Anda di halaman 1dari 66

TUGAS RESUME BISNIS DIGITAL

Nama Mahasiswa : Ahmad Maulana


NPM : 20210101234
Kelas : Manajemen F 2021
Mata Kuliah : Bisnis Digital
Dosen Pengampu : Zamzam Muh F,S.Sy,MM

Judul Buku : Bisnis di Era Digital Why Not?


Copyright 2021 pada PENERBIT YRAMA WIDYA
Penulis : Irsyad Kamal Kurnia Rafiah
Editor : Yadi Mulyadi
Desainer Kover: Ade Mulyana
Desainer Isi : Arif Rahman & MIP
Cetakan I : Januari 2021
Diterbitkan oleh PENERBIT YRAMA WIDYA
Jl. Permai 28 No 100 Margahayu Permai, Bandung (40218) Telp. (022) 5403533 (Hunting),
5403518, 5426845 Fax. (022) 5403512
ANGGOTA IKAPI
e-mail (Redaksi): yrama.redaksi@gmail.com e-mail (Penjualan): yramawidya@indo.net.id
http://www.yrama-widya.co.id
Dilarang keras mengutip, menjiplak, memfotokopi sebagian atau seluruh isi buku ini serta
memperjualbelikannya tanpa mendapat izin tertulis dari Penerbit Yrama Widya.
°Hak Cipta Dilindungi oleh Undang-Undang
Bab 1
Revolusi Industri dan Society

Revolusi Industri merupakan perubahan yang terjadi secara luas di seluruh dunia dan
berdampak kepada ekosistem dan tata cara kehidupan manusia Revolusi Industri ini dimulai
dari era 1.0, 2.0, 3.0, hingga 4.0 Sementara itu. Revolusi Society (masyarakat) merupakan
sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka). Dalam
perkembangannya, Revolusi Society dimulai dari tahap society 1.0 (berburu), society 20
(pertanian), society 3.0 (Industri), society 40 (informasi), hingga society 5.0 (kovergensi
antara ruang maya dan ruang fisik)

A. Konsep Revolusi Industri


Revolusi Industri merupakan proses teknis yang sangal kompleks dengan dampak
sosial teknologi, dan ekonomi yang kuat Fenomena Revolusi Industri didorong oleh
kemajuan kehidupan masyarakat dan telah memberikan pengaruh yang kuat terhadap
perkembangan masyarakat modern karena mampu mengubah masyarakat, ekonomi dan
politik secara mendasar.
Terwujudnya Revolusi Industri tidak hanya melalui perubahan struktur sosial, tetapi
melalui kemunculan teknologi dan investasi baru serta perubahan yang terpenting yaitu pada
mentalitas masyarakat Perubahan-perubahan yang terjadi membawa kemajuan dan
berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat
Revolusi Industri dimulai dengan terjadinya peralihan dalam penggunaan tenaga
kerja. Semula, tenaga kerja berasal dari tenaga hewan dan manusia, yang kemudian
digantikan dengan penggunaan mesin yang berbasis manufaktur. Hal ini menyebabkan
terjadinya perpindahan penduduk dari desa ke kota yang pada akhirnya menyebabkan
bertambahnya populasi di kota-kota besar Periode awal dimulainya Revolusi Industri ditandai
dengan dilakukannya mekanisasi terhadap industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan
besi, dan peningkatan penggunaan batu bara. Ekspansi perdagangan turut dikembangkan
dengan dibangunnya terusan, perbaikan jalan raya, dan rel kereta api.
Adapun perkembangan Revolusi Industri 10 hingga Revolusi Industri 4.0 secara lebih
teperinci diulas sebagai berikut :

1. Revolusi Industri 1.0


Revolusi Industri pertama dimulai di Inggris Raya (1765) Hal ini menjadi bagian
pertama dari sejarah panjang Revolusi Industri (Dogaru, 2020) Revolusi Industri Pertama
menandai era baru mekanisasi dan periode ketika industri mulai menguasai dunia dan
memegang tempat penting dalam sejarah umat manusia. Salah satu kualitas Revolusi Industri
Pertama adalah bahwa ia telah memicu mentalitas baru mengenai penggunaan sumber energi
yang berbeda, dipromosikan melalui inovasi, industri mekanis, metalurgi, dan industri tekstil.
Sebelum Revolusi Industri 1.0 terjadi, manusia memproduksi barang atau jasa hanya
mengandalkan tenaga alami seperti tenaga otot, tenaga air, ataupun tenaga angin. Tenaga-
tenaga tersebut memiliki keterbatasan yang menimbulkan berbagai kendala Misalnya, tenaga
otot yang digunakan untuk mengangkat barang berat memiliki keterbatasan yaitu kekuatan
tenaga yang dihasilkan beragam dan setiap orang membutuhkan istirahat berkala. Bahkan,
ketika menggunakan bantuan katrol, tetap dibutuhkan istirahat berkala sehingga menurunkan
tingkat efisiensi waktu dan tenaga.
Selain dengan otot, tenaga lain yang sering digunakan adalah tenaga air dan angin.
Keduanya digunakan di penggilingan, seperti untuk memutar penggilingan yang begitu berat.
Tenaga air dan angin digunakan dalam bentuk kincir air atau kincir angin. Keterbatasan yang
ditemui yaitu kedua tenaga ini hanya bisa digunakan di dekat air terjun dan di daerah yang
berangin. Hingga pada tahun 1776, James Watt menemukan mesin uap yang mengubah
sejarah Penemuan mesin uap menjadikan proses produksi lebih efisien dan murah. Tidak ada
lagi permasalahan waktu dan tempat spesifik yang diperlukan untuk memproduksi sesuatu.

2. Revolusi Industri 2.0


Kemajuan masyarakat terus terjadi hingga pada akhir abad ke- 19 berkembang
Revolusi Industri 2.0 (1870). Manusia memasuki era baru perkembangan industri yang mana
dilaporkan banyak inovasi di bidang komunikasi, transportasi, manufaktur, penggunaan
listrik, serta penggunaan minyak dan gas yang mulai terlihat tidak asing dengan masyarakat.
Pada era ini, dimulailah perkembangan Industri baja dan pabrik sintetik serta metode
transportasi baru dan beberapa metode komunikasi baru (seperti telegraf dan telepon).
Sebelum adanya Revolusi Industri 2.0, proses produksi memang sudah cukup
berkembang, tenaga otot tidak lagi banyak diperlukan. Pabrik pada umumnya telah
menggunakan tenaga mesin uap ataupun listrik, tetapi kendala lain yang ditemukan dalam
proses produksi yaitu proses transportasi yang berfungsi memudahkan proses produksi di
dalam pabrik yang umumnya cukup luas Alat transportasi untuk pengangkutan barang berat
seperti mobil sangat diperlukan. Sebagal contoh, sebelum Revolusi Industri 2.0, proses
perakitan mobil harus dilakukan di satu tempat yang sama demi menghindari kebutuhan
transportasi dari tempat sparepart satu ke tempat sparepart lainnya. Hingga akhirnya pada
tahun 1913, Revolusi Industri 2.0 dimulai dengan menciptakan "Lini Produksi atau Assembly
Line yang menggunakan "Ban Berjalan atau conveyor belt. Proses produksi pun berubah
total, tidak ada lagi satu pekerja yang menyelesaikan satu mobil dari awal hingga akhir. Para
pekerja diorganisasikan untuk menjadi spesialis, hanya mengurus satu bagian saja.

3. Revolusi Industri 3.0


Pada paruh kedua abad XX, muncul Revolusi Industri 3.0 (1969) yang dinamakan
Revolusi Teknologi, yang kemunculannya dipaksakan oleh penggunaan jenis energi baru,
yaitu energi nuklir Oleh karena itu, Revolusi Industri ini mewakili periode perkembangan
industri yang pesat menggunakan sumber energi baru dan teknologi produksi. Dua penemuan
yang relevan yaitu otomatisasi dan robotika.
Bila pada Revolusi Industri 1.0 pemicunya adalah mesin uap oleh James Watt dan
Revolusi Industri 2.0 dipicu oleh ditemukannya ban berjalan dan listrik, Revolusi Industri 3.0
pemicunya adalah penggantian fungsi manusianya. Revolusi Industri 3.0 adalah penemuan
mesin bergerak yang berpikir secara otomatis seperti komputer dan robot.
Saat ini, dunia bergerak memasuki era digitalisasi. Sebagian aktivitas yang
sebelumnya hanya dapat dilakukan manusia sepert mengingat sesuatu, menghitung atau
menyimpan dokumen dokumen penting, mulai dapat dilakukan oleh komputer Revolusi
Industri 3.0 terjadi tidak hanya di bidang industri, tetapi di bidang informasi.

4. Revolusi Industri 4.0


Revolusi industri 4.0 adalah kemajuan pada dunia industri atau manufaktur yang
menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber atau pertukaran data.
Perkembangan Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan berkembangannya teknologi canggih
seperti kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence, Internet of Things (IoT), wearables,
robot, dan 3D Printing Internet menjadi inti dari Revolusi Industri ini.
Revolusi Industri 4.0 kali pertama dicetuskan pada tahun 2011 di acara Hannover
Trade Fair oleh sekelompok perwakilan ahli berbagai bidang asal Jerman. Lalu pada tahun
2015, Angella Markel memperkenalkan gagasan Revolusi Industri 4.0 di acara World
Economic Forum (WEF).

Apabila diperhatikan dari penjelasan tersebut, ada beberapa perbedaan antara


Revolusi Industri 4.0 dan Revolusi Industri lainnya. Adapun beberapa perbedaan tersebut
adalah sebagai berikut :

a. Inovasi dapat dikembangkan dan menyebar jauh lebih cepat dari sebelumnya.
Kecepatan terjadinya terobosan terobosan baru pada era ini terjadi pada skala
eksponensial dan bukan pada skala linear.
b. Penurunan biaya produksi marjinal yaitu penurunan biaya yang terjadi ketika
menggunakan satu unit input dan menghasilkan peningkatan total output. Dalam
situasi in total output tumbuh, tetapi biaya produksi menurun. Salah satu
pendukungnya adalah munculnya platform yang dapat menyatukan dan memfokuskan
beberapa bidang keilmuan dan terbukti meningkatkan output pekerjaan. Transformasi
inj mengakibatkan perubahan dengan ruang lingkup yang begitu Juas sehingga
menyebabkan perubahan pada seluruh sistem produksi, manajemen, ataupun tata
kelola
c. Revolusi secara global ini akan berpengaruh besar dan ter- bentuk di hampir semua
negara di dunia Cakupan transformasi ini terjadi pada setiap bidang industri dan akan
mempunyai dampak menyeluruh pada level sistem di berbagai tempat. Selain itu, kita
dapat melihat berbagai otomatisasi terjadi pada pabrik-pabrik yang memproduksi
barang secara massal, data pada setiap bagian suatu organisasi yang masif jumlahnya
yang saat ini dikenal sebagai big data, serta sarana logistik yang terorganisasi dengan
begitu baik

B. Konsep Revolusi Society


Society dari masa ke masa terus mengalami perkembangan Pada awal peradaban,
jumlah populasi manusia masih terbatas dan kemampuan dalam bertahan hidup serta
memenuhi kebutuhan masih sangat bergantung pada alam. Kemudian, manusia mengalami
revolusi kognitif yang membuatnya mampu membangun peradaban dan membentuk
kelompok masyarakat yang lebih berkembang.
Perkembangan peradaban manusia dikenal dengan konsep society. Saat ini telah
dikenal society 5.0 yang ditandai dengan kemajuan peradaban. Dalam hal ini, manusia dapat
menggunakan ilmu pengetahuan yang berbasis modern (Al, robot, loT, dan sejenisnya) untuk
melayani kebutuhannya. Dalam sejarah perkembangan konsep society dimulai dari society
1.0, kemudian society 2.0, 3.0, 4.0, dan 5.0. Berikut ini penjelasan mengenai perkembangan
revolusi society secara lebih teperinci.

1. Society 1.0 (Hunting and Gathering)


Di awal kemunculannya manusia berkumpul dan bekerja sama dalam satu kelompok
untuk mempertahankan diri dan mencari makanan. Pada peradaban ini, manusia masih sangat
bergantung pada kekayaan alam dan menghabiskan waktu untuk berburu dan berpindah-
pindah tempat
Pada masa ini, manusia mampu membuat peralatan sederhana dan menggunakan
kekuatan alam, seperti api untuk memasak dan mengusir predator. Dengan demikian, mereka
dapat bertahan hidup di alam liar

2. Society 2.0 (Agricultural)


Pada peradaban society 20 manusia mulai memant tanah untuk menanam berbagai
tumbuhan sebagai sum makanan dan memelihara hewan liar yang dapat digunak untuk
berbagai kebutuhan manusia Era ini dikenal pula de Revolusi Agrikultur.
Revolusi ini terjadi di beberapa tempat di dunia seperti Timur Tengah dan Tiongkok.
Revolusi Agrikultur ini membu manusia tidak perlu menghabiskan waktu untuk berburud
berpindah tempat Pada masa ini, manusia mulai menetap di tempat dan sebuah peradaban dan
masyarakat yang lebih kompleks.
Dengan barcocok tanam dan memelihara hewan, manusia tidak perlu soal pangan
sehingga manusia dapat fokus hal hal lain seperti ilmu pengetahuan Oleh karena itu pada mas
ini kerajaan kerajaan bermunculan, tulisan diperkenalkan, kota kota besar berdiri dan
populasi manusia semakin besar sehingga sistem sosial pun menjadi lebih rumit.

