Anda di halaman 1dari 30

TP-1204

KRISTALOGRAFI & MINERALOGI

Rian Andriansyah
MATERI PEMBELAJARAN

□ Hubungan Kristal –Mineral dengan Petrologi


□ Kristal dan Kristalisasi
□ Kisi Kristal, Sumbu Kristal dan Indeks Miller, Hukum Steno
□ Unsur Simetri, Zona dan Sumbu Zona, Pusat Simetri, Bidang Simetri, dan
Sumbu Simetri

2
Hubungan Kristal – Mineral dengan Petrologi

MINERAL KRISTAL atau HABLUR


o suatu zat padat (solid) homogen o suatu benda padat homogen,
o yang terbentuk secara alamiah o berbentuk polihedral teratur,
o bersifat anorganik o dibatasi oleh bidang permukaan
o dengan komposisi kimia tertentu yang licin dan rata,
o memiliki susunan atom yang o yang merupakan ekspresi bangun
teratur atau struktur dalamnya

3
Hubungan Kristal – Mineral dengan Petrologi

Pada dasarnya batuan dan mineral itu


saling berhubungan erat dan tidak akan
pernah terpisahkan,

kembali mengacu pada Hirarki Geologi,

mineral merupakan syarat utama


terbentuknya suatu tubuh batuan, dan
mineral itu sendiri terbentuk dari
kristal-kristal yang berasal dari
unsur atom dan senyawa

4
Petrologi:
• Petra (Greek)- rock; logy, logos – science, knowledge;
• Cabang geologi yang mengkaji batuan.
• Cabang dari geologi yang bertalian dengan mula-jadi (origin), keterjadian
(occurrence), bangun (structure), dan sejarah batuan terutama batuan beku
dan malihan (Bates dan Jackson, 1980).
• Ilmu tentang batuan: keberadaan, susunan, genesa, klasifikasinya,
hubungannya dengan proses geologi dan sejarah perkembangan bumi.

Petrografi:
• Cabang dari geologi yang bertalian dengan pemerian dan klasifikasi batuan
(secara bersistem) terutama batuan beku dan malihan dan terutama
dengan cara pengamatan secara mikroskopik terhadap sayatan tipis (thin
section) (Bates dan Jackson, 1980).
• Bagian dari ilmu batuan yang bertalian dengan penulisan tentang bangun,
karakteristika mineralogi dan kimia.
• Kajian mikroskopik terhadap mineral (dalam bentuk sayatan tipis-thin
section) dengan menggunakan mikroskup sinar bias (refraction-light
microscope).

Petrogenesis:
• Cabang dari petrologi yang bertalian dengan mula-jadi (origin) dan
pembentukan (formation) batuan (Bates dan Jackson, 1980).
• Bagian dari ilmu batuan yang menekankan pada genesanya.
5
Mineralogi
• Kajian terhadap mineral meliputi: pembentukan, keterjadian, sifat-sifat,
susunan, dan klasifikasinya.
(Bates dan Jackson, 1980).

Mineragrafi
• Mineragrafi (ore microscopy – mikroskopi bijih): kajian terhadap mineral
kedapcahaya (opaque minerals) pada sayatan poles (polished section)
dengan menggunakan mikroskup sinar pantul (reflected-light microscope)
(Bates dan Jackson, 1980).

Kristalografi
• Kajian terhadap kristal (mineral) yang meliputi pertumbuhannya (growth),
bangun (structure), sifat-sifat fisik (physical properties), dan klasifikasi
berdasarkan bentuknya (Bates dan Jackson, 1980).
• Mikroskup sinar bias dan sinar tembus.
• XRD (X-Ray Diffraction).

Kristal Optik
• Optical crystallography: cabang dari kristalografi yang bertalian dengan
sifat-sifat optik dari kristal (Bates dan Jackson, 1980).
• Kajian kristal mineral di bawah mikroskup.
6
Mineral dan Kristal
❑ Mineral ❑ Sistem kristal
❑ Kristal: bentuk dan habit ❑ Kristal kembar
❑ Unsur-unsur kristal ❑ Isomorfisme dan Polimorfisme
❑ Simetri kristal ❑ Rekonstruksi kristal

7
Mineral
Kuarsa
Mineral:
• senyawa anorganik padat,
• susunan kimia tertentu,
• karakteristika bangun kristalin.

Susunan kimia:
• unsur major maupun minor,
• unsur tunggal (emas, perak, intan, grafit),
• susunan atau senyawa unsur membentuk kristal tertentu. Ortoklas

Mineral:
• rumus kimia,
• bangun (sistem) kristal.
• Contoh:
• kuarsa-SiO2-trigonal,
• ortoklas-KAl(Si3O8)-monoklin.

