Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BIOKIMIA

Metabolisme Asam Nukleat

OLEH :

NAMA : MARIA THERESIA DIO


NIM : PO5303241210111
KELAS : 2A

DOSEN PENGAMPU :

ASMULYATI S. SALEH, SST

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

PRODI GIZI

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
berkat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang berjudul
“Metabolisme Asam Nukleat” dengan baik dan lancar.

Dalam penulisan makalah ini saya mengalami banyak kesulitan namun, atas bantuan dan
bimbingan, motivasi yang tiada hentinya disertai harapan yang optimis dan kuat dari dalam
diri ,orang tua, dan semua sumber yang sudah mendukung dan mengarahkan saya dalam
penulisan makalah ini sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dari
makalah ini dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan senang
hati saya menerima segala kritikan dan saran dari pembaca.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Kupang, 23 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3

A. Pengertian Metabolisme Asam Nukelat.....................................................................3


B. Metabolisme Asam Nukleat........................................................................................3
C. Struktur Dan Fungsi dari DNA dan RNA...................................................................5
D. Enzim Yang Berperan Dalam Metabolisme Asam Nukleat.......................................8

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................9

A. Kesimpulan.................................................................................................................9
B. Saran............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................10

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang
terjadi di tingkat selular. Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia
organik. Sedangkan untuk katabolisme itu sendiri yaitu reaksi yang mengurai molekul
senyawa organik untuk mendapatkan energi. Dan anabolisme merupakan reaksi yang
merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh.
Eksperimen terkontrol atas metabolisme manusia pertama kali diterbitkan oleh Santorio
pada tahun 1614 di dalam bukunya, “Ars de staticamedecina” yang membuatnya terkenal di
Eropa. Dia mendeskripsikan rangkaian percobaan yang dilakukannya, yang melibatkan
penimbangan dirinya sendiri pada sebuah kursi yang digantung pada sebuah timbangan besar
sebelum dan sesudah makan, tidur, bekerja, berpuasa makan atau minum, dan buang air
besar. Dia menemukan bahwa bagian terbesar makanan yang dimakannya hilang dari tubuh
melalui “perspiratio insensibilis” (mungkin dapat diterjemahkan sebagai keringatan yang
tidak tampak). Secara umum,metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik
yaitu:
1. Katabolisme yaitu reaksi yang mengurai senyawa molekul organik untuk
mendapatkan energi.
2. Anabolisme yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul
tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh.
Asam nukleat merupakan biopolimer, dan monomer penyusunnya adalah nukleotida.
Setiap nukleotida terdiri dari tiga komponen, yaitu sebuah basa nitrogen heterosiklik (purin
atau pirimidin), sebuah gula pentosa, dan sebuah gugus fosfat. Jenis asam nukleat dibedakan
oleh jenis gula yang terdapat pada rantai asam nukleat tersebut (misalnya, DNA atau asam
deoksiribonukleat mengandung 2-deoksiribosa). Selain itu, basa nitrogen yang ditemukan
pada kedua jenis asam nukleat tersebut memiliki perbedaan: adenin, sitosin, dan guanin dapat
ditemukan pada RNA maupun DNA, sedangkan timin dapat ditemukan hanya pada DNA dan
urasil dapat ditemukan hanya pada RNA.Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA
merupakan polimer yang tersusun dari sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu

1
gugus fosfat,satu gugus pentosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dari
ikatan berselang-seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan gugus pentosa dari
nukleotida yang lain.
Metabolisme meliputi proses sintesis dan proses penguraian senyawa atau komponen
dalam sel hidup. Proses sintesis itu disebut anabolisme dan proses penguraian disebut
katabolisme. Semua reaksi metabolisme dikatalisis oleh enzim, termasuk reaksi yang
sederhana seperti penguraian asam karbonat menjadi air dan karbondioksida, proses
pemasukan dan pengeluaran zat kimia dari dan ke dalam sel melalui membran proses
biosintesis protein yang panjang dan rumit atau pun proses penguraian bahan makanan dalam
sistem pencernaan mulai dari mulut, lambung, usus, dan penyerapan hasil penguraian yang
memerlukannya, begitu juga dengan proses sintesis dan penguraian berlangsung dalam
berbagai jalur metabolisme.(Murwani, 2007)
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu asam nukleat?
2. Bagaimana proses metabolisme asam nukleat?
3. Apa saja struktur dan fungsi dari DNA dan RNA?
4. Apa saja enzim yang berperan dalam metabolisme asam nukleat?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari metabolisme asam nukleat
2. Untuk mengetahui proses metabolisme asam nukleat
3. Untuk mengetahui struktur dan fungsi dari DNA dan RNA
4. Untuk mengetahui enzim yang berperan dalam metabolisme asam nukleat