3. Society 3.0 (Industrial)


Pada era society 3.0, populasi manusia semakin bertambah sehingga kebutuhan
sandang dan pangan pun ikut bertambah Sementara itu, kemampuan manusia untuk
memproduksinya masih terbatas. Hingga muncul Revolusi Industri yang terjadi di Inggris
akhir abad ke-18 Adanya Revolusi Industri membuat produksi kebutuhan barang dan jasa
semakin besar sehingga ekonomi semakin berkembang Kota-kota dengan Industri yang maju
semakin ramai dengan pendatang dan menciptakan urbanisasi dalam skala besar.
Manusia yang tadinya bercocok tanam dan beternak hewan sekarang bekerja di
pabrik-pabrik dengan sistem upah Kapitalisme menjadi akar dari kemajuan zaman, kemajuan
teknologi, dan kemajuan ekonomi sekaligus menjadi faktor besar kesenjangan masyarakat
dan kerusakan lingkungan.
4. Society 4.0 (Information)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memb manusia memasuki era aliran
informasi dan data bergerak deng cepat Pada era ini, komunikasi dan koneksi antarmanusia
menjad semakin mudah dan intens sehingga jarak ruang dan waktu tid lagi terasa. Semua data
yang dahulu berbasis fisik, sekarang dikembangkan menjadi berbasis digital yang dapat
diakses dengan mudah di mana pun dan kapan pun.
Ekonomi pun bergeser menuju ekonomi digital dengan segala kegiatan yang berbasis
internet dan komputer. Para pelaku industr berlomba lomba untuk memodernisasi sistem
produksi, distribusi maupun pelayanannya dengan teknologi yang berbasis internet dan
komputer agar dapat terus bertahan dan mengembangkan industri yang dijalankan.

5. Society 5.0
Konsep society 5.0 kali pertama diperkenalkan ke dunia pada awal tahun 2019 di
pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia oleh Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe.
Peradaban versi ke-5 ini akan mengintegrasikan ruang fisik dan ruang maya sehingga akan
sangat mengandalkan kecanggihan teknologi informasi yang perkembangannya semakin
pesat.
Society 50 ini mempunyai konsep dalam memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di
era Revolusi Industri 4.0 seperti Internet of Things (internet untuk segala sesuatu), Artificial
Intelligence (kecerdasan buatan), Big Data (data dalam jumlah besar), dan robot untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia dan memudahkan kehidupan manusia sehari-hari
Society 5.0 berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan
penyelesaian masalah sosial oleh sistem yang mengintegrasikan ruang maya (virtual) dan
ruang fisik.
Ada beberapa contoh nyata dari konsep society 5.0 yang diusung oleh Jepang Pertama
adalah drone yang diaplikasi- kan untuk mengantarkan barang, melakukan survei properti,
dan mendukung distribusi bantuan saat terjadi bencana. Con- toh yang pertama, saat ini sudah
diaplikasikan di Amerika oleh Amazon. Kedua adalah Smart Home yang tercipta berkat
teknologi Artificial Intelligence (AI). Al inilah yang nantinya akan mendukung kehidupan
sehari-hari manusia. Ketiga, penggunaan Al dan robot dalam membantu manusia di bidang
medis, baik dari segi konsultasi medis maupun menjadi asisten dokter dan suster dalam
melakukan tindakan medis. Contoh lainnya adalah penggunaan robot untuk menggantikan
pekerjaan manusia di lingkungan yang berbahaya. Robot tersebut dapat menjadi partner
terbaik manusia untuk melakukan pekerjaan yang awalnya dapat mengancam keselamatan
dan nyawa manusia. Selain itu, m juga kendaraan-kendaraan otomatis atau autopilot yang
rema nya akan digunakan sebagai transportasi umum oleh Pemer Jepang untuk mendukung
society 5.0.
Bab 2
Ekonomi Digital di Indonesia dan Ekosistemnya

Ekonomi digital adalah aspek ekonomi yang berbasiskan pemanfaatan dan


pemberdayaan teknologi informasi dan komunikasi digital Ekonomi digital di Indonesia
sudah merambah ke bidang transportasi, finansial perbankan, agrikultur, hingga tata kota.
Faktor yang mendukung perkembangan ekonomi digital adalah pemanfaatan teknologi dan
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki Indonesia.

A. Profil Ekonomi Digital di Indonesia


Perkembangan ekonomi digital tidak terlepas dari penggunaa “Teknologi internet
dalam menghubungkan seluruh dunia. Me ningkatnya jumlah pengguna arus informasi,
penelusuran (searching) komunikasi, video, transaksi dan lalu lintas intracompany menjad
bukti nyata perkembangan ekonomi digital, termasuk di Indonesia. Hal itu mengakibatkan
penggunaan teknologi bukan hanya untuk aliran arus informasi dan data, tetapi telah
menggerakkan perdagangan barang, jasa keuangan, dan manusia. Dalam kenyataannya,
setiap jenis transaksi lintas batas ini telah memiliki komponen digital yang ditransmisikan
dalam setiap menit, serta terus mengalami pertumbuhan baik dan segi volume maupun
variasi, yang menyebabkan terwujudnya berbagai gagasan dan Inovasi.
Ekonomi digital mengubah ekonomi global sehingga memung kinkan industri kecil
menjadi industri multinasional mikro dengan fleksibilitas dan dinamika yang mereka miliki
Hal tersebut membuka kesempatan yang sangat besar bagi para pemula untuk terlahir secara
global.
Digitalisasi mendorong persaingan karena memungkinkan model bisnis yang inovatif
dan memungkinkan perusahaan untuk tumbuh dengan cepat. Puluhan juta perusahaan kecil
dan menengah di seluruh dunia telah berubah menjadi eksportir dan bergabung dengan pasar
e-commerce, serta bisa bersaing dengan perusahaan multinasional besar Tidak hanya terpaku
pada e-commerce saja, tetapi ekonomi digital juga sudah merambah ke bidang transportasi,
finansial perbankan, agrikultura, hingga tata kota.
Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi besar untuk pasar ekonomi
digital, didukung peningkatan penggunaan teknologi yang cukup signifikan dan adanya
berbagai upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Salah satu bukti besarnya
potensi pasar ekonomi digital di Indonesia yaitu menjamurnya berbagai usaha start- up,
bahkan kini empat di antaranya sudah bergelar unicorn.
Di Indonesia, perkembangan ekonomi digital sendiri berbanding lurus dengan
penggunaan ponsel atau smartphone dan internet. Hal yang menarik adalah fakta bahwa
pengguna ponsel di Indonesia ternyata melebihi jumlah penduduk Indonesia, yaitu sebesar
371 juta. Artinya, 40% dari penduduk Indonesia menggunakan lebih dari satu ponsel untuk
berbagai keperluan. Sementara itu, rata-rata pertumbuhan pengguna internet di Indonesia
pada tahun 2017 tercatat melampaui pertumbuhan pengguna internet negara lainnya dengan
pertumbuhan sebesar 51%.
Ekonomi digital di Indonesia sendiri terdiri atas beberapa bentuk yaitu sebagai berikut
:
a. Financial Technology (Fintech)
Financial technology (fintech) berkembang pesat selama empa tahun
terakhir. Layanan yang disediakan oleh fintech adalah pembiayaan, perencanaan
keuangan, invetasi, pembayaran dan peminjaman, serta uang elektronik. Fintech
pembiayaan telah berkontribusi sebanyak Rp26 triliun terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB) di tahun 2018. Besarnya potensi transaksi dan bisnis fintech
membuat beberapa start-up beralih ke sektor keuangan .
b. E-Commerce
E-Commerce merupakan proses jual beli barang dan jasa secara elektronik
yang melibatkan transaksi menggunakan internet, jaringan, dan teknologi digital
lainnya (Fitz-Gerald, 2004). E-Commerce mengalami pertumbuhan yang
signifikan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Transaksi e-commerce tahun
2018 mencapai Rp77,776 triliun. Angka ini meroket 151% dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp30,942 triliun. Adapun transaksi pada e commerce di tahun
2020 diperkirakan akan mencapai Rp141 triliun.
Masyarakat Indonesia mulai merasa nyaman bertransaksi secara online
dengan perbaikan pada model bisnis yang memperhatikan keamanan berbelanja
dan meminimalisasi terjadinya bentuk kecurangan (fraud). Terlebih dengan
adanya dukungan terhadap ekosistem e-commerce, seperti sektor logistik untuk
pengiriman barang dan metode pembayaran yang semakin beragam termasuk
penggunaan fintech, memudahkan pelanggan dalam bertransaksi.
c. On-Demand Service
Layanan on-demand, dalam konteks TI, adalah fasilitas dan fitur utama
layanan komputasi awan (cloud computing) yang memungkinkan pengguna untuk
menyediakan sumber daya row cloud secara real time, kapan pun dan di mana pun
diperlukan. Layanan tersebut memungkinkan konsumen menyesuaikan
kemampuan komputasi, seperti waktu server dan penyim- panan jaringan, sesuai
dengan kebutuhan secara otomatis tanpa memerlukan interaksi manusia dengan
penyedia cloud Layanan mandiri sesuai permintaan memungkinkan pengguna
untuk mendapatkan, mengonfigurasi, dan menerapkan sendiri aplikasi
menggunakan katalog layanan cloud, tanpa memerlukan bantuan orang yang
terlatih Potensi ekonomi digital melalui sektor on-demand service menarik
perhatian banyak orang dan memiliki potensi yang terus meningkat. Layanan yang
ditawarkan mencakup aktivitas sehari- hari yang dipermudah dengan bantuan
teknologi informasi dan komunikasi. Contoh usaha rintisan digital di sektor on-
demand service yang paling sederhana dan dekat dengan kehidupan masyarakat di
Indonesia adalah Gojek, Grab, Ruang Guru, Seekmi, dan Sejasa.com.

B. Ekosistem Ekonomi Konvensional dan Digital

1) Ekosistem Ekonomi Konvensional


Ekosistem ekonomi konvensional merupakan suatu sistem hubungan timbal
balik dalam aktivitas manusia yang berkaitan dengan kegiatan produksi, pertukaran
dan perolehan, serta konsumsi barang atau jasa Berikut ini beberapa jenis ekosistem
ekonomi konvensional.
a. Rumah Tangga
Mengonsumsi barang atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan serta
menyediakan faktor-faktor produksi yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan
kompensasi berupa pendapatan dari perusahaan.
b. Pasar Faktor Produksi
Tempat rumah tangga dan perusahaan bertemu. bernegosiasi tentang harga dan
kuantitas faktor produk berupa bahan baku, tenaga kerja, dan tempat usaha yang
hendak dibeli atau disewa.
c. Pasar Barang dan Jasa
Tempat rumah tangga dan perusahaan bertemu dan bernegosiasi mengenai
harga dan kuantitas barang atau jasa yang hendak melakukan proses jual beli.
d. Perusahaan
Bertugas memproduksi barang atau jasa dengan memanfaatkan faktor-faktor
produksi yang diperoleh dari rumah tangga.

2) Ekosistem Ekonomi Digital


Ekosistem ekonomi digital merupakan ekosistem pada aspek ekonomi yang
berbasiskan pemanfaatan dan pemberdayaan teknologi informasi dan komunikasi
digital. Berikut ini beberapa jenis ekosistem ekonomi digital.
a. Pihak Luar Negeri
Membantu menyediakan faktor produksi bila terjadi keterbatasan di dalam
negeri melalui proses impor dan menjadi sarana untuk menjual produk di
dalam negeri melalui proses ekspor.
b. Lembaga Keuangan
Lembaga yang memberikan fasilitas dan produk di bidang keuangan serta
memutar aliran keuangan dalam perekonomian. Kegiatan operasional dasar
dari lembaga keuangan adalah mengumpulkan dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana
tersebut.
c. Internet
Menghubungkan berbagai komponen dalam ekosistem melalui jaringan
internet dan membantu mengefisienkan proses produksi dan distribusi barang
atau jasa yang juga dikenal sebagai things.
d. Pemerintah
Membuat regulasi proses produksi dan jual beli melalui berbagai kebijakan
dan memfasilitasinya melalui pem- bangunan dan penyiapan infrastruktur

C. Pendukung Ekosistem Ekonomi Digital


Dalam mengembangkan ekosistem ekonomi digital diperlukan dukungan dari
berbagai aspek, baik dari segi infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), maupun
permodalan

1) Infrastruktur Ekosistem Ekonomi


Infrastuktur merupakan salah satu pendukung yang cukup krusial dalam
mengembangkan ekonomi. Infrastruktur ekosistem ekonomi di antaranya jalan dan
jembatan, bandara, listrik pelabuhan, dan satelit.
a. Jalan dan jembatan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengiriman barang
dan jasa melalui jalur darat.
b. Bandara, meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengirimanProduk melalui
jalur udara dan memunculkan pendapatan lain dari jasa pelayanan
penerbangan, jasa penyimpanan pesawat udara, dan sebagainya.
c. Listrik, menjadi sumber listrik untuk mesin-mesin produksi dan menjadi
penghasilan bagi perusahaan penyedia listrik.
d. Pelabuhan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas pe- ngiriman barang dan
jasa melalui jalur laut dan memunculkan pendapatan dari jasa pelayanan
penyeberangan antarpulau dan penyimpanan kapal.
e. Satelit, meningkatkan kecepatan dan jangkauan pengiriman informasi dari satu
daerah ke daerah lain sehingga komunikasi antar-stakeholder dapat berjalan
tanpa hambatan.

2) Sumber Daya Manusia


Dalam mengembangkan ekonomi, salah satu faktor pen- dukung yang sangat
penting dan berpengaruh yaitu sumber daya manusia. Apabila sumber daya manusia
tersebut memiliki kriteria dan kemampuan yang mumpuni, ekonomi pun akan
berkembang dengan pesat. Adapun kriteria sumber daya manusia yang dimaksudkan
antara lain sebagai berikut.
a. Complex Problem Solving
Kemampuan menyelesaikan masalah melalui proses identifikasi
masalah, menyeleksi informasi yang ada, menentukan opsi solusi,
mengevaluasi dan menyelesaikan masalah yang ada.
b. Critical Thinking
Kemampuan untuk berpikir kritis dan memberi feedback yang disertai
alasan logis
c. Creativity
Kemampuan untuk menemukan sesuatu yang unik dan orisinal
d. People Management
Kemampuan mengarahkan orang-orang menuju ke tujuan yang telah
ditentukan.
d. Coordinating with Others Kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain.

