K.3 Validasi Pasar
K.3 Validasi Pasar
VALIDASI PASAR
Dosen Pengampu :
Alwiyah, SE., M.Si
Kelompok 3
Muhammad Irsaludin (E2B019345)
Putra Aditiya (E2B020329)
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul Validasi Pasar.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas mata kuliah
Kewirausahaan atas bimbingan ibu dosen Alwiyah, SE., M.Si maka disusunlah
makalah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat
bermanfaat dalam proses perkuliahan.Dalam menyusun makalah ini penulis
telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk membuat makalah yang
sebaik-baiknya.Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam makalah ini, oleh karenanya penulis mengharapkan kritik
dan saran agar makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 2
BAB 2 PEMBAHASAN 3
2.1 Definisi Validasi 3
2.1.1 Tujuan Validasi 3
2.1.2 Manfaat Validasi 5
2.1.3 Hal yang perlu diperhatikan dalam Validasi 5
2.1.4 Cara Menentukan Validasi Pasar 8
2.2 Langkah-Langkah Validasi 8
BAB 3 PENUTUP 13
3.1 Kesimpulan 13
DAFTAR PUSTAKA 15
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Ranking per 17 November 2019, jumlah startup di Indonesia mencapai 2.164,
yang menempatkan 2 Indonesia pada posisi kelima dalam jumlah startup
terbanyak di dunia. Startup ini merambah ke semua bidang seperti halnya,
pendidikan, kesehatan, ekonomi, properti, transportasi, dan juga perdagangan
berbasis online
Validasi pasar ini biasanya dilakukan sebelum memproduksi secara masal
atau di tahap awal dalam pengembangan produk sebelum produk diluncurkan di
publik.
ada dua alasan untuk melakukan validasi pasar sebelum meluncurkan
produk ke pasar.
Pertama, menghindari kesalahan produk yang besar. Meluncurkan produk
bukanlah sebuah hal yang mudah dan murah. Oleh karenanya, sebuah kegagalan
dalam meluncurkan produk adalah fatal dan memakan banyak biaya. Dengan
validasi pasar, efek negatif ini dapat diminimalkan dengan mengerti para
pengguna dan memastikan bahwa produk yang dibuat dibutuhkan oleh para
penggunanya.
Kedua, mengamankan pendanaan. Beberapa orang yang baru memulai
bisnis akan membutuhkan dana yang mungkin saja berasal dari pihak eksternal
atau investor. Dengan melakukan validasi pasar, para pelaku usaha dapat
meyakinkan para investor bahwa produknya akan sukses di pasar karena
sebelumnya telah dites ke pasar.
2
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, adapun tujuan dalam penelitian ini
adalah:
1. Menjelaskan definisi Validasi Pasar
3
BAB 2
PEMBAHASAN
Istilah Validasi pertama kali dicetuskan oleh Dr. Bernard T. Loftus, Direktur
Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat pada akhir tahun 1970-an,
sebagai bagian penting dari upaya untuk meningkatkan mutu produk industri
farmasi. Hal ini dilatar belakangi adanya berbagai masalah mutu yang timbul
pada saat itu yang mana masalah-masalah tersebut tidak terdeteksi dari
pengujian rutin yang dilaksanakan oleh industri farmasi yang bersangkutan.
Selanjutnya, Validasi juga diadopsi oleh negara-negara yang tergabung dalam
Pharmaceutical Inspection Co-operation/Scheme (PIC/S), Uni Eropa (EU) dan
World Health Organization (WHO). Bahkan, Validasi merupakan aspek kritis
(substantial aspect) dalam penilaian kualitas industri farmasi yang bersangkutan.
Pengertian validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu intrumen dikatakan atau
dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain,
mampu memperoleh data yang tepat dari variable yang diteliti.
Secara Umum Validasi diartikan sebagai suatu tindakan pembuktian
dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem,
perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi dan pengawasan
akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan.
Validasi merupakan langkah untuk meyakinkan bahwa model berkelakuan
atau bersifat seperti sistem nyatanya. Suatu pendekatan paling nyata dalam
suatu validasi adalah membandingkan output model dengan output dari sistem
nyatanya.
Market validation atau validasi pasar pada dasarnya merupakan proses
untuk meyakinkan bahwa produk yang dihasilkan seorang pengusaha dapat
diterima pasar. Keyakinan ini akan menambah semangat untuk terjun secara total
meraih peluang bisnis yang ada.
