42514-Article Text-68694-1-10-20210731
42514-Article Text-68694-1-10-20210731
ABSTRAK
Pada era ini, perkembangan zaman dan gaya hidup mendorong semakin berkembangnya bisnis kedai
kopi kekinian. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk melepas penat dari aktivitas yang
padat. Menjamurnya kedai kopi kekinian tidak lepas dari pengaruh gaya hidup dan kelompok acuan
dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh gaya hidup dan
kelompok acuan terhadap keputusan pembelian di kedai kopi kekinian Ruang Temu secara simultan.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu
konsumen kedai kopi Ruang Temu, dengan sampel berdasarkan rumus Hair sebanyak 151 konsumen.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, sampel sebanyak 151 konsumen
digunakan untuk pengambilan data dengan cara menyebar kuesioner. Teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai
signifikansi hasil dari analisis variabel gaya hidup (X1) sebesar 0,000 yang berarti secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada kedai kopi Ruang Temu, sedangkan nilai
signifikansi hasil dari variabel kelompok acuan (X2) sebesar 0,001 yang berarti secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada kedai kopi Ruang Temu. Hasil penelitian
menunjukan bahwa gaya hidup dan kelompok acuan berpengaruh secara simultan terhadap keputusan
pembelian sebesar 60,7% dan 39,3% dipengaruhi oleh variabel independen lainnya.
Kata Kunci : Gaya Hidup, Kelompok Acuan, Keputusan Pembelian
Abstract
In this era, the times and lifestyles encourage the development of contemporary coffee shop business. It
can be the background of refreshing from busy activities. Today’s are developing because of the
influence of lifestyle and reference groups in life. This study aims to explain the effect of lifestyles and
reference groups on purchasing decisions of Ruang Temu Coffee Shop. The descriptive quantitative
research method is used in this study. The population is Ruang Temu Coffee Shop customer, with 151
consumers as a sample based on the Hair formula. The samples are 151 respondents using Purposive
Sampling techniques. The analysis technique is using multiple linear regression. The results of lifestyle
variable analysis (X1) is 0,000 that means partially significant effect of purchase decisions on Ruang
Temu coffee shop, while the results of reference groups (X2) significant is 0,001 that means partially
significant effect of purchase decisions on Ruang Temu Coffee Shop. The results are lifestyles (X1) and
reference groups (X2) have a simultaneously effect on purchase decisions with value of 60,7% and
39,3% were influenced by other independent variables
Keywords : Lifestyles, Reference Groups, Purchase Decisions
PENDAHULUAN
Di era modern dan progresif ini, produktivitas perubahan aktivitas tersebut membuat
masyarakat baik pekerja maupun yang masih munculnya kebutuhan hidup baru di
menempuh pendidikan semakin meningkat masyarakat. Kebutuhan untuk berkumpul dan
hingga menimbulkan kejenuhan atau kepenatan bersantai dari segala rutinitas menjadikan
(Wibowo & Riyadi, 2017). Break sejenak adanya gaya hidup baru pada masyarakat yang
dengan berbincang ringan maupun bersantai mana setiap harinya semakin meningkat dan
dengan kawan ataupun rekan kerja menjadi harus dipenuhi.
alternatif untuk menghilangkan penat. Salah
satu pilihan tempat yang nyaman untuk Apabila ditilik melalui sudut pandang para
bertemu dan beristirahat adalah kedai kopi. pebisnis atau pelaku usaha adanya perubahan
Secara tidak langsung dengan adanya gaya hidup tersebut merupakan suatu hal yang
1501
Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) Volume 9 No 3 Tahun 2021
P-ISSN 2337-6078 E-ISSN 2723-3901
potensial. Menurut Wibowo & Riyadi (2017), individu, hal ini dapat terjadi secara langsung
peluang yang ada ini dimanfaatkan oleh para ataupun tidak (Soegoto, 2020). Hal ini
pebisnis untuk mengeksplorasi kondisi yang menunjukkan bahwa bagian yang tidak kalah
ada dalam rangka pemenuhan kebutuhan penting adalah circle pertemanan, baik pada
konsumen. Yang menjadi tujuan banyak orang lingkungan kerja, pendidikan, komunitas, dsb.