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metabolisme Asam Nukelat


Asam nukleat adalah biopolimer yang berbobot molekul tinggi dengan unit monomernya
mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup dan bertugas untuk
menyimpan dan mentransfer genetik, kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat
untuk mensintesis protein yang khas bagi masing-masing sel. Asam nukleat, jika unit-unit
pembangunnya deoksiribonukleotida , disebut asam deoksiribonukleotida (DNA) dan jika
terdiri- atas unit-unit ribonukleaotida disebut asam ribonukleaotida (RNA). Asam Nukleat
juga merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida. Nukleotida
mengandung ribosa, maka asam nukleat yang terjadi adalah RNA (Ribnucleic acid = asam
ribonukleat) yang berguna dalam sintesis protein. Nukleotida mengandung deoksiribosa,
maka asam nukleat yang terjadi adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam
deoksiribonukleat) yang merupakan bahan utama pembentukan inti sel. Dalam asam nukleat
terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalam RNA
maupun DNA purin selalu adenin dan guanin. Dalam RNA pirimidin selalu sitosin dan
urasil, dalam DNA pirimidin selalu sitosin dan timin. (SETIAWAN, n.d.)
B. Metabolisme Asam Nukleat
Metabolisme asam nukleat merupakan proses sintesis dan degradasi asam nukleat (DNA
dan RNA) yang sebagian besar terjadi secara de novo. Proses ini melibatkan reaksi fosfat,
gula pentosa, dan basa nitrogen. Sintesis nukleutida bukan hanya penting karena peranan
yang krusial dalam sintesis protein dan penyimpanan informasi genetik, tetapi juga karena
peranannya dalam pembentukan FAD, NAD (P), H, CoASH, Camp dan UDP-glukosa dalam
metabolisme. Basa nitrogen nukleotida dipisahkan menjadi dua bagian yakni purin dan
pirimidin. Pada hewan multiseluler yang lebih kompleks, keduanya (purin dan pirimidin)
diproduksi dihati. Keduanya mengandung gula dan fosfat, tetapi memiliki basa nitrogen yang
ukurannya berbeda. Karena itu, kedua kelompok basa nitrogen tersebut disintesis dengan
cara yang berbeda. Akan tetapi, dalam proses sintesis, nukleotida memerlukan penggunaan
fosforibosil pirofosfat (PRPP) yang menyumbangkan ribosa dan fosfat yang diperlukan untuk
membuat nukleotida. Adenin dan guanin merupakan dua nukleotida yang diklasifikasikan

3
sebagai purin. Dalam sintesis purin, PRPP diubah menjadi inosin monofosfat (IMP).
Produksi IMP dari PRPP membutuhkan derivat asam amino seperti glutamin, glisin, aspartat
dan 6 ATP. IPM yang telah terbentuk dari fosforibosil pirofosfat kemudian diubah menjadi
AMP (adenosin monofosfat) menggunakan GTP (guanosin triphosphat). Sedangkan sintesis
GMP (guanosin monofosfat) memerlukan langkah perantara yakni NAD+ yang dapat
digunakan untuk membentuk zat antara xanthosine monophosphate (XMP). XMP yang telah
terbentuk kemudian menggunakan 1 ATP untuk mengkonversi glutamin menjadi glutamat.
Keberadaan AMP dan GMP pada proses sintesis purin dapat membetuk ATP dan GTP
melalui proses fosfotransferase. Senyawa ATP dapat merangsang produksi GTP, demikian
sebaliknya. Regulasi silang ini dapat menjaga jumlah relatif ATP dan GTP tetap sama.
Keseimbangan ATP dan GTP perlu dijaga dan apabila terjadi kelebihan salah satu nukleutida
akan menyebabkan kemungkinan terjadi mutas DNA . Secara struktur purin terdiri atas 4
struktur yakni adenin yang tersusun atas 6- amino purin, guanin (2-amino-6-oxy purin),
hipoxantin (6-oksi purin) dan xantin (2,6-dioksi purin) . Sintesis nukleotida pirimidin dimulai
dengan pembentukan uridin. Reaksi ini membutuhkan derivat aspartat, glutamin, bikarbonat
dan 2 molekul ATP (untuk menyediakan energi) serta PRPP yang menyediakan ribosa-
monofosfat. Mekanisme sintesis pirimidin tidak sama dengan sintesis purin. Setelah uridin-
monofosfat disintesis dan bereaksi dengan 2 ATP untuk membentuk uridin-trifosfat (UTP).
UTP dapat diubah menjadi CTP (cytidine-triphosphate) dalam reaksi yang dikatalisis oleh
CTP sintetase. Sintesis timidin pada tahap awal membutuhkan reduksi uridin menjadi
deoksiuridin. ATP dan nukleutida purin merupakan aktivator sintesis pirimidin, sedangkan
CTP dapat menghambat sintesis pirimidin apabila sintesisnya berlebihan. Interaksi reaksi
ATP dan CTP mampu menjaga stabilitas purin dan pirimidin tetap sama. Hal ini sangat
bermanfaat untuk sintesis asam deoksiribunukleat (DNA) (Henggu & Nurdiansyah, 2021)
Metabolisme asam nukleat melibatkan proses sintesis purin dan pirimidin sebagai
nukleotida secara de novo. Proses metabolisme asam nukleat melaui proses enzimatik
(housekeeping) yang sangat bertanggungjawab terhadap fungsi katabolisme dan anabolisme.
(Henggu & Nurdiansyah, 2021).
Tujuan metabolisme adalah asam nukleat untuk menyimpan dan mentransfer genetik,
kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas
bagi masing-masing sel.(SETIAWAN, n.d.)

