Skripsi
OLEH
CHAERIL SYARIFUDDIN
NIM/NIMKO: 161011227/ 8581416227
NIM/NIMKO : 161011227/8581416227
Menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penulis sendiri. Jika di
kemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau
dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang
Chaeril Syarifuddin
NIM/NIMKO: 161011227/8581416227
ii
ii
i
KATA PENGANTAR
Hukum Islam (Studi Buku Undian Berhadiah Dalam Fikih Islam)”. Shalawat
serta salam senantiasa tercurah atas Nabi Muhammad saw yang telah membawa
kita dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang seperti saat ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna. Harapan
penulis, semoga skripsi ini memiliki nilai manfaat bagi yang membaca serta
menambah wawasan keislaman khususnya pada kajian fikih muamalah. Ucapan
terima kasih juga penulis haturkan kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam menyelesaian skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung,
secara materil maupun moril. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
1. Kedua orang tua penulis, Syarifuddin Naming dan Hasnida yang telah
memberikan kasih sayang, mendidik, memberikan kesempatan dan
biaya kepada penulis selama menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi
Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar. Untuk kakakku Reny
Sardina, terima kasih atas doa dan motivasinya dalam menyelesaikan
skripsi ini.
2. Untuk sahabat-sahabatku yang telah memberikan dukungan hingga
skripsi ini bisa diselesaikan.
iv
saransaran, serta bimbingannya, sampai akhirnya skripsi ini
terselesaikan.
Semoga semua yang telah mereka berikan kepada penyusun dapat menjadi
amal ibadah dan mendapatkan balasan yang bermanfaat dari Allah SWT. Akhir
kata, penyusun memohon Taufiq dan ‘Inayat-Nya dan berharap, semoga skripsi ini
berguna dapat memberikan manfaat bagi penyusun dan kepada seluruh pembaca.
Chaeril Syarifuddin
NIM/NIMKO:161011227/8581416227
v
DAFTAR ISI
vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB - LATIN
dengan sejumlah pertimbangan praktis dan akademik, tim penyusun pedoman ini
bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I.,
artikel atau kata sandang dalam sistem tulisan Arab yang dilambangkan dengan
huruf ( الalif lam ma‘arifah). Dalam pedoman ini, al- ditransliterasi dengan cara
Demikian pula pada singkatan di belakang lafaz “Allah”, “Rasulullah”, atau nama
“saw”, dan “ra”. Adapun pada pedoman karya tulis ilmiah di STIBA Makassar
sebagai acuan dalam pedoman ini, maka seluruh sivitas akademika yang menulis
memang diperlukan dalam karya tulis mereka. Berikut adalah penjelasan lengkap
vi
i
Pedoman Transliterasi yang berdasarkan SKB Menteri Agama dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158 Tahun 1987 dan No.
0543b/u/1987. 85
A. Konsonan
berikut:
B. Konsonan Rangkap
Contoh :
C. Vokal
a. Vokal Tunggal
b. Vokal Rangkap
vi
ii
Vocal Rangkapَِِّّ(ِّ_وfatḥah dan waw) ditulis “au”
E. Ta Marbūṭah
F. Hamzah.
Huruf Hamzah ( )ءdi awal kata ditulis dengan vocal tanpa di dahului oleh
tanda apostrof ( ’)
G. Lafẓu’ Jalālah
hamzah.
a. Kata sandang “al-“ tetap dituis “al-“, baik pada kata yang dimulai
b. Huruf “a” pada kata sandang “al-“ tetap ditulis dengan huruf kecil,
َ =ا ْلَ َمal-Māwardῑ
Contoh: ِّ ِّْاورْ دي
c. Kata sandang “al” di awal kalimat dan pada kata “Al-Qur’ān ditulis
M. = Masehi
H. = Hijriyah
t.p. = tanpa penerbit
Cet. = cetakan
h. = halaman
ABSTRAK
x
Judul Skripsi : Zakat Harta Hasil Undian Berhadiah Dalam Perspektif Hukum
Islam (Studi Buku Undian Berhadiah Dalam Fikih Islam)
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Karena selain mengatur hubungan manusia dengan sang pencipta. Agama Islam
juga mengatur hubungan sesama manusia, baik dari segi kehidupan ekonomi,
Salah satu aspek yang tidak luput dari perhatian Islam yaitu dalam
masalah ekonomi atau dalam hal mengatur penglolaan harta. Hukum Islam
sangat memandang harta adalah suatu yang sangat penting. Oleh karenanya Islam
empat prinsip penanganan harta dalam Islam yakni pertama, beliau menegaskan
bahwa harta benda dan semua kekayaan alam yang ada sepenuhnya adalah milik
Allah swt.
1
13
pembersihan harta yang dimiliki seorang muslim. Zakat merupakan rukun islam
yang ketiga setelah syahadat dan sholat. Sebagaimana sabda rasulullah saw.
اهلل ص لهى اهلل َع ْلي ِه وس لهم " َِِ إِل َُّ َر ِض َي،عمَر
الم
ُ بن ا ْس َ ََ ُ َ َِّ ول
ُ رس
ُ قَ َال:قال
َ اهلل َع ْن مُهَا َ َع ِن اب ِن
َوإيت ِاء،الة
ِ وإق ام ال هص،ول اهل َِّل
َ ُ رس ِ ٍ َعلى َخ
ُ َش َه َادة أ ْن الَ إل هَ إهال اهل َُّل َوأهن ُُمهم ًدا:س
ضا َن ِ
َ رم
َ ص ْوم
َ َو، َواحل ِج،اهلز َكاة
2
()رواه البخاري
Artinya:
Dari Ibnu Umar R.A, dia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Islam
dibangun di atas lima (tonggak): Syahadat Laa ilaaha illa Allah dan
(syahadat) Muhammad Rasulullah, menegakkan shalat, membayar zakat,
haji, dan puasa Ramadhan.
ummat, zakat juga menjadi perwujudan ibadah seseorang kepada Allah sekaligus
sebagai perwujudan seseorang yang peduli soal ibadah, dan juga bisa dikatakan
seseorang yang telah berzakat telah mempererat hubungan dengan Allah dan
oleh Allah sebelum nabi Muhammad hijrah ke madinah, namun pada waktu itu
belum ditetapkan jenis-jenis harta yang wajib dikeluarkan zakatnya serta kadar
dan ukurannya.
berpengaruh dan signifikan. Setiap zakat terdapat sikap emapati kepada orang
fakir miskin serta aksi proaktif utuk kemashlahatan umum. Hal itu seperti sama-
Q.S alTaubah/9:103.
Karena itulah Abu Bakar Al-ṣiddiq bertekad memerangi orang-orang yang sholat
tetapi tidak mengeluarkan zakat. Ketegasan sikap ini menunjukkan bahwa
perbuatan meninggalkan zakat adalah salah satu kedurhakaan dan jika hal ini
dibiarkan maka akan memunculkan berbagai masalah sosial ekonomi dan hal
yang tidak baik dalam kehidupan masyarakat.
3 Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta Timur: Ummul Qura,
2017),h.203.
4 Yusuf al-Qordawi,Al-Ibadah Fil Islam (Beirut: Muassasah Risalah, 1993), h. 235.
15
berhadiah tersebut. Dalam hal ini penyusun ingin membatasi pengertian undian
berhadiah disini, adalah undian berhadiah yang selama ini sudah umum di
masyarakat dan yang oleh banyak ulama diperbolehkan atau paling tidak
mendekatinya, undian berhadiah yang tidak ada unsur-unsur (maisir) yang
diharamkan oleh Islam. Bagaimana status harta hasil undian berhadiah tersebut,
apakah harta hasil undian tersebut termasuk dalam objek yang harus dizakati atau
tidak dan bagaimana ketentuan-ketentuannya ?.
Melihat fenomena sosial di atas, yang akhir-akhir ini berkembang di
Indonesia dengan mayoritas masyarakatnya adalah Muslim, penyusun tergerak
untuk melakukan penelitian dan kajian lebih lanjut terhadap fenomena di atas,
dengan mengkaitkan dengan konsep zakat yang ada. Hal di ataslah yang
melatarbelakangi penyusun untuk lebih lanjut mengkaji tentang kewajiban zakat
terhadap hasil undian berhadiah tersebut.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka ada dua pokok
permasalahan dalam penelitian ini, yang antara lain:
berhadiah?
C. Pengertian Judul
mungkin saja terjadi terhadap penelitian ini yang berjudul " Zakat Harta Dari
Hasil
beberapa kata atau himpunan kata yang berkaitan dengan judul di atas, sebagai
berikut :
17
1. Zakat Harta
tertentu, dengan syarat-syarat yabg tertentu dan itu adalah kewajiban, yang telah
dikafirkan.5
2. Hasil
3. Undian
berhak terhadap sesuatu yang tidak mungkin dibagi rata dan masing-masing tidak
memilki keistimewaan.7
4. Perspektif
5. Hukum Islam
Adalah sistem kaidah-kaidah yang didasarkan pada wahyu Allah swt. dan
sunnah Rasulullah saw. mengenai tingkah laku mukallaf (orang yang dapat
dibebani kewajiban) yang diakui dan diyakini, yang mengikat bagi semua
pemeluknya.9
5 Umar bin Muhammad Umar Abdul Rahman, Taysīr Kitāb al-aṣalat fī al-Fiqhi al-
Islām (Syabakatu al-Arūka, 2016), h. 6.
6 Tim Penyusun Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Cet.III; Jakarta: Balai
Pustaka, 2005 M), h. 513.
7 Taqī Al-Dīn Abu Al-Abbās Ahmad ibn Abdil Al-Halīm ibn Taimiyyah Al-Harānī,
Majmu Al-Fatāwa, Juz 31 (t.Cet; Al-Madīnah Al-Nabawiyyah 1416 H/ 1995 M), h.269.
8 Tim Penyusun Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Cet.III; Jakarta: Balai
Pustaka, 2005 M), h.
9 Eva Iryani, Hukum Islam, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia, Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari (Jambi : t.p. 2017), h. 24.
18
D. Kajian Pustaka
pustaka yang relevan baik secara langsung maupun tidak langsung. Di Antara
sama sama membahas tentang zakat harta dari hasil undian berhadiah dalam
pada tahun 2014. Buku ini membahas tentang zakat kontemporer yang
3. Ahmad Hadi Yasin dalam buku Panduan Zakat Praktis, pada tahun 2011.
4. Kitab Fiqh al-sunnah, sebuah kitab yang disusun oleh Al-Sayyid Sābiq.
Kitab ini merupakan kitab yang sangat populer dan fenomenal. Kitab ini
seputar undian berhadiah dalam fikih Islam yang tidak di bahas di buku-
buku yang
lain.
harta harta hasil undian berhadiah halal hukumnya menurut Syarā’ karena
E. Metodologi Penelitian
1. Jenis penelitian
deskriptif. Kualitatif adalah suatu jenis penelitian yang mengambil sumber data
berbagai macam literatur sesuai tujuan dan masalah yang sedang dipertanyakan.
komplet atau menggambarkan apa adanya suatu tema yang akan dipaparkan.
2. Metode Pendekatan
meneliti bahan pustaka sebagai bahan dasar untuk diteliti dengan cara
literatur
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua,
Sumber data primer adalah sumber data yang didapatkan langsung dari
sumber pertamanya. Bersumber dari Alquran, Hadis dan buku Undian berhadiah
Sumber data sekunder adalah data yang membantu ata primer atau data
mengambil referensi dari literatur berupa buku-buku fikih baik klasik maupun
berfikir yaitu Metode Deduktif. Metode Deduktif yaitu metode yang digunakan
untuk mengolah data dan fakta yang bersifat umum lalu menarik kesimpulan.
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Penelitian
a. Secara teoritis
dapat memberikan dorongan untuk mengkaji lebih kritis dan lebih mendalam
zakat harta dari hasil undian berhadiah dalam perspektif hukum Islam.
b. Secara praktis
Kegunaan atau manfaat yang diharapkan pada hasil penelitian ini anatara
lain:
Undian dalam bahasa arab adalah al-qur’ah atau al-sahmah yang secara
10 Nasywān ibn Saīd Al-Hamīra Al-Yamanī Syamsul Al-‘Ulum Wa Dawāu Al-Kalamī Al-
23
menentukan salah satu dari beberapa orang yang sama-sama berhak terhadap
keistimewaan.11
Dari definisi di atas kita ketahui bahwa undian boleh diadakan apabila
semua pihak sama-sama berhak dalam permasalahan. Apabila salah satunya lebih
berhak dari orang yang lain, atau sesuatu tersebut bisa dibagi rata, maka tidak
diperbolehkan dengan cara undian karena berarti telah berbuat ẓolim kepada orang
ِ
berfirman dalam QS. Al-Imrān/3 : 44. ت َ وحْي ِه ْالي
َ ك َومَا ُكْن
ِ بن
ِ الغي ِ َ َٰذ
ْ لك م ْن ا ْن باۤء
ِ ََْلَ َدي ِهم ا ْذ ي لْ ُقو َن اقاَل مه م اي هم ي ْك ُفل مري وما ُكْنت َلدي ِهم ا ْذ ي
تص ُم ْو َن ْ َ َ َ َ َْ ُ َ ْ ُ ْ َُ ْ ْ
Terjemahnya:
12
Itulah sebagian dari berita-berita gaib yang kami wahyukan kepadamu
(Muhammad), padahal engkau tidak bersama mereka ketika mereka
melemparkan pena mereka (untuk mengundi) siapa diantara mereka yang
akan memilihara Maryam. Dan engkau pun tidak bersama mereka ketika
mereka bertengkar.12
Arabī Min Al-Kulum, Juz 5 (Cet I; Beirut: Dar Al-Fikri Wa Al-Mu’aṣarah 1420 H/1999 M), h.
