Anda di halaman 1dari 24

Metode Eksplorasi Tidak Langsung

11
Penginderaan Jarak Jauh (Inderaja)
 Pemotretan dengan kamera/ fotografi dengan
menggunakan pesawat udara yang dikenal dengan foto
udara (Aerial Photograph).
 Scanning menggunakan gelombang mikro (radar) dari luar
angkasa
 Pemotretan permukaan bumi menggunakan satelit
(Landsat image) yang dikenal dengan ‘citra satelit

12
Penginderaan Jarak Jauh (Inderaja)
 Dapat mencakup area yang cukup luas.
 Dapat dilakukan pengamatan fenomena geologi yang
dinamik dengan cara melakukan pengamatan dengan
interval waktu tertentu.
 Dapat melakukan interpretasi bawah permukaan pada
daerah dengan vegetasi yang lebat.
 Dapat membantu pengamatan struktur geologi.
 Dapat menghemat biaya.
 Ingat : Ketelitian terbatas !!!

13
Penginderaan Jarak Jauh (Inderaja)
 Informasi yang diperoleh :
 Relief muka bumi (topografi)
 Rona muka bumi → interpretasi batuan dan alterasi.
 Tekstur muka bumi → jenis/perbedaan kekerasan batuan.
 Pola Aliran Sungai → morfologi, struktur dan litologi.
 Tingkat erosi di muka bumi.
 Tata guna lahan.
 Kelurusan obyek → interpretasi struktur geologi

14
15
16
17
Eksplorasi Geokimia

18
Eksplorasi Geokimia
 Prospeksi geokimia dilakukan berdasarkan pola dispersi
yang berasal dari tubuh bijih dan tersebar di sekitar
endapan atau pola dispersi dari unsur-unsur kimia yang
tersebar selama pelapukan dan erosi dari endapan.
 Sebaran primer merupakan suatu kenampakan alterasi atau
ubahan dan kondisi zonasi yang memiliki dimensi yang sama dari
sentimeter sampai meter di sekitar badan bijih, dan ratusan meter
sampai kilometer di sekitar badan bijih yang besar dan area
tambang.
 Sebaran sekunder mengandung sisa-sisa mineralisasi bijih yang
dapat ditemukan dalam conto-conto batuan, tanah, vegetasi,
sedimen, dan air yang diambil pada jarak beberapa meter sampai
puluhan kilometer dari sumbernya.

19
Eksplorasi Geokimia
Zonasi Geokimia Secara Vertikal

Biogeokimia
Vegetasi Geokimia uap air

Horizon A Geokimia tanah


tanah B
C
Penutup Hidrogeokimia
batuan
Geokimia batuan

Batuan induk

20
Eksplorasi Geokimia
 Eksplorasi geokimia khusus berkaitan dengan pengukuran kelimpahan,
distribusi, dan migrasi unsur-unsur bijih atau unsur-unsur yang berhubungan
erat dengan bijih, dengan tujuan mendeteksi endapan bijih.
 Dalam pengertian yang lebih sempit, eksplorasi geokimia adalah pengukuran
secara sistematis satu atau lebih unsur jejak dalam batuan, tanah, sedimen
sungai aktif, vegetasi, air atau gas untuk mendapatkan anomali geokimia
yaitu konsentrasi abnormal dari unsur tertentu yang kontras terhadap
lingkungannya (background geokimia).
 Metode yang menggunakan pola sebaran mekanis diterapkan pada mineral
yang relatif stabil pada kondisi permukaan bumi (seperti: emas, platina,
kasiterit, kromit, unsur tanah jarang).
 Metode ini cocok digunakan di daerah yang kondisi iklimnya memiliki pelapukan
kimiawi yang terbatas (Gambar 2).
 Metode yang didasarkan pada pengenalan pola sebaran kimiawi.
 Pola ini dapat diperoleh baik pada endapan bijih yang tererosi ataupun yang tidak
tererosi, baik yang lapuk ataupun yang tidak lapuk.

