Debat 1
Debat 1
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PRO
SP 1
Administrasi pembangunan sangat penting dalam pembangunan berkelanjutan karena
membantu dalam mengelola sumber daya dan memastikan pembangunan yang berkelanjutan,
yaitu pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan
generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Saya percaya bahwa administrasi pembangunan yang baik dan bijaksana sangat penting untuk
mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan yang berkelanjutan harus
mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, serta memastikan bahwa
pembangunan dilakukan dengan memperhatikan kepentingan masyarakat dan lingkungan
serta meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan.
Oleh karena itu, administrasi pembangunan yang baik sangat penting untuk memastikan
bahwa pembangunan dilakukan secara bijaksana dan berkelanjutan. Administrasi
pembangunan yang baik dapat memastikan bahwa keputusan pembangunan didasarkan pada
data dan informasi yang akurat, serta melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dalam
proses pengambilan keputusan.
Dalam hal ini, administrasi pembangunan harus mampu mengintegrasikan ketiga aspek
tersebut dalam proses pembangunan, sehingga pembangunan dapat memberikan manfaat
jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan. Administrasi pembangunan juga harus
memperhatikan penggunaan sumber daya alam secara bijaksana dan menjaga keberlanjutan
lingkungan agar tidak merusak sumber daya alam yang ada.
Dengan semua ini di pertimbangkan, penting untuk diakui bahwa pembangunan yang
berkelanjutan bukanlah hal yang mudah untuk dicapai. Namun, dengan administrasi
pembangunan yang baik, pemerintah dapat memastikan bahwa tindakan yang diambil dalam
pembangunan tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini, tetapi juga
mempertimbangkan kebutuhan generasi yang akan datang.
b. Menjalin kerja sama dengan sektor swasta dan masyarakat: Administrasi pembangunan
dapat menjalin kemitraan dengan sektor swasta dan masyarakat untuk meningkatkan
kesadaran akan isu-isu lingkungan dan sosial yang terkait dengan pembangunan
berkelanjutan. Hal ini dapat membantu menciptakan kesadaran dan partisipasi dalam
upaya menuju pembangunan yang berkelanjutan.
KONTRA SP 1
Dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa administrasi pembangunan perlu diperhatikan
secara seksama agar dapat berkontribusi secara maksimal dalam menciptakan pembangunan
berkelanjutan. Administrasi pembangunan yang baik harus mempertimbangkan dampak
lingkungan, sosial, dan ekonomi secara seimbang dan memperhatikan partisipasi masyarakat
serta koordinasi antar sektor.
Dalam hal ini, debat yang perlu dilakukan bukanlah mengenai apakah administrasi
pembangunan diperlukan atau tidak, melainkan bagaimana meningkatkan kualitas
administrasi pembangunan agar lebih baik dan lebih berkesinambungan dalam mencapai
pembangunan yang berkelanjutan.
PRO
SP 2
Administrasi pembangunan membantu mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Hal ini penting untuk
menciptakan pembangunan yang berkelanjutan secara ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Dalam praktiknya, administrasi pembangunan berkelanjutan mempertimbangkan
interaksi antara tiga aspek ini, sehingga kebijakan dan program pembangunan dapat
mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan
sosial, dan menjaga kelestarian lingkungan.
Misalnya, dalam perencanaan pembangunan transportasi, administrasi pembangunan
berkelanjutan akan mempertimbangkan aspek ekonomi seperti biaya pembangunan dan
operasi, aspek sosial seperti aksesibilitas dan kenyamanan pengguna, serta aspek lingkungan
seperti emisi gas rumah kaca dan dampak terhadap keanekaragaman hayati. Hal ini dapat
membantu memastikan bahwa kebijakan dan program transportasi tidak hanya berfokus pada
pengembangan jaringan transportasi yang efisien secara ekonomi, tetapi juga
mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan.
Dalam praktik administrasi pembangunan berkelanjutan, aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan tidak dipertimbangkan secara terpisah, melainkan diintegrasikan menjadi satu
kesatuan yang utuh. Hal ini membantu memastikan bahwa pembangunan berkelanjutan
mencapai hasil yang diinginkan secara ekonomi, sosial, dan lingkungan secara seimbang, dan
mampu memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan kepentingan generasi
mendatang.
Pembangunan berkelanjutan adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk mencapai
keseimbangan antara pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Administrasi
pembangunan, yang merupakan proses pengelolaan dan pengawasan pembangunan di suatu
daerah atau negara, dapat memainkan peran penting dalam menciptakan pembangunan
berkelanjutan.
