Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KESEHATAN MASYARAKAT

KONSEP DASAR PELAYANAN IBU DAN ANAK DI MASYARAKAT

DISUSUN OLEH

NAMA : ATIKA SARI


NIM : PO7124319006
TK : 2A

MATA KULIAH : KESEHATAN MASYARAKAT


DOSEN : MISKIYAH,SKM,M.Bmd

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI DII KEBIDANAN MUARA ENIM
TAHUN AJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya Kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga Kami berterima kasih kepada
Dosen yang telah memberikan tugas ini kepada Kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, Kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang.

Sekiranya hanya ini yang dapat Kami sampaikan, kurang dan lebihnya mohon
dimaafkan, akhir kata Kami ucapkan Terimakasih.

Lahat, 25 April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDUL.................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...............................................................................................................4
1.1..................................................................................................................................Latar
Belakang..................................................................................................................4
1.2..................................................................................................................................Rum
usan Masalah...........................................................................................................5
1.3..................................................................................................................................Tuju
an.............................................................................................................................5

BAB II.................................................................................................................................6

PEMBAHSASAN...............................................................................................................6

2.1..................................................................................................................................Peng
ertian Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak..............................................................6
2.2..................................................................................................................................Tuju
an Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak....................................................................6
2.3..................................................................................................................................Prins
ip dan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.........................................7
2.4..................................................................................................................................Pela
yanan Kesehatan Ibu dan Anak...............................................................................7
2.5..................................................................................................................................Jenis
Indikator Kesehatan Ibu dan Anak..........................................................................9
BAB III................................................................................................................................11

PENUTUP...........................................................................................................................11

3.1..................................................................................................................................Kesi
mpulan.....................................................................................................................11
3.2..................................................................................................................................Sara
n...............................................................................................................................11

3
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................12

4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) saat melahirkan dan Angka Kematian Bayi khususnya
bayi baru lahir masih tinggi. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
Tahun 2002 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 307/100.000 kelahiran
hidup (KH) sedangkan hasil SDKI pada tahun 2007 AKI 228/100.000 KH. Dari
pernyataan diatas terdapat penurunan angka kejadian, namun angka tersebut masih jauh
Millenium Development Goals (MDGs) yang sudah harus dicapai pada tahun 2015 yaitu
AKI 102/100.000 KH dan hasil SDKI 2007 mengetimasikan AKB sebesar 34/1000
kelahiran hidup (Profil Kesehatan indonesia, 2010).
Tingginya AKI dipengaruhi oleh banyak faktor dan sangat kompleks, secara garis
besar menjadi dua faktor besar yaitu faktor langsung dan faktor tidak langsung. Faktor
langsung disebabkan oleh komplikasi obstetrik atau penyakit kronik yang menjadi lebih
berat selama masa kehamilan, sehingga berakhir dengan kematian, yaitu perdarahan
(28%), eklampsia (24%), infeksi (11%), abortus (5%), partus lama, trauma obstetrik
(5%), emboli obstetrik (3%). Selain itu, ada beberapa penyebab tidak langsung yang
biasa dikenal dengan “3 terlambat”. Tiga terlambat yaitu; terlambat mengetahui tanda
bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai pelayanan kesehatan, dan
terlambat memperoleh pertolongan di fasilitas pelayanan dan “3 Terlalu” yaitu: Terlalu
tua, terlalu muda, terlalu sering. Oleh karena itu, pemeriksaan kehamilan yang baik dan
tersedianya fasilitas rujukan bagi kasus risiko tinggi dapat menurunkan AKI (Dwinata,
2009).
Umumnya kematian ibu dan anak dapat dicegah apabila pelayanan kesehatan pada
saat kehamilan (Ante Natal Care = ANC) dapat dilakukan dengan baik. Komponen
penting dalam kesehatan ibu adalah akses terhadap informasi tentang kesehatan
reproduksi dan pelayanan kesehatan yang universal. Pelayanan antenatal merupakan
pelayanan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan,
dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilan. Kinerja
bidan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor internal maupun eksternal.
Mengingat kinerja mengandung komponen kompetensi dan produktifitas hasil, maka
hasil kinerja sangat tergantung pada tingkat kemampuan individu dalam pencapaian hasil
(Depkes,2004).

