264 1264 1 PB
264 1264 1 PB
ABSTRAK
Penelitian ini di latarbelakangi oleh adanya masalah yang bervariasi
di muka bumi ini, Bimbingan konseling hadir sebagai lembaga
pemberian bantuan dan terapi terhadap insan insan bermasalah,
memberikan bimbingan dan konseling serta membantu
memecahkan masalah yang dihadapi nya. Tujuan penelitian adalah
untuk mengembangkan pengetahuan tentang berbagai pendekatan
bimbingan konseling yang dapat digunakan dalam proses
konseling. Penilitian menggunakan metode study kepustakaan atau
litelature review. Hasil pembahasan menunjukan bahwa
Pendekatan dalam Bimbingan konseling merupakan dasar bagi
suatu praktek konseling, terdapat 11 pendekatan bimbingan
konseling yang diuraikan secara jelas yang dapat membantu
konselor dalam proses pemberian bantuan terhadap konseling.
Salah satu pendekatan dimaksud adalah pendekatan behavioral
yang banyak digunakan pada bimbingan konseling di sekolah.
Banyak tehnik konseling yang terdapat pada pendekatan
behavioral, 3 diantara yang sering digunakan adalah tehnik self
manajemen, tehnik pekerjaan rumah dan tehnik funishment.
1. PENDAHULUAN
Sebagai makhluk sosial tentu setiap pasti pernah memiliki kesulitan dan
individu manusia membutuhkan masalah hidup dalam setiap langkah
keberadaan orang lain atas keadaan yang perjalananya, baik masalah yang mudah
sedang merundungnya. Setiap manusia diatasi maupun yang sulit diatasi. Rata -
dalam istilah asing yaitu “Counseling bimbingan konseling kaya akan jenis
Approach” atau dikenal dengan teori pendekatan. Setiap jenis pendekatan
konseling adalah merupakan dasar bagi dilahirkan dan dikembangkan oleh seorang
suatu praktek konseling. Pendekatan itu tokoh dengan sepenggal pemikiran yang
dirasakan penting karena jika dapat dilahirkan nya.
dipahami berbagai pendekatan atau teori- Pendekatan psikoanalisis
teori konseling, akan memudahkan dan dikembangkan oleh tokoh bernama
menentukan arah proses konseling. Akan Sigmund Freud (1856-1939), dimana
tetapi, untuk kondisi Indonesia memilh pendekatan psikoanalisis ini memiliki teori
pendekatan salah satu atau fanatik tidaklah struktur kepribadian yang terdiri dari 3
bijaksana. Hal ini disebabkan suatu system yaitu “Id, Ego, dan Superego”. Id,
pendekatan konseling biasanya dilatar merupakan system utama kepribadian dan
belakangi oleh paham filsafat tertentu sumber utama dan merupakan penggerak
mungkin saja tidak sesuai sepenuhnya ego dan superego yang erat kaitan nya
dengan faham filsafat di Indonesia. dengan aktivitas jasmani. Ego, berfungsi
Disamping itu mungkin layanan konseling sebagai eksekutif yang mengatur,
yang dilaksanakan berdasar aliran tertentu mengontrol id dan superego dan
kurang sesuai dengan kebutuhan meregulasi kepribadian untuk
masyarakat serta kondisi sosial, budaya, mengesksekusi kebutuhan pada dunia
dan agama. Dunia konseling memilih nyata. Superego, merupakan wewenang
berbagai macam pendekatan yang dapat moral dari kepribadian dan perwujudan
dijadikan acuan dasar pada semua praktek internal dari nilai nilai dan prinsip moral dan
konseling. Masing-masing teori tertentu cita cita tradisional masyarakat. System Id,
dapat dikemukakan oleh ahli yang berbeda. Ego dan Superego saling berinteraksi, jika
Memahami berbagai pendekatan yang ada ego gagal menyalurkan kehendak Id
dalam konseling adalah kewajiban bagi menurut batasan realita dan nilai nilai
tenaga profesional yang mengatas moral, ia kan dihukum dengan kecemasan.
namakan dirinya konselor. Karena tidak Menurut Freud terdapat tiga kecemasan
bisa disangkal lagi bahwa teori konseling yang dapat di alami individu yaitu
merupakan landasan dasar terbentuknya kecemasan realitas, kecemasan moral, dan
konseling yang efektif. kecemasan neurotic. (Akhmad Sugianto:
2018).
