Anda di halaman 1dari 10

ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DIPERLUKAN DALAM MENCIPTAKAN

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PRO
SP 1
Administrasi pembangunan sangat penting dalam pembangunan berkelanjutan karena
membantu dalam mengelola sumber daya dan memastikan pembangunan yang berkelanjutan,
yaitu pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan
generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Saya percaya bahwa administrasi pembangunan yang baik dan bijaksana sangat penting untuk
mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan yang berkelanjutan harus
mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, serta memastikan bahwa
pembangunan dilakukan dengan memperhatikan kepentingan masyarakat dan lingkungan
serta meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan.

Oleh karena itu, administrasi pembangunan yang baik sangat penting untuk memastikan
bahwa pembangunan dilakukan secara bijaksana dan berkelanjutan. Administrasi
pembangunan yang baik dapat memastikan bahwa keputusan pembangunan didasarkan pada
data dan informasi yang akurat, serta melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dalam
proses pengambilan keputusan.

Dalam hal ini, administrasi pembangunan harus mampu mengintegrasikan ketiga aspek
tersebut dalam proses pembangunan, sehingga pembangunan dapat memberikan manfaat
jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan. Administrasi pembangunan juga harus
memperhatikan penggunaan sumber daya alam secara bijaksana dan menjaga keberlanjutan
lingkungan agar tidak merusak sumber daya alam yang ada.

------------------------------------------ definisi umum ----------------------------------------------------


Administrasi pembangunan menurut Tjokroamidjojo dalam Ngusmanto (2015: 41) adalah
suatu administrasi bagi usaha pembangunan sosial ekonomi yang bersifat dinamis dan
inovatif serta mengupayakan perubahan berbagai aspek kehidupan masyarakat melalui
berbagai pengerahan dan alokasi sumberdaya untuk kegiatan pembangunan. Jadi,
Administrasi pembangunan diharapkan mampu mengimplementasikan kegiatan
pembangunan secara berkelanjutan dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia,
memperbaiki kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kualitas lingkungan, dan menciptakan
pembangunan yang berkelanjutan secara ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dengan demikian,
pembangunan yang dilakukan akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,
tanpa mengorbankan kepentingan generasi yang akan datang.

Menurut World Commission on Environment and Development, pembangunan berkelanjutan


merupakan pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan
kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Pembangunan
berkelanjutan memperhatikan aspek-aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, serta menjaga
keseimbangan antara kebutuhan manusia dengan kesehatan bumi (lingkungan)
yang kita tinggali. Maka, Pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat saat ini tanpa mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang. Dalam
pembangunan berkelanjutan, kepentingan jangka panjang dan lingkungan dipertimbangkan
dalam pengambilan keputusan pembangunan.

Intinya antara Administrasi Pembangunan dan Pembangunan Berkelanjutan adalah bahwa


administrasi pembangunan harus dilakukan secara bijaksana dan berkelanjutan, sehingga
pembangunan dapat berlangsung secara berkesinambungan dan tidak merusak lingkungan
serta memberikan manfaat bagi masyarakat.
-------------------------------------------- garis tema -------------------------------------------------------
Administrasi pembangunan yang baik sangat diperlukan dalam menciptakan pembangunan
berkelanjutan. Berikut yang mendukung pernyataan tersebut:
1. Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan: Administrasi pembangunan
memainkan peran penting dalam mengelola sumber daya alam yang ada agar bisa
digunakan secara berkelanjutan. Dengan mempertimbangkan efek jangka panjang dari
penggunaan sumber daya, pemerintah dapat mengambil tindakan untuk memastikan
bahwa sumber daya tersebut dapat digunakan oleh generasi masa depan.
2. Penyediaan Infrastruktur yang Berkelanjutan: Pembangunan berkelanjutan membutuhkan
infrastruktur yang baik dan berkelanjutan. Administrasi pembangunan dapat memastikan
bahwa infrastruktur yang dibangun memiliki efisiensi energi, meminimalkan dampak
lingkungan dan menciptakan kesetaraan akses bagi semua.
3. Pengembangan Ekonomi yang Berkelanjutan: Administrasi pembangunan dapat
memainkan peran penting dalam membantu mengembangkan ekonomi yang
berkelanjutan. Dengan mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial dari kebijakan
ekonomi, pemerintah dapat memastikan bahwa ekonomi yang dibangun dapat
berkelanjutan dalam jangka panjang dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.
4. Penyediaan Layanan Dasar yang Berkelanjutan: Administrasi pembangunan dapat
membantu memastikan penyediaan layanan dasar yang berkelanjutan, seperti air bersih,
sanitasi, kesehatan, dan pendidikan. Dengan memastikan bahwa layanan dasar ini
tersedia secara luas dan efektif, pemerintah dapat membantu memastikan bahwa
masyarakat dapat hidup dalam kondisi yang sehat dan aman.