saat ini adalah sesuatu yang baru, unik, dan Circle pertemanan dapat berdampak pada
aesthetics, karena mayoritas orang individu baik dari cara pandang, selera,
membagikan rekam jejak aktivitasnya melalui perubahan tingkah laku, dsb. Berdasarkan
media sosial. Poin-poin tersebutlah yang penelitian yang dilakukan oleh Auliyani, et al.,
dijadikan pelaku usaha untuk memberikan (2021), keputusan pembelian seseorang di
kenyamanan, pelayanan terbaik, serta daya Starbucks dipengaruhi oleh kelompok acuan.
tarik untuk konsumennya. Berangkat dari hal Sejalan dengan studi yang dilakukan oleh
tersebut semakin banyak kedai kopi kekinian Munandar (2017), bahwa faktor sosial yang
yang mulai berdiri di Kabupaten Tulungagung, diantaranya berasal dari kelompok acuan
diantaranya Nonik, Rumalaman, Alang-Alang, berpengaruh pula pada pembelian kopi
Ruang Temu, dll. Apalagi senantiasa memiliki Espresso. Kelompok acuan dapat dijadikan
hubungan timbal-balik dengan orang lain. sebagai pedoman, referensi, dan pembanding
Begitu pula seorang konsumen dalam kegiatan individu dalam membentuk sikap maupun
konsumsi, pola konsumsi seseorang sedikit sudut pandang individu. Secara tidak langsung
banyak dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan dengan adanya kelompok acuan ini individu
atau circle pertemanannya karena seringnya juga dapat mendapat petimbangan atas
berkumpul atau aktivitas bersama. Hal tersebut pengambilan keputusan. Sehingga pola
sesuai dengan konsep utama kedai kopi Ruang konsumsi seseorang terhadap keputusannya
Temu, yang mana individu dapat bertemu dalam pembelian pada kedai kopi kekinian
individu lainnya melalui sebuah ruang. Berasal dapat pula terpengaruh dari kelompok acuan.
dari topik tersebut, tagline dari kedai kopi Hal tersebut dipertegas dengan studi yang
Ruang Temu adalah “Mari Bertemu di Ruang” dilakukan oleh Banerjee (2016) bahwasannya
dan “Ngopi di Ruang.” terdapat hubungan antara ciri-ciri kepribadian,
nilai hedonis, pengaruh, dan kesetiaan merek
Menurut Lomboan, et al. (2020), gaya hidup yang dibentuk oleh kelompok sebaya. Dalam
merupakan refleksi atas cara individu dalam artian kepribadian, sikap, dan persepsi individu
segala aktivitasnya yang berkaitan dengan ikut terbentuk karena adanya kelompok sebaya.
kegemaran, ketertarikan, pendapat khususnya
citra diri yang semakin dinamis mengikuti Kedai kopi kekinian saat ini bukan hanya
berkembangnya zaman. Ini berarti seseorang sekedar tempat untuk melepas penat, namun
berhak mengatur segala sesuatu dalam hidup juga sebagai tempat pertemuan. Menurut
sesuai dengan rencananya, baik dengan Pratama & Salim (2017), kedai kopi yang
mengikuti arus atau trend yang ada maupun nyaman dapat pula dijadikan sebagai tempat
disesuaikan kapasitas dirinya. Dampak dari rapat dan tempat untuk mencari gagasan baru.
perubahan cara hidup, pola konsumsi dan Hal tersebut menjadi bagian dari perkembangan
caranya berinteraksi dengan sekitar menjadi zaman sebagai wujud dari gaya hidup modern
fenomena menarik terhadap seseorang dalam saat ini. Kedai kopi Ruang Temu menjadi salah
memilih kafe atau kedai kekinian (Pratama & satu pilihan alternatif yang mana selain untuk
Salim, 2017). Sehingga tergantung pada pilihan nongkrong, namun juga melakukan pertemuan
dan selera masing-masing individu. Terlepas dengan rekan kerja begitu pula dengan rapat
dari perubahan perilaku konsumen terkait gaya organisasi. Apabila jumlah kursi yang
hidup karena padatnya jadwal aktivitas yang dibutuhkan untuk mengadakan forum rapat
ada, hal yang mendasar adalah konsep dari tergolong banyak, seperti contohnya rapat kerja
gaya hidup itu sendiri. Cara individu untuk organisasi individu dapat melakukan reservasi
hidup, menghabiskan uang, serta mengatur dengan menghubungi kontak yang tersedia atau
waktu dalam hidupnya (Wibowo & Riyadi, dengan datang langsung untuk reservasi di
2017) Ruang Temu dengan menjelaskan konsep
acara. Konsumen umumnya akan memilih
Kelompok acuan memberikan pengaruh kuat tempat yang nyaman dan sesuai dengan
terhadap pilihan produk maupun merek kebutuhannya untuk mengunjungi kedai kopi
1502
Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) Volume 9 No 3 Tahun 2021
P-ISSN 2337-6078 E-ISSN 2723-3901
kekinian. Dalam kata lain adanya kedai kopi itu secara akademis dipersiapkan dan keahlian
sendiri memiliki berbagai manfaat yang dapat dalam penggunaan teknologi.
