Format Laporan Sistem Irigasi Tertutup
Format Laporan Sistem Irigasi Tertutup
(BIRU)
R=0 G=75 B=255
LAPORAN PRAKTIKUM Foto 3x4 cm
MEKANISASI PERTANIAN
“SISTEM IRIGASI TERTUTUP”
Disusun oleh:
NAMA :
NIM :
KELOMPOK :
ASISTEN :
1. ACHMAD BAYAZID HIDAYAT
2. FITRIANI DAROJATUL HIKMAH
3. JA’FAR TSABIT RABBANI
4. M. WAHYU I. ADE P.
5. MYA RAHMI AZIZAH
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
MATERI
1. TUJUAN
Tujuan dari praktikum efisiensi sistem irigasi tertutup ialah untuk mengetahui efisiensi dari
sistem irigasi tertutup dan untuk menentukan efisiensi dari sistem irigasi tertutup
2. DASAR TEORI
a. Jelaskan Prinsip Dasar Irigasi Tetes (2 Sitasi)
Prinsip irigasi tetes atau yang sering disebut dengan Trickle Irrigation atau Drip Irrigation
merupakan irigasi yang menggunakan aliran dengan memanfaatkan gaya gravitasi.
Jaringan irigasi tetes sendiri dari pipa utama, pipa sub utama dan pipa lateral (Fitriana et
al., 2016)
Prinsip dasar irigasi tetes merupakan memompa dan mengalirkan air ke tanaman dengan
perantaraan pipa-pipa yang dikeluarkan dengan jarak tertentu sesuai jarak antar tanaman
(Widiastuti & Wijayanto, 2018)
b. Sebutkan dan Beri Penjelasan Singkat Beberapa Metode Irigasi Tetes (2 Sitasi)
Metode irigasi tetes merupakan dengan menyalurkan air dari tangki penampung yang
ditempatkan pada posisi yang lebih tinggi dari lahan usaha tani, melalui selang irigasi.
Kebutuhan air tanaman dipasok dari tangka penampungan melalui selang irigasi yang
khusus di desain untuk irigasi sehingga air dapat diberikan dengan debit yang sama dan
konstan pada setiap titik keluaran selang irigasi menggunakan sistem tetes pada daerah
perakaran tanaman (Chaer et al., 2016)
Metode pemberian irigasi tetes menurut (Prastowo, 2014) memiliki beberapa cara yaitu:
1. Air merembes sepanjang pipa lateral
2. Air menetes atau memancar melalui lubang-lubang pada lateral
3. Air menetes/ memancar melalui alat aplikasi yang dipasang pada pipa lateral
Terdapat 4 metode dalam irigasi tetes (Hadiutomo, 2012), yaitu terbagi dalam :
1. Drip sistem : memberikan air perlahan-lahan ke permukaan tanah terus menerus
melalui penetes (emitter). Penetes dapat berupa single outlet emitter, mutiple
outlet emitter atau line source emitter type. Tipe dan pengaturannya tergantung
pada tanaman yang diirigasi
2. Sub surface sistem : sama seperti drip sistem tetapi lateral dan penetes
diletakkan di bawah permukaan tanah. Selama pemberian air, air akan mengalir
dari penetes ke daerah perakaran melalui gaya kaliper
3. Bubbler sistem : memberikan air ke permukaan tanah berupa arus kecil. Laju
keluaran penetes dibatasi dengan laju tanah mengabsorbsi air
4. Spray sistem : memberikan air melalui curahan kecil atau kabut ke permukaan
tanag. Angin lebih mempengaruhi distribusi air daripada tanah
Sistem irgasi tetes di lapangan menurut Ridwan, (2013) umumnya terdiri atas komponen-
komponen sebagai berikut
Unit utama (head unit), unit utama terdiri dari pompa, tangki injeksi, saringan utama
(main filter) dan komponen pengendali (pengukur tekanan, pengukur debit dan
katup)
Pipa utama umumnya terbuat dari pipa polyvinylchlorida (PVC), galvanized stell
atau besi cor dan berdiameter antara 7.5-25 cm. Pipa utama dapat dipasang di atas
atau di bawah permukaan tanah
Pipa pembagi (sub-main, manifold). Pipa pembagi dilengkapi dengan filter kedua
yang lebih halus (80-100 μm ), katup selenoid, regulator tekanan, pengukur tekanan
dan katup pembuang. Pipa sub-utama terbuat dari pipa PVC atau pipa HDPE (High
Density Polyethylene) dan berdiameter antara 50-75 mm.
Pipa lateral, pipa lateral adalah pipa tempat dipasangnya alat aplikasi
Alat aplikasi (applicator, emission device) alat aplikasi terdiri dari penetes (emitter),
pipa kecil (Small Tube, Bubbler) dan penyemprot kecil (Micro Sprinkler)
Komponen sistem irigasi tetes menurut Yusri, (2019) adalah sebagai berikut
1. Jaringan pipa pada irigasi tetes
Pertama ialah jaringan pipa irigasi itu sendiri. Ada beberapa pipa yang digunakan
pada sistem irigasi tetes seperti pipa lateral, pipa sekunder dan pipa utama
komponen penting irigasi tetes. Untuk tata letaknya sendiri, irigasi tetes bergantung
pada berbagai hal, mulai dari luas tanah, bentuk dan keadaan topografi. Irigasi tetes
tersusun atas dua bagian penting yaitu pipa dan emitter. Air dialirkan dari pipa
dengan banyak percabangan yang biasanya terbuat dari plastik yang berdiameter
12 mm (1/2 inci)-25 mm (1 inci)
2. Emitter
Komponen irigasi tetes berikutnya ialah emitter atau pemancar, dimana alat yang
berfungsi untuk meneteskan air langsung ke tanah ke dekat tanaman. Emiter ini
harus mengeluarkan air yang relatif konstan dan aliran yang kecil. Penampang
aliran perlu relatif lebar untuk mengurangi tersumbatnya emitter. Usahakan agar
emitter ini posisinya dekat dengan permukaan tanah agar daerah yang dibasahi
semakin tinggi.
3. Tabung Marihot
Komponen sistem irigasi tetes berikutnya ialah tabung marihot. Tabung ini berfungsi
untuk mengalirkan air dengan mengandalkan ketinggian sesuai dengan rancangan
yang telah dibuat.
Aliran air ini akan mengalir sesuai dengan tekanan atmosfir, dimana akan mengalir
ke jaringan pipa yang memiliki ketinggian lebih rendah daripada tabung marihot ini.
Tabung ini sendiri menjadi bak penanpung air irigasi dan larutan nutrisi yang
mampu mengalirkan aliran debit tetap, dan debit akan berubah pada elevasi yang
berbeda pada head yang berbeda. Bagian dari tangki dilengkapi dengan selang-
selang kecil untuk saluran pemasukan udara dan saluran pengairan
4. Debit aliran
Untuk komponen yang mesti diperhatikan ialah debit aliran. Dimana biasanya debit
d. Sebutkan dan Jelasan Secara Singkat Macam- Macam Irigasi Menurut Sumber Airnya,
Cara Pengambilan Airnya, dan Cara Distribusi Lahan (2 Sitasi)
- Gambar Literatur
7. PEMBAHASAN
a. Data Hasil Praktikum
b. Saran