3239.
11 Taqī Al-Dīn Abu Al-Abbās Ahmad ibn Abdil Al-Halīm ibn Taimiyyah Al-Harānī,
Majmu Al-Fatāwa, Juz 31 (t.Cet; Al-Madīnah Al-Nabawiyyah 1416 H/ 1995 M), h.269.
12 Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya. h.55.
24
diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. adalah beliau tidak hadir ketika para
ulama sāleh diantara mereka bersengketa tentang siapa yang lebih berhak untuk
b. Sebagaimana kisah Nabi Yunus as. yang harus menerima nasib dengan undian
tatkala kapal yang dinaikinya kelebihan beban sehingga harus ada salah satu
maka mereka( penumpang kapal ) berundi agar sebagian diantara mereka dilempar
2. Dalil Sunnah
diantaranya.
a. Rasulullah saw. bersabda dalam hadiṡ yang diriwayatkan oleh Imam al-
Bukhāri
13 Nukhbah Min Al-‘Ulamā Tafsīr, Al-Tafsir Al-Muyassar, Juz I (Cet. III; t.t: Markaz
Tafsīr Liddirāsāti Al-Qur’aniyah 1436), h. 55.
14 Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya. h.451.
15 Nukhbah Min Al-‘Ulamā Tafsīr, Al-Tafsir Al-Muyassar, Juz I (Cet. III; t.t.: Markaz
Tafsīr Liddirāsāti Al-Qur’aniyah 1436), h. 451.
25
Artinya :
Dari Aisyah ra. berkata bahwasanya Rasulullah saw. apabila hendak safar
(bepergian) dengan mengajak salah seorang istrinya maka beliau
mengundi siapa diantara mereka yang akan menyertainya.
Hadiah menurut istilah ahli fiqih adalah suatu pemberian dengan maksud
memuliakan, menjalin rasa suka, menyambung tali persahabatan, atau untuk suatu
kebutuhan yang lain.18 Sementara menurut pedagang serta ahli bisnis, hadiah
barang dagangannya.19
dalamnya ada ihsan (berbuat baik) kepada sesama, sebagimana yang disebutkan
16 Muhammad ibn Ismail Abu Abdillah Al-Bukhāri Al-Ju’fi, Ṣahih Al-Bukhāri, (Cet. I;
t.t. Dār Ṭūqi Al-Najah, 1422), h. 101.
17 Muhammad ibn Ismail Abu Abdillah Al-Bukhāri Al-Ju’fi, Ṣahih Al-Bukhāri, (Cet. I;
t.t. Dār Ṭūqi Al-Najah, 1422), h. 126.
18 Abdurrahman ibn Muhammad ibn Qāsim Majmu’ Al-Fatāwā, Juz 31 (Madinah:
Mujamma’ Al-Malikī Fahd Litābā’ati Al-Mushaf Al-Syarīf 1425 H/ 2005 M), h. 269.
19 Abu Ibrāhim Muhammad Ali Undian Berhadiah Dalam Fiqih Islam (Cet I; Gresik:
Pustaka Al-Furqān 1429 H), h. 8.
26
Terjemahnya :
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi bantuan kepada kerabat, dan dia melarang (melakukan) perbuatan
keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu
agar kamu dapat mengambil pelajaran.20
Dalam sebuah hadiṡ yang diriwayatkan oleh imam al-Bukhāri dari sahabat
Artinya :
Saling memberi hadiahlah kalian, sehingga kalian saling mencintai.
Dalam ayat di atas manusia diperintahkan oleh Allah swt untuk untuk
berbuat baik pada orang lain dengan memberi atau membagi nikmat yang allah
swt kepada yang lainnya, karena memberi hadiah adalah salah satu bentuk nyata
berbuat baik kepada orang lain, maka memberi hadiah juga diperintahkan dalam
ayat tersebut. Kemudian diperjelas dengan hadiṡ Nabi saw. bahwa kita
diperintahkan untuk saling memberi hadiah karena hal itu dapat menimbulkan rasa
hadiah, akan tetapi mereka berbeda pendapat tentang hukum menerima hadiah,
Menurut Ibrahim Husen adalah salah satu cara untuk menghimpun dana
yang dipergunakan untuk proyek kemanusiaan dan kegiatan sosial23 Sedangkan
20 Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya. h. 277.
21 Muhammad ibn Ismail Abu Abdillah Al-Bukhāri Al-Ju’fi, Al-Adab Al-Mufrād Bi
AlTa’liqāt Juz 1 (Cet I; Riyāḋ: Maktabah Al-Ma’ārif, 1419 H/ 1998 M), h. 306.
22 Abu Ibrāhim Muhammad Ali Undian Berhadiah Dalam Fiqih Islam (Cet I; Gresik:
Pustaka Al-Furqān 1429 H), h. 10.
23 Ibrahim Husen, Ma Huwa Al-Maisir, (Jakarta: IIQ, 1987), h. 44.
27
menurut Yusuf Qarḋawi, undian berhadiah adalah para peserta membeli kupon
seharga 10 $ (doolar) atau 1000 dirham. Kadang-kadang seseorang membeli lebih
dari satu kupon, semakain banyak yang membeli maka kesempatan akan semakin
banyak peluang untuk memperoleh hadiahnya, seperti mercedes benz, 1 kg emas
atau barang-barang berharga lainnya yang membuat orang tertarik, pada
waktuwaktu tertentu pemenang ditentukan dengan cara undian.24
Ada juga yang menggunakan model lain seperti sebuah toko (depart store)
yang menyebarkan karcis, misalnya tiap-tiap yang belanja seharga Rp. 100.000,-
kemudian orang yang nomor karcisnya keluar akan memperoleh hadiah sesuai
yang telah dijanjikan, biasanya hadiah berupa motor atau mobil. Undian seperti ini
dilakukan untuk merangsang para pembeli agar mau berbelanja pada toko
tersebut.
Hal-hal seperti di atas sering kita jumpai, seperti di toko perabotan, taman
hiburan, perusahaan rokok, sabun, pasta gigi dan benda-benda lainnya. Disebut
memperoleh hadiah dari pihak penyelenggara, disebut pula undian harapan karena
fiqhiyah, berpendapat bahwa lotre bukan merupakan judi karena bertujuan untuk
kemanusiaan, walaupun unsur negatifnya ada tetapi sangat kecil bila dibandingkan
manfaatnya.25
dengan undian yang berkembang saat ini adalah bahwa lotre di dalamnya terdapat
unsur judi yang diharamkan, yaitu menang kalah atau untung rugi, sedangkan di
24 Yusuf Qardhawi, Fatwa-fatwa Kontemporer Jilid III, (Cet I; Jakarta: Abdul Hayyi
AlKhatamī, Gema Insane Press, 2002), h. 499.
25 Ali Hasan, Masa’il Fiqhiyyah, )Jakarta: edisi I dan II PT Raja Grafindo persada,
1997), h. 103.
28
dalam undian berhadiah yang berkembang sekarang, tidak terdapat unsur rugi
yang diharamkan sebagaimana dalam judi, dalam undian berhadiah tidak ada
pihak yang dirugikan sehingga tidak ada istilah pihak yang satu memakan harta
Undian berhadiah atau lottere lebih dekat kepada judi/ maisir dan ghorār
Maisir adalah permainan yang mengandung unsur taruhan, dilakukan oleh dua
orang atau lebih secara langsung atau berhadap-hadapan dalam satu majelis.
Demikian yang dikemukakan oleh Ibrahim Husen, ada dua hal yang penting dan
perlu diperhatikan yaitu taruhan dan berhadap-hadapan. Orang yang bertaruh pasti
menghadapi salah satu dari dua kemungkinan yaitu menang atau kalah, jadi
belum diketahui diperoleh tidaknya atau apa yang tidak diketahui hakikat dan
kadarnya.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat al-Ma’idah ayat 90.
ِ ِ
QS. alMa’idah/5 : 90. ِج س
ْ اب َوااْل زاَل ُم ر َ َ ين َام ُن ْوا اهنَّا الْ ْم ُر َواملَْيس ُر َوا اْل
ُ نص َ اي َها اهلذ
ٰ ِ
تنب ْوهُ َلعله ُك ْم ْ هشيطَ ِن
ُ فاج ْ م ْن َع َم ِل ال
لح ْو َن
ُ ْت ف
Terjemahnya:
Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya (meminum) khamar(arak),
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah
perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah
perbuatanperbuatan itu agar kau mendapat keberuntungan.27
Berdasarkan ayat diatas jelas bahwa judi adalah perbuatan keji dan akan
menyebarkan kekejian di kalangan umat. Orang yang kalah akan jatuh melarat
sementara orang yang menang akan dibenci. Semua pihak akan hanyut dibawa
Dan dalam hadiṡ Abu Hurairah ra. Riwayat Al bukhori Nabi saw.
Bersabda
ِ ِ ِ ِ ِ
ف
َ ،ف
َ " َم ْن َح ل:لهم ق َال َ َع ِن الن ه ب،ُري ر َة رض َي اهل َُّل َعْن ه
َ ص لهى اهللُ َع ْلي ه َو َس ْ َع ْن أب ُه
َال
َ تع ِِ ِ ِ ب:ِه ِ َ
ِ ف حلف
َ :لص احبه
َ َو َم ْن ق َال، الَ إل هَ إهال اهل َُّل:ف يْل َ قُ ْل
َ ،لهالت َوالعه زى َ قَال
هدق
ْ تص ِ
َ َ ف يْل
َ ،أقام ْر َك
29
Artinya :
Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi saw. bersabda, “barang siapa bersumpah
dan dalam sumpahnya menyebut nama berhala Latta, atau Uzza, hendaklah
dia ucapkan lā Ilāha Illallah, dan barangsiapa yang berkata kepada
temannya: Kemarilah kita berjudi maka hendaklah dia bersedekah.
Undian merupakan suatu kebiasaan yang sudah berlaku sejak dahulu, jauh
sebelum datangnya agama islam. Tapi undian telah berlaku pada masa jahiliyyah
itu orang yang melakukan undian untuk manantukan nasib baik atau buruk
perdagangan dewasa ini, banyak pula jual beli barang dengan sistem kupon
28 Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya. h.123.
29 Muhammad ibn Ismail Abu Abdillah Al-Bukhāri Al-Ju’fi, Ṣahih Al-Bukhāri, (Cet. I;
t.t. Dār Ṭūqi Al-Najah, 1422), h.132.
30
agar konsumen tertarik dengan barang yang ditawarkan oleh pelaku usaha
(produsen) dan seperti yang terjadi fenomena maraknya undian berhadiah baik
berikut :
mengharapkan hadiah.
sebagai berikut :
c) Menyalurkan dana yang telah terkumpul sesuai dengan rencana yang telah
Dalam hal ini pengertian dari undian sama dengan pengertian SMS undian
berhadiah karena mempunyai praktek yang sama dan tujuan yang sama pula
dimana pada SMS undian berhadiah menggunakan cara mengumpulkan dana dari
untuk mendapatkan hadiah, jadi undian atau SMS berhadiah adalah tiap-tiap
kesempatan yang diadakan oleh suatu badan untuk mereka yang telah memenuhi
syarat-syarat tertentu dapat ikut serta memperoleh hadiah berupa uang atau benda
yang akan diberikan kepada para peserta yang ditunjuk sebagai pemenang dengan
jalan diundi.
yang membagi lembaran berisi pertanyaan yang berkaitan dengan produk, ada
yang membenarkan tulisan yang salah mengenai suatu produk, ada yang
harus membeli produknya, dan pada saat ini kita jumpai banyak kuis dan undian
terutama pada musim sepak bola piala dunia, baik di koran, majalah, telivisi, atau
terkait dengan produknya atau tidak, atau peserta undian harus mengikuti gerak
jalan, jalan sehat, reli dan lainnya. 33 Undian yang mengharuskan bagi peserta
nomor urutnya secara cuma-cuma dan tidak ada tuntutan bagi peserta untuk
32 Abu Ibrāhim Muhammad Ali Undian Berhadiah Dalam Fiqih Islam (Cet I; Gresik:
Pustaka Al-Furqān 1429 H), h. 19.
