Anda di halaman 1dari 5

Tanah

Pengertian tanah adalah media berpori yang aktif


secara biologi yang berkembang di lapisan teratas kerak
bumi. Lapisan ini tersusun dari mineral, bahan organik, gas,
cairan dan berbagai organisme yang bersama-sama
mendukung kehidupan agar dapat bertahan di atasnya. Tanah
sebenarnya merupakan batuan yang telah lapuk dan
mengalami proses pembentukan lebih lanjut. Umumnya,
tanah dibentuk dari campuran bahan organik dan mineral atau
nonorganik. Berdasarkan ukuran partikel nya, tanah di bagi
menjadi 3 bagian yaitu :
1. Tanah dengan ukuran partikel kasar (mengandung pasir dan kerikil)
2. Tanah dengan partikel halus (tanah lempung dan liat)
3. Tanah dengan organik tinggi (misalnya tanah gambut).
Berdasarkan bahan dan proses pembentukannya, tanah dibedakan menjadi beberapa jenis, di
antaranya adalah tanah aluvial atau endapan, tanah humus, tanah kapur, tanah vulkanik, dan tanah
gambut.
1. Tanah aluvial
Tanah aluvial adalah tanah yang terdapat di sepanjang aliran sungai, yang terbentuk dari
endapan lumpur yang terbawa aliran sungai. Sifat tanah aluvial sangat dipengaruhi oleh meterial yang
dikandung oleh sungai yang melaluinya. Tanah aluvial cocok untuk pertanian karena memiliki tekstur
yang lembut dan mudah digarap.
2. Tanah humus
Tanah humus terbentuk dari pelapukan ranting, daun, dan bagian tumbuhan lainnya. Tanah
humus memiliki unsur hara dan mineral yang tinggi sehingga tingkat kesuburannya sangat baik. Ciri
khas yang dimiliki tanah humus adalah berwarna gelap (antara cokelat tua sampai warna hitam) dan
tampak bintik berwarna putih pada tanah itu.
3. Tanah kapur
Berbeda dengan tanah humus, tanah kapur tidak mempunyai unsur hara sehingga tanah ini tidak
subur. Ini karena tanah kapur terbentuk dari pelapukan batuan kapur yang tidak mengandung unsur
hara. Lapisan tanah di atas kapur umumnya tipis sekali dan kurang dapat menyerap atau menampung
air dengan baik.
4. Tanah pasir
Tanah pasir adalah tanah yang berasal dari pelapukan batuan pasir. Biasanya, tanah pasir
banyak ditemui di pantai atau daerah kepulauan. Tanah pasir sangat mudah dilalui air karena bersifat
porous. Jenis tanah ini tidak mengandung air dan mineral sehingga kurang baik untuk pertanian.
5. 5. Tanah vulkanik Tanah vulkanik adalah tanah yang berasal dari letusan
gunung berapi. Biasanya, tanah vulkanik memiliki tingkat kesuburan yang baik.Tanah vulkanik
Tanah vulkanik adalah tanah yang berasal dari letusan gunung berapi. Biasanya, tanah vulkanik
memiliki tingkat kesuburan yang baik.
6. Tanah gambut
Tanah organosol atau tanah gambut adalah tanah yang terbentuk dari bahan induk berupa bahan
organik hutan atau rumput-rumputan yang mengalami pelapukan. Unsur hara yang terkandung dalam
tanah gambut sangat sedikit sehingga tanahnya tidak terlalu subur dan kurang baik untuk lahan
pertanian. Tanah gambut juga relatif kurang subur untuk dijadikan perkebunan karena memiliki
kandungan asam yang tinggi.
7. Tanah laterit
Tanah laterit terbentuk dari unsur hara yang hilang dalam tanah akibat erosite. Tanah laterit
memiliki warna merah bata karena mengandung zat besi dan alumunium sehingga kurang cocok untuk
dijadikan lahan pertanian.
8. Tanah gambut
Tanah organosol atau tanah gambut adalah tanah yang terbentuk dari bahan induk berupa bahan
organik hutan atau rumput-rumputan yang mengalami pelapukan. Unsur hara yang terkandung dalam
tanah gambut sangat sedikit sehingga tanahnya tidak terlalu subur dan kurang baik untuk lahan
pertanian

