Anda di halaman 1dari 1

 Tokoh toleransi di indonesia

Dr. K.H. Abdurrahman Wahid atau yang biasa dikenal dengan panggilan gusdur adalah tokoh
muslim yang menjadi Presiden iNdonesia yang ke-4.
Beliau lahir pada tanggal 7 September 1940 di Jombang Jawa Timur.
Gus Dur memberikan teladan dalam penghayatan nilai-nilai toleransi antarumat beragama.
Penghargaan terhadap perbedaan ini diperoleh dari kakek dan ayahnya,serta pergaulannya
dengan pelbagai latar belakang agama, budaya, bangsa, dan sebagainya.Nilai toleransi dan
kerukunan antarumat beragama juga tak bisa dipisahkan dari sejarah perjalanan Islam. Hal ini
secara eksplisit maupun implisit ditulis dalam Al-Quran dan sunah Nabi Muhammad SAW.
Walaupun pada kenyataan nya hal ini masih juga jauh dari harapan. Hal inilah yang
menggerakkan Gus Dur untuk terus berupaya menghidupi semangat toleransi di Indonesia.
 Salam kepada agama lain
Dalam pandangan islam, salam adalah penghormatan sekaligus doa keselamatan dan kebaikan
Sebagian kalangan melarangnya dengan dalil hadis Nabi yang menyatakan, “Jangan mulai
bersalam kepada Yahudi dan Nasrani. Bila bertemu di jalan persempit ruang geraknya” (HR.
Muslim). Dilihat konteksnya, hadis tersebut dinyatakan dalam situasi perang. Saat Nabi dan
kaum muslim hendak mengepung Yahudi Bani Quraizhah karena melanggar perjanjian damai.
Oleh karenanya, dalam situasi damai para ulama al-salaf al-shalih, mulai dari generasi sahabat
sampai seterusnya membolehkan bersalam kepada non-muslim. Rasulullah sendiri pernah
berucap salam kepada sekumpulan orang yang terdiri dari muslim dan non-muslim (Yahudi dan
orang musyrik) (HR. Al-Bukhari).

Anda mungkin juga menyukai