33 Abu Ibrāhim Muhammad Ali Undian Berhadiah Dalam Fiqih Islam (Cet I; Gresik:
Pustaka Al-Furqān 1429 H), h. 20.
32
harga barang yang dibeli adalah harga standar atau tidak ditambah harganya untuk
biaya undian. Seperti contoh yang lain misalnya peserta tidak disyaratkan
membeli suatu produk tertentu, dan diberikan kupon undian secara cuma-cuma.
34 Abu Ibrāhim Muhammad Ali Undian Berhadiah Dalam Fiqih Islam (Cet I; Gresik:
Pustaka Al-Furqān 1429 H), h. 27.
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT HARTA
Secara Bahasa kata zakat memiliki beberapa makna, antara lain bermakna
اها
َ زه َك
Terjemahnya :
Sungguh beruntung orang yang mensucikannya(jiwa itu).36
Sedangkan di ayat yang lain Allah swt berfirman di dalam QS. Al-A’la/87 : 14
ت زه َكى
َ أف حلَ َم ْن
ْ ق ْد
Terjemahnya :
Beruntunglah orang yang mensucikan dirinya.37
رح ًم
ْ ب ْ بْ ِدلَِ َما ر مُِب َا خَرْي ا ِمْنهُ ز َكاةً َو
َ َأق َر
Terjemahnya :
23
Kemudian kami menghendaki, sekiranya tuhan mereka menggantinya
dengan (seorang anak lain) yang lebih baik kesuciannya daripada (anak)
itu dan lebih saying (kepada ibu bapaknya).38
Akar kata zakat berasal dari kata zakka-yazukku juga bermakna pujian,
sebagaimana disebutkan di dalam firman Allah swt. QS. Al-Najm/53 : 32 فاَل تز
لم بِ ِن ات ه َقى
ُ أع
ْ َكوا أن ُف َس ُك ْم ُه َو
Terjemahnya :
Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui tentang
orang yang bertakwa.39
adalah istilah yang telah dikenal secara ‘urf oleh bangsa arab jauh sebelum masa
Islam datang. Dan bahkan sering disebut-sebut dalam syi’ir-syi’ir Arab jahili
sebelumnya. Hal yang sama dikemukakan oleh Daud Al-Zāhiri yang mengatakan
bahwa kata zakat itu tidak memiliki sumber makna secara bahasa. Kata zakat itu
mana yang dituliskan di dalam kitab Fikih al-Zakāh adalah bagian tertentu dari
harta yang dimiliki yang telah Allah wajibkan untuk diberikan kepada yang
Dalam Kitab Fath al-Qārib ditegaskan, zakat menurut syariat adalah nama bagi
suatu harta tertentu menurut cara-cara yang tertentu, kemudian diberikan kepada
sekelompok orang yang tertentu pula.41 Dalam kitab Fath al-Muin, zakat adalah
nama sesuatu yang dikeluarkan (diambil) dari harta atau badan dengan ketentuan
tertentu.42
sejumlah harta yang tertentu yang diberikan kepada golongan tertentu dengan
syarat tertentu. 43
Sementara Syekh Kamil Muhammad Uwaidah menyatakan
melalui zakat, tanpa disadari, di sisi lain mensucikan pelakunya dari dosa..44
yang wajib dikeluarkan dan diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya
apabila telah mencapai niṣab tertentu, dengan syarat-syarat tertentu pula. 46 Sayyid
Sunnah menerangkan
ف َق َر ِاء ِ ِ
ُ س ا ُن ِم ْن َح ق اللَه ت َع َال َإل ال
اِل ِ ِ
َ ْاس م ل اَ َُْي ر ُج ُه اْ ن
ُِ
ْ هلزك اة
َ ا
ِ ِ و ُِس يهت َز ك اةُ مِل ا ي ُك و ُن فِي ه ا ِم ْن رج ا ِء ال ب
ْ َو ت ِز ِك ي ة الن، ك ة
ف ِس َ ََ َ َ َ ْ َ
َِ . ات
. ُف إ َن اَ َم ْأ ُخ ْوذُ ة ِم ْن ا ل َزك اة ِ ب ْل ير ِ و تن ِم ي
ِ ت َها
َ َ َ
Artinya :
Zakat ialah nama atau sebutan dari sesuatu hak Allah swt. yang
dikeluarkan seseorang kepada fakir miskin. Dinamakan zakat, karena di
dalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkah, membersihkan
42 Zainuddin Ibn Abd Aziz al-Mâlîbary, Fath al-Mu’în, (Kairo: Maktabah Dar al-Turas,
1980), h. 50.
43 Imam Taqi al-Dīn, Kifâyah al Akhyâr, (Beirut: Dâr al-Kutub al-Ilmiah, 1973), h. 386.
44 Kamil Muhammad Uwaidah, Fiqih Wanita,( Jakarta:: Pustaka al-Kautsar, 1998), h. 263.
45 Abdurrrahmân al-Jazirî, Kitab al-Fiqh ‘alâ al-Mazâhib alArba’ah,( Beirut: Dâr al-
Fikr, 1972 M), h. 449.
46 Ibrahim Muhammad al-Jamâl, Fiqh al-Mar’ah al-Muslimah,,( Semarang: CV
AsySyifa, 1986 M), h. 180.
36
menurut istilah, sangat nyata dan erat sekali, yaitu bahwa harta yang dikeluarkan
zakatnya akan menjadi berkah, tumbuh, berkembang dan bertambah, suci dan
baik. Oleh karenanya, zakat memiliki landasan hukum dalam Al-Quran, hadiṡ,
َ ص ِل ِ ِ َِ مِِل ِ
تك َس َكن َ ع لي ِهم إهن
َ ص َٰلو َ ِرهم َُوت ز كيهم بِا َو َ ُخ ذ من َأم َٰو
ُ ص َدقة ت ط ه
َُّ هلِم َو
ٱهلل َِس ي ع َعلي م
Terjemahnya :
Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan
mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu
(menumbuhkan) ketentraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar,
Maha Mengetahui.48
Berdasarkan ayat diatas dalam tafsir Al-Muyassar dikatakan bahwa
Ambilah (wahai nabi), dari sebagian harta benda orang-orang yang telah bertaubat
yang mencampur adukan antara amal ṣalih dan perbuatan buruk lain, sedekah
ikhlas, dan berdoalah kepada Allah bagi mereka untuk mengampuni dosa-dosa
mereka, dan mintakanlah ampunan bagi mereka dari dosa-dosa itu. Sesungguhnya
doamu dan permintaan ampunanmu akan menjadi rahmat dan ketenangan bagi
mereka. Dan Allah maha mendengar tiap-tiap doa dan ucapan, maha mengetahui
47 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Juz I, ( Kairo: Maktabah Dar Al-Turas, t.t), h. 327.
48 Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya. h. 203.
37
Ambillah wahai Rasul dari harta mereka sebagai zakat yang akan
kebaikan mereka. Dan panjatkanlah doa untuk mereka setelah kamu mengambil
zakat dari mereka. Sesungguhnya doamu adalah rahmat dan ketentraman bagi
mereka. Dan Allah Maha Mendengar doamu lagi Maha Mengetahui amal
sedekah wajib, yang menjadi sebab penghapus dosa mereka, dan mendorong
mereka untuk berbuat kebaikan. Maka doakanlah dan mintakanlah ampunan bagi
mereka. Sesungguhnya doa dan permohonan ampunmu itu akan menjadi sebab
keteguhan diri mereka. Allah itu Maha Mendengar pengakuan mereka dan doamu
untuk mereka. Ayat tersebut bukan menunjukkan sebab khusus melainkan umum
bagi seluruh harta dan seluruh manusia, karena ungkapannya menggunakan lafaẓ
pendapat mengatakan yang dimaksud adalah zakat yang wajib dikeluarkan. Dan
pendapat lain mengatakan: ini merupakan sedekah yang hanya diwajibkan atas
taubat mereka lalu mereka menawarkan harta mereka kepada Rasulullah, sehingga
turun ayat ini yang memerintahkan Rasulullah untuk mengambil sebagian harta
mereka, dan bukan seluruhnya. َُز كي هم ِّ بهَا‰طَُ ه ُرھُ ْم ِّ َوت‰‰( تdengan zakat itu kamu
dosa-dosa mereka wahai Muhammad dengan sedekah yang diambil dari mereka.
menempel pada mereka. Adapun pensucian adalah pembersihan yang lebih lagi.
لي ه ۖ ِّْم
َْ ص لِّ َع
َ ( َوdan mendoalah untuk mereka) yakni berdoalah bagi mereka setelah
ََِّ لو
kami mengambil sebagian harta mereka. ِّتك َس َكنٌِّلهَُّ ْم َ َِّّ ( إنsesungguhnya doa kamu
َٰ ص
itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka) makna ( )السكنyakni apa yang dapat
يمواْ ٱل هصل ََٰوة َوءاتواْ ٱهلز َك َٰوةَ َوٱ َركعواْ َم َع ٱ هلر َٰكعِ َيِ
alBaqarah/2: 43 ُ َوأق
Terjemahnya :
Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukuk lah bersama orang
orang yang rukuk.53
Bayarkanlah zakat harta yang telah Allah berikan kepada kalian. Dan tunduklah
kalian kepada Allah bersama umat Muhammad saw. yang tunduk kepadanya.54
sholat sebagaimana yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw. dan juga
jama’ah. ِّ َ( َوارْ َكع ُواِّ َم ِ َّعالرَّا ك عينdan ruku’lah beserta orang-orang yang rukuk) Karena
dalam sholat orang Yahudi tidak terdapat rukuk. Dan dalam ayat ini terdapat
petunjuk agar mengikuti sholat berjama’ah bersama kaum muslimin dan pergi ke
dan akhirat.55
Dan Allah dia lah yang menciptakan bagi kalian kebun-kebun, yang
diantaranya ada kebun yang batangnya tidak menyentuh permukaan
tanah seperti pohon anggur, dan diantaranya ada kebun yang tidak
menjalar tinggi di atas permukaan tanah, akan tetapi berdiri tegak di atas
batang pokoknya, seperti pohon kurma dan tanam-tanaman lain yang
memiliki cita-rasa yang berbeda-beda, dan pohon zaitun dan pohon
delima yang saling serupa bentuk fisiknya, namun berbeda buah dan
rasanya. Wahai manusia, makanlah dari hasil buahnya bila telah berbuah,
dan serahkanlah zakatnya yang wajib atas kalian pada hari dipetik dan
dipanennya. Dan janganlah kalian melewati batas-batas keseimbangan
dalam urusan pengeluaran harta, memakan makanan dan yang lainnya.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas-
batasnya, dengan cara menginfakan harta tidak sesuai aturannya.57
ِِّّ َِّأ َِّجن ِة‰ َّ ِوال َّذىِّٓأن ََش‰ُ( َوھDan Dialah yang menjadikan kebun-kebun) Yakni
ٰ ( َّم ْعرyang berjunjung) Yakni yang terangkat
yang menciptakan kebun-kebun. ُِّوش ت
Dan ( )غي ِّرالمعروشاتyakni yang tumbuh dengan batang pohon seperti kurma dan
pohon-pohon yang lain. ُف اِّأ ُُكل ۥه‰‰َ( ُم ْخت لyang bermacam-macam buahnya) Yakni
dalam hal rasanya. Atau berbeda-beda buahnya dan bagian yang dimakan seperti
daun atau biji. Allah memberi kenikmatan berupa perbedaan rasa-rasa tersebut
kepada para hambanya. ِّ َ( َوال َّزيْت ُونَِّ َوالرُّ َّمانzaitun dan delima) Yakni juga menciptakan
tidak
sama (rasanya)) Ayat ini telah dijelaskan tafsirannya sebelumnya pada ayat 99
ِّا دۦ ۖه‰‰‰ص
َ ( َحdan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya) Ada pendapat
lain mengatakan bahwa pemilik kebun wajib memberi orang yang hadir di waktu
59 Abi Al Hasan ‘Ali ibn Ahmad al-Wāhidī, (Cet. I; Beirut: Dār al 1995 M)
h. 146.
