Laporan Prakerin RAMZI
Laporan Prakerin RAMZI
Disusun Oleh :
Nama : RAMZI RAMADHAN
Nis : 121232030005180317
Kelas : XI
Program keahlian : TPHP
DINAS PENDIDIKAN
Pembibing DU/DI
Nyangyang Supiandi
NIK. 193090002
Mengetahui
Samsul Palah,S.Pd
IDENTITAS DUNIA USAHA/INDUSTRI
Ronald Tedjamukti
IDENTITAS SISWA
Cianjur,Februari 2023
Pelaksanaa PRAKERIN
Ramzi Ramadhan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas Kehadirat Alloh SWT. Yang telah melimpahkan
nikmat,rahmat, serta hidayah-nya sehingga penulis dapat melaksanakan dan
menyelesaikan Praktek kerja lapangan di PT. AKURAT PRATAMA ( TOSERBA
YOGYA CIANJUR). Karena tanpa nikmat-nya mungkin penulis belum tentu
bisa menyelesaikan kegiatan PRAKERIN ini dari awal sampai akhir . Shalawat
serta salam tidak lupa semoga selalu terlimpah curahan pada junjungan besar
yakni Nabi muhamad Saw. Dengan ini, penulis juga berterimakasih kepada para
pemimbing sekolah juga kepada pemimbing DU/DI beserta seluruh pihak lain
yang telah turut serta membantu dan mendukung untuk mensukseskan
pelaksanaan praktek kerja lapangan ini. Karena tanpa dukungan dan bantuann
pihak-pihak terkait saya belum tentu bisa menyelesaikan kegiantan ini dengan
lancar dan baik.
Cianjur,Februari 2023
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar pengesahan
Identitas DU/DI
Kata pengantar i
Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri.
4. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017
tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
6. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi
Sekolah Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan
Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
7. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 03/M-IND/PER/1/2017
tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah
Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match
dengan Industri.
8. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kemendikbud Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.
9. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Nomor
07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
Nomor 34 tahun 2018, tentang Standar Nasional Pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan
11. Lampiran I Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 34 tahun 2018 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
12. Lampiran II Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 34 tahun 2018 Tentang Standar Isi
13. Lampiran III Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 34 tahun 2018 Tentang Standar Proses Pembelajaran
14. Lan IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
34 tahun 2018 Tentang Standar Penilaian
15. Panduan pelaksanaan PRAKERIN tahun 2018, Pendidikan
Menengah Kejuruan
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 50 Tahun 2020 tentang Praktik Kerja
Lapangan Bagi Peserta Didik
B. Tujuan PRAKERIN
Program PRAKERIN disusun bersama antara SMK dan DUDI yang
menjadi Institusi/Industri Pasangan (IP) dalam pelaksanaan
PRAKERIN untuk memenuhi kebutuhan peserta didik sebagai peserta
PRAKERIN, sekaligus merupakan wahana berkontribusi bagi DUDI
terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan di SMK. Tujuan
PRAKERIN menurut peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan
adalah sebagai berikut.
1. Menumbuh kembangkan karakter dan budaya kerja yang
professional pada Peserta Didik
2. Meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai kurikulum dan
kebutuhan dunia kerja
3. Menyiapkan kemandirian Peserta Didik
BAB II
A. Visi YOGYA
“Tetap Menjadi Pilihan Utama” Dalam kondisi terkini persaingan usaha ritel
yang semakin ketat, sangatlah logis suatu pelanggan menjatuhkan pilihan
kepada pihak yang dianggap memberikan penawaran terbaik kepada
pelanggan. Di tengah kondisi ini YOGYA berusaha memberikan pelayanan
yang terbaik, cepat dan tepat sesuai dengan keinginan konsumen, seperti
misalnya memastikan barang-barang tidak kosong, serta memberikan informasi
POP yang tepat untuk konsumen sehingga pelanggan dapat terus setia dan
YOGYA tetap menjadi pilihan utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
B. Misi YOGYA
“Setia Memenuhi Kebutuhan Masyarakat” YOGYA berusaha menawarkan
segala sesuatu yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan pelayanan memuaskan
dan kelengkapan produk dengan harga yang terjangkau oleh semua kalangan.
YOGYA selalu berusaha mewujudkan kepuasan bagi konsumen dengan
menyediakan produk yang berkualitas, layanan yang unggul, akrab bersahabat,
serta suasana belanja yang menyenangkan.
C. Corporate Value
“Konsumen PUAS”
1. Ordering
Ordering merupakaan tahap pemesanan barang yang dilakukan oleh buyer
kepada supplier, dengan tanda bukti berupa purchase order.
