STUDI ANALISIS
PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QUR’AN
(KAJIAN TAFSIR SURAT AL-HUJURAT AYAT 11-13,
SURAT AL-ISRA’ AYAT 23-25, SURAT AL-AHZAB AYAT 21)
Disusun Oleh:
i
NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING
Maka, skripsi ini sudah dapat diajukan dalam sidang munaqosah sebagai
salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana strata satu pada Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Unisnu Jepara. Oleh karena itu, dimohon agar
mahasiswa yang bersangkutan dalam waktu dekat ini dapat segera dipanggil
dalam sidang munaqosah untuk mempertanggungjawabkan skripsinya.
Demikianlah nota persetujuan pembimbing kami sampaikan atas
perhatiannya kami sampaikan terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb
Pembimbing,
ii
MOTTO
iii
PERSEMBAHAN
iv
ABSTRAK
v
PRAKATA
Assalamu’alaikum, Wr. Wb
Puji syukur Alhamdulillah, senantiasa penulis panjatkan kepada Allah
SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah SWT berikan, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini meskipun masih banyak kekurangan.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada ushwah kita, Nabiyullah
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, beserta para pengikutnya hingga akhir
zaman.
Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
terimakasih banyak kepada :
1. Bapak Dr. Sa’dullah Assaidi, M.Ag. Pembimbing penulisan Proposal dan
Skripsi yang telah membimbing, mengarahkan, memberikan masukan, dan
senantiasa meluangkan waktu ditengah kesibukan untuk membimbing skripsi.
2. Seluruh Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam yang selama ini telah
memberikan banyak ilmu yang sangat bermanfaat.
3. Seluruh karyawan Prodi PAI, terima kasih atas segala pelayanan dan
bantuannya selama ini.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
NOTA PEMBIMBING .................................................................................... ii
MOTTO ............................................................................................................ iii
PERSEMBAHAN ............................................................................................ iv
ABSTRAK ....................................................................................................... v
PRAKATA ....................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Penegasan Istilah ...................................................................... 10
C. Rumusan Masalah ..................................................................... 11
D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 12
E. Kajian Pustakan ........................................................................ 12
F. Metodologi Penelitian ............................................................... 14
BAB II LANDASAN TEORETIS
A. Konsep Pendidikan ................................................................... 18
1. Pengertian Pendidikan ....................................................... 18
2. Tujuan Pendidikan ............................................................. 20
B. Konsep Akhlak ......................................................................... 23
1. Pengertian Akhlak ............................................................. 23
2. Sumber Akhlak .................................................................. 23
a. Hadist ........................................................................... 24
b. Al-Qur’an ..................................................................... 24
3. Fungsi Akhlak .................................................................... 25
4. Macam-macam Akhlak ...................................................... 25
a. Akhlak Terpuji ............................................................. 25
b. Akhlak Tercela ............................................................. 26
C. Konsep Pendidikan Akhlak ...................................................... 28
vii
1. Pengertian Pendidikan Akhlak .......................................... 28
2. Tujuan Pendidikan Akhlak ................................................ 28
3. Metode Pendidikan Akhlak ............................................... 28
BAB III TAFSIR TENTANG PENDIDIKAN AKHLAK QS AL-
HUJURAT AYAT 11-13, QS AL-ISRA AYAT 23-25 DAN QS AL-
AHZAB AYAT 21
A. Tafsir QS Al-Hujurat Ayat 11-13 ............................................. 31
1. Lafadz dan Terjemahan QS Al-Hujurat Ayat 11-13 ......... 31
2. Pengertian Secara Umum .................................................. 32
3. Arti Kosa Kata QS Al-Hujurat Ayat 11-13 ....................... 34
4. Asbabun Nuzul QS Al-Hujurat Ayat 11-13 ...................... 35
5. Nilai-nilai yang Terkandung Dalam QS Al-Hujurat Ayat
11-13 tentang Pendidikan Akhlak ..................................... 36
B. Tafsir QS Al-Isra Ayat 23-25 ................................................... 37
1. Lafadz dan Terjemahan QS Al-Isra Ayat 23-25 ................ 37
2. Pengertian Secara Umum .................................................. 38
3. Arti Kosa Kata QS Al-Isra Ayat 23-25 ............................. 41
4. Nilai-nilai yang Terkandung Dalam QS Al-Isra Ayat 23-
25 tentang Pendidikan Akhlak ........................................... 41
C. Tafsir QS Al-Ahzab Ayat 21 .................................................... 45
1. Lafadz dan Terjemahan QS Al-Ahzab Ayat 21 ................. 45
2. Pengertian Secara Umum .................................................. 45
3. Arti Kosa Kata QS Al-Ahzab Ayat 21 .............................. 47
4. Nilai-nilai yang Terkandung Dalam QS Al-Ahzab Ayat
21 tentang Pendidikan Akhlak ........................................... 48
BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK DALAM QS AL-
HUJURAT AYAT 11-13, QS AL-ISRA AYAT 23-25 DAN QS AL-
AHZAB AYAT 21
A. Fungsi Pendidikan Akhlak ........................................................ 49
B. Analisis Pendidikan Akhlak ..................................................... 50
viii
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ............................................................................... 55
B. Saran ......................................................................................... 57
C. Penutup ..................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA
ix
BAB I
PENDAHULUAN
(petunjuk bagi seluruh umat manusia), sekaligus menantang manusia dan jin
itu sendiri.