3) Permodalan
Modal adalah aset dalam bentuk uang atau non-uang yang dimiliki oleh
penanam modal dan mempunyai nilai ekonomis Modal bisa berbentuk uang cash, bisa
juga berbentuk bangunan, mesin, ataupun perlengkapan.

a. Jenis-jenis Permodalan (General)


1) Equity financing
Menurut Instopedia, equity financing adalah penanaman modal
melalui penjualan saham di suatu perusahaan sehingga kegiatan ini erat
dengan penjualan kepentingan kepemilikan bisnis demi menggalang
dana usaha. Equity financing banyak dilakukan oleh angel investor,
venture capital, dan private equity.
2) Debt financing
Dalam kegiatan ini, modal didapatkan dari utang. Utang tersebut
dapat berbentuk surat berharga atau uang tunai. Dalam skema ini,
investor (kreditur) men-dapatkan untung dari pengembalian utang
beserta dengan bunganya. Hubungan utang piutang di Indonesi dapat
terjadi antara perorangan dan perorangan, antara perorangan dan badan
hukum, ataupun antara badan hukum dengan badan hukum Regulasi
terkait utang ada bermacam-macam tergantung dari subjek utang piutang
itu sendiri.
3) Crowd-based financing
Crowd-based financing, atau lebih dikenal dengan sebutan
crowdfunding, merupakan hal baru yang terjadi dalam perkembangan
pasar dewasa ini. Pada dasarnya, dalam crowdfunding, dana usaha
dikumpulkan secara kolektif dari masyarakat umum, yang kebanyakan
dilakukan melalui internet dan media sosial.
b. Pendanaan untuk Start-Up
Perusahaan start-up memiliki kesulitan untuk mendapatkan modal secara
konvensional seperti melalui bank. Hal ini terjadi karena mereka belum memiliki
pembukuan keuangan dan aset yang dapat dijadikan sebagai agunan untuk
pinjamam yang nilainya tidak kecil. Mekanisme pendanaan start-up dilakukan
melalui lembaga keuangan modal ventura yang menyediakan permodalan kepada
perusahaan yang memiliki prospek bisnis yang menjanjikan dengan kegiatan
berisiko tinggi dan membutuhkan modal besar. Pimpinan usaha start- up harus
mempresentasikan produk dan modal bisnisnya untuk memperoleh kepercayaan
dan penyertaan modal dari para pemilik atau pemberi dana.
Bab 3
Pola Pikir dan Logika Berpikir Wirausaha di Era Digital

A. Pola Pikir untuk Wirausaha


Secara definisi, pola pikir atau mindset adalah sekumpulan kepercayaan (belle) atau
cara berpikir yang memengaruhi perilak dan sikap seseorang Pola pikirlah yang
menggerakkan, mendorong atau menjadi landasan seseorang melakukan sesuatu.
Menurut peneliti Carol Dweck, pola pikir terbagi atas dua jenis, yaitu growth mindset
dan fixed mindset.

1. Pola Pikir Berkembang (Growth Mindset)


Orang-orang dengan growth mindset memiliki keyakinan dasar bahwa
kecerdasan mereka dapat terus berkembang seiring dengan waktu, usaha, serta
ketekunan. Kemampuan dasar yang mereka miliki hanyalah titik awal dari potensi
mereka. Dengan demikian, mereka akan selalu berpegang pada gagasan bahwa setiap
orang bisa menjadi lebih pintar jika ada kemauan untuk mencoba.

2. Pola Pikir Tetap (Fixed Mindset)


Fixed mindset atau pola pikir tetap yaitu sebuah gambaran tentang orang-
orang yang percaya bahwa kualitas, kecerdasan, atau bakat mereka merupakan sifat
yang sudah tetap dan tidak dapat berubah

B. Logika Berpikir untuk Wirausaha


Logika berpikir dibagi menjadi dua, yaitu logika berpikir kausal dan logika berpikir
efektuasi.

1) Kausal
Logika berpikir kausal (causality) menggambarkan peng-ambilan keputusan
yang berdasarkan pada prediksi. Logika kausal berfokus pada pemanfaatan penetapan
korelasi antara penyebab dan efek dalam rangka membuat peluang investasi yang
diharapkan bisa memaksimalkan keuntungan di masa mendatang. Logika berpikir
kausal berfokus pada pencapaian tujuan yang diinginkan melalui seperangkat
kekayaan atau cara tertentu yang diberikan. Berusaha mencari dan memilih taktik
yang berdasarkan pada teori manajemen yang paling baik. Pemikir kausal percaya
bahwa "Jika saya bisa memprediksi masa depan, saya dapat mengendalikannya".
Contoh orang yang berpikir kausal terlihat dalam kondisi berikut. Ketika
merencanakan untuk memasak sayur sop, orang yang berpikir kausal akan mencari
dan memenuhi bahan-bahan untuk membuat sayur sop seperti wortel, buncis, kentang,
dan garam terlebih dahulu Tentunya hasil yang diharapkan dapat diprediksi, yaitu
sayur sop.

2) Efektuasi
Efektuasi adalah seperangkat prinsip-prinsip pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh entrepreneur dalam menghadapi situasi tidak pasti. Dengan logika ini
didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan (a sense of purpose), sebuah
dorongan untuk memperbaiki keadaan dunia dan kehidupan dengan memungkinkan
penciptaan perusahaan, produk, market, jasa, dan ide-ide baru yang inovatif. Logika
berpikir efektuasi berfokus pada penggunaan seperangkat kekayaan atau cara yang
berkembang untuk mencapai sasaran-sasaran baru dan berbeda. Pemikir efektual
percaya bahwa "Jika saya bisa mengendalikan masa depan, saya tidak perlu
memprediksi hal itu.
Ada sebuah prinsip yang dikembangkan oleh Profesor Saras D. Sarasvathy
tentang teori efektuasi Prinsip logika efektuasi terdiri atas lima hal, yaitu :
a. Bird in Hand Principle
Prinsip bird in hand principle mengacu pada diri sendiri berdasarkan apa yang
bisa diandalkan. Dalam prinsip ini, kita harus mengetahui siapa diri kita, apa yang kita
ketahui, dan siapa yang kita kenal untuk memulai dengan sumber daya yang dimiliki
serta berpikir jangan menunggu peluang yang sempurna untuk segera melakukan
tindakan.
b. Affordable Loss Principle
Affordable loss principle (prinsip kerugian terjangkau) mengajak kita untuk
bertanya pada diri sendiri dan mengukur risiko sejauh mana kita benar-benar memulai
bisnis dengan memegang kunci kreatif secara inovatif supaya ide-ide kita bisa
diterima pasar dengan menggunakan sarana yang tersedia seefektif dan seefisien
mungkin sesuai dengan kebutuhan untuk memulai usaha.
c. Lemonade Principle
Lemonade principle merupakan prinsip yang menggiring pada kemungkinan-
kemungkinan baru yang akan mengarah pada sesuatu yang inovatif dan lebih baik dari
sebelumnya. Entrepreneur mengubah halangan menjadi sebuah peluang dan hal yang
tak terduga melalui inovasi.
d. Patchwork Quilt Principle
Patchwork quilt principle, seperti selimut yang dibuat dari sambungan kain
perca. Prinsip ini menggiring kita untuk mengidentifikasi dan mulai berinteraksi
dengan orang yang dikenal dan membuat komitmen nyata untuk bersama-sama
menciptakan masa depan produk, bisnis, dan market dengan Anda. Jangan terlalu
mengkhawatirkan masalah analisis pesaing dan rencana strategis.
e. Pilot in the Plane Principle
Plot in the plane principle menggiring kita untuk tetap fokus pada usaha yang
kita jalankan dan mengendalikan hal yang berada dalam area kontrol kita.
Bab 4
Kewirausahaan Digital

A. Apa itu Kewirausahaan?


Jika ditinjau dari segi etimologi, kewirausahan berasal dari kata wa dan usaha Wira
yaitu pejuang pahlawan, manusia unggul, teladan budi luhur gagah berani, dan berwatak
agung. Sementara itu, usaha adalah perbuatan amal bekerja, berbuat sesuatu. Dengan
demikian wirausaha adalah pejuang dan pahlawan yang berbuat sesuatu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016), wirausaha dirujuk pada kata
wiraswasta yang bermakna orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur
permodalan operasinya serta memasarkannya. Adapun definisi lainnya tentang
kewirausahaan dari beberapa ahli adalah sebagai berikut :
1. Kewirausahaan adalah nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber
daya, tenaga, penggerak, tujuan, siasat, kat proses dan hasil (Ahmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan
mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)
3. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
4. Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha
(Zimmerer, 1996).
5. Kewirausahaan bermakna mengambil faktor-faktor produksi lahan kerja, tenaga
kerja, dan modal, menggunakannya untuk memproduksinya barang atau jasa baru
Wirausaha menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif
bisnis lain (Stoner James, 1997)
6. Paul H. Wilken menjelaskan bahwa kewirausahaan mencakup upaya mengawali
perubahan dalam produksi, sedangkan manajemen mencakup koordinasi proses
produksi yang sudah berjalan.
7. Richard Cantilon (1725) mendefinisikan kewirausahaan sebagai orang-orang yang
menghadapi risiko yang berbeda dengan orang yang menyediakan modal Cantilon
lebih menekankan seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.
8. Definisi kewirausahaan dengan penekanan pada penciptaan hal-hal baru dikemukakan
oleh Joseph Schumpeter (1934). Menurutnya, kewirausahaan adalah melakukan hal-
hal baru atau melakukan hal-hal yang sudah dilakukan dengan cara baru termasuk
penciptaan produk baru dengan kualitas baru, metode produksi, pasar, sumber
pasokan, dan organisasi Schumpeter mengaitkan wirausaha dengan konsep yang
diterapkan dalam konteks bisnis dan mencoba menghubungkan dengan kombinasi
berbagai sumber daya.
9. Arif F Hadipranata menjelaskan bahwa wirausaha adalah sosok pengambil risiko
yang diperlukan untuk mengatur dan mengelola bisnis serta menerima keuntungan
finansial ataupun non-uang
10. Sejalan dengan penekanan pada penciptaan hal-hal baru dan risiko, Hiscrich, Peters,
dan Sheperd (2008) mendefinisikan wirausaha sebagai proses penciptaan sesuatu
yang baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung
risiko keuangan, fisik serta risiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan moneler
yang dihasilkan serta kepuasan dan kebebasan pribadi.
Dari definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
kewirausahaan yaitu kemauan dan kemampuan seseorang dalam menghadapi risiko,
mengambil inisiatif menciptakan hal-hal baru dengan memanfaatkan kombinasi yang
bertujuan mem berikan pelayanan terbaik terhadap seluruh pemangku kepentingan
(stakeholder) dan mendapatkan hasil yang menguntungkan
Pada hakikatnya, kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui
kombinasi sumber daya yang berbeda untuk bersaing Menurut Zimmerer (1996: 51), nilai
tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara berikut
1. Pengembangan teknologi baru (developing new technology).
2. Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge).
3. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or
services).
4. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih
banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing
more goods and services with Jewer resources).

Di era modern, wirausaha merupakan orang yang memulai dan mengerjakan usahanya
dan membuat perusahaannya secara mandiri. Manfaat karakteristik kewirausahaan dapat
diraih oleh orang-orang yang memulai usaha secara mandiri.
Dalam Surat Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995, tercantum hal-hal berikut dalam lampirannya.
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap. perilaku dan
kemampuan kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

B. Konsep Transformasi Digital


Dalam memahami transformasi digital, Anda harus mencermati tiga konsep pada
proses transisi digital, yaitu digitisasi, digitalisasi, dan transformasi digital. Berikut ini
penjelasan mengenal ketiga konsep tersebut.

1. Digitisasi
Gartner berpendapat bahwa digitisasi merupakan perubahan bentuk dari bentuk
analog ke digital. Contoh digitisasi dalam dunia rekaman yaitu mengubah rekaman
kaset menjadi mp3, atau mengubah format video VHS menjadi mp4. Contoh digitisasi
dalam media masa yaitu mengubah koran menjadi e-paper, mengubah berita koran
menjadi web, dan mengubah arsip fisik menjadi JPG.

2. Digitalisasi
Digitalisasi mengacu pada perubahan proses bisnis yang awalnya
konvensional ke proses digital. Sebuah perusahaan bisa dikatakan sudah digitalisasi
bila proses bisnisnya sudah mengurangi penggunaan kertas dan mengurangi tatap
muka Begitu pula dengan interaksi di dalam perusahaan yang sudah melalui daring

3. Tranformasi Digital
Kemajuan teknologi (IT) harus dimanfaatkan perusahaan dalam proses
transformasi digital. Transformasi digital akan menciptakan model bisnis baru
Dengan demikian, hal tersebut dapat menciptakan sumber pendapatan baru dan nilai-
nilai bani yang berbeda dengan model bisnis awal.

C. Ruang Lingkup Kewirausahaan Digital


Kewirausahaan adalah kemampuan mengubah setiap peluang menjadi tantangan yang
bernilai ekonomi. Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah
seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan aset lainnya pada
suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga
dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.

Melalui pengertian tersebut, terdapat empat hal yang dimiliki oleh wirausaha.
1. Proses berkreasi, yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan Menambahkan
nilainya.
2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan.
3. Memperkirakan risiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini, risiko Yang mungkin
terjadi berkisar pada risiko keuangan, fisik, dan risiko sosial.
4. Memperoleh reward. Dalam hal ini, reward yang terpenting adalah independensi atau
kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi.

Selain hal tersebut, wirausaha harus memahami ruang lingkup kegiatan atau aktivitas
yang dilakukannya. Adapun ruang lingkup kegiatan wirausaha adalah sebagai berikut
1. Mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang pasar.
2. Menemukan solusi-solusi untuk mengisi peluang pasar tersebut.
3. Memperoleh sumber daya yang diperlukan (uang, orang, dan peralatan) untuk
menjalankan bisnis
4. Mengelola sumber daya dari tahap awal (start-up) ke fase bertahan (survival), dan
fase pengembangan (ekspansi)
5. Mengelola risiko-risiko yang berhubungan dengan bisnisnya.
D. Karakteristik Kewirausahaan Digital
Technopreneurship merupakan kemampuan yang terlahir dari kemampuan
kewirausahaan yang didukung dengan kemampuan di bidang teknologi Technopreneurship
disebut sebagai wirausaha digital yang menjalankan usahanya bersumber dari riset atau
temuan-temuan baru dalam bidang teknologi sehingga memberikan manfaat terhadap
masyarakat dan pengguna teknologi tersebut.

