Anda di halaman 1dari 2

4.

Kayu Meranti Merah


Perlu diketahui, kalau kayu meranti merah termasuk jenis kayu keras
dan kuat, warnanya merah muda tua hingga merah muda pucat. Pohon
meranti merah banyak ditemukan di hutan pulau Kalimantan. Kayu
meranti merah memiliki tekstur yang tidak terlalu halus. Jenis kayu ini
sering digunakan untuk membuat multiplek. Secara umum kayu meranti
dibagi menjadi 2 yaitu kayu meranti merah muda dan kayu meranti
merah tua. Jenis kayu ini bagus untuk material bangunan khususnya
interior. Untuk eksterior atau luar rumah penggunaan kayu meranti
merah kurang bagus. Hal ini dikarenakan kayu meranti cukup peka
terhadap cuaca. Dalam dunia konstruksi kayu meranti merah bisa
digunakan untuk rangka atap, lantai parket, railing tangga, kusen pintu
atau jendela, dan alas lantai rumah,

6. Kayu Ulin
Jenis kayu ulin terkenal karena sangat kuat dan awet. Pohon kayu ulin
banyak tumbuh di hutan pulau Kalimantan. Tinggi pohon ulin bisa
mencapai 50 m dengan diameter bisa mencapai 120 cm. Pohon ulin bisa
tumbuh subur di dataran rendah sampai ketinggian 400 m di atas
permukaan laut. Kayu ulin berwarna gelap dan memiliki keunggulan
tahan terhadap air laut. Selain itu kayu ulin juga memiliki sifat-sifat
khusus awe dan kuat.Jenis kayu ulin masuk ke dalam kelas Kuat I dan
Kelas Awet I. Artinya kuyu ulin termasuk kayu kuat dan bagus untuk
bangunan. Dalam konstruksi kayu ulin biasa digunakan untuk tiang
panca, atap kayu, lantai papan, rangka pintu dan jendela, pintu dan
jendela, bahan bangunan jembatan, bantalan kereta api dan lain
sebgainya.

8. Kayu Bengkirai
Jenis kayu bengkirai merupakan kayu yang kuat, awet dan tahan cuaca
sehingga bagus untuk bangunan. Kayu bengkirai merupakan material
bangunan yang biasa digunakan kontrusksi berat, misalnya atap untuk
kayu, listplank, decking, pagar rumah, dan sebagainya. Pohon bengkirai
banyak ditemukan di hutan tropis pulau Kalimantan. Makanya sering
disebut dengan kayu kalimantan. Kayu bengkirai berwarna kucing
terkadang agak kecokelatan, sehingga sering disebut dengan balau
kuning .
10. Kayu Akasia
Jenis kayu akasia memiliki nama lain acacia mangium dengan berat jenis
0,75 sehingga memiliki pori-pori dan serat yang cukup rapat. Kayu akasia
memiliki kelas Awet II, dan kelas Kuat II-I. Ini berarti kayu akasia mampu
bertahan hingga 20 tahun jika dirawat dengan baik.Tekstur kayu akasia
agak kasar dan berserat lurus berpadu. Penggunaan kayu akasia dalam
konstruksi misalnya untuk pintu, jendela, atap dan lain sebagainya.

13. Kayu Trembesi


Jenis kayu trembesi memiliki urat kayu yang menawan sehingga sangat
bagus untuk furniture. Selain bagus juga untuk pembangunan rumah
seperti pembuatan pintu, jendela, kosen, papan lantai dan lain
sebagainya. Pohon Trembesi mudah tumbuh di daerah tropis dengan
curah hujan tinggi seperti pulau Jawa, Sumatera, Maluku Hinga Nusa
Tenggara. Jenis pohon ini bisa tumbuh tinggi hingga 40 m, dan memiliki
diameter hingga 4,5 m. Untuk kayu Trembesi memiliki berat jenis 0.60
dan masuk ke dalam kelas Awet IV dan kelas Kuat III. Hal ini berarti kayu
Trembesi kurang awet untuk bangunan. Jika akan menggunakan kayu
Trembesi untuk bangunan, sebaiknya semprotkan minyak kayu agar
tahan terhadap serangan serangga atau rayap. Kayu Trembesi lebih
cocok digunakan untuk furniture dan dekorasi interior karena warnanya
yang manawan.

15. Kayu Pinus


Jenis kayu pinus sering juga disebut dengan kayu jati Belanda. Umumnya
kayu ini digunakan untuk furnitur. Sebagian orang menggunakan kayu ini
untuk proses pengerjaan kontruksi. Kayu pinus memiliki sifat hampir
sama dengan kayu mohoni, yaitu kekuatan dan keawetannya rendah.
Selain itu kayu pinus juga mudah rusak karena serangan serangga dan
pengaruh cuaca. Sebaiknya jangan menggunakan kayu pinus untuk
rangka atap karena ketahanan dan kekuatannya rendah. Dikhawatirkan
atap mudah roboh karena kayu lapuk. Kayu pinus bagus untuk furniture,
karena memiliki serat yang bagus. Selain itu kayu pinus memiliki tekstur
yang lunak dan ringan, sehingga mudah dibentuk.

Anda mungkin juga menyukai