Dengan semua ini di pertimbangkan, penting untuk diakui bahwa pembangunan yang
berkelanjutan bukanlah hal yang mudah untuk dicapai. Namun, dengan administrasi
pembangunan yang baik, pemerintah dapat memastikan bahwa tindakan yang diambil dalam
pembangunan tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini, tetapi juga
mempertimbangkan kebutuhan generasi yang akan datang.

------------------------------------- menyatakan sikap pendirian -----------------------------------------

Saya menyetujui adanya mosi tersebut, maka dari itu :

Administrasi pembangunan dapat memberikan kontribusi penting dalam upaya menuju


pembangunan berkelanjutan. Beberapa kontribusi yang dapat diberikan oleh administrasi
pembangunan antara lain:

a. Merancang dan melaksanakan kebijakan pembangunan yang berkelanjutan: Administrasi


pembangunan dapat merancang dan melaksanakan kebijakan yang berfokus pada
pembangunan yang berkelanjutan, seperti mengadopsi strategi pengurangan emisi gas
rumah kaca, meningkatkan penggunaan energi terbarukan, meningkatkan efisiensi
penggunaan air dan energi, dan lain sebagainya.

b. Menjalin kerja sama dengan sektor swasta dan masyarakat: Administrasi pembangunan
dapat menjalin kemitraan dengan sektor swasta dan masyarakat untuk meningkatkan
kesadaran akan isu-isu lingkungan dan sosial yang terkait dengan pembangunan
berkelanjutan. Hal ini dapat membantu menciptakan kesadaran dan partisipasi dalam
upaya menuju pembangunan yang berkelanjutan.

c. Membangun infrastruktur yang berkelanjutan: Administrasi pembangunan dapat


membangun infrastruktur yang berkelanjutan, seperti jaringan transportasi massal yang
ramah lingkungan, jaringan energi terbarukan, dan infrastruktur hijau. Hal ini akan
membantu mempercepat transisi menuju ekonomi berkelanjutan.
d. Menyediakan pendidikan dan pelatihan: Administrasi pembangunan dapat menyediakan
pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat, khususnya yang berada di wilayah pedesaan,
tentang teknologi yang berkelanjutan dan praktik pertanian yang ramah lingkungan. Hal
ini akan membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan juga memperkuat
ekonomi lokal.

e. Menyediakan akses ke sumber daya alam secara berkelanjutan: Administrasi


pembangunan dapat menyediakan akses ke sumber daya alam secara berkelanjutan,
seperti hutan dan air. Hal ini akan membantu memperkuat keberlanjutan ekonomi
masyarakat dan juga memastikan bahwa sumber daya alam tersebut tersedia untuk
generasi mendatang.

Dalam kesimpulannya, administrasi pembangunan memiliki peran yang penting dalam


pembangunan berkelanjutan. Dengan merancang dan melaksanakan kebijakan yang
berkelanjutan, membangun infrastruktur yang berkelanjutan, dan menyediakan pendidikan
dan pelatihan bagi masyarakat, administrasi pembangunan dapat membantu mewujudkan visi
pembangunan yang berkelanjutan dan menciptakan masa depan yang lebih baik
bagi semua orang.

Pembangunan berkelanjutan adalah suatu konsep pembangunan yang bertujuan untuk


memenuhi kebutuhan manusia saat ini tanpa merusak kemampuan generasi mendatang untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Dalam hal ini, pembangunan berkelanjutan harus
memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan secara seimbang.

1. Ekonomi: Pembangunan berkelanjutan harus dapat meningkatkan perekonomian secara


berkelanjutan. Dalam hal ini, pembangunan harus menghasilkan lapangan kerja yang
layak dan memadai bagi masyarakat, meningkatkan pendapatan rakyat, serta
menghasilkan keuntungan yang adil dan berkelanjutan bagi pelaku ekonomi.
2. Sosial: Pembangunan berkelanjutan juga harus memperhatikan aspek sosial. Dalam hal
ini, pembangunan harus menciptakan kesempatan yang sama bagi semua orang,
meningkatkan akses ke layanan publik seperti kesehatan, pendidikan, dan perumahan
yang layak, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan.
3. Lingkungan: Pembangunan berkelanjutan harus juga memperhatikan aspek lingkungan.
Dalam hal ini, pembangunan harus dilakukan dengan memperhatikan kelestarian alam
dan sumber daya alam yang ada, serta meminimalkan dampak buruk pada lingkungan
seperti polusi udara, air, dan tanah. Selain itu, pembangunan harus dilakukan dengan
memperhatikan prinsip ramah lingkungan, seperti penggunaan energi yang efisien dan
sumber daya terbarukan.