Penggunaan tanah pada bangunan bisa di lihat dari batu


bata. Bahan baku untuk bata merah adalah tanah liat. Sebagai
pengusaha pembuat batu bata, Anda perlu mengenal apa saja
jenis tanah liat yang dapat digunakan untuk membuat material
penyusun dinding tersebut.
Pada dasarnya, hampir semua jenis tanah liat dapat
digunakan sebagai bahan baku pembuatan batu bata, kecuali
tanah yang mengandung terlalu banyak pasir atau kapur.
Tanah liat yang terlalu banyak komposisi pasir atau kapur akan membuat batu bata mudah
patah/pecah. Tanah liat yang kurang pasir atau kapur akan membuat bata jadi melengkung dan retak.
Cara mengatasi tanah liat yang retak adalah menambahkan pasir/kapur dengan komposisi tepat.

Air
Air yaitu suatu zat yang tersusun dari unsur kimia hidrogen dan oksigen dan berada dalam
bentuk gas, cair, dan padat. Air adalah salah satu senyawa yang paling banyak dan penting. Cairan yang
tidak berasa dan tidak berbau pada suhu kamar, memiliki kemampuan penting untuk melarutkan banyak
zat lainnya. Dalam jumlah kecil air tampak tidak berwarna, tetapi air sebenarnya memiliki warna biru
intrinsik yang disebabkan oleh sedikit penyerapan cahaya pada panjang gelombang merah.
Air ditemukan dalam tiga bentuk berbeda di Bumi, yaitu gas, padat, dan cair. Bentuk air
tergantung pada suhu. Air di planet kita mengalir sebagai cairan di sungai, dan samudra dalam bentuk
padat seperti es di Kutub Utara dan Selatan dan merupakan gas (uap) di atmosfer.
Air juga berada di bawah tanah dan di dalam tumbuhan dan hewan. Semua makhluk hidup
membutuhkan air dalam beberapa bentuk untuk bertahan hidup di Bumi. Orang bisa hidup berminggu-
minggu tanpa makanan, tetapi hanya bisa hidup beberapa hari tanpa air.
Meskipun rumusnya (H2O) tampak sederhana, air
menunjukkan sifat kimia dan fisik yang sangat
kompleks. Misalnya, titik lelehnya, 0 derajat C (32 derajat F),
dan titik didihnya, 100 derajat C (212 derajat F), jauh lebih
tinggi daripada yang diharapkan jika dibandingkan
dengan senyawa analog, seperti hidrogen sulfida dan amonia.
Meski banyak orang yang meremehkannya namun
sebenarnya air merupakan bahan utama untuk membuat adonan
mencampur dan material yang menjadi bahan utama untuk
membuat cor beton, konstruksi bangunan, lapisan dinding, penutup lantai dan sebagainya. Bayangkan
jika barang ini tidak tersedia, tentu akan menimbulkan masalah yang sangat serius. Bahkan bisa
menyebabkan kegagalan pelaksanaan proyek bangunan.
Dan selain untuk mencampur dan membuat adonan material, air juga dipakai sebagai alat untuk
membersihkan dan mencuci profil baja sehingga tidak ada kotoran yang menempel. Lalu untuk
pekerjaan finishing, air juga punya fungsi yang tidak sedikit. Salah satunya yaitu untuk membuat
campuran cat dinding agar bisa encer sehingga cat tersebut bisa dipakai dengan baik dan tidak boros.
Khusus air yang dipakai untuk membuat konstruksi dan cor beton maupun proses pencampuran
material agregrat lainnya harus memenuhi beberapa syarat. Jadi meskipun tidak digunakan untuk makan
dan minum, tapi memilih air untuk membuat bangunan itu tidak boleh sembarangan karena bisa
mempengaruhi terhadap kwalitas konstruksi dan kerangka bangunan dan beberapa element yang lain.
Karena itu bukan merupakan hal yang aneh jika lembaga SNI atau Standar Nasional Indonesia
merasa perlu untuk mengeluarkan syarat standar minimal air yang bisa dipakai untuk membuat
bangunan. Syarat standar tersebut antara lain adalah air tersebut pertama harus bersih dan jernih. Dan
selain harus bening air itu juga tidak boleh mengandung larutan lumpur yang terlalu banyak, maksimal
dua gram untuk setiap satu liternya. Air yang kandungan lumpurnya sangat tinggi bisa membuat
kwalitas bangunan atau konstruksi menjadi tidak sempurnya.
Kandungan lain yang juga tidak boleh
terdapat dalam air adalah lumpur minyak maupun
jenis benda terapan lainnya yang meski tidak bisa
dilihat oleh mata atau visual secara langsung. Untuk
larutan garam, ukuran maksimal yang diperbolehkan
adalah kurang dari limabelas gram setiap satu
liternya. Kandungan garam ini jika terlalu tinggi
dapat membuat konstruksi tulang besi serta material
lain yang terbuat dari beton jadi mudah berkarat dan
keropos.
Kerikil
Batu kerikil atau batu belah adalah material
bangunan yang umum digunakan sebagai konstruksi dari
sebuah pondasi. Sifat batu belah ini tetap, alias tidak mudah
mengalami perubahan bentuk dan kualitas walau tertanam di
dalam tanah. Karakteristik batu krikil umumnya berwarna
kehitaman, abu-abu tua, atau coklat. Warna batu krikil kerap
berbeda tergantung asal batu itu berada, apakah dari daerah
pegunungan atau perbukitan
Batu kerikil masa kini dihasilkan melalui kerja mesin
guna menciptakan ukuran batu yang bervariasi. Dari batu
berukuran besar dipecah menjadi batu-batu berukuran kecil. Usai dihancurkan, batu kemudian diseleksi
sesuai kelompok ukuran yang sama. Ukurannya mulai dari 10mm sampai 50mm. Berbeda ukuran maka
akan berbeda juga fungsi dan penggunaannya.
Untuk mengetahui kualitas batu kerikil yang baik adalah tidak berpori. Tidak adanya pori
menunjukkan bahwa batu sangat padat sehingga tidak ada ruang untuk udara. Selain itu, jika diamati
dengan penelitian, batu kerikil berkualitas memiliki kadar lumpur hanya 1%. Lebih dari itu, maka
kerikil harus dicuci dulu sebelum dipakai membangun atau mencampurnya dengan bahan beton.