- Tafsīr Al-Wajīz, -Qālamī
42
panen dari orang-orang miskin dengan ukuran satu genggam atau satu ikat atau
ۚ
ukuran lainnya. ِّ۟( َو َْل ِّتسُْ رف ُٓواdan janganlah kamu berlebih-lebihan) Yakni ketika
ِ ِ َٰ
ت َوهليتم
َ ثه
ُ ََو ة
َٰ هصلو ةَ َوءاتو اْ ٱهلزك
َٰ أقيمو اْ ٱل
ُ للنهاس ُحسنا َو ْ ت َم َٰى َوٱلَ َٰسك ِي َو
قولو ا
معرض و َن
ُ إهال قليال ِمن ُكم َوأنتم
Terjemahnya :
Dan (ingatlah) ketika kami mengambil janji dari Bani Israil janganlah
kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orang
tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertutur
katalah yang baik kepada manusia, laksanakan sholat dan tunaikanlah
zakat. Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian
kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.61
Ingatlah wahai Bani Israil ketika kami mengambil janji yang dikukuhkan
dari kalian agar kalian beribadah kepada Allah semata tidak ada sekutu baginya,
hendaknya kalian berbuat baik kepada kedua orang tua, dan orang-orang dari
meninggal dunia sebelum mereka berusia balig, dan kepada orang-orang yang
membutuhkan yang tidak memiliki apa yang mencukupi kebutuhan mereka, dan
hendaklah berkata kepada sekalian manusia dengan tutur kata yang terbaik
berpaling dan melanggar perjanjian itu (kecuali sebagian kecil dari kalian yang
terus diatas janji itu), sedang kalian berkelanjutan dalam keberpalingan itu.62
Dan ingatlah wahai Bani Israil tentang perjanjian kuat yang kami ambil
dari kalian, bahwa kalian akan mengesakan Allah dan tidak menyembah
tuhan lain bersamanya, kalian akan berbuat baik kepada kedua orang tua,
sanak famili, anak-anak yatim dan orang-orang miskin yang
membutuhkan, kalian akan mengucapkan kata-kata yang baik kepada
manusia untuk menyuruh berbuat kebaikan dan melarang kemungkaran
tanpa kekerasan dan tanpa tekanan, kalian akan melaksanakan salat secara
sempurna sebagaimana perintah yang diberikan kepada kalian, dan akan
membayar zakat dengan cara memberikannya kepada orang-orang yang
berhak menerimanya dengan suka rela. Namun setelah perjanjian itu kalian
justru berpaling dan enggan menepatinya.63
Wahai Rasul, ingatlah isi perjanjian yang diucapkan oleh Bani Israil
bahwa mereka tidak akan menyembah selain Allah, berbakti kepada orang tua
baik dengan interaksi yang baik, tawadhu’, dan melaksanakan perintah mereka.
piatu yang telah kehilangan orang tua mereka sejak kecil, juga kepada para fakir
miskin yang tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka. Interaksi dengan sesama
dengan interaksi yang baik dan terpuji. Melaksanakan sholat tepat pada waktunya
perjanjian ini, hanya sedikit yang menepatinya, seperti Abdullah bin Salam dan
para sahabatnya. Adapun kalian ingkar terhadap perjanjian ini dengan penuh
pengingkaran.6465
Bani Israil ) Yakni perjanjian yang diambil Allah atas Bani Israil dalam kehidupan
ََِّّّ
mereka yang disampaikan oleh para nabi. ل‰‰‰ِّال ُدوُنَ ِّ إ َّْل‰‰‰( َْل ِّت َْعبjanganlah kamu
dengan bergaul dengan mereka dengan baik, bertawaḋu di depan mereka, dan
yang mereka
butuhkan sesuai dengan kesanggupan. ِّا َ َم ٰى‰ َ( َو ْاليتanak-anak yatim) Istilah yatim
untuk manusia adalah anak yang kehilangan bapaknya, sedangkan untuk hewan
adalah yang kehilangan ibu/induknya. ِّ( َو ْال َم َسا كي نdan orang-orang miskin) Miskin
kebanyakan ahli bahasa dan sebagian ahli fikih, miskin lebih parah keadaannya
daripada fakir, dan diriwayatkan dari Imam Syafi’i bahwa fakir lebih parah
daripada miskin. ِّ( َو ق ُول ُواللنَّا ِّس ُحسْن اserta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada
manusia) Yakni ucapkanlah ucapan yang baik, dan semua ucapan yang menurut
syari’ah adalah baik maka ia termasuk dalam apa yang diperintahkan dalam ayat
ini. َِّ( َوآت ُواِّال َّز َكاةdan tunaikanlah zakat) Yakni zakat yang biasa kalian (orang-orang
Yahudi) keluarkan. Ibnu Aṭiyyah berkata: cara mereka mengeluarkan zakat adalah
dengan meletakkan zakat tersebut, apabila zakat itu disambar oleh api maka
berarti diterima oleh Allah dan apabila tidak maka berarti tidak diterima oleh
perjanjian itu dengan tidak mengamalkan apa yang ada dalam perjanjian bahkan
Dan diantara mereka adalah Abdullah bin Salam dan para sahabatnya yang
beriman kepada Nabi Muhammad Saw.66 Allah swt berfirman di dalam Q.S.
Terjemahnya :
(yaitu) orang-orang yang melaksanakan sholat, menunaikan zakat dan
mereka yang menyakini adanya akhirat.67
yang berhak menerimanya, dan mereka juga beriman kepada kebangkitan dan
waktunya, membayar zakat yang diwajibkan untuk orang-orang yang berhak dan
meyakini adanya akhirat dan segala sesuatu yang ada di dalamnya berupa
خر ةِّھُ ِّْمي ُو قن ُو َّ ِن ْٰ صلَ ٰو ِةَّ َويُْؤ ت ُونَِّال َّز َك ٰو ِةَّ َوھُ ِّم
َ ْبال َّ ا َّل ذينَِّي قُي ُمونَِّالorang-orang yang )yaitu((
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri
akhirat) Allah menyebutkan tiga jenis ibadah ini karena ketiganya adalah ibadah
yang paling utama. Dan Allah menyandingkannya dengan keimanan dengan hari
akhir karena ia akan mengarahkan orang ini kepada ketakwaan kepada Allah dan
mengikuti petunjuknya.72
يسخطو َن
َ ُهم
Terjemahnya :
pembagian sedekah. Kemudian bila ada bagian yang mereka dapatkan darinya,
mereka akan ridho dan diam saja. Dan apabila tidak ada bagian darinya yang
Dan sebagian dari orang-orang munafik itu mencelamu wahai Rasul dalam
pembagian zakat tatkala mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Jika kamu memberi mereka apa yang mereka minta, mereka suka kepadamu.
Tetapi jika
kamu tidak memberi mereka apa yang mereka minta, mereka akan menunjukkan
kekecewaan mereka.75
pembagian sedekah. Jika kamu memberi mereka sedekah dengan jumlah yang
mereka sukai, niscaya mereka akan meridhaimu dalam pembagian itu, namun jika
tidak, mereka akan marah, mengkritik dan menghujat keadilan dan pembagianmu.
Ayat ini turun terkait Ẓil Khuwaisīrah At-Tamimī saat berkata: “Adillah wahai
rasulallah”, Lalu Nabi berabda: “Kalau aku tidak adil, siapa lagi yang akan adil?. 76
َ ٰ ك فىِّالصَّد
ِّق ت َِّ ( َو م ْنهُ ِّم َّمنِّيَلْ م ُزDan di antara mereka ada orang yang mencelamu
golongan yang mencelamu dalam hal pembagian zakat. (فَإ نِّْأ ُْعطُواِّ۟ م ْنهَاjika mereka
diberi sebahagian dari padanya) Yakni sebagian dari sedekah dengan bagian yang
kecuali kenikmatan dunia tanpa ada landasan agama sedikitpun. ( َو إنِّلَّ ِّْمي ُْعطَوْ اِّ۟ م ْنهَآdan
jika mereka tidak diberi sebahagian dari padanya) Sesuai dengan apa yang mereka
inginkan dan minta. ِّ َ( إذاَ ِّھُ ْم ِّيَ ْس َخطُونdengan serta merta mereka menjadi marah)
ِ
ْفأقيمو ا
ُ ٱهلل َعلي ُكم
َُّ ب َ ص َد ٰقَت فإذ َل
َ َتفعلواْ َوت َ ي َيدي نََو ٰىَ ُكم
َ ءأش َفقتم أن ت َق د ُمو اْ ب
ْهصلو َة َوءَاتو ا
َٰ ٱل
kalian berbicara empat mata dengan Rasulullah Bila kalian tidak melakukan apa
tegakkanlah shalat, berikanlah zakat dengan teguh dan konsisten, serta taatilah
Allah dan Rasulnya dalam apa yang diperintahkan kepada kalian. Allah Mahateliti
sedekah jika kalian akan mengadakan pembicaraan dengan Rasul Jika kalian tidak
mampu mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah dalam hal ini dan Allah
hartamu dan taatilah Allah dan Rasulnya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang kalian kerjakan, tidak ada sesuatu pun dari perbuatan kalian yang luput
zakat fitrah. Istiqamahlah dalam itu semua, taatlah kepada semua perintah Allah
dan rasulnya. Allah Maha Mengetahui segala perbuatan kalian baik dhohir
maupun batin, dan semua itu akan Allah beri balasan. Ibnu Abbas berkata:
khusus dengan Nabi. Ketika turun ayat ini, kebanyakan manusia menjadi
menyabarkan diri untuk tidak bertanya kepada Nabi. Sehingga setelah itu Allah
َ ٰ صد
ِّ ق
ت َُ ) َءأ َْشف ْقَت ُِّْمأنَِّتapakah kamu takut akan menjadi miskin(
َ ق د ُمواِّ۟ب ْيَنَِّيَدىَِّْنَجْ َو ٰى ُك ِّْم
Rasul Yakni apakah kalian akan menjadi miskin dan kesusahan karena
mengeluarkan sedekah untuk itu? Muqatil mengatakan: hukum ini berlaku selama
sebelum melakukan pembicaraan itu disebabkan kesulitan kalian. ِّ( َوتاَبَِّالل ِهُّ َعليَْ ُك ْمdan
Allah telah memberi taubat kepadamu) dengan memberi keringanan bagi kalian
kalian mendirikan
shalat, menunaikan zakat, dan mentaati Allah dan Rasulnya. ِّ َبير ب َماِّت َْع َملوُن
ٌٌِّۢ ( َوالل ِهُّ َخdan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan) dan Allah akan membalas
kalian.82
ِ َة ُق ل ومُُِب و
ِ ف ٱل رق ِ ٱلع ِملي ع لَيهَا وٱل َُؤ هلف ِ إهنَّا ٱل هص د ٰقَت لل ُفق
ِ ٰ َراء و
اب َ َ َ َ َ َٰ ٱلس ك ِي َو
َ َ ُ َ
Terjemahnya :
Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin,
amil zakat, yang dilunakkan hatinya(mualaf), (untuk memerdekakan)
hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan
Allah dan untuk orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai
kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.83
yang membutuhkan yang tidak memiliki apapun, kaum miskin yang tidak
memiliki sesuatu yang mencukupi mereka dan menutupi kebutuhan mereka, para
orang yang diharapkan bermanfaat bagi kaum muslimin, atau kalian dapat
82 Muhammad Sulaiman Abdullah al-Asyqār, Zubdatu al-Tafsīr (Daulah Qatar Wizāratu
alAuqāf al-syuūni al-Islamiyah Idaratu al-Syuūni al-Islamiyah 1428 H/2007 M ), h. 544.