Jadi dengan demikian, pembangunan berkelanjutan dapat memberikan manfaat jangka


panjang bagi masyarakat dan lingkungan, serta memastikan keberlangsungan kehidupan
manusia di masa yang akan datang.

KONTRA SP 1

Meskipun administrasi pembangunan dapat memberikan manfaat dalam menciptakan


pembangunan berkelanjutan, ada beberapa hal kontra yang perlu diperhatikan, di antaranya:

1. Terlalu Fokus pada Pertumbuhan Ekonomi: Administrasi pembangunan seringkali terlalu


fokus pada pertumbuhan ekonomi tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan dan
sosial yang mungkin timbul. Hal ini dapat menyebabkan degradasi lingkungan dan
kesenjangan sosial yang semakin besar. Seperti contoh pembangunan Proyek
infrastruktur seperti PLTA juga sering menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Misalnya, pembangunan bendungan dan PLTA
dapat merusak ekosistem sungai dan hutan, serta merugikan masyarakat yang
menggantungkan hidupnya pada sumber daya alam tersebut.

2. Kurang Memperhatikan Partisipasi Masyarakat: Pembangunan berkelanjutan harus


melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif dan memperhatikan aspirasi dan
kebutuhan masyarakat setempat. Namun, administrasi pembangunan seringkali kurang
memperhatikan hal ini dan lebih banyak berfokus pada kepentingan pemerintah atau
investor.

3. Tidak Memperhatikan Dampak Jangka Panjang: Administrasi pembangunan seringkali


hanya memperhatikan dampak jangka pendek dan tidak mempertimbangkan dampak
jangka panjang yang mungkin timbul. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan
lingkungan dan sosial yang signifikan di masa depan.

4. Kurangnya Koordinasi Antar Sektor: Pembangunan berkelanjutan memerlukan


koordinasi antar sektor dan lintas sektor untuk memastikan bahwa pembangunan yang
dilakukan berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan dan sosial. Namun, administrasi
pembangunan seringkali kurang memperhatikan hal ini dan hanya berfokus pada sektor
tertentu saja.

Dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa administrasi pembangunan perlu diperhatikan
secara seksama agar dapat berkontribusi secara maksimal dalam menciptakan pembangunan
berkelanjutan. Administrasi pembangunan yang baik harus mempertimbangkan dampak
lingkungan, sosial, dan ekonomi secara seimbang dan memperhatikan partisipasi masyarakat
serta koordinasi antar sektor.

Mengenai administrasi pembangunan diperlukan dalam pembangunan berkelanjutan


sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Sebaliknya, administrasi pembangunan yang baik dan
bijaksana sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
Administrasi pembangunan yang baik dapat memastikan bahwa pembangunan dilakukan
secara bijaksana dan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Administrasi pembangunan yang baik dapat memastikan bahwa keputusan
pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat, serta melibatkan partisipasi
aktif dari masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.Sementara itu, pembangunan yang
tidak dilakukan dengan administrasi yang baik dapat berdampak negatif pada lingkungan dan
kesejahteraan masyarakat, seperti kerusakan lingkungan, ketimpangan ekonomi, dan konflik
sosial. Oleh karena itu, penting untuk memiliki administrasi pembangunan yang baik dalam
pembangunan berkelanjutan, agar pembangunan dapat memberikan manfaat jangka panjang
bagi masyarakat dan lingkungan. Administrasi pembangunan yang baik dapat memastikan
bahwa pembangunan dilakukan dengan memperhatikan kepentingan masyarakat dan
lingkungan serta meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan.

Dalam hal ini, debat yang perlu dilakukan bukanlah mengenai apakah administrasi
pembangunan diperlukan atau tidak, melainkan bagaimana meningkatkan kualitas
administrasi pembangunan agar lebih baik dan lebih berkesinambungan dalam mencapai
pembangunan yang berkelanjutan.