Muhammad. “tidak ada seorangpun dalam 1500 tahun ini yang telah
memainkan alat bernada nyaring yang demikian mampu serta berani dan yang
demikian luas getaran jiwa yang diakibatkannya seperti apa yang dibaca oleh
teliti dan mutiara pesan-pesan yang demikian agung, telah mengantar kalbu
1
2
rabbika, bahkan kata iqra’ diulanginya dua kali, tetapi ia mengandung makna
kejiwaan.
4
saja, kita tidak ingin termasuk dalam kelompok yang diadukan nabi itu.
Al-Qur’an dengan baik dan benar. Kendati demikian, kita harus mengakui
yang tidak mudah diatasi seperti keterbatasan dari segi waktu atau ilmu dasar
maupun kelangkaan buku rujukan yang sesuai yakni sesuai dari segi cakupan
pada awal uraian, belum juga terselesaikan, memang telah lahir upaya upaya
masih sangat singkat dan dalam bahasa asing sehingga belum memuaskan
3. Kisah-kisah
Pendidikan akhlak salah satu bagian dari pendidikan agama karena itu
yang menjadi sasaran pendidikan akhlak ini adalah bentuk batin, sikap dan
ini dapat dilakukan dengan memberikan pengertian tentang baik buruk serta
melatih dan membiasakan perbuatan baik dan memberi sugesti agar mau
kehidupan. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menjunjung tinggi norma-
norma atau tingkah lakunya. Maka tugas kita sebagai anak bangsa untuk
meneruskan perjuangan.
suatu proses atau usaha secara sadar untuk mengembangkan potensi anak
didik dalam hati seseorang yang akan diwujudkan dalam bentuk perbuatan
dan tingkah laku baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga
mempunyai dasar dan tujuan yang hendak dicapai baik dalam lembaga
bagi manusia agar mampu memilih dan menentukan suatu perbuatan dan
selanjutnya menetukan mana yang baik dan mana yang buruk. Kalau
dipelajari secara bahasa arab sebelum islam datang maka akan ditemukan
suatu gambaran dari sebuah peradaban yang sangat rusak dalam hal akhlak
Hal ini jelas bertentangan dengan nilai akhlak yang terkandung dalam
mengingat salah satu fungsi hadis adalah menjelaskan kandungan ayat yang
memiliki makna tentang pendidikan akhlak yang sangat dalam, yaitu berisi
Artinya:
kebaikan kepada orang tua, larangan untuk berkata kasar kepada orang tua.
Artinya:
tentang pentingnya bersikap lemah lembut dan santun terhadap sesama. Pesan
akhlak yang begitu kuat terlihat dalam ayat ini. Agar semua umat manusia
(Islam) agar mencontoh perbuatan dan tingkah laku yang ada pada diri nabi
Muhammad SAW.
Artinya:
Oleh karena itu, ayat-ayat tersebut sangat penting dan perlu digali
lebih dalam untuk dijadikan rujukan dan pedoman bagi umat muslim dalam
membahas, dan mendalami lebih jauh tentang ayat tersebut sebagai judul
skripsi.