1. Pengertian Technopreneur
Technopreneur adalah wirausaha yang memanfaatkan teknologi untuk
mengembangkan potensi perkembangan usaha yang dijalankannya sehingga bisa
disebut juga wirausaha modern yang menjalankan usahanya sudah berbasis teknologi.
Berikut ini pengertian dan definisi technopreneur menurut beberapa para ahli :
a. Menurut S. Goodman dkk dalam Fresh Perspective: Business Management
(2005), technopreneur adalah pengusaha yang menggabungkan keterampilan
teknologi dan kewirausahaan mereka.
b. Menurut Chua Eung Hwa (2009), seorang technopreneur adalah perpanjangan
dari seorang wirausaha dan memanfaatkan teknologi untuk membuat
penemuan baru sebagai inovasi serta mengeksploitasi prestasinya di pasar
untuk menghasilkan uang

2. Karakteristik Technopreneur
Seorang technopreneur memanfaatkan teknologi aplikati yang sebagai faktor
utama untuk mengubah sumber daya menjadi produk dan layanan baru berbasis
teknologi. Karakteristik perlu dimiliki oleh seorang technopreneur, menurut William
Bygrave, adalah sebagai berikut :
a. Dreams atau mimpi adalah visi masa depan serta kemampuan untuk
mengimplementasikan mimpi tersebut.
b. Decisiveness atau ketegasan yaitu tidak mengulur-ulur waktu dalam
mengambil keputusan; kecepatan dianggap sebagai kunci kesuksesan.
c. Doers atau pelaku yaitu menentukan suatu tindakan dan melakukannya secara
cepat dan tepat.
d. Determination atau ketetapan hati yaitu mengimplementasikan usaha dengan
komitmen total tidak menyerah saat mengalami kesulitan.
e. Dedication atau berdedikasi yaitu memiliki dedikasi total ter- hadap usahanya.
Bila dianggap perlu akan mengesampingkan hubungan dengan keluarga dan
temannya. Kerja keras tidak kenal lelah.
f. Devotion atau kesetiaan yaitu mencintai usaha mereka se- hingga efektif
dalam menjual produk bagi kemajuan usahanya.
g. Details atau teperinci bersifat kritis dan melakukan perincian dalam berbagai
hal yang menyangkut usahanya.
h. Destiny atau nasib yaitu bertanggung jawab atas nasib dirinya dan tidak
tergantung kepada orang lain.
i. Dollars atau uang yaitu menjadikan uang sebagai salah satu ukuran
kesuksesan.
j. Distribute atau distribusi yaitu mendistribusikan atau mendelegasikan
sebagian dari tugas wewenang dan tanggung jawab kepada orang lain.
Bab 5
Menemukan Ide untuk Usaha Digital

Ide bisnis merupakan hal yang paling penting dalam memulai bisnis dan mendapatkan
produk yang dapat dikembangkan menjadi sebuah bisnis berkelanjutan. Ide untuk usaha
digital dapat digali dari berbagai hal Setiap hobi dan minat dapat diperdalam dan
dikembangkan menjadi sebuah ide bisnis yang akan memberikan kita manfaat secara
ekonomi. Begitupun dengan keterampilan dan pengalaman yang berbeda dan menjadi ciri
khas sebuah bisnis. Hal lainnya adalah kreativitas seseorang dalam menciptakan sesuatu yang
baru dan memberi ide kreatif dalam memecahkan masalah yang ada.

A. Ide dan Ideation

3. Ide
Menurut KBBI (2016), ide atau gagasan merupakan rancangan yang tersusun
di pikiran Sebelum memulai suatu usaha atau bisnis, tentu diperlukan ide atau
gagasan awal sehingga ide akan dikembangkan dan digunakan sebagai landasan suatu
usaha
Ide yang dilakukan untuk bisnis, selain sukses di pasaran, banyak juga
ditemukan dalam proses nyata bahwa ide yang dirasa baik ternyata gagal di pasaran.
Hal ini banyak diakibatkan oleh asumsi yang tidak divalidasi dengan baik. Ide bisnis
merupakan variabel paling penting dalam sebuah produk yang dikembangkan menjadi
sebuah bisnis berkelanjutan. Ide yang baik adalah ide yang dapat diaplikasikan dan
memberikan solusi bagi objek bisnis dan konsumennya.
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan
peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide menciptakan nilai potensial
di pasar, sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide wirausaha, kita
perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua risiko yang mungkin terjadi dengan
cara mengurangi kemungkinan risiko melalui strategi yang proaktif, menyebarkan
risiko pada aspek yang paling mungkin, dan mengelola risiko yang mendatangkan
nilai atau manfaat.

4. Ideasi (Ideation)
Meskipun banyak orang yang mungkin pernah mengalami sesi brainstorming
sebelumnya, tidak mudah untuk memfasilitasi sesi ide yang benar-benar bermanfaat.
Ideasi merupakan tahap untuk menghasilkan ide-ide kreatif yang dapat menjadi solusi
bagi masalah yang ada. Adapun teknik dalam ideasi di antaranya teknik sketsa,
prototyping, brainstorming, brainwriting, serta ide dan kemungkinan terburuk.
Cara menemukan ide untuk usaha digital di antaranya sebagai berikut.
a. Ide Bisnis dari Hobi/Minat
Hobi adalah kegiatan yang dirasa menyenangkan dilakukan oleh seseorang
yang memiliki minat dan antusiasme dalam menjalankannya. Sebagai contoh, jika
Anda seseorang yang hobi membaca buku, Anda bisa membuat ide toko buku online.
Selain dapat harga murah, Anda dapat membeli langsung dari penerbit dan berjualan
buku, serta membaca banyak buku. Bisa saja Anda menjual buku yang sudah Anda
baca Setiap hobi dan minat dapat diperdalam menjadi satu ide yang dapat
dikembangkan menjadi sebuah ide bisnis yang tentu saja akan memberikan kita
manfaat secara ekonomi.
b. Ide Bisnis dari Keterampilan dan Pengalaman
Keterampilan dan pengalaman dapat dijadikan sumber ide bisnis. Setiap orang tentu
memiliki keterampilan dan pengalaman yang berbeda. Keterampilan menjadi satu ciri
seseorang yang dapat dikonversi menjadi nilai ekonomi. Sebagai contoh, Anda memiliki
keterampilan menjahit. Anda dapat membuka usaha menjahit atau lebih besar lagi
dengan berbagi pengalaman hidup, dan memulai sebuah usaha di bidang pakalan
profesional, layaknya seorang designer busana.
c. Ide Bisnis dari Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan memberi ide kreatif dalam memecahkan masalah yang ada. Persoalan yang dihadapi
akan menciptakan kreativitas untuk mengatasi dan memberi solusi. Contoh nyata adalah
kebutuhan akan peralatan sehari-hari. Semua dimulai dari sebuah persoalan kemudian
kreativitas manusia muncul menciptakan berbagai alat yang membantu menyelesaikan
persoalan tersebut.
d. Ide Bisnis dari Pameran Usaha
Di berbagai kota, sering kita menjumpai pameran usaha atau ekspousaha atau
pameran usaha. Hal ini bisa dilakukan untuk mencari ide dari usaha-usaha yang
mengikuti pameran tersebut dengan melihat dan mengamati. Kemudian, melakukan
modifikasi dengan daya cipta yang dibuat
e. Ide Bisnis dari Survei
Survei menjadi penting untuk menemukan ide bisnis dan memperkuat keyakinan
Anda terhadap bisnis atau usaha yang akan Anda jalankan. Melakukan survei konsumen
tidaklah sulit Anda bisa membuat survei dengan memanfaatkan fitur atau fasilitas yang
ada dari Google Survei sehingga survei dilakukan secara online Dengan mengunakan
fitur tersebut, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya karena Google Survei ini tidak
berbayar (gratis)
f. Ide Bisnis dari Berbagai Keluhan
Kehidupan sehari-hari, banyak sekali persoalan yang dihadapi. Persoalan ini bagi
sebagian orang adalah hal yang menyebalkan karena mereka tidak dapat mencari jalan
keluar atau karena menginginkan jalan keluar yang praktis sehingga membutuhkan
bantuan, baik berupa peralatan maupun jasa dari orang lain. Sebagai contoh, dalam
sekian periode, orang mengeluh karena sulit mendapatkan jasa transportasi Dari hal
tersebut, lahirlah moda transportasi online, seperti Gojek dan Grab.
g. Ide Bisnis dari Media Massa
Mencari ide bisnis bisa dilakukan dengan mencari referensi melalui media massa
yang paling utama melalui Internet, dengan melihat berbagai referensi yang ada di media
massa (koran, majalah, TV) perihal ide usaha yang ada dan perkembangan konsumen
saat ini, menjadikan Anda memiliki ide usaha baru versi Anda sendiri.

B. Tujuan Ideation
Ideasi (Ideation) berfungsi untuk menghasilkan sejumlah besar ide yang kemudian dapat
disaring menjadi ide terbaik, praktis, serta inovatif untuk menginspirasi solusi dan produk
desain baru yang jauh lebih baik Adapun tujuan dari ideasi adalah sebagai berikut
1. Mengajukan pertanyaan yang tepat dan berinovasi dengan fokus yang kuat pada
konsumen, kebutuhan konsumen, dan wawasan tentang konsumen.
2. Menemukan solusi yang jelas untuk meningkatkan potensi inovasi dari solusi yang
ditemukan.
3. Menyatukan perspektif dan kekuatan anggota tim
4. Menemukan bidang inovasi yang tidak terduga
5. Membuat volume dan variasi dalam pilihan inovasi
6. Mendapatkan solusi yang jelas dan baru

C. Tahapan Ideation
Proses untuk menghasilkan ide dan solusi atau ideasi dapal dilakukan beberapa
tahapan, yaitu tahap empathize, mendefinisikan masalah, mendefinisikan solusi, dan tahap
point of view (POV)

1. Tahap Empathize
Tahapan empathize merupakan proses meneliti dan meng amati dalam studi lapangan,
memperhatikan konsumen, terlibat dengan konsumen, dan mendengarkan konsumen.

2. Tahap Mendefinisikan Masalah


Tahapan mendefinisikan masalah merupakan proses dalam memahami informasi luas
yang telah terkumpul pada tahap empathize. Tim perlu berlatih untuk mengubah sudut
pandang, cara bertanya, cara merencanakan, dan merancang cara agar tujuan tercapai,
namun tetap fokus pada topik.

3. Tahap Mendefinisikan Solusi


Tahapan mendefinisikan sebuah solusi akan melibatkan sintesis dan proses untuk
memahami semua informasi yang tersedia yang dikumpulkan selama usaha berempati
kemudian berupaya menemukan koneksi dan polanya. Dalam prosesnya, ideasi akan
sering menggunakan metode seperti diagram affinity, serta proses berbagi cerita dan
persona pengguna yang menginspirasi atau memberikan alasan-alasan tersembunyi
(hidden pattern).
4. Tahap Point of View (POV)
Tahap Point of View (PoV) merupakan tahap dalam membangun pernyataan masalah
yang bermakna dan dapat ditindaklanjuti. PoV yang baik akan memungkinkan kita untuk
membuat ide dengan berorientasi pada tujuan
a. Pengertian POV
PoV mendefinisikan tantangan yang tepat untuk diatasi dalam sesi ideasi.
Pernyataan masalah atau PoV yang baik akan memungkinkan kita untuk membuat
ide dengan berorientasi pada tujuan. PoV mungkin tampak berlawanan dengan
intuisi, tetapi dalam membuat pernyataan masalah yang lebih mengerucut akan
menghasilkan solusi yang lebih banyak dan berkualitas ketika kita dan tim mulai
menghasilkan ide. Dalam proses ideasi, PoV harus menjadi pernyataan panduan
yang berfokus pada wawasan tentang pelanggan dan kebutuhannya.
b. Langkah-langkah Mendefinisikan POV
1) Langkah pertama
a) Tentukan tipe orang yang dirancang pengguna.
b) Kembangkan satu atau lebih persona pengguna dengan diagram
afinitas, peta empati, serta metode lain yang membantu memahami dan
mengkristalkan hasil penelitian pengamatan, wawancara, kerja
lapangan, ddll
c) Mengekstrak dan menyintesis kebutuhan paling penting pengguna
(yang mana paling penting untuk dipenuhi)
d) Bekerjalah untuk mengungkapkan wawasan yang dikembangkan
melalui sintesis berbagai informasi yang sudah dikumpulkan selama
fase berempati di awal. Wawasan baru biasanya tidak hanya menjadi
alasan untuk kebutuhan, tetapi lebih merupakan pernyataan disintesis
yang dapat dimanfaatkan dalam solusi desain yang akan dibuat.
2) Langkah kedua
Tulis definisi yang dibuat ke dalam template POV seperti berikut,
"Siapa penggunanya, apa kebutuhannya, dan kita mendapatkan wawasan
(insight) apa darinya?"
3) Langkah ketiga
Mengartikulasikan PoV dengan menggabungkan tiga elemen, yakni
pengguna, kebutuhan, dan wawasan. Sebagai pernyataan masalah yang
dapat ditindaklanjuti, hal tersebut akan membantu memahami permasalahan
sehingga tahu benar apa yang harus diselesaikan. Ketiga elemen tersebut
dapat dijadikan sebuah pertanyaan berupa "Siapa membutuhkan apa, karena
apa?"
4) Langkah keempat
Pastikan Pov yang kita temukan memiliki kriteria sebagai berikut :
a) Memberikan fokus yang sempit
b) Membingkai masalah sebagai pernyataan masalah.
c) Menginspirasi tim.
d) Memandu upaya inovasi tim.
e) Menginformasikan kriteria untuk mengevaluasi ide-ide yang
bersaing
f) Seksi dan menarik perhatian orang.
g) Apakah valid, berwawasan luas, dapat ditindak- lanjuti, unik,
sempit, bermakna, dan mengasyikkan.