dirasakan oleh konsumen (Rahmah, et al.,
2018). Tidak berhenti sampai disini, tentunya Gaya hidup saat ini dimana aktivitas padat dan
akan ada berbagai tipe konsumen yang menjadi individu semakin produktif memiliki korelasi
target pasar pelaku usaha. Hal ini mendorong dengan generasi milenial. Aktivitas sosial
pelaku usaha untuk mengembangkan usaha generasi milenial ini sangat lekat dengan
sektor kedai kopi kekinian untuk menarik minat teknologi komunikasi dan informasi. Hal
konsumen. Semakin menjamurnya usaha, tersebut berpengaruh pula pada aspek aktivitas
persaingan yang terjadi akan semakin keseharian, ketertarikan terhadap suatu hal, dan
kompetitif. sudut pandang terhadap suatu permasalahan.
Sehingga perubahan gaya hidup ini semakin
Uraian tersebut didukung dengan era berjalan dinamis sesuai zaman dan tidak
perkembangan teknologi komunikasi berupa terelakkan. Hal tersebut tak lepas pula dari
media sosial. Pemanfaatan media sosial juga pengaruh kelompok acuan, yakni lingkungan
dimanfaatkan oleh Ruang Temu, yang mana kerja, pendidikan, komunitas, maupun yang
setiap harinya akan selalu ada informasi terkini lainnya. Baik gaya hidup maupun kelompok
dan promosi yang diunggah secara berkala oleh acuan akan saling mempengaruhi dalam
admin media sosial. Nama instagram dari kedai kehidupan sehari-hari.
kopi Ruang Temu adalah @kopiruangtemu_tlg.
Media sosial seakan tidak pernah lepas dari Pernyataan tersebut memperkuat adanya
kehidupan sosial masyarakat saat ini. Berbagai fenomena yang ada saat ini karena dorongan
informasi dapat diakses dan didapatkan melalui era yang terus maju yang berdampak pada
media sosial. Selain menyuguhkan hal yang padatnya aktivitas individu. Adanya kebiasaan
baru, unik, dan aesthetics tentunya diperlukan berkumpul di kedai kekinian, membuat hal
adanya promosi dari pelaku usaha untuk tersebut menjadi gaya hidup baru di
menunjukkan ke khalayak yang lebih luas masyarakat. Hal tersebut sulit untuk dilawan
mengenai daya tarik yang dimiliki oleh kedai dan bahkan dengan mengikuti gaya hidup yang
kekiniannya, terutama ke generasi milenial ada, individu akan merasa lebih mudah
yang notabene masuk dalam kategori usia mengaktualisasikan dirinya pada lingkungan
produktif. Mengenalkan usaha baru ke pergaulannya. Kebanyakan yang terjadi adalah
khalayak bukan hanya untuk sekedar mengenal tidak adanya pertimbangan yang matang dalam
dan menunjukkan ciri khas kedai, namun juga melakukan pembelian.
untuk membentuk branding dan kepercayaan
konsumen. Gaya hidup dan kelompok acuan merupakan
perilaku dari luar individu yang mana jelas sulit
Generasi milenial sendiri lahir pada zaman. untuk dikendalikan. Individu tidak terlalu bisa
dimana teknologi komunikasi dan informasi mengontrol dirinya untuk memfilter mana yang
berkembang secara masif. Hal ini didukung sebetulnya kebutuhan, keinginan, atau arus
dengan pernyataan Moreno, et al., (2017) lingkungan. Penggunaan media sosial yang
bahwa semua bentuk media sosial dan masif punya peran andil pula dalam pola
komunikasi termasuk televisi, ponsel, internet, pembelian konsumen, yang mana segala bentuk
tablet komputer, laptop, musik, pesan teks, aktivitas yang dibagikan dapat menjadi bentuk
video game dan program sosial berkembang aktualisasi diri, dan menjadi bagian dari
saat generasi ini lahir. Sehingga perilaku. dan pengaruh berkembangnya teknologi. Namun
sudut pandang dari generasi milenial ini akan demikian, di sisi lain seharusnya individu harus
berbeda daripada generasi sebelumnya karena paham betul kebutuhannya dalam melakukan
pengaruh teknologi informasi dan komunikasi pembelian terhadap suatu produk. Dimana hal
yang masif dan progresif. Hal ini dipertegas tersebut didukung oleh Rahmah, et al. (2018)
oleh Moreno, et al. (2017) bahwa generasi bahwa konsumen memiliki kendali utama
milenial berbeda secara signifikan dalam hal dalam tahap proses menetapkan pembelian.
