Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN BIOLOGI

Uji Kandungan Nutrisi pada Makanan

Antama Zulka D Busyrol Anaam G Prajiwo Rizkyawan Wahyu Pahlawan

XII IPA 1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat ridho dan karunia Nya kami dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan lancar dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tri Susila selaku guru pembimbing kami yang telah memberi banyak bimbingan pada kami. Di dalam karya ilmiah ini kami menyajikan laporan dari perobaan uji zat makanan. Kami menyelidiki dan melakukan observasi secara ilmiah dengan menggunakan berbagai bahan makanan yang masing masing akan diuji kadar amilum, glukosa, protein, atau lemak. Kami harap makalah ini dapat menambah wawasan teman teman yang membacanya. Walau demikian kami menyadari kekurangan dari makalah ini seperti ada tertulis pada pepatah, Tak ada gading yang tak retak. Kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun karya ilmiah kami.

Tegal, Februari 2011

Penulis

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Zat makanan sangat dibutuhkan oleh manusia untuk bertahan hidup. Tanpa asupan makanan dengan nutrisi yang cukup, tubuh manusia akan lemah dan aktivitas pun bisa terganggu.Zat makanan tergolong dalam dua kelompok, yaitu zat makanan makronutrien (dibutuhkan dalam jumlah banyak) dan mikronutrien (dibutuhkan dalam jumlah sedikit).Zat makanan makronutrien meliputi, karbohidrat, protein dan lemak. Sedangkan zat makanan mikronutrien meliputi vitamin dan mineral. Fungsi makanan sangat beragam sesuai dengan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Makanan terdiri dari makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Untuk mengetahui kandungan nutrisi yang ada pada makanan yang biasa kita konsumsi, maka penulis coba meneliti tentang kandungan nutrisi pada makanan-makanan tertentu yang biasa kita konsumsi, yaitu nasi, tempe, tahu

1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah reaksi bahan-bahan makanan yang telah disediakan jika direaksikan dengan larutan lugol, fehling, biuret, atau dioleskan pada kertas?
2. Bahan makanan apa sajakah yang mengandung amilum, glukosa, protein, atau lemak?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui bagaimana reaksi bahan-bahan makanan yang telah disediakan jika direaksikan dengan larutan lugol, fehling, biuret, atau dioleskan pada kertas. 2. Mengetahui bahan makanan apa saja yang mengandung amilum, glukosa, protein, atau lemak.

1.4 Hipotesis Tidak semua bahan makanan yang penulis sediakan mengandung amilum, glukosa, protein, atau lemak .

BAB II Dasar Teori


2.1 Karbohidrat Karbohidrat adalah sumber tenaga bagi manusia. Karbohidrat dapat dinyatakan dengan rumus Cx(H2O)y , dan diklasifikasikan menjadi monosakarida. Selanjutnya , glukosa merupakan salah satu contoh monosakarida. Sedangkan , Sukrosa adalah disakarida, dan Selullosa and Amilum ialah contoh dari Polisakarida. Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Jumlah atom hidrogen dan oksigen merupakan perbandingan 2 : 1 seperti pada molekul air. Sebagai contoh molekul glukosa mempunyai rumus kimia C6H12O6, sedangkan rumus sukrosa adalah C12H22O11. Pada glukosa tampak bahwa jumlah atom hidrogen berbanding jumlah atom oksigen ialah 12 : 6 atau 2 : 1, sedangkan pada sukrosa 22 : 11 atau 2 : 1. Dari rumus struktur akan terlihat bahwa ada jugus fungsi penting yang terdapat pada molekul karbohidrat. Gugus-gugus fungsi itulah yang menentukan sifat senyawa tersebut. Berdasarkan gugus yang ada. pada molekul karbohidrat, maka karbohidrat dapat didefinisikan sebagai polihidroksialdehida atau polihidroksiketon serta, senyawa yang menghasilkannya pada proses hidrolisis. Sehubungan dengan itu berikut ini dibahas struktur molekul senyawa yang termasuk karbohidrat. Berbagai senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul yang berbeda-beda ukurannya, yaitu dari senyawa yang sederhana yang mernpunyai berat molekul 90 hingga senyawa yang mempunyai berat molekul 500.000 bahkan lebih. Berbagai senyawa itu dibagi dalam tiga golongan, yaitu golongan monosakarida, golongan oligosakarida dan golongan polisakarida.

Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat dalarn alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH20; misalnya, rumus molekul glukosa. ialah C6H12O6 (enam kali CH20). Senyawa ini pemah disangka "hidrat dari karbon," sehingga disebut karbohidrat. Dalam tahun 1880-an disadari bahwa gagasan "hidrat dari karbon" merupakan gagasan yang salah dan karbohidrat sebenarnya adalah polihidroksi aldehida dan keton atau turunan mereka. Karbohidrat sangat beranekaragam sifatnya. Misalnya, sukrosa (gula pasir) dan kapas, keduanya adalah karbohidrat. Salah satu perbedaan. utama antara pelbagai tipe karbohidrat ialah ukuran molekulnya. Monosakarida (sering disebut gula sederhana) adalah satuan karbohidrat Yang tersederhana; mereka takdapat dihidrolisis menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil. Sukrosa adalah suatu disakarida yang dapat dihidrolisis menjadi satu satuan. glukosa. dan satu satuan. fruktosa. Monosakarida dan disakarida larut dalam air dan umumnya terasa manis. Karbohidrat yang tersusun dua sampai delapan satuan monosakarida dirujuk sebgai oligosakarida. Jika lebih dari delapan satuan monosakarida diperoleh dari hidrolisis, maka karbohidrat tersebut disebut polisakarida. Contoh polisakarida adalah pat,I, yang dijumpai dalam gandum dan tepung jagung, dan selulosa, penyusun yang bersifat serat dari tumbuhan dan komponen utama dari kapas.

PembagianKarbohidrat Berdasarkan hasil hidrolisa dibagi menjadi empat golongan, yaitu : 1.Monosakarida. Monosa=gulasederhana, dapat Sifat manis. dihidrolisa dari monosakarida ialah lagi = karbohidrat penjadi mudah larut dimana dalam air, molekulnya lebih larutannya tidak kecil. berasa molekul yang

1. Oligosakarida,

ialah

gula

yang

bila

terhidrolisa

menghasilkan

bebera

pa molekul monosakarida. Sifat dari oligosakarida : mudah larut daiam air dan larutannya berasa manis. Monosakarida dan oligosakarida karena berasa manis kedua golongan ini disebut gula.
2. Polisakarida,

ialah :

karbohidrat banyak sukar larut

dimana sekali dalam

molekulnya air, larutannya

apabila dalam

dihidroli (300). air be

sa Sifat

menghasilkan polisakarida

monosakarida

rupa kolloid dan rasanya tidak manis, sering disebut bukan gula.
3.

Glukosida, karbohidrat yang molekulnya terdiri dari gabungan molekul gula + molekul non gula. Monosakarida ialah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya

terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang paling sederhana ialah gliseraldehid dan dihidroksiaseton. Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada mono dan oligosakarida. Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida saja disebut homopolisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida. Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk kristal, tidak mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai sifat mereduksi. Berat molekul polisakarida bervariasi dari beberapa ribu hingga lebih dari satu juta. Polisakarida yang dapat larut dalam air akan membentuk larutan koloid. Beberapa polisakarida yang penting di antaranya ialah amilum, glikogen, dekstrin dan selulosa. Amilum Polisakarida ini terdapat banyak di alam, yaitu pada sebagian besar tumbuhan. Amilum atau dalam bahasa sehari-hari disebut pati terdapat pada umbi, daun, batang dan biji-bijian.