5. Customer Journey
Customer Journey (CJ) adalah sebuah garis waktu yang kemudian diisi dengan titik-
titik mana yang membahagiakan sekaligus menyedihkan. Sebagai pemilik bisnis, Anda
perlu meng- identifikasi besaran kualitatif seberapa bahagia atau kecewanya objek dalam
menjalankan sebuah proses atau aktivitas.
CJ merupakan tools sederhana yang dapat membangkitkan kriteria atas ide atau
produk yang ingin ditawarkan. CJ menggambarkan perjalanan emosi seorang objek
bisnis. Baik membahagiakan maupun menyedihkan. Perjalanan ini menggambarkan
keseluruhan proses seorang konsumen dalam melakukan proses pekerjaan, kegiatan,
pembelanjaan, produks belajar atau proses lainnya secara keseluruhan dari memulai
hingga menyelesaikannya
Tahap-tahap implementasi CJ dalam ideasi adalah sebagai berikut.
a. Identifikasi titik-titik membahagiakan dalam sebuah proses aktivitas yang
dinamakan “gains”, dan titik kekecewaan yang dinamakan “pains” Titik-titik
gains dan pains ini perlu digambarkan secara detail sepanjang aktivitas
sehingga kita tahu secara detail permasalahan yang dihadapi pelanggan.
b. Menjawab kebahagiaan (gains) dengan "apa yang bisa meningkatkan
kebahagiaan" Hal ini dinamakan peningkat kebahagiaan (gain creator) Lalu
menjawab titik-titik kekecewaan (pains) dengan "apa yang dapat
menghilangkan kekecewaan yang kita namakan sebagai pemulih kekecewaan
(pain relievers).
c. Titik-titik jawaban gain creator dan pain relievers perlu didentifikasi sebagai
jawaban yang tepat dan baik. Kriteria Jawaban yang baik adalah kriteria yang
mampu menjawab setiap permasalahan pada titik tersebut dan mengubahnya
menjadi titik yang membahagiakan konsumen. Jawaban ini sebisa mungkin
mengarahkan pada perubahan perilaku, bukan pada penambahan sarana atau
sesuatu yang membutuhkan modal mahal.
d. Kemampuan membangkitkan kriteria yang mampu meningkatkan kebahagiaan
sekaligus menghilangkan kekecewaan dalam sebuah perjalanan aktivitas
konsumen merupakan tools terbaik bagaimana sebuah proposisi nilai dapat
diciptakan Proposisi nilai yang sesuai dengan kebutuhan segmen konsumen
sesungguhnyalah yang akan menjadi modal menciptakan ide bisnis terbaik.
e. Setelah mendapat ide dan mengujinya dengan beberapa kali uji coba
purwarupa alau iterasi atau diuji secara berulang untuk memperbaikinya,
perwujudan idenya akan semakin membaik Pengujian ide akan semakin sesuai
dengan kebutuhan konsumen.
D. Tantangan Ideation
Adapun tantangan dalam melakukan kegiatan ideasi adalah Sebagai berikut
1. Cara memfasilitasi proses ideasi adalah tugas yang menantang dan kompleks.
2. Perlu pengalaman dalam memahami dan mengelola tim, dinamika anggota tim,
kemampuan beradaptasi dan fleksibilitas, dan berbagai keterampilan lainnya.
3. Perlu belajar dengan mengambil teori dan teknik yang dipelajari dari para ahli, serta
menerapkan dan mengujinya dalam konteks tim sendiri dan menyesuaikannya dengan
kebutuhan sendiri.
Bab 6
Menyusun Rancangan Bisnis Digital

A. Rancangan Bisnis Digital


Rencana bisnis merupakan dokumen tertulis yang menjelaskan secara teperinci
bagaimana suatu bisnis akan mencapai tujuannya. Biasanya rencana bisnis ini dibuat oleh
bisnis baru. Di dalamnya menjabarkan rencana tertulis dari sudut pandang pemasaran,
keuangan, dan operasional.

1. Visi dan Tema


Visi merupakan pernyataan sebuah keadaan masa depan usaha yang
diciptakan dan pernyataan bagaimana usaha dapat diciptakan untuk dapat membantu
pelanggannya. Pengertian lain dari visi adalah serangkaian kata yang menunjukkan
impian, cita- cita atau nilai inti sebuah organisasi, perusahaan atau instansi. Visi
merupakan tujuan masa depan sebuah instansi, organisasi, atau perusahaan. Visi juga
adalah pikiran-pikiran yang ada di dalam benak para pendiri. Pikiran-pikiran tersebut
adalah gambaran tentang masa depan yang ingin dicapai.
Jika dirangkum, definisi atau pengertian visi adalah sebagai berikut :
a. Visi adalah suatu tulisan yang menyatakan cita-cita suatu perusahaan, instansi,
atau organisasi di masa depan.
b. Visi adalah suatu tulisan singkat, fokus, dan jelas, yang merupakan arah
sebuah perusahaan, instansi, atau organisasi.
c. Pengertian visi adalah sebuah gagasan tertulis mengenai tujuan utama
pendirian sebuah perusahaan, instansi, atau organisasi.
Sementara itu, tema merupakan landasan utama yang akan mendukung visi usaha
yang diselenggarakan. Tema ini dapat disampaikan dalam satu atau beberapa kata.

2. Kriteria Visi
Visi yang baik memiliki kriteria Smart, Pure & Clear. Apa saja makna yang
ada dalam kriteria tersebut? Simak penjalasan berikut dengan saksama.
a. Specific (khusus, khas), visi hendaknya dirumuskan secara spesifik.
b. Measurable (terukur), visi yang baik terukur penetapan targetnya sehingga yang
ditetapkan dapat dicapai dari rentang waktu yang telah ditetapkan.
c. Agreed (disepakati), visi yang baik merupakan kesepakatan bersama, bukan hanya
disetujui oleh sebagian orang.
d. Realistic (realistis), visi yang baik ditetapkan sesuai dengan kondisi dan situasi
yang ada.
e. Time phased (waktunya tertentu), visi haruslah ditetapkan waktunya sehingga
seluruh tim bergegas menggapai target yang telah ditetapkan sesuai waktu yang
telah disepakati.
f. Positive state (kalimat positif), visi yang baik dirumuskan dalam bentuk kalimat
positif. jelas
g. Understood (dimengerti), visi yang baik dirumuskan sehingga mudah dipahami
maknanya.
h. Relevant (relevan), visi yang dirumuskan sesuai dengan kondisi, situasi, serta
tuntutan zaman.
i. Ethical (etis), visi yang dirumuskan sangat memperhatikan norma sehingga target
yang ditetapkan tidak mengalami benturan dengan nilai-nilai yang ada.
j. Challenging (menantang), visi yang baik perumusannya menyebabkan anggota
tim merasa tertantang untuk me-wujudkannya sehingga seluruhnya bersemangat
menggapai cita-cita itu.
k. Legal (legal), visi yang ditetapkan tidak membentur hukum yang berskala
nasional ataupun internasional.
l. Environmentally (memperhatikan lingkungan sekitar), visi yang dirumuskan
memperhatikan kondisi dan situasi lingkungan sehingga peraihan visi itu bukan
hanya bermakna bagi lembaga, tetapi bagi lingkungan sekitarnya.
m. Appropriate (patut), visi yang ditetapkan layak bagi seluruh anggota tim untuk
meraihnya sesuai dengan kapasitas dan kualitas organisasi terkini.
n. Recorder (pencatatan), melalui visi yang telah ditetapkan, laju organisasi tercatat
berdasarkan targetnya.

3. Realisasi Visi
Visi dan tema perlu dimunculkan pada usaha yang akan diciptakan. Hal ini
diikuti dengan menerangkan cara mengonkretkan visi menjadi program-program
nyata yang berkelanjutan dan mampu menginspirasi masyarakat luar.

4. Identifikasi Dukungan dan Tantangan Visi


Dukungan yaitu hal-haI yang memungkinkan pelanggan untuk menghidupkan
masa depan yang diinginkan melalui usaha yang akan diciptakan. Sementara itu,
tantangan yaitu hal-hal yang mungkin dapat menghalangi visi usaha yang diciptakan
di masa depan yang diinginkan sehingga membutuhkan solusi-solusi inovatif.
Perancangan bisnis merupakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh
wirausaha yang menggambarkan perusahaan dalam memulai usaha.

B. Menyusun Rancangan Bisnis Digital dengan Kanvas Model Bisnis


Model bisnis tidak lain adalah representasi tentang bagaimana organisasi membuat
(atau berniat menghasilkan) uang. Hal yang paling mudah dalam merancang usaha adalah
dengan menuangkan visi dalam sebuah kanvas model bisnis.
Langkah-langkah membuat model bisnis dengan sembilan blok kanvas model bisnis
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Segmen Pelanggan (Customer Segments)
Buatlah daftar tiga segmen teratas yang menjadi segmentasi utama. Carilah
segmen pasar yang berpotensi memberikan pendapatan terbaik. Segementasi dapat
dibuat secara spesifik sesuai dengan memperhatikan data demografi, gender, usia,
tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, dan lain-lain.

2. Proposisi Nilai (Value Propositions)


Proposisi nilai dapat diutarakan dengan menerangkan dan menurunkannya
dalam kegiatan apa saja yang dapat membangkitkan nilai lebih pada produk yang
akan diluncurkan dan nilai-nilai lebih apakah yang dapat menarik minat konsumen
yang sesuai dengan segmentasi pasar yang telah ditetapkan.

3. Aliran Pendapatan (Revenue Stream)


Buatlah daftar tiga jenis aliran pendapatan teratas yang dapat diperoleh seperti
dari hasil penjualan produk, pelatihan, sewa, atau hal-hal lainnya yang dapat dijadikan
pendapatan tambahan lain.

4. Saluran (Channel)
Saluran dapat dijelaskan dengan bagaimana usaha ini berkomunikasi dengan
pelanggannya. Saluran ini menjelaskan bukan hanya bagaimana memilih salurannya,
namun juga bagaimana Anda menyampaikan proposisi nilai.

5. Hubungan Pelanggan (Customer Relationship)


Bagian ini menjelaskan upaya menyampaikan nilai yang diterapkan di
proposisi nilai (value propositions) pada segmentasi konsumennya. Bagian ini juga
menjelaskan cara merawat hubungan dengan konsumen agar meningkat loyalitasnya.

6. Kegiatan Utama (Key Activities)


Kegiatan utama diisi dengan daftar apa saja yang dilakukan untuk
menjalankan model bisnis ini yang terdiri atas kegiatan-kegiatan yang membantu
membangkitkan nilai usaha, produksi produk, atau hal-hal lain yang diperlukan yang
sesuai dengan daftar yang telah ditetapkan pada blok-blok model bisnis yang dibuat.

7. Sumber Daya Kunci (Key Resources)


Sumber daya kunci terdiri atas 5M (Man, Machines, Materials, Methods,
Money). Sumber daya manusia, pengetahuan, sarana dan/atau uang yang dibutuhkan
untuk menjalankan bisnis.
8. Mitra Kunci (Key Partners)
Mitra kunci diisi dengan membuat daftar mitra yang sangat penting
kedudukannya. Mitra kunci biasanya adalah mitra utama yang menyebabkan bisnis
tidak dapat berjalan tanpanya.

9. Struktur Biaya (Cost Structure)


Struktur biaya ini dapat ditekan dengan menemukan mitra kunci yang tepat
untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan sehingga berdampak pada
pengurangan kebutuhan sumber dana atau efisiensi biaya. Adapun hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menyusun kanvas model bisnis adalah sebagai berikut.
a) Kanvas model bisnis perlu dirancang sedemikian rupa tidak hanya asal
mengisi
b) Kanvas model bisnis perlu dipikirkan secara mendalam dan harus dikaitkan
dengan blok-blok lainnya.
c) Blok-blok dalam kanvas model bisnis ini harus memiliki keterkaitan satu sama
lainnya sehingga terdapat hubungan timbal balik.
d) Hubungan timbal balik inilah yang menyebabkan sistem bisnisnya kemudian
dapat dijalankan.
Bab 7
Membangun Tim Bisnis Digital

A. Konsep Tim dalam Bisnis Digital


Dalam dunia bisnis, tidak hanya produk yang dihasilkan yang harus memiliki kualitas
baik, tetapi siapa orang yang akan menjalankan bisnis tersebut menjadi faktor kunci dalam
mengembangkan bisnis. Karena itu, memulai bisnis dengan memilih anggota tim yang
berkualitas merupakan salah satu hal yang sangat penting dan memiliki manfaat serta dampak
positif yang banyak.
1. Meningkatkan Efisiensi Kerja
Masing-masing orang dalam tim mungkin memiliki pemikiran yang berbeda-
beda. Setiap orang harus sepakat dalam hubungan kerja. Tim kerja harus memahami
target dalam kelompok dan memiliki satu visi yang sama dalam bekerja. Jika terjalin
kerja sama yang baik, efisiensi kerja jadi meningkat. Setiap orang akan menjalankan
fungsinya secara bersamaan sesuai dengan tanggung jawab masing-masing sehingga
pekerjaan yang menumpuk dapat cepat dibereskan.

2. Memiliki Banyak Ide Kreatif


Jika Anda selalu bekerja sendirian, pikiran Anda akan lama berkembang. Saat
pikiran buntu, Anda tidak akan bisa menemukan ide yang kreatif dan inovatif.
Berbeda halnya jika Anda bekerja dalam tim. Anda dapat saling berkomunikasi untuk
bertukar pikiran. Kreativitas pun akan terbangun karena adanya diskusi untuk
membahas berbagai gagasan yang menarik. Anda bisa mendapatkan ide terbaik dan
akhirnya menciptakan solusi yang optimal secara bersama-sama.

