Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

VALIDASI PASAR

Untuk Memenuhi Tugas Kewirausahaan

Dosen Pengampu :
Alwiyah, SE., M.Si

Kelompok 3
Muhammad Irsaludin (E2B019345)
Putra Aditiya (E2B020329)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul Validasi Pasar.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas mata kuliah
Kewirausahaan atas bimbingan ibu dosen Alwiyah, SE., M.Si maka disusunlah
makalah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat
bermanfaat dalam proses perkuliahan.Dalam menyusun makalah ini penulis
telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk membuat makalah yang
sebaik-baiknya.Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam makalah ini, oleh karenanya penulis mengharapkan kritik
dan saran agar makalah ini bisa menjadi lebih baik.

Demikianlah kata pengantar makalah dan penulis berharap semoga


dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, 8 Oktober 2022

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 2
BAB 2 PEMBAHASAN 3
2.1 Definisi Validasi 3
2.1.1 Tujuan Validasi 3
2.1.2 Manfaat Validasi 5
2.1.3 Hal yang perlu diperhatikan dalam Validasi 5
2.1.4 Cara Menentukan Validasi Pasar 8
2.2 Langkah-Langkah Validasi 8
BAB 3 PENUTUP 13
3.1 Kesimpulan 13
DAFTAR PUSTAKA 15

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dengan seiringnya


berkembangnya zaman memiliki dampak yang sangat besar terhadap kehidupan
masyarakat. Kemudahan yang dapat diakses dengan menggunakan teknologi
secara tidak langsung mengubah perilaku masyarakat dalam pemenuhan
kebutuhan demi pengembangan dirinya. Hal ini bisa dilihat dari perilaku manusia
yang tidak bisa lepas dari internet, seperti layaknya manusia berkomunikasi
dengan orang lain, bagaimana manusia bekerja, hingga bagaimana manusia
sekarang mengatur waktu yang lebih didominasi dengan menggunakan intenet.
Perkembangan teknologi informasi saat ini membuat berbagai perusahaan
rintisan yang didirikan oleh satu atau banyak orang untuk mengembangkan
sebuah produk atau layanan unik yang sesuai dengan target pasar meraih untung.
Sebagai contoh adalah kehadiran perusahaan teknologi Go-jek. Kehadiran Go-jek
diawali dari ide untuk menyelesaikan permasalahan transportasi dan kemacetan
di perkotaan. Contoh lain adalah aplikasi Canva, yang menyelesaikan
permasalahan bahwa tidak semua orang memiliki kemampuan desain grafis.
Hal ini tentu saja menjadi aspek positif karena dapat mendorong
perekonomian di Indonsia. Kemunculan berbagai perusahaan yang belum lama
dalam beroperasi atau yang biasa disebut dengan startup di Indonesia menjadi
bukti konkrit keterlibatan dalam kemudahan akses teknologi yang dapat
menciptakan peluang besar untuk menciptakan solusi berbasis digital. Faktor lain
yang mempengaruhi perkembangan startup di Indonesia adalah banyaknya
dukungan dari para inverstor dan pemerintah. Dukurngan berupa modal untuk
sebuah progam dari investor dan ditambah pemerintah yang sedang membuka
progam inkubasi dan event dinilai dapat berguna untuk pembangun startup digital.
Perkembangan startup di Indonesia termasuk sangat pesat, dapat kita lihat dari
data jumlah startup yang ada di Indonesia sendiri. Berdasarkan situs Startup