1. Pertama-tama administrasi pembangunan dapat membantu dalam perencanaan
pembangunan yang berkelanjutan. Dengan adanya perencanaan yang matang, maka
pembangunan dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan,
sosial, dan ekonomi. Hal ini akan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan
dan masyarakat, serta memastikan keberlanjutan pembangunan dalam jangka panjang.
2. Kedua, administrasi pembangunan juga dapat mengawasi dan memantau pelaksanaan
pembangunan. Dengan adanya pengawasan yang ketat, maka pembangunan dapat
dilakukan dengan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial yang ada. Hal ini akan
mengurangi dampak negatif pembangunan, seperti kerusakan lingkungan dan konflik
sosial.
3. Ketiga, administrasi pembangunan juga dapat membantu dalam pemanfaatan sumber
daya alam yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan sumber daya alam dengan cara
yang berkelanjutan, maka pembangunan dapat berlangsung tanpa mengorbankan
lingkungan dan masyarakat. Hal ini akan menghasilkan pembangunan yang
berkelanjutan dan lebih berkesinambungan dalam jangka panjang.
4. Keempat, administrasi pembangunan juga dapat membantu dalam pengembangan
sumber daya manusia yang berkelanjutan. Dengan pengembangan sumber daya
manusia yang berkelanjutan, maka masyarakat dapat mengembangkan kemampuan
dan keterampilannya untuk memanfaatkan sumber daya alam dengan cara yang
berkelanjutan. Hal ini akan memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan lebih
berkesinambungan dalam jangka panjang.
Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya
Peraturan ini menetapkan aturan-aturan dalam pengelolaan sumber daya alam hayati
dan ekosistemnya yang berkelanjutan. Dalam administrasi pembangunan, penting untuk
memperhatikan aspek konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya agar pembangunan
dapat berlangsung berkelanjutan.
EXAMPLE:
Salah satu contoh nyata kegiatan pembangunan berkelanjutan di Indonesia adalah Program
Desa Mandiri Energi (PDM) yang diluncurkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) pada tahun 2017. PDM bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat di
desa terpencil dan terisolasi ke sumber energi yang terjangkau, ramah lingkungan, dan
berkelanjutan.
PDM menyediakan bantuan teknis dan modal bagi masyarakat desa untuk membangun
instalasi energi terbarukan seperti panel surya, turbin angin, dan generator hidrolik. Selain itu,
program ini juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat dalam
pengelolaan energi dan pengembangan usaha yang terkait dengan energi terbarukan.
PDM berhasil memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat desa, seperti mengurangi
biaya energi, meningkatkan produktivitas usaha, dan membantu masyarakat dalam menjaga
lingkungan. Selain itu, program ini juga berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah
kaca dan membantu Indonesia mencapai target pengurangan emisi sebesar 29% pada tahun
2030.
Program Desa Mandiri Energi adalah contoh nyata dari kegiatan pembangunan berkelanjutan
di Indonesia yang memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan secara seimbang.
Program ini juga berhasil memperkuat kemandirian masyarakat desa dalam mengelola
sumber daya energi mereka sendiri dan meningkatkan kesejahteraan mereka
secara berkelanjutan
CONCLUSION:
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa administrasi pembangunan sangat penting
dalam menciptakan pembangunan berkelanjutan. Dengan perencanaan yang matang,
pengawasan yang ketat, pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan
pengembangan sumber daya manusia yang berkelanjutan, maka pembangunan dapat
dilakukan dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi yang ada. Hal ini
akan memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan lebih berkesinambungan
dalam jangka panjang.
KONTRA SP 2 :
Administrasi pembangunan dapat memicu konflik antara kepentingan ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Beberapa kelompok masyarakat mungkin merasa bahwa kebijakan dan program
pembangunan tidak memperhatikan kepentingan mereka, sehingga dapat memicu konflik
yang merugikan pembangunan.
Administrasi pembangunan bertujuan untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan,
namun sering kali kepentingan ekonomi menjadi prioritas utama, sehingga memicu konflik
dengan kepentingan lingkungan dan sosial.