3. Beban Kerja Jadi Lebih Ringan


Banyak hal yang dapat dikerjakan jika dilakukan bersama- sama. Suatu
pekerjaan besar akan terasa ringan jika dikerjakan oleh beberapa orang. Meski setiap
orang memiliki tugas masing- masing sesuai delegasi yang dibagikan oleh atasan,
semuanya akan saling melengkapi untuk mencapai tujuan bersama. Keuntungan
memiliki tim di antaranya Anda bisa membagikan beban kerja Anda dan juga
memberikan bantuan pada anggota tim lainnya. Semua orang akan tolong-menolong
dan belajar untuk tidak hanya memperhatikan kepentingan pribadi, tetapi
mengutamakan kepentingan bersama.

4. Saling Menguatkan di Masa Sulit


Setiap anggota tim memiliki peran masing-masing. Namun, semuanya saling
mendukung dan melengkapi dengan visi yang sama. Terutama pada masa-masa sulit,
manfaat teamwork akan sangat terasa karena Anda bisa mengandalkan satu sama lain
dan Juga saling menguatkan. Bandingkan jika Anda hanya bekerja sendiri Anda akan
kewalahan dalam menyelesaikan pekerjaan. Anda pun akan mengambil keputusan
yang salah di saat stres melanda karena tidak ada orang yang bisa diajak berdiskusi
untuk mengatasi masalah

5. Memajukan Perusahaan
Kolaborasi dalam tim akan berdampak terhadap kemajuan perusahaan
Produktivitas kerja akan meningkat karena setiap orang memilik kesempatan yang
sama untuk berpartisipasi dalam: pekerjaan, sesuai dengan keterampilan masing-
masing. Pastinya, sebuah proyek yang dikerjakan bersama akan lebih cepat selesai
Proyek lain yang menanti pun bisa siap untuk dikerjakan. Target perusahaan akan
cepat tercapai dengan adanya kualitas tim kerja yang saling mendukung.

B. Membangun Tim untuk Bisnis Digital


Pemahaman terhadap cara menciptakan dan membangun tim kerja yang efektif dan
faktor-faktor membangun bisnis dengan tepat, akan menjadikan sebuah kekuatan penting
pada salah satu faktor strategi bisnis yang baik sehingga mampu memberikan kinerja secara
optimal. Adapun orang-orang yang diperlukan di antaranya yang memiliki visi yang sama,
memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, memiliki sense of business yang mumpuni dengan
pandangan bisnis yang luas. dan memiliki ide-ide kreatif terutama bagi tim manajemen,
memiliki pengetahuan yang cukup akan bisnis yang dipilih terutama bagi tim pelaksana, dan
mampu mempromosikan bisnis dengan strategi yang tepat (untuk tim marketing).

Dalam risetnya, Belbin menemukan 9 tipe team role. Berikut ini penjelasan mengenai
tipe-tipe team role.
1. Shaper
Shaper adalah orang-orang yang berorientasi pada hasil dan sangat fokus
dalam menjalankan tugas. Mereka terdorong oleh semangat dan kebutuhan untuk
mencapai sesuatu. Bagi orang tipe shaper, 'menang' adalah judul dari semua
permainan.

2. Implementer
Implementer adalah mereka yang aware terhadap kewajiban eksternal dan
merupakan pribadi yang disiplin, teliti, dengan self. image yang baik. Mereka
cenderung teguh pendirian dan praktis, penuh kepercayaan dan toleransi, dan
menghormati tradisi yang telah lama berlangsung.

3. Completer-Finisher
Completer-finisher adalah tipe pemain tim yang perfeksionis dan akan
melakukan segalanya demi memastikan semua hal berjalan baik. la akan mengecek
berulang kali hal-hal yang telah diselesaikan dan sangat memperhatikan detail.
4. Coordinator
Coordinator adalah pribadi yang berorientasi kepada manusia. Orang dengan
tipe ini memiliki kecenderungan untuk memercayai, menerima, mendominasi, dan
berkomitmen kepada target dan tujuan tim. Mereka adalah seorang positive thinker
yang menghargai pencapaian target, usaha, dan effort yang diberikan orang lain.

5. Teamworker
Seorang teamworker bagaikan oli di antara roda gigi yang menjaga mesin
berjalan dengan mulus. Mereka merupakan pendengar yang baik dan diplomat ulung,
juga seorang pendamal yang berbakat meredakan konflik dan membantu anggota tim
lain untuk saling memahami.

6. Resource Investigator
Resource investigator adalah orang yang selalu mencari peluang dan
membangun koneksi. Resource investigator memberi suntikan antusiasme bagi
anggota lainnya untuk memulai suatu proyek dengan keyakinan tinggi dalam
mengejar peluang.

7. Plant
Plant umumnya kreatif, orisinal, dan penuh ide. Mereka adalah orang-orang
introver yang ber-IQ tinggi. Ketika sebuah solusi inovatif untuk suatu masalah
diperlukan, tidak ada pencetus ide yang lebih tepat selain seorang plant.

8. Monitor-Evaluator
Monitor-evaluator adalah orang yang adil, bijaksana, dan cerdas, namun
kurang memiliki hasrat untuk mencapai sesuatu. Mereka memiliki bakat untuk keluar
dari kondisi biasa dan mampu melihat semua pilihan yang tersedia dengan sangat jelas
dan tidak memihak.
9. Specialist
Specialist adalah mereka yang memiliki passion tinggi dalam mempelajari dan
menjadi eksper dalam bidang yang menarik minat mereka. Hasilnya, mereka biasanya
menjadi sumber mata air pengetahuan dan menikmati berbagi pengetahuan tersebut
dengan orang lain. Mereka berusaha keras untuk meningkatkan dan membangun
keahlian tertentu yang sesuai dengan minat.

C. Menciptakan Kebersamaan dan Kepercayaan dalam Tim


Kebersamaan dan kepercayaan merupakan kunci utama untuk membangun sebuah tim
yang solid dalam mencapai tujuan bersama Agar kebersamaan dan kepercayaan terbangun,
cobalah untuk saling berbagi dengan rekan satu tim dalam keadaan suka ataupun duka. Di
samping itu,
Bab 8
Mengelola Pemasaran Bisnis Digital

A. Apa itu Pemasaran


Pemasaran merupakan proses manajemen produk dan layanan yang berpindah dari
sekadar konsep hingga sampai ke pelanggan. Hal ini mencakup identifikasi produk,
menentukan permintaan. memutuskan harga, dan memilih saluran distribusi Pemasaran juga
termasuk kegiatan mengembangkan dan menerapkan strategi promosi Dalam pemasaran, kita
akan mengenal istilah product-market fit
Tujuan utama dari pemasaran sendiri adalah untuk memasarkan produk. Salah satu
tanda produk berhasil dipasarkan adalah produk berhasil terjual dan digunakan oleh
konsumen. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan agar produk kita dapat terjual adalah
sebagai berikut.

1. Right Product
Sebuah start-up yang dibuat harus bisa menyediakan produk yang tepat, bisa
memuaskan, serta memberikan solusi dari masalah yang dihadapi dan menghadirkan
nilai tambah bagi konsumen. Dengan demikian, muncul ide-ide dan inovasi dari
masalah atau keluhan kita sehari-hari. The right product bought by the right people
with the right way, atau mengelola pemasaran usaha yang benar, yaitu dengan cara
menyediakan produk yang tepat, dibeli oleh orang yang tepat, dan mempunyai
rancangan strategi produk yang tepat agar bisa mencapai tahapan product-market fit.

2. Right People
Perusahaan rintisan dapat dikatakan sukses jika perusahaan tersebut paham
akan pasar karena hal tersebut adalah salah satu faktor kesuksesan sebuah perusahaan
rintisan. CB Insight melaporkan bahwa faktor kegagalan terbesar dari perusahaan
rintisan adalah menjual barang yang tidak dibutuhkan oleh pasar. Perusahaan rintisan
seharusnya memahami segmentasi yang dituju, identifikasi masalah, serta tantangan
yang akan dihadapi pada pasar tersebut.

3. Right Way
Setelah memiliki produk yang tepat dan target sasaran konsumen yang jelas,
selanjutnya perusahaan harus mengetahui cara yang tepat untuk mempromosikan
produk mereka. Misalnya, cara perusahaan memberikan informasi, membujuk, serta
mengingatkan konsumen secara langsung ataupun tidak langsung mengenai produk
dan merek yang akan dijual

Ada dua teknik untuk mempromosikan barang atau produk kepada konsumen, yaitu
sebagai berikut.
a) Above the Line
Bentuk promosi ini memperkenalkan barang atau produk dengan cara
menarik perhatian konsumen melalui iklan berkesan sehingga membuat
konsumen menjadi penasaran mereka untuk membeli. Contohnya, menggunakan
iklan di koran, majalah, televisi, dan billboard.
b) Below the Line
Bentuk promosi ini menggunakan strategi promosi dengan cara
mendorong calon konsumen untuk membeli produk.
Salah satu konsep dasar yang harus diketahui dalam mengelola pemasaran
usaha model AIDA yang bertujuan untuk menjelaskan tahapan-tahapan
konsumen, mulai dari pengenalan produk hingga pembelian produk Model AIDA
dikembangkan oleh pengusaha Amerika, E. St. Elmo Lewis, pada tahun 1898.
Tujuan utamanya adalah untuk mengoptimalkan panggilan penjualan, khususnya
interaksi antara penjual dan pembeli tentang produk. Berikut ini merupakan
beberapa tahapan dari model AIDA.
1) Attention (Perhatian)
Langkah pertama dalam pemasaran atau periklanan adalah
mempertimbangkan bagaimana cara menarik perhatian konsumen. Perusahaan
tidak boleh berasumsi bahwa produk mereka sudah dikenal oleh banyak orang.
Oleh karena itu, agar konsumen menyadari keberadaan produk suatu
perusahaan, dibutuhkan strategi yang tepat.
Konsumen biasanya tertarik oleh warna, gambar, tulisan, hingga public
figure. Untuk itu, pemasar dapat menggunakan konten video, gambar yang
menarik, atau tulisan headline yang menarik agar konsumen penasaran untuk
membaca tulisan tersebut.
2) Interest (Minat)
Tahap selanjutnya setelah mendapatkan attention adalah menarik
interest. Menarik perhatian konsumen saja tidak cukup, perusahaan juga harus
menarik minat konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan. Contoh
cara yang dapat digunakan adalah memberikan informasi teperinci tentang
produk yang dipasarkan. misalnya deskripsi produk di situs web, brosur
produk. foto, atau klip video produk. Fokuslah pada hal-hal yang relevan,
dengan produk atau layanan Anda. Sampaikan pesan terpenting yang ingin
Anda komunikasikan kepada konsumen.
3) Desire (Keinginan)
Setelah menarik perhatian dan minat konsumen, perusahaan harus
menarik keinginan konsumen membeli produk mereka. Di tahap ini, penjual
akan meyakinkan konsumen bahwa produk ini adalah produk yang dibutuhkan
oleh konsumen. Penjual menyajikan konten yang bertujuan untuk memberikan
informasi menarik tentang produk serta manfaatnya yang idealnya membuat
konsumen semakin menginginkan produk tersebut. Penjual dapat
mengiklankan produk dengan menunjukkan beberapa situasi kreatif sesuai
dengan produk yang dijual. Sampaikan kepada audiens nilai produk atau
layanan, dan alasan mereka membutuhkan produk atau layanan tersebut dalam
hidup mereka. 4) Action (Aksi)
Setiap tahapan pada model AIDA sangat mudah untuk diukur
perkembangan digital marketing. Perusahaan dapat menargetkan kelompok
konsumen dengan mudah melalui demografis, geografis, dan gaya hidup.

B. Perkembangan Pemasaran Bisnis Digital


Pemasaran secara digital (digital marketing) kali pertama dikenal tahun 1990 dengan
lahirnya WWW (World Wide Web) dari mesin komputer sehingga memicu bermunculannya
promo banner sebagai iklan online. Era internet semakin populer dan pada waktu yang
bersamaan muncul inovasi baru seperti e-commerce yang mulai berkembang.
Pada tahun 2000-an, perkembangan pemasaran digital mulai memiliki arti bagi dunia
sehingga mengubah perilaku masyarakat terhadap dunia digital. Pembelian melalui media
digital mulai dilakukan. Contohnya, banyak promosi yang dilakukan melalui media sosial
seperti Friendster dan Facebook.

C. Platform Pemasaran Digital


Dengan terus berkembangnya pemasaran digital pada tahun 2019, anggaran iklan
untuk melakukan pemasaran secara digital semakin besar sehingga pemasaran ini harus
menjadi inti dari strategi pemasaran bisnis yang akan dijalankan. Adapun beberapa platform
pemasaran digital antara lain sebagai berikut.

1. Media Sosial
Platform media sosial memungkinkan pemasar untuk menjangkau prospek
mereka dengan berbagai cara. Misalnya, tim pemasaran dapat menggunakan media
sosial dan memaksimalkan penggunaannya untuk promosi produk mereka. Meskipun
setiap platform berbeda, sebagian besar platform memiliki kemampuan yang
memungkinkan tim pemasaran untuk menempatkan iklan berdasarkan lokasi, jabatan,
minat, usia, dan lain-lain.

2. Iklan Digital
Iklan digital bertujuan untuk memberikan informasi mengenai produk secara
lebih luas kepada target sasaran yang lebih tepat. Setiap platform memiliki berbagai
cara yang dapat dimanfaatkan oleh tim pemasaran, seperti membuat kampanye iklan
berbayar dan menyegmentasi konsumen menggunakan algorithm sehingga iklan ini
muncul kepada target audiens. Oleh karena itu, iklan digital bukan sekadar memasang
iklan di platform digital.