2. Jenis Jenis Pendekatan Bimbingan
Konseling Pendekatan Eksistensial Humanistik
Pendekatan bimbingan kosnseling Adalah pendekatan yang dikembangkan
secara umum terdiri dari 11 jenis oleh viktor prank dan Abraham Maslow,
pendekatan yaitu: a) Psikoanalisis Berfokus pada sifat dan kondisi manusia
Counseling Approach, b) Eksistensial dimana Hakikat konselingnya menekankan
Humanistik Counseling Approach, c) renungan filosofi tentang apa artinya
Person Centered Counseling Approach, d) menjadi manusia. Terapi eksistensial
Behavioral Counseling Approach, e) bertujuan agar klien mengalami
Rational Emotive Behavioral Counseling keberadaan secara otentik dengan menjadi
Approach, f) Gestalt Counseling Approach, sadar atas keberadaan dan potensipotensi
g) Analisis Transaksional Counseling serta sadar bahwa ia dapat membuka diri
Approach, h) Realitas Counseling dan bertindak berdasarkan
Approach, i) Naratif Counseling Approach, kemampuannya. Tujuan terapi eksistensial
j) Solution Focused Brief Counseling humanistik adalah meluaskan kesadaran
Approach, k) Feminst Counseling diri klien, dan karenanya meningkatkan
Approach. kesanggupan pilihannya, yakni menjadi
Pendekatan - pendekatan ini bebas dan bertanggungjawab atas arah
digunakan oleh konselor diseluruh lapisan hidupnya. Terapi eksistensial juga
dunia, bebagai ciri khas dari setiap jenis bertujuan membantu klien agar mampu
pendekatan ini menjadi penanda bahwa menghadapi kecemasan sehubungan
dengan tindakan memilih diri dan menerima pendekatan Rational Emotive Behavior
kenyataan bahwa dirinya lebih dari sekedar Therapy (REBT), telah diciptakan dan
korban kekuatan-kekuatan deterministik di dikembangkan oleh Albert Ellis pada tahun
luar dirinya. (Mahamaul.2015) 1955, Ellis adalah seorang psikoterapis
yang terinspirasi oleh ajaran-ajaran filsuf
Pendekatan person cintered counseling Asia, Yunani, Romawi dan modern yang
Dikembangkan oleh Carl Rogers pada lebih mengarah pada teori belajar kognitif.
tahun 1940-an, semula pendekatan ini Teori REBT dari Ellis merupakan filsafat
bernama non-dirictive counseling yang rasional yang diekspresikan lewat
hadir sebagai reaksi kontra terhadap beberapa tingkah laku dalam bentuk
pendekata psikoanalisis yang bersifat tingkah laku emosional neurotik Manusia
direktif dan tradisional. Pada tahun 1951 dapat menyusun kembali pemikiran
Rogers merubah nama pendekatannya rasionalnya, yang dikuti selanjutnya dengan
menjadi Client-dirictive theraphy pola tingkah laku. Konselng rasional emotif
(Pemusatan terapi pada diri klien) dimana dilakukan dengan menggunakan prosedur
memberikan kebebasan kepada konseli yang bervariasi dan sistematis yang secara
untuk mengungkapkan perasaan nya lebih khusus dimaksudkan untuk mengubah
jauh lagi. Perkembangan selanjutnya yaitu tingkah laku dalam batas-batas tujuan yang
pada tahun 1957-1970-an yang disusun secara bersama-sama oleh
menekankan pada pentingnya pemenuhan konselor dan klien.
syarat untuk memulai suatu terapi. Dan
perkembangan terakhir dimulia pada tahun Pendekatan gestlat
1980-an sampai pada tahun 1990-an yang Dikembangkan oleh Federick Pearls yang
berubah nama kembali menjadi Person dibantu oleh laura Pearls. Dalam teori
Cintered Therapy yang disesuaikan dengan Gestlat Manusia dipandang memiliki
aplikasinya untuk semua pribadi menurut kesanggupan memikul tanggung jawab
pandangan humanistic dan pribadi dan hidup sepenuhnya sebagai
eksistensialisme. pribadi yang terpadu. Konseli terdorong ke
arah keseluruhan dan integrasi pemikiran
Pendekatan Behavioral perasaan serta perilaku. Pandangannya
Dikembangkan oleh Albert Bandura pada anti deterministik dalam arti individu
tahun 1970-an tokoh lainya yang dipandang memiliki kesanggupan untuk
membantu adalah Skinner. Konseling menyadari bagaimana pengaruh masa
behavior muncul sebagai kekuatan utama lampau berkaitan dengan kesulitan-
dalam psikologi dan memiliki pengaruh kesulitan sekarang. Konseling Gestalt
yang berarti dalam pendidikan, psikologi, membantu konseli agar berani
psikoterapi, psikiatri, dan kerja sosial. mengahadapi berbagai macam tantangan
Hakikat konseling menurut behavioral maupun kenyataan yang harus dihadapi.
