Makalah Ekonomi Moneter
Makalah Ekonomi Moneter
“ TEORI MONETER ”
DOSEN PENGAMPU :
KELOMPOK 5:
FAKULTAS EKONOMI
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah dengan judul “Teori
Moneter” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas dari Bapak Drs. I Nyoman Sujana, M.Si. pada mata kuliah
Ekonomi Moneter. Selain itu, makalah ini disusun dengan tujuan untuk menambah
wawasan tentang Teori Ekonomi Moneter bagi para pembaca dan juga bagi kami
sebagai penulis.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan mungkin
masih ada kekeliruan dalam penulisan makalah ini. Maka dari itu, kami mohon
saran dan kritik dari teman-teman maupun dosen demi tercapainya makalah yang
sempurna.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui arti dan tujuan keberadaan tori moneter.
2. Untuk mengetahui ada berapa macam teori dalam teori moneter.
4
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dari makalah ini adalah pembaca dapat
mengambil informasi penting mengenai ruang lingkup ekonomi moneter.
Selain itu pembaca juga dapat mengetahui macam-macam teori dalam teori
moneter.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
masyarakat akan uang adalah untuk keperluan transaksi, baerjaga-jaga, dan
spekulasi. Keberadaan uang ataupun pemintaan uang tidak dipengaruhi oleh
suku bunga, akan tetapi besar kecilnya uangakan ditentukan oleh kecepatan
perputaran uang tersebut.
Seperti halnya dalam ilmu ekonomi, teori moneter juga menggunakan
berbagai model, khususnya model persamaan matematis dan grafik, untuk
menyederhanakan fenomena di lapangan dan memudahkan penjelasannya.
Model-model tersebut misalnya :
a. Model persamaan matematis
MV = PT
dimana :
M : Jumlah uang
V : Velocity, Tingkat perputaran uang, yakni berapa kali suatu mata
uang berpindah tangan
P : Harga barang
T : Volumen/Jumlah barang yang menjadi objek transaksi
b. Model Grafis
7
bergeser ke kanan yang berakibat tingkat bunga naik menjadi ((i1). Namun
karen tingkat bunga tinggi, masyarakat akan berlomba-lomba untuk
menabung dan akan melebihi keinginan investasi pegusaha, sehingga akan
mendorong suku bunga kembali turun ke posisi semula ((i0)
8
B. Teori Tentang Kuantitas Uang
Menurut paham klasik, uang tidak mempuyai pengaruh terhadap sektor
riil, tida ada pengaruhnya terhadap tingkat bunga, kesempatan kerja atau
pendapatan nasional. Pendapatan nasional ditentukan oleh jumlah dan
kualitas daripada tenaga kerja, jumlah daripada modal yang dipakai serta
teknologi tanpa perubahan dari faktor-faktor produksi, maka pendapatan
nasional tidak akan berubah. (Namun kaum Neo-Klasik, yang kemudian
sering disebut dengan moneterist, tidak mempunyai pendapat yang ekstrim
seperti diatas. Menurut mereka uang mempunyai pengaruh dalam sektor riil,
terutama dalam keadaan belum full-employment).
Teori kuantitas uang sering disamakan dengan teori permintaan dan
penawaran uang. Pada dasarnya nilai uang dapat diukur berdasarkan harga
barang yang ada di sebuah negara. Dengan pemahaman ini, nilai uang dapat
dibedakan menjadi :
• Internal Value of Money, menunjukkan jumlah komoditi yang dapat
dibeli/diperoleh dengan sejumlah uang tertentu, menunjukkan daya beli
uang (Purchasing Power)
• External Value of Money, menunjukkan nilai suatu mata uang bila diukur
dengan mata uang dari negara lain, Exchange Rate, misalnya Rp 9.200,-
= US $ 1
9
1
N = ------
P
Dimana :
N = Purchasing Power
P = Harga komoditi
10
Asumsi yang mendasari teori ini adalah :
a. Uang hanya digunakan oleh masyarakat hanya untuk tujuan
transaksi dan berjaga-jaga saja
b. Velocity uang dianggap tetap
c. Jumlah produksi komoditi (barang dan jasa) dianggap tetap, sesuai
asumsi perekonomian berada pada kondisi full employment.