Polisakarida adalah senyawa dalam mana molekul-molekul mengandung banyak satuan monosakarida yang disatukan dengan ikatan gukosida. Polisakarida memenuhi tiga maksud dalam sistem kehidupan sebagai bahan bangunan, makanan dan zat spesifik. Polisakarida bahan bangunan misalnya selulosa dan kitin. Polisakarida makanan yang lazim adalah pati dan glikogen. Sedangkan polisakarida zat spesifik adalah heparin, satu polisakarida yang mencegah koagulasi darah.

2.2Protein Protein merupakan senyawa majemuk yang terdiri atas unsure-unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang terdapat unsure P dan S. Molekul protein tersusun dari sejumlah asam amino sebagai bahan dari dasar. Sifat-sifat suatu protein ditentukan oleh : 1. Macam asam amino yang terdapat dalam molekul protein 2. Jumlah tiap macam asam amino 3. Susunan asam amino dalam molekul protein Ada beberapa asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh kita, sehingga harus didapat dari makanan kita sehari-hari. Asam amino tersebut disebut asam amino esensial yang berjumlah 8, yaitu : lisineleusin, isoleusin, treonin, metionin, valin, fenilalanin, dan triptofan. Protein dicerna secara kimia menjadi asam-asam amino yang kemudian diserap pada dinding-dinding ahlus. Asam-asam amino tersebut masuk ke pembuluh darah dan diangkut menuju ke sel-sel tubuh. Adapun fungsi protein, yaitu : 1. Penghasil energi ( 1 gram = 4,1 kalori ) 2. Pembangun jaringan-jaringan baru dan mengganti yang rusak 3. Pembuat enzim dan hormone

4. Penjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh


5. Pembentuk antibody

2.3 Lemak Lemak tersusun atas unsure-unsur C, H, dan O yang merupakan senyawa majemuk. Lemak terdiri atas asam lemak dan gliserol. Pada satu molekul lemak terdapat satu molekul gliserol dan tiga buah molekul asam lemak. Sumber lemak dibagi menjadi dua macam, yaitu hewani dan nabati. Lemak tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam eter, benzene, dan kloroform. Lemak terdiri atas 2 komponen, yaitu asam lemak dan gliserol. Setiap 3 molekul asam lemak berikatan dengan molekul gliserol membentuk trigliserida. Asam lemak yang dibuat oleh tubuh disebut asam lemak nonesensial, sedangkan asam lemak yang diperoleh dari makanan disebut asam lemak esensial Lemak merupakan penghasil energi terbesar dalam tubuh. Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai pemelihara suhu tubuh, melindungi tubuh, memberi rasa kenyang, dan mengangkut vitamin larut lemak. Lemak juga berfungsi melarutkan vitamin A, D, E, K. Tanpa vitamin yang cukup dapat menyebabkan seseorang mengalami avitaminosis. Dan yang terakhir adalah mineral dan air yang diperlukan dalam pemeliharaan tubuh. Adapun fungsi lemak sebagai berikut : 1. Sebagai penghasil energi ( 1 gram = 9,3 kalori ) 2. Pembangun bagian-bagian sel tertentu 3. Pelarut beberapa vitamin, yaitu vitamin A, D, E, dan K 4. Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah

BAB III Observasi


3.1 Alat dan Bahan 1. Alat Rak tabung reaksi Pembakar spiritus Penjepit tabung reaksi Penghalus Tabung reaksi Cawan Petri 2.Bahan Nasi Tahu Tempe Pisang Susu
Minyak Kelapa Putih telur Larutan Biuret Lugol Fehling A dan Fehling B

3.2 Langkah Kerja 1. Haluskan setiap makanan dengan menggunakan penghalus(alu dan lumpang) 2. Simpan setiap zat yang telah dihaluskan pada cawan petri 3. Setiap makanan dites berdasarkan prosedur pengujian masing-masing 3.2.1 Prosedur Pengujian Amilum

