2023).
Sociodemographic Patterns in Retrospective Sexual Orientation Identity
and Attraction Change in the Sexual Orientation Fluidity in Youth Study.
Journal of Adolescent Health, 72(3), 437-443.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak . (2023). Perkawinan

Anak Di Indonesia Sudah Mengkhawatirkan. Jakarta: Kemenpppa [online]


diakses pada:
https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/4357/kemen-pppa
perkawinan-anak-di-indonesia-sudah-mengkhawatirkan
Krisdiyanto, J., Fitriani, A., & Sahayati, S. (2022). Pengembangan Instrumen
Kesehatan Mental Pada Remaja Sebagai Dasar Penyusunan Digital Support
System Application. Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati, Vol.
7(3), 306-316.
Maryati, S. (2015). Dinamika pengangguran terdidik: tantangan menuju bonus
demografi di Indonesia. Economica: Jurnal Program Studi Pendidikan
Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat, 3(2), 124-136.
Mayasari, S., & Husin, A. (2017). Remaja genre: peluang menuju bonus demografi.
Demography, Journal of Sriwijaya (DeJoS), 1(2), 4-8.13
Muntamah, A. L., Latifiani, D., & Arifin, R. (2019). Pernikahan dini di Indonesia:
Faktor dan peran pemerintah (Perspektif penegakan dan perlindungan
hukum bagi anak). Widya Yuridika: Jurnal Hukum, 2(1), 1-12.
Susanti, H. A. (2015). Strategi komunikasi badan kependudukan dan keluarga
berencana nasional (BKKBN). Jurnal aspikom, 2(4), 243-254.
Thouin, É., Dupéré, V., & Denault, A. S. (2023). Paid employment in adolescence
and rapid integration into a career-related job in early adulthood among
vulnerable youth: The identity connection. Journal of Vocational Behavior,
142, 103864.
World Health Organization. (2022). Promoting Adolescent Well-being. [online].
Diakses pada https://www.who.int/activities/promoting-adolescent-well
being

Anda mungkin juga menyukai