--------------------------------------------------- selesai ----------------------------------------------------

PRO

SP 2
Administrasi pembangunan membantu mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Hal ini penting untuk
menciptakan pembangunan yang berkelanjutan secara ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Dalam praktiknya, administrasi pembangunan berkelanjutan mempertimbangkan
interaksi antara tiga aspek ini, sehingga kebijakan dan program pembangunan dapat
mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan
sosial, dan menjaga kelestarian lingkungan.
Misalnya, dalam perencanaan pembangunan transportasi, administrasi pembangunan
berkelanjutan akan mempertimbangkan aspek ekonomi seperti biaya pembangunan dan
operasi, aspek sosial seperti aksesibilitas dan kenyamanan pengguna, serta aspek lingkungan
seperti emisi gas rumah kaca dan dampak terhadap keanekaragaman hayati. Hal ini dapat
membantu memastikan bahwa kebijakan dan program transportasi tidak hanya berfokus pada
pengembangan jaringan transportasi yang efisien secara ekonomi, tetapi juga
mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan.
Dalam praktik administrasi pembangunan berkelanjutan, aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan tidak dipertimbangkan secara terpisah, melainkan diintegrasikan menjadi satu
kesatuan yang utuh. Hal ini membantu memastikan bahwa pembangunan berkelanjutan
mencapai hasil yang diinginkan secara ekonomi, sosial, dan lingkungan secara seimbang, dan
mampu memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan kepentingan generasi
mendatang.
Pembangunan berkelanjutan adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk mencapai
keseimbangan antara pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Administrasi
pembangunan, yang merupakan proses pengelolaan dan pengawasan pembangunan di suatu
daerah atau negara, dapat memainkan peran penting dalam menciptakan pembangunan
berkelanjutan.
1. Pertama-tama administrasi pembangunan dapat membantu dalam perencanaan
pembangunan yang berkelanjutan. Dengan adanya perencanaan yang matang, maka
pembangunan dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan,
sosial, dan ekonomi. Hal ini akan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan
dan masyarakat, serta memastikan keberlanjutan pembangunan dalam jangka panjang.
2. Kedua, administrasi pembangunan juga dapat mengawasi dan memantau pelaksanaan
pembangunan. Dengan adanya pengawasan yang ketat, maka pembangunan dapat
dilakukan dengan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial yang ada. Hal ini akan
mengurangi dampak negatif pembangunan, seperti kerusakan lingkungan dan konflik
sosial.
3. Ketiga, administrasi pembangunan juga dapat membantu dalam pemanfaatan sumber
daya alam yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan sumber daya alam dengan cara
yang berkelanjutan, maka pembangunan dapat berlangsung tanpa mengorbankan
lingkungan dan masyarakat. Hal ini akan menghasilkan pembangunan yang
berkelanjutan dan lebih berkesinambungan dalam jangka panjang.
4. Keempat, administrasi pembangunan juga dapat membantu dalam pengembangan
sumber daya manusia yang berkelanjutan. Dengan pengembangan sumber daya
manusia yang berkelanjutan, maka masyarakat dapat mengembangkan kemampuan
dan keterampilannya untuk memanfaatkan sumber daya alam dengan cara yang
berkelanjutan. Hal ini akan memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan lebih
berkesinambungan dalam jangka panjang.

Landasan hukum dari administrasi pembangunan sangat penting dalam menciptakan


pembangunan berkelanjutan karena dapat menjamin bahwa setiap kegiatan pembangunan
yang dilakukan telah sesuai dengan hukum yang berlaku dan memperhatikan aspek sosial,
ekonomi, dan lingkungan.
 UUD 1945
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 menjadi
landasan hukum yang sangat penting dalam pembangunan berkelanjutan karena
memberikan dasar dan panduan dalam mengembangkan kebijakan dan program
pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal


Undang-Undang ini memberikan dasar hukum bagi kegiatan investasi di
Indonesia dan mengatur tentang persyaratan, prosedur, dan bentuk-bentuk
investasi yang dapat dilakukan. Dalam pembangunan berkelanjutan, penting
untuk memastikan bahwa investasi yang dilakukan tidak merusak lingkungan dan
memperhatikan hak-hak masyarakat.

 Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup
Undang-Undang ini memberikan dasar hukum bagi pengelolaan
lingkungan hidup yang berkelanjutan. Dalam administrasi pembangunan, penting
untuk memperhatikan aspek lingkungan hidup agar pembangunan tidak merusak
alam dan lingkungan hidup.

 Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya
Peraturan ini menetapkan aturan-aturan dalam pengelolaan sumber daya alam hayati
dan ekosistemnya yang berkelanjutan. Dalam administrasi pembangunan, penting untuk
memperhatikan aspek konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya agar pembangunan
dapat berlangsung berkelanjutan.