1. Siapkan bahan makanan yang akan diuji . 2. Tetesi dengan larutan lugol encer.

3. Amati perubahan warnanya. Larutan akan berwarna biru sampai hitam jika bahan

makanan mengandung amilum . 3.2.2 Prosedur Pengujian Glukosa

1. Siapkan bahan makanan yang akan diuji 2. Masukkan bahan makanan tersebut pada tabung reaksi 3. Tetesi dengan Fehling A dan B 4. Amati dan catat apa yang terjadi 5. Kemudian, panaskan di pembakar spiritus dan amati perubahan warnanya. 6. Warna biru akan berubah menjadi warna hijau sampai oranye jika bahan makanan mengandung glukosa 3.2.3 Prosedur Pengujian Protein

1. Siapkan bahan makanan yang akan diuji. 2. Masukkan bahan makanan tersebut pada tabung reaksi 3. Tetesi bahan makanan tersebut dengan larutan biuret 4. Amati secara saksama 5. Warna makanan akan menjadi ungu jika mengandung protein 3.2.4 Prosedur Pengujian Lemak

1. Siapkan kertas koran serta bahan makanan yang akan diuji 2. Teteskan atau oleskan makanan yang diuji pada kertas koran tersebut 3. Amati noda yang terjadi pada tetesan atau olesan. Jika makanan mengandung lemak, kertas koran akan menjadi transparan

7. BAB IV Pembahasan
4.1 Uji Kandungan Amilum Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan terhadap bahan-bahan makanan yang telah di siapkan dan kemudian di reaksikan dengan larutan lugol, berikut ini table hasil pengamatan Bahan Makanan Nasi Tahu Tempe Pisang Susu Pepaya Kacang merah Kubis Minyak kelapa Putih telur yang kami peroleh : Putih Kuning Coklat Putih Putih Merah Coklat Putih Kuning Putih Biru kehitaman Biru Coklat Biru kehitaman Putih Orange Biru Biru muda Kuning putih +++ + +++ + + Warna awal Warna setelah reaksi Kandungan amilum

Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa bahan makanan yang mengandung amilum antara lain nasi, pisang, kacang merah, dan kubis. Namun hanya nasi dan pisang yang terindikasi memiliki kandungan amilum yang cukup banyak. Hal ini dibuktikan dengan perubahan reaksi larutan yang telah dicampurkan dengan larutan lugol dan menghasilkan larutan berwarna biru kehitaman. 4.2 Uji Kandungan Glukosa Berikut ini tabel yang kami peroleh dari pereaksian larutan Fehling dengan bahan makanan yang kami sediakan : Bahan Makanan Nasi Tahu Tempe Pisang Susu Pepaya Kacang merah Kubis Minyak kelapa Putih telur Putih Kuning Coklat Putih Putih Merah Coklat Putih Kuning Putih Kuning kemerahan Coklat Coklat Merah tua Kuning merah Merah bata Coklat merah Coklat merah Orange ungu + ++ + +++ + + Warna awal Warna setelah reaksi Kandungan Glukosa

Pada reaksi larutan Fehling A dan B, warna larutan akan berubah warna menjadi merah bata terhadap makanan yang mengandung glukosa. Hal ini terjadi pada reaksi dengan nasi,

pisang, susu, pepaya, kacang merah, kubis, dan minyak kelapa. Kandungan glukosa terbayak terlihat ada pada reaksi larutan pepaya. Hal yang menyebabkan dihasilkannya endapan merah bata ini karena ini berasal dari Fehling yang memiliki ion Cu++ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan berwarna merah bata (Cu2O). Sedangkan pada sampel amilum dan selulosa yang diuji dengan pereaksi Fehling (Fehling A + Fehling B) dan kemudian dipanaskan ternyata larutan berwarna biru dengan sedikit endapan merah bata. Hal ini disebabkan karena amilum merupakan polisakarida yang tidak dapat bereaksi positif dengan Fehling. Amilum bukan gula pereduki yang tidak mempunyai gugus aldehid dan keton bebas, sehingga tidak terjadi oksidasi antara amilum + larutan Fehling, maka tidak terbentuk endapan dan larutan tetap berwarna biru setelah dipanaskan. Begitupula dengan Selulosa yang merupakan polisakarida yang tidak dapat bereaksi positif dengan fehling. 4.3 Uji Kandungan Protein Bahan Makanan Nasi Tahu Tempe Pisang Susu Pepaya Kacang merah Kubis Minyak kelapa Putih Kuning Coklat Putih Putih Merah Coklat Putih Kuning Biru Ungu Ungu Kuning Kehitaman Orange Ungu Bening Biru muda + ++ ++ ++ + Warna awal Warna setelah reaksi Kandungan Protein