2. Receiving
Receiving merupakan pintu utama masuknya barang yang dikirim oleh
supplier, proses penerimaan barang yang terjadi gudang meliputi aktivitas
menginputkan data penerimaan barang lalu mencocokkan jumlah atau
kondisi barang, setelahnya dilakukan pengecekan barang yang dilakukan
oleh checker.
3. Warehousing
Warehousing merupakan tempat penyimpanan sementara barang-barang
yang telah diterima dari supplier, nama lain dari warehousing ialah
gudang.
4. Displaying
Displaying merupakan proses penataan barang dagangan ditempat tertentu
dengan tujuan menarik minat konsumen, memudahkan konsumen untuk
melihat serta memilih dan akhirnya membeli produk atau barang yang
ditawarkan.
5. Selling
Selling merupakan tahap terakhir yaitu berupa penjualan yang terjadi di
kasir.
Divisi Fresh
Divisi/departemen Fresh merupakan salah satu divisi yang berada di lantai 1 Toserba
Yogya Cianjur yang menyediakan produk-produk segar (fresh) yang masa
kadaluarsanya relatif singkat atau tidak tahan lama. Terdapat 10 kategori produk
yang disajikan yaitu:
1. Meats (daging)
2. Poultry (produk olahan sosis)
3. Fishery (aneka jenis ikan)
4. Vegetable (sayuran)
5. Fruits (buah-buahan)
6. Daily and dairy (daily merupakan prodk-produk olahan yang biasa dijumpai
sehari-hari dan memiliki masa kadaluarsa yang singkat sedangkan dairy
merupakan produk-produk olahan susu)
7. Eggs (aneka jenis telur)
8. Dessert and beverage (produk-produk hidangan penutup dan aneka jenis
Minuman)
9. Frozen foods (makanan beku)
10.Daily catessen (produk-produk olahan daging
Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan yang diadakan selama 3 bulan di PT.
AKUR PRATAMA (Toserba Yogya Cianjur), saya ditempatkan di divisi Fresh
bagian vegetable (sayuran). Area ini merupakan tempat yang menyajikan
macammacam sayuran segar yang terdiri dari :
a. sayuran basah (selada air, kangkung darat, daun kenikir, dll)
b. sayuran kiloan (kol putih gepeng, terong ungu, lobak, dll)
c. sayuran pack (buncis, jagung semi, daun melinjo, dll)
d. sayuran organik (bayam hijau, kuchai, caisim, dll)
e. jamur-jamuran (jamur snow white, jamur kancing, jamur portabelo, dll
f. sayuran DC ( Distributer Centre) seperti bawang merah, wortel,
macammacam cabe, dll.
Penyimpanan sayuran terbagi menjdi 3 yaitu:
1. Kurung
2. Showcase
3. Suhu Ruang
Batas Temperatur
Showcase
-Minuman - 0 SD 4
-Buah - 4 SD 8
-Sayur - 4 SD 8
-Ayam - 0 SD 2
-Daging - 2 SD 2
1. Displaying
Display merupakan kegiatan menata produk atau barang di tempat tertentu
dengan tujuan menarik minat konsumen. Sistem yang digunakan dalam
mendisplay barang atau produk ialah sistem FIFO (barang yang pertama
masuk merupakan barang yang pertama keluar). Fungsinya supaya masing-
masing produk tidak tertimbun terlalu lama dan menghindari masa
kadaluarsa. Alat-alat yang digunakan untuk display barang di area divisi
Fresh diantaranya:
1. Showcase, merupakan tempat pendisplayan yang mempunyai pengaturan
suhu dingin, yang biasa digunakan untuk memajang sayur, buah, dan
produk daily & dairy agar produk-produk yang dipajang awet dan tidak
mudah busuk.
2. Rak pajangan kayu, merupakan tempat pendisplayan yang terbuat dari
material kayu untuk memajang jenis-jenis bawang-bawangan,
umbiumbian serta berbagai jenis akar rimpang seperti jahe, kunyit,
lengkuas, dan juga jenis jeruk jerukan seperti jeruk limau, jeruk nipis, dll
3. Stainless steel diplay table, merupakan sebuah tempat pendisplayan yang
terbuat dari bahan stainless steel yang dimana permukaan bagian atasnya
sedikit miring, biasanya digunakan untuk mendisplay jenis-jenis sayuran
basah dan sayuran organic seperti selada hijau atau Kaelan.
2. Mensortir
Mensortir merupakan kegiatan memisahkan atau memilah produk yang
masih bagus kualitasnya dengan yang tidak layak jual seperti sudah busuk,
cacat, kadaluarsa, dll. Tujuannya adalah untuk meminimalisir sayursayuran
yang busuk atau tidak layak jual agar tidak sampai ke tangan konsumen.