3. SEO
Search Engine Optimization (SEO) merupakan mesin pencari, yang menjadi
salah satu hal penting dalam meraih hasil bisnis. SEO sendiri merupakan bagian dari
internet tempat banyak orang melakukan pencarian di website tertentu, seperti Google
atau Bing. Karena masyarakat menggunakan mesin pencari, hal ini menjadi
kesempatan untuk Anda mempromosikan bisnis Anda.
Hal yang perlu Anda ketahui yaitu cara kerja SEO itu sendiri. Mesin pencari
yang Anda gunakan biasanya akan mengumpulkan informasi-informasi pada halaman
internet dan memunculkan informasi relevan tersebut kepada halaman pencarian
dalam bentuk peringkat. Tujuan Anda saat ini adalah membuat target agar produk
bisnis Anda berada di peringkat 3 teratas dalam hasil pencarian atau menjadi yang
paling banyak ditelusuri. Untuk mencapainya, Anda harus memastikan website Anda
memiliki kualitas konten yang baik, menggunakan keyword research yang tepat, dan
mudah diakses (mobile friendly). Jika ingin menggunakan SEO dengan lebih tepat,
Anda bisa menyewa SEO specialist untuk membantu Anda mencapai target yang
Anda inginkan
.
4. Situs Web
Jika kita berbicara mengenal pemasaran platform digital, Anda akan sangat
membutuhkan situs web. Situs web tidak hanya berfungsi untuk memberikan
informasi bisnis Anda, tetapi menjadi salah satu strategi dalam melakukan pemasaran
ke arena yang lebih luas. Dengan visualisasi dan konten menarik dari website, akan
banyak audiens yang melihat situs web Anda. Apalagi bila melihat lifestyle orang
masa kini yang sangat mencari fleksibilitas, konsumen dapat lebih mudah mengenal
produk bisnis Anda melalui situs web.
Ketika membuat sebuah situs web, buatlah situs yang mudah diakses dan
menarik. Perhatikan mulai dari warna website, tata letak, kualitas konten, dan
aksesibilitas situs. Setelah situs web siap, Anda dapat mempromosikan situs tersebut
melalui media sosial atau SEO.

5. Pemasaran Melalui Percakapan


Pemasaran melalui orang per orang juga merupakan salah satu strategi
pemasaran yang biasa digunakan pada masa kini. Hanya saja Anda akan selektif
terhadap target sasaran pemasaran Anda. Di era global yang penuh dengan tren
internet dan media sosial, influencer menjadi salah satu target sasaran para pemilik
bisnis untuk membantu proses promosi mereka. sendiri merupakan orang-orang yang
memiliki reputasi yang tinggi di suatu platform media sosial. Mereka akan
memberikan konten dengan topik tertentu pada platform media sosial mereka.
Biasanya, para influencer memiliki pengikut dan penggemar yang banyak karena
konten- konten menarik yang mereka tunjukkan.

6. CRM
CRM (Customer Relationship Management) adalah teknologi digital yang
dapat membantu Anda dalam mengenali strategi untuk mengelola interaksi dan
hubungan dengan faktor eksternal. Sistem ini mengumpulkan informasi dari
pelanggan Anda dan mengidentifikasi data tersebut, yang kemudian dijadikan sebagai
dasar informasi untuk meningkatkan kualitas layanan sesuai dengan keinginan
pelanggan. Karena CRM berfokus kepada hubungan penjual dengan pelanggan,
penjual harus mampu membaca kebutuhan konsumen.
7. Seluler
Di masa kini, seluler menjadi salah satu kebutuhan individu sebagai sarana
komunikasi juga kegiatan sehari-hari lainnya. Begitu pula untuk pemasaran, pemilik
produk sudah seharusnya mengikuti perkembangan era dan menjadikan seluler
menjadi salah satu platform pemasaran mereka. Masyarakat masa kini sudah bisa
melakukan jual beli hanya dengan layar kecil dari seluler mereka, dan sebaliknya
penjual dapat melakukan interaksi dengan pelanggan.

D. Mengelola Pemasaran Bisnis Digital


Mengelola pemasaran bisnis digital perlu adanya fase customer journey. Customer
journey adalah proses tahapan perjalanan yang dialami seorang pelanggan ketika
diperkenalkan pada suatu produk. Dalam proses pemasaran sangat penting penjual untuk
mengetahui bagaimana cara pandang pelanggan terhadap produk yang akan dijual. Tentu saja
hal ini dimulai dari jenis produk yang biasa dibeli, keunggulaan produk yang dirasakan,
hingga cara pelanggan mendapatkannya. Dengan mengetahui pandangan dari pelanggan, hal
ini akan memudahkan Anda untuk melakukan pembaruan terhadap produk.
Konsep seperti ini biasa dituangkan ke dalam bentuk peta yang disebut customer
journey map. Customer journey map berguna untuk menggambarkan pengalaman
(experience) yang dirasakan oleh pelanggan mengenai produk. Oleh karena itu, peta yang
dibuat oleh satu penjual biasanya akan berbeda dengan penjual lainnya. Dengan map ini,
penjual akan melihat lebih jelas pandangan pelanggan dan lebih tepat dalam mencari
solusinya.
Ada beberapa tahap customer journey di antaranya sebagai berikut.
1. Awareness
Awareness adalah tahapan awal dari pengalaman pelanggan. Mereka
mungkin belum mengetahui tentang produk Anda
2. Evaluation
Tahap selanjutnya adalah tahap evaluasi. Pelanggan tertarik dengan
informasi produk yang sudah penjual berikan dan mempertimbangkan untuk
membeli produk tersebut.
3. Conversion
Pada tahap ini, mungkin pelanggan Anda sudah tertarik dan berpikir untuk
membeli produk Anda, tetapi masih ragu untuk benar-benar melakukan
pembayaran. Tahap conversion ini merupakan tahap penjual harus melakukan
penawaran yang lebih lagi untuk memastikan agar pelanggan benar-benar
membeli produk
4. Retention
Retention merupakan tahap setelah pelanggan melakukan pembelian
pertama mereka. Pada tahap ini penjual memastikan agar pelanggan menjadi
konsumen loyal produk mereka.
Bab 9
Pendanaan Bisnis Digital

A. Karakteristik Pendanaan
Kebutuhan utama perusahaan start-up digital yaitu pendanaan untuk biaya kegiatan
R&D. Selain itu, pada tahap awal juga akan dibutuhkan ide-ide dan inovasi untuk
mengembangkan layanan serta fitur-fitur yang dilakukan secara terus-menerus. Proses
pendanaan juga dibutuhkan untuk mengembangkan perangkat dan teknologi baru. Untuk
memenuhi perangkat teknologi tersebut dibutuhkan dana yang sangat besar, dana harus
mencukupi untuk mendapatkan teknologi tersebut. Dengan demikian, pendanaan harus dapat
memenuhi kebutuhan tersebut.
Proses pengembangan model bisnis, seperti hal-hal yang berkaitan dengan kerja sama
dengan pihak lain (menambah campuran produk dan sebagainya) pasti memerlukan dana
khusus yang sudah dipisahkan dan tidak mengganggu dana operasional. Sumber daya
manusia (SDM) yakni tenaga kerja memerlukan pendanaan untuk menambah jumlah tenaga
kerja. Oleh karena itu, penambahan SDM harus bisa ditunjang oleh dana yang memadai.

B. Jenis dan Sumber Pendanaan Start-Up


Sebuah perusahaan start-up mendapatkan pendanaan melalui dua cara, yaitu
bootstrapping dan external funding. Pendanaan melalui saku pribadi merupakan
bootstrapping. Sementara itu, pendanaan melalui patungan atau melibatkan banyak pihak
disebut dengan external funding.
Berikut ini penjelasan mengenai kedua hal tersebut.
1. Bootstrapping
Perusahaan melakukan pendanaan melalui saku sendiri merupakan ide dasar
dari bootstrapping. Campur tangan dari pihak lain dapat merusak idealisme dan
struktur yang sudah jelas dalam membangun visi yang sudah terbayang oleh sebuah
perusahaan tersebut. Perusahaan tersebut akan merasa puas apabila berhasil
membangun bisnis melalui hasil jerih payah sendiri. Pendirian usaha menggunakan
bootstrapping membutuhkan dana yang memadai dan pengelolaan dana dengan baik.
Kemampuan pengembangan bisnis dan manajerial perusahaan start-up akan baik
apabila pengelolaan pendanaannya terkelola secara baik.
2. External Funding
External funding merupakan pendanaan usaha yang melibatkan banyak pihak
untuk memberikan modal. Perusahaan yang diberikan modal akan memberikan
keuntungan sebagai timbal balik dari penanaman modal pada perusahaan tersebut.

C. Pendanaan Bisnis Digital


Adapun sumber-sumber pendanaan external funding atau pemodalan eksternal pada
bisnis start-up adalah sebagai berikut.
a) Lingkungan Terdekat
Sumber pendanaan pertama dapat diperoleh di lingkungan terdekat, pihak
yang secara langsung mengetahui apa yang kita kerjakan. Proses untuk
meyakinkannya akan lebih mudah, tetapi dana yang diperoleh untuk membangun
bisnis cukup sedikit. Dana yang dibutuhkan pada tahapan mendirikan perusahaan
start-up tidak sedikit sehingga harus bisa memanfaatkan lingkungan terdekat untuk
membantu pendanaan perusahaan start-up yang akan didirikan.
b) Crowd Funding
Pendanaan ini melibatkan banyak pihak dari luar, yaitu pengguna produk
awal, penggemar, atau orang yang memiliki empati dengan bisnis yang sedang
dikembangkan. Produk harus diketahui dan sudah bisa digunakan oleh pemberi dana.
Penggalangan dana melalui banyak pihak untuk mewujudkan usaha yang akan
dibangun sehingga secara garis besar crowd funding adalah pendanaan beramai-ramai
atau patungan.
c) Angel Investor
Angel investor merupakan orang-orang yang sudah terbiasa melakukan
pendanaan terhadap berbagai start-up. Biasanya merupakan pendiri start-up yang
sudah sukses, sudah memperoleh keuntungan yang besar dari start-up-nya sehingga
memiliki dana lebih untuk diinvestasikan melalui pendanaan terhadap start-up lain
dan dana yang diberikan cukup besar untuk start-up tahap awal. Angel investor
biasanya orang-orang yang memiliki dana berlebih, mau menyumbangkan dananya,
berani mengambil risiko meskipun investasinya gagal dan tidak mendapat untung.
d. Inkubator
Inkubator merupakan suatu lembaga atau organisasi yang memiliki program
untuk mengembangkan start-up. Selain mendapatkan pendanaan, bisa juga mengikuti
program- program pelatihan teknis, bisnis, dan networking. Selain dapat
mengembangkan usaha, program- program yang biasanya berjalan selama 4-8 bulan
akan memiliki banyak koneksi, baik sesama pengusaha, mentor, maupun investor.
e. Venture Capital
Venture capital berbentuk perusahaan investasi besar dan kegiatan bisnisnya,
yaitu mencari kemudian menginvestasikan dananya kepada perusahaan-perusahaan
berkembang. Venture capital merupakan institusi yang mengumpulkan dan mengelola
dana berbagai investor yang kemudian diinvestasikan pada start-up. Dana yang
diberikan dengan jumlah yang besar dan dapat berpartisipasi, mulai dari tahap awal
(pre-seed/seed round) hingga tahap yang lebih lanjut (series a round). Banyak nilai
tambah yang diberikan venture capital kepada start-up, seperti memberikan
mentorship dan arahan usaha.
Bootstraping dan eksternal funding memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan atau manfaat jika menggunakan pendanaan bootstrapping yaitu kebebasan
dalam mengambil keputusan, lebih bijak dalam pengelolaan dana dan pendanaan
dipegang langsung oleh pemilik. Sementara itu, kekurangannya adalah dana yang
dimiliki terbatas, jika tidak teliti akan bercampur antara dana perusahaan dan dana
pribadi, kegagalan atau kebangkrutan perusahaan sepenuhnya tanggung jawab
pemilik.
Dengan menggunakan external funding, manfaat yang diperoleh yaitu
pemikiran tidak terbagi antara ide bisnis, manajerial, mencari sumber pendanaan, dan
hal yang lainnya sehingga bisa lebih fokus pada pengembangan ide bisnis. Dengan
adanya pihak lain, hal itu akan membuat perusahaan memperoleh dukungan dari
banyak pihak sehingga perkembangan bisnisnya menjadi lebih cepat. Sementara
dampak negatifnya yaitu pengambilan keputusan menjadi terbatas karena terlibatnya
pihak lain, adanya risiko terjadi kesalahpahamanan antara beberapa pihak, dan
pengambilan keputusan harus melibatkan pihak lain sehingga proses diskusi menjadi
panjang.
Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan pendanaan dari
investor antara lain sebagai berikut.
1. Data yang Memadai
Langkah pertama adalah memberikan data yang memadai mengenai keadaan
bisnis terkini. Hal ini meliputi keunggulan produk, model bisnis, tim, budaya dan nilai
kerja yang dijalankan, permasalahan beserta solusinya, dan jangkauan pasar.
2. Presentasi yang Meyakinkan
Kemampuan presentasi yang baik dan meyakinkan investor dapat dilakukan
dengan cara berikut.
a) Carilah informasi tentang investor yang akan ditemui.
b) Gunakan cara bercerita di saat presentasi sehingga tidak membosankan.
c) Lakukanlah presentasi dengan singkat, jelas, dan logis.
d) Siapkanlah daftar pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan beserta jawabannya.
e) Gunakanlah presentasi yang menggunakan audio dan video.
3. Rencana
Rencana berkaitan dengan rencana pengembangan di masa depan,
pengembangan produk, strategi pemasaran, strategi kolaborasi dan kompetisi yang
akan dilakukan, serta benefit ataupun keuntungan yang akan dicapai oleh perusahaan.
Untuk memberikan gambaran bisnis serta rencana ke depan, Anda dapat menampilkan
mode bisnis, strategi pengembangan, dan strategi marketing.