EXAMPLE:

Salah satu contoh nyata kegiatan pembangunan berkelanjutan di Indonesia adalah Program
Desa Mandiri Energi (PDM) yang diluncurkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) pada tahun 2017. PDM bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat di
desa terpencil dan terisolasi ke sumber energi yang terjangkau, ramah lingkungan, dan
berkelanjutan.
PDM menyediakan bantuan teknis dan modal bagi masyarakat desa untuk membangun
instalasi energi terbarukan seperti panel surya, turbin angin, dan generator hidrolik. Selain itu,
program ini juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat dalam
pengelolaan energi dan pengembangan usaha yang terkait dengan energi terbarukan.
PDM berhasil memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat desa, seperti mengurangi
biaya energi, meningkatkan produktivitas usaha, dan membantu masyarakat dalam menjaga
lingkungan. Selain itu, program ini juga berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah
kaca dan membantu Indonesia mencapai target pengurangan emisi sebesar 29% pada tahun
2030.
Program Desa Mandiri Energi adalah contoh nyata dari kegiatan pembangunan berkelanjutan
di Indonesia yang memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan secara seimbang.
Program ini juga berhasil memperkuat kemandirian masyarakat desa dalam mengelola
sumber daya energi mereka sendiri dan meningkatkan kesejahteraan mereka
secara berkelanjutan

CONCLUSION:
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa administrasi pembangunan sangat penting
dalam menciptakan pembangunan berkelanjutan. Dengan perencanaan yang matang,
pengawasan yang ketat, pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan
pengembangan sumber daya manusia yang berkelanjutan, maka pembangunan dapat
dilakukan dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi yang ada. Hal ini
akan memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan lebih berkesinambungan
dalam jangka panjang.
KONTRA SP 2 :
Administrasi pembangunan dapat memicu konflik antara kepentingan ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Beberapa kelompok masyarakat mungkin merasa bahwa kebijakan dan program
pembangunan tidak memperhatikan kepentingan mereka, sehingga dapat memicu konflik
yang merugikan pembangunan.
Administrasi pembangunan bertujuan untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan,
namun sering kali kepentingan ekonomi menjadi prioritas utama, sehingga memicu konflik
dengan kepentingan lingkungan dan sosial.
Kebijakan pembangunan yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi dapat mengabaikan
dampak lingkungan dan sosial dari pembangunan. Sebagai contoh, pembangunan industri
atau perumahan yang tidak mempertimbangkan dampak lingkungan dapat menyebabkan
degradasi lingkungan dan hilangnya habitat alam, yang pada akhirnya dapat mengancam
keberlangsungan hidup spesies-spesies di daerah tersebut. Selain itu, pembangunan yang
tidak memperhatikan kepentingan sosial dapat menyebabkan ketidakadilan sosial dan
ekonomi, serta ketidaksetaraan dalam pembagian manfaat pembangunan. hal ini tentunya
dapat mempengaruhi tatanan sosial dalam pengaplikasiannya seperti kesenjangan sosial yang
terjadi dimana adanya ketidakseimbangan pada kalangan masyarakat. contohnya pantai indah
kampuk (jelasin)
Fokus pada pertumbuhan ekonomi dapat menyebabkan pengabaian terhadap dampak
lingkungan dan sosial yang mungkin timbul dari kebijakan pembangunan. Hal ini dapat
menyebabkan ketidakseimbangan dan ketidakadilan dalam pembangunan, yang pada akhirnya
dapat memicu konflik dan mengancam keberlanjutan pembangunan.
Kebijakan pembangunan yang hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi dapat
mengabaikan dampak lingkungan dan sosial yang mungkin terjadi, seperti kerusakan
lingkungan, ketidaksetaraan sosial, dan pelanggaran hak asasi manusia. Misalnya, kebijakan
pertumbuhan industri yang berlebihan dapat menyebabkan polusi dan degradasi lingkungan
yang merusak kesehatan manusia dan ekosistem alam. Hal ini dapat memicu konflik dengan
kelompok masyarakat yang terdampak, yang pada akhirnya dapat merugikan pembangunan.
konflik masyarakat dapat merugikan pembangunan karena dapat menghambat implementasi
proyek pembangunan dan menunda pembangunan. Beberapa alasan mengapa konflik
masyarakat dapat merugikan pembangunan antara lain:
1. Menghambat implementasi proyek pembangunan: Konflik masyarakat dapat
menghambat implementasi proyek pembangunan karena masyarakat yang tidak
setuju dengan proyek tersebut akan melakukan aksi protes dan menolak
pembangunan, sehingga proyek tersebut tidak dapat dilaksanakan.
2. Menunda pembangunan: Konflik masyarakat dapat menunda pembangunan karena
proyek pembangunan harus ditunda sampai konflik dapat diselesaikan dan
masyarakat sepakat dengan proyek tersebut.
3. Meningkatkan biaya pembangunan: Konflik masyarakat dapat meningkatkan biaya
pembangunan karena pihak yang bertanggung jawab untuk proyek pembangunan
harus memperhitungkan biaya tambahan untuk menyelesaikan konflik tersebut.
4. Menurunkan kepercayaan masyarakat: Konflik masyarakat dapat menurunkan
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan proyek pembangunan yang
dilaksanakan, sehingga dapat mengurangi partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
5. Meningkatkan risiko keamanan: Konflik masyarakat dapat meningkatkan risiko
keamanan karena dapat menyebabkan kerusuhan dan kekerasan yang dapat
membahayakan keamanan dan keselamatan masyarakat dan proyek pembangunan.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pengambil keputusan pembangunan untuk
mengambil tindakan preventif dan mengedepankan partisipasi masyarakat dalam proses
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan untuk meminimalkan konflik masyarakat.
1. EXAMPLE:
Penolakan atas relokasi: Pembangunan ibu kota negara di Kalimantan memerlukan
relokasi penduduk yang bermukim di kawasan tersebut. Penolakan dari masyarakat
atas relokasi ini bisa terjadi karena mereka tidak ingin meninggalkan tempat tinggal
mereka, kehilangan mata pencaharian atau merasa tidak mendapatkan kompensasi
yang layak.
2. Dampak lingkungan: Pembangunan ibu kota negara di Kalimantan dapat
menimbulkan dampak lingkungan yang merugikan masyarakat sekitar. Dampak
lingkungan yang mungkin terjadi adalah polusi udara, air, dan tanah, pengurangan
luas lahan pertanian, dan kerusakan ekosistem yang mengakibatkan bencana alam.