Market Validation adalah tahapan untuk memastikan bahwa asumsi
4
problem yang kita definisikan memang benar-benar ada, terjadi pada banyak
orang, merupakan problem yang penting dan seterusnya. Ada juga yang
menyebut tahap ini sebagai tahap “Market Develoment/Customer Development”.
Market Validation merupakan suatu tahap krusial, saat sebuah startup
diberikan ruang untuk mengevaluasi terlebih dahulu produk yang akan mereka
luncurkan. Di tahap ini, akan diadakan penilaian, apakah produk diciptakan
apakah sudah sesuai dengan target market yang dibidik sebelumnya atau tidak.
Jika sesuai, startup bisa melanjutkan pengembangan dan pembuatan
produk tersebut. Pendeknya, ini adalah sebuah tahap penentuan apakah produk
kita akan tetap dilanjutkan dan dilempar ke pasaran.
Di lain sisi, market validation atau validasi pasar juga merupakan sebuah
proses untuk meyakinkan target market bahwa produk yang dihasilkan akan
dapat diterima dengan baik. Dengan mengantongi keyakinan tersebut, tentunya
motivasi dan semangat kita untuk terjun secara menyeluruh dalam meraih
peluang bisnis yang ada juga akan semakin besar.
Posisi validasi pasar ini berada di tengah-tengah antara inovasi dan
pemasaran. Sebelum inovasi produk diterjunkan menuju pemasaran, maka
validasi pasar berperan disini. Keberhasilan validasi pasar ini pula yang dapat
menentukan apakah produk tersebut layak untuk dikembangkan atau malah
harus kembali ke meja inovasi.
5
2.1.2 Manfaat Validasi Pasar
2.1.3 Hal- Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Validasi Pasar:
Pada umumnya validasi pasar yang sering dilakukan oleh sebagian besar pengusaha
adalah dengan mewawancarai target market. Namun, selain lewat wawancara, hasil
yang maksimal juga bisa didapat melalui beberapa cara lain, seperti mengadakan survei
dan riset online. Untuk lebih detailnya, mari lihat beberapa cara tersebut:
1. Gunakan “Smoke Test”
Smoke Test pada dasarnya adalah melakukan tes pasar dengan cara melakukan
sounding bisnis yang hanya berupa wacana dengan mengetes pasar terdahulu jika
sebuah produk akan diluncurkan. Biasanya, Smoke Test dilakukan pada platform online
seperti pada Facebook Ads, Instagram Ads, maupun pembuatan website, dengan
melempar sebuah konten yang mencantumkan keterangan “launching soon”.
Cara kerja dari Smoke Test ini adalah dengan menempatkan ide pada platform online
tersebut, kemudian yang selanjutnya diperhatikan adalah click-through rates-nya. Jika
response yang didapatkan baik, misalnya dengan jumlah orang yang mendaftar pada
iklan tersebut cukup banyak maka langkah selanjutnya adalah meneruskan ide yang
sudah dipersiapkan. Hal tersebut karena sebagian besar response sudah mewakili
dalam menggambarkan ketertarikan dari target market terhadap produk yang akan
diluncurkan.
2. Penilaian Diri Sendiri
Sebelum melakukan validasi pasar ke orang lain, alangkah bagusnya jika validasi
pasar dilakukan lewat diri sendiri. Menilai sendiri produk kita mungkin akan terdengar
sedikit aneh dan tidak perlu. Namun, hal ini justru bisa jadi masukan penting bagi
pengusaha dalam menilai apakah produk yang disiapkan sudah layak untuk sasaran
konsumen. Jika diri sendiri pun tidak menyukai produk yang dihasilkan atau tidak dapat
digunakan sama sekali, maka respon yang sama pun akan didapatkan dari pihak lain.
Jadi, tidak ada salahnya menilai produk dengan standar kita sendiri dulu.
3. Lakukan Riset Online
Saat ini, punya bisnis dan berdagang jadi jauh lebih mudah berkat kemajuan
teknologi digital dan koneksi internet. Selain dapat mempersingkat waktu, biaya
7
operasional juga bisa banyak dipangkas. Proses riset produk juga jadi bisa dilakukan
dengan lebih efektif dan efisien. Sebab, untuk mendapatkan data dari target market,
pelaku usaha bisa melakukan validasi pasar secara online.
