Anda di halaman 1dari 7

Project Peternakan Ayam KUB bagi PM di Sentra Layanan Sosial Sonosewu

Ayam Kampung Unggul Balitbang (KUB) merupakan ayam kampung asli inovasi dari Badan
Litbang Pertanian hasil seleksi selama 6 generasi. Ayam KUB dapat digunakan sebagai sumber
bibit parent stock untuk penyediaan Day Old Chicken (DOC/bibit ayam) ayam kampung potong
dan petelur dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan daging dan telur ayam kampung.
Karakteristik dan keunggulan ayam KUB yaitu warna bulu beragam seperti ayam kampung pada
umumnya, bobot badan umur 20 minggu 1.200-1600 gram, bobot telur 35-45 gram umur
pertama bertelur lebih awal (20-22 minggu), produksi telur lebih tinggi (160-180
butir/ekor/tahun), produksi telur (henday) 50%, puncak produksi telur 65-70% dan lebih tahan
terhadap penyakit. Ayam KUB diseleksi dengan tujuan untuk ayam petelur dan menjadi indukan
penghasil DOC (Day Old Chicken) yang banyak untuk memenuhi kebutuhan ayam kampung.
Ayam KUB menjadi lebih unggul dibandingkan dengan ayam kampung biasa. Keunggulannya
adalah jumlah telur yang dihasilkan lebih banyak dan sifat mengeramnya berkurang sehingga
cepat bertelur kembali 
Budidaya ayam KUB dapat dilakukan dengan menerapkan sapta usaha peternakan, yang meliputi
7 langkah kegiatan, yaitu :

1. Memilih bibit.
Pemilihan bibit perlu dilakukan dengan cermat, karena bibit mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan ayam selanjutnya. Pemilihan bibit dapat dilakukan dalam bentuk ayam dewasa,
DOC, dan telur (telur tetas). Bibit ayam yang dipilih terutama adalah ayam yang sehat, tidak
cacat, dan berasal dari keturunan yang bagus produksinya. Untuk pejantan, dipilih ayam yang
berumur 1-1,5 tahun dan bertaji, sedangkan untuk induk dipilih betina yang sudah mulai bertelur,
yaitu umur 7-8 bulan. DOC yang akan dijadikan bibit, dipilih DOC yang memiliki ciri-ciri : 
tidak cacat,  kaki segar (tidak kering), struktur normal, dubur bersih, perut kering dan bobot
DOC minimum 27 gram/ekor. Untuk telur tetas dipilih telur yang bobotnya 36 – 46 gram, bentuk
normal, kerabang halus mulus. Telur akan lebih baik bila ditempatkan pada ruangan dengan suhu
dingin 16⁰C kelembaban 55%.

1
2. Menyediakan kandang.
Ada 3 model kandang yang dapat dipergunakan untuk ternak ayam, yaitu kandang postal (litter),
kandang bateri dan kandang umbaran terbatas. Untuk ayam kampung yang memiliki sifat liar,
akan lebih bagus dipelihara dalam kandang umbaran terbatas, yang dilengkapi dengan tempat
bertengger, tempat pakan dan minum, benda yang bisa dipatok supaya ayam tidak mematok
temannya, misalnya batang pisang, serta tempat /sarang bertelur untuk ayam yang sudah
memasuki periode bertelur. Kandang dan peralatannya dapat dibuat dari bahan yang mudah
didapatkan di lokasi, yang penting, aman, nyaman, sehat bagi ayam dan mudah dibersihkan.
 Luas kandang disesuaikan dengan umur ayam. Berdasarkan umurnya, ayam dapat
dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu a). Kuri (doc) 0-6 minggu  disebut starter, b). Anak
ayam umur 6-12 minggu disebut grower, c). Ayam muda umur 12-16 minggu
disebut developer dan d).  Ayam dewasa umur 18-68 minggu disebut layer/rooster .
Luas kandang yang dibutuhkan untuk setiap kelompok tersebut, dapat dilihat pada Tabel 1,
sebagai berikut :Tabel 1. Kebutuhan luas kandang untuk ayam .
No Umur fase Luas kandang keterangan
30 ekor
1. 0-6 minggu   100 cm x 100 cm x 40 cm

