Laporan Monev NTB
Laporan Monev NTB
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman yang besar, baik dari
segi wilayah, ekonomi maupun sosial budaya. Sebagai sebuah negara yang
berkembang, Indonesia memiliki tantangan untuk terlepas dari kemiskinan. Data
Badan Pusat Statistik mencatat bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia per
September 2021 adalah 26.50 Juta atau 9.71%. Meskipun prevalensi angka kemiskinan
menurun dibandingkan tahun sebelumnya, tapi upaya penanggulangan kemiskinan
masih harus dimaksimalkan.
B. LANDASAN OPERASIONAL
C. TUJUAN
Kegiatan monitoring dan evaluasi Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat bertujuan
untuk:
D. PROFIL RESPONDEN
Responden kegiatan monitoring dan evaluasi terdiri dari unsur Alumni Pelatihan
Pemberdayaan Masyarakat sebanyak 6 - 10 orang (dengan jenis usaha yang sama).
Berikut profil responden alumni pelatihan :
No Nama Alamat Kepesertaan Jenis Usaha
(PKH/BPNT/Non PKH-
BPNT)
1 Budiati Dusun BPNT Ternak Itik
Merobok, Pedaging
Gemel,
Jonggat,
Lombok
Tengah
2 Didik Dusun Non PKH/BPNT Ternak Itik
Andria Merobok, Pedaging
Saputra Gemel,
Jonggat,
Lombok
Tengah
3 Mahdi Dusun PKH/BPNT Ternak Itik
Merobok, Pedaging
Gemel,
Jonggat,
Lombok
Tengah
4 Rudi Dusun BPNT Ternak Itik
Aditia Taman Pedaging
Efendi Daye,
Puyung,
Jonggat,
Lombok
Tengah
5 Ana Dusun Non PKH/BPNT Ternak Itik
Pari’ah Taman Pedaging
Daye,
Puyung,
Jonggat,
Lombok
Tengah
6 Sofiatin Dusun Otak BPNT Ternak Itik
Desa, Pedaging
Puyung,
Jonggat,
Lombok
Tengah
7 Parzan Dusun BPNT Ternak Itik
Wadi Lingkung Pedaging
Daye,
Puyung,
Jonggat,
Lombok
Tengah
8 Muliani Dusun Non PKH/BPNT Ternak Itik
Lingkung Pedaging
Daye,
Puyung,
Jonggat,
Lombok
Tengah
9 Ratih Dusun BPNT Ternak Itik
Bunbao Pedaging
Dusun
Lingkung
Daye,
Puyung,
Jonggat,
Lombok
Tengah
10 Sari Ayu Dusun BPNT Ternak Itik
Bunbao Pedaging
Dusun
Lingkung
Daye,
Puyung,
Jonggat,
Lombok
Tengah
1. Petugas
Petugas monitoring dan evaluasi berupa tim yang terdiri dari 1 – 3 orang yang
memiliki kompetensi atau memahami pelatihan. Adapun petugas tersebut dengan
rincian sebagai berikut :
3. Jadwal
B. TAHAPAN KEGIATAN
Kegiatan monitoring dan evaluasi Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat dilaksanakan
dengan tahapan sebagai berikut :
1. BBPPKS melakukan survei lokasi dan alumni pelatihan yang akan dijadikan lokus
evaluasi;
2. BBPPKS melakukan pengumpulan data kepada alumni pelatihan di lapangan. Pe
ngumpulan data/informasi dilaksanakan secara on site di lokasi/ wilayah
domisili masing-masing alumni pelatihan. Monitoring dan evaluasi dilakukan de
ngan melakukan wawancara kepada alumni pelatihan untuk mengetahui lebih da
lam dampak dari pelatihan;
3. Pemilihan lokasi evaluasi ditentukan dengan mempertimbangkan lokasi yang dij
adikan tempat pelaksanaan pelatihan pemberdayaan masyarakat serta pertimba
ngan teknis lainnya;
4. BBPPKS melakukan pengolahan data hasil evaluasi;
5. BBPPKS menyampaikan hasil pengolahan data dan laporan hasil evaluasi kepada
tim monev pusdiklatbangprof;