1
Ranking per 17 November 2019, jumlah startup di Indonesia mencapai 2.164,
yang menempatkan 2 Indonesia pada posisi kelima dalam jumlah startup
terbanyak di dunia. Startup ini merambah ke semua bidang seperti halnya,
pendidikan, kesehatan, ekonomi, properti, transportasi, dan juga perdagangan
berbasis online
Validasi pasar ini biasanya dilakukan sebelum memproduksi secara masal
atau di tahap awal dalam pengembangan produk sebelum produk diluncurkan di
publik.
ada dua alasan untuk melakukan validasi pasar sebelum meluncurkan
produk ke pasar.
Pertama, menghindari kesalahan produk yang besar. Meluncurkan produk
bukanlah sebuah hal yang mudah dan murah. Oleh karenanya, sebuah kegagalan
dalam meluncurkan produk adalah fatal dan memakan banyak biaya. Dengan
validasi pasar, efek negatif ini dapat diminimalkan dengan mengerti para
pengguna dan memastikan bahwa produk yang dibuat dibutuhkan oleh para
penggunanya.
Kedua, mengamankan pendanaan. Beberapa orang yang baru memulai
bisnis akan membutuhkan dana yang mungkin saja berasal dari pihak eksternal
atau investor. Dengan melakukan validasi pasar, para pelaku usaha dapat
meyakinkan para investor bahwa produknya akan sukses di pasar karena
sebelumnya telah dites ke pasar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka perumusan


masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan Validasi Pasar?

2. Apakah manfaat Validasi Pasar?

3. Apakah factor-faktor Validasi Pasar?

2
1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, adapun tujuan dalam penelitian ini
adalah:
1. Menjelaskan definisi Validasi Pasar

2. Menjelaskan manfaat Validasi Pasar

3. Menjelaskan factor-faktor Validasi Pasar

3
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Validasi Pasar

Istilah Validasi pertama kali dicetuskan oleh Dr. Bernard T. Loftus, Direktur
Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat pada akhir tahun 1970-an,
sebagai bagian penting dari upaya untuk meningkatkan mutu produk industri
farmasi. Hal ini dilatar belakangi adanya berbagai masalah mutu yang timbul
pada saat itu yang mana masalah-masalah tersebut tidak terdeteksi dari
pengujian rutin yang dilaksanakan oleh industri farmasi yang bersangkutan.
Selanjutnya, Validasi juga diadopsi oleh negara-negara yang tergabung dalam
Pharmaceutical Inspection Co-operation/Scheme (PIC/S), Uni Eropa (EU) dan
World Health Organization (WHO). Bahkan, Validasi merupakan aspek kritis
(substantial aspect) dalam penilaian kualitas industri farmasi yang bersangkutan.
Pengertian validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu intrumen dikatakan atau
dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain,
mampu memperoleh data yang tepat dari variable yang diteliti.
Secara Umum Validasi diartikan sebagai suatu tindakan pembuktian
dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem,
perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi dan pengawasan
akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan.
Validasi merupakan langkah untuk meyakinkan bahwa model berkelakuan
atau bersifat seperti sistem nyatanya. Suatu pendekatan paling nyata dalam
suatu validasi adalah membandingkan output model dengan output dari sistem
nyatanya.
Market validation atau validasi pasar pada dasarnya merupakan proses
untuk meyakinkan bahwa produk yang dihasilkan seorang pengusaha dapat
diterima pasar. Keyakinan ini akan menambah semangat untuk terjun secara total
meraih peluang bisnis yang ada.
Market Validation adalah tahapan untuk memastikan bahwa asumsi

4
problem yang kita definisikan memang benar-benar ada, terjadi pada banyak
orang, merupakan problem yang penting dan seterusnya. Ada juga yang
menyebut tahap ini sebagai tahap “Market Develoment/Customer Development”.
Market Validation merupakan suatu tahap krusial, saat sebuah startup
diberikan ruang untuk mengevaluasi terlebih dahulu produk yang akan mereka
luncurkan. Di tahap ini, akan diadakan penilaian, apakah produk diciptakan
apakah sudah sesuai dengan target market yang dibidik sebelumnya atau tidak.
Jika sesuai, startup bisa melanjutkan pengembangan dan pembuatan
produk tersebut. Pendeknya, ini adalah sebuah tahap penentuan apakah produk
kita akan tetap dilanjutkan dan dilempar ke pasaran.
Di lain sisi, market validation atau validasi pasar juga merupakan sebuah
proses untuk meyakinkan target market bahwa produk yang dihasilkan akan
dapat diterima dengan baik. Dengan mengantongi keyakinan tersebut, tentunya
motivasi dan semangat kita untuk terjun secara menyeluruh dalam meraih
peluang bisnis yang ada juga akan semakin besar.
Posisi validasi pasar ini berada di tengah-tengah antara inovasi dan
pemasaran. Sebelum inovasi produk diterjunkan menuju pemasaran, maka
validasi pasar berperan disini. Keberhasilan validasi pasar ini pula yang dapat
menentukan apakah produk tersebut layak untuk dikembangkan atau malah
harus kembali ke meja inovasi.