B. Penegasan Istilah
1. Pendidikan
2. Akhlak
3. QS. Al-Hujurat ayat 11-13, QS. Al-Isra’ ayat 23-25, dan QS. Al-Ahzab
ayat 21.
a. Surat Al-Isra’
b. Surat Al-Ahzab
yang bersekutu, karena dalam surat ini ada beberapa ayat yang
c. Surat Al-Hujurat
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
ini adalah:
ayat 23-25
11-13, QS. Al-Isro’ ayat 23-25 dan QS. Al-Ahzab ayat 21) dengan
E. Kajian Pustaka
pustaka ini juga ikut andil dalam rangka mendapatkan informasi dalam
13
yang membahas permasalahan yang sama dari seseorang baik dalam bentuk
kitab, buku, skripsi dan dalam bentuk lainnya, maka penulis akan
memaparkan buku dan skripsi yang sudah ada sebagai perbandingan dalam
tentang ajaran-ajaran akhlak yang berkaitan dengan surat Al-Hujurat ayat 11-
13 dan surat Al-Isro’ ayat 23-25 yaitu akhlak pada Allah, Orang tua, dan
Buku yang berjudul Akhlak Mulia karya Ali Abdul Halim Mahmud
tujuan pendidikan akhlak islam juga pendidikan akhlak dalam Al-Quran dan
pendidikan akhlak dalam islam ialah agar manusia berada di jalan yang lurus,
jalan yang telah digariskan oleh Allah SWT. Inilah yang akan mengantar
pendidikan akhlak yang berkaitan dengan surat Al-Ahzab ayat 21 yaitu berisi
tentang perilaku Nabi Muhammad SAW yang mempunyai akhlak mulia yang
patut kita contoh dan kita amalkan untuk menjadi insan yang kamil.
ajaran akhlak yang berkaitan dengan surat Al-Hujurat ayat 11-13, surat Al-
Isra’ ayat 23-25 dan surat Al-Ahzab ayat 21 yaitu toleransi antar umat
status sosial (kasta), mengaplikasikan perkataan, perbuatan yang ada pada diri
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Pendekatan Penelitian
dihadapi.
peneliti memperoleh bahan dari tangan kedua dan bukan data orisinil
dari tangan pertama. Kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan
waktu.
datang dan pergi data tersebut tidak akan berubah karena ia sudah
dikelola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan
melalui sumber lainnya atau dari beberapa sumber data yan berbeda
dan teori.
18
BAB II
LANDASAN TEORETIS
G. Konsep Pendidikan
1. Pengertian Pendidikan
sekali digunakan.
pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang dalam
19
sebagai berikut:
yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai
b. Menurut Al-Ghazali
2. Tujuan Pendidikan
materi, alat dan upaya pendidikan kemudahan bagi seorang anak tidak
pendidikan agama bagi seseorang antara lain agar seorang anak dapat
menggunakan bacaan dan doa dalam situasi yang tepat, dan agar anak
: 94)
pendidikan islam:
mencapai tujuan hidupnya yaitu tujuan dunia dan akhirat (Abidin Ibnu
antara lain terdapat dalam QS Al-A’ruf ayat 96, QS Al-Imron ayat 103 dan
pengetahuan beberapa derajad dan Allah maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (QS Al-Mujadalah : 11) (Departemen Agama RI, 1982 : 978)
H. Konsep Akhlak
1. Pengertian Akhlak
terpuji yang tertanam dalam jiwa sesuai dengan apa yang ada di dalam Al-
senantiasa berakhlak mulia agar tercipta hubungan yang baik dan akan
sebagai dzat yang maha adil kodrat serta satu-satunya dzat yang kita
2. Sumber Akhlak
Hadist. Akhlak yang bersumber dari akidah yang benar merupakan contoh
perilaku yang harus diikuti manusia, karena hanya inilah yang akan
a. Hadist
b. Al-Qur’an
3. Fungsi Akhlak
c. Menghilangkan kesulitan
4. Macam-macam Akhlak
a. Akhlak Terpuji
berhak.
26
3) Al-Afwu (Pemaaf)
orang berbuat sesuatu pada diri kita karena khilaf atau salah, maka
b. Akhlak Tercela
1) Aniaya (Egois)
2) Al-Baghyu (Melacur)
3) Al-Bukhlu (Kikir)
4) Al-Kadzab (Pendusta)
menjadi orang yang memiliki kepribadian, budi pekerti, atau usaha yang
akar dasar pendidikan itu sendiri adalah tauhid, maka tujuan utama
jalan yang lurus, jalan yang telah digariskan oleh Allah. Itulah yang akan
bacaan sholat yang benar, serta melatih untuk menahan diri dari
ilmiahnya.