83 Kementerian Agama Republik Indonesia, al-Qur’an dan Terjemahnya. h. 196.
52
persengketaan, atau orang yang terbebani oleh hutang-hutang yang tidak dipakai
melunasinya, para pejuang di jalan Allah, serta musafir yang kehabisan bekal
sebenarnya mereka mempunyai harta dari profesi atau pekerjaan mereka tetapi
tidak bisa mencukupi kebutuhan mereka namun kondisi mereka itu tidak kelihatan
kepada orang-orang miskin yang nyaris tidak mempunyai apa-apa dan keadaan
mereka bisa diketahui orang lain dengan melihat kondisi mereka atau ucapan
mereka kepada para petugas yang ditugaskan oleh pemerintah untuk menghimpun
zakat kepada orang-orang kafir yang diluluhkan hatinya supaya mau memeluk
Islam, atau orangorang mukmin yang lemah iman supaya imannya menjadi kuat,
atau orang-orang yang dikhawatirkan kejahatannya; kepada para budak yang ingin
perbekalan bagi orangorang yang berjihad di jalan Allah; dan kepada para musafir
pada golongan-golongan tersebut adalah kewajiban dari Allah. Dan Allah Maha
syariatnya.85
yaitu orang-orang fakir yang tidak memiliki apapun, orang-orang miskin yang
memiliki harta yang tidak mencukupi, orang yang khusus mengumpulkan zakat,
orang-orang kafir yang disadarkan seorang Imam untuk masuk Islam (muallaf)
atau orang-orang Islam sedangkan mereka adalah orang-orang yang lemah dalam
Islam, atau untuk memerdekakan budak atau melepaskan perbudakan mereka dan
untuk diri sendiri dan tidak mampu membayar hutang-hutang mereka, orang-
orang yang berjihad dan berjuang di jalan Allah, dan orang yang keluar dari
Dan Allah itu Maha Mengetahui kemaslahatan ciptaanNya dan Maha Bijaksana
buruk mereka. Zayad ibn Hariṡ berkata: “seseorang mendatangi Rasulullah seraya
Allah tidak rela menjadikan ketetapan seorang Nabi atau selainnya dalam hal
zakat sampai Allah sendiri yang menetapkannya, dan Allah telah membaginya
untuk delapan golongan, jika kamu termasuk satu dari golongan-golongan tersebut
orang miskin) Orang fakir adalah orang yang tidak memiliki apapun. Dalam
sebuah hadist disebutkan: para sahabat bertanya: “siapakah orang yang disebut
sebagai orang miskin wahai Rasulullah”. Rasulullah menjawab: “dia adalah orang
hatinya) mereka adalah orang-orang kafir yang dibujuk hatinya oleh Rasulullah
agar mau memeluk Islam dan mereka masuk Islam karena berharap untuk diberi
harta zakat. ِّ َو فىِّال رقَا بuntuk (memerdekakan) budak yaitu dengan dipakai untuk
membeli para budak untuk dimerdekakan. ِّ َ( َو ْال ٰغ ر مينorang-orang yang berhutang)
Mereka adalah orang-orang yang telah menumpuk hutangnya namun tidak mampu
tidak boleh diberi harta zakat atau sedekah sampai ia bertaubat dan berhenti dari
(هللاuntuk
ِّ jalan Allah) Mereka adalah orang-orang yang berperang dan berjaga-jaga
di perbatasan, mereka diberi bagian harta zakat untuk membiayai perang dan
penjagaan mereka meskipun mereka orang-orang kaya. ِّ ( َوابْ ن ِّالسَّ بي ۖلdan untuk
mereka yuang sedang dalam perjalanan) Dia adalah orang yang perbekalannya
habis dalam perjalanan dari negerinya, dia diberi bagian harta zakat meski dia di
Harta yang kalian berikan sebagai hutang dengan tujuan mendapatkan riba
dan mencari tambahan dari hutang tersebut, agar ia tumbuh dan menjadi banyak
berikan dalam bentuk zakat dan sedekah kepada orang-orang yang berhak
menerimanya demi mencari keriḋaan dari Allah dan pahala darinya, maka inilah
banyak.89
Dan harta apa saja yang kalian berikan kepada salah satu dari manusia
dengan maksud agar dia mengembalikan kepada kalian dengan tambahan, maka
pahalanya tidak berkembang di sisi Allah. Dan harta apa saja yang kalian berikan
kepada orang yang membutuhkan yang kalian gunakan untuk mengharap wajah
Allah, bukan karena menginginkan kedudukan atau balasan dari manusia, maka
mereka inilah yang pahalanya akan digandakan di sisi Allah.90
Dan pinjaman harta yang kamu berikan dengan maksud riba dan mencari
tambahan dari ganti orang yang dipinjami supaya bertambah dan berkembang
sesuai perhitungan harta manusia, maka itu tidak akan bertambah di sisi Allah,
melainkan akan dihapus olehnya. Sedangkan zakat yang kalian berikan kepada
orang-orang yang layak menerimanya karena untuk mencari ridha Allah. Maka
mereka itu adalah orang-orang yang dilipatgandakan pahalanya sesuai keinginan
mereka. Mereka adalah memiliki pahala yang berlipat-lipat.91
( َو َمِّآ َءاتيَْت ِ ُّم منِّ ر باDan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan) Yakni
mengharap tambahan harta tanpa pertukaran. ِّ َُواِّ۟ فىِّٓأ َْم ٰو اِّل لنَّا س‰‰‰‰( ل يَرْ بagar dia
bertambah pada harta manusia) Yakni agar hartanya bertambah. (ِّۖ فَلََِّيَرْ ب ُواِّ۟ عن َِّدهللاmaka
riba itu tidak menambah pada sisi Allah) Yakni Allah tidak akan memberkahi
harta tersebut. Pendapat lain mengatakan tafsir ayat ini tidak demikian, namun
mayoritas ahli tafsir mengatakan bahwa makna riba pada ayat ini adalah hadiah
yang diberikan oleh sebagian orang bagi orang lain dengan harapan ia mendapat
balasan darinya; hal seperti ini tidak akan bertambah di sisi Allah, ia tidak
mendapat pahala dan tidak pula mendapat dosa dari hadiah itu. Yakni seseorang
memberi orang lain sesuatu agar diganti dengan sesuatu yang lebih banyak, dan
membantu orang lain agar mendapat manfaat di dunia, maka manfaat dari bantuan
itu tidak bertambah di sisi Allah. Dan hal ini diharamkan atas Nabi saja,
sebagaimana firman Allah: ِّ“ ولْ تمنن تستكثرdan janganlah kamu memberi (dengan
maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.” (Al-Muddassir:6) Ikrimah
berkata: riba ada dua macam; riba halal dan riba haram. Riba halal adalah dengan
memberi hadiah dengan harapan mendapat balasan yang lebih baik. Sebagaimana
yang dimaksud dalam ayat ini. ِّ( َو َمآ ِّ َءاتيَْت ِ ُّم منِّ َز َك ٰو ةِّت رُيد ُونَِّ َوجْ ِهَّاهللDan apa yang kamu
berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah)
yakni sedekah yang kalian berikan yang tidak kalian harapkan balasannya
melainkan mengharapkan apa yang ada di sisi Allah. ِّ َوُن‰ِال ُمضْ عف ْ أو ٰ ٓل ئ َِّكھُ ُّم‰
ُ۟ َ(فmaka
(yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya))
yakni mereka diberi pada setiap kebaikannya sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus
kali lipat.92
ََوة
َٰ أقمن ٱل هص َٰلو َة َوءايتَ ٱهلزك ََٰ ت بَ َج ٱهَٰلِليه ِة
َ ٱألول َو َ جن
َ ت هَب
َ ك هن واَل
ِ
ُ َوق ر َن ف ب يوت
رسول ۚ ٓۥه إهنَّا ِ
ُ ٱهلل َو
ََّ عن
َ َوَأط
ِ ٱلبيت ويط ِهركم
تطه يرا ِ أهل ِ ِ َُّ يريد
َُ َ َ رجس
َ ب َعن ُك ُم ٱل
َ ٱهلل ل يذه ُ
Terjemahnya :
Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan
(bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah terdahulu, dan laksanakanlah
sholat dan tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasulnya.
Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu,
wahai ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.93
Islam. Ini adalah pembicaraan kepada seluruh wanita Mukmin di setiap masa.
Bayarlah zakat sebagaimana yang Allah syariatkan. Taatilah Allah dan RasulNya
dalam perintah keduanya dan larangan keduanya. Allah mewasiatkan hal itu untuk
kalian karena Dia hendak membersihkan kalian dan menjauhkan kalian dari
keburukan dan gangguan wahai Ahlul Bait Nabi, (termasuk dalam hal ini adalah
istri-istri beliau dan anak keturunan beliau), dan menyucikan jiwa kalian
sesucisucinya.94
kecuali karena ada keperluan, dan janganlah kalian tampakkan keindahan kalian
sebagaimana yang menjadi kebiasaan para wanita sebelum datangnya Islam, yang
sempurna dan tunaikan zakat harta kalian serta taatilah Allah dan Rasul-Nya.
Sesungguhnya Allah berkehendak untuk menghilangkan kotoran dan dosa dari diri
kalian wahai para istri Nabi dan Ahlibaitnya, dan Allah berkehendak untuk
kecantikan) yang wajib kalian tutupi sehingga tidak mengundang syahwat para
94 Nukhbah Min Al-‘Ulamā, Al-Tafsir Al-Muyassar, (Cet II Al-Madinah Al-
Munawwarah : Majma’ Al-Malik Fahd 1430), h. 422.
95 Jamāah Min Al-‘Ulamā, Al-Mukhtaṣar Fī Al-Tafsīr Al-Quran Al-Karīm,Juz 1 (Cet. III;
Markaz Tafsīr Liddirāsāti Al-Qurāniyah 1436 H), h. 422.
59
laki-laki. Dirikanlah shalat pada awal waktu, tunaikanlah zakat fitrah, dan taatilah
membersihkan kalian dari dosa-dosa dan mensucikan kalian dari segala yang
kotor wahai ahlu bait (keluarga nabi).” Maksud ahlul bait dalam ayat ini adalah
para istri Nabi. Al-syaukani mengatakan: Ini adalah kebenaran, ayat ini turun
kepada/untuk para istri Nabi. Sebelum ayat ini maupun sesudah ayat ini. Ayat ini
bukan untuk keluarga Ali dan istrinya Fatimah atau putera-puteranya ra. Seperti
maksud kata ahlul bait pada surat Hud adalah istri Nabi Ibrahim.96
ِّ( َوقَرْ نَ ِّ فى ِّبيُ ُو ت ُك َّنdan hendaklah kamu tetap di rumahmu) Ini merupakan
ِّ َْ َو
perintah bagi mereka agar menetap dan berdiam diri di rumah-rumah mereka. ل
ۖ
َّ (تبَرَّجْ نَِّتبََرُّ َِّج ْال ٰج ه لdan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti
ي ةِّاأْل ُولَ ِّٰى
dapat mengundah syahwat laki-laki. َول ۚۥُِّٓه‰‰‰( َوأ طَ ْعنَِّالل ِهَّ َو َر ُسdan taatilah Allah dan
RasulNya) Dalam segala yang disyariatkan, dan taatilah Rasulullah dalam segala
urusan
ْ
َ إنَّ َما ِّي رُي ُد ِّهللاُ ِّ لي ُذ
َ ْھب ِّعَن ُك ُم ِّال رج
.dunia yang dia perintahkan kepada kalianس ِّأھَْ َِّل
ِّي ت ْ
َْ (البSesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu,
hai ahlul bait) Yakni wahai ahlul bait nabi, Allah ketakwaan dan ketaatan yang
ayat ini menurut Ibnu Abbas, Ikrimah, Atha, dan Said bin Jabir adalah khusus
ditujukan kepada istri-istri Rasulullah. Dan ini adalah pendapat yang benar, sebab
ayat ini diturunkan bagi mereka, dan ayat sebelum dan sesudahnya juga
diturunkan bagi mereka, dan dalam ayat-ayat tersebut sama sekali tidak
menyinggung tentang Ali bin Abi Thalib beserta istri dan anak-anaknya. Pendapat
lain menyebutkan bahwa ayat ini mencakup seluruh ahlul bait yang bertakwa, baik
namun ayat ini tidak mencakup orang yang tidak bertakwa dari mereka seperti
b. Dalil al-Sunnah
ول اهل َِّل ص لهى اهلل َع ْلي ِه وس لهم " َِِ إِل ِ
الم
ُ بن ا ْس َ ََ ُ َ ُ رس َ َع ِن اب ِن عم
ُ ق َال: رض َي اهل َُّل َع ُنهمَا ق َال،َر
ِ َِو،الة
إيتَاء ِ وإق ام ال هص،ول اهل َِّل
ُ رس ِ ٍ َعلى َخ
َ ُ َش َه َادة أ ْن الَ إل هَ إهال اهل َُّل َوأهن ُُمهم ًدا:س
ضا َن ِ
َ رم
َ ص ْوم
َ َو، َواحل ِج،اهلز َكاة
()رواه البخاري
98
Artinya :
Dari ibnu Umar ra. berkata, rasulullah saw. bersabda “Islam dibangun atas
lima (landsan) persaksian tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya
alBukhāri
ِ ث معَاذًا
رض َي ِ ِ ِ ٍ ع ِن ا ب ِن عبه
ُ َ لهم َبع
َ ص هلى اهللُ َع ْلي ه َو َس
َ أهن الن ه هب:اس رض َي اهل َُّل َع ُنهمَا َ ْ َ
ِ ات
ٍ ف ُك ِل يوم و
فإ ْن ُه ْم،ليلة ِ اهلل
ٍ قد افتَض علي ِهم َخس ص لو ََّ لم ُه ْم أهن
َ ْ َ َ َ ْ َْ َ ْ فَأع
ْ ،لك
َ أطاعُوا ل َذ
ض
َ َاهلل افت
ََّ لم ُه ْم أهن
ْ فأع
ْ ،لك
َ أطاعوا ل َذ
Artinya :
Dari Ibnu Abbas ra. bahwa ketika Nabi saw. mengutus Mu’ādz ra. ke
negeri Yaman, beliau berkata ; Ajaklah mereka kepada syahadah
(persaksian) tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa
aku adalah utusan Allah. Jika mereka telah mentaatinya, maka
beritahukanlah bahwa Allah mewajibkan atas mereka shalat lima waktu
sehari semalam. dan jika mereka telah mentaatinya, maka beritahukanlah
bahwa Allah mewajibkan atas mereka ṣadaqah (zakat) dari harta mereka
yang diambil dari orang-orang kaya mereka dan diberikan kepada orang-
orang faqir mereka.
c. Ijma
bagi pemeluk agama Islam, yaitu mereka yang memenuhi syarat dan hartanya
99 Muhammad ibn Ismail Abu Abdillah Al-Bukhāri Al-Ju’fi, Ṣahih Al-Bukhāri, (Cet. I;
t.t. Dār Ṭūqi Al-Najah, 1422), h.ِّ104.