2.1.1 Tujuan Validasi

Tujuan umum dalam validasi:

1. Menghasilkan suatu model yang representatif terhadap prilaku sistem


nyatanya sedekat mungkin untuk dapat digunakan sebagai subtitusi dari
sistem nyata dalam melakukan eksperimen tanpa mengganggu jalannya
sistem.Pemikiran Sistem Ekonomi Modern (Sistem Ekonomi Sosialis)
2. Meningkatkan kredibilitas model, sehingga model dapat digunakan oleh para
manajer dan para pengambil keputusan lainnya.

5
2.1.2 Manfaat Validasi Pasar

Berikut beberapa manfaat dari market validation:

1. Mengetahui titik permasalahan yang sebenarnya dialami pelanggan.

2. Memperjelas target pasar anda.

3. Mengurangi waktu anda dalam mengembangkan produk.

4. Mengurangi risiko dan investasi dengan menghilangkan fitur-fitur yang tidak


dibutuhkan.

5. Memberikan kemungkinan bagi anda untuk menjual bahkan sebelum anda


selesai membuat produk atau jasa tersebut.

2.1.3 Hal- Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Validasi Pasar:

1. Tentukan Validator yang Tepat


Hal yang krusial dalam melakukan validasi pasar adalah dalam menentukan
validator. Kesalahan dalam memilih validator akan menyebabkan hasil validasi pasar
menjadi tidak akurat.
2. Siapkan Materi atau Pertanyaan Untuk Validasi
Setelah menentukan validator yang tepat, selanjutnya kita harus menentukan
materi dan pertanyaan apa yang akan diajukan ke validator terpilih. Ingat, materi ini akan
sangat berpengaruh pada hasil akhir dari tahap validasi pasar. Jika pertanyaan yang
dipersiapkan ternyata tidak cocok dengan hasil yang diharapkan, maka alih-alih bisa
meraup untung maka hasilnya malah bisa jadi bunting.
3. Teknik Dalam Menggali Informasi
Selain dua hal yang tadi disebutkan, faktor lain yang juga dapat mempengaruhi hasil
akhir validasi pasar adalah teknik atau cara kita dalam menggali informasi. Jika
menggunakan teknik yang tepat, maka pelaku usaha akan diuntungkan dalam
mengoreksi kekurangan produk yang akan diluncurkan.
Dengan cara yang tepat, informasi yang kita peroleh pun akan lebih akurat. Sehingga
produk bisa dikembangkan sesuai kebutuhan pasar dan tepat sasaran. Bahkan, bisa jadi
6
bahan yang bagus untuk inovasi produk selanjutnya.