BAB III
Artinya:
seorangg mukmin terhadap Allah ta’ala maupun terhadap nabi SAW dan
terhadap orang yan tidak mematuhi Allah dan Nabi-Nya, Dan bermaksiat
kepada-Nya yaitu orang fasik, maka Allah menerangkan pula apa yang
ataupun hinaan, dan tidak patut pula memberinya gelar yang menyakitkan
hati, alangkah buruknya perbuatan itu. Dan barang siapa yang tidak
34
mengolok-olok kaum kelompok pria yang lain karena hal tersebut dapat
boleh jadi yang\ diolok-olok itu lebih baik dari mereka yang mengolok-
yang kedua yang diolok-olok lebih dari mereka; dan jangan pula wanita-
mereka, yakni wanita yang diperolok-olokkan itu lebih baik dari mereka.
dengan ucapan, perbuatan, atau isyarat karena ejekan itu akan menimpa
dengan gelar yang dinilai buruk oleh yang kamu panggil. (M Quraish
shihab,2006:hlm 605).
manusia itu berasal dari satu ayah dan satu ibu yaitu nabi adam dan ibu
hawa. Menurut konsep ilahiyyah, perbedaan warna kulit, suku dan bangsa
d. : Jangan mengolok-olok
e. : Menjauhkan
bahwa ada seorang laki-laki yang mempunyai banyak nama. Dia dipanggil
dengan nama tertentu agar orang tua itu tidak senang dengan panggilan itu.
36
(HR dalam Kitab Sunan Empat dari Abi Jubair Ibnu Dhuhak menurut
Muhammad SAW bahwa gelar itu tidak disukainya, maka turunlah ayat 11
ini yang melarang memanggil orang dengan gelar yang tidak disukainya.
(HR Al-Hakim dan lainnya dari Abi Jabir Ibnu Dhuhak) (ibid:hlm 769)
bahwa ayat ini turun berkenaan dengan salman Al-Farisi. Apabila selesai
makan, dia segera tidur dan mendengkur, pada waktu itu yang
seseorang mengumpat dan menceritakan aib orang. (HR Ibnu Mudzir dari
adzan. Melihat ini, maka ada beberapa orang yang berkata: “Apakah
maka berkatalah yang lainnya “Sekiranya Allah membenci orang lain pasti
khususnya. Ayat ini dapat dijadikan pedoman agar terjadi kehidupan yang
tidak ingin merasa terganggu oleh manusia lainnya, oleh sebab itu
b. Bertaubat
Artinya:
mendapatkan siksa dan nasib yang buruk, dan segolongan yang lain, itulah
dan pahala seperti itu, hendaknya orang beramal demi akhirat, dan
rasa suka dan cinta diantara mereka. Dan itulah yang menjadi tujuan
karunia dua orang tua. Oleh karena itu, Allah memulai dengan
dengan seruhan agar bersyukur atas karunia kedua orang tua yang
kemudian Allah menerangkan lebih jelas pernuatan baik, apa yang wajib
dilakukan kepada kedua orang tua. Apabila kedua orang tua atau salah
tidak berdaya dan tetap berada disisimu pada akhir umurnya, maka kamu
Mustofa,1993:hlm 56)
Dalam tafsir misbah disebutkan bahwa ayat ini menuntun agar apa
yang disampaikan kepada orang tua bukan saja benar dan tepat, bukan saja
juga yang sesuai dengan adat kebiasaan yang baik dalam suatu
masyarakat, tetapi juga harus yang terbaik dan termulia, dan kalaupun
harus dianggap tidak ada atau dimanfaatkan ( dalam arti dianggap tidak
pernah ada dan terhapus dengan sendirinya) karena tidak ada orang tua
Tuntunan kali ini melebihi dalam peringkatnya dengan tuntunan yang lalu.