5
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian pelayanan kesehatan ibu dan anak
2. Bagaimanakah tujuan pelayanan kesehatan ibu dan anak
3. Apa saja yang termasuk kedalam pelayanan kesehatan ibu dan anak

1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pelayanan kesehatan ibu dan anak
2. Mengetahui tujuan pelayanan kesehatan ibu dan anak
3. Mengetahui apa saja pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Konsep Dasar Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak


Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita
serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA masyarakat dalam upaya
mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan persalinan.
Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan
untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat tranportasi atau komunikasi (telepon
genggam, telepon rumah), pendanaan, pendonor darah, pencacatan pemantauan dan
informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada
masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayi serta
pembinaan kesehatan di taman kanak-kanak.
Pengertian keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
Ayah dan ibu dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua dan mampu
memenuhi tugas sebagai pendidik. Oleh sebab itu keluarga mempunyai peranan yang
besar dalam mempengaruhi kehidupan seorang anak, terutama pada tahap awal maupun
tahap-tahap kritisnya, dan yang paling berperan sebagai pendidik anak-anaknya adalah
ibu. Peran seorang ibu dalam keluarga terutama anak adalah mendidik dan menjaga
anak-anaknya dari usia bayi sehingga dewasa, karena anak tidak jauh dari pengamatan
orang tua terutaa ibunya. (Asfryati, 2013).
Peranan ibu terhadap anak adalah sebagai pembimbing kehidupan di dunia ini. Ibu
sangat berperan dalam kehidupan buah hatinya di saat anaknya masih bayi hingga
dewasa, bahkan sampai anak yang sudah dilepas tanggung jawabnya atau menikah
dengan orang lain seorang ibu tetap berperan dalam kehidupan anaknya.

2.2. Tujuan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak


Tujuan Pelayanan Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya kemampuan
hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan
keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta
meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal
yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Sedangkan tujuan khusus pelayanan KIA adalah :

7
1. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan , sikap dan perilaku), dalam mengatasi
kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam
upaya pembinaan kesehatan keluarga,paguyuban 10 keluarga, Posyandu dan
sebagainya.
2. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri
di dalam lingkungan keluarga, paguyuban 10 keluarga, Posyandu, dan Karang Balita
serta di sekolah Taman Kanak-Kanak atau TK.
3. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, dan ibu meneteki.
4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas, ibu meneteki,
bayi dan anak balita.
5. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat , keluarga dan seluruh
anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama
melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.

2.3. Prinsip dan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak


Prinsip pengelolaan Program KIA adalah memantapkan dan peningkatan jangkauan
serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Pelayanan KIA diutamakan pada
kegiatan pokok :
1. Peningkatan pelayanan antenatal di semua fasilitas pelayanan dengan mutu yang baik
serta jangkauan yang setinggi-tingginya.
2. Peningkatan pertolongan persalinan yang lebih ditujukan kepada peningkatan
pertolongan oleh tenaga professional secara berangsur.
3. Peningkatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil, baik oleh tenaga kesehatan maupun
di masyarakat oleh kader dan dukun bayi serta penanganan dan pengamatannya secara
terus menerus.
4. Peningkatan pelayanan neonatal (bayi berumur kurang dari 1bulan) dengan mutu yang
baik dan jangkauan yang setinggi tingginya.

2.4. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak


1. Pelayanan antenatal
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama
masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal.
Standar minimal “5 T “ untuk pelayanan antenatal terdiri dari :

8
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Ukur Tekanan darah
3. Pemberian Imunisasi TT lengkap
4. Ukur Tinggi fundus uteri
5. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
Frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan dengan
ketentuan waktu minimal 1 kali pada triwulan pertama, minimal 1 kali pada triwulan
kedua, dan minimal 2 kali pada triwulan ketiga.

2. Pertolongan Persalinan
Jenis tenaga yang memberikan pertolongan persalinan kepada masyarakat:
1. Tenaga profesional : dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu
bidan dan perawat.
2. Dukun bayi : Terlatih ialah dukun bayi yang telah mendapatkan latihan tenaga
kesehatan yang dinyatakan lulus. Sedangkan dukun bayi tidak terlatih ialah dukun
bayi yang belum pernah dilatih oleh tenaga kesehatan atau dukun bayi yang sedang
dilatih dan belum dinyatakan lulus.
3. Deteksi dini ibu hamil berisiko :
Faktor risiko pada ibu hamil diantaranya adalah :
1. Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun .
2. Anak lebih dari 4
3. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang 2 tahun atau lebih dari 10
tahun
4. Tinggi badan kurang dari 145 cm
5. Berat badan kurang dari 38 kg atau lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm
6. Riwayat keluarga mendeita kencing manis, hipertensi dan riwayat cacat kengenital.
7. Kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan tulang belakang atau panggul.
Risiko tinggi kehamilan merupakan keadaan penyimpangan dan normal yang
secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi.
 Risiko tinggi pada kehamilan meliputi :
1) Hb kurang dari 8 gram %
2) Tekanan darah tinggi yaitu sistole lebih dari 140 mmHg dan diastole lebih dari
90 mmHg