3. Menimbang
Untuk produk-produk fresh kiloan perlu ditimbang terlebih dahulu, dengan
tujuan untuk memberi label yang berisi informasi mengenai berat produk,
harga perkilo, juga total harganya. Dalam proses menimbang barang
diperlukan sebuah kode/value yang dimana masing-masing produk yang
dikilo memiliki kode/valuenya tersendiri. Seperti buah yang berawalan kode
99, sayuran 98 dan temung-temungan 97.
4. Merawat sayuran
Sayur-sayuran seperti selada keriting, kangkung darat, selada air, dll
termasuk ke dalam jenis sayuran basah, yang dimana perlu disiram oleh air
setiap 1-2 jam sekali untuk menjaga agar sayuran tidak mudah layu atau
busuk dan supaya sayuran selalu tampak segar. Jika ada sayuran yang
memiliki beberapa sisi yang nampak kurang bagus seperti daunnya yang
sedikit menghitam dapat dicabut bagian yang hitamnya saja kemudian
dibuang, namun jika yang bagian hitamnya banyak, maka sayuran tersebut
selanjutnya dismusnah saja..
5. Memasang POP
Point of Purchase atau yang disingkat POP, merupakan strategi marketing
berupa slogan atau informasi harga termasuk harga inti dan promo yang
sedang berlangsung, yang bertujuan untuk menarik minat konsumen untuk
berbelanja lebih banyak. Terdapat 2 ukuran kertas POP yang biasa
digunakan di area supermarket khususnya area fresh yaitu ukuran A4 yang
biasa digunakan untuk promo DAISABU dan A6 untuk promo-promo
seperti Harga Heran, Harga Cermat, dll
6. Mewrapping
Mewrapping merupakan kegiatan melapisi produk dengan plastik wrap,
yang tujuannya adalah supaya produk terjaga dari udara bebas maupun
kuman, dan juga merupakan upaya agar produk tetap bersih dan lebih
terlihat simple dan fleksibel.
7. Pemusnahan sayuran
Sayur-sayuran yang sudah tidak layak untuk dijual seperti busuk, cacat, dll,
selanjutnya akan langsung dimusnah dan dibuang ke dalam tong sampah,
setelah itu dicatat ke dalam buku khusus pemusnahan. Sebelum dibuang ke
dalam tong sampah sayur-sayuran tersebut perlu ditimbang terlebih dahulu
atau dihitung terlebih dahulu untuk mengetahui jumlah sayuran yang
dimusnah.
8. Membuat label harga
9. Melayani konsumen
Perusahaan retail seperti toserba yogya sangat erat kaitannya dengan yang
namanya interaksi secara langsung dengan konsumen, selama 3 bulan
melaksanakan PAKERIN kita dituntut untuk dapat memberikan pelayanan
yang baik dan ramah terhadap konsumen, dengan cara memberikan
informasi yang komunikatif saat ada konsumen yang bertanya, dan
memberikan pelayanan pasti puas kepada konsumen seperti yang tertulis
dalam business value Toserba Yogya.
10. Facing out
Facing out merupakan kegiatan menarik sebagian besar barang yang yang
sudah sedikit ke depan, yang bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam
mengambil barang dan agar pajangan selalu terlihat penuh.
11. Menerima barang di Gudang
Receiving merupakan proses kedua dari 5 proses bisnis yang terjadi di
Toserba Yogya Cianjur. Proses receiving merupakan proses penerimaan
barang yang terjadi di gudang, yang setelah itu barang-barang tersebut akan
ditimbang terlebih dahulu oleh mesin timbangan khusus, lalu dilakukan
proses penyortiran sebelum barang di-display. Untuk membuat label harga
minta delivery notes pada petugas gudang.
12. Melakukan apel pagi dan melaksanakan upacara kesadaran Nasional
Hanya dilakukan setiap tanggal 1, 11, 21 saja, yakni saat penyematan pin
sebagai bentuk pencapaian masing-masing divisi, dikarenakan untuk divisi
Fresh sendiri memerlukan waktu yang lebih lama untuk prepare sehingga
jarang mengikuti kegiatan apel pagi. Sementara upacara kesadaran nasional
dilaksanakan setiap tanggal 17 setiap bulan, dan diikuti oleh seluruh pekerja.
13. Membuat salad
Membuat salad buah merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir
jumlah angka pemusnahan buah, dengan memilih buah-buahan yang masih
layak dikonsumsi yang selanjutnya diolah menjadi salad. Kegiatan ini
dilakukan oleh para siswa PRAKERIN yang mendapatkan jadwal shift pagi.
14. Melakukan SO (Stock Opname)
Stock Opname merupakan kegiatan rutin yang biasa dilakukan setiap 1
bulan sekali, yang dimana bertujuan untuk menyesuaikan antara catatan
yang ada di sistem dengan persediaan fisik barang yang ada.
PENUTUP
19
Page
LAMPIRAN
20
Page