teknologi dari generasi yang mendahului, Tujuannya untuk terhindar dari pola pembelian
generasi ini direpresentasikan sebagai orang konsumtif dan tidak bermanfaat. Menurut
yang dapat dipercaya, toleran, individualistis, Luthfianto & Suprihhadi (2017), dalam
pengambilan keputusan individu akan selalu
1503
Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) Volume 9 No 3 Tahun 2021
P-ISSN 2337-6078 E-ISSN 2723-3901
dihadapkan dengan opsi untuk menyeleksi Kopi Kekinian Ruang Temu Kabupaten
terjadinya keputusan pembelian, namun hal Tulungagung
tersebut terjadi ketika individu dihadapkan
dengan adanya pilihan alternatif. Gaya hidup menjadi permasalahan yang
dihadapi oleh konsumen untuk melakukan
Kedai kopi kekinian Ruang Temu menjadi keputusan pembelian pada kedai kopi kekinian
alternatif dari berbagai kedai kopi di Kabupaten (Rahmah., et al., 2018). Hal tersebut terjadi
Tulungagung. Budaya menikmati kopi sudah karena pada dasarnya gaya hidup merupakan
menjadi bagian dari berbagai kalangan sejak cara individu untuk mengelola pendapatannya
lama. Hingga akhirnya budaya untuk minum agar sesuai dengan trend yang ada sehingga
kopi ini tidak hanya di warung melainkan juga membentuk citra diri yang sesuai dengan minat
di kedai kekinian, untuk itu Ruang Temu juga dan ketertarikannya. Secara tidak sadar, gaya
menggunakan tagline “WARKOP NAIK hidup ini akan menggiring individu untuk
KELAS.” Bersamaan dengan adanya trend melakukan keputusan pembelian sesuai dengan
ngopi di kedai kopi kekinian, banyak individu trend yang sedang ada. Banyak individu yang
berbondong untuk mengikuti trend yang ada berusaha pula untuk melakukan aktualisasi diri
ini. Pemenuhan kebutuhan bukan hanya berangkat dari gaya hidup saat ini, dengan itu
sekedar untuk minum dan menikmati kopi, individu umumnya merasa akan diakui oleh
melainkan juga mengikuti gaya hidup yang lingkungannya apabila mengikuti gaya hidup
sedang trendy. Ruang Temu bisa menjadi salah masa kini. Gaya hidup baru ini dapat menjadi
satu alternatif tempat di Kabupaten suatu kebiasaan hidup apabila dilakukan secara
Tulungagung yang bisa dikunjungi konsumen, berulang-ulang. Jika hal tersebut terjadi, bukan
baik untuk sekedar melepas penat atau bahkan tanpa kemungkinan apabila gaya hidup yang
juga mengadakan forum rapat. Berdasar hal dijalani oleh individu mempengaruhi
tersebut, kelompok acuan yang berasal dari pengambilan keputusan pembelian di kedai
teman maupun rekan kerja dapat menjadi acuan kopi kekinian. Pada studi yang dikerjakan
dalam pertimbangan pengambilan keputusan. Wacono, et al. (2021) gaya hidup menjadi topik
Hal ini sedikit berkaitan dengan tagline dan yang memiliki efek besar dalam keputusan
konsep kedai kopi Ruang Temu, yaitu “mari pembelian konsumen pada kedai kopi. Hal
bertemu di Ruang”. Ruang dapat menjadi tersebut terjadi karena individu pada umumnya
media individu untuk bertemu dengan individu selalu ingin mengikuti gaya hidup terkini,
lainnya, baik untuk quality time maupun forum individu ingin dianggap trendy dan tidak
rapat. Hal ini dapat diartikan bahwa kelompok ketinggalan zaman. Hal yang dilakukan
acuan memiliki pengaruh dalam pengambilan individu adalah pencarian informasi untuk
keputusan pembelian pada kedai kopi Ruang memilah hal yang sesuai dengan dirinya yang
Temu. Namun sebagai individu, seseorang dalam hal ini adalah mengenai kedai kopi.
