Anda di halaman 1dari 3

Nama : Elvira Arianti Suryanto

NIM : 202210101048
Kelas : A
Tugas : Resume Jurnal

Pernapasan adalah salah satu fungsi esensial makhluk hidup, di mana pertukaran gas
diperlukan untuk mendapatkan energi dan mempertahankan metabolisme aktif di semua
jaringan. Sistem pernapasan terdiri dari struktur yang sangat khusus, termasuk rongga hidung,
faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan paru-paru, dan memfasilitasi aliran oksigen
dari udara ke dalam tubuh, yang kemudian ditangkap oleh aliran darah. Mirip dengan sistem
lain, sistem pernapasan membutuhkan keseimbangan yang halus untuk mempertahankan
homeostasis, dan lingkungan sangat menentukan berfungsinya sistem tersebut. Ketika fungsi
pemeliharaan dijalankan hingga batasnya, mekanisme kontrol menjadi kewalahan dan
penyakit pun terjadi, yang dapat berdampak buruk pada kualitas hidup individu dan pada
akhirnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2014) telah mengklasifikasikan penyakit
pernapasan ke dalam kelompok yakni :
a. Flu Biasa → Pilek biasa adalah penyakit menular yang disebabkan oleh rhinovirus
dan adenovirus yang menyebabkan reaksi peradangan pada saluran hidung.
b. Influenza → Influenza adalah penyakit yang melemahkan yang disebabkan oleh virus
yang menginfeksi saluran pernapasan bagian atas (hidung, tenggorokan bronkus, dan
paru-paru).
c. Infeksi Saluran Pernapasan Bawah Akut: Bronkitis Akut → Bronkitis akut
disebabkan oleh peradangan pada pohon bronkial dan menyerang orang dewasa dan
anak-anak tanpa penyakit paru-paru kronis.
d. Penyakit Lain Pada Saluran Pernapasan Bagian Atas: AlergiRinitis dan Rinitis →
Rinitis alergi adalah gangguan peradangan pada mukosa hidung yang disebabkan oleh
reaksi yang dimediasi oleh imunoglobulin E (IgE) pada subjek yang peka oleh
alergen.
e. Penyakit saluran Pernapasan Bawah Kronis: PPOK → COPD adalah penyakit yang
dapat dicegah dan diobati dengan efek luar paru yang signifikan. Penyakit ini ditandai
dengan keterbatasan aliran udara kronis yang biasanya progresif terkait dengan.
f. Penyakit paru-paru yang disebabkan oleh agen eksternal: pneumonitis
hipersensitivitas → Pneumonitis hipersensitivitas, juga dikenal sebagai alveolitis
alergi ekstrinsik, adalah penyakit yang disebabkan oleh respons imun inflamasi yang
berlebihan di bronkiolus dan alveoli paru terhadap partikel antigen yang terhirup yang
ada di lingkungan.
g. Penyakit pernapasan lainnya yang terutamamempengaruhi interstitium: fibrosis paru
idiopatik → Fibrosis paru idiopatik adalah penyakit kronis dan mematikan yang
disebabkan oleh kerusakan pada epitel alveolar dan menyebabkan remodeling
jaringan ikat yang abnormal.
h. Saluran pernapasan bawah supuratif dan nekrotik kondisi: pneumonia dengan
nekrosis → Pneumonia dengan nekrosis adalah komplikasi langka dari infeksi paru-
paru yang disebabkan oleh agen bakteri, seperti Staphylococcus aureus, Streptococcus
pyogenes, Streptococcus pneumoniae dan Klebsiella pneumoniae, atau jamur seperti
Aspergillus. Pada infeksi ini, fokus nekrotik terbentuk di area lokal dan dapat disertai
dengan komplikasi lain seperti abses paru dan gangren, di mana jaringan paru-paru
rusak.
i. Penyakit pleura lainnya: plak pleura → Plak pleura adalah lesi padat dan fibrotik yang
terjadi pada pleura parietal, yaitu jaringan yang melapisi paru-paru yang
memungkinkan perluasannya.
j. Penyakit lain pada sistem pernapasan: akut kegagalan pernafasan → Gagal napas akut
dapat berkembang dengan cepat, dalam hitungan menit hingga jam, dan lebih sering
terjadi pada bayi dibandingkan orang dewasa. Kegagalan pernapasan dapat
disebabkan oleh berbagai hal, dan sebagian besar kematian terjadi di negara
berkembang.
Berdasarkan literatur yang ada, beberapa tumbuhan dapat digunakan untuk pengobatan
kondisi pernapasan, dan beberapa produk alami bermanfaat yang digunakan untuk mengobati
masalah pernapasan, seperti kodein atau efedrin, kini disertakan dalam produk manufaktur.
Adapun tumbuhan tersebut antara lain :
a. Althea officinalis L. Malvaceae → Tumbuhan obat dengan efek antitusif dan efek
berspektrum luas berfungsi untuk meredakan batuk melalui tindakan demulsen,
dengan menghilangkan iritasi (ekspektoran) atau dengan menekan refleks batuk.
b. Kodein dan noskapin → Senyawa ini terjadi secara alami dalam opium (Papaver
somniferum L.) dan jelas berasal dari pengetahuan lokal dan tradisional tetapi saat ini
diproduksi menggunakan proses semi-sintetik.
c. Echinacea purpurea (L.) Moench dan Echinacea angustifoliaDC. → Diketahui bahwa
ekstrak tumbuhan ini mengaktifkan sistem kekebalan tubuh dan reaksi anti-inflamasi
melalui up-regulasi TNF-α.
d. Ephedra sinicaStapf. (Ephedraceae) → Tumbuhan obat dengan efek anticatarrhal
digunakan untuk mengurangi pelepasan berlebihan dari selaput lendir. Obat tanaman
ini sangat berguna untuk hidung tersumbat dan sinus serta edema mukosa, dan juga
dapat mengurangi hipersensitivitas saluran napas.
e. Timus vulgaris L. (Lamiaceae) → Obat antitusif digunakan untuk mengontrol batuk,
terutama pada pasien dengan batuk kering, mengganggu, dan tidak produktif.

Anda mungkin juga menyukai