Putih telur

Putih

Ungu tua

+++

Perubahan pada warna sampel uji akan memberikan hasil yang positif atau negatif. Ketika sampel berubah menjadi ungu itu berarti bahwa sampel mengandung protein. obligasi Peptida terjadi dengan frekuensi yang sama kira-kira untuk kebanyakan protein per gram bahan. Jadi untuk menentukan konsentrasi reaksi biuret protein dapat digunakan. Jika konsentrasi yang lebih, sampel akan berubah menjadi lebih ungu. Banyak protein mengandung sulfur. Mereka adalah kompleks dengan molekul terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Asam amino adalah hasil dari blok protein dan mereka terhubung oleh ikatan peptida. Ada banyak kesamaan antara asam amino dan molekul biuret dan keduanya bereaksi dengan cara yang sama. reagen Biuret adalah solusi biru muda, yang ternyata ungu bila dicampur dengan larutan yang mengandung protein. Sebuah kompleks warna ungu terbentuk ketika ion tembaga dari Bupati Biuret bereaksi dengan ikatan peptida pada rantai polipeptida. Karena protein dibuat dari asam amino, kehadiran ikatan peptida selama uji Biuret untuk protein akan selalu memberikan hasil positif untuk semua jenis makanan berbasis protein. Dalam pengujian di atas diperoleh bahwa bahan mankanan yang mengandung protein antara lain nasi, tahu, tempe, susu, kacang merah, dan putih telur.

4.4 Uji Kandungan Lemak Bahan Makanan Nasi Tahu Kandungan lemak + -

Tempe Pisang Susu Pepaya Kacang merah Kubis Minyak kelapa Putih telur

+ + +++ +

Makanan yang telah larut dioleskan ke kertas kemudian jika kertas menjadi transparan atau bernoda ini menandakan makanan tersebut mengandung lemak. Sedangkan jika tidak ditemukan noda atau kertas tidak menjadi transparan, ini menandakan makanan tidak mengandung lemak. Bahan makanan yang mengandung lemak antara lain nasi, susu, kacang merah, putih telur, dan minyak kelapa. Kandungan lemak dalam minyak kelapa paling banyak dibanding bahan lainnya.

BAB V Penutup
5.1 Kesimpulan Berdasarkan data-data di atas dapat penulis simpulkan :
1. Bahan makanan yang mengandung amilum antara lain nasi dan pisang, yaitu bahan

makanan yang ketika direaksikan dengan larutan lugol menghasilkan larutan berwarna biru kehitaman.

2. Bahan makanan yang mengandung glukosa antara lain nasi, pisang, susu, pepaya, kacang

merah, kubis, dan minyak kelapa, yaitu bahan makanan yang ketika direaksikan dengan larutan Fehling A dan B menghasilkan larutan berwarna merah bata.
3. Bahan makanan yang mengandung protein antara lain nasi, tahu, tempe, susu, kacang

merah, dan putih telur, yaitu larutan yang ketika direaksikan dengan larutan Biuret menghasilkan larutan berwarna ungu.
4. Bahan makanan yang mengandung lemak antara lain nasi, susu, kacang merah, putih telur,

dan minyak kelapa, yaitu larutan yang ketika dioleskan pada kertas akan menimbulkan noda/kertas menjadi transparan.

Daftar Pustaka
Karmana,Oman.2007.Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas XI SMA.Bandung:Grafindo http://www.scumdoctor.com/Indonesian/nutrition http://duniaumarbakri.blogspot.com/2010/12/uji-kandungan-bahan-makanan.html

Anda mungkin juga menyukai