Anda di halaman 1dari 65

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI

PADANY”N” DENGAN GESTASI 27 MINGGU


DI PUSKESMAS BONTONOMPO II
TANGGAL 18 DESEMBER 2019.

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mengikuti


Seminar Asuhan Kebidanan Praktek PKK1.

Disusun oleh:
1. Rosi Afriani (18 3145 106 027)
2. Dewi Sartika (18 3145 106 074)
3. Mila Wanti Buabangga (18 3145 106 022)
4. Eka Auliya Damayanti (18 3145 106 033)
5. Nur Hikmah Aras (18 3145 106 062)
6. Dwi widya lestari (18 3145 106 061)
7. Lila Nudi (18 3145 106 064)
8. Sukmawati (18 3145 106 053)
9. Marsinah (18 3145 106 031)

Universitas Mega Rezky Makassar


2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas Berkat dan Rahmat-

Nya jua sehingga seminar tentang "ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL

CARE PADA NY "N " DENGAN GESTASI 27 MINGGU"dapat di selesaikan

dengan baik dan tepat waktu. Seminar ini merupakan tugas mata kuliah Praktek

klinik kebidanan I.

Di dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari kesulitan - kesulitan dan

masalah, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak maka

kesulitan-kesulitan dan masalah tersebut dapat teratasi. Untuk itu pada

kesempatan ini disampaikan terimakasi kepda :

1. Bapak Dr. dr, H. Nasrudin. A. M, Sp.OG., MARS selaku pembimbing

Dokter seminar PKK I

2. lbu Nurul Fitriyah, S.ST selaku pembimbing Lahan seminar PKK I

3. lbu Hasbiah Wardhani, S.ST.,M.Keb selaku pembimbing Institusi seminar

PKK I

Sangat disadari dalam penyusunan laporan ini masih terdapat kekurangan

karna keterbatasan pengetahuan , pengalaman dan waktu penyusun , sehingga

kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan

karya tulis ini. Akhir kata semoga laporan tugas mata kuliah seminar PKK I ini

dapar bermanfaat bagi pembaca.

Makassar, Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Tujuan................................................................................................................2
1. Tujuan Umum............................................................................................2
2. Tujuan Khusus...........................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................4
A. KONSEP DASAR MASA KEHAMILAN...................................................4
1. Pengertian Masa Kehamilan......................................................................4
2. Tujuan Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan............................................5
3. Peran Bidan Dalam Masa Kehamilan.......................................................5
4. Jadwal Masa Pemeriksaan Kehamilan......................................................6
5. Pemeriksaan Ibu Hamil.............................................................................7
6. Tanda – Tanda Kehamilan......................................................................10
B. KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN...................................................22
1. Pengertian Manajemen kebidanan...........................................................22
2. Tahap-tahap dalam Manajemen Asuhan Kebidanan...............................22
3. KONSEP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN
( S.O.A.P ).......................................................................................................31
BAB III TINJAUAN KASUS..............................................................................35
BAB IV PENUTUP..............................................................................................60
A. Kesimpulan.....................................................................................................60
B. Saran................................................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut definisi WHO, kematian ibu adalah kematian seorang wanita

hamil atau selama 40 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun

terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri

kehamilan (Wikndjosastro, 1999). Tingginya komplikasi obstetrik seperti

perdarahan, eklampsi dan keguguran merupakan penyebab tingginya kasus

kematian dan kesakitan ibu di negara berkembang. Penyebab kematian ibu dan

bayi baru lahir disebabkan karena “3 terlambat dan 4 terlalu”. 3 terlambat

tersebut yaitu terlambat mengenali bahaya dan mengambil keputusan,

terlambat mencapai fasilitas kesehatan dan terlambat mendapat pertolongan

yang cepat dan tepat di fasilitas pelayanan kesehatan. Dan 4 terlalu yaitu

terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak (saifuddin, 2002).

Masa kehamilan adalah masa yang diawali dengan konsepsi sampai lahirnya

janin (synopsis obstetri). Proses adaptasi fisiologi ibu hamil adalah proses

untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan fisik yang normal

yang terjadi pada ibu selama masa kehamilan.

Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan

kesejahteraan janin dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang

aktual.  Status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak semua

ibu mengetahuinya.  Bukan hanya faktor fisik ibu yang dapat dinilai dengan

status kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti ibu tidak merasa terpaksa

1
mempersiapkan segala sesuatu untuk kehamilannya (faktor sosbud dan

ekonomi).

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memperoleh gambaran tentang asuhan kebidanan pada Ny. “N”, Masa

Kehamilan dengan gestasi 27 minggu di PUSKESMAS BONTONOMPO

II yang dilaksanakan tanggal 18 desember-19 desember 2019 dengan

wewenang bidan.

2. Tujuan Khusus

a. Dapat melaksanakan identifikasi dan analisa data dasar pada Ny. “N”,

Masa Kehamilan dengan Masalah dengan gestasi 27 minggu di

PUSKESMAS BONTONOMPO II

b. Dapat melaksanakan identifikasi diagnosa atau masalah actual pada

Ny. “N”, Masa Kehamilan dengan gestasi 27 minggu di

PUSKESMAS BONTONOMPO II

c. Dapat melaksanakan identifikasi diagnosa masalah potensial pada Ny.

“N” Masa Kehamilan dengan gestasi 27 minggu di PUSKESMAS

BONTONOMPO II

d. Dapat melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi pada Ny. “N”,

Masa Kehamilan dengan gestasi 27 minggu di PUSKESMAS

BONTONOMPO II

2
e. Dapat melaksanakan perumusan rencana tindakan asuhan kebidanan

pada Ny. “N”, Masa Kehamilan dengan gestasi 27 minggu di

PUSKESMAS BONTONOMPO II

f. Dapat melaksanakan implementasi asuhan kebidanan pada Ny. “N”,

Masa Kehamilan dengan gestasi 27 minggu di PUSKESMAS

BONTONOMPO II

g. Dapat melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan pada Ny. “N”, Masa

Kehamilan dengan gestasi 27 minggu di PUSKESMAS

BONTONOMPO II

h. Dapat melaksanakan pendokumentasian asuhan kebidanan pada Ny.

“N”, Masa Kehamilan dengan gestasi 27 minggu di PUSKESMAS

BONTONOMPO II.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. KONSEP DASAR MASA KEHAMILAN

1. Pengertian Masa Kehamilan

Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)

dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2002).

Masa kehamilan adalah masa yang diawali dengan konsepsi sampai

lahirnya janin (synopsis obstetri). Proses adaptasi fisiologi ibu hamil

adalah proses untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan

fisik yang normal yang terjadi pada ibu selama masa kehamilan.

Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan

kesejahteraan janin dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin

yang aktual.  Status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang

tidak semua ibu mengetahuinya.  Bukan hanya faktor fisik ibu yang dapat

dinilai dengan status kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti ibu tidak

merasa terpaksa mempersiapkan segala sesuatu untuk kehamilannya

(faktor sosbud dan ekonomi).  Dengan begitu sangat perlu bagi para

tenaga kesehatan untuk memahami seluruh kebutuhan ibu dalam masa

antenatal, intranatal dan postnatal yang akan sangat menunjang proses

persalinan nanti.

Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama

ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

4
Prenatal care adalah pengawasan intensif sebelum kelahiran (Mochtar,

1998).

2. Tujuan Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan

Tujuan secara umum dari pemeriksaan dan pengawasan ibu hamil

adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak

selama dalam kehamilan, persalinan, dan nifas, sehingga didapatkan ibu

dan anak yang sehat.

Tujuan khusus dari pemeriksaan dan pengawasan ibu hamil adalah :

a) Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai

dalam kehamilan, persalinan, dan nifas.

b) Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita

sedini mungkin.

c) Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.

d) Memberikan nasehat-nasehat tentang pola hidup sehari-hari dan

keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi (Mochtar,

1998).

3. Peran Bidan Dalam Masa Kehamilan

a. Membantu ibu hamil dalam merencanakan kelahiran

b. Memberikan pendampingan untuk menguatkan emosional dan

mendukung proses persalinan kepada ibu hamil

c. Memberikan pengetahuan yang cukup kepada para ibu mengenai

kehamilan, kelahiran, dan perawatan bayi.