Kebijakan pembangunan yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi dapat mengabaikan
dampak lingkungan dan sosial dari pembangunan. Sebagai contoh, pembangunan industri
atau perumahan yang tidak mempertimbangkan dampak lingkungan dapat menyebabkan
degradasi lingkungan dan hilangnya habitat alam, yang pada akhirnya dapat mengancam
keberlangsungan hidup spesies-spesies di daerah tersebut. Selain itu, pembangunan yang
tidak memperhatikan kepentingan sosial dapat menyebabkan ketidakadilan sosial dan
ekonomi, serta ketidaksetaraan dalam pembagian manfaat pembangunan. hal ini tentunya
dapat mempengaruhi tatanan sosial dalam pengaplikasiannya seperti kesenjangan sosial yang
terjadi dimana adanya ketidakseimbangan pada kalangan masyarakat. contohnya pantai indah
kampuk (jelasin)
Fokus pada pertumbuhan ekonomi dapat menyebabkan pengabaian terhadap dampak
lingkungan dan sosial yang mungkin timbul dari kebijakan pembangunan. Hal ini dapat
menyebabkan ketidakseimbangan dan ketidakadilan dalam pembangunan, yang pada akhirnya
dapat memicu konflik dan mengancam keberlanjutan pembangunan.
Kebijakan pembangunan yang hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi dapat
mengabaikan dampak lingkungan dan sosial yang mungkin terjadi, seperti kerusakan
lingkungan, ketidaksetaraan sosial, dan pelanggaran hak asasi manusia. Misalnya, kebijakan
pertumbuhan industri yang berlebihan dapat menyebabkan polusi dan degradasi lingkungan
yang merusak kesehatan manusia dan ekosistem alam. Hal ini dapat memicu konflik dengan
kelompok masyarakat yang terdampak, yang pada akhirnya dapat merugikan pembangunan.
konflik masyarakat dapat merugikan pembangunan karena dapat menghambat implementasi
proyek pembangunan dan menunda pembangunan. Beberapa alasan mengapa konflik
masyarakat dapat merugikan pembangunan antara lain:
1. Menghambat implementasi proyek pembangunan: Konflik masyarakat dapat
menghambat implementasi proyek pembangunan karena masyarakat yang tidak
setuju dengan proyek tersebut akan melakukan aksi protes dan menolak
pembangunan, sehingga proyek tersebut tidak dapat dilaksanakan.
2. Menunda pembangunan: Konflik masyarakat dapat menunda pembangunan karena
proyek pembangunan harus ditunda sampai konflik dapat diselesaikan dan
masyarakat sepakat dengan proyek tersebut.
3. Meningkatkan biaya pembangunan: Konflik masyarakat dapat meningkatkan biaya
pembangunan karena pihak yang bertanggung jawab untuk proyek pembangunan
harus memperhitungkan biaya tambahan untuk menyelesaikan konflik tersebut.
4. Menurunkan kepercayaan masyarakat: Konflik masyarakat dapat menurunkan
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan proyek pembangunan yang
dilaksanakan, sehingga dapat mengurangi partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
5. Meningkatkan risiko keamanan: Konflik masyarakat dapat meningkatkan risiko
keamanan karena dapat menyebabkan kerusuhan dan kekerasan yang dapat
membahayakan keamanan dan keselamatan masyarakat dan proyek pembangunan.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pengambil keputusan pembangunan untuk
mengambil tindakan preventif dan mengedepankan partisipasi masyarakat dalam proses
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan untuk meminimalkan konflik masyarakat.
1. EXAMPLE:
Penolakan atas relokasi: Pembangunan ibu kota negara di Kalimantan memerlukan
relokasi penduduk yang bermukim di kawasan tersebut. Penolakan dari masyarakat
atas relokasi ini bisa terjadi karena mereka tidak ingin meninggalkan tempat tinggal
mereka, kehilangan mata pencaharian atau merasa tidak mendapatkan kompensasi
yang layak.
2. Dampak lingkungan: Pembangunan ibu kota negara di Kalimantan dapat
menimbulkan dampak lingkungan yang merugikan masyarakat sekitar. Dampak
lingkungan yang mungkin terjadi adalah polusi udara, air, dan tanah, pengurangan
luas lahan pertanian, dan kerusakan ekosistem yang mengakibatkan bencana alam.
KONTRA
SP 3
Beberapa hal yang tidak diperhatikan dalam pembangunan berkelanjutan yang seharusnya
mampu menciptakan pembangunan yang tidak menimbulkan efek samping bagi lingkungan
dan masyarakat. Karena tadi dari beberapa point yang telah disampaikan bahwa seharusnya
adanya keterlibatan masyarakat dan swasta dalam pembangunan berkelanjutan dan hal
tersebut tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Nyatanya masih banyak kasus
pembangunan berkelanjutan di Indonesia yang tidak memperhatikan lingkungan.