6. Penyusunan laporan pada akhir kegiatan.
C. PEMBIAYAAN
1. Jenis Kelamin
1 Laki-Laki 4 Peserta
2 Permepuan 6 Peserta
2. Usia
No Usia Jumlah
1 26 - 30 Tahun 5 Peserta
2 31 – 35 Tahun 3 Peserta
3 36 – 40 Tahun 2 Peserta
3. Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Jumlah
1 SD 2 Peserta
2 SMP 6 Peserta
3 SMA 2 Peserta
4. Cluster Usaha
Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa para peserta diklat pemberdayaan
masyarakat rata-rata memiliki penghasilan dibawah standar kesejahteraan
sosial. Setelah mengikuti pelatihan ada peningkatan pendapatan dari hasil usaha
budidaya itik pedaging. Kenaikan pendapatan dirasakan ke semua peserta
pelatihan.
Data diatas dapat dijelaskan bahwa untuk kepemilikan izin usaha belum ada
perubahan yang signifikan. Hanya ada 1 peserta yang baru memiliki izin usaha.
Hal ini dikarenkan, peserta masih memiliki jumlah itik yang masih belum banyak
yaitu berkisar 100-150 ekor sehingga menurut mereka belum begitu penting
untuk mengurus perizinan.
Dari data diatas untuk pengemasan dan branding terhadap hasil panen ternak
budidaya itik pedaging memang belum begitu banyak melakukanya. Hal ini
dikarenakan peserta menjual hasil panennya berupa itik hidup kepada supplier
secara langsung. Dari peserta yang sudah membuat branding mereka yang sudah
mengembangkan usaha itiknya menjadi produk kuliner olahan bebek sehingga
mereka melabeling produknya sesuai dengan olahannya yaitu ada bebek asap,
bebek goreng/bakar, dan olahan lainya.
Dari data diatas bahwa untuk kepemilikan layanan perbankan yang dimiliki oleh
peserta diklat adalah layanan untuk aktivitas keuangan dalam pencairan
bantuan sosial. Layanan perbankan untuk mendukung usaha hanya dilakukan
oleh sebagaian kecil para peserta karena mereka lebih nyaman pembayaran
secara langsung daripada melalui transfer bank.
Data diatas dapat dijelaskan bahwa permodalan usaha untuk budidya itik
pedaging yang dijalanani oleh peserta merupakan bantuan sosial modal
pelatihan pemberdayaan masyarakat budidaya itik pedaging. Modal yang
diberikan dijalankan untuk berternak membudidayakan itik pedaging karena
sebelum mengikuti pelatihan mereka belum memiliki modal dan tidak
mengetahui proses budidaya itiknya.
I. Minat Graduasi
Peserta yang lainya mereka meminta untuk siap graduasi apabila ternak itik
pedagingnya terus berkembang besar dengan penjualan yang bisa mencukupi
kebutuhan pendapatan. Mereka menghendaki untuk graduasi rata-rata di
rentang 2-3 tahun. Dengan demikian mereka tetap harus dilakukan
pendampingan agar usaha ternak budidaya itik pedagingnya terus berkembang.
J. Pelatihan Lanjutan
Hasil monitoring evaluasi pelatihan merupakan masukan yang sangat berarti bag
i pelaksanaan kebijakan program/kegiatan periode berikutnya. Beberapa hal yang telah
memberikan dampak yang signifikan bagi peningkatan kinerja diharapkan dapat terus d
itingkatkan. Sedangkan yang masih menunjukkan kelemahan dan kekurangan segera un
tuk diperbaiki sesuai dengan rekomendasi hasil evaluasi. Sangat disadari bahwa permas
alahan yang menghambat akan senantiasa muncul dalam setiap pelaksanaan kebijakan
program/kegiatan penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Untuk dapat melaksanakan ag
enda pembangunan ke depan yang lebih baik, perlu disiapkan kerangka kerja monitorin
g dan evaluasi yang lebih efektif, efisien dan akuntabel.