terhadap merka berdua didorong oleh rahmat dan kasih saying kepada
keduanya, bukan karena takut atau malu dicela orang bilang tidak
Shihab,2006:hlm 56)
kata yang mulia. Ini lebih tinggi tingkatannya daripada tuntunan pertama
dihadapan orang tua itu. Perilaku yang lahir dari rasa kasih sayang, yang
menjadikan mata sang anak tidak lepas dari orang tuanya, yakni selalu
mereka, lebih-lebih waktu sang anak masih kecil dan tidak berdaya. Kini,
kalau orang tuapun telah mencapai usia lanjut dan tidak berdaya, sang
kedua orang tua. Perilaku yang lahir dari kasih yang menjadiakan mata
sang anak itu tidak lepsa dari orang tuanya. Yakni selalu memperhatikan
lebih-lebih ketika sang anak masih kecil dan tidak berdaya dan sana anak
42
pun pernah mengalami ketidak berdayaan yang lebih besar daripada yang
b. : Menghardik/membentuk
c. : Dan rendahkanlah
d. : Belas kasihan
e. : Kecil
Pendidikan Akhlak
orang tua dengan berbahasa yang sopan dan lemah lembut”. Dengan
jangan menyakiti hati mereka, baik dari segi kandungan ucapan adalah
digunakan untuk berbicara kepada orang tua yang dihormati. Seperti orang
tua, kepala desa, dan guru. Karena itu sudah sehrusnya sang anak
tuanya. Jangan membentak dan mengucapkan kata “ah” saja dilarang keras
dengan baik dan lemah lembut kepada orang tuanya baik dari segi
bertindak terpuji dalam bergaul dengan orang tua, misalnya ketika sang
Surat Al Isra ayat 24 ini didepan menjadi adil yang kuat mengenai
mereka menyayangi pada waktu kecil. Salah satu kemuliaan anak didunia
dan akhirat adalah kalau mendapatkan restu dan ridho orang tua, orang tua
akan sangat senang dan ridho jika sang anak mendo’akan tanpa
44
anak di dunia dan diakhirat. Do’a orang tua sangat mustajab, Rasulullah
SAW pernah bersabda : “ada 4 macam do’a yang dikabulkan oleh Allah
mendo’akan saudara yang jauh, do’a seseorang yang teraniaya, dan do’a
orang tua kepada anaknya (HR. Abu nu’ain) (Al Ghozali, 2006:hlm 257)
Dalam surat Al Isra ayat 25 Thohir Ibnu Asy syur menulis bahwa
karena tuntunan ayat-ayat yang lalu harus didasari oleh keihlasan, yang
dihati seseorang.
Dapat juga dikatakan dan hubungan ini yang lebih baik tuntunan
mencemaskan sementara anak yang sesekali karena satu dan lain hal
menegaskan bahwa : Tuhan kamu lebih mengetahui segala apa yang ada
dalam hati kamu, termasuk sikap dan upaya kamu menghormati orang tua
kamu orang-orang saleh, yakni selalu berusaha patuh dan hormat kepada
mereka dan hati kamu memang benar-benar hormat dan tulus, maka
kedurhakaannya.
lemah lembut
Artinya:
orang yang lemah imannya ini ayat diatas mengarah kepada orang-orang
beriman, memuji sikap mereka yag meneadani sikap Nabi SAW. Ayat
Rasulullah suri teladan yang baik bagi kamu, yakni bagi orang-orang yang
kiamat serta teladan bagi mereka yang berdzikir mengingat kepada Allah
islam. Kecaman itu dikesankan oleh kata “laqad” seakan-akan ayat itu
47
keteladanan yang terdapat pada diri rasul itu. Pertama dalam arti
Karena Allah telah mempersiapkan tokoh agung ini untuk menjadi teladan
jiwanya larut dalam ibadah jarang ditemukan satu pribadi yang berkumpul
dalam dirinya dan dalam tingkat yang tertinngi dua dari kecenderungan
dari tipe tersebut dan mustahil keempatnya berkumpul pada diri seseorang.
(Muhammad).
agung dan pemimpin masyarakat dan dapat juga sebagai manusia yabg
a. : Milik seseorang
b. : Mengharap
c. : Suri tauladan
d. : Ada
e. : Baik, bagus
49
Pendidikan Akhlak
sebagai berikut:
mereka berada.
50
BAB IV
yang terdapat dalam QS Al-Hujurat ayat 11-13, QS Al-Isra ayat 23-25 dan
dalam islam pada umumnya. Adapun fungsi fungsi pendidikan akhlak dalam
masyarakat.
fisabilillah.
baik dan menjauhi perilaku yang buruk, maka mereka akan dapat hidup
ridho dan saling percaya. Ketika seorang ridho terhadap dirinya sendiri yaitu
ketika ia mempunyai akhlak terpuji dan jauh dari perilaku tercela, ia akan
mencintai semua hal yang positif dan ia pun selalu berharap kepada orang
mengenal satu sama lain dalam berinteraksi sosial dan berlomba-lomba untuk
meraih kemuliaan yang abadi dalam masalah beramal soleh dan berbuat
kebaikan.
birrul walidain yang mana kita harus patuh kepada kedua orang tua dan tidak
konsep pendidikan akhlak yang mulia yang bersumber dari Nabi Muhammad
SAW sebagai paras yang utama dan suri tauladan yang baik bagi umat islam.