100 Ahmad Syarwat, Seri Fikih Kehidupan (Cet 1; Jakarta: DU Publishing 2011), h. 53.
62
orang yang menolak membayarkan zakat, sebagaimana dialog antara Abu Bakar
َِّ َو،االل
اهلل ْلو َمنعُ و ّن ِ هصالة واهلزك
ِ فإهن اهلزكَا َة ح ق،َاة ِ يب ال َِّ َو
َ َ َْ فهرق
َ اهلل أَل قاتل هن َم ْن
ِ ِ
َر
ُ ع ىل َمْنعهَا " ق َال عم
َ لهم لقَات ْل ُته ْم َ رس ول اهل َِّل
َ ص لهى اهللُ َع ْلي ه َو َس ُ َعناق ا كَانوا ي َؤ دونَا َإل
َِّ «فو
اهلل َما ُه َو إهال أ ْن ِ
َ :ُاهلل َعْنه
َُّ رض َي
Artinya :
Demi Allah aku pasti akan memerangi siapa yang memisahkan Antara
kewajiban ṣalat dan zakat, karena zakat adalah hak harta. Demi Allah,
seandainya mereka enggan membayarkan anak kambing yang dahulu
mereka menyerahkan kepada Rasulullah saw. pasti akan aku perangi
mereka disebabkan keenggangan itu. Berkata ‘Umar ibn al-Khattab ra.
demi Allah ketegasan dia ini tidak lain selain Allah telah membukakan hati
Abu Bakar al-Ṡiddiq ra. dan aku menyadari bahwa dia memang benar.
syarat-syarat apa yang mesti dipenuhi, serta tidak menjelaskan berapa besar yang
harus dizakatkan, namun ketentuan-ketentuan zakat ini bisa kita lihat di dalam al-
Aset yang berupa benda, seperti rumah, tanah, kendaraan, tidak diwajibkan untuk
101 Muhammad ibn Ismail Abu Abdillah Al-Bukhāri Al-Ju’fi, Ṣahih Al-Bukhāri, Juz 2
(Cet. I; t.t. Dār Ṭūqi Al-Najah, 1422), h. 105.
63
bahasa al- na’am‛, maka hal itu lebih baik karena bahasa al-na’am‛ itu lebih
di dalam binatang ternak yang lebih khusus, sedangkan yang kedua adalah al-
atṡman (mata uang) dan dikehendaki dengan al-atṡman adalah emas dan perak,
ketiga adalah alZuru’ (hasil pertanian) dan dikehendaki dengan al-Zuru’ adalah
bahan makanan penguat badan, sedangkan yang keempat dan kelima adalah buah-
secara
terperinci.103
1. Zakat Binatang Ternak
Adapun binatang ternak, maka wajib mengeluarkan zakat di dalam tiga jenis
darinya, yaitu onta, sapi dan kambing. Maka tidak wajib mengeluarkan zakat di
dalam kuda, budak dan binatang yang lahir semisal dari hasil perkawinan kambing
dan kijang.104 Syarat wajib zakat ternak ada enam perkara. Dalam sebagian
Pertama adalah Islam. Maka zakat tidak wajib bagi orang kafir asli, adapun
102 Ahmad Syarwat, Seri Fikih Kehidupan (Cet 1; Jakarta DU Publishing 2011), h. 42.
103 Muhammad ibn Qâsim al-Gāzzi, Fath al-Qarîb alMujîb, (Dâr al-Ihya al-Kitab,
alArabiah, Indonesia, t.th) h. 107.
104 Muhammad ibn Qâsim al-Gāzzi, Fath al-Qarîb alMujîb, (Dâr al-Ihya al-Kitab,
alArabiah, Indonesia, t.th) h. 107.
64
tetunda dulu. Jika kembali masuk Islam, maka baginya wajib mengeluarkan zakat.
Kedua adalah merdeka, maka zakat tidak wajib bagi seorang budak,
adapun budak muba’ad (seorang yang berstatus budak dan merdeka), maka
baginya wajib mengeluarkan zakat dari harta yang ia miliki dengan sebagian
tidak wajib untuk dizakati seperti barang yang di beli namun belum diterima,
muṣhannif yang mengikut pada Qaul Qadim, namun menurut Qaul Jadid wajib
mengeluarkan zakat.
lebih lama dalam setahun, maka tidak wajib dikeluarkan zakatnya. Jika binatang
ternak tersebut diberi makan selama setengah tahun atau kurang dengan kadar
makanan yang mana ternak tersebut bisa hidup tanpa makanan tersebut tanpa
mengalami dampak negatif yang nampak jelas, maka wajib dikeluarkan zakatnya.
Tidak semua jenis hewan wajib dikeluarkan zakatnya, hanya terbatas pada
jenis hewan yang diternakkan, sedangkan hewan peliharaan lainnya yang tidak
105 Muhammad ibn Qâsim al-Gāzzi, Fath al-Qarîb alMujîb, (Dâr al-Ihya al-Kitab,
alArabiah, Indonesia, t.th) h. 108.
106 Muhammad ibn Qâsim al-Gāzzi, Fath al-Qarîb alMujîb, (Dâr al-Ihya al-Kitab,
alArabiah, Indonesia, t.th) h. 108.
65
yang bukan untuk diternakkan, seperti anjing, kucing, atau burung peliharaan,
tidak termasuk dalam rangkaian zakat ini. Jumhur ulama menetapkan bahwa zakat
hewan ternak ini sesuai dengan ketentuan aslinya, terbatas hanya pada tiga jenis
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadiṡ bahwa Abu Bakar al-Ṡiddiq ra.
mengirim surat pada Anas ibn Malik untuk menetapkan zakat unta, sapi, dan
kambing.
بس ِم اهل َِّل ال ِ ِ ِ
ْ :البح ري ِن
ْ اب هلم ا وهجهَهُ َإل َ َك،ُأب ب ْك ٍر رض َي اهل َُّل َعْن ه
َ تب ل هُ هَ َذا الكت َ أهن
ِ ِ هصد ِقة ِِ ِ
لهم َعلى
َ ص لهى اهللُ َع ْلي ه َو َس َِّ ول
َ اهلل ُ رس
ُ ضَ ف َر
َ اهلت َ هرح ِن اهلرحي ِم هَذه
َ فريض ةُ ال ْ
ِ
ِ و، لمي
ُ اهلل بِا
ُرسوله َُّ اهلت َأمَر َ َ الُ ْس
108
Artinya :
Bahwa Abu Bakar ra. telah menulis surat ini kepadanya (tentang aturan
zakat) ketika dia mengutusnya ke Bahrain, “Bismillahirrahmānirāhīm,
inilah kewajiban zakat yang telah diwajibkan oleh Rasulullah saw.
terhadap kaum muslimin dan seperti yang diperintahkan oleh Allah dan
Rasulnya.
Niṣab unta adalah lima ekor, dan di dalamnya wajib mengeluarkan satu
ekor kambing, maksudnya kambing jaẓ’atu ḋā’nin yang telah berusia satu tahun
dan menginjak usia dua tahun, atau kambing ṡāniyatu ma’zin yang telah berusia
dua tahun dan menginjak usia tiga tahun,109 Sebagaimana yang disebutkan dalam
hadiṡ
107 Ahmad Syarwat, Seri Fikih Kehidupan (Cet 1; Jakarta DU Publishing 2011), h. 126.
108 Muhammad ibn Ismail Abu Abdillah Al-Bukhāri Al-Ju’fi, Ṣahih Al-Bukhāri, Juz 2
(Cet. I; t.t. Dār Ṭūqi Al-Najah, 1422), h.118.
109 Muhammad ibn Qâsim al-Gāzzi, Fath al-Qarîb alMujîb, (Dâr al-Ihya al-Kitab,
alArabiah, Indonesia, t.th) h. 111.
66
Niṣab sapi adalah tiga puluh ekor dan di dalamnya wajib mengeluarkan
satu ekor sapi tabi’, yaitu anak sapi yang berusia satu tahun dan menginjak usia
ع َل يْ ِه َو
َ ص ل هى اللَُه
َ ع نْهُ أ ن النه هب
َ ي اللَُه
َ ض
ِ ع ْن مع ا َذ
ِ ب ْن َج بَ ٍل َر َ ُ َ َو
ِ َ هلم ب َع ثَهُ َإل ال مَيَ ِن
َ ف ََأم َُره َأ ن ْي ُخ ذُ ِم ْن ُك ِل ثَالَ ث َي بَق َرة
ت َ س َ
ٍ َِومن ُك ل َأ ْر ب ِع ي م س،ب يع ِة
هنة ْ ِ ت
َ بِ ًيعا َْأو
112
َ ُ َ َ ْ
Artinya :
Dari Muaẓ ibn Jabal ra. bahwa Nabi saw. mengutusnya ke Yaman dan
memerintahkan untuk mengambil zakat dari tiap tiga puluh ekor sapi
berupa seekor tabī’ah, dan setiap empat puluh ekor sapi berupa musinnah
mengeluarkan satu ekor kambing jaẓ’ah dari jenis kambing domba atau satu ekor
dalam hadiṡ
110 Muhammad ibn Ismail Abu Abdillah Al-Bukhāri Al-Ju’fi, Ṣahih Al-Bukhāri, Juz 2
(Cet. I; t.t. Dār Ṭūqi Al-Najah, 1422), h.118.
111 Muhammad ibn Qâsim al-Gāzzi, Fath al-Qarîb alMujîb, (Dâr al-Ihya al-Kitab,
alArabiah, Indonesia, t.th) h. 113.
112 Al-Husain ibn Muhammad ibn Saīd, Al-Badru al-Tamām,ِّ Juz 4 (Cet I; Dar Hijr 1414
H/ 1994 M), h. 298.
113 Muhammad ibn Qâsim al-Gāzzi, Fath al-Qarîb alMujîb, (Dâr al-Ihya al-Kitab,
alArabiah, Indonesia, t.th) h. 112.
67
ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ف ِ
رين
َ ش ْ ت َعلى ع
ْ زاد
َ فإذَا، رين َومائة َش اة
َ أربعي َإل ع ْش
َ انت َ ص َدقة الغن ِم ف َس
ْ ائم َتها إذَا َك َ َو
ٍ ِ ُ ِففيهَا،ائة ِ فإ َذا زادت على ِماَئ ِيت َإل،ات ِن
ٍ ثالث ِم ِ ٍ ِ
ت
ْ زاد
َ فإ َذا،ثالث ش ياه ْ َ َْ ِْ َومائة َإل ماَئ
َ يت َش
ِ على
ثالث َ
114 ٍ ِففي ُك ِل ِم،ائة
ائة َشا ة ٍ ِم
Artinya :
Zakat kambing bila telah mencapai jumlah empat puluh hingga seratus dua
puluh ekor zakatnya adalah satu ekor kambing betina, bila lebih dari
seratus dua puluh hingga dua ratus ekor maka zakatnya dua ekor kambing
betina, bila lebih dari dua ratus hingga tiga ratus ekor maka zakatnya tiga
ekor kambing betina, bila lebih dari tiga ratus ekor, maka pada setiap
kelipatan seratus ekor zakatnya satu ekor kambing.
Adapun aṡman (mata uang), maka wajib pada dua barang yaitu emas dan
perak, baik yang sudah dicetak atau tidak. Syarat-syarat wajib zakat di dalam
atsman adalah lima perkara, yaitu Islam, merdeka, milik sempurna, niṣhab dan
Niṣab emas adalah dua puluh miṡqāl dengan hitungan secara pasti dengan
timbangan negara Makkah. Satu miṡqāl adalah satu lebih tiga sepertujuh dirham.
Di dalam satu niṣab emas wajib mengeluarkan zakat seperempat sepersepuluh dari
keseluruhan jumlah emas. Yaitu setengah miṡqāl. Dan di dalam jumlah emas yang
lebih dari dua puluh miṡqāl, maka sesuai dengan prosentasenya walaupun
114 Muhammad ibn Ismail Abu Abdillah Al-Bukhāri Al-Ju’fi, Ṣahih Al-Bukhāri, Juz 2
(Cet. I; t.t. Dār Ṭūqi Al-Najah, 1422), h.118.
115 Muhammad ibn Qâsim al-Gāzzi, Fath al-Qarîb alMujîb, (Dâr al-Ihya al-Kitab,
alArabiah, Indonesia, t.th) h. 109.
68
117
lebihannya hanya sedikit.116ِّ Sebagaimana yang disebutkan dalam hadiṡ واَل
Artinya :
Tidak ada sesuatu bagi emas yang kurang dari 20 miṡqāl dan tidak ada
sesuatu bagi perak yang kurang dari 200 dirham.
Sedangkan perak niṣabnya adalah dua ratus dirham, di dalam niṣab ini
dirham. Dan di dalam lebihan dari dua ratus dirham, wajib mengeluarkan kadar
perhiasan yang diharamkan seperti gelang tangan dan gelang kaki yang digunakan
Yang dikehendaki oleh muṡannif dengan al-zuru’ adalah bahan makanan penguat
badan, yaitu berupa gandum putih, gandum merah, kedelai, dan beras, begitu juga
bahan makanan penguat badan yang dikonsumsi dalam keadaan normal seperti
jagung dan kacang. Adapun al-Zuru’ maka wajib mengeluarkan zakatnya dengan
tiga syarat. Yang dikehendaki oleh mushannif dengan Al-Zuru’ adalah bahan
116 Muhammad ibn Qâsim al-Gāzzi, Fath al-Qarîb alMujîb, (Dâr al-Ihya al-Kitab,
alArabiah, Indonesia, t.th) h. 118.