adalah proses membantu orang dalam Tujuan ini mengandung makna bahwa
situasi kelompok belajar tertentu dalam konseli haruslah dapat berubah dari
menyelesaikan masalah- masalah ketergantungan terhadap lingkungan/orang
interpersonal, emosional dan pengambilan lain menjadi percaya pada diri, dapat
keputusan dalam mengontrol kehidupan berbuat lebih banyak untuk meingkatkan
mereka sendiri untuk mempelajari tingkah kebermaknaan hidupnya.
laku baru yang sesuai. Prosedur konseling
dalam pendekatan behavior adalah Pendekatan Analisis transaksional
penyusunan kontrak, asesmen, dikembangkan oleh Eric berneu pada tahun
penyusunan, tujuan, implementasi, startegi 1910-1970. Analisis Transaksional (AT)
dan evaluasi perilaku. Dengan prosedur adalah salah satu pendekatan
konseling tersebut maka orientasi konseling Psychotherapy yang menekankan pada
behavior adalah pada pengubahan tingkah hubungan interaksional. Transaksional
laku yang maladatif menjadi adaptif. maksudnya ialah hubungan komunikasi
antara seseorang dengan orang lain.
Adapun hal yang dianalisis yaitu meliputi sekarang. Menurut Glasser ketika identtas
bagaimana bentuk cara dan isi dari sukses. tepat. kebutuhannya, orang
komunikasi mereka. Dari hasil analisis tersebut Pencaparan identitas sukses ini
dapat ditarik kesimpulan apakah transaksi terkait pada konsep 3R, yattu keadaan
yang terjadi berlangsung secara tepat, telah mencapai dimana mdividu dapat
benar dan wajar. Bentuk, cara dan isi menerima kondisi yang dihadapinya,
komunikasi dapat menggambarkan apakah dicapai dengan menunjukkan fotal behavior
seseorang tersebut sedang mengalami (perilaku total), yakni tmdakan (acting),
masalah atau tidak (Gantina, 2011: 30). pikiran (thingking), perasaan (feeling), dan
Pendekatan ini memiliki Struktur Ego yang fisik (physiology) secara bertanggungjawab
terdiri dari 3 jenis ego, yaitu (responsibility), sesuatu realita (reality), dan
(1) Ego orang tua; Terdapat dua jenis benar (right), adapun konsep 3R yattu: a).
ego orang tua, sebagai berikut: Tanggung jawab (Responsibility);
a. Orangtua yang membimbing ;yakni Merupakan kemampuan individu untuk
empatik dan penuh pengertian,peka memenuhi kebutuhannya tanpa harus
terhadap perasaan dan kebutuhan orang merugikan orang lain. b). Kenyataan
lain,serta menilai dan memberi batasan (Reality); Merupakan kenyataan yang akan
benar dan salah yang tegas b. Orangtua menjadi tantangan bagi individu untuk
yang mengkritik;Hal ini cenderung memenuhi kebutuhanya. Setiap individu
mengkritik dan menggurui.Nada suara harus memahami bahwa ada dunia nyata,
tinggi dan keras.Sering mengatakan dimana mereka harus memenuhi
“Tidak”jangan”biasanya kalau bicara sambil kebutuhan-kebutuhan dalam rangka
menunjuk mengatasi masalahnya. Realita yang
(Thompson,et:al,2004,p.109:Corey,1986,p. dimaksud adalah sesuatu yang tersusun
109) dari kenyataan yang ada dan apa adanya.