2.2 Cara Menentukan Validasi Pasar

Pada umumnya validasi pasar yang sering dilakukan oleh sebagian besar pengusaha
adalah dengan mewawancarai target market. Namun, selain lewat wawancara, hasil
yang maksimal juga bisa didapat melalui beberapa cara lain, seperti mengadakan survei
dan riset online. Untuk lebih detailnya, mari lihat beberapa cara tersebut:
1. Gunakan “Smoke Test”
Smoke Test pada dasarnya adalah melakukan tes pasar dengan cara melakukan
sounding bisnis yang hanya berupa wacana dengan mengetes pasar terdahulu jika
sebuah produk akan diluncurkan. Biasanya, Smoke Test dilakukan pada platform online
seperti pada Facebook Ads, Instagram Ads, maupun pembuatan website, dengan
melempar sebuah konten yang mencantumkan keterangan “launching soon”.
Cara kerja dari Smoke Test ini adalah dengan menempatkan ide pada platform online
tersebut, kemudian yang selanjutnya diperhatikan adalah click-through rates-nya. Jika
response yang didapatkan baik, misalnya dengan jumlah orang yang mendaftar pada
iklan tersebut cukup banyak maka langkah selanjutnya adalah meneruskan ide yang
sudah dipersiapkan. Hal tersebut karena sebagian besar response sudah mewakili
dalam menggambarkan ketertarikan dari target market terhadap produk yang akan
diluncurkan.
2. Penilaian Diri Sendiri
Sebelum melakukan validasi pasar ke orang lain, alangkah bagusnya jika validasi
pasar dilakukan lewat diri sendiri. Menilai sendiri produk kita mungkin akan terdengar
sedikit aneh dan tidak perlu. Namun, hal ini justru bisa jadi masukan penting bagi
pengusaha dalam menilai apakah produk yang disiapkan sudah layak untuk sasaran
konsumen. Jika diri sendiri pun tidak menyukai produk yang dihasilkan atau tidak dapat
digunakan sama sekali, maka respon yang sama pun akan didapatkan dari pihak lain.
Jadi, tidak ada salahnya menilai produk dengan standar kita sendiri dulu.
3. Lakukan Riset Online
Saat ini, punya bisnis dan berdagang jadi jauh lebih mudah berkat kemajuan
teknologi digital dan koneksi internet. Selain dapat mempersingkat waktu, biaya

7
operasional juga bisa banyak dipangkas. Proses riset produk juga jadi bisa dilakukan
dengan lebih efektif dan efisien. Sebab, untuk mendapatkan data dari target market,
pelaku usaha bisa melakukan validasi pasar secara online.
4. Pilih Peluang
Penelitian dari sebuah forum bisnis menunjukkan bahwa 25% pendiri startup
mengalami kegagalan akibat kehilangan fokus dari tujuan awal. Untuk mengembalikan
fokus pada bisnis yang akan dijalankan, kita harus menginvestasikan lebih banyak
waktu untuk menangkap peluang dan menilai produk mana yang dirasa akan lebih
bertahan lama.
5. Bangun Brand
Jika semua langkah di atas sudah dilakukan dengan baik, maka hipotesis, pengujian
dan refleksi pun akan mengerucutkan peluang pasar yang akan diambil. Selanjutnya,
mulailah dengan membangun brand identity, alias identitas brand kita. Ide yang sudah
berhasil divalidasi, lebih baik langsung dieksekusi sesegera mungkin. Jangan sampai
ide tersebut malah menjadi usang karena kita terlalu lama menundanya.
6. Akuisisi Pelanggan
Setelah berhasil mengidentifikasi siapa yang akan menjadi target market alias
sasaran pasar kita, selanjutnya adalah menentukan strategi pemasaran yang tepat.
Strategi pemasaran bisa menyesuaikan dengan siapa target market dan apa produk
yang akan dipasarkan.
Misalnya, produk yang akan diluncurkan adalah susu formula untuk balita. Maka
yang menjadi target market adalah orang tua atau khususnya wanita yang sudah
memiliki anak dan berusia balita. Strategi pemasaran pun bisa dilakukan dengan
mengadakan promo hadiah menarik berupa perlengkapan balita untuk setiap pembelian
produk.
7. Tentukan Harga Produk
Terakhir, penting bagi kita untuk menentukan harga produk sebijak mungkin. Ada
beberapa hal yang perlu kamu tetapkan sebagai pertimbangan sebelum melakukannya.
Pertama, hitung terlebih dahulu berapa biaya produksi yang dikeluarkan.
Kedua, hitung juga biaya pegawai yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah
produk. Terakhir, masukkan biaya pemasaran dan operasional lainnya dari saat produk

8
dibuat sampai ke tangan pelanggan. Gabungkan semua hal ini untuk jadi indikator dalam
menentukan harga produk.
Proses validasi pasar merupakan sebuah tahap untuk memastikan apakah produk
kita nantinya bisa diterima dengan baik di target market yang dibidik. Dengan kata lain,
target market diharapkan bisa dan ingin mengeluarkan uang mereka untuk
mendapatkan produk yang kita pasarkan.