117 Abu al-Hasan Ali ibn Umar ibn Ahmad ibn Mahdi, Sunan al-dāruquṭnī, Juz 2 (Cet I;
Beirut, Muassasatu al-Risalah 1424 H/ 2004 M), h. 473.
118 Muhammad ibn Qâsim al-Gāzzi, Fath al-Qarîb alMujîb, (Dâr al-Ihya al-Kitab,
alArabiah, Indonesia, t.th) h. 118.
69
makanan penguat badan, yaitu berupa gandum putih, gandum merah, kedelai, dan
beras, begitu juga bahan makanan penguat badan yang dikonsumsi dalam keadaan
normal seperti jagung dan kacang. Syarat tersebut yaitu pertama hasil pertanian
tersebut termasuk tanaman yang ditanam oleh anak Adam, jika tumbuh dengan
sendirinya sebab terbawa air atau angin, maka tidak wajib dikeluarkan zakatnya.
Rasulullah saw. bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-
Bukhāri
ِ ِ ِ ِ عن،اهلل
ِ أبيه ِ َِ
فيمَا:قال
َ لهم َ َع ِن النه ب،ُاهلل َعْن ه
َ ص لهى اهللُ َع ْلي ه َو َس َُّ رض َي ْ َ َِّ َع ْن َس ال ب ِن َعْب د
ض ي َعلى ِ وهبي،العش ر
ِ ْ والف هسر ي ق، ووقهت وال زي ًََّدةُ م ْقبولة،ف هَ َذا ِ
ُ َ َ َ َ َ ََ َ َ ُ ْ ُهسماء
َ َس َقت ال
119
ض ِل
ْ ترك َق ْو ُل ال َف
َ بالل َو ِ ، ق ْد صلهى:قال بال ل
ٍ فأخ َذ ب َقو ِل ِ وسلهم ََْل يص ِل
َ ف ال َك ْع ِبة َو
ْ َ َ َُ َ َ
Artinya :
Dari Salim ibn ‘Abdullah dari bapaknya ra. Dari Nabi saw. bersabda ; pada
tanaman yang diairi dengan air hujan, mata air,atau air tanah maka
zakatnya sepersepuluh, adapun yang diairi dengan menggunakan tenaga
maka zakatnya seperduapuluh. Abu ‘Abdullah al-Bukhāri berkata, “ini
adalah tafsiran pertama karena beliau tidak menentukannya saat waktu
pertama kali, yakni hadits Ibnu Umar, “pada setiap tanaman yang diari
dengan hujan adalah sepersepuluh”. Lalu beliau menjelaskan hal ini, “dan
menentukan waktu tambahan ini bisa diterima, dan penafsiran adalah
tuntutan suatu hal yang belim jelas, jika diriwayatkan oleh orang-orang
terpercaya. Seperti faḋal bin ‘Abbas pernah meriwayatkan bahwa Nabi
saw. tidak sholat sholat dalam Ka’bah namun Bilal berkata, bahwa beliau
119 Muhammad ibn Ismail Abu Abdillah Al-Bukhāri Al-Ju’fi, Ṣahih Al-Bukhāri, Juz 2
(Cet. I; t.t. Dār Ṭūqi Al-Najah, 1422), h.126.
70
Kedua adalah hasil tersebut termasuk bahan makanan yang kuat disimpan,
baru saja telah dijelaskan pengertian bahan makananan penguat badan. Dengan
bahasa bahan makanan penguat badan, terkecuali hasil pertanian yang tidak dibuat
bahan makanan penguat badan, yaitu berupa tanaman bumbu seperti tanaman
alKammun (bumbu-bumbuan).
Ketiga adalah harus mencapai satu niṣab, yaitu lima wasaq (berat) tanpa
kulit. Di dalam sebagian redaksi menggunakan bahasa harus mencapai lima wasaq
4. Zakat Buah-Buahan
Yaitu buah kurma dan buah anggur. Yang dikehendaki dengan kedua buah ini
adalah kurma kering dan anggur kering. Syarat-syarat wajib zakat di dalam
buahbuahan ada empat perkara : yaitu Islam, merdeka, milik sempurna dan niṣab.
Ketika salah satu dari syarat-syarat tersebut tidak ada, maka tidak ada kewajiban
Niṣab hasil panen adalah seberat lima wasaq atau seberat 653 kg menurut
120 Muhammad ibn Qâsim al-Gāzzi, Fath al-Qarîb alMujîb, (Dâr al-Ihya al-Kitab,
alArabiah, Indonesia, t.th) h. 108.
121 Muhammad ibn Qâsim al-Gāzzi, Fath al-Qarîb alMujîb, (Dâr al-Ihya al-Kitab,
alArabiah, Indonesia, t.th) h. 109.
122 Ahmad Syarwat, Seri Fikih Kehidupan (Cet 1; Jakarta DU Publishing 2011), h.
123 .
71
س ٍ
َ َو ْلي، ص َدقة
َ َأواق
ِ
َ فيما ُدو َن َخ َسة ْأو ُس ٍق
ص َدق ة
124
َ
Artinya :
Dari ‘Amru ibn Yahya al-Māzinī dari bapaknya berkata, aku mendengar
Abu Sa’id al-Khudrī berkata, nabi saw. telah bersabda ; tidak ada zakat
pada unta di bawah lima ekor, tidak ada zakat harta di bawah lima wasaq
dan tidak ada zakat pada hasil tanaman di bawah lima wasaq.
5. Zakat Dagangan
telah disebutkan di dalam zakat mata uang. al-Tijārah (dagang) adalah memutar
Niṣab zakat perdagangan adalah harga 85 gram emas, bila uang yang
keluar untuk membeli barang yang akan dijual lagi itu telah mencapai angka
124 Muhammad ibn Ismail Abu Abdillah Al-Bukhāri Al-Ju’fi, Ṣahih Al-Bukhāri, (Cet. I;
t.t. Dār Ṭūqi Al-Najah, 1422), h. 116.
125 Muhammad ibn Qâsim al-Gāzzi, Fath al-Qarîb alMujîb, (Dâr al-Ihya al-Kitab,
alArabiah, Indonesia, t.th) h. 111.
126 Ahmad Syarwat, Seri Fikih Kehidupan (Cet 1; Jakarta DU Publishing 2011), h.
127 .
72
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ZAKAT
HARTA HASIL UNDIAN BERHADIAH
Undian merupakan suatu kebiasaan yang sudah berlaku sejak dahulu, jauh
dalam
Di ayat yang lain Allah swt. berfirman di dalam Q.S. Al-Imrān/3 : 44.
ِ ٰذَلك ِمن
ي َومَا ٰ ِ َ نت
َ لديهم إذ يل ُق و َن أقلَ َم ُهم أي ُهم يك ُف ُل َم َر َ نوح ِيه
َ إليك َومَا ُك
ِ ٱلغيب
ِ أنباء َ
ِ ُكنت َلدي ِهم إذ ي
تص ُمو َن َ َ
Artinya :
Itulah sebagian dari berita-berita gaib yang kami wahyukan kepadamu
(Muhammad), padahal engkau tidak bersama mereka ketika mereka
melemparkan pena mereka (untuk mengundi) siapa diantara mereka yang
akan memilihara Maryam. Dan engkau pun tidak bersama mereka ketika
mereka bertengkar.129
(safar) sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadiṡ yang diriwayatkan oleh
imam al-Bukhāri
61
ِ َِّ ول
َْ رع يَب
َ أق
ْ َرج َس َفرا
َ َأراد أ ْن ي
َ إذَا،لهم
َ ص لهى اهللُ َع ْلي ه َو َس
َ اهلل ُ رس
ُ َكا َن:قالت
ْ ،َائشة
َ أهن َع
ِِ
ُرج بِا َم َعه
َ َخ،رج َس ْه ُم َها
َ هت ُه هن َخ
ُ فأي،ْأز َواجه
130
Artinya :
Dari Aisyah ra. Berkata bahwasanya Rasulullah saw. apabila hendak safar
(bepergian) dengan mengajak salah seorang istrinya maka beliau
mengundi siapa diantara mereka yang akan menyertainya.
الته ِجرِي ِ
ْ يع ملُو َن َما ف
ْ َو ْلو،الس هتَ ُموا
ِ ِ
ِ ثُه ََْل يََِ ُدوا إهال أ ْن،األهول ِ هص
ْ يسته ُموا َع ْليه
ْ ف
130 Muhammad ibn Ismail Abu Abdillah Al-Bukhāri Al-Ju’fi, Ṣahih Al-Bukhāri, (Cet. I;
t.t. Dār Ṭūqi Al-Najah, 1422), h. 101.
131 Muhammad ibn Ismail Abu Abdillah Al-Bukhāri Al-Ju’fi, Ṣahih Al-Bukhāri, (Cet. I;
t.t. Dār Ṭūqi Al-Najah, 1422), h. 126.
75
peningkatan ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan amal ṣaleh. Misalnya, hadiah
hadiah yang disiapkan bagi yang berprestasi dalam studi. Bisa juga sumbangan,
keilmuan, sastra atau sejenisnya yang disediakan oleh pemerintah, yayasan dan
memenuhi syarat tertentu. Apabila ada orang telah memenuhi syarat sesuai
dengan yang sudah ditentukan oleh panitia khusus, maka dia berhak mendapatkan
hadiah tersebut. Hadiah seperti ini diperbolehkan dan tidak ada perdebatan
mengenai hukumnya.134
kupon dengan harga tertentu, banyak atau sedikit tanpa ada gantinya melainkan
132 Yusuf al-Qārḋawi Hadyu al-Islam Fatāwa al-Ma’āsirah jilid 3 (Al-Maktab al-Islāmī
Lilṭabā’ah Wa al-Nasyr 1993 M), h. 499.
133 Muhammad Rasyīd ibn ‘Alī Riḋā ibn Muhammad Syamsuddin, Tafsīr al-Qur’an
alHakīm, Juz 7 (Al-Haiah al-Miṣriyyah al-‘āmmah Lilkutub 1990 M), h. 83.
134 Yusuf al-Qārḋawi Hadyu al-Islam Fatāwa al-Ma’āsirah jilid 3 (Al-Maktab al-Islāmī
Lilṭabā’ah Wa al-Nasyr 1993 M), h. 500.
76
hanya untuk ikut dalam memperoleh hadiah yang disediakan berupa mobil, emas,
atau lainnya. Bahkan, hal seperti ini termasuk larangan serius (bagi yang
judi, sebagaimana yang Allah swt. terangkan di dalam Q.S. Al-Baqarah/2 : 219
Artinya :
Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang khamar dan judi.
Katakanlah pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi
manusia. Tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya. Dan mereka
menanyakan kepadamu (tentang) apa yang (harus) mereka infakkan.
Katakanlah kelebihan (dari apa yang diperlukan). Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayatnya kepadamu agar memikirkan.135
َأيها
َ ًَّي
ِ ِ ِ ِ
ُفاجتنبوه ْ رج س م ْن َع َم ِل ال
ْ هشيطان ْ اب َواأْل زاَل ُم َ ين َآمنوا إهنَّا الْ ْمُر َواملَْيسُر َواَأْل
ُ نص َ اهلذ
لحو َن
ُ َلعله ُك ْم ت ْف
Terjemahnya :
Wahai orang-orang yang beriman sesungguhnya minuman keras, berjudi,
(berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah
perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah
(perbuatanperbuatan) itu agar kamu beruntung.136
yang diberikan kepada seseorang sebagai ganti dari pembelian barang dari sebuah
toko atau karena membeli bensin di sebuah pom bensin. Juga karena mengikuti
kupon.137
135 Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya. h. 34.
136 Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya. h. 123.
137 Yusuf al-Qārḋawi Hadyu al-Islam Fatāwa al-Ma’āsirah jilid 3 (Al-Maktab al-Islāmī
Lilṭabā’ah Wa al-Nasyr 1993 M), h. 500.
77
dicontohkan oleh Rasulullah saw. ketika para sahabat berebut untuk menjadi tuan
rumah bagi Rasulullah saw. saat baru tiba di madinah. Biar adil, Rasulullah saw.
para sahabat.
kota madinah, dimana unta itu berhenti dan duduk maka disitulah Rasulullah akan
bertempat tinggal sementara. Dan ternyata unta itu berhenti di rumah Abu Ayyub
al-Anṣarī ra.