(2) Ego dewasa; Ciri-cirinya berpikir c). Kebenaran (Right); Merupakan ukuran
logis “beidasaikan: fakta-fakta obyektif atau norma-norma yang diterima secara
dalam mengambil keputusan, nalar, tidak. umum, sehingga tingkah laku dapat
emosional dan bersifat rasional. Kata-kata diperbandmgkan. Individu yang melakukan
yang ditampilkan netral diplomatis,j elas hal ini mampu mengevaluasi diri sendiri bila
dan tidak tergesa-gesa.Ekspresi wajah melakukan sesuatu melalui perbandingan
tenang dan nada suara datar (Thompson, tersebut ia merasa nyaman bila mampu
et:al. 1,2004,p1 10::Corey. 1986, p1 10). bertingkah laku dalam tata cara yang
(3) Ego Anak anak Ada 3 jenis ego diterima secara umum.
anak anak yaitu (a) Anak yang alamiah
(spontan: mengungkapkan perasan dan Pendekatan Naratif Konseling
keinginan nya baik positif /negatif. (b) Terapi dikembangkan oleh Michael White
Profesor kecil: adalah menunjukkan dan David Epson pada tahun 1990, Terapi
kebijaksanaan, Ciri-cirinya adalah naratif mempunyai pandangan
egosentris, manipulatif, dan kreatif. (c) konstruktionist sosial, naratif, postmodern
Anak yang menyesuaikan diri: Melakukan yang menyoroti bagaimana kekuatan,
penyesuaian diri terdapat ego orangtua pengetahuan dalam keluarga dan
yang dimainkan orang lain.Jenis ego state kebenaran serta sosial lainya. Hakikat
anak yang menyesuaikan diri adalah anak konseling naratif ini adalah untuk
yang penurut dan anak yang pemberontak. Menekankan konselor untuk
mendengarkan tanpa menghakimi atau
Pendekatan konseling Realitas menyalahkan, menengaskan dan
dikembangkan oleh William Glasser pada menghargai konseli. Konselor naratif
tahun 1962. Terapi Realitas muncul darim melakukan upaya tanpa memaksakan
ketidakpuasan Glasser terhadap psikiatri sistem nilai mereka dan interpretasi.
psikoanalitik yang menitikberakkan fokus Berdasarkan konsep perilaku manusia,
pada masa lalu. Terapi realitas adalah prinsip kerja konseling berdasarkan
system yang difokuslan pada tingkah laku
konseling naratif ini didasarkan atas asumsi kompeten, sedangkan maskulinitas adalah
Sebagai barikut: kebalikan dari rasa takut, ketergantungan,
1. Perspektif Naratif berfokus pada emosionalitas atau kelemahan.
kemampuan manusa untuk berpikir
kreatif dan imajinatif Praktisi Naratif 3. Pendekatan Behavioral Pada
tidak pernah menganggap bahwa ia Bimbingan Konseling di Sekolah
tahu lebih banyak tentang kehidupan Bimbingan Konseling merupakan
klien daripada yang mereka lakukan. salah satu instansi yang memegang
2. Klien adalah penafsir utama peranan penting di lembaga pendidikan.
pengalaman mereka sendiri. 3 .Praktsi Layanan bimbingan dan konseling ini hadir
Naratif melihat orang sebagai agen dan dikenal sebagai tempat para anak
aktif yang mampu memperoleh makna nakal yang memerlukan konseling di
keluar dari duna pengaaman mereka. sekolah. Seperti halnya guru umum yang
mengajar dan membimbing siswa di
Pendekatan SFBC/SFBT sekolah, maka guru BK mempunyai tugas
Dikembangkan oleh Steve deShazer yang lebih spesifik yaitu membimbing dan
didukung oleh Insoo kim Berg. Pendekatan membina sikap dan perilaku siswa. Menjadi
ini merupakan terapi singkat yang berfokus seorang guru BK tentu harus memenuhi
solusi. Prinsip dasar dari terapi smgkat standarisasi tertentu seperti kualifikasi
berfokus solusi sebagai berikut: Manusia pendidikan sarjana jurusan bimbingan
pada dasarnya sehat, memiliki kekuatan konseling, memiliki dan menguasai 4
atau kelebihan. Insoo Kim Berg dan Steve standar kompetensi BK dan sebgainya.