Dari ketiga surat diatas, dapat kita pahami bahwa pendidikan akhlak
pendidikan akhlak terhadap kedua orang tua dan pendidikan akhlak terhadap
diutamakan sejak dini untuk mencapai kebahagiaan baik dari dunia maupun
kebahagiaan akhirat.
negara. Hal ini dapat terlihat melalui pemerintahan yang para pemimpinnya
pemerintahan dengan tetap berpegang teguh pada hukum islam dan nilai-nilai
akhlak dan berlaku adil, maka roda pemerintahan akan berjalan dengan baik.
Akan tetapi jika mereka tidak berpegang teguh pada semua hal itu, maka yang
53
itu tidak akan berkembang menjadi negara yang maju dan tertinggal dari
negara-negara lain.
memperhatikan segi akhlak dan moral yang bersumber dari agama islam.
dan keterampilan akan tetapi juga menyangkut soal akhlak. Contoh lain
cacian, penyimpangan moral ini semakin hari semakin bertambah dan malah
secara formal ataupun non formal, dalam pendidikan luar sekolah semakin
hujan akan tetapi, semua itu belum mampu memecahkan solusi terbaik untuk
Negara. Hal ini dapat terlihat melalui pemerintahan yan para pimpinannya
dengan tetap berpegang teguh pada hokum islam dan nilai-nila akhlak dan
54
berlaku adil, maka roda pemerintahan akan berjalan dengan baik, tetapi bila
mereka tetap berpegang teguh pada semua itu maka yang ada hanyalah
ketidak adilan terhadap rakyatnya. Dan Negara itu tidak berkembang menjadi
sendiri. Individu atau masyarakat yang berinteraksi dengan yang lain didalam
iman yang dimilikinya dan menerapkan seluruh ajaran islam dalam setiap
didiknya.
tertentu yang bersifat pencegaha dan penekanan, Antara lain : koreksi dan
kepribadian anak didik artinya bukan hanya bersifat formal dalam ucapan dan
teori belaka akan tetapi sampai pada tingkat pelaksanaan dalam kehidupan.
salah satu atau berbagai standar nilai kemanusiaan dan meningkatnya angka
kriminalitas yang didasari atau tidak, bahwa efek samping kejadian dan
BAB V
KESIMPULAN
O. Kesimpulan
sebagai berikut:
muslim.
sebagai berikut:
a. Berbicara kepada orang tua dengan bahasa yang sopan dan lemah
lembut.
sayang.
57
Allah.
oleh Allah.
sebagai berikut:
ayat 11-13, surat Al-Isra ayat 23-25 dan surat Al-Ahzab ayat 21 dalam
didiknya.
P. Saran
menerapkan sisi kognitif saja, lebih dari itu adalah aspek sikap (afektif). Oleh
islam tersebut sangat tergantung kepada tekad, semangat dan kinerja para
pendidik agama islam itu sendiri. Karena hanya tekad dan semangat yang
dalam mewujudkan proses belajar mengajar dengan baik. Oleh karena itu,
59
Q. Penutup
menyelesaikan tugas akhir ini yaitu penulisan skripsi sebagai syarat meraih
gelar sarjana program strata 1 dalam bidang Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini baik dari isi atau
skripsi ini.
penulis berdoa pada Allah SWT semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
DAFTAR PUSTAKA
Ahuddin Nata. 2011. Akhlak dalam Al-Qur’an. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Ali Asyari bin Muhammad. 2000. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka
Setia.
Ali Muhammad bin Hasyiyah Abi Jumroh. Semarang: PT. Karya Toha Putra.
Arifin, Muzayyiz. 2003. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Jauhari Muhtar. 2008. Pendidikan Akhlak dalam Islam. Jakarta: Rhineka Cipta
Komaruddin, dkk. 2000. Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Bumi
Aksara.
61
Mahmud, Ali Abdullah. 2004. Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani Press.
Poerwa Darminta. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
Syafei, Rahmat. 2003. Aqidah Akhlak dan Hukum. Bandung: Pustaka Setia.
Ulwan, Abdul Nasih. 2000. Tarbiyatul Aulad. Jakarta: Gema Insani Press