Anda di halaman 1dari 3

No Soal

1.        Pada tanggal 10 Maret 2019, Ahmad memulai pelaksanaan pendirian sebuah
bangunan untuk usaha di atas tanah seluas 300 m2 yang terletak di Jalan. Melati
Nomor 10 Bandung dengan luas bangunan 250 m2 . Pelaksanaan bangunan
tersebut dilakukan dan diawasi sendiri. Catatan yang berkaitan dengan pengeluaran
untuk pembelian bahan bangunan dan lain-lain dalam rangka pembangunan gedung
tersebut adalah sebagai berikut.

·         April 2019 Rp.100.000.000,00

·         Mei 2019 Rp.127.000.000,00

·         Juni 2019 Rp.373.000.000,00

·         Juli 2019 Rp.258.000.000,00

Bangunan selesai bulan Juli 2019 dan digunakan sebagai tempat usaha bengkel.
Hitung PPN yang harus dibayar dan kapan batas penyetorannya!

Jawab:

PPN atas KMS diatas:

April 2019: 100.000.000 x 20% x 10% = Rp 2.000.000, penyetoran dan pembayaran


paling lambat 15 Mei 2019

Mei 2019: 127.000.000 x 20% x 10% = Rp 2.540.000, penyetoran dan pembayaran


paling lambat 15 Juni 2019

Juni 2019: 373.000.000 x 20% x 10% = Rp 7.460.000, penyetoran dan pembayaran


paling lambat 15 Juli 2019

Juli 2019: 258.000.000 x 20% x 10% = Rp 5.160.000, penyetoran dan pembayaran


paling lambat 15 Agustus 2019
2.        ·         PT Bangun Jaya pengusaha kena pajak bergerak dalam bidang developer real
estate pada bulan Desember 2019 membangun sendiri sebuah gedung yang
digunakan untuk kantor pemasaran. Dalam bulan Desember 2015 dikeluarkan biaya
sebesar Rp165.000.000,-.

·         PT Serasi adalah PKP industry garmen. Dalam bulan Mei 2019 sedang membangun
sendiri sebuah gedung untuk outlet seluas 480m2. Dalam bulan Mei 2019
dikeluarkan biaya sebesar Rp180.000.000,- termasuk PPN atas pembelian bahan
bangunan sebesar Rp26.000.000

Apakah transaksi berikut terutang PPN? Jelaskan justifikasi Saudara disertai dasar
hukum dan penghitungannya!

Jawab:

·         Untuk kasus PT Bangun Jaya dikenakan PPN atas jasa konstruksi karena yang
bersangkutan merupakan PKP dan merupakan bidang usaha yang bersangkutan
yang bergerak di bidang konstruksi. Dasar Hukum UU No. 8 th 1983 tentang PPN
dan PPnBM s.t.d.d. UU No. 42 th 2009, dan UU No. 18 th 1999 tentang Jasa
Konstruksi.

·         Dalam kasus PT Serasi, meskipun PKP, namun usaha dasarnya adalah bukan
konstruksi dan dalam hal ini dikenakan PPN Pasal 16C atas Kegiatan Membangun
Sendiri. Dasar Hukum UU No. 42 th 2009 tentang perubahan ketiga UU PPN dan
PPnBM, PMK 163/PMK.03/2012 tentang batas dan tata cara pengenaan PPN KMS,
PER-25/PJ/2012 tentang penetapan secara jabatan PPN KMS.
3.        Percetakan Tulisanku adalah PKP yang bergerak di bidang percetakan buku-buku
dan majalah olahraga terkenal di Ibu Kota Jakarta. Pada tahun 2019 ini berencana
menjual mesin cetak yang selama ini digunakan sebagai alat produksinya sebesar
Rp500.000.000,00. Mesin ini menurut UU PPN adalah barang produksi yang pajak
masukannya ketika membeli tahun 2010 sebesar Rp70.000.000,00 dapat
dikreditkan dan sudah dikreditkan pada saat pembelian, yaitu bulan September
tahun 2010.

Disamping mesin, juga akan dijual TV dan kulkas seharga masing-masing


Rp.1.000.000,00 dan Rp.700.000,00.
Hitunglah PPN terutang yang harus dibayar oleh PercetakanTulisanku dan jelaskan
Analisa anda terkait transaksi diatas!

Jawab:

Mesin cetak merupakan objek PPN 16D dalam kasus ini, karena berhubungan
dengan usaha, tujuan awal tidak untuk diperjualbelikan, Pajak masukan bisa
dikreditkan. Sementara TV dan kulkas bukan objek PPN 16D karena bukan berkaitan
langsung dengan usaha.

PPN: 10% x 500.000.000 = 50.000.000,- (pajak keluaran).

Anda mungkin juga menyukai