berhak untuk menentukan pilihan dalam Ketika sudah mendapatkan informasi dan
hidupnya. Hal yang terjadi saat ini, kebanyakan dirasa sesuai, individu akan berusaha untuk
individu cenderung mengikuti arus gaya hidup mencapai hal tersebut, yang mana dalam hal ini
yang ada, beserta peran penting kelompok adalah mengikuti trend untuk menikmati kopi
acuan yang sering ditemui dalam kehidupan dan melakukan forum diskusi di kedai kopi
kesehariannya. Seharusnya individu dapat kekinian. Dari hal-hal yang telah dipaparkan
mengontrol dirinya untuk mengikuti arus trend semuanya kembali kepada individu masing-
yang ada, atau bahkan mempertimbangkan masing, terkait dengan bagaimana individu
pengaruh informasi dari teman maupun rekan mengatur dirinya untuk mengikuti arus atau
kerja sebagai kelompok acuan. selektif terhadap gaya hidup baru ini.
Indikator yang digunakan dalam penelitian Indikator penelitian dari variabel Gaya Hidup
gaya hidup menurut Wibowo dan Riyadi (2017) (X1) menurut Lomboan, et al., (2020) terdiri
terdiri dari : 1) kegiatan di waktu rutin; 2) dari: 1) aktivitas (activity), ialah kegiatan
kegiatan di waktu luang; 3) prioritas hidup; 4) sehari-hari yang dilakukan oleh konsumen; 2)
persepsi terhadap produk ketertarikan (interest), minat konsumen
terhadap suatu hal; 3) pendapat (opinion), ialah
H1 : Gaya Hidup Berpengaruh Terhadap pandangan konsumen terhadap suatu
Keputusan Pembelian Konsumen Kedai permasalahan yang ada.
1504
Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) Volume 9 No 3 Tahun 2021
P-ISSN 2337-6078 E-ISSN 2723-3901
1505
Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) Volume 9 No 3 Tahun 2021
P-ISSN 2337-6078 E-ISSN 2723-3901
Tabel 4.
Karakteristik responden dalam penelitian ini ANALISIS REGRESI LINIER
terdiri dari nama, jenis kelamin, usia, BERGANDA
pekerjaan, dan pendapatan. Unstan Standardiz
dardize ed
Tabel 3. Model d Coefficient t Sig.
KARAKTERISTIK RESPONDEN Coeffici s
Kategori Jumlah Presentase ents
Jenis Kelamin
Laki-laki 44 29,1 %
1507
Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) Volume 9 No 3 Tahun 2021
P-ISSN 2337-6078 E-ISSN 2723-3901
1508
Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) Volume 9 No 3 Tahun 2021
P-ISSN 2337-6078 E-ISSN 2723-3901
1509
Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) Volume 9 No 3 Tahun 2021
P-ISSN 2337-6078 E-ISSN 2723-3901
mempengaruhi terhadap keputusan pembelian Anoraga, B. J., & Iriani, S. S. (2014). Pengaruh
konsumen. Penelitian selanjutnya yang gaya hidup dan kelompok acuan terhadap
dilakukan oleh Trisno, et al. (2020) yang keputusan pembelian smartphone merek
menyatakan bahwa keragaman produk, persepsi Samsung galaxy. Bisnis Dan Manajemen,
harga, dan kelompok acuan berpengaruh pada 7(031). Retrieved from
keputusan pembelian. https://journal.unesa.ac.id/index.php/bisma/arti
cle/view/2774
KESIMPULAN
Auliyanti, Riska; Wulandari, Jeni; Aprilia, H.
Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah D. (2021). Analisis suasana toko, kelompok
dilakukan terkait dengan variabel gaya hidup referensi, dan gaya hidup terhadap keputusan
dan kelompok acuan terhadap keputusan pembelian konsumen starbucks coffee di kota
pembelian pada kedai kopi kekinian Ruang bandar lampung. Jurnal Kompetitif Bisnis, 1,
Temu Kabupaten Tulungagung, maka 222–234.
didapatkan kesimpulan seperti berikut : (1) https://doi.org/10.0120/kompetitif%20bisnis.v1
Terdapat pengaruh signifikan dari variabel gaya i5.103
hidup yang mempengaruhi keputusan
pembelian (2) Kelompok acuan yang dapat Banerjee, S. (2016). Moderating effect of peer
memberikan informasi kepada individu group environment on consumer predisposition
berpengaruh kuat terhadap keputusan towards premium promotions: A study on
pembelian konsumen (3) Gaya hidup dan young urban consumers in India. IIMB
kelompok acuan berpengaruh secara simultan Management Review, 28(4), 225–234.
terhadap keputusan pembelian konsumen kedai https://doi.org/10.1016/j.iimb.2016.10.002
kopi kekinian Ruang Temu Kabupaten
Tulungagung Ivan, I. (2019). Pengaruh Gaya Hidup dan
Persepsi Konsumen terhadap Keputusan
Berdasarkan hasil studi saran yang diberikan Pembelian Produk Tan Authentic. Agora, 7(2).
sebagai berikut: (1) Penelitian selanjutnya Retrieved from
dapat diharapkan dapat mengeksplorasi http://publication.petra.ac.id/index.php/manaje
variabel lain yang berhubungan dengan men-bisnis/article/view/9569
perilaku konsumen, sehingga penelitian
mengenai keputusan konsumen menjadi lebih Kholifah, F. N., & Rulirianto, R. (2018).
beragam dan sesuai dengan perkembangan PENGARUH GAYA HIDUP DAN
zaman. (2) Gaya hidup menjadi topik menarik KELOMPOK REFERENSI TERHADAP
untuk dilakukan penelitian, karena terus KEPUTUSAN PEMBELIAN LIPSTIK MERK
berkembang sesuai trend yang ada. (3) Saran WARDAH (Studi Pada Mahasiswi Program
yang dapat diberikan oleh peneliti untuk kedai Studi D-IV Manajemen Pemasaran Jurusan
kopi Ruang Temu adalah untuk selalu Administrasi Niaga Politeknik Negeri Malang).
mengikuti trend mengenai perilaku konsumen Jurnal Aplikasi Bisnis.
dalam melakukan pembelian di kedai kopi
kekinian tanpa meninggalkan konsep maupun
Lomboan, R., Tampi, J. R. ., & Mukuan, D. D. .
ciri khas dari kedai kopi Ruang Temu. (4)
(2020). Pengaruh Gaya Hidup dan Harga
Perkembangan teknologi berupa media sosial
Terhadap Keputusan Pembelian pada Starbucks
juga dipengaruhi oleh gaya hidup yang sedang
Manado Town Square. Productivity, 1(3), 256–
trendy, sehingga diharapkan adanya
260. e-ISSN. 2723-0112
pengembangan konten informasi dan promosi
di media sosial Ruang Temu baik berupa
fotografi maupun videografi yang dapat Luthfianto, D., & Suprihhadi, H. (2017).
menarik konsumen untuk mengunjungi kedai Pengaruh kualitas layanan dan Gaya Hidup
kopi Ruang Temu. Terhadap Keputusan Pembelian Cafe Jalan
Korea. Jurnal Ekonomi Bisnis, 22(1), 14–25. e-
ISSN : 2461-0593. Retrieved from
ejurnal.gunadarma.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
1510
Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) Volume 9 No 3 Tahun 2021
P-ISSN 2337-6078 E-ISSN 2723-3901
Moreno, F. M., Lafuente, J. G., Carreón, F. Á., Konsumen Taiwan Tea House Semarang ). 97–
& Moreno, S. M. (2017). The Characterization 113. ISBN: 978-602-361-067-9
of the Millennials and Their Buying Behavior.
International Journal of Marketing Studies, Zahroh, A., & Dwijayanti, R. (2020).
9(5), 135. ISSN 1918-719X E-ISSN 1918- PENGARUH BRAND IMAGE DAN GAYA
7203. https://doi.org/10.5539/ijms.v9n5p135 HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PADA KOPI JANJI JIWA DI
Munandar. (2017). Faktor-Faktor Yang ROYAL PLAZA SURABAYA. Jurnal
Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pendidikan Tata Niaga (JPTN), 8(2), 868–874.
Membeli Kopi Espresso. Jurnal Visioner Dan ISSN 2337-6078
Strategis, 6(1), 1–9.
1511