2.3 Langkah-langkah Validasi Pasar

Sebagai pelaku usaha,Wirausahawan dapat melakukan validasi pasar sebelum


meluncurkan produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada saat ini
dengan beberapa langkah yang akan dijelaskan di bawah ini:
Langkah 1 – Membuat asumsi
Proses validasi pasar dapat dilakukan dengan membuat tujuan dan dugaan atau bisa
disebut asumsi. Asumsi adalah pernyataan yang ingin dibuktikan melalui proses
pengujian. Dalam hal ini yaitu validasi pasar. Pada akhir proses validasi pasar, asumsi-
asumsi yang telah buat akan dibuktikan apakah benar atau salah bahwa produk
dibutuhkan dan diterima di pasar.
Beberapa asumsi yang dapat digunakan:

 Produk ini akan memecahkan masalah berupa …


Di asumsi ini, pelaku usaha akan menuliskan apa tujuan dari dibuatnya produk ini atau
nilai yang ditawarkan dari produk ini.

 Terdapat kebutuhan untuk memiliki produk ini.


Pelaku usaha menjelaskan bagaimana ia yakin bahwa produk ini dibutuhkan oleh calon
penggunanya.

 Kalangan yang membutuhkan produk ini adalah …


Di sini, pelaku usaha menjelaskan siapa saja yang menjadi target pasarnya. Mereka-
mereka ini adalah kaum-kaum yang akan sangat membutuhkan produk ini.

 Rp… adalah harga yang sesuai dengan produk ini.


Pengaturan harga juga penting untuk diuji sehingga pelaku usaha dapat mendapatkan
margin yang tepat yang sesuai dengan keinginan pengguna dan juga biaya produksinya.

9
Langkah 2 – Membangun pengujian
Ketika asumsi telah siap dituliskan dan diuji, saatnya pelaku usaha untuk mendesain
dan memilih metode riset atau penelitian apa yang terbaik dilakukan olehnya untuk
menguji asumsi-asumsi sebelumnya. Metode-metode yang paling sering digunakan oleh
para pelaku usaha adalah survei dan wawancara para calon pelanggan.

Survei adalah sebuah metode dengan memberikan responden sebuah set


pertanyaan untuk dijawab. Biasanya survei ini relatif dapat dilakukan dengan cepat dan
mendapatkan responden yang banyak namun tidak mendalam. Sedangkan, wawancara
adalah sebuah metode yang menanyakan langsung dan mendalam kepada calon
pelanggan beberapa pertanyaan. Dengan wawancara, pelaku usaha akan mendapatkan
pendapat yang mendalam bagaimana pendapat calon pelanggan terhadap ide maupun
produk yang akan diluncurkan. Sayangnya, proses wawancara akan membutuhkan lebih
banyak waktu dibandingkan dengan survei. Tiap metode memiliki kekurangan dan
kelebihannya masing-masing. Banyak para peneliti menggabungkan kedua metode
tersebut untuk mendapatkan pendapat yang menyeluruh dan dalam terhadap sebuah
asumsi.
Pada langkah ini juga, pelaku usaha membuat daftar pertanyaan yang akan
diajukan kepada responden. Pertanyaan yang diajukan harus dipikirkan matang-matang
dan jangan sampai ada hal-hal penting yang harusnya ditanyakan namun tidak sempat
ditanyakan. Berlatih untuk melakukan riset juga dapat dilakukan seperti apakah
pertanyaannya sudah sesuai dan dapat mudah dimengerti sebelum menyebar ke
berbagai pihak.
Langkah 3 – Mencari partisipan dalam riset
Bagian ini merupakan bagian penting yang akan menentukan bagaimana riset
berjalan dengan baik. Sahabat Wirausaha perlu mencari partisipan yang merupakan
perwakilan dari pengguna produk ini nantinya. Tanpa adanya keterwakilan, proses ini
akan menjadi sia-sia. Sebagai contoh, jika produk yang akan ditawarkan adalah produk
makanan bayi instan sehat, cobalah untuk mencari responden orang-orang tua yang
memiliki anak di usia dini. Namun, jika respondennya mahasiswa akan tidak jadi masuk
akal bagi mereka. Pemberian insentif juga dapat menggugah hati para responden untuk

10
mengisi survei atau melakukan wawancara.
Langkah 4 – Menganalisis dan meninjau eksperimen
Setelah data yang didapat cukup, proses selanjutnya adalah melihat bagaimana
respons dari para calon pengguna dan melihat bagaimana asumsi yang kita bangun
sebelumnya apakah benar atau salah. Salah satu hal yang perlu diingat adalah terbukti
salah bukan berarti gagal.