5
4. Jadwal Masa Pemeriksaan Kehamilan

Ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini

mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan

pelayanan/asuhan antenatal.

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama

kehamilan :

a. Satu kali pada trimester I (sebelum usia kehamilan 14 minggu)

b. Satu kali pada trimester II (usia kehamilan antara 14-28 minggu)

c. Dua kali pada trimester III (usia kehamilan antara 28-36 minggu dan

sesudah kehamilan 36 minggu)

Pelayanan/asuhan antenatal standar minimal (termasuk 10T)

1. Timbang berat badan dan ukut Tinggi badan

2. Ukur Tekanan darah

3. Tentukan ukuran lingkar lengan atas

4. Ukur Tinggi fundus uteri

5. Tentukan letak janin dan denyut jantung janin (DJJ)

6. Skrining imunisasi Tetanus Toksoid yang lengkap

7. Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan

8. Tes laboratorium

9. Temu wicara/ konseling

10. Tata laksana kasus

6
5. Pemeriksaan Ibu Hamil

a. Anamnesa

1) Anamnesa identitas dan suami : nama, umur, agama, pekerjaan,

alamat dan sebagainya.

2) Anamnesa umum :

 Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi,

perkawinan dan sebagainya.

 Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HPHT).

 Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan

ektopik atau kehamilan mola sebelumnya.

b. Inspeksi dan Pemeriksaan Fisik Diagnostik

Pemeriksaan seluruh tubuh secara baik meliputi: tekanan darah,

nadi, suhu, pernapasan jantung, paru-paru, dan sebagainya.

c. Perkusi

Tidak begitu banyak artinya, kecuali bila ada suatu indikasi.

d. Palpasi

Ibu hamil disuruh berbaring terlentang, kepala dan bahu sedikit

lebih tinggi dengan memakai bantal. Pemeriksa berdiri di sebelah

kanan ibu hamil. Dengan sikap hormat lakukanlah palpasi bimanual

terutama pada pemeriksaan perut dan payudara. Palpasi perut untuk

menentukan:

1) Besar dan konsistensi rahim.

2) Bagian-bagian janin, letak dan presentasi.

7
3) Gerakan janin.

4) Kontraksi rahim Braxton-Hicks dan his.

e. Auskultasi

Monoaural (stetoskop obstetrik) untuk mendengarkan denyut

jantung janin (djj). Yang kita dengarkan adalah :

1) Dari janin:

 Djj pada bulan 4-5 normalnya 120-160x/menit

 Bising tali pusat

 Gerakan dan tendangan janin

2) Dari Ibu:

 Bising rahim (uterine souffle)

 Bising aorta

 Peristaltik usus

f. Manuver Palpasi Menurut Leopold :

1) Leopold I:

 Pemeriksa menghadap ke arah muka ibu hamil.

 Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus.

 Konsistensi uterus.

Variasi menurut Knebel : Menentukan letak kepala atau

bokong, satu tangan di fundus dan tangan yang lain diatas

simfisis.

2) Leopold II:

 Menentukan batas samping rahim kanan – kiri.

8
 Menentukan letak punggung janin.

 Pada letak lintang, tentukan di mana kepala janin.

Variasi menurut Budin : Menentukan letak punggung, dengan

satu tangan menekan di fundus.

3) Leopold III:

 Menentukan bagian terbawah janin.

 Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk pintu atas

panggul atau masih dapat digoyang.

Variasi menurut Ahlfeld : Menentukan letak punggung, dengan

pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut.

4) Leopold IV:

 Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu hamil.

 Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa

jauh sudah masuk pintu atas panggul ( PAP ).(Mochtar, 1998)

g. Memantau Tumbuh Kembang Janin (Nilai Normal)

9
Tinggi Fundus
Usia
Menggunakan
Kehamila
Dalam Cm Penunjuk-penunjuk
n
Badan

Hanya teraba di atas


12 minggu –
simpisis pubis

Di tengah antara

16 minggu – simpisis pubis dan

umbilicus

20 minggu 20 cm ( 2 cm) Pada umbilicus

6. Usia kehamilan
22-27
Tanda dalam minggu = cm –
minggu
– ( 2 cm)

Ta Usia kehamilan
29-35
nd dalam minggu = cm –
minggu
a ( 2 cm)

K 36 minggu 36 cm ( 2 cm) Pada prosesus sifoedeus


eh

amilan

Untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan

penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala kehamilan(Marjati,

2011).

10
1. Tanda Dugaan Hamil

1. Amenorea (berhentinya menstruasi)

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan

folikel de graaf dan ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi.

Lamanya amenorea dapat diinformasikan dengan memastikan hari

pertama haid terakhir (HPHT), dan digunakan untuk

memperkirakan usia kehamilan dan tafsiran persalinan. Tetapi,

amenorhea juga dapat disebabkan oleh penyakit kronik tertentu,

tumor pituitari, perubahan dan faktor lingkungan, malnutrisi, dan

biasanya gangguan emosional seperti ketakutan akan kehamilan.

2. Mual (nausea) dan Muntah (emesis)

Pengaruh ekstrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam

lambung yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang

terjadi terutama pada pagi hari yang disebut morning sicknes.

Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis, tetapi bila terlampau

sering dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang disebut

dengan hiperemesis gravidarum.

3. Ngidam (menginginkan makan tertentu)

Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu,

keinginan yang demikian disebut ngidam. Ngidam sering terjadi

pada bulan–bulanan pertama kehamilan dan akan menghilang

dengan tuanya kehamilan.

4. Syncope (Pingsan)

11
Terjadinya gangguan sirkulasi kedaerah kepala(sentral)

menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan

syncope atau pingsan. Hal ini sering terjadi terutama jika berada

pada tempat yang ramai, biasanya akan hilang setelah 16 minggu.

5. Kelelahan

Sering terjadi pada trimester pertama, akibat dari penurunan

kecepatan basal metabolisme (basal metabolisme rate-BMR) pada

kehamilan yang akan meningkat seiring pertambahan usia

kehamilan akibat aktivitas metabolisme hasil konsepsi.

6. Payudara Tegang

Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada

payudara, sedangkan progestron menstimulasi perkembangan

sistem alveolar payudara. Bersama somatomamotropin, hormon –

hormon ini menimbukan pembesaran payudara, menimbulkan

perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama kehamilan,

pelebaran puting susu, serta pengeluaran kolostrum.

7. Sering miksi

Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat

terasa penuh dan sering miksi. Frekuensi miksi yang sering, terjadi

pada triwulan pertama akibat desakan uterus kekandung kemih.

Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini akan berkurang karena

uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir

12
triwulan, gejala bisa timbul karena janin mulai masuk kerongga

panggul dan menekan kembali kandung kemih.

8. Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus

(tonus otot menurun) sehingga kesulitan untuk BAB.

9. Pigmentasi kulit

Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu.

Terjadi akibat pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang

merangsang melanofor dan kulit. Pigmentasi ini meliputi tempat –

tempat berikut ini :

 Sekitar pipi: clolasma gravidarum (penghitaman pada daerah

dahi, hidung, pipi, dan leher)

 Sekitar leher tampak lebih hitam

 Dinding perut: strie lividae/gravidarum (terdapat pada seorang

primigravida, warnanya membiru), strie nigra, linea alba

menjadi lebih hitam (linea grisae/nigra).

 Sekitar payudara: hiperpigmentasi aerola mamae sehingga

terbentuk areola sekunder. Pigmentasi areola ini berbeda pada

tiap wanita, ada yang merah muda pada wanita kulit putih,

coklat tua pada wanita kulit coklat, dan hitam pada wanita kulit

hitam. Selain itu, kelenjar montgomeri menonjol dan

pembuluh darah menifes sekitar payudara.

13
 Sekitar pantat dan paha atas: terdapat strie akibat pembesaran

bagian tersebut.

10.Epulis

Hipertropi papila ginggivae/gusi, sering terjadi pada triwulan

pertama.

11.Varises

Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran

pembuluh darah terutama bagi wanita yang mempunyai bakat.

Varises dapat terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis,

serta payudara. Penampakan pembuluh darah ini dapat hilang

setelah persalinan.

2. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)

Tanda kemungkinan adalah perubahan – perubahan fisiologis

yang dapat diketahui oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan

fisik kepada wanita hamil. Tanda kemungkinan ini terdiri atas hal –

hal berikut ini:

1. Pembesaran perut

Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan

keempat kehamilan.

2. Tanda Hegar

Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthimus

uteri.

3. Tanda Goodel

14
Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil

serviks seperti ujung hidung, sedangkan pada wanita hamil

melunak seperi bibir.

4. Tanda Chadwick

Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa

vagina termasuk juga porsio dan serviks.

5. Tanda piscaseck

Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi

karena ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu

sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.

6. Kontraksi Braxton Hicks

Merupakan peregangan sel – sel otot uterus, akibat

meningkatnya actomysin didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak

bermitrik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan

delapan minggu, tetapi baru dapat diamati daeri pemeriksaan

abdominal pada trimester ketiga. Kontraksi ini akan terus

meningkat frekuensinyam, lamanya dan kekuatannya sampai

mendekati persalinan.

7. Teraba Ballotement

Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin

bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan

pemeriksa. Hal iini harus ada pada pemeriksaan kehamilan karena

15
perabaan bagian seperti bentuk janin saja tidak cukup karena

dapat saja merupakan myoma uteri.

8. Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif

Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya human

cjorionic gonadotropin (hCG) yang diproduksi oleh

sinsiotropoblastik sel selama kehamilan. Hormon direkresi ini

peredaran darah ibu (pada plasma darah), dan dieksresi pada urine

ibu. Hormon ini dapat mulai dideteksi pada 26 hari setelah

konsepsi dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30 – 60.

Tingkat tertinggi pada hari 60 – 70 usia gestasi, kemudian

menurun pada hari ke 100 – 130.

9. Tanda Pasti (Positive Sign)

Tanda pasti adalah tanda yang menunjukkan langsung

keberadaan janin, yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa.

Tanda pasti kehamilan terdiri atas hal – hal berikut ini :

1. Gerakan janin dalam Rahim

Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh

pemeriksa. Gerakan janin baru dapat dirasakan pada usia

kehamilan sekitar 20 minggu.

2. Denyut jantung janin

Dapat didengar dengan pada usia 12 minggu dengan

menggunakan alat fetal electrocardiograf (misalnya dopler).

16
Dengan stethoscope laenec, DJJ baru dapat didengar pada usia

kehamilan 18-20 minggu.

3. Bagian – bagian janin

Bagian – bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan

bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba

dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester terakhir).

Bagian janin ini dapat dilihat lebih sempurna lagi

menggunakan USG.

4. Kerangka janin

Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupn

USG.

10. Perubahan – Perubahan pada Ibu Hamil

1. Trimester Pertama

Segara setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan

progesteron dalam tubuh, maka akan muncul berbagai

macam ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu misalnya

mual muntah, keletihan, dan pembesaran pada payudara. Hal

ini akan memicu perubahan psikologi seperti berikut ini :

a. Ibu untuk menbenci kehamilan, merasakan kekecewaan,

penolakan, kecemasan, dan kesedihan.

b. Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar

hamil dengan memperhatikan perubahan pada tubuhnya

17
dan sering kali memberitahukan orang lain apa yang

dirahasiakannya.

c. Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap

wanita.

d. Sedangkan bagi suami sebagai calon ayah akan timbul

kebanggaan, tetapi bercampur dengan keprihatinan akan

kesiapan untuk mencari nafkah bagi keluarga.

2. Trimester Kedua

Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sudah

terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak

nyaman akibat kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibu

pun belum terlalu besar sehingga belum dirasakan ibu

sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat

dimulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih

konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merakan

gerakan janinnya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya

sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak

ibu yang merasakan terlepas dari rasa kecemasan dan tidak

nyaman seperti seperti yang dirasakannnya pada trimester

pertama dan merasakan meningkatnya libido(Marjati, 2011).

3. Trimester ketiga

a. Sakit punggung disebakan karena meningkatnya beban

berat yang anda bawa yaitu bayi dalam kandungan.

18
b. Pernapasan, pada kehamilan 33 – 36 minggu banyak ibu

hamil yang susah bernafas, ini karena tekanan bayi yang

berada dibawah diafragma menekan paru ibu, tapi

setalah kepala bayi yang sudah turun kerongga panggul

ini biasanya pada 2 – 3 minggu sebelum persalinan maka

akan merasa lega dan bernafas lebih muda.

c. Sering buang air kecil,pembesaran rahim, dan penurunan

bayi ke PAP membuat tekanan pada kandung kemih ibu.

d. Kontraksi perut, brackton – hicks kontraksi palsu berupa

rasa sakit yang ringan, tidak teratur dan kadang hilang

bila duduk atau istirahat.

e. Cairan vagina,peningkatan cairan vagina selama

kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih, pada

awal kehamilan biasanya agak kental dan pada

persalinan lebih cair(dr.Suririnah, 2004).

11. Nasehat-Nasehat Untuk Ibu Hamil

Kepada ibu hamil diberikan nasehat-nasehat untuk

memelihara kesehatannya selama kehamilan, nifas dan laktasi.

a. Makanan (Diet) Ibu Hamil

Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul

memperhatikan susunan dietnya, terutama mengenai jumlah

kalori dan protein yang berguna untuk pertumbuhan janin

dan kesehatan ibunya. Kekurangan nutrisi dapat

19
menyebabkan anemia, abortus, partus prematurus, inertia

uteri, perdarahan pasca persalinan, sepsis puerperalis, dan

lain-lain. Sedangkan makan secara berlebihan, dapat

mengakibatkan komplikasi seperti gemuk, pre-eklamsi,

janin besar, dan sebagainya. Zat-zat yang diperlukan:

protein, karbohidrat, zat lemak, mineral atau bermacam-

macam garam; terutama kalsium, fosfor, dan zat besi (Fe),

vitamin, dan air.Makanan diperlukan antara lain untuk

pertumbuhan janin,, plasenta, uterus, buah dada, dan

kenaikan metabolisme.

b. Sebagai pengawasan

kecukupan gizi ibu hamil dan pertumbuhan

kandungannya dapat diukur berdasarkan kenaikan berat

badannya. Kenaikan berat badan rata-rata 6,5 kg sampai 16

kg (10-12 kg). perubahan Berat Badan Kenaikan berat

badan yang dianjurkan

1) Committee of the national Academy of Science :

 Untuk ibu dengan BB di bawah berat seharusnya

(underweight) kenaikan yang dianjurkan 12.5-8 kg

 Untuk ibu dengan BB normal kenaikan yang dianjurkan

adalah antara 11.5-16 kg

20
 Untuk ibu dengan BB berlebih (overweight) kenaikan

BB yang dianjurkan antara 7-11.5 kg

2) Body Mass Index ( BMI )

Mengukur tubuh dengan rumus “ Body Mass Index “

(Burton, Benjamin T. (1976). Human Nutrition, 3)

 BB kurang Normal 20, 25, 30

 BB lebih Kegemukan 24,7

c. Merokok

Jelas bahwa bayi dari ibu-ibu perokok mempunyai

berat badan lebih kecil atau mudah mengalami abortus dan

partus prematurus. Karena itu wanita hamil dilarang

merokok.

d. Obat-obatan

Prinsip : jika mungkin dihindari pemakaian obat-obatan

selama kehamilan terutama dalam triwulan I. Perlu

dipertanyakan mana yang lebih besar manfaatnya

dibandingkan bahayanya terhadap janin, oleh karena itu

harus dipertimbangkan pemakaian obat-obatan seperti obat

yang dijual bebas sebaiknya memakai obat dengan resep

bidan atau dokter.

e. Gerakan Badan

Kegunaannya: sirkulasi darah menjadi baik, nafsu makan

bertambah, pencernaan lebih baik, dan tidur lebih nyenyak.

21
Dianjurkan berjalan-jalan pada pagi hari dalam udara yang

masih segar, atau gerak badan ditempat.

f. Istirahat

Wanita pekerja harus sering beristirahat. Tidur siang

menguntungkan dan baik untuk kesehatan, ibu hamil

sebaiknya tidur siang selama 1-2 jam.

12. Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan

 Perdarahan jalan lahir

 Nyeri perut yang hebat

 Gerakan janin berkurang

 Sakit kepala yang hebat

 Penglihatan kabur

 Kejang kejang

 Bengkak pada wajah, tangan dan kai

 Demam

 Mual muntah

B. KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN

1. Pengertian Manajemen kebidanan

a. Manajemen kebidanan adalah suatu metode dan pendekatan

pemecahan masalah dalam pemberian pelayanan asuhan kebidanan.

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang

digunakan oleh bidan serta merupakan metode yang terorganisir

22
melalui tindakan logical yang memberikan keuntungan kepada pasien

dalam memberikan pelayanan kebidanan ( 6 )

b. Pengertian lain dari Manajemen Kebidanan adalah suatu metoda

pemecahan masalah untuk mengorganisir pemikiran dan tindakan

menjadi berurutan secara logis. Suatu kerangka acuan tentang

bagaimana bidan berpikir dan bertindak, setapak demi setapak, saat

mengasuh klien. (Pusdiknas.2001.hal. 1).

2. Tahap-tahap dalam Manajemen Asuhan Kebidanan

Menurut Varney, proses manajemen kebidanan terdiri dari 7

langkah. Manajemen kebidanan dimulai dari pengumpulan data dasar dan

diakhiri dengan evaluasi asuhan kebidanan. Ketujuh langkah tersebut

terdiri dari keseluruhan dari kerangka kerja yang terdapat dalam segala

situasi. Tahap/langkah-langkah manajemen kebidanan menurut Varney :

Langkah I : Identifikasi Data Dasar

Identifikasi dan analisa data dasar merupakan langkah awal dari

manajemen kebidanan, data ini termasuk melakukan pengkajian dan

pemeriksaan untuk mendapatkan seluruh data yang dibutuhkan untuk

menilai klien. Adapun contoh format pengkajiannya adalah sebagai

berikut

1) Identitas istri / suami

Nama

Umur

Suku

23
Agama

Pendidikan

Pekerjaan

Nikah/lamanya

Alamat

2) Riwayat keluhan :

a) Keluhan utama

b) Riwayat keluhan utama

c) Sifat keluhan utama

d) Dampak terhadap aktivitas

e) Upaya mengatasi keluhan

f) Keluhan lain yang dirasakan ibu.

3) Riwayat kesehatan lalu dan sekarang : Riwayat penyakit yang pernah

diderita oleh ibu baik sekarang maupun yang lalu.

4) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

5) Riwayat menstruasi

a) Siklus haid berapa hari

b) Lama haid berapa hari

c) Keluhan yang menyertai

d) Banyaknya darah yang keluar.

6) Riwayat KB

a) Apakah pernah menjadi akseptor

b) Metode kontrasepsi yang digunakan

24
c) Berapa lama dan keluhan yang dialami

d) Kapan berhenti

e) Alasan berhenti

7) Pola kebiasaan selama nifas

a) Nutrisi : Nafsu makan bagaimana

- Porsi makan

- Jenis makanan

- Makanan / minuman tambahan

- Makanan pantangan

b) Eliminasi

- Sudah BAK / belum

- Keluhan saat BAK

- Sudah BAB / belum

- Keluhan saat BAB

c) Istirahat

- Lama tidur malam

- Lama tidur / rebahan siang

- Gangguan tidur

d) Personal Hygiene

- Penampilan kebersihan secara umum

- Mandi berapa kali menggunakan apa

- Kebersihan rambut

- Kebersihan perineum, pembalut dan pakaian dalam

25
- Kebersihan kuku kaki/tangan

e) Riwayat psiko, social, ekonomi dan spiritual.

- Semua yang ibu rasakan selama nifas

- Tanggapan ibu dan keluarga atas kelahiran bayinya

- Rencana dan alas an menyusui, kapan menyusui dan sampai

kapan

- Biaya kebutuhan sehari-hari dan persalinan apakah cukup

f) Riwayat pengetahuan

Kaji pengetahuan tentang :

- Nutrisi ibu dalam masa nifas dan bayinya

- Pentingnya istirahat selama masa nifas

- Kebersihan diri / bayi

- Perawatan payudara

- Manfaat imunisasi

- Seksual yang sehat

- Waktu yang tepat menjadi akseptor KB.

g) Riwayat persalinan sekarang

1) Kala I

 Kapan merasa sakit yang teratur

 Kapan ada pengeluaran, jenis, warna perdarahan

( pembukaan lengkap…….cm ) pada jam……..dan

tanggal berapa

26
 Lama kala I :……..jam (dari his yang teratur sampai

pembukaan lengkap )

2) Kala II

 Jam berapa pembukaan lengkap

 Bayi lahir jam dan tanggal berapa

 Kejadian masalah dalam kala II

 Lama kala II :……..menit / jam

3) Kala III

 Bayi lahir tanggal / jam

 Penangana aktif kala III dilaksanakan / tidak

 Plasenta lahir jam berapa, lengkap / tidak

 Ada perdarahan / tidak

 Kontraksi uterus bagaimana

 Lama kala III :…….menit / jam

4) Kala IV

 Kelengkapan plasenta dan selaputnya

 Jumlah perdarahan kira-kira berapa

 Keadaan umum ibu dan TTV

 Robekan perineum bagaimana

 Kontraksi dan konsistensi

h. Pemeriksaan fisik : Head to toe

a) Inspeksi

27
 Kepala

Rambut : Kulit bersih / berketombe, mudah rontok / tidak

Wajah : ceria / sebaliknya, oedema / tidak

Hidung : polip / secret ada / tidak

Mulut : Gigi dan gusi ada luka / tidak, gigi bagaimana

Telinga : pendengaran dan sekret

 Leher

Ada pembesarn vena jugularis, kelenjar tyroid, limfe /

tidak

 Dada

Simetris, putting terbentuk, konsisitensi, nyeri,

kolostrum / tidak

 Abdomen

Adakah pembesaran perut dan luka bekas operasi

Tinggi fundus / kandung kemih

Kontraksi uerus dan diastasis rectiabdominalis

Ada nyeri tekan / tidak

 Ekstremitas

Lihat apakah ada oedema, varices, cianosis pada kuku,

human since untuk mengenal adanya tromboflebitis.

 Vulva dan vagina

Ada oedema / varices pada vulva

Pengeluiaran dan warna cairan yang keluar

28
b) Palapasi

c) Auskultasi

d) Perkusi

i. Pemeriksaan penunjang

a) Pemeriksaan lab :

Darah : Hb, golongan darah

Urine : Albumin dan reduksi

b) Pemeriksaan penunjang

USG atau rontgen

Langkah II : Identifikasi diagnose / masalah actual

Pada tahap ini merupakan pengembangan dan interpretasi data

dasar yang telah dikumpulkan sebelumnya ke dalam identifikasi

yang spesifik mengenai masalah atau diagnosa serta data yang benar.

Masalah merupakan hal yang berhubungan dengan apa yang dialami

klien. Diagnosa adalah hasil analisa dan perumusan masalah yang

diputuskan, dalam menegakan diagnosa menggunakan pengetahuan

profesional sebagai dasar arahan untuk mengambil tindakan,

diagnosa kebidanan harus berlandaskan pada keselamatan hidup

klien.

Komponen-komponen yang harus ada dalam langkah ini adalah :

1) Diagnosa / masalah aktual

2) Data subyektif

3) Data obyektif

29
4) Analisis dan interpretasi data dasar

Langkah III : Identifikasi diagnose / maslah potensial

Identifikasi dan memprediksi adanya kemungkinan-

kemungkinan yang biasa terjadi pada saat melakukan pengamatan

dan pemeriksaan terhadap ibu nifas. Diagnose atau masalah potensial

ini dapat ditegakkan bila ada data-data dan hasil pemeriksaan yang

mendukung terjadinya masalah tersebut, sehingga dapat diantisipasi.

Langkah ini hampir sama dengan langkah II.

Langkah IV : Antisipasi perlunya tindakan segera / kolaborasi

dalam tahap ini mahasiswa harus dapat mengidentifikasi bila

terjadi keadaan-keadaan gawat darurat dan harus segera ditangani

pada saat itu. Oleh karena keadaan itu mengancam jiwa pasien / ibu.