Sesuai yang disebutkan di atas, fungsi utama batu split adalah sebagai bahan bangunan untuk
konstruksi pada sebuah pondasi. Khususnya untuk campuran pembuatan beton cor. Proses pembuatan
beton cor ini adalah dengan mencampur batu split, pasir, semen, dan air. Setelah itu, campuran ini
dicetak sesuai dengan peruntukannya.

Fungsi batu split lainnya, dipergunakan untuk dasar badan konstruksi untuk jalan seperti
bantalan kereta api, penutup atau pemberat pipa di dasar laut, dan beton cor pemecah ombak. Untuk
dasar badan jalan, tidak semua batu split bisa digunakan melainkan hanya batu split ukutan 30-50mm.
Sementara untuk fungsi timbunan awal pengerasan jalan dengan tujuan untuk meratakan dan mengikat
lapisan batu split yang digelar pada lapisan di atasnya, ukuran batu split yang umum dimanfaatkan
adalah jenis agregat B.

Batu split juga berfungsi untuk konstruksi lainnya seperti pengurukan lahan, bahan reklamasi
pantai, bahan beton pemecah ombak, maupun bahan untuk dermaga kecil. Dari keseluruhan, fungsi
batu split yang paling besar adalah berperan penting sebagai bahan pondasi bangunan.
Batu

Batu adalah benda alam yang tersusun atas kumpulan


mineral penyusun kerak bumi yang menyatu secara padat maupun
yang berserakan. Pembentukan batu merupakan hasil proses alam.
Di dalam batu dapat terkandung satu atau beberapa jenis
mineral.[1] Batu dapat terbentuk melalui proses kristalisasi
magma, sedimentasi, maupun metamorfisme. Dari proses
pembentukan tersebut, jenis batu dibedakan menjadi batuan beku,
batuan sedimen, dan batuan metamorf

Bongkahan menjadi ciri utama batu kali.Batu ini biasa


digunakan untuk pondasi rumah. Meski begitu, tersedia juga batu kali lempengan. Bentuk dan
ukurannya biasanya tidak teratur Lempengan batu ini biasa dipakai untuk lapisan dinding ataupun
lantai. Bentuk dan ukuran yang tidak beraturan jelas membuat proses pemasangan sulit, sehingga butuh
tukang ahli supaya hasilnya rapi.

Kegunaan dan Aplikasi Pada Bangunan Adapun kegunaan dari batu kali antara lain adalah
untuk pelapis dinding rumah ataupun Pagar beton agar terlihat lebih atristik, lantai, dan yang paling
banyak digunakan dalam Kehidupan adalah untuk pondasi rumah.

Anda mungkin juga menyukai