4
Tempat terjadi Metabolisme Asam nukleat adalah dalam inti (nucleus) sel (Suprayitno &
Sulistiyati, 2017). Metabolisme asam nukleat dicerna dalam bentuk Bentuk energy pada
metabolisme tubuh tergantung pada adanya transfer gugus fosforil. Asam nukleat yang
tersusun atas monomer-monomer berupa nukleotida dipecah sehingga menghasilkan
nukleotida.
C. Struktur Dan Fungsi dari DNA dan RNA
Asam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA (deoxyribonucleic acid ) dan RNA
(ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada
umumnya terikat oleh protein dan bersifat basa. Misalnya DNA dalam inti sel terikat pada
histon. Senyawa gabungan antara protein dan asam nukleat disebut nukleoprotein. Molekul
asam nukleat merupakan polimer seperti protein tetapi unit penyusunnya adalah nukleotida.
Salah satu contoh nukleotida asam nukleat bebas adalah ATP yang berfungsi sebagai
pembawa energi.
a. Deoxyribonucleic acid (DNA)
DNA tersusun atas rantai ganda (double helix) DNA tersusun atas molekul
nukleotida yang saling sambung-menyambung menjadi struktur yang sangat panjang.
Bahkan bila rantai DNA dalam satu sel manusia direntangkan dapat sangat mencapai
jarak antara bumi dan bulan. Nukleotida adalah molekul yang tersusun atas gula
deoksiribosa, fosfat, dan basa nitrogen. Basa nitrogen akan terikat pada atom C nomor 1
gula deoksiribosa, sedanagkan fosfat akan terikat pada atom C nomor 5 pada gula
tersebut. Struktur nukleotida adalah sebagai berikut :
Basa nitrogen penyusun DNA dapat digolongkan menjadi kelompok purin dan
pirimidin. Basa nitrogen yang masuk golongan purin adalah adenin (A) dan guanin (G),
sedangkan basa nitrogen yang masuk golongan pirimidin adalah sitosin (C) dan timin (T).
Ketika membentuk DNA, adenin selalu berikatan dengan timin melalui tebentuknya 2
ikatan hidrogan. Sedangkan guanin akan berikatan dengan sitosin melalui terbentuknya 3
ikatan hidrogen.

Ikatan antar basa nitrogen Oleh karena jumlah ikatan hidrogen yang berbeda inilah,
proses pemisahkan A-T lebih mudah daripada pemisahkan G-C. Proses pemisahan DNA
ini biasanya diaplikaikan dalam teknologi PCR (Polimerase Chain Reaction) yang akan
saya jelaskan di lain kesempatan.Karena tersusun atas banyak molekul nukleotida, DNA

5
disebut sebagai polinukleotida. DNA makhluk hidup memiliki jumlah A-T dan G-C yang
berbeda-beda. Ada tiga struktur DNA yang dikenal selama ini. Struktur-struktur DNA
tersebut adalah sebagai berikut:

