Anda di halaman 1dari 9

MODUL PERAWATAN PENANAMAN

PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH 2023

DISUSUN OLEH

TIM ASISTEN TPB 2023

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2023
MENTIMUN
1. Penanaman
Penanaman Tanaman Mentimun dimulai dengan pengolahan lahan dengan
menggunakan pupuk organic, benih yang digunakan saat penanaman praktikum teknologi
produksi benih adalah benih dengan varietas betina dan jantan dengan perbandingan 1:2.
Pada proses penanaman satu lubang diisikan dengan 2 benih tanaman. Penanaman
dilakukan pada tanggal 11 Maret 2023 di Lahan Percobaan Pertanian Jatimulyo. Setelah
tanaman tumbuh dan menjadi bibit maka dilakukan monitoring dan perawatan berupa
pemberian air dan pupuk secara berkala, dimana pupuk yang telah diberikan adalah NPK
dan Urea.

2. Perawatan
Perawatan untuk tanaman mentimun terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
- Penyiraman
Penyiraman dilakukan rutin setiap hari sampai umur tanaman 2-3 minggu setelah
pindah tanam, pada umur selanjutnya penyiraman dapat dilakukan 2-3 hari sekali.

- Pemupukan
Pupuk yang digunakan adalah pupuk urea dan NPK

- Pemasangan Ajir
Untuk mendapatkan buah yang baik beri ajir pada setiap lubang tanam,
pemasangan ajir dilakukan pada Minggu ke 4 atau ke 5 setelah tanam tujuannya agar
tidak merusak perakaran tanaman. Ajir biasanya terbuat dari belahan bambu setinggi
kurang lebih 2 m. Pemasangan ajir dipasang setiap dua tanaman yang ujung setiap ajir
diberikan tali rapia dan diikat dengan rapih dengan tujuan agar ajir lebih kokoh menopang
tanaman dan buah nantinya.

- Pemangkasan
Pemangkasan atau perempelan tunas pada ketiak daun dilakuakan bersamaan
dengan perambatan, tujuannya agar percabangan tidak terlalu banyak, karena jika
percabangan terlalu banyak akan berpengaruh pada ukuran buah mentimun yang
dihasilkan. Perempelan ini dapat dilakukan setiap 1 minggu sekali.

- Pengendalian hama dan penyakit


Kegiatan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman timun menggunakan
insektisida yang disemprotkan dengan metode kontak.

- Pembersihan Gulma
Sedangkan pembersihan gulma dan rumput liar dilakukan secara rutin, baik itu
gulma yang tumbuh pada bedengan maupun pada parit antar bedengan, pasalnya gulma
dan rumput liar merupakan tanaman inang dari beberapa jenis OPT mentimun dan juga
agar gulma tidak ikut menyerap unsur hara yang dibutuhkan tanaman mentimun.
3. Isolasi
Tanaman timun termasuk tanaman yang menyerbuk silang (cross pollinated) dengan
perantara serangga. Isolasi jarak yang digunakan sekitar 1000 m. Seleksi tanaman dilakukan
pada fase pertumbuhan vegetatif, fase berbunga, dan fase berbuah, meliputi : keseragaman
pertumbuhan, bentuk daun, warna bunga, bentuk buah dan lain-lain. Kegiatan isolasi pada
praktikum lapang menggunakan sedotan plastic untuk mengisolasi bunga jantan dan betina.
Waktu optimum kegiatan isolasi adalah di sore hari.

4. Persilangan
Persilangan juga merupakan salah satu cara untuk memperluas keragaman genetik,
dan menggabungkan karakter-karakter yang diinginkan dari para tetua sehingga diperoleh
populasi-populasi baru sebagai bahan seleksi dalam program perakitan varietas unggul baru.
Teknik persilangan pada mentimun dipilih karena umumnya karakter hasil dan kualitas buah
dimiliki oleh plasma nutfah mentimun yang tersebar dalam berbagai kultivar yang ada (Dewi-
Hayati et al. 2017). Teknik persilangan menjadi pilihan yang menguntungkan dilakukan
karena kondisi penyinaran siang dan malam di Indonesia yang sama-sama 12 jam,
menyebabkan persentase bunga betina dan bunga jantan dalam satu tanaman hampir sama
banyak. Persilangan pada mentimun juga relatif mudah dan jumlah biji yang dihasilkan relatif
banyak.
Salah satu syarat untuk dapat melakukan persilangan adalah adanya populasi dasar
dengan keragaman karakter yang tinggi sebagai tetua. Populasi dasar bisa berasal dari
populasi galur murni, bersari bebas ataupun varietas hibrida. Evaluasi terhadap berbagai
populasi dasar mentimun sudah dilakukan oleh Rahmadani (2016) yang bertujuan untuk
mendapatkan calon tetua potensial dalam rangka perbaikan mentimun Padang maupun
untuk pengembangan varietas. Persilangan tanaman timun sebaiknya dilakukan pada saat
tanaman timun berada pada masa reproduksi, yaitu saat tanaman telah berumur sekitar 4-6
minggu setelah tanam. Pada masa ini, tanaman timun sudah mulai memproduksi bunga dan
buah betina. Kegiatan persilangan akan maksimal jika dilakukan pada pagi hari disaat bunga
dalam keadaan mekar.