9
3) Oedema yang nyata
4) Eklampsia
5) Pendarahan pervaginaan
6) Ketuban pecah dini
7) Letak lintang pada usia kehamilan lebih dari 32 minggu.
8) Letak sungsang pada primigravida
9) Infeksi berat atau sepsis
10) Persalinan prematur
11) Kehamilan ganda
12) Janin yang besar
13) Penyakit kronis pada ibu antara lain Jantung,paru, ginjal.
14) Riwayat obstetri buruk, riwayat bedah sesar dan komplikasi kehamilan.
 Risiko tinggi pada neonatal meliputi :
1) BBLR atau berat lahir kurang dari 2500 gram
2) Bayi dengan tetanus neonatorum
3) Bayi baru lahir dengan asfiksia
4) Bayi dengan ikterus neonatorum yaitu ikterus lebih dari 10 hari setelah lahir
5) Bayi baru lahir dengan sepsis
6) Bayi lahir dengan berat lebih dari 4000 gram
7) Bayi preterm dan post term
8) Bayi lahir dengan cacat bawaan sedang
9) Bayi lahir dengan persalinan dengan tindakan.

2.5. Jenis Indikator Kesehatan Ibu dan Anak


Terdapat 6 indikator kinerja penilaian standar pelayanan minimal atau SPM untuk
pelayanan kesehatan ibu dan anak yang wajib dilaksanakan yaitu : Cakupan Kunjungan
ibu hamil K4
1. Pengertian
Kunjungan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang kontak dengan petugas
kesehatan untuk mendapatkan pelayanan ANC sesuai dengan standar 5T dengan
frekuenasi kunjungan minimal 4 kali selama hamil, dengan syarat trimester 1 minimal
1 kali, trimester II minimal 1 kali dan trimester III minimal 2 kali.
Standar 5T yang dimaksud adalah :

10
 Pemeriksaaan atau pengukuran tinggi dan berat badan
 Pemeriksaaan atau pengukuran tekanan darah
 Pemeriksaan atau pengukuran tinggi fundus
 Pemberian imunisasi TT
 Pemberian tablet besi
2. Definisi operasional
Perbandingan antara jumlah ibu hamil yang telah memperoleh ANC sesuai standar
K4 disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dengan penduduk sasaran ibu
hamil.
3. Cara perhitungan
Pembilang adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoelh pelayanan ANC sesuai
standar K 4 disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
4. Sumber data
 Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan ANC sesuai standar K4
diperoleh dari catatan register kohort ibu dan laporan PWS KIA.
 Perkiraan penduduk sasaran ibu hamil diperoleh dari Badan Pusat Statistik atau
BPS kabupaten atau propinsi jawa barat.
5. Kegunaan
 Mengukur mutu pelayanan ibu hamil
 Mengukur tingkat keberhasilan perlindungan ibu hamil melalui pelayanan standar
dan paripurna. Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan ANC sesuai
standar K4 Perkiraan penduduk
 Mengukur kinerja petugas kesehatan dalam penyelenggaraan pelayanan ibu hamil

11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita
serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA masyarakat dalam upaya
mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan persalinan.
Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan
untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat tranportasi atau komunikasi (telepon
genggam, telepon rumah), pendanaan, pendonor darah, pencacatan pemantauan dan
informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada
masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayi serta
pembinaan kesehatan di taman kanak-kanak.

3.2. Saran
Penulis menyarankan agar pembaca dapat mencari referensi lain tentang konsep dasar
pelayanan kesehatan ibu dan anak di masyarakat untuk dapat di aplikasikan sehingga
dapat mencegah dan menurunkan angka kematian ibu di Indonesia.

12
DAFTAR PUSTAKA
Dainur. 1994. Kegiatan KIA di Puskesmas dan Permasalahannya. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran.

Eka, Arsita. 2012. Kesehatan Ibu Dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika

Lusiarut Lamere, Nurhayani, Asiah Hamzah. Analisis Kinerja Bidan pada Pelayanan
Antenatal Care di Puskesmas Sekabupaten Gowa. Di akses melalui;
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/6765/Lusiarut%20Lamere
%20K11109576.pdf?sequence=1 . (jurnal). Makassar : Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin. (Di akses pada 9 September 2014)

13

Anda mungkin juga menyukai