Anda di halaman 1dari 17

CABOR

(Cabang Olahraga)

Sepak Takraw Panahan

Oleh:
Intan Nur Azizah/26
Eka Aprilia/25
X Animasi 2
1.Sepak Takraw
a. Pengertian
Sepak takraw adalah arti permainan bola voli kaki, dimana dalam permainan ini setiap
pemain bersentuhan dan juga menangani bola hanya dengan menggunakan kaki, lutut, dada,
dan kepala mereka. Aturan dan peraturan permainan ini sangat mirip dengan bola voli. Sepak
takraw yang sangat populer di Asia Tenggara. Bola yang digunakan dalam permainan yaitu
bola rotan atau sintetis.
b. Sejarah
Sepak Takraw berasal dari Malaysia sekitar 500 tahun yang lalu. Pada abad ke-15,
sebagian besar dimainkan oleh mahkamah kerajaan. Sekitar abad ke-16, permainan ini
tersebar di seluruh Indonesia, di mana orang menyebutnya Sepak Raga.

Pada tahun 1940, versi permainan dengan menggunakan net dari permainan ini tersebar di
seluruh Asia Tenggara dan aturan serta regulasi formal untuk permainan ini pun dibentuk.
Kompetisi resmi Sepak Takraw pertama diadakan di klub renang pada 16 Mei 1945 di
Penang di mana tim yang sebagian besar dari berbagai desa di Penang berpartisipasi di
dalamnya.

Selama periode itu, permainan dulu disebut Sepak Raga Jaring. Perlahan-lahan permainan
menyebar ke seluruh Asia Tenggara dan sekitar tahun 1950-an, permainan itu dimainkan di
hampir setiap sekolah. Federasi Sepak Raga Malaysia didirikan pada 1960 di Penang dan
pada 1965 dimasukkan ke dalam South Peninsular Games Asia Tenggara.

Itu kemudian secara resmi disebut sebagai Sepak Takraw dan pada tahun 1965 Federasi
Sepak Takraw Asia (ASTAF) didirikan sebagai komite yang mengatur olahraga. Pada tahun
1992, Federasi Sepak Takraw Internasional (ISTAF) dibentuk sebagai badan pengatur
permainan dunia.

Meskipun Sepak Takraw cukup populer di negara-negara Asia Tenggara, popularitasnya juga
menyebar di bagian lain dunia termasuk negara-negara Eropa dan Amerika. Di Los Angeles,
sudah ada komunitas Sepak Takraw yang membiasakan permainan di seluruh negeri. Di
Kanada juga, gim ini telah mengalami popularitas yang luas.

c. Tujuan Sepak Takraw


Tujuan dari permainan sepak takraw adalah untuk memukul bola melewati jaring atau
net ke area lapangan lawan untuk mencetak poin. Pemain diizinkan menggunakan kaki,
kepala, dan dada untuk menghubungi bola, tetapi setiap kontak dengan tangan atau tangan
merupakan pelanggaran aturan.

Kompetisi dan turnamen dijalankan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang ditetapkan
oleh Federasi Sepak Takraw Internasional (ISTAF). Semua peralatan dan pakaian harus
mematuhi spesifikasi yang ditetapkan oleh ISTAF.
d. Teknik Sepak Takraw
Teknik dasar sepak dalam permainan sepak takraw menurut Ratinus Darwis, diantaranya
yaitu:

1.Sepak Sila

Sepak sila ialah teknik menyepak bola yang dilakukan dengan menggunakan kaki bagian
dalam. Teknik tersebut berguna untuk menerima dan menimang bola, serta mengumpan dan
menyelamatkan bola dari serangan lawan.

2.Sepak Kuda (Sepak Kura)

Sepak kuda atau sepak kura ialah teknik menyepak dengan menggunakan kura kaki atau
dengan punggung kaki, yang berguna untuk menyelamatkan bola dari serangan lawan,
memainkan bola dengan usaha menyelamatkan bola dan mengambil bola yang rendah.

3.Sepak Cungkil

Sepak cungkil ialah teknik menyepak bola dengan menggunakan kaki (jari kaki), yang
berguna untuk mengambil bola yang jauh, rendah dan bola-bola yang liar pantulan dari
bloking.

4.Menapak

Menapak ialah teknik menyepak bola yang dilakukan dengan menggunakan telapak kaki.
Teknik ini berguna untuk melakukan smash atau pukulan ke pihak lawan, menahan atau
membloking smash dari pihak lawan dan menyelamatkan bola yang berada di dekat net atau
jarring.