-------------------------------------------- SP 2 Selesai -----------------------------------------------------


PRO
SP 3
Keseimbangan aspek yang perlu dilakukan dalam pembangunan berkelanjutan, agar
tercapainya target pembangunan yang berkelanjutan yang dapat digunakan dalam jangka
waktu yang panjang :

Sosial: Pembangunan harus mencakup seluruh lapisan masyarakat dengan memberikan


kesempatan yang sama untuk memperoleh manfaat dari pembangunan. Kebijakan dan
program yang diimplementasikan harus memperhatikan kebutuhan masyarakat termasuk
masyarakat yang berada di daerah terpencil dan marginal. Selain itu, partisipasi masyarakat
dalam pembangunan harus diutamakan agar dapat meningkatkan rasa memiliki terhadap
pembangunan. Seperti contoh kasus pembangunan berkelanjutan yang mementingkan aspek
lingkungan yaitu pengembangan energi terbaharukan di Indonesia. Dalam beberapa tahun
terakhir, pemerintah Indonesia telah memperkuat fokus pada pengembangan sumber energi
terbarukan, seperti energi angin, energi surya, dan bioenergi. Pengembangan sumber energi
terbarukan ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang tidak
hanya terbatas, tetapi juga menyebabkan dampak negatif pada lingkungan seperti polusi udara,
perubahan iklim, dan kerusakan lingkungan.
Salah satu contoh kasus pengembangan energi terbarukan adalah Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS) di Desa Bongkasa, Bali. PLTS ini adalah proyek pengembangan energi
terbarukan pertama yang dibangun di Bali. Dengan kapasitas 25 kilowatt, PLTS ini mampu
memberikan listrik yang dibutuhkan oleh sekitar 100 keluarga di desa tersebut. Proyek ini
membantu mendorong pengembangan ekonomi lokal, meningkatkan akses energi bersih, dan
mengurangi emisi karbon.
Selain PLTS, ada juga proyek PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) di Sidrap, Sulawesi
Selatan, yang merupakan salah satu proyek energi terbarukan terbesar di Asia Tenggara
dengan kapasitas 75 megawatt. Proyek ini dapat menyediakan energi bersih yang mencukupi
untuk 70.000 rumah tangga, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan
mengurangi emisi karbon. Pembangunan proyek ini juga memberikan dampak positif pada
ekonomi lokal dengan meningkatkan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat setempat.
Dalam kedua proyek tersebut, aspek lingkungan diutamakan sebagai salah satu prioritas.

