Asimiliasi Kebudayaan Suku Bangsa Minang Kabau Dan Suku Bangsa Mentawai
Asimiliasi Kebudayaan Suku Bangsa Minang Kabau Dan Suku Bangsa Mentawai
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
NOFRI BOBY
BP . 1810822033
proses interaksi manusia dengan manusia, kelompok, ras, etnis atau budaya
pengalaman baru yang selalu di hadapi. Tak jarang dari interaksi ini
pendatang luar kesuatu wilayah baru tentunya akan membawa budaya baru
merekan melakukan interaksi sosial, dari interaksi ini tak jarang mereka
menikah dengan laki-laki Mentawai maka perempuan tersebut akan ikut masuk
kedalam bagian dari keluarga laki-laki dan menetap di rumah laki-laki, serta
anak yang dilahirkan akan mengikuti suku suaminya. Hal ini berbeda dengan
kebudayaan asing. Namun faktanya pada saat ini masyarakat Mentawai tidak
beras, memakai pakaian berupa baju dan celana serta menggunakan alat-alat
hanya didiami oleh etnis Mentawai saja. Namun, ada etnis Minangkabau yang
merantau untuk mencari kehidupan baru yang lebih layak atau mengadu nasib
tersebut. Apabila dilihat dari hubungan sosial kedua etnis tersebut terdapat
kehidupan yang harmonis antara etnis Mentawai dan etnis Minangkabau yang
kebudayaan masing-masing.
ikatan lahir batin seorang pria dan wanita dengan tujuan untuk membentuk
menjadi proses untuk memasuki lingkaran kehidupan yang baru, yakni pihak
tidak dibenarkan tinggal serumah, karena belum dianggap resmi oleh adat,
mereka dibolehkan tinggal serumah bila telah melakukan perkawinan secara
penghulu dan dihadiri oleh beberapa orang saksi agar pernikahan tersebut
dapat dikatakan sah. Sedangkan menurut adaik pernikahan adalah proses alek.
Alek ini bertujuan untuk memberitahu atau mengumumkan bahwa anak atau
dan terus bergilir ke para tamu yang hadir searah jarum jam. Kemudian
secara intensif. Asimilasi tidak terjadi begitu saja namun harus memenuhi
Asimilasi bisa terjadi dari perbedaan dua budaya antara satu kelompok dengan
kelompok lain. Perkawinan antara suku etnis yang berbeda juga termasuk
kedalam proses asmiliasi karena dari pernikahan ini akan melahirkan etnis
adat pernikahan mereka. Dari observasi awal peneliti yang waktu itu
marga Mentawai melainkan dari garis keturunan ayah. Hal ini sangat berbeda
B. Rumusan Masalah
menetap dan menikahi perempuan asli Mentawai. lalu, Pasangan ini membuka
lahan untuk di tempati yang dimana lambat laun berkembang menjadi sebuah
dusun yang bernama Dusun Pasapuat. Pada saat ini masyarakat di Dusun
bukan dengan adat Mentawai. berangkat dari hal tersebut untuk lebih
Saumanganyak?
masyaraka Pasapuat?
C. Tujuan Penelitian
Pasapuat
D. Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
2. Secara praktis dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
E. Tinjauan Pustaka
tulisan yang menjadi rujukan dalam penelitian ini yaitu: pertama penelitian
yang dilakukan oleh penelitian yang dilakukan oleh Mardiana Lestary dari
jurusan Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik
Universitas Medan Area (2019) yang berjudul “Asimilasi Suku Jawa dan Suku
kominikasi interpersonal dalam asimilasi suku Jawa dan suku Tamil di gang
Buntu, untuk mengetahui apa saja faktor yang menjadi penunjang dan
penghalang proses asimilasi suku Jawa dan suku Tamil di gang Buntu,
kebudayaan dari masyarakat suku Jawa. Percampuran ini terjadi akibat dari
Kedua, kajian yang dilakukan oleh Akmal Syafii Ritonga dari jurusan
sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau (2017) yang
faktor-faktor apa saja yang menjadi pendorong dan penghambat dalam proses
secara timbal-balik dalam berbagai aspek kehidupan dan adanya rasa simpati
terhadap sesama.
Ketiga, studi yang dilakukan oleh Retno Winarni dari Fakultas ilmu
Etnis Cina dengan Pribumi di Jawa: Fokus Studi di Jember Situbondo dan
menunjukan bahwa asimilasi perkawinan orang Cina dan pribumi Jawa terjadi
sejak orang-orang Cina merantau ke indonesia dalam waktu yang lama, tetapi
asimilasi perkawinan ini mengalami penuruna pada akhir abad-18 dan awal
perempuan asli Cina yang juga ikut merantau ke indonesia (Jawa), sehingga
berate asimilasi ini hilang sama sekali. Sejak terjadinya era Orba asimilasi
dkk dari jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (2020) Yang
budaya yang digunakan dalam acara pernikahan serta sistem kekerabatan yang
perbedaan budaya sistem kekerabatan yang dianut oleh Etnis Batak dengan
Etnis Dayak yang sangat jauh berbeda, sehingga adat dan sistem penurunan
kepada keturunannya.