D. Tahapan Perkembangan Start-Up dan Kebutuhan Pendanaannya


Perhatikan uraian penjelas mengenai tahapan tersebut.
1. Penyemaian
Tahap penyemaian merupakan tahap baru pada inisiasi produksi. Kebutuhan
dana pada tahap awal meliputi pembelian peralatan kerja, gaji pegawai, pendirian
badan usaha bila perlu, dan operasional kantor lainnya. Pada tahap awal, modal kerja
bisa diperoleh dari dana sendiri atau orang terdekat.
2. Menggaet Pengguna Awal
Tahap selanjutnya disebut sebagai Seri A. Produk yang diproduksi sudah dapat
digunakan, namun masih dalam versi Alfa atau Beta. Kebutuhan pendanaan pada
tahap ini meliputi pembuatan media pemasaran dan promosi atau untuk uji coba
produk dengan skala lebih besar serta pengembangan fitur dasar. Selain menggunakan
pendanaan pada tahap penyemaian, perlu dipikirkan juga pendanaan dari pihak lain,
seperti dari crowd funding, angel investor, dan inkubator.
3. Memiliki Basis Konsumen
Pada tahap ini, perusahaan sudah memperoleh pendapatan dari produk yang
sudah jadi sehingga sudah mulai memiliki basis konsumen. Tahap ini biasanya
disebut fase Seri B. Kebutuhan pendanaan pada tahap ini meliputi ekspansi pasar,
penggabungan perusahaan, dan pembelian perusahaan oleh pihak lain (investor)
4. Tahap Akhir
Tahap selanjutnya adalah produk dan fitur yang telah matang dan mencakup
pasar yang lebih luas. Fase ini disebut sebagai final round atau establishment.
Kebutuhan pendanaan pada tahap ini sudah melibatkan venture capital (perusahaan
investasi yang menyimpan dananya pada perusahaan rintisan dengan harapan akan
mendapat keuntungan di masa yang akan datang).
Bab 10
Mengelola Resiko Bisnis Digital

A. Memahami Makna Risiko


Pada saat memulai bisnis atau usaha dibutuhkan adanya keuletan, keberanian, serta
manajemen dan strategi bisnis yang baik. Meskipun sudah melakukan persiapan yang matang
dan terencana yang sudah dijalankan, tetap saja tidak bisa menghindari risiko usaha yang ada.
Risiko adalah peristiwa yang tidak pasti yang mungkin terjadi di masa depan. Karena
manusia tidak dapat memprediksi dengan akurat apa yang akan terjadi, risiko tidak dapat
dihilangkan.
Selain pengertian di atas, para ahli menafsirkan pengertian tentang manajemen risiko
secara redaksional. Berikut ini pengertian manajemen risiko berdasarkan pendapat para ahli.

1. Darmawi (2014), menyebutkan bahwa manajemen risiko adalah suatu usaha untuk
mengetahui, menganalisis, serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan
perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektivitas dan efisiensi yang lebih
tinggi.
2. Fahmi (2010) menjelaskan bahwa manajemen risiko adalah satu disiplin ilmu yang
mempelajari tentang tindakan-tindakan organisasi dalam mengatasi masalah berbasis
manajemen yang sistematis dan menyeluruh.
3. Bramantyo (2008) berpendapat bahwa manajemen risiko adalah proses terstruktur dan
sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, dan mengembangkan
alternatif penanganan risiko
4. Djohanputro (2008) menyebutkan bahwa manajemen risiko adalah proses terstruktur
dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan
alternatif penanganan risiko, serta memonitor dan mengendalikan penanganan risiko.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko adalah
suatu proses yang terstruktur dan sistematis dalam mengindentifikasi, memahami dan
mengembangkan alternatif penanganan segala risiko yang dilakukan oleh pelaku bisnis. Jenis
manajemen ini adalah satu strategi bagus untuk membuat perusahaan tetap berkembang.
Sekalipun berbagai macam risiko dan hal buruk siap menimpanya.

B. Mengidentifikasi Risiko Bisnis Digital


Beberapa bentuk risiko bisnis yang paling sering dihadapi adalah sebagai berikut.

1. Risiko Produk (Product Risk)


Risiko ini terkait dengan kemampuan pemilik bisnis dalam menjelaskan
produk atau jasa yang ditawarkan. Menghasilkan produk atau jasa dibutuhkan
investasi yang tidak sedikit, baik dalam bentuk uang, waktu, maupun tenaga. Berbagai
detail penting yang terkait dengan produk harus dijelaskan dengan baik. Jika tidak, hal
itu akan sulit bagi pihak investor, partner bisnis, ataupun konsumen untuk
memperhatikan produk atau jasa yang ditawarkan.
2. Risiko Pasar (Market Risk)
Risiko ini terkait ada atau tidaknya permintaan yang cukup terhadap jasa atau
produk yang ditawarkan sesuai dengan harga yang ditetapkan. Sebagai pemilik ide,
setiap pemilik usaha pasti yakin produknya sangat baik dan bernilai tinggi. Setiap
konsumen bukan berarti memiliki persepsi yang sama dan bersedia untuk membayar
seharga yang diminta untuk solusi yang ditawarkan. Mengingat pasar yang dimasuki
bukan pasar monopoli, maka akan terdapat persaingan untuk setiap hal yang akan
dijual.

3. Risiko Operasional (Operational Risk)


Risiko ini mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan eksekusi bisnis,
mulai dari desain produk dengan bujet yang terbatas, menemukan vendor yang bisa
diandalkan, proses pembuatan produk, distribusi produk, infrastruktur yang men-
support penjualan produk, sampai dengan pengelolaan software dan keamanan
database konsumen. Terkait dengan risiko operasional ini, hal yang paling efektif
untuk mengatasinya adalah pengalaman. Kesalahan adalah hal yang sulit untuk
dihindari.

4. Risiko Keuangan (Financial Risk)


Pernahkan Anda mendengar istilah "cash is the king" atau "cash is the blood of
the business"? Ungkapan ini melukiskan pentingnya memiliki dana yang cukup dalam
menjalankan usaha. Kegagalan suatu usaha terjadi bukan hanya karena tidak ada
konsumen yang mau membeli produknya, tetapi bisa juga diakibatkan oleh
kesuksesan yang tidak terencana. Bisnis dapat tumbuh dengan cepat dan
menghabiskan uang dengan cepat.

5. Risiko Sumber Daya Manusia (People Risk)


Memiliki tim yang solid sangat penting dalam menunjang keberhasilan usaha.
Kombinasi yang tepat antara networking. pengalaman, dan ambisi dalam sebuah tim
dapat meningkatkan peluang sukses. Akan tetapi, ketidakmampuan untuk merekrut
anggota tim dengan kapabilitas yang tepat, memotivasi anggota tim untuk mencapai
tujuan, dan memelihara toleransi antara satu dengan yang lainnya dapat meningkatkan
peluang kegagalan sebuah bisnis.

6. Legal dan Regulatory Risk


Meskipun suatu bisnis telah didirikan dengan mengikuti segala regulasi atau
aturan yang berlaku saat awal didirikan. dinamika hukum terus berubah seiring
dengan globalisasi dan perkembangan teknologi informasi. Kemungkinan akan ada
perubahan dan penambahan aturan yang baru. Untuk itu, pemilik bisnis harus terus
memastikan bahwa bisnisnya selalu mengikuti perkembangan regulasi dan terus
belajar mengenai hal-hal yang belum diketahui. Dengan demikian, bisnis tersebut
dapat mengatasi berbagai potensi masalah sebelum masalah itu menjadi terlalu besar
dan mahal untuk ditanggulangi
C. Mengelola Risiko Bisnis Digital
Mengukur risiko (assessing risks) merupakan sebuah proses menghitung seberapa
besar konsekuensi kerugian yang ditimbulkan oleh sebuah risiko. Salah satu rumus mendasar
dalam mengukur risiko adalah probabilitas (peluang terjadinya sebuah risiko) dikalikan
dengan besarnya dampak dari risiko tersebut (impact). Untuk memahami cara mengelola
risiko bisnis digital, perhatikan penjelasan berikut.

1. Risk Mapping
Menanggulangi risiko usaha sering kali memakan waktu, usaha, dan biaya
yang tidak sedikit. Daripada mengalkulasi seluruh risiko yang mungkin timbul, akan
lebih bijaksana apabila melakukan skala prioritas dan berfokus kepada risiko yang
berpotensi memiliki dampak kerugian yang signifikan. Untuk itu, dapat dilakukan
"risk mapping" atau memetakan risiko melalui diagram X dan Y.
a) Garis horizontal (X axis) menggambarkan besarnya peluang terjadinya risiko.
b) Garis vertical (Y axis) menggambarkan besarnya dampak dari risiko tersebut.
Dengan melakukan risk mapping tersebut dapat diketahui risiko apa saja
yang sering terjadi dan seberapa besar dampaknya.
2. Mitigasi
Mitigasi risiko yaitu menganalisis berbagai cara untuk merespons risiko
sehingga dapat dikurangi hingga tingkat yang dapat diterima. Beberapa cara dalam
mitigasi risiko adalah sebagai berikut.
a) Avoid
Menghindari risiko (avoiding risks) dilakukan jika risiko yang dihadapi
dirasa memiliki dampak yang serius terhadap keberlanjutan usaha atau
mengancam keselamatan orang banyak. Hal ini harus dilakukan usaha
semaksimal mungkin untuk menghindarinya.
b) Transfer
Mengalihkan risiko (transferring risks) dilakukan jika terdapat risiko
yang tidak dapat dihindari dan memiliki dampak yang besar. Hal ini dapat
didelegasikan kepada pihak lain yang dianggap memiliki kemampuan lebih
baik dalam mengatasi risiko, seperti pihak asuransi. Sebagai contoh, apabila
seorang karyawan tertimpa kecelakaan di tempat kerja, melalui asuransi
kecelakaan kerja, kerugian yang timbul akibat musibah tersebut seperti
pengobatan, cuti kerja, serta kerusakan yang timbul akan dibayarkan oleh
pihak asuransi.
c) Reduce
Mengurangi risiko (reduced risks) berarti memiliki mekanisme atau
prosedur untuk memastikan bahwa level risiko dapat berkurang seminimal
mungkin. Misalnya, memastikan karyawan mengenakan pelindung (protective
gears) di pabrik atau lokasi kerja yang memiliki risiko bahaya.
d) Accept
Menerima risiko (accept risks) dilakukan jika sebuah risiko dianggap
memiliki dampak yang kecil. Misalnya, terdapat jenis risiko yang ada di
kuadran 1. Kita sering kali menerima risiko tersebut dan move on.

3. Memantau Risiko
Memantau risiko (monitoring risks), yaitu melakukan evaluasi. seperti
apakah tingkat risiko yang terjadi telah sesuai dengan antisipasi yang dilakukan
dan apakah muncul risiko-risiko baru yang belum diidentifikasi dan membutuhkan
perhatian serius? Rencana manajemen risiko harus terdokumentasi dengan baik dan
dokumen tersebut harus dapat ditinjau dan direvisi secara periodik sesuai dengan
perubahan dinamika lingkungan bisnis.
Bab 11
Strategi Pitching Bisnis Digital

A. Apa itu Pitching


Jika memiliki bisnis start-up, Anda akan sangat membutuhkan investor untuk
membantu sumber daya pendanaan bisnis tersebut Bagaimana cara menarik minat para
investor untuk bekerja sama dengan bisnis tersebut? Dalam bisnis, terdapat istilah bernama
business pitching. Pitching berarti upaya untuk mendapatkan pendanaan ata sumber daya
melalui penyampaian ide suatu produk atau jasa kepada investor. Biasanya pitching
merupakan penjelasan secara singkat mengenai ide bisnis yang akan dijalankan oleh pendiri
usaha digital sehingga investor tertarik untuk melakukan pendanaan terhadap usaha tersebut.
Pitching biasanya berdurasi 10-20 menit atau dapat menjadi pertemuan yang lebih
panjang apabila terdapat interupsi sehingga membutuhkan waktu lebih lama. Contohnya,
interupsi tanya jawab karena sebagian besar penawaran bisnis menyertakan pertanyaan dan
jawaban secara langsung. Akan tetapi, tidak jarang pula investor menyimpan pertanyaan
mereka dan mempersilakan presenter untuk melakukan proses pitching hingga selesai.
1. Kemampuan Storytelling yang Baik
Kemampuan menjelaskan sesuatu melalui cerita (storytelling) harus dimiliki
pada saat melakukan pitching. Penyampaian materi atau presentasi harus dilakukan
dengan cara menarik dan mudah dipahami. Dengan konsep storytelling, materi yang
disampaikan terkesan menarik, mudah dimengerti, dan terasa istimewa. Dengan
demikian, hal tersebut akan membantu klien dan investor untuk tetap fokus dan
mampu mengingat materi yang Anda sampaikan selama pitching berlangsung.
2. Menyediakan Waktu untuk Tanya Jawab
Ketika pitching berlangsung, para investor atau klien akan memastikan untuk
mengerti dan memahami tujuan dari presentasi yang Anda jelaskan. Sebelum
mengambil keputusan, investor atau klien juga akan memiliki pertanyaan-pertanyaan
untuk meyakinkan keputusan mereka.
Sesi tanya jawab harus disediakan pada saat melakukan pitching. Sesi tanya
jawab adalah momen yang tepat untuk menjawab rasa penasaran klien. Ketika klien
lebih yakin akan informasi yang mereka dapatkan, peluang klien untuk melakukan
pendanaan terhadap bisnis kita semakin besar.
3. Menampilkan Portofolio sebagai Daya Tarik
Portofolio merupakan satu hal yang menjadi kekuatan dalam persaingan
bisnis. Dengan bantuan portofolio, investor dapat mengetahui kekuatan bisnis Anda
dan memanfaatkan peluang yang tersedia bersama dengan potensi terbaik. Portofolio
juga memainkan peran penting dalam menentukan strategi pertumbuhan bisnis dan
mengukur apakah bisnis dapat berkembang dengan baik melalui produk atau layanan
yang ditawarkan.

B. Tujuan Pitching
Ada beberapa tujuan dari pitching, seperti mencari partner bisnis, mencari sumber
daya yang dapat membantu proses bisnis, mencari investasi, juga melakukan pengusulan
proyek kepada atasan. Pitching sendiri lebih mengutamakan ketertarikan hati investor agar
bersedia membantu pemilik bisnis dalam memenuhi kebutuhan operasional start-up yang
sedang dibangun. Proses pitching terhadap klien juga bisa bertujuan untuk memperkenalkan
perusahaan, merek dagang produk atau jasa kepada