Bila keadaan darurat ini tidak ditemukan dalam kasus ibu yang

sedang ditangani, maka langkah ini boleh diabaikan / dilewati.

Komponen-komponen yang terdapat dalam langkah ini adalah :

1) Tentukan masalah-masalah emergency / darurat

2) Tujuan yang ingin dicapai

3) Criteria keberhasilan

4) Rencana tindakan

5) Rasional dari tiap tindakan

6) Pelaksanaan / tindakan yang cepat dan tepat

7) evaluasi

30
Langkah V : Rencana asuhan kebidanan

Mengembangkan suatu rencana tindakan yang komprehensif

dengan didukung oleh penjelasan secara rasional yang benar

dengan penekanan pada keputusan yang diambil. Pada tahap

sebelumnya suatu rencana tindakan yang komprehensif tidak hanya

termasuk indikasi apa yang timbul berdasarkan kondisi klien dan

masalah yang berhubungan dengan kondisi klien tetapi juga

bimbingan yang diberikan lebih dahulu pada ibu, rencana harus

disetujui bersama oleh bidan dan klien sebab pada akhirnya klien

yang akan menentukan pelaksanaan rencana tindakan tersebut.

Langkah ini adalah :

1) Diagnose / masalah

2) Tujuan yang akan dicapai

3) Criteria keberhasilan

4) Langkah-langkah tindakan

5) Rasionalisasi setiap tindakan yang diambil

31
Langkah VI : Implementasi / pelaksanaan tindakan

Langkah implementasi atau pelaksanaan manajemen

kebidanan dilaksanakan oleh bidan ataupun bekerja sama dengan

tenaga kesehatan lain berdasarkan rencana yang telah ditetapkan,

bidan juga harus memonitor kemajuan kesehatan klien.

Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi

klien.

Langkah VII : Evaluasi

Evaluasi asuhan kebidanan pada hakekatnya adalah cara

mengecek apakah sudah mencapai tujuan sesuai dengan criteria

yang ditemukan / tidak. Bila sudah tercapai sesuai tujuan maka

asuhan kebidanan yang telah dilakukan dapat mengatasi masalah

pasien / ibu. Namun bila masalah ibu belum dapat diatasi, maka

Asuhan Kebidanan ini dilanjutkan dan ditinjau kembali. ( 5 )

3. KONSEP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN

( S.O.A.P )

Pendokumentasian adalah kesimpulan dari semua hasil asuhan yang

telah dilakukan kepada klien. Bidan sebagai provider dalam pelayanan

kebidanan bertanggung jawab terhadap dokumentasi kebidanan. Aspek

pelayanan yang didokumentasikan adalah pelayanan mandiri yang

diberikan oleh bidan, pelayanan konsultasi dan pelayanan kolaborasi.

Pendokumentasian yang benar adalah pendokumentasian yang

dapat mengkomunikasikan kepada orang lain mengenai aturan yang

32
telah dilakukan dan yang akan dilakukan pada seorang klien, yang di

dalamnya tersirat proses berfikir yang sistematis. Seorang bidan dalam

menghadapi seorang klien sesuai langkah-langkah dalam proses

manajemen kebidanan.

Menurut Helen Varney's, alur berfikir bidan saat menghadapi

klien meliputi 7 langkah. Untuk orang lain mengetahui apa yang telah

dilakukan oleh seorang bidan melalui proses berfikir sistematis,

didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Istilah SOAP digunakan

sebagai singkatan dari komponen-komponen pendokumentasian yang

akan digunakan yaitu :

S. Subyektif

Merupakan data yang ditemukan dengan melakukan pengkajian /

anamnese langsung dengan pasien atau keluarga pasien, dengan

ketentuan bahwa penulisannya dalam bentuk kalimat tidak langsung,

contoh :

 Ibu merasa cemas akan penyakitnya yang tidak kunjung sembuh

 Ibu mengeluh sakit perut bagian bawah.

Tekhnik dalam melakukan pengkajian bagi petugas adalah;

hendaknya petugas mampu melihat situasi dan kondisi pasien pada

saat dilakukan pengkajian. Anamneselah pada saat yang tepat yaitu

saat pasien merasa tenang dan nyaman untuk dilakukan anamnese.

Berikan pertanyaan yang berurutan sesuai kebutuhan dalam

menegakkan diagnosa. Petugas juga harus mematuhi dan memahami

33
etika dan sopan santun dalam berkomunikasi baik komunikasi

verbal maupun non verbal.

O. Obyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik

klien, hasil laboratorium dan test diagnostik lalu yang dirumuskan

dalam data fokus untuk mendukung assesment.

A. Assesment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi

data subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi

1. Diagnosa / masalah aktual

2. Antisipasi diagnosa / masalah potensial

3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi

/kolaborasi.

P. Planning

Pelaksanaan tindakan dalam SOAP ini terdiri atas :

perencanaan , pelaksanaan dan evaluasi. Jadi dalam poin

pelaksanaan ini terlebih dahulu membuat perencanaan sekalipun

perencanaan ini tidak tertulis namun tetap menjadi patokan

petugas dalam melakukan tindakan, pelaksanaan ini dilakukan

sesuai dengan situasi dan kondisi pasien. Akhir dari pelaksanaan

ini petugas mencantumkan hasil evaluasi dari perencanaan dan

tindakan yang telah dilakukan untuk hari ini. ( 5 )

34
35
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI

PADA NY”N” DENGAN GESTASI 27 MINGGU

DI PUSKESMAS BONTONOMPO II

TANGGAL 18 DESEMBER 2019

No. register :

Tanggal Masuk : 18 DESEMBER 2019 Pukul : 10.25 Wita

Tanggal Pengkajian : 18 DESEMBER 2019 Pukul : 10.40 Wita

Nama pengkaji :

LANGKAH I. INDENTIFIKASI DATA DASAR

A. Identitas klien/ suami

Nama : Ny “N” / Tn “J”

Umur : 22 tahun / 25 tahun

Nikah : 1x/± 1 tahun

Suku : Makassar / Makassar

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMA / SMA

Pekerjaan : IRT / WIRASWASTA

Alamat : Barembeng

35
B. Data Biologis/Fisiologis

a. Keluhan Utama

 Tidak ada keluhan selama kehamilan

 Ibu ingin memeriksa kehamilannya

b. Riwayat Kehamilan Sekarang

 G1P0A0

 Ibu mengatakan ini kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran

 HPHT: Tanggal 06 juni 2019

 HTP : Tanggal 19 maret 2020

 Gestasi 27 minggu

 Gerakan pertama kali di rasakan usia kehamilan 5 bulan

 Ibu mengatakan tidak pernah mengalami nyeri perut selama hamil

 Ibu sudah mendapatkan imunisasi TT 2×

 TT1: pada saat mau menikah

 TT2: pada tanggal 18 desember 2019

 Ibu mengatakan pergerakan janin di sebeleh kanan perut ibu

 Ibu mengatakan janinnya bergerak ± 10 kali dalam sehari

c. Riwayat menstruasi

 Menarche : 15 tahun

 Lama haid: 5 hari

 Siklus haid: 28-30 hari

 Desmenorhe: -

36
d. Riwayat kontrasepsi

Ibu belum pernah menjadi aseptor KB

e. Riwayat Kesehatan

 Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu tidak pernah menderita penyakit menular (TBC, Hepatitis, Hiv Aids,

DM, Asma, Hipertensi)

 Riwayat kesehatan sekarang

Ibu tidak sedang menderita penyakit menular(TBC, Hepatitis, Hiv Aids,

DM, Asma, Hipertensi)

 Riwayat kesehatan keluarga

Dalam keluarga ibu tidak ada riwayat penyakit menular (TBC, hepatitis,

HIV/AIDS), menurun (DM, asma) dan penyakit menahun (hipertensi).

f. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar

1. Kebutuhan nutrisi

a. Makanan

1. Sebelum hamil

Jenis makanan : nasi, sayur,dan lauk pauk

Frekuensi : 3 kali sehari

Porsi : sedang

Nafsu makan : baik

2. Selama hamil

Jenis makanan : nasi,sayur,dan lauk pauk

Frekuensi : 3 – 4 kali sehari

37
Porsi : sedang

Nafsu makan : baik

b. Minuman

1. Sebelum hamil

Jenis minuman : air putih

Frekuensi : 6 – 7 gelas sehari

2. Selama hamil

Jenis minuman : air putih

Frekuensi : 7 – 8 gelas sehari

2. Eliminasi

a. BAB

1. Sebelum hamil

Frekuensi : 1 - 2 kali sehari

Warna : kecoklatan

Konsisten : lunak

Bau : khas

2. Selama hamil

Frekuensi : 1 - 2 kali sehari

Warna : kecoklatan

Konsisten : lunak

Bau : khas

b. BAK

1. Sebelum hamil

38
Frekuensi : 5 - 6 kali sehari

Warna : kuning jernih

Bau : amoniak

2. Selama hamil

Frekuensi : 6 - 8 kali sehari

Warna : kuning jernih

Bau : amoniak

3. Kebutuhan Istirahat

Sebelum Hamil

Tidur siang : 1 - 2 jam

Tidur malam : 6 - 8 jam

Selama Hamil

Tidur sian : 2 jam

Tidur malam : 8 jam

4. Aktivitas

Ibu tetap melakukan aktivitas sehari – hari seperti mengerjakan

pekerjaan rumah tangga seperti memasak, menyapu, dan mencuci

5. Personal Hygiene

Sebelum dan selama hamil :

Mandi 2 kali sehari menggunakan sabun

Keramas 3 kali seminggu

Sikat gigi 2 kali sehari pagi dan malam

Ganti pakaian setiap selesai mandi/lembab

39
g. Riwayat psikologi, ekonomi dan spiritual

 Tanggapan ibu dan keluarga terhadap anak kehamilan ini ibu senang

dengan kehamilannya dan semua anggota keluarga sangat senang

dengan kehamilannya

 Pengetahuan ibu dan keluarga tentang kehamilan, ibu sudah

mengetahui tanda tanda bahaya kehamilan

Pendarahan jalan lahir

Nyeri perut hebat

Gerakana janin berkurang

Penglihatan berkurang

Kejang kejang

Bengkak pada wajah tangan dan kaki

Demam

Mual muntah berlebihan

 Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami

 Keadaan ekonomi keluarga mencukupi kebutuhan dan keluarga telah

mempersiapkan biaya persalinan

 Ketaatan ibu dalam beribadah

 Ibu dan keluarga ingin persalinannya di tolong oleh bidan

h. Pemeriksaan umum

Keadaan umum ibu baik

Kesadaran composmentis

Tanda – tanda vital

40
TD : 100/80 mmHg

N : 80 x / menit

P : 20 x/ menit

S : 36,5 ºc

TB : 150 cm

BB : Sebelum hamil : 52 kg

Selama hamil : 62 kg

LILA : 25 cm

1. Pemeriksaan fisik

a. Kepala

Warna rambut hitam, kepala tampak bersih, tidak ada ketombe, tidak

ada nyeri tekan.

b. Wajah

Tidak tampak pucat, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan

c. Mata

Simetris kiri dan kanan, tidak terdapat oedema, sclera putih dan

conjungtiva merah muda, tidak nyeri tekan

d. Hidung

Tidak ada secret, tidak nampak adanya luka, tidak ada benjolan, tidak

ada nyeri tekan.

e. Telinga

Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, tidak ada nyeri tekan

f. Mulut dan gigi

41
Bibir lembab, rongga mulut bersih, tidak ada karies, dan tidak ada gigi

yang tanggal.

g. Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, jugularis dan kelenjar limfe.

h. Payudara

Simetris kiri dan kanan, puting susu tampak menonjol, tampak

hyperpigmentasi pada areola mammae dan tonus otot tampak tegang

i. Abdomen

Tonus otot tampak tegang, tidak ada bekas luka operasi, tampak striae

livide dan linea nigra serta pembesaran perut sesuai usia kehamilan,

tidak ada nyeri tekan

j. Genetalia

Tidak ada varises pada vulva, tidak ada oedema

k. Ekstremitas atas dan bawah

Simetris kiri dan kanan, jari kuku tidak pucat, tidak ada varises, tidak

ada oedema, tidak ada nyeri tekan dan refleks pattela kiri dan kanan

(+/+)

2. Pemeriksaan penunjang

Hb : 11,2 g %

Albumin :-

Reduksi :-

Golongan darah : A

Ph : 6,0

42
Hiv : NR

HBSag : NR

LANGKAH II. DENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL

A. Diagnosa Masalah Aktual

Ny. “ N “ GI P0 A0, gestasi 27 Minggu,, puki, situs memanjang, presentase

kepala, BAP, intrauteri, tunggal, hidup, keadaan ibu janin baik.

1. GI P0 A0

DS : Ini kehamilan ibu yang pertama dan tidak pernah mengalami

keguguran.

DO : Tonus payudara ibu tampak tegang, tonus otot perut ibu tampak

tegang dan tampak striae livide dan linea nigra

Analisa dan interpretasi data

Pada primigravida payudara tampak tegang, tonus otot perut ibu tampak

tegang dan tampak striae livide dan linea nigra sebagai akibat dari

pengaruh hormon Melanophore Stimulating Hormone (MSH). (Asuhan

kehamilan normal, hal. 8).

2. Gestasi 27 Minggu

DS : HPHT tanggal 12 Juni 2019

DO : Tanggal Pengkajian 18 Desember 2019

Analisa dan interpretasi data

Dari HPHT tanggal 12 Juni 2019 sampai dengan tanggal kunjungan 18

Desember 2019, maka usia kehamilan menurut hukum Neagle adalah 27

minggu. (Obstetri Fisiologi UNFAD, hal. 127).

43
3. Punggung kiri

DS : ibu merasaakan pergerakan janin sebelah kanan perut ibu

DO : auskultasi DJJ: 135×/¿menit

Pergerakan janin kuat terutama disebelah kanan menandakan bagian – bagian

janin seperti tangan dan kaki berada pada sebelah kanan sehingga punggung

berada pada sebelah kiri. (Obstetri William, hal. 22).

4. Situs memanjang

DS : - Ibu merasakan pergerakan janin disebelah kanan perut ibu

- ibu mengatakan pergerakan janin kuat di sebelah kanan perut ibu

DO : Leopold I : TFU 24 cm

Leopold II : PU - KI

Leopold III : Kepala

Leopold IV : BAP

DJJ terdengar jelas dan teratur pada kuadran kiri bawah perut ibu dengan frekuensi

135 x/ menit

Analisa dan interpretasi data

Pada palpasi leopold II teraba tahanan, keras, lebar dan datar seperti papan

yang merupakan punggung janin di sisi kiri ibu. ( Ilmu Kebidanan, Sarwono

Prawirohardjo, hal. 15 ). Situs ialah letak sumbu panjang anak terhadap

sumbu panjang ibu, jika ukuran panjang ialah ukuran bokong, kepala sesuai

dengan sumbu panjang ibu, maka anak dikatakan dalam letak bujur atau letak

memanjang (Mochtar, Obsectric Fisiologi Unfad, 2011).

5. Presentase kepala

44
DS : -

DO : Palpasi Leopold III : Kepala

Analisa dan interpretasi data

Pada pemeriksaan Leopold III dilakukan untuk menentukan bagian janin.

Pada daerah simpisis teraba bagian bulat, keras dan melenting serta mudah

digerakan menandakan bahwa janin dalam presentase kepala. ( Manuaba, hal.

135 ).

6. BAP (Bergerak Atas Panggul)

DS : -

DO : Leopold IV : BAP

Analisa dan interpretasi data

Pada palpasi lepold IV, jari-jari bertemu satu sama lain (konvergen) berarti

bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul. (Sarwono

Prawihardjo, Ilmu Kebidanan, tahun 2011).

7. Intra uteri

DS : Ibu mengatakan tidak mengalami nyeri perut selama hamil

DO : Pembesaran perut ibu sesuai usia kehamilan dan pada

saat palpasi leopold ibu tidak merasa nyeri.