Ekonomi: Pembangunan harus berorientasi pada pengembangan ekonomi yang berkelanjutan


dengan menekankan pada penggunaan sumber daya alam yang efisien dan menjaga
keseimbangan antara kepentingan bisnis dan kepentingan masyarakat. Selain itu,
pembangunan harus memperhatikan pengembangan sektor ekonomi kreatif dan inovatif yang
dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Contohnya adalah pengembangan
pariwisata di Bali. Pengembangan pariwisata di Bali telah memberikan kontribusi signifikan
terhadap ekonomi Indonesia dengan menyediakan lapangan kerja dan meningkatkan
pendapatan daerah.
Namun, pengembangan pariwisata di Bali juga telah menyebabkan dampak lingkungan yang
signifikan, seperti degradasi lingkungan, pencemaran air, dan kehilangan habitat alam. Oleh
karena itu, pemerintah dan masyarakat setempat telah mengambil tindakan untuk
mengembangkan pariwisata secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan dampak
lingkungan dan sosial yang mungkin terjadi.
Misalnya, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk melindungi keanekaragaman
hayati dan lingkungan alam Bali melalui pengelolaan kawasan konservasi dan peningkatan
kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat lokal. Selain itu, pengusaha pariwisata juga
telah memperkenalkan praktik-praktik ramah lingkungan, seperti penggunaan energi
terbarukan dan sistem pengolahan air limbah yang efektif. Dengan mempertimbangkan
dampak lingkungan dan sosial yang signifikan, pengembangan pariwisata di Bali dapat
menjadi contoh sukses dari pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan aspek ekonomi.
Dengan demikian, pembangunan berkelanjutan dapat memberikan manfaat ekonomi yang
berkelanjutan tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Lingkungan: Pembangunan harus dilakukan dengan memperhatikan lingkungan dan


konservasi sumber daya alam. Kebijakan dan program harus memprioritaskan penggunaan
teknologi yang ramah lingkungan dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam.
Selain itu, perlu ada pengawasan yang ketat terhadap aktivitas industri dan kegiatan yang
berdampak buruk terhadap lingkungan.
Salah satu contoh kasus pada PT. Unilever Indonesia Tbk. sebagai produsen produk-produk
konsumen seperti sabun mandi, sampo, pasta gigi, dan produk makanan.
Unilever Indonesia telah menerapkan program Sustainable Living Plan yang bertujuan untuk
mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan. Program ini mencakup tiga pilar utama yaitu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan sumber daya yang
berkelanjutan. Untuk memperhatikan aspek lingkungan, Unilever Indonesia telah mengambil
berbagai tindakan seperti:
1. Penggunaan energi terbarukan: Unilever Indonesia telah menginvestasikan dalam
energi terbarukan seperti tenaga surya dan energi biomassa untuk mengurangi
penggunaan energi fosil.
2. Reduksi limbah: Unilever Indonesia telah mengurangi limbah produksi dengan
melakukan reuse, recycle, dan recovery.
3. Green factory: Unilever Indonesia juga telah membangun pabrik-pabrik hijau yang
ramah lingkungan dan hemat energi.
4. Kemasan berkelanjutan: Unilever Indonesia telah mengembangkan kemasan produk
yang ramah lingkungan dan mudah didaur ulang.
Melalui program Sustainable Living Plan, Unilever Indonesia telah berhasil mencapai target-
targetnya untuk mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai contoh, pada tahun 2020, Unilever Indonesia berhasil mengurangi emisi gas rumah
kaca sebesar 67% dari level baseline tahun 2008 dan telah menyediakan akses ke sanitasi
yang layak bagi lebih dari 1,8 juta orang melalui program Lifebuoy School of 5.
Dengan demikian, Unilever Indonesia merupakan contoh sukses dari pembangunan
berkelanjutan dalam industri yang memperhatikan aspek lingkungan. Melalui program
Sustainable Living Plan, Unilever Indonesia telah membuktikan bahwa industri dapat tumbuh
secara berkelanjutan tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan
masyarakat.

KONTRA
SP 3

Beberapa hal yang tidak diperhatikan dalam pembangunan berkelanjutan yang seharusnya
mampu menciptakan pembangunan yang tidak menimbulkan efek samping bagi lingkungan
dan masyarakat. Karena tadi dari beberapa point yang telah disampaikan bahwa seharusnya
adanya keterlibatan masyarakat dan swasta dalam pembangunan berkelanjutan dan hal
tersebut tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Nyatanya masih banyak kasus
pembangunan berkelanjutan di Indonesia yang tidak memperhatikan lingkungan.