Kelima, tulisan yang dilakukan oleh Nurjannah, Arti Galuh Ayu dari
mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Etnis Jawa yang berasal dari pulau
kehidupan yang lebih baik, hal ini kemudian penyebab terjadinya interaksi
dapat dilihat dari Etnis Jawa yang mengadopsi budaya Melayu Perlis dalam
masyarakat Jawa di Desa Perlis dapat dilihat dari prosesi malam barinai dan
bersanding satu yang dilakukan sebelum prosesi inti dilakukan. Proses terebut
tidak dilakukan oelh masyarakat Jawa yang tingal di Kecematan Branda Barat
ataupun yang tinggal di Pulau Jawa. Akulturasi Ini dipengaruhi oleh beberapa
Tulisan ini menjadi rujukan karena memiliki aspek bahasan yang sama
Dusun Pasapuat.
F. Kerangka Pemikiran
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
kualitatif dengan pilihan metode studi kasus yang bertujuan mencari data-data
dan informasi tentang kata-kata dan tinfdakan masyarakat yang berkenan dengan
kata-kata (lisan dan tulisan) dan perbuatan manusia serta peneliti tidak berusaha
studi kasus (case study) sebagai jenis penelitian. Menurut Creswell (1998: 37-
38), fokus studi kasus adalah spesifikasi kasus dalam kejadian, baik itu yang
Tipe studi kasus dalam penelitian ini adalah tipe intrinsik, yaitu studi
untuk mendapatkan pemahan yang lebih baik dari kasus yang khusus, karena
seluruh kekhususan dan keluar biasaan kasus itu sendiri menarik perhatian.
Penelitian menggunakan metode ini untuk mengamati secara mendalam
yang terjadi di Dusun Pasapuat dan sistem kekerabatan yang mereka terapkan
asimilasi terjadi dan sistem kekerabatan yang diterapkan oleh masyarakat Dusun
Pasapuat.
2. Lokasi Penelitian
ini berdasarkan observasi awal peneliti bahwa lokasi ini memiliki koherensi
3. Informan Penelitian
berdasarkan sesuai dengan tujuan dari penelitian. Sejalan yang dikatakan oleh
terhadap beberapa masalah yang ada dalam masyarakat yang berkaitan dengan
penelitian. Informasi kunci ini merupakan narasumber yang ahli dan relevan
data yang dicari dikelompokkan menjadi dua yakni data primer dan data
merupakan data yang didapt dari sumber-sumber tertulis baik berupa laporan,
artikel, koran, maupun buku-buku lainnya yang berkaitan dengan penelitian.
Melainkan hanya melihat dan mengamati saja. Interaksi sosial antara informan
kegiatan masyarakat yang teliti, hubungan antara peneliti dengan informan akan
Wawancara
seorang informan. Dengan bercakap cakap berhadapan dengan muka orang itu.
sentral dalam penelitian ini, karena tanpa wawancara peneliti tidak akan
Dokumentasi
Dokumentasi merupakan perekaman dalam bentuk foto kamera untuk
mendapatkan hasil berupa gambar dan foto. Selain itu, perekaman dalam bentuk
foto kamera ini juga akan sangat membantu peneliti dalam menganalisis data,
5. Analisis Data
kualitatif ada tiga tahap. Tahap pertama adalah tahap kodifikasi data yang
merupakan tahap koding terhadap data. Pada tahap pertamadalam analisis data,
peneliti menulis ulang catatan catatan lapangan yang dibuat ketika wawancara
mentranskrip hasil rekaman. Setelah catatan lapngan ditulis secara rapi dan
atau transkrip (disebut verbatin) untuk memilih informasi yang penting dan data
penting dan tidak penting pada tahap pertama, peneliti membuat kategori-
kategori dari data yang dikumpulkan. Tahap ketiga adalah suatu tahap lanjutan
dimana pada tahap ini peneliti mencari hubungan antara kategori kategori yang
informan pada waktu yang berbeda, jarak waktu yang tidak terlalu lama dan
kepada informan. Hal ini akan menghemat waktu, tenaga dan biaya. Selain itu
informan sehingga data yang diharapkan dari informan dapat didalami dengan
baik.
Data yang diperoleh secepatnya dianalisa dengan tujuan agar data yang
diperoleh itu tidak tertumpuk. Dengan cara yang demikian akan dapat
dengan topik yang diangat dan data mana yang tidak relevan atau tidak sesuai
dengan permasalahan yang akan diteliti. Data yang tidak relevan disisihkan,
tetap disimpan jika sewaktu waktu dibutuhkan. Analisis data ini dilakukan di