5. Panen
Buah mentimun muda lokal untuk sayuran, asinan atau acar umumnya dipetik 2-3 bulan
setelah tanam, mentimun hibrida dipanen 42 hari setelah tanam Mentimun Suri dipanen
setelah matang. Buah dipanen di pagi hari sebelum jam 9.00 dengan cara memotong tangkai
buah dengan pisau tajam. Mentimun sayur dipanen 5 - 10 hari sekali tergantung dari varietas
dan ukuran/umur buah yang dikehendaki.
TATA TERTIB PENYUSUNAN LAPORAN

Berikut merupakan format laporan akhir Teknologi Produksi Benih 2023:

1. Laporan disusun secara kelompok (kelompok sesi praktikum, Ex = N1 & N2).


2. Ikuti format yang ada mulai dari susunan hingga tata cara penulisan laporan.
3. Laporan diketik pada kertas A4; Font TNR 12; Margin 4,3,3,3; spasi 1,5; format paragraf
justify.
4. Ketentuan halaman sebagai berikut :
a. Posisi penomoran halaman pada angka romawi di pojok kanan bawah, sedangkan
penomoran halaman pada angka biasa di pojok kanan atas.
b. Pada setiap awal bab dan cover nomor halaman tidak dicantumkan.
c. Cover, lembar persetujuan, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran:
menggunakan angka romawi (Lowercase).
d. Cover TIDAK dihitung sebagai halaman.
5. Ketentuan before after sebagai berikut:
a. Bab ke sub bab : before 0, after 6.
b. Sub bab ke paragraf : before 0, after 3.
c. Antar paragraf : before 0, after 0.
6. Literatur dan rujukan kutipan/sitasi ditulis dengan jelas dan dicantumkan dalam daftar
pustaka. Pilih literatur terbaru (10 tahun terakhir 2013-2023), no blogspot/ no wordpress
dan diwajibkan menggunakan 5 literatur dari jurnal internasional untuk pengkaya
literasi pengerjaan laporan).
7. Penulisan daftar pustaka wajib menggunakan Mendeley dengan style APA.
8. Tidak diperkenankan sama atau PLAGIASI dengan kelompok lain.
9. Mahasiswa yang melakukan tindakan PLAGIASI akan mendapatkan NILAI 0 (nol).
10. Tidak diperbolehkan copy-paste tulisan orang lain ataupun Chat GPT. Buatlah parafrase
dari teks yang anda kutip dan jika menggunakan Chat GPT jadikan sebagai alat bantu
bukan copy-paste langsung dalam mengerjakan laporan. Lakukan cek plagiasi dengan
menggunakan TURNITIN dengan maksimum kemiripan (plagiasi): 20%.

-Tim Asisten Teknologi Produksi Benih 2023-


LAPORAN AKHIR
TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH
(Produksi benih hibrida tanaman mentimun)

Disusun Oleh:
Kelompok X1
Kelas
Asisten Praktikum

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH

Disetujui Oleh:

Koordinator Asisten TPB 2023 Asisten Kelas

( ) ( )
FORMAT LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (format tabel menggunakan table internasional)
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan (untuk mempelajari, menganalisis atau mengkaji)
II. METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
(Berisi penjelasan waktu dan tempat pelaksanaan praktikum, kondisi umum
wilayah, letak administratif lokasi, ketinggian yang didukung dengan data dari
sumber resmi ex : BMKG, BPS dll)
2.2 Alat dan Bahan
(Dibuat paragraf dan dijelaskan fungsinya)
2.2.1 Alat dan Fungsi
2.2.2 Bahan dan Fungsi
2.3 Metode Pelaksanaan
(Dibuat sub bab per kegiatan secara paragraf BUKAN diagram alur)
2.4 Parameter Pengamatan
(Berisi parameter pengamatan yang dikaitkan dengan cara pengamatan dan waktu
pengamatan pada perbandingan yang ada di setiap bedengan)
2.4.1 Persentase Tumbuh
2.4.2 Jumlah Bunga Pertanaman dan Jenis Kelamin
2.4.3 Waktu Muncul Bunga Pertama
2.4.4 Keberhasilan persilangan
a. Ukuran buah
b. Warna buah
c. Berat buah
d. Jumlah biji
2.4.5 Uji mutu Benih
a. Uji Daya kecambah
b. Uji bobot 1000 biji
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan (+Interpretasi Data BUKAN membaca ulang data)
3.1.1 Persentase Tumbuh
3.1.2 Jumlah Bunga Pertanaman dan Jenis Kelamin
3.1.3 Waktu Muncul Bunga Pertama
3.1.4 Keberhasilan persilangan
a. Persentase keberhasilan persilangan
b. Ukuran buah
c. Warna buah
d. Berat buah
e. Jumlah biji
3.1.5 Uji mutu Benih
a. Uji Daya kecambah (10 biji)
b. Uji bobot 1000 biji
3.2 Pembahasan
3.2.1 Persentase Tumbuh
3.2.2 Jumlah Bunga Pertanaman dan Jenis Kelamin
3.2.3 Waktu Muncul Bunga Pertama
3.2.4 Keberhasilan persilangan
a. Persentase keberhasilan persilangan
b. Ukuran buah
c. Warna buah
d. Berat buah
e. Jumlah biji
3.2.5 Uji mutu Benih
a. Uji Daya kecambah
b. Uji bobot 1000 biji
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
(Ditujukan untuk kegiatan praktikum)
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
(Berisikan logbook dokumentasi kegiatan, perhitungan persentase tumbuh, data
pengamatan dan denah lahan)

Anda mungkin juga menyukai