Analisa dan interpretasi data

Bagian dari uterus yang merupakan tempat berkembangnya janin adalah

kavum uteri dimana pada bagian ini hasil konsepsi dapat tumbuh dan

berkembang hingga aterm tanpa menyebabkan adanya rasa nyeri,

kehamilan diluar kandungan biasanya akan disertai rasa nyeri yang hebat

45
selama kehamilan karena tidak sesuai dengan ukuran janin dengan tempat

tumbuh kembangnya. (Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan, 2011).

8. Tunggal

DS : Ibu merasakan janinnya bergerak kuat pada satu sisi disebelah

kanan perut ibu

DO : Pada palpasi teraba 2 bagian terbesar yaitu kepala dan bokong

Aukultasi DJJ terdengar kuat dan teratur pada satu tempat yaitu kuadran

kiri perut ibu dengan frekuensi 135 x/ menit

Analisa dan interpretasi data

Pergerakan janin terasa lebih kuat pada sisi kanan perut ibu dan DJJ

terdengar kuat dan teratur pada satu tempat yaitu kuadran kiri perut ibu

dengan frekuensi 135 x/ menit, hal ini menandakan janin tunggal. (Ilmu

Kebidanan Penyakit Kandungan, 2011).

9. Hidup

DS : Ibu merasakan pergerakan janinnya di sebelah kanan

perut ibu

DO : DJJ (+) terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kiri

bawah perut ibu

Analisa dan interpretasi data

Adanya pergerakan janin dan terdengar DJJ jelas dan teratur maka itu

menandakan bahwa janin hidup. (Obstetric Patologi, 2011).

10. Keadaan ibu dan janin baik

46
DS : Ibu mengatakan mengatakan janinnya bergerak kuat sejak 5 bulan

sampai sekarang

DO : Keadaan umum ibu baik

Kesadaran composmentis

Tanda – Tanda Vital

TD : 100/80 mmhg

N : 80 x/ menit

S : 36,5 °c

P : 20 x/ menit

Pemeriksaan penunjang ;

Hb : 11,2

Hiv : NR

HBSag : NR

ALB :-

Red :-

Ph : 6,0

DJJ terdengar jelas dan teratur pada kuadran kiri bawah perut ibu dengan

frekuensi 135 x/ menit

Hasil pemeriksaan fisik normal

Analisa dan interpensi data

Tanda - tanda vital dan hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal

menandakan bahwa keadaan ibu dan janin baik. (Synopsis Obstetric,

2011).

47
LANGKAH III. DENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL

Tidak ada data yang menunjang

LANGKAH IV. PERLUNYA TINDAKAN SEGERA/ KOLABORASI

Tidak ada data yang menunjang untuk tindakan kolaborasi

LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN/ INTERVENSI

Diagnosa masalah Aktual : Ny. “ N “ GI P0 A0, gestasi 27 minggu,

punggung kiri, situs memanjang, presentase kepala, BAP, intrauteri, tunggal, hidup,

keadaan ibu janin baik.

Diagnosa masalah Potensial : -

Tujuan :

1. Kehamilan berlangsung normal

2. Keadaan ibu dan janin baik

Kriteria :

1. Pertumbuhan dan perkembangan janin sesuai usia kehamilan

2. Tanda – tanda vital ibu dan janin dalam batas normal

TD : (100/80 – 120/90 mmHg)

N : (60 – 100 x/ menit)

P : (16 – 24 x/ menit)

S : (36,5 ºc – 37,5 ºc)

3. beritahu tentang terjadinya 9 tanda bahaya kehamilan pada ibu, jika

terjadinya 9 tanda bahaya kehamilan anjurkan ibu untuka datang ke

pelayanan kesehatan terdekat

48
 Pendarahan jalan lahir

 Nyeri perut hebat

 Gerakan janin berkurang

 Penglihatan kabur

 Kejang-kejang

 Bengkak pada wajah, tangan dan kaki

 Demam

 Mual muntah

Intervensi

Tanggal 18 Desember 2019, jam 10.40 WITA

1. Jelaskan pada ibu kondisi kehamilannya

Rasional : Agar ibu mengetahui dan mengerti tentang kehamilannya dan

juga ibu merasa tenang dan tidak khawatir dengan kehamilannya

2. Berikan penjelasan pada ibu tentang gizi ibu hamil:

a. Nutrisi

Rasional : Nutrisi sangat diperlukan oleh ibu hamil danjuga sangat

berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan

janin dan juga untuk kesehatan ibu

b. Istirahat

Rasional : Istirahat sangat dibutuhkan oleh ibu hamil dan perlu

diperhatikan karena dengan istirahat yang cukup dan teratur

dapat meningkatkan kesehatan baik rohani maupun jasmani

dan juga untuk kepentingan pertumbuhan dan

49
perkembangan janin serta membantu merelaksasikan otot –

otot dan mengurangi beban kerja jantung

c. Personal hygiene

Rasional : Agar ibu dapat mengetahui bahwa personal hygiene sangatlah

penting terutama pada masa kehamilan karena dapat

memberikan rasa nyaman dan mencegah terjadinya infeksi

3. Berikan support mental pada ibu

Rasional : Agar ibu optimis dalam menghadapi kehamilannya

4. Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan

a. Perdarahan jalan lahir

b. Nyeri perut hebat

c. Gerakan janin berkurang

d. Sakit kepala menetap

e. Penglihatan kabur

f. Kejang

g. Bengkak pada wajah, tangan dan kaki

h. Demam

i. Mual dan muntah

Rasional : Agar ibu mengetahui dan mengerti tanda bahaya yang

mengancam kehamilannya

5. Ajarkan ibu untuk menghitung gerakan janin

Rasional : Agar ibu dapat mengontrol pergerakan janinnya

50
6. Diskusikan dengan ibu tentang persiapan persalinan dan KB

Rasional : Agar ibu mengerti dan mengetahui persiapan yang dibutuhkan pada

saat persalinan nanti dan ibu mengetahui jenis KB yang akan dipilih

setelah melahirkan nanti

7. pemberian obat - obatan seperti vitamin c 2 x 1, tablet Fe 1 x 1

Rasional : Vitamin c 2 x 1 berfungsi sebagai antioksidan, membantu

penyerapan zat besi dalam tubuh, membantu mengembalikan

kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, dan tablet Fe 1

x 1 berfungsi untuk mencegah anemia

8. menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang

Rasional ; untuk memantau perkembangan janin dan keadaan ibu

LANGKAH VI. PELAKSANAAN/ IMPLEMENTASI

Tanggal 18 Desember 2019, Jam 10.50 WITA

1. Menjelaskan pada ibu kondisi kehamilannya berlangsung normal,

perkembangan perut ibu sesuai usia kehamilan 27 minggu, DJJ terdengar

jelas dan teratur dengan frekuensi 135 x/ menit, TBJ 1.920 gram sehingga ibu

mengerti dengan penjelasan yang di sampaikan.

2. Memberikan penjelasan pada ibu tentang gizi ibu hamil, istirahat dan personal

hygiene sehingga ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan dan

bersedia melakukannnya.

3. Memberikan support mental pada ibu sehingga ibu merasa senang dengan

kehamilannya.

51
4. Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan sehingga ibu mengerti

dengan penjelasan yang disampaikan.

a. Perdarahan jalan lahir

b. Nyeri perut hebat

c. Gerakan janin berkurang

d. Sakit kepala menetap

e. Penglihatan kabur

f. Kejang

g. Bengkak pada wajah, tangan dan kaki

h. Demam

i. Mual dan muntah

5. Mengajarkan ibu cara menghitung pergerakan janin sehingga ibu mengerti

cara menghitung pergerakan janin dan bersedia melakukannnya.

6. Mendiskusikan dengan ibu tentang persiapan persalinan dan KB sehingga ibu

mengerti dan telah mempersiapkan persiapan yang dibutuhkan saat persalinan

dan ibu bersedia menjadi akseptor KB.

7. Melakukan pemberian obat – obatan seperti vitamin c 2 x 1 dan tablet Fe 1 x

1 dan ibu mengerti cara mengkonsumsi obat – obatan yang diberikan.

8. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang

LANGKAH VII. EVALUASI

Tanggal 18 Desember 2019, Jam 11.00 WITA

1. Kondisi kehamilan ibu berlangsung normal, TFU sesuai dengan usia kehamilan

dengan pemeriksaan palpasi Leopold :

52
L I : TFU 24 cm

L II : PU – KI

L III : Kepala

L IV : BAP

TBJ : 1.920 gram

2. Keadaan umum ibu dan janin baik

3. Tanda – tanda vital ibu dan janin baik

TD : 120/80 mmhg

N : 80 x/ menit

P : 20 x/ menit

S : 36,5°C

DJJ : 135xmenit

Pergerakan janin baik

53
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL

CARE FISIOLOGI NY”N” DENGAN GESTASI 27 MINGGU

DI PUSKESMAS BONTONOMPO II

TANGGAL 18 DESEMBER 2019

No Register :

Masuk Tanggal/ Jam : 18 Desember 2019 Pukul 10.25 WITA

Tanggal Pengkajian : 18 Desember 2019 Pukul 10.40 WITA

Pengkaji :

Identitas Istri Suami

Nama : Ny. “N” Tn. “J”

Umur : 22 tahun 25 tahun

Nikah/lamanya : 1 kali ± 1tahun

Suku : Makassar Makassar

Agama : Islam Islam

Pendidikan : SMA SMA

Pekerjaan : IRT Wiraswasta

Alamat : Barembeng

Data Subjektif ( S )

1. GI P0 A0

2. Ibu mengatakan ini kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran

3. Ibu mengatakan HPHT Tanggal 12 juni 2019

54
4. Gestasi 27 minggu

5. Gerakan pertama kali dirasakan pada usia kehamilan 5 bulan

6. Ibu mengatakan tidak pernah mengalami nyeri perut selama hamil

7. Ibu sudah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2 kali di Puskesmas

Bontonompo

TT 1 : pada saat menikah

TT 2 : 18 Desember 2019

8. ibu mengatakan pergerakan janin kuat di sebelah kanan perut ibu

9. ibu mengatakan janin bergerak ± 10kali dalam sehari

Data Objektif ( O )

1. Keadaan umum ibu baik

2. Kesadaran composmentis

3. Tanda – tanda vital

TD : 100/80 mmHg

N : 80 x / menit

P : 20 x/ menit

S : 36,5 ºc

4. TB : 150 cm

5. BB : Sebelum hamil : 52kg

Selama hamil : 62 kg

6. LILA : 25 cm

7. Pemeriksaan Fisik

 Kepala

55
Warna rambut hitam, kepala tampak bersih, tidak ada ketombe, tidak ada

nyeri tekan.

 Wajah

Tidak tampak pucat, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan

 Mata

Simetris kiri dan kanan, tidak terdapat oedema, sclera putih dan conjungtiva

merah muda, tidak nyeri tekan

 Hidung

Tidak ada secret, tidak nampak adanya luka, tidak ada benjolan, tidak ada

nyeri tekan.

 Telinga

Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, tidak ada nyeri tekan

 Mulut dan gigi

Bibir lembab, rongga mulut bersih, tidak ada karies, dan tidak ada gigi yang

tanggal.

 Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, jugularis dan kelenjar limfe.

 Payudara

Simetris kiri dan kanan, puting susu tampak menonjol, tampak

hyperpigmentasi pada areola mammae dan tonus otot tampak tegang

 Abdomen

56
Tonus otot tampak tegang, tidak ada bekas luka operasi, tampak striae livide

dan linea nigra serta pembesaran perut sesuai usia kehamilan, tidak ada

nyeri tekan

 Genetalia

Tidak ada varises pada vulva, tidak ada oedema

 Ekstremitas atas dan bawah

Simetris kiri dan kanan, jari kuku tidak pucat, tidak ada varises, tidak ada

oedema, tidak ada nyeri tekan dan refleks pattela kiri dan kanan (+/+)

8. Pemeriksaan penunjang

Hb : 11,2 g %

Albumin :-

Reduksi :-

Golongan darah : A

Ph : 6,0

Hiv : NR

HBSag : NR

Assesment ( S )

Diagnosa Masalah Aktual : Ny. “ N “ GI P0 A0, gestasi 27 minggu, punggung kiri,

situs memanjang, presentase kepala, BAP, intrauteri, tunggal, hidup, keadaan ibu

janin baik.

Diagnosa Masalah Potensial : -

Tindakan segera/kolaborasi : tidak ada data menunjang

Planning ( P )

57
Tanggal 18 Desember 2019, Jam 10.50 WITA

1. Menjelaskan pada ibu kondisi kehamilannya berlangsung normal,

perkembangan perut ibu sesuai usia kehamilan 27 minggu, DJJ terdengar

jelas dan teratur dengan frekuensi 135 x/ menit, TBJ 1.920 gram sehingga ibu

mengerti dengan penjelasan yang di sampaikan.

Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang di sampaikan

2. Memberikan penjelasan pada ibu tentang gizi ibu hamil, istirahat dan personal

hygiene sehingga ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan dan

bersedia melakukannnya.

Hasil : ibu mengerti dan bersedia anjuran yang di berikan

3. Memberikan support mental pada ibu sehingga ibu merasa senang dengan

kehamilannya.

Hasil : ibu merasa senang senang kehamilannya

4. Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan sehingga ibu mengerti

dengan penjelasan yang disampaikan.

a. Perdarahan jalan lahir

b. Nyeri perut hebat

c. Gerakan janin berkurang

d. Sakit kepala menetap

e. Penglihatan kabur

f. Kejang

g. Bengkak pada wajah, tangan dan kaki

h. Demam

58
i. Mual dan muntah

Hasil : ibu mengerti dan bersedia datang segera bila ada salah satu tanda

yang terjadi

5. Mengajarkan ibu cara menghitung pergerakan janin sehingga ibu mengerti

cara menghitung pergerakan janin dan bersedia melakukannnya.

Hasil : ibu mengerti mengenai cara menghitung Gerakan janinnya dan brsedia

melakukannya

6. Mendiskusikan dengan ibu tentang persiapan persalinan dan KB sehingga ibu

mengerti dan telah mempersiapkan persiapan yang dibutuhkan saat persalinan

dan ibu bersedia menjadi akseptor KB.

Hasil : ibu mengerti dan telah mempersiapkan yang di butuhkan saat

persalinan dan ibu bersedia menjadi aseptor KB

7. pemberian obat – obatan seperti vitamin c 2 x 1 dan tablet Fe 1 x 1 dan ibu

mengerti cara mengkonsumsi obat – obatan yang diberikan.

Hasil : ibu mengerti dan akan mengkonsumsi obat obatan yang di berikan

8. menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang

Hasil : ibu mengerti dan bersedia memeriksa kehamilannya lagi

59
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama hamil

normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari

pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan

pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan

keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan

(Saifuddin, 2002).

B. Saran

Sebagai seorang bidan maupun mahasiswa kebidanan harus dapat

mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan asuhan kebidanan pada

ibu hamil dengan menggunakan langkah-langkah yang sesuai dengan teori

60
DAFTAR PUSTAKA

Indriyani, Diyan.2013.Aplikasi Konsep dan Teori Keperawatan


MaternitasPostpartum. Cetakan I, Ar-Ruzz Media: Jogjakarta.

Masruroh .2013. Praktik Ketrampilan Asuhan Kebidanan Kehamilan. Parama


publishing: Yogyakarta.

Prawirohardjo, Sarwono. 2012. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4. PT Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo: Jakarta

Rukiyah, Ai Yeyeh.,dkk. 2011. Asuhan Kebidanan III. CV.Trans Info Media:


Jakarta Timur

. ED.I.Cet.4. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.2012.

Cunningham dkk. Obstetric Williams.Ed. 18. Jakarta : EGC. 2013. p.281-91

Varney. H dkk. Konsep Manajemen Kebidanan dan Pendokumentasian (S.O.A.P).


Buku Ajar Asuhan Kebidanan.ed I. Jakarta : EGC. 2014.p.26-40

Hamilton Persis Mary. Dasar-Dasar Keperawatan Maternal / Bayi.ed.6. Jakarta :


EGC. 2015

I Gede Manuaba, hal – 328

Sarwono Prawirohardjo,2015, hal;776

Buku kuliah 3, ILMU KESEHATAN KEHAMILAN, 2016,hal : 112

Anda mungkin juga menyukai