Dapat kita lihat dari bagian lingkungan. Dimana seharusnya pembangunan berkelanjutan
tidak berpihak terhadap bidang ekonomi saja, tapi harus adil dan pelaksanaannya dan harus
matang dalam persiapannya agar tidak ada rencana-rencana yang tidak tepat sasarana dan
agar terfokus pada tujuan utama dari pembangunan berkelanjutan tersebut. Seperti contoh
kasus pembangunan berkelanjutan yang tidak mementingkan aspek lingkungan di Indonesia
adalah pembangunan infrastruktur jalan tol Trans-Jawa. Pembangunan jalan tol Trans-Jawa
yang dilakukan pada tahun 2018 - 2019, merupakan proyek pembangunan infrastruktur yang
menghubungkan berbagai kota besar di Pulau Jawa, termasuk Jakarta, Bandung, Surabaya,
dan Semarang. Pembangunan jalan tol ini dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat
mobilitas dan meningkatkan konektivitas antar wilayah di Pulau Jawa.
Namun, pembangunan jalan tol Trans-Jawa ini juga menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan, seperti:
1. Deforestasi, karena dalam proses pembangunan jalan tol ini, beberapa areal hutan dan
lahan pertanian di wilayah yang dilewati oleh jalan tol ini harus ditebang dan digusur.
Hal ini menyebabkan hilangnya habitat satwa liar dan flora yang dapat menyebabkan
terganggunya keseimbangan ekosistem di wilayah tersebut.
2. Emisi gas rumah kaca: Penggunaan kendaraan pribadi dan truk yang meningkat akibat
adanya jalan tol baru ini menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca yang
membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia.
3. Dampak sosial, Pembangunan jalan tol ini juga dapat menyebabkan pemaksaan
penggusuran tanah dan perumahan warga setempat tanpa kompensasi yang cukup. Hal
ini menyebabkan sejumlah warga kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian
mereka. Pembangunan jalan tol Trans-Jawa juga dapat menyebabkan perubahan sosial
dan budaya di daerah-daerah yang dilalui oleh jalan tol ini. Misalnya, kehadiran jalan tol
dapat memudahkan aksesibilitas warga ke pusat-pusat perbelanjaan di kota besar,
sehingga banyak warga yang beralih dari pola belanja tradisional ke pola belanja modern.
Hal ini dapat memicu terjadinya pergeseran nilai dan identitas budaya di masyarakat
setempat.
Dengan demikian, pembangunan jalan tol Trans-Jawa menjadi contoh kasus pembangunan
yang tidak mementingkan aspek lingkungan dan hanya fokus pada aspek ekonomi dan
mobilitas. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan berkelanjutan harus memperhatikan
aspek lingkungan dan sosial juga, bukan hanya fokus pada aspek ekonomi.
Dampak lain dari pembangunan berkelanjutan yang terjadi yaitu dampak sosial. Dampak
sosial tersebut dapat merugikan masyarakat sekitar yang tinggal disekitar pembangunan tsb.
Dampak sosial, Pembangunan jalan tol ini juga dapat menyebabkan pemaksaan penggusuran
tanah dan perumahan warga setempat tanpa kompensasi yang cukup. Hal ini menyebabkan
sejumlah warga kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian mereka. Akibat dari itu
masyarakat banyak melakukan protes terhadap hal tersebut yang dapat menyebabkan konflik
Pembangunan jalan tol Trans-Jawa juga dapat menyebabkan perubahan sosial dan budaya di
daerah-daerah yang dilalui oleh jalan tol ini. Misalnya, kehadiran jalan tol dapat memudahkan
aksesibilitas warga ke pusat-pusat perbelanjaan di kota besar, sehingga banyak warga yang
beralih dari pola belanja tradisional ke pola belanja modern. Hal ini dapat memicu terjadinya
pergeseran nilai dan identitas budaya di masyarakat setempat. Akibat dari peningkatan
mobilitas masyarakat karena kemudahan akses transportasi. Kemudian juga peningkatan
mobilitas dapat meingkatkan resiko kecelakaan lalu lintas dan polusi udara yang berdampak
buruk bagi masyarakat.
Pemerintah harusnya mempertimbangkan dampak negatif pembangunan tol trans Jawa pada
aspek sosial dan memastikan bahwa proyek tersebut memberikan manfaat yang lebih besar
daripada kerugian yang ditimbulkan. Hal ini dapat dicapai dengan memberikan kompensasi
yang adil bagi warga yang terdampak, melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan, dan memastikan bahwa lingkungan dan kesehatan masyarakat dijaga dengan baik
selama proses pembangunan dan operasi tol.