Pengenalan mineral dapat dilakukan dengan cara mempelajari ciri-ciri kimia atau fisiknya.
8
Susunan Kimia

❑ Atom: proton, neutron, elektron.


✓ Jumlah proton = nomer atom.
✓ Jumlah proton + jumlah neutron = berat atom.
✓ Radius atom/ion

❑ Ikatan atom:
✓ ikatan ion – tarik menarik antar ion + dan -
(Na+1 dan Cl-1);
✓ ikatan kovalen – elektron ber-sama2 mengikat
dua atu lebih atom sehingga masing2 atom
memiliki konfigurasi elektronik yang stabil.
✓ Ikatan ion membentuk kristal.

9
Susunan Atom dan Senyawa

Air = H2O NaCl

10
Bentuk (form) Kristal

➢ Bentuk kristal tergantung pada kondisi pertumbuhannya, mis:


➢ pertumbuhan berlangsung keluar dalam leburan (melt) tanpa rintangan;
➢ dibatasi oleh adanya padatan yang lain.

➢ Terkristalkan (Crystallized) – mineral membentuk kristal yang sempurna


➢ Kristalin (Crystalline) – mineral membentuk agregat yang tidak jelas, kristal yang tidak sempuna
yang terintangi satu sama lain dalam pertumbuhannya. Mineral-mineral ini sering memiliki bentuk
granular, nampak berkilauan karena sinar pantul dari muka kristal yang kecil.
➢ Kriptokristalin (Cryptocrystalline) atau Mikrokristalin (Microcrystalline) – kristal berukuran sangat
kecil tak terlihat dengan mata telanjang, tapi dapat teramati di bawah mikroskup.
➢ Gelas (Glass) – pengaturan atom secara acak; tidak ada bangun kristal. Zat yang mendingin
dengan cepat sehingga kristal tidak sempat terbentuk. Hasilnya diduga keras (stiff), getas (brittle),
hasil pendinginan cairan.

12
Habit Kristal

❑ Habit – bentuk mineral (kristal) dipengaruhi oleh keadaan di mana ia tumbuh.


Setiap mineral mempunyai bentuk yang berbeda-beda.
❑ Terminologi yang digunakan untuk menggambarkan bentuk mineral dibagi
menjadi:
1) bentuk kristal dan
2) bentuk agregat kristal.

13
Bentuk Umum Kristal (Habit)

Bentuk umum mineral:


➢ isometris, memanjang dan melebar (dua arah), memanjang satu arah.

Bentuk umum kristal (crystal habits):


➢ prismatik, tabuler, serupa jarum (acicular), menyilet (bladed), membenang
(fibrous), foliaceous, lamellar, reticulate, scaly.

Bentuk agregat kristal (crystal aggregate habits):


➢ amygdales, massive columnar, nodular, granular atau saccharoidal,
mammilated, reniform.

14
Beyl, tabularr
➢ Crystal Habits

❑ Prismatic – kristal memanjang pada satu arah sumbu.


❑ Tabular – lebar, kristal rata.
❑ Acicular – kristal serupa jarum.
❑ Bladed – berbentuk pisau silet.
❑ Fibrous – serat benang halus seperti pada asbes dan satin spar
gypsum. Kuarsa, prismatic
❑ Foliaceous – terdiri dari ‘daun’ tipis yang terpisah (lamellae)
seperti pada mika.
❑ Lamellar – dapat dipisah menjadi lempeng tersendiri atau
lamellae.
❑ Reticulate – pola cross-mesh.
❑ Scaly – lempeng kecil.
❑ Kristal dapat dinyatakan sesuai dengan bentuknya, mis. kubik,
heksagonal memanjang (prismatic), rombohedral, dsb.

15
Karbonat,
➢ Crystal Habits bladed

❑ Prismatic – kristal memanjang pada satu arah sumbu.