5.Sepak Simpuh atau Sepak Badek

Sepak badek ialah teknik menyepak bola dengan kaki bagian luar atau samping luar, yang
berguna untuk menyelamatkan bola dari pihak lawan dan mengontrol bola dalam upaya
penyelamatan.

6.Main Kepala (heading)

Main kepala (heading) ialah teknik memainkan bola yang dilakukan dengan kepala. Teknik
ini berguna untuk menerima bola pertama dari pihak lawan, meyelamatkan bola dari serangan
lawan.

7.Mendada

Mendada ialah memainkan bola dengan dada, yang berguna untuk mengontrol bola untuk
dapat dimainkan selanjutnya.

8.Memaha
Memaha ialah memainkan bola dengan paha dalam usaha mengontrol bola, yang berguna
untuk menahan, menerima dan menyelamatkan bola dari serangan lawan.

9,Membahu

Membahu ialah memainkan bola dengan bahu sebagai upaya untuk mempertahankan diri dari
serangan pihak lawan yang mendadak. Dalam hal ini pihak pertahanan dalam keadaan
terdesak dan dalam posisi yang kurang baik.

e. Aturan Permainan Sepak Takraw


Peraturan yang sangat mendasar dari permainan ini adalah sebagai berikut :

1. Pertandingan dilakukan antara dua tim, yang masing-maisng tim terdiri atas 3 orang pemain.
2. Pertukaran tempat akan dilakukan setelah ada satu tim yang mencapai skor 8.
3. lstirahat diberikan lima menit sebelum pertandingan set terakhir dimulai.
4. Posisi pemain dua orang di depan dan 1 orang di belakang.

Pelanggaran terjadi jika:

1. Pemain berada di luar lingkaran,


2. Pemain menginjak garis,
3. Bola menyangkut pada jaring,
4. Bola keluar lapangan,
5. Memainkan bola lebih dari tiga kali berturut-turut,
6. Memegang tiang jaring atau bangku wasit.
7. Masuk ke lapangan lawan,
8. Tekong tidak menyepak bola pada lambungan pertama.
9. Permainan dimenangkan untuk tim yang berhasil meraih 15 poin nilai.
10. Permainan diawasi pelaksanaannya oleh wasit dan hakim garis.
2. Panahan
a. Pengertian panahan
adalah salah satu olahraga yang dilakukan
dengan cara menembakkan anak panah
dengan bantuan busur untuk mencapai
target atau sasaran tembak pada jarak
yang sudah ditentukan.[1] Berdasarkan
pembinaan kondisi fisik, ada komponen-
komponen fisik yang lebih spesifik untuk
panahan, yaitu daya tahan (endurance),
kekuatan (strength), kelenturan
(flexibilitas), dan structure/accuracy.
Dengan memiliki kekuatan otot dan daya
tahan otot yang baik, maka akan
memberikan keuntungan besar bagi
pemanah untuk tampil di puncaknya.

b. Sejarah panahan
Busur telah ditemukan pada masa
Paleolitik atau awal periode Mesolitik.
Petunjuk tertua akan fungsinya di Eropa
datang dari Stellmoor di Lembah
Ahrensburg, bagian utara dari Hamburg,
Jerman dan tanggal dari akhir Paleolitik,
sekitar 10.000-9.000 SM. Panah dibuat
dari kayu pinus dan terdiri dari poros
utama dan sebuah poros depan sepanjang
15-20 sentimeter atau 6-8 inci dengan
sebuah titik batu. Pada zaman dahulu
tidak ditemukan busur, sebelumnya
ditemukan poros bertitik, tetapi mungkin
pada zaman dahulu orang menggunakan
pelempar tombak daripada busur. Sejauh
ini busur tertua diketahui datang dari
rawa Holmegard di Denmark. Akhirnya
busur menggantikan pelempar tombak
sebagai sarana utama untuk melepaskan
batang peluru, dan di setiap benua kecuali
Australia, meskipun pelempar tombak
bertahan di samping busur di benua
Amerika terutama Meksiko (di mana
“pelempar tombak” itu atlatl dalam
bahasa Nahuatl) dan di antara Suku Inuit.
Tapi seperti yang kita tahu busur tertua
datang dari Yunani Kuno pada 2800 SM.

Busur dan panah telah hadir pada budaya


Yunani sejak keduanya berasal dari
Predinastik (masa sebelum ada kerajaan).
Di Levant, artefak yang mungkin menjadi
gagang panah pelurus diketahui berasal
dari budaya Natufian, ke depan. Orang-
orang El-Khiam dan PPN A memanggul
Khiampoints mungkin sebagai panah.
Peradaban klasik, terutama Assirian,
Persian, Parthian, Indian, Korean, Cina,
Jepang dan Turki menerjunkan pemanah
dalam jumlah yang besar pada tentara
perangnya. Busur besar Inggris terbukti
nilainya untuk pertama kali di Perang
Benua ketika Pertempuran Crecy.
Pemanah Amerika telah tersebar luas
ketika Kontak Eropa.