MV
P = -------
T
11
Dengan demikian ada tiga faktor yang mempengaruhi harga
komoditi, yakni Jumlah uang yang beredar (M), Veocity (V), dan
Jumlah komoditi yang diperdagangkan. Permintaan uang untuk
tujuan transaksi tersebut akan meningkat dikarenakan dua hal berikut
ini :
• Perbedaan waktu antara penerimaan dan pengeluaran yang
semakin besar
• Ketidaksempurnaan di dalam pasar kredit, karena jika pasar
kreditnya baik maka masyarakat tidak memerlukan uang kas
untuk menjembatani kekurangan ‘gap’ antara penerimaan dan
pengeluarannya
Pada tahap selanjutnya, kebutuhan uang untuk transaksi ini
berkembang secara proporsiaonal dengan tingkat pendapatan
nasional, seperti terlihat dalam model persamaan berikut :
Mt = k.Y
Persamaan ini dikembangkan oleh Alfred Marshall, Dimana :
Mt = Kebutuhan uang untuk transaksi di suatu waktu
Y = Pendapatan nasional
K = Besar kecilnya keinginan masyarakat untuk memegang bagian
dari pendapatan/kekayaannya dalam bentuk kas
12
2. Teori Kuantitas Keseimbangan Tunai (Cash Balance Approach)
Teori kuantitas keseimbangan tunai dipelopori oleh D.H. Robertson,
yang pada dasarnya merupakan "perbaikan" dari Fisher Equation.
Adapun latar belakang serta asumsi yang dipergunakan oleh teori
keseimbangan tunai ini totan cama dengan asumsi-asumsi yang
dipergunakan pada teori Irving Fisher.
13
Perbedaannya adalah :
a. Pada persamaan klasik yang dimaksud Y adalah current income,
sementara menurut Friedman Y adalah Permanent Income, yakni
pendapatan rata-rata yang diharapkan masyarakat selama periode tertentu
b. Menurut teori klasik, yang dimaksud M adalah M1, sementara menurut
Friedman adalah M2, dimana M2 = M1 + Time Deposit
c. Dalam teori klasik, nilai v adalah konstan, namun dalam persamaan
Friedman nilai v berfluktuasi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya; Inflasi, Tingkat harga umum, Penghasilan dari
sahamPenghasilan dari obligasi,
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Teori Moneter adalah teori mengenai pasar uang dengan kata lain teori
mengenai permintaan dan penawaran akan uang. Sedangkan menurut Aris B.
Setyawan dalam catatanya disebutkan bahwa teori moneter adalah berbagai
pemikiran dan konsep tentang berbagai variable moneter, seperti uang, tingkat
bungan, jumlah uang beredar, dan sejenisnya. Disamping itu, pembicaraan
dalam teori moneter juga tidak dapat dilepaskan dari variabel ekonomi lainnya
seperti inflasi, pendapatan nasional maupun nilai tukar. Teori moneter memiliki
dua bentuk, yaitu klasik dan modern; dimana masa klasik itu diawali oleh pakar-
pakar ekonom seperti adam smith diakhiri oleh kayness sedang masa modern
diawali setelah keyness. Seperti Tobin dan Boumol sebagai tokohnya.
Sedangkan macam-macam dari Teori Moneter dapat dibagi menjadi dua
yaitu teori moneter klasik dan teori moneter modern. Teori moneter klasik
merupakan teori ekonomi moneter yang mencakup teori tentang tingkat bunga,
serta teori kuantitas uang, yang dimana teori kuantitas uang ini juga sering
disamakan dengan teori permintaan dan penawaran uang. Teori kuantitas uang
ini memiliki tiga bagian teori kuantitas, yaitu Teori Kuantitas Pendekatan
Transaksi, yang terdiri dari teori kuantitas sederhana, dan teori kuantitas dari
Irving Fisher. Teori Kuantitas Keseimbangan Tunai (Cash Balance Approach),
serta Teori Kuantitas Pendekatan Pendapatan (Income Velo city Approach).
Sedangkan Teori Moneter Modern merupakan teori yang dikembangkan oleh
Milton Friedman, dengan mengatakan bahwa permintaan uang itu sejalan dan
identik dengan permintaan untuk komoditi tahan lama.
3.2 Saran
Berdasarkan penyajian materi di atas, masih banyak kekurangan yang
terdapat dalam makalah ini. Penulis berharap agar yang membaca makalah
yang berjudul “Teori Moneter” dapat memberikan saran-saran yang
membangun sehingga penulis dapat memperbaiki lagi pembuatan makalah
15
selanjutnya. Untuk segala kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini, kami
akan lengkapi dikemudian hari.
16
DAFTAR PUSTAKA
17