de Shazer mengatakan bahwa kekuatan- Walaupun begitu pada praktenya banyak
kekuatan tersebut aktif dalam membantu ditemukan guru kelas yang terkadang
klien/manusia menangani situasi mereka. melakukan bimbingan dan konseling
Masalahnya bukan pada klien tidak dapat terhadap murid nya di kelas, Maka hal itu
menyeksakan masalahnya tanpa pelatihan dipandang wajar dan sah sah saja
tambahan atau kepatuhan terhadap dilakukan selama guru tersebut memiliki
pandangan/nasihat konselor tentang dan memahami 4 standar kompetensi
masalah tersebut. Melainkan kekuatan dalam melaksanakan bimbingan dan
yang melekat pada mereka lah yang pada konseling di kelas.
akhirnya akan mereka gunakan dalam Sebagaimana telah diuraikan pada
memecahkan masalah. l. Manusia memiliki pembahasan materi sebelumnya, terdapat
kemampuan (kompetensi) 2. Manusia 11 pendekatan bimbingan konseling yang
memilki keberdayaan (kapasitas) untuk dapat digunakan sebagai metode dalam
membangun (mengkontruksi) solusi 3. proses bimbingan dan konseling yang
Manusia tidak terpaku pada masalah tetapi dapat membantu guru yang bertindak
berfokus pada solusi 4. Perubahan terjadi sebagai konselor agar memberikan metode
sepanjang waktu 5. Manusia tidak bisa bimbingan dan terapi yang tepat bagi siswa
mengubah masa lalunya. sebagai konselinya. salah satu pendekatan
bimbingan konseling yang banyak
Pendekatan Feminst digunakan di sekolah adalah pendekatan
Adalah terapi konseling yang berfokus pada Behavioral.
isu gender dan kekuatan (power) sebagai
inti dari proses terapi. Pendekatan ini Pendekatan Behavioral
dikembangkan oleh Mary Putman Jacobi Dikembangkan oleh Albert Bandura pada
pada tahun 1960. Hakikat manusia menurut tahun 1970-an tokoh lainya yang
teori Feminst ini adalah bahwa Perempuan membantu adalah Skinner. Konseling
dan laki laki bersosialisasi dengan cara behavior muncul sebagai kekuatan utama
yang berbeda, Ekspektasi peran gender dalam psikologi dan memiliki pengaruh
sangat berpengaruh besar pada laki laki yang berarti dalam pendidikan, psikologi,
dan perempuan. Femininitas adalah psikoterapi, psikiatri, dan kerja sosial.
kebalikan dari kekuatan, asertivitas dan Hakikat konseling menurut behavioral
adalah proses membantu orang dalam dihadapinya. Dan yang terakhir yang paling
situasi kelompok belajar tertentu dalam cenderung mudah untuk dilakukan dalam
menyelesaikan masalah- masalah konseling behavioral di sekolah adalah
interpersonal, emosional dan pengambilan tehnik Punishment (Hukuman) Dimana
keputusan dalam mengontrol kehidupan Hukuman (Punishment) merupakan
mereka sendiri untuk mempelajari tingkah intervensi operant-conditioning yang
laku baru yang sesuai. Prosedur konseling digunakan konselor untuk mengurangi
dalam pendekatan behavior adalah tingkah laku yang tidak diinginkan sehingga
penyusunan kontrak, Secara umum konseli /peserta didik mendapat bimbingan
pendekatan behavioral terdiri dari 17 tehnik sekaligus efek jera, dalam hal ini hukuman
konseling yaitu: a) Desentisasi Sistematis, diarahkan ke dalam hal yang sifatnya
b)Tehnik Relaksasi, c) Tehnik Flooding, d) mendidik bukan fisik. (Akhmad
Reinforcement tehnik, e) Modelling, f) Sugianto2018)
Cognitive restructuring, g) Assertive
Training, h) Self Management, i) Behavioral 4. SIMPULAN
Rehearsal, j) Kontrak, k) Pekerjaan Rumah, Pertama, kosep Pendekatan adalah
l) Role Playing, m) Extinction merupakan sebuah metode bagi seorang
(Penghapusan), n) Satiation (Penjenuhan), konselor dalam menangani kliennya.