Analisis dapat dilakukan dengan membuat tabel statistik mengenai pendapat


para pengguna. Kemudian, melihat lebih banyak mana yang setuju atau tidak setuju
dengan asumsi yang telah dibangun sebelumnya. Ketika lebih banyak responden yang
mendukung produk atau ide tersebut, jangan langsung berpuas hati dan mengatakan
bahwa telah mengerti pengguna namun jadi rendah hati dan terus memperbaiki produk.
Jika pun produk ternyata tidak banyak disukai, sudah sepatutnya untuk mencari ide lain
atau memperbaiki sesuai dengan keinginan pasar.
Dalam melakukan uji validasi pasar juga sering disebutkan mengenai Minimum
Viable Product atau lebih sering disebut MVP. MVP sendiri merupakan sebuah strategi
pengembangan produk yang banyak dilakukan oleh pelaku usaha yang baru merintis
usahanya. Minimum Viable Product adalah sebuah produk yang memiliki fitur-fitur yang
sangat dasar namun masih memberikan nilai tambah bagi para penggunanya atau
produk yang sedang dibuat belum sempurna namun sudah memiliki fitur utama yang
akan ditawarkannya. Dengan menawarkan MVP saat melakukan uji validasi pasar, pasar
akan merespons timbal balik berupa fitur apalagi yang harus dihadirkan oleh produk
tersebut. Akhirnya, produk akan sempurna sesuai dengan keinginan para pengguna.

11
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Validasi Pasar merupakan suatu tahap krusial, saat sebuah startup


diberikan ruang untuk mengevaluasi terlebih dahulu produk yang akan mereka
luncurkan. Di tahap ini, akan diadakan penilaian, apakah produk diciptakan
apakah sudah sesuai dengan target market yang dibidik sebelumnya atau tidak.
Di lain sisi, market validation atau validasi pasar juga merupakan sebuah
proses untuk meyakinkan target market bahwa produk yang dihasilkan akan
dapat diterima dengan baik. Dengan mengantongi keyakinan tersebut, tentunya
motivasi dan semangat kita untuk terjun secara menyeluruh dalam meraih
peluang bisnis yang ada juga akan semakin besar.
Posisi validasi pasar ini berada di tengah-tengah antara inovasi dan
pemasaran. Sebelum inovasi produk diterjunkan menuju pemasaran, maka
validasi pasar berperan disini. Keberhasilan validasi pasar ini pula yang dapat
menentukan apakah produk tersebut layak untuk dikembangkan atau malah
harus kembali ke meja inovasi.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://ukmindonesia.id/baca-deskripsi-posts/empat-langkah-mengembangkan-produk-
berbasis-validasi-
pasar#:~:text=Dengan%20melakukan%20validasi%20pasar%2C%20para,sebelumnya%2
0telah%20dites%20ke%20pasar

https://www.ukmindonesia.id/baca-deskripsi-posts/mengenal-validasi-risiko-dan-
potensi-pasar-untuk-menumbuhkan-rasa-percaya-diri/

https://www.duniapengertian.com/2018/05/pengertian-validasi-serta-tujuan-
utama.html?m=1

https://sis.binus.ac.id/2018/03/22/lean-
startup/#:~:text=Metode%20yang%20digunakan%20pada%20Lean%20Startup&text=Mar
ket%20Validation%20adalah%20tahapan%20untuk,Market%20Develoment%2FCustomer
%20Development%E2%80%9D

https://jawabanapapun.com/apa-itu-validasi-pasar/

13

Anda mungkin juga menyukai