2. 6-12 minggu / 100 cm x 100 cm x 60 cm

3. 1 m2 15 ekor
12-16 minggu /

4. 2 m2
18-68 minggu /
5-6 ekor

1 jantan dan 4-5 betina

2
3. Menyediakan pakan
Jenis pakan ayam KUB sama dengan pakan ayam kampung. Sedangkan jumlah pakan yang
dibutuhkan dapat dilihat pada Tabel 2, sebagai berikut :
Tabel 2. Kebutuhan jumlah pakan ayam KUB.

No Umur Kebutuhan pakan


Bentuk pakan
. (minggu) (gram/ekor/hari)

1. 0-1 5 – 10 Pakan starter

2. 1-2 10 – 15

3. 2-3 15 – 20

4. 3-4 20 – 25

Pakan Starter ditambah dedak Semakin bertambah


5. 4-5 25 – 30 umur dan berat ayam, pakan starter dikurangi dan
dedaknya ditambah.

6. 5-6 30 – 40

7. 6-7 40 – 50

8. 7-8 50 – 70

Menjelang
9. 80 – 90 Pakan ayam petelur
bertelur

Periode
10. 90 – 100
bertelur

Sumber: BPTP Jambi, 2014

3
4. Merawat kesehatan ternak
Merawat kesehatan ternak, dilakukan dengan cara mencegah serangan penyakit ketika ternak
masih sehat dan mengobati ternak yang sudah terserang penyakit. Mencegah lebih baik dari pada
mengobati, karena mencegah dilakukan ketika ternak masih sehat, peternak melakukannya
dengan tenang tidak panik dihantui kematian ternak dan kerugian yang lebih besar. Tindakan
pencegahan dilakukan dengan menerapkan biosekuriti, yaitu suatu     cara     menghambat   dan  
membunuh kuman/virus   yang   terbawa   manusia, kendaraan/barang  bawaan  yang  dapat 
menularkan penyakit, sehingga  peternak  dapat  meningkatkan  produksinya  dan  konsumen 
tidak  takut  mengkonsumsi produknya. Tindakan biosekuriti meliputi : 1). menghindari dan
membatasi kunjungan tamu yang langsung masuk ke dalam area kandang. 2). menyediakan bak 
celup/foot  bath  yang  mengandung  desinfektan  di  depan pintu kandang. 3). Melakukan 
vaksinasi  secara teratur, 4). Memberikan  pakan yang cukup sesuai dengan kebutuhan ternak
bila perlu ditambah vitamin  secara  teratur  terutama pada  saat  vaksinasi  dan  cuaca  buruk, 5).
Menjaga kebersihan kandang dan lingkungan kandang, 6) Melakukan penyemprotan desinfektan
2 kali dalam seminggu, 7). Mengurangi faktor penyebab strees pada ayam. 8). Memberikan obat
cacing dan coccidiostat  secara teratur sesuai dengan aturan pakainya. Dan jika ayam telah
terserang penyakit, peternak harus segera melakukan pemisahan ayam yang sakit dan
memberikan pengobatan, dapat berkonsultasi dengan dokter hewan untuk mendapatkan
pengobatan yang cepat dan tepat.

5. Mengatur reproduksi,
Ayam KUB memiliki sifat mengeram rendah, sehingga lama waktu mengeram lebih singkat
dibandingkan ayam kampung biasa. Oleh sebab itu penetasan telur dianjurkan dengan
menggunakan mesin tetas. Telur yang telah diseleksi dimasukan ke mesin tetas pada suhu 37,8 oC
dibolak balik merata sehari 3 kali sampai masa inkubasi 18 hari, kemudian biarkan jangan
dibolak balik pada suhu yang sama sampai menetas pada inkubasi 21 hari. Untuk menjaga
kelembaban dalam mesin tetas, tempat air dalam mesin tetas harus selalu berisi cukup air. Untuk
mendapatkan produksi yang baik, calon induk betina sejak menjelang bertelur (sekitar umur 4-5
bulan) sebaiknya jangan terlalu gemuk, peternak dianjurkan untuk mengikuti petunjuk
pemberian pakan. Untuk memperoleh telur yang daya tetas atau fertilitasnya baik, dianjurkan

4
menempatkan jantan dan betina dengan perbandingan  1 ekor jantan dengan  4 atau 5 ekor
betina.