1) Struktur Primer
DNA tersusun dari monomer-monomer nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari
satu basa nitrogen berupa senyawa purin atau pirimidin, satu gula pentosa berupa 2’-
deoksi-D-ribosa dalam bentuk furanosa, dan satu molekul fosfat. Penulisan urutan
basa dimulai dari kiri yaitu ujung 5’ bebas (tidak terikat nukleotida lain) menuju
ujung dengan gugus 3’ hidroksil bebas atau dengan arah 5’ →3’ (Darnell, et al.,
dalam T. Milanda, 1994).
2) Struktur Sekunder
Salah satu sifat biokimia DNA yang menentukan fungsinya sebagai pembawa
informasi genetik adalah komposisi basa penyusun. Pada tahun 1949-1953, Edwin
Chargaff menggunakan metode kromatografi untuk pemisahan dan analisis kuantitatif
keempat basa DNA, yang diisolasi dari berbagai organisme. Kesimpulan yang
diambil dari data yang terkumpul adalah sebagai berikut :
a) Komposisi basa DNA bervariasi antara spesies yang satu dengan spesies yang
lain.
b) Sampel DNA yang diisolasi dari berbagai jaringan pada spesies yang sama
mempunyai komposisi basa yang sama.
c) Komposisi DNA pada suatu spesies tidak berubah oleh perubahan usia, keadaan
nutrisi maupun perubahan lingkungan.
d) Hampir semua DNA yang diteliti mempunyai jumlah residu adenin yang sama
dengan jumlah residu timin (A=T), dan jumlah residu guanin yang sama dengan
jumlah residu sitosin (G=C) maka A+G = C+T, yang disebut aturan Charrgaff.
e) DNA yang diekstraksi dari spesies-spesies dengan hubungan kekerabatan yang
dekat mempunyai komposisi basa yang hampir sama. Pada tahun 1953, James D.
Watson dan Francis H.C. Crick berhasil menguraikan struktur sekunder DNA
yang berbentuk heliks ganda melalui analisis pola difraksi sinar X dan
membangun model strukturnya (Darnell, et al. dalam T. Milanda, 1994). Heliks
ganda tersebut tersusun dari dua untai polinukleotida secara antiparalel (arah

6
5’→3’ saling berlawanan), berputar ke kanan dan melingkari suatu sumbu. Unit
gula fosfat berada di luar molekul DNA dengan basa-basa komplementer yang
berpasangan di dalam molekul. Ikatan hidrogen di antara pasangan basa
memegangi kedua untai heliks ganda tersebut (Willbraham and Matta dalam T.
Milanda, 1994). Kedua untai melingkar sedemikian rupa sehingga keduanya tidak
dapat dipisahkan kembali bila putaran masingmasing untai dibuka. Jarak di antara
kedua untai hanya memungkinkan pemasangan basa purin (lebih besar) dengan
basa pirimidin (lebih kecil). Adenin berpasangan dengan timin membentuk dua
ikatan hidrogen sedangkan guanin berpasangan dengan sitosin membentuk tiga
ikatan hidrogen. Dua ikatan glikosidik yang mengikat pasangan basa pada cincin
gula, tidak persis berhadapan. Akibatnya, jarak antara unit-unit gula fosfat yang
berhadapan sepanjang heliks ganda tidak sama dan membentuk celah antara yang
berbeda, yaitu celah mayor dan celah minor (Marks, et al., 1996 ; Robert K.
Murray, et al., 2000).
3) Struktur Tersier
Kebanyakan DNA virus dan DNA mitokondria merupakan molekul lingkar.
Konformasi ini terjadi karena kedua untai polinukleotida membentuk struktur tertutup
yang tidak berujung. Molekul DNA lingkar tertutup yang diisolasi dari bakteri, virus
dan mitokondria seringkali berbentuk superkoil, selain itu DNA dapat berbentuk
molekul linier dengan ujung-ujung rantai yang bebas.
b. Ribonucleic Acid (RNA)
RNA hanya berupa rantai tunggal RNA memiliki struktur tunggal, tidak ganda
seperti DNA. RNA terbentuk atas gula ribosa, fosfat, dan basa nitrogen. (ingat bahwa
gula pembentuk DNA adalah deoksiribosa). Struktur dari molekul RNA adalah sebagai
berikut. RNA hampir sama dengan DNA, perbedannya terletak pada :
a) Basa utama RNA adalah Adenin, Guanin, Sitosin dan Urasil, dengan panjang molekul
70 sampai 10.000 pb.
b) Unit gula RNA adalah D-ribosa
c) Molekul RNA berupa untai tunggal, kecuali pada beberapa virus. Struktur RNA dan
DNA Basa nitrogen RNA juga digolongkan menjadi purin ydan pirimidin. Purin
tersusun atas adenin (A) dan guanin (G), sedangkan pirimidin tersusun atas sitosin