21
Eksplorasi Geokimia

22
Eksplorasi Geokimia

23
Eksplorasi Geofisika

24
Eksplorasi Geofisika
 Metode aktif → meliputi metode:
 geolistrik, elektromagnetik, dan seismik.
 dilakukan dengan cara memberikan gangguan berupa arus listrik atau getaran ke
bawah permukaan bumi (atau di dalam lubang bor)
 Metode pasif → meliputi metode:
 magnetik, gaya berat, dan radioaktif.
 dilakukan dengan cara mendeteksi sifat-sifat tersebut yang terdapat di alam (sifat
alamiah) dari permukaan (atau di dalam lubang bor)

25
Anomali Geofisika
 Menggambarkan kontras dari sifat fisik antara background dan (anomali)
endapan
 Memberi petunjuk ukuran dan bentuk benda geologi (endapan) yang
menyebabkan anomali
 Memberi petunjuk kedalaman atau jarak antara lokasi pengukuran terhadap
benda anomali (endapan).

26
Geolistrik
 Salah satu metode geofisika untuk menyelidiki kondisi bawah permukaan
dengan mempelajari sifat aliran listrik pada batuan di bawah permukaan
bumi.
 Dilakukan dengan pendeteksian besarnya medan potensial, medan
elektromagnetik, dan arus listrik yang mengalir di dalam bumi baik secara
alamiah (metode pasif) maupun akibat injeksi arus ke dalam bumi (metode
aktif) dari permukaan.

27
Geolistrik

All rocks conduct electricity to varying


degrees. The resistance to electrical current
flow is called “resistivity”. Resistance is
measured using electrodes that are implanted
in the earth. Resistivity surveys are commonly
used for groundwater studies.

28
Metode Seismik
• Tujuan utama survei seismik refleksi → melakukan pengukuran seismik untuk
memperoleh rekaman seismik yang berkualitas baik.
• Kualitas rekaman seismik → rasio kandungan sinyal refleksi terhadap sinyal
gangguan (S/N); keakuratan pengukuran waktu tempuh gelombang; sejauh
mana data seismik memberikan informasi mengenai geologi bawah permukaan
(sasaran utama).
• Eksplorasi seismik → eksplorasi prospek dangkal (batubara dan bahan tambang
lainnya); eksplorasi prospek dalam (hidrokarbon).
• Kualitas data seismik → kesesuaian parameter lapangan yang digunakan
dengan kondisi lapangan yang ada: kondisi geologi dan kondisi permukaan
daerah survei.
• Parameter lapangan → target eksplorasi yang ingin dicapai.
• Keberhasilan survei seismik → sangat ditentukan oleh desain parameter
lapangan yang digunakan.

29
Metode Seismik

Umum digunakan untuk mencari dan menemukan minyak bumi

30
Metode Geomagnetik
 Metode geomagnetik lebih kompleks daripada metode gaya berat.
 Variasi medan magnetik lebih tidak teratur namun lebih terlokalisasi.
 Pengukuran geomagnetik paling murah dan tidak perlu koreksi.
 Studi tentang magnetisme bumi merupakan cabang ilmu geofisika yang tertua
di dunia.
 Gilbert (1540-1603) : medan magnetik bumi ekuivalen dengan suatu magnet
permanen yang berada pada arah utara-selatan di dekat sumbu rotasi bumi.

31
Metode Geomagnetik

• Secara alamiah, beberapa batuan


memiliki sifat magnet.

32
Metode Gravity

• Setiap tipe batuan akan memiliki perbedaan densiti.


• Batuan yang memiliki densiti yang lebih besar akan
memberikan respon graviti yang lebih besar.

33
Analisis Data

Contoh anomali gaya berat hasil observasi, model geologi,


dan anomali hasil perhitungan yang cocok dengan model
(Griffiths & King op cit. Gocht et al., 1988)
34

Anda mungkin juga menyukai