6. Panen,
Ternak ayam memberikan beberapa hasil yang bisa dipanen dan dijual, berupa telur, anak ayam
(DOC), ayam bibit, dan ayam potong /konsumsi.
Adapun hasil dari ayam KUB dibandingkan dengan ayam kampung biasa dengan pemeliharaan
secara intensif, seperti dalam Tabel 3 sebagai berikut :
Tabel 3. Produksi ayam KUB dan ayam kampung dengan pemeliharaan intensif.

No. Uraian Produksi /kinerja

    Ayam Kampung Ayam KUB

1. Produksi telur (butir/induk/tahun) 146 180

2. Produksi telur (%) 40 44 – 70

3. Frkuensi bertelur (kali/tahun) 7 Setiap hari

4. Puncak produksi (%) 50 65 – 70

5. Umur pertama bertelur (minggu) 20 – 24 20 – 22

6. Daya tetas telur (%) 84 85

7. Bobot telur (gram/butir) 39 – 43 36 – 45

8. Frekuensi mengeram (%) 30 – 100 10

9. Konsumsi pakan (gram/ekor/hari) 80 – 100 80 – 85

10. Konversi pakan 4,9 – 6,4 3,8

11. Mortalitas sd. Umur 6 minggu (%) < 27 <5

5
12. Mortalitas mulai produksi sd afkir (%) < 10 <8

Sumber: BPTP Jambi, 2014

7. Penanganan pasca penen dan pemasaran.


Ayam KUB pada saat ini banyak diminati oleh para peternak, sehingga ayam KUB mempunyai
prospek pasar yang bagus. Di Bali, ayam KUB telah diternakkan oleh beberapa kelompok tani,
diantaranya Kelompok Tani Karya Sari (Liligundi, Buleleng), Kelompok Tani Anjasmara
(Gesing, Buleleng), Kelompok Tani Manuk Sida Nadi (Seraya, Karangasem), Kelompok Tani
Tutut Masih (Rendang, Karangasem) dan Kelompok Tani Manuk Lestari (Abiansemal, Badung)
dan kelompok Tani Sato Nadi (Jehem, Bangli). 
TIP penanganan DOC
Beberapa hal yang perlu dilakukan pada awal pemeliharaan DOC. (Panduan Pemeliharaan Ayam
Kampung Unggul Balitnak, 2013).
 Persiapan Penerimaan DOC Ayam KUB:
Desinfeksi kandang dengan desinfektan.
Siapkan tempat pakan dan minum.
Beri alas koran pada dasar bawah pemanas/brooder.
Nyalakan pemanas 24 jam sebelum ayam datang
 Pada Saat DOC tiba di Kandang:
Siapkan air minum yang sudah dicampur vitamin/gula.
Berikan pakan sedikit-sedikit tetapi sering (4-5 x sehari)
 Pemanas:
Umur 1 – 7 hari suhu 32 – 35oC
Umur 8 – 14 hari suhu 29 – 31oC
Umur 22 – 28 hari suhu 24 – 26oC
Umur 15 – 21 hari suhu 27 – 29oC
Apabila  angin  besar/hujan  yang   menyebabkan   suhu   berubah-ubah   maka   tutuplah  
dinding  kandang dengan terpal (seluruh atau sebagian).
 Tempat Minum:

6
1 – 2 buah (1 galon) per 100 ekor s/d minggu ke 3.
2 – 3 buah (2 galon) per 100 ekor s/d minggu ke 8.
 Tempat Makan:
4 buah ( 40 cm) per 100 ekor s/d minggu ke 4.
Tempat pakan gantung ( 40 cm) 4 buah per 100 ekor > minggu ke 4

Anda mungkin juga menyukai