Panahan berkembang pesat di Asia. Istilah


Sansekerta untuk panahan, dhanurveda,
pada saat ini digunakan untuk istilah seni
beladiri. Di Asia Timur, Goguryeo, satu
dari Tiga Kerajaan Korea, terkenal dengan
resimennya sangat berbakat dalam
memanah.
C. Manfaat panahan bagi tubuh
 Meningkatkan koordinasi tangan dan
mata, serta keseimbangan.
 Meningkatkan fleksibilitas tangan dan
jari.
 Membangun kekuatan tubuh.
 Meningkatkan kesabaran.
 Meningkatkan fokus.
 Membangun kepercayaan diri.
 Merupakan olahraga sosial.
 Merupakan bentuk latihan kebugaran.
 Merelaksasi tubuh.
D. Teknik dasar memanah
 Sikap berdiri (stance)
Teknik awal yangt harus dipelajari
adalah sikap berdiri atau stance.
Jangan bayangkan kamu bisa
memanah dengan gerakan tubuh
berputar-putar seperti Hawkeye bila
cara berdiri yang benar saja belum
bisa. Cara berdiri yang mudah
dilakukan untuk pemula adalah square
stance. Kenapa? Karena olahraga
panahan paling butuh yang namanya
konsistensi.
 Memasang anak panah (nocking the
arrow)
Langkah berikutnya adalah
memasang anak panah. Yang harus
diperhatikan adalah fit atau tidaknya
nock ke string. Kalau terlalu kencang
mungkin ngaruh ke akurasi, yang
sebenarnya tidak apa-apa buat
pemula. Nah, yang bahaya kalau
terlalu longgar.
 Mengangkat busur
Hal-hal yang harus diperhatikan,
yaitu lengan penahan busur rileks,
tali ditarik oleh tiga jari yaitu jari
telunjuk, jari tengah dan jari manis.
Tali ditempatkan atau lebih
tepatnya diletakkan pada ruas-ruas
jari pertama, dan tekanan busur
terhadap telapak tangan penahan
busur ditengah-tengah titik V, yang
dibentuk oleh ibu jari dan jari
telunjuk (lengan penahan busur)
 Menarik string (drawing)
adalah menarik string atau tali
pada busur. Cara yang benar
dengan menariknya sampai
menyentuh idung sambil
mempertahankan posisi tangan
yang megang bow atau busur
tetep lurus, Kepala juga jangan
bergerak, ya. Ingat, string yang
deketin hidung
 Menjangkarkan lengan penarik
(anchoring)
si tangan biar enggak goyang-
goyang ditempelin di anchor
point. Supaya anchor point ini
bisa diulang terus menerus
dengan konsisten, kamu harus
punya beberapa titik referensi.
 Menahan sikap panahan
(tighten)
Ini adalah gerakan menahan
sikap panahan beberapa saat,
setelah penjangkaran dan
sebelum anak panah dilepas.
Pada saat ini otot-otot lengan
penahan busur dan lengan
penarik tali harus berkontraksi
agar sikap panahan tidak
berubah. Bersamaan dengan
itu pemanah melakukan
pembidikan. Jadi pada saat
membidik, sikap pemanah
harus tetap dipertahankan.
 Membidik (Aiming)
Pada posisi membidik, posisi
badan dari pemanah
diharapkan tidak berubah,
kemudian pemanah tidak
hanya fokus kepada sasaran
tetapi diutamakan pada
teknik, dengan kondisi
badan yang relaks fokus
akan lebih baik.
 Melepas string (release)
Otot punggung tetep terus
menarik string, tidak
berhenti, tapi dalam
kecepatan yang sangat
lambat. Lalu lemaskan otot
jari yang megang string.
Kalau drawing atau
menarik string berhenti,
namanya dead release
atau plucking
 Gerak lanjutan (follow-
through)
Follow through adalah
indikasi dari proses
sebelumnya. Bukan apa
yang harus dilakukan
dengan paksa. Kalau
langkah-langkah
sebelumnya dilakukan
dengan benar maka
follow through pasti
bagus dan terlihat
natural. Cirinya follow
through yang bagus itu
tangan kanan tidak jauh-
jauh dari leher

Anda mungkin juga menyukai