4. Pilih Peluang
Penelitian dari sebuah forum bisnis menunjukkan bahwa 25% pendiri startup
mengalami kegagalan akibat kehilangan fokus dari tujuan awal. Untuk mengembalikan
fokus pada bisnis yang akan dijalankan, kita harus menginvestasikan lebih banyak
waktu untuk menangkap peluang dan menilai produk mana yang dirasa akan lebih
bertahan lama.
5. Bangun Brand
Jika semua langkah di atas sudah dilakukan dengan baik, maka hipotesis, pengujian
dan refleksi pun akan mengerucutkan peluang pasar yang akan diambil. Selanjutnya,
mulailah dengan membangun brand identity, alias identitas brand kita. Ide yang sudah
berhasil divalidasi, lebih baik langsung dieksekusi sesegera mungkin. Jangan sampai
ide tersebut malah menjadi usang karena kita terlalu lama menundanya.
6. Akuisisi Pelanggan
Setelah berhasil mengidentifikasi siapa yang akan menjadi target market alias
sasaran pasar kita, selanjutnya adalah menentukan strategi pemasaran yang tepat.
Strategi pemasaran bisa menyesuaikan dengan siapa target market dan apa produk
yang akan dipasarkan.
Misalnya, produk yang akan diluncurkan adalah susu formula untuk balita. Maka
yang menjadi target market adalah orang tua atau khususnya wanita yang sudah
memiliki anak dan berusia balita. Strategi pemasaran pun bisa dilakukan dengan
mengadakan promo hadiah menarik berupa perlengkapan balita untuk setiap pembelian
produk.
7. Tentukan Harga Produk
Terakhir, penting bagi kita untuk menentukan harga produk sebijak mungkin. Ada
beberapa hal yang perlu kamu tetapkan sebagai pertimbangan sebelum melakukannya.
Pertama, hitung terlebih dahulu berapa biaya produksi yang dikeluarkan.
Kedua, hitung juga biaya pegawai yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah
produk. Terakhir, masukkan biaya pemasaran dan operasional lainnya dari saat produk
8
dibuat sampai ke tangan pelanggan. Gabungkan semua hal ini untuk jadi indikator dalam
menentukan harga produk.
Proses validasi pasar merupakan sebuah tahap untuk memastikan apakah produk
kita nantinya bisa diterima dengan baik di target market yang dibidik. Dengan kata lain,
target market diharapkan bisa dan ingin mengeluarkan uang mereka untuk
mendapatkan produk yang kita pasarkan.
9
Langkah 2 – Membangun pengujian
Ketika asumsi telah siap dituliskan dan diuji, saatnya pelaku usaha untuk mendesain
dan memilih metode riset atau penelitian apa yang terbaik dilakukan olehnya untuk
menguji asumsi-asumsi sebelumnya. Metode-metode yang paling sering digunakan oleh
para pelaku usaha adalah survei dan wawancara para calon pelanggan.
10
mengisi survei atau melakukan wawancara.
Langkah 4 – Menganalisis dan meninjau eksperimen
Setelah data yang didapat cukup, proses selanjutnya adalah melihat bagaimana
respons dari para calon pengguna dan melihat bagaimana asumsi yang kita bangun
sebelumnya apakah benar atau salah. Salah satu hal yang perlu diingat adalah terbukti
salah bukan berarti gagal.
11
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
https://ukmindonesia.id/baca-deskripsi-posts/empat-langkah-mengembangkan-produk-
berbasis-validasi-
pasar#:~:text=Dengan%20melakukan%20validasi%20pasar%2C%20para,sebelumnya%2
0telah%20dites%20ke%20pasar
https://www.ukmindonesia.id/baca-deskripsi-posts/mengenal-validasi-risiko-dan-
potensi-pasar-untuk-menumbuhkan-rasa-percaya-diri/
https://www.duniapengertian.com/2018/05/pengertian-validasi-serta-tujuan-
utama.html?m=1
https://sis.binus.ac.id/2018/03/22/lean-
startup/#:~:text=Metode%20yang%20digunakan%20pada%20Lean%20Startup&text=Mar
ket%20Validation%20adalah%20tahapan%20untuk,Market%20Develoment%2FCustomer
%20Development%E2%80%9D
https://jawabanapapun.com/apa-itu-validasi-pasar/
13