Namun undian yang pada dasarnya halal bisa menjadi haram jika ada
bisa menjadi haram manakala ada keharusan bagi peserta untuk membayar
sejumlah uang atau nilai tertentu kepada penyelenggara. Dan dana untuk
menyediakan hadiah yang dijanjikan itu di dapat dari hasil dana yang terkumpul
dari peserta undian. Maka jadilah undian itu sebuah bentuk lain dari perjudian
yang diharamkan.
Tetapi bila undian itu tidak mensyaratkan uang atau harta yang
dipertaruhkan, alias gratis dan bisa diikuti oleh siapa saja yang memenuhi kriteria,
maka hadiah dari undian itu halal dan tidak termasuk judi yang diharamkan.139
138 Ahmad Syarwat, Seri Fikih Kehidupan (Cet 1; Jakarta DU Publishing 2011), h. 120.
139 Ahmad Syarwat, Seri Fikih Kehidupan (Cet 1; Jakarta DU Publishing 2011), h.
78
dengan produknya atau tidak, atau peserta undian harus mengikuti gerak jalan,
Maka hukum undian seperti ini yang mengharuskan bagi pesertanya untuk
melakukan sesuatu atau saling berlomba, maka hal ini dapat digolongkan kepada
Artinya :
Tidak ada perlombaan kecuali dalam pacuan unta, kuda dan panahan.
jalan Allah swt. seperti catur, permainan dadu, dan sebagainya. Lomba
lomba lari, renang, gulat, bela diri, balap perahu dan sebagainya, tetapi
140 Abu Abdillah Ahmad ibn Muhammad ibn Hambal, Musnad al-Imam Ahmad ibn
Hambal, Juz 16 (Cet I; Muassasatu al-Risālah 1421 H/ 2001 M), h. 129.
141 Abu Ibrāhim Muhammad Ali Undian Berhadiah Dalam Fiqih Islam, (Cet I; Pustaka
alFurqān 1429 H), h. 22.
142 Abu Ibrāhim Muhammad Ali Undian Berhadiah Dalam Fiqih Islam, (Cet I; Pustaka
alFurqān 1429 H), h. 22.
79
sesuatu atau berlomba, maka harus diliat perbuatan atau lomba tersebut. Apabila
perbuatan atau lomba tersebut termasuk lomba yang disebutkan Nabi saw. maka
dilakukan pengundian untuk menentukan salah satu pemenangnya, maka hal ini
hal itu juga diperbolehkan. Akan tetapi apabila lomba tersebut tidak semakna
dengan lomba yang telah disebutkan oleh Nabi saw. maka tidak diperbolehkan
adanya hadiah di dalamnya kecuali hadiah tersebut disediakan oleh pihak luar
(bukan peserta lomba) supaya terhindar dari unsur perjudian/ mengundi nasib
nomor urutnya secara Cuma-Cuma dan tidak ada tuntutan bagi peserta untuk
dua macam ;
a) Harga barang yang dibeli adalah harga standar atau tidak ditambah harganya
untuk biaya undian bila harganya ditambah, maka di dalamnya terdapat unsur
143 Abu Ibrāhim Muhammad Ali Undian Berhadiah Dalam Fiqih Islam, (Cet I; Pustaka
alFurqān 1429 H), h. 27.
80
perjudian karena peserta tidak lepas dari salah satu nasib untung atau rugi dan ini
jelas keharamannya.
walaupun tanpa adanya hadiah atau undian. Hal ini lantaran orang yang tidak
hadiah atau undian, maka dia telah terjatuh dalam perjudian (Antara untung dan
Apabila peserta undian tidak dituntut untuk melakukan sesuatu dan tidak
disyaratkan membeli suatu produk dan mereka mendapatkan kupon undian secara
cuma-cuma, maka jelas undian semacam ini diperbolehkan karena tidak ada dalil
yang melarangnya.
Adapun untuk undian SMS berhadiah maka hal ini jelas diharamkan
karena peserta undian harus membayar bea pulsa, bahkan terkadang bea pulsa
lebih dari nilai standar. Apalagi setelah mengirim SMS, si pengirim belum tentu
mendapatkan hadiah padahal dia telah membayar bea pulsa. Hal ini termasuk
perjudian atau mengundi Antara untung dan rugi. Selain itu terdapat pemborosan
Adapun kedudukan harta hasil undian berhadiah adalah halal berdasarkan kaidah
fikih yang disebutkan dalam kitab al-Mumti’ yang disusun oleh Muslim ibn
144 Abu Ibrāhim Muhammad Ali Undian Berhadiah Dalam Fiqih Islam, (Cet I; Pustaka
alFurqān 1429 H), h. 28.
145 Abu Ibrāhim Muhammad Ali Undian Berhadiah Dalam Fiqih Islam, (Cet I; Pustaka
alFurqān 1429 H), h. 29.
81
Muhammad ibn Mājid al-Dausarī disebutkan kaidah َأخ ذُ ُه ُح َِرمْ اح َِرم
ُ َم
إع َط ا ُُؤه
ْ
Artinya :
Apa yang diharamkan untuk diambil maka haram pula untuk diberikan.146
Dari kaidah di atas dapat dipahami bahwa apa saja yang diharamkan untuk
diambil maka haram juga untuk diberikan, mafhūm al-mukhālafah dari kaidah di
atas adalah apa saja yang halal untuk diambil maka halal juga untuk diberikan.
Terkait undian berhadiah jika asal hadiah tersebut bearasal dari harta yang halal
Kewajiban zakat telah ditetapkan oleh al-quran, al-sunnah dan juga ijma’
seluruh umat Islam.147 Sebagaimana firman Allah swt. dalam Q.S. Al-Baqarah/2:
43
Bayarkanlah zakat harta yang telah Allah berikan kepada kalian. Dan tunduklah
kalian kepada Allah bersama umat Muhammad saw. yang tunduk kepadanya.149
Di ayat yang lain Allah swt. berfirman dalam Q.S. Al-Taubah/10: 103
146 Muslim ibn Muhammad ibn Mājid al-Dausarī, Al-Mumti’, (Cet I; Riyad : Dar zidnī
1428 H/ 2007 M), h. 345.
147 Ahmad Syarwat, Seri Fikih Kehidupan (Cet 1; Jakarta DU Publishing 2011), h.51.
148 Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya. h. 7.
149 Nukhbah Min Al-‘Ulamā, Al-Tafsir Al-Muyassar, (Cet II Al-Madinah Al-
Munawwarah : Majma’ Al-Malik Fahd 1430), h. 7.
82
ِ ث معَا ًذا
رض َي ِ ِ ِ ٍ ع ِن ا ب ِن عبه
ُ َ لهم َبع
َ ص هلى اهللُ َع ْلي ه َو َس
َ َأهن الن ه هب:اس َرض َي اهل َُّل َع ُنهمَا َ ْ َ
َِّ ول
فإ ْن ُه ْم،اهلل ُ رس َُّ عه ْم َإل َش َه َاد ِة أ ْن الَ إلهَ إهال
ُ َوأ ّن،اهلل ُ «اد َ فق،اليم ِن
ْ :َال َ اهلل َعْن هُ َإل
َُّ
ِ ات
ٍ َف ُك ِل يوم ول
فإ ْن ُه ْم،يلة ِ اهلل
ٍ قد افتَض علي ِهم َخس ص لو ََّ لم ُه ْم أهن
َ ْ َ َ َ ْ َْ َ ْ فأع
ْ ،لك
َ أطاعوا ل َذ
ض
َ َاهلل افت
ََّ لم ُه ْم أهن
ْ فأع
ْ ،لك
َ أطاعوا ل َذ
Artinya :
Dari Ibnu Abbas ra. bahwa ketika Nabi saw. mengutus Mu’ādz ra. ke
negeri Yaman, beliau berkata ; Ajaklah mereka kepada syahadah
(persaksian) tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa
aku adalah utusan Allah. Jika mereka telah mentaatinya, maka
beritahukanlah bahwa Allah mewajibkan atas mereka shalat lima waktu
sehari semalam. dan jika mereka telah mentaatinya, maka beritahukanlah
bahwa Allah mewajibkan atas mereka ṣadaqah (zakat) dari harta mereka
yang diambil dari orang-orang kaya mereka dan diberikan kepada orang-
orang faqir mereka.
kewajiban bagi mereka yang memenuhi syarat dan hartanya termasuk memenuhi
ketentuan..
Terkait hukum mengeluarkan zakat dari harta hasil undian berhadiah maka
tidak didapati nas yang menjelaskan tentang wajibnya mengeluarkan zakat harta
dari hasil undian berhadiah, namun dilihat dari mafhum al-mukhalafah dari kaidah
Artinya :
Apa yang diharamkan untuk diambil maka haram pula untuk diberikan.
Dipahami bahwa apa saja yang halal untuk diambil maka halal juga untuk
diberikan. maka mengeluarkan zakat harta dari hasil undian berhdiah hukumnya
wajib apabila harta yang didapatkan dari hasil undian tersebut tidak menyelisihi
syariat Islam.
84
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hukum undian dalam syariat Islam boleh berdasarkan dalil yang mejelaskan
bahwa Rasulullah saw. pernah melakukan undian, begitu pula dalil yang
dilakukan pengundian, dan secara umum tidak ada dalil yang menjelaskan
adalah halal.
2. Hukum mengeluarkan zakat harta dari hasil undian berhadiah adalah wajib
apabila harta yang diperoleh dari hasil undian berhadiah tidak menyelisihi
syariat Islam, misalnya masuk dalam kategori barang yang tidak diwajibkan
nisab harta hasil undian tersebut. Jika hadiah tersebut telah dimiliki
maupun perak dan juga telah haul (dimiliki selama setahun), karena harta ini
telah menjadi miliknya sebagai hadiah, yang ketika dia terima, telah
berlaku untuk harta hasil undian dalam bentuk emas, perak dan uang tunai,
adapun selainnya maka dikembalikan kepada niat penerima hadiah, jika dia
tidak ingin menjual namun hanya untuk dipakai, maka hukum yang berlaku
1. Penelitian ini menjelaskan konsep zakat dalam agama Islam dan undian
berhadiah yang merupakan salah satu sumber harta yang wajib dikeluarkan
zakatnya
85
86
DAFTAR PUSTAKA
al-Gāzzi, Muhammad ibn Qâsim, Fath al-Qarîb alMujîb, Dâr al-Ihya al-Kitab,
alArabiah, Indonesia, t.th
al-Harānī, Taqī Al-Dīn Abu Al-Abbās Ahmad ibn Abdil Al-Halīm ibn Taimiyyah
Majmu Al-Fatāwa, Juz 31. Al-Madīnah Al-Nabawiyyah 1416H/ 1995M
Hasan, Ali Masa’il Fiqhiyyah, Jakarta: edisi I dan II PT Raja Grafindo persada,
1997
Ibn Mahdi, Abu al-Hasan Ali ibn Umar ibn Ahmad, Sunan al-dāruquṭnī, Juz 2
Cet I; Beirut, Muassasatu al-Risalah 1424 H/ 2004 M
Ibn Saīd Al-Husain ibn Muhammad, Al-Badru al-Tamām,ِّ Juz 4 Cet I; Dar Hijr
1414 H/ 1994 M Jamāah Min al-‘Ulamā,, al-Mukhtaṣar Fī al-Tafsīr al-Quran al-
Karīm,Juz 1 Cet. III; Markaz Tafsīr Liddirāsāti al-Qurāniyah 1436 H
al-Mâlîbary, Zainuddin Ibn Abd Aziz, Fath al-Mu’în, Kairo: Maktabah Dar
alTuras, 1980
Muhammad Ali, Abu Ibrāhim Undian Berhadiah Dalam Fiqih Islam Cet I;
Gresik, Pustaka Al-Furqān 1429 H
Qudamah, Ibnu al-Mugni, Jilid IV; t.cet.Dār ‘ālim al-kutub, Riyād, t.th al-Sabiq,
Sayyid, Fiqh Sunnah, Juz I, Kairo: Maktabah Dar Al-Turas, t.t Sudrajat, Fikih
Aktual, t.p. t.t.
Suhendi, Hendi, Fiqih Mu’amalah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008
Syamsuddin, Muhammad Rasyīd ibn ‘Alī Riḋā ibn Muhammad, Tafsīr al-Qur’an
al-Hakīm, Juz 7 (Al-Haiah al-Miṣriyyah al-‘āmmah Lilkutub 1990 M).
Syarwat, Ahmad Seri Fikih Kehidupan Cet 1; Jakarta DU Publishing 2011
Tim Penyusun Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet.III; Jakarta:
Balai Pustaka, 2005 M
Umar Abdul Rahman, Umar bin Muhammad Taysīr Kitāb al-aṣalat fī al-Fiqhi
alIslām Syabakatu al-Arūka, 2016.
al-Wāhidī, Abi Al-Hasan ‘Ali ibn Ahmad, Tafsīr Al-Wajīz, Cet. I; Beirut Dār
AlQālamī 1995.
87
88
NIM/NIMKO : 161011227/8581416227
Jurusan : Syariah
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jln. Al-Ikhlas Rappang, Kec. Panca Rijang,
Sidenreng Rappang
Riwayat Pendidikan :