o) Punishment (Hukuman), p) Time-out, q) melalui beberapa metode atau jenis
Terapi Aversi. pendekatan yang dipilih kemudian
Tehnik tehnik pendekatan behavioral digunakan untuk membantu konseli dalam
diatas memilliki orientasi konseling yang memecahkan masalah maka
terletak pada pengubahan tingkah laku dari sesungguhnya konselor telah berupaya
yang maladatif menjadi adaptif. Dimana meringankan beban pekerjaan nya sendiri,
Hakikat konseling menurut behavioral karena dengan menggunakan sebuah
adalah proses membantu orang dalam metode pendekatan dalam bimbingan
situasi kelompok belajar tertentu dalam koseling maka konselor tahu bagaimana
menyelesaikan masalah- masalah harus melakukan terapi kepada klien nya
interpersonal, emosional dan pengambilan melalui tehnik tehnik konseling yang
keputusan dalam mengontrol kehidupan disarankan pada tiap tiap metode
mereka sendiri untuk mempelajari tingkah pendekatan. Jenis metode pendekatan pun
laku baru yang sesuai. akan dipilih sesuai dengan jenis konseli
Adapun untuk bimbingan konseling di yang berlatar belakang permasalahan yang
sekolah pendekatan behavioral dapat cenderung berbeda.
menggunakan tehnik modelling Dimana Kedua, Mempelajari teori pendekatan
Teknik ini berfungsi untuk memfasilitasi bimbingan konseling menjadi sangat
perubahan tingkah laku koseli/peserta didik penting dilakukan dan urgensi ini memberi
dengan menggunakan model yang banyak kebermanfaatan terutama bagi
menampilkan figur positif dimata konseli. seorang guru yang bekerja sebagai
Selanjutnya tehnik konseling behavioral seorang pengajar dan pembimbing siswa di
yang dapat digunakan adalah tehnik Self sekolah. Bimbingan konseling di sekolah
Managemen yaitu Teknik yang dirancang dilakukan dengan memperhatikan
untuk membantu konseli mengendalikan standarisasi yang berlaku yang telah
dan mengubah perilaku sendiri melalui ditetapkan oleh lembaga peemrintah.
pantau diri, kendali diri, dan ganjar diri. Adapun salah satu jenis pendelatan yang
Kemudian dapat digunakan tehnik dapat digunakan pada bimbingan konseling
Pekerjaan Rumah yakni Teknik yang di sekolah adalah Pendekatan Behavioral,
digunakan dengan cara memberikan tugas Merupakan jenis pendekatan BK yang
/ aktivitas yang dirancang agar dilakukan memiliki teknik tehnik konseling tertentu
konseli antara pertemuan konseling seperti diantara tehnik yang bisa digunakan dalam
mencoba perilaku baru, meniru perilaku bimbingan konseling di sekolah menurt
tertentu, atau membaca bahan bacaan teori pendekatan behavioral yaitu tehnik
yang relevan dengan masalah yang Self Managemet, tehnik Pekerjaan Rumah
Jurnal Pendidikan Indonesia (Teori, Penelitian dan Inovasi)
JPI, Vol. 2, No. 5, September 2022 | 9
5. REFERENSI
Akhmad Sugianto.Pendekatan dalam
bimbingan dan konseling suatu
kompilasi pendekatan dalam
bimbingan konseling.Banjarmsin: CV
IRDH: 2018
Anas Salahudin. Bimbingan dan
Konseling (Bandung. Pustaka Setia:
2010)
Syarifuddin Dahlan. Bimbingan dan
Konseling di Sekolah. (Yogyakarta:
Graha Ilmu: 2014)
Zainal Aqib, Bimbingan & Konselling Di
Sekolah, (Bandung: Rama Widya,
2012)
Syamsu Yusuf & A. Juntika
Nurihsan, Landasan bimbingan dan
konseling, (Bandung: Remaja
Rosdakarya dan UPI, 2011)
Muhammad irham & Novan Ardy
Wiyani, bimbingan dan konseling,
(Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2014)
Abdurrahman Mas’ud. Menggagas Format
Pendidikan Non-Dikotomik:
(Humanisme Religius Sebagai
Paradigma Pendidikan Islam).
Yogyakarta: Gama Media, 2002.
Anas Salahudin. Bimbingan dan Konseling.
Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010.
Gerald Corey, Teori dan Praktek Konseling
dan Psikoterapi. Bandung:
Refika (Guidance & Counseling). Bandung:
CV Ilmu, 1975 Prayitno dan Erman
Amfi.
Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta, 1995
Sofyan S.Willis. Konseling Individual, Teori
dan Parktek. Bandung: Alfhabeta,