7
(C) dan urasil (U). Basa nitrogen timin pada DNA digandtikan oleh urasil pada RNA.
Terdapat beberapa jenis RNA dalam sel makhluk hidup. Jenis-jenis RNA adalah
sebagai berikut:
1) RNA duta (RNA d) atau messenger RNA (RNA m)
RNA d dibentuk dalam nukleus dan akan dikeluarkan menuju sitoplasma
sebagai pembawa informasi dari DNA untuk membentuk protein tertentu. Dalam
RNA d terdapat rangkaian 3 basa nitrogen yang disebut kodon, yang akan
berpasangan dengan antikodon pada RNA t.
2) RNA transfer (RNA t)
RNA t terletak pada sitoplasma dan akan membawa asam amino khusus sebagai
bahan pembentuk protein. Antikodon pada RNA t akan berpasangan dengan
kodon pada RNA d. Setelah terbentuk ikatan kodon dan antikodon, asam amino
akan dilepaskan sebagai bahan baku protein.
3) RNA ribosom (RNA r)
RNA r merupakan struktur yang membentuk organel ribosom tempat terjadinya
pembentukan prtein. Ribosom terbentuk dari gabungan antara RNA r dengan
protein-protein tertentu.(Wirahadikusumah, 1989)

D. Enzim Yang Berperan Dalam Metabolisme Asam Nukleat


a) DNA polimerase, yaitu enzim utama yang mengkatalis proses polimerisasi nukleotida
menjadi untaian DNA.
b) DNA cetakan, yaitu molekul DNA atau RNA yang akan di replikasi.
c) Primase, yaitu enzim yang mengkatalisis sintesis primer untuk memulai replikasi DNA.
d) Helikase, enzim pembuka ikatan untaian DNA induk.
e) DNA ligase, yaitu suatu enzim yang berfungsi untuk menyambung fragmen fragmen
DNA
f) Enzim RNA polimerase mengikatkan diri pada situs khusus molekul DNA dan
memisahkan kedua rantai pilinan ganda. Sintesis semua molekul RNA berlangsung
menuju 5’ à 3’ perangkaian ribonukleotida membebaskan banyak sekali energi bebas
karena kedua fosfat ujung setiap prekursor nukleotida trifosfat terpisah lepas karena
nukleotida itu di tambahkan pada untaian yang bertumbuh.(Lucianus, 2013)

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asam nukleat adalah makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot molekul tinggi,
dan tersusun atas rantai nukleotida yang mengandung informasi genetik. Asam nukleat yang
paling umum adalah Asam deoksiribonukleat (DNA) and Asam ribonukleat (RNA). Asam-
asam nukleat terdapat pada jaringan tubuh sebagai nucleoprotein, yaitu gabungan antara
asam nukleat dengan protein. Untuk memperoleh asam nukleat dari jaringanjaringan tersebut,
dapat dilakukan ekstraksi terhadap nucleoprotein terlebih dahulu menggunakan larutan
garam IM. Setelah nukleoprotein terlarut, dapat diuraikan atau dipecah menjadi protein-
protein dan asam nukleat dengan menambah asam-asam lemah atau alkali secara hati-hati,
atau dengan menambah NaCl hingga jenuh akan mengendapkan protein.
Metabolisme asam nukleat merupakan proses sintesis dan degradasi asam nukleat (DNA
dan RNA) yang sebagian besar terjadi secara de novo. Proses ini melibatkan reaksi fosfat,
gula pentosa, dan basa nitrogen.
B. Saran
Saran yang dapat kami berikan agar kita dapat mengetahui seperti apa itu asam nukleat
dan jenis atau fungsi dari asam nukleat maupun stuktur dari asam nukleat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Henggu, K. U., & Nurdiansyah, Y. (2021). Review dari Metabolisme Karbohidrat, Lipid,
Protein, dan Asam Nukleat. QUIMICA: Jurnal Kimia Sains Dan Terapan, 3(2), 9–17.

Lucianus, J. (2013). Introduksi Genetika Molekular Virus. Jurnal Kedokteran Maranatha, 3(1).

Murwani, R. (2007). Modul Perkuliahan Biokimia: Protein dan Asam Nukleat. Modul
Perkuliahan Biokimia: Protein Dan Asam Nukleat.

SETIAWAN, T. (n.d.). ANABOLISME ASAM NUKLEAT.

Suprayitno, E., & Sulistiyati, T. D. (2017). Metabolisme protein. Universitas Brawijaya Press.

Wirahadikusumah, M. (1989). Biokimia Protein, Enzim, dan Asam Nukleat. Buletin Anatomi
Dan Fisiologi, 3(1).

10

Anda mungkin juga menyukai