Dapat kita lihat dari bagian lingkungan. Dimana seharusnya pembangunan berkelanjutan
tidak berpihak terhadap bidang ekonomi saja, tapi harus adil dan pelaksanaannya dan harus
matang dalam persiapannya agar tidak ada rencana-rencana yang tidak tepat sasarana dan
agar terfokus pada tujuan utama dari pembangunan berkelanjutan tersebut. Seperti contoh
kasus pembangunan berkelanjutan yang tidak mementingkan aspek lingkungan di Indonesia
adalah pembangunan infrastruktur jalan tol Trans-Jawa. Pembangunan jalan tol Trans-Jawa
yang dilakukan pada tahun 2018 - 2019, merupakan proyek pembangunan infrastruktur yang
menghubungkan berbagai kota besar di Pulau Jawa, termasuk Jakarta, Bandung, Surabaya,
dan Semarang. Pembangunan jalan tol ini dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat
mobilitas dan meningkatkan konektivitas antar wilayah di Pulau Jawa.
Namun, pembangunan jalan tol Trans-Jawa ini juga menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan, seperti:
1. Deforestasi, karena dalam proses pembangunan jalan tol ini, beberapa areal hutan dan
lahan pertanian di wilayah yang dilewati oleh jalan tol ini harus ditebang dan digusur.
Hal ini menyebabkan hilangnya habitat satwa liar dan flora yang dapat menyebabkan
terganggunya keseimbangan ekosistem di wilayah tersebut.
2. Emisi gas rumah kaca: Penggunaan kendaraan pribadi dan truk yang meningkat akibat
adanya jalan tol baru ini menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca yang
membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia.
3. Dampak sosial, Pembangunan jalan tol ini juga dapat menyebabkan pemaksaan
penggusuran tanah dan perumahan warga setempat tanpa kompensasi yang cukup. Hal
ini menyebabkan sejumlah warga kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian
mereka. Pembangunan jalan tol Trans-Jawa juga dapat menyebabkan perubahan sosial
dan budaya di daerah-daerah yang dilalui oleh jalan tol ini. Misalnya, kehadiran jalan tol
dapat memudahkan aksesibilitas warga ke pusat-pusat perbelanjaan di kota besar,
sehingga banyak warga yang beralih dari pola belanja tradisional ke pola belanja modern.
Hal ini dapat memicu terjadinya pergeseran nilai dan identitas budaya di masyarakat
setempat.
Dengan demikian, pembangunan jalan tol Trans-Jawa menjadi contoh kasus pembangunan
yang tidak mementingkan aspek lingkungan dan hanya fokus pada aspek ekonomi dan
mobilitas. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan berkelanjutan harus memperhatikan
aspek lingkungan dan sosial juga, bukan hanya fokus pada aspek ekonomi.

Dampak lain dari pembangunan berkelanjutan yang terjadi yaitu dampak sosial. Dampak
sosial tersebut dapat merugikan masyarakat sekitar yang tinggal disekitar pembangunan tsb.
Dampak sosial, Pembangunan jalan tol ini juga dapat menyebabkan pemaksaan penggusuran
tanah dan perumahan warga setempat tanpa kompensasi yang cukup. Hal ini menyebabkan
sejumlah warga kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian mereka. Akibat dari itu
masyarakat banyak melakukan protes terhadap hal tersebut yang dapat menyebabkan konflik
Pembangunan jalan tol Trans-Jawa juga dapat menyebabkan perubahan sosial dan budaya di
daerah-daerah yang dilalui oleh jalan tol ini. Misalnya, kehadiran jalan tol dapat memudahkan
aksesibilitas warga ke pusat-pusat perbelanjaan di kota besar, sehingga banyak warga yang
beralih dari pola belanja tradisional ke pola belanja modern. Hal ini dapat memicu terjadinya
pergeseran nilai dan identitas budaya di masyarakat setempat. Akibat dari peningkatan
mobilitas masyarakat karena kemudahan akses transportasi. Kemudian juga peningkatan
mobilitas dapat meingkatkan resiko kecelakaan lalu lintas dan polusi udara yang berdampak
buruk bagi masyarakat.
Pemerintah harusnya mempertimbangkan dampak negatif pembangunan tol trans Jawa pada
aspek sosial dan memastikan bahwa proyek tersebut memberikan manfaat yang lebih besar
daripada kerugian yang ditimbulkan. Hal ini dapat dicapai dengan memberikan kompensasi
yang adil bagi warga yang terdampak, melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan, dan memastikan bahwa lingkungan dan kesehatan masyarakat dijaga dengan baik
selama proses pembangunan dan operasi tol.

Anda mungkin juga menyukai