❑ Tabular – lebar, kristal rata.
❑ Acicular – kristal serupa jarum.
❑ Bladed – berbentuk pisau silet.
❑ Fibrous – serat benang halus seperti pada asbes dan satin spar
gypsum.
❑ Foliaceous – terdiri dari ‘daun’ tipis yang terpisah (lamellae)
seperti pada mika. Canavesite,
acicular
❑ Lamellar – dapat dipisah menjadi lempeng tersendiri atau
lamellae.
❑ Reticulate – pola cross-mesh.
❑ Scaly – lempeng kecil.
❑ Kristal dapat dinyatakan sesuai dengan bentuknya, mis. kubik,
heksagonal memanjang (prismatic), rombohedral, dsb.

16
Khrisotil, fibrous
➢ Crystal Habits

❑ Prismatic – kristal memanjang pada satu arah sumbu.


❑ Tabular – lebar, kristal rata.
❑ Acicular – kristal serupa jarum.
❑ Bladed – berbentuk pisau silet.
❑ Fibrous – serat benang halus seperti pada asbes dan satin spar gypsum.
❑ Foliaceous – terdiri dari ‘daun’ tipis yang terpisah (lamellae) seperti pada mika.
❑ Lamellar – dapat dipisah menjadi lempeng tersendiri atau lamellae. Mika,
❑ Reticulate – pola cross-mesh. foliaceous

❑ Scaly – lempeng kecil.


❑ Kristal dapat dinyatakan sesuai dengan bentuknya, mis. kubik, heksagonal
memanjang (prismatic), rombohedral, dsb.

17
➢ Crystal Habits

❑ Prismatic – kristal memanjang pada satu arah sumbu.


❑ Tabular – lebar, kristal rata. Hematit,
❑ Acicular – kristal serupa jarum. scaly
❑ Bladed – berbentuk pisau silet.
❑ Fibrous – serat benang halus seperti pada asbes dan satin spar
gypsum.
❑ Foliaceous – terdiri dari ‘daun’ tipis yang terpisah (lamellae)
seperti pada mika.
❑ Lamellar – dapat dipisah menjadi lempeng tersendiri atau
lamellae.
❑ Reticulate – pola cross-mesh.
❑ Scaly – lempeng kecil.
❑ Kristal dapat dinyatakan sesuai dengan bentuknya, mis. kubik,
heksagonal memanjang (prismatic), rombohedral, dsb.

18
Crystal Aggregate Habits

✓ Amygdales – agregat membulat yang mengisi


vesicles dalam batuan 'amygdaloidal'.
✓ Massive columnar – agregat semacam stalaktit dan
stalakmit. Kalsit, massive columnar
✓ Nodular – semacam nodul flint dalam kapur.
✓ Granular atau Saccharoidal – butiran, yang ukurannya Bauksit,
dari kasar sampai halus. Saccharoidal berarti amygdales
‘tampak-gula'.
✓ Mammilated – sejenis reniform (bawah), tatapi
permukaan luarnya lebih membola (spherical ). Mis.
malakhit.
✓ Reniform – ‘bentuk -ginjal' permukaan luarnya
membulat. Mis. hematit.

19
Crystal Aggregate Habits

✓ Amygdales – agregat membulat yang mengisi vesicles Granular


dalam batuan 'amygdaloidal'.
✓ Massive columnar – agregat semacam stalaktit dan
stalakmit.
✓ Nodular – semacam nodul flint dalam kapur.
✓ Granular atau Saccharoidal – butiran, yang ukurannya
dari kasar sampai halus. Saccharoidal berarti
‘tampak-gula'.
✓ Mammilated – sejenis reniform (bawah), tatapi
permukaan luarnya lebih membola (spherical ). Mis.
malakhit.
✓ Reniform – ‘bentuk -ginjal' permukaan luarnya
membulat. Mis. hematit.

20
Crystal Aggregate Habits

✓ Amygdales – agregat membulat yang mengisi vesicles


dalam batuan 'amygdaloidal'.
✓ Massive columnar – agregat semacam stalaktit dan
stalakmit.
✓ Nodular – semacam nodul flint dalam kapur. Hematit,
reniform
✓ Granular atau Saccharoidal – butiran, yang ukurannya
dari kasar sampai halus. Saccharoidal berarti
Malakhit,
‘tampak-gula'. mammilated
✓ Mammilated – sejenis reniform (bawah), tatapi
permukaan luarnya lebih membola (spherical ). Mis.
malakhit.
✓ Reniform – ‘bentuk -ginjal' permukaan luarnya
membulat. Mis. hematit.

21
Kristalografi

❑ Kristal:
❑ tubuh padat dari unsur kimia, senyawa, atau campuran isomorfik, yang
mempunyai susunan atom yang secara teratur berulang dan
menggambarkan adanya bidang.
❑ Bentuk geometrik mineral dibatasi oleh muka bidang.
❑ Setiap mineral memiliki bentuk geometrik yang berbeda satu sama lain.
❑ Sejumlah mineral memiliki karakteristika kristal yang mungkin sama, dengan
susunan kimia yang berbeda.
❑ kajian terhadap kristal yang meliputi pertumbuhannya, bangun (struktur),
sifat-sifat fisik, dan klasifikasi berdasarkan bentuknya.

22
Unsur-unsur Kristal

❑ Bidang atau muka kristal


❑ Rusuk kristal
❑ Sumbu kristal
❑ Titik simetri
❑ Garis simetri
❑ Bidang simetri

23
Unsur-unsur Kristal
kuarsa
❑ Bidang atau muka kristal
❑ Rusuk kristal
❑ Sumbu kristal
❑ Titik simetri
❑ Garis simetri
❑ Bidang simetri

garnet

24
Unsur-unsur Kristal
❑ Bidang atau muka kristal
❑ Rusuk kristal

❑ Sumbu kristal
❑ Titik simetri
❑ Garis simetri
❑ Bidang simetri

25
Unsur-unsur Kristal Pusat
simetri
❑ Bidang atau muka kristal
❑ Rusuk kristal
❑ Sumbu kristal
❑ Titik simetri
Sumbu simetri
❑ Garis simetri
❑ Bidang simetri

Bidang
simetri
26
Simetri

➢ Simetri kristal (Crystal Symmetry)


❑ Pola keseimbangan dari struktur atom yang tercermin pada bentuk luar
kristal.
❑ Setiap spesies memiliki pengaturan simetri.
❑ Pengaturan ini memiliki bidang dan sumbu simetri tertentu.

➢ Bidang simetri (Plane of symmetry)


❑ Bidang imajiner yang membagi suatu tubuh menjadi dua bagian yang
masing2 merupakan gambaran refleksi satu sama lain. Kristal dapat
memiliki lebih dari sebuah bidang simetri. Mis. kubus mempunyai
sembilan bidang simetri.

27
Simetri

✓ Sumbu simetri (Axis of symmetry)


❑ Sumbu imajiner terletak pada kristal yang sempurna sehingga dengan
rotasi pada sumbu ini akan terlihat gambaran bangun kristal yang
identik lebih dari sekali; 2, 3, 4 atau 6 kali.

✓ Pusat simetri (Centre of symmetry – centro-symmetry)


❑ Kadang2 ada, keberadaannya nyata ketika setiap muka kristal yang
sempurna terletak berlawanan dengan muka yang sama di sisi lain dari
sisi kristal itu.

28
Simetri
Simetri translasi

✓ Simetri translasi (translation symmetry):


❑ Simetri translasi adalah simetri yang karena
penggeseran tanpa rotasi tidak mengubah
bentuk. Untuk suatu benda, penggeserannya
akan tetap menggambarkan bentuk yang
simetris.
❑ Simetri yang diperoleh dengan ‘memindah’
atau ‘menggerakkan’ posisinya tanpa rotasi
pada satu arah.

✓ Simetri rotasi (rotation symmetry):


❑ Simetri rotasi adalah simetri yang karena
rotasi benda pada sumbunya akan kembali
menggambarkan bentuk yang sama
(isometris).
❑ Simetri yang diperoleh dengan cara memutar Simetri
pada sumbunya. rotasi
29
Sumbu Simetri

✓ Suatu Kristalografi
❑ Suatu garis lurus yang dibuat
melaui pusat kristal

✓ Sumbu tunggal (Uniaxial)


❑ Sumbu optik kristal sejajar
dengan sumbu utama kristal.
Satu arah refraksi tunggal.

✓ Sumbu ganda (Biaxial)


❑ Terdapat dua arah refraksi
tunggal (sumbu optik).

30
NEXT

◉ SISTEM KRISTAL
❑ Triclinik ❑ Trigonal
❑ Monoclinik ❑ Heksagonal
❑ Ortorombik ❑ Cubik
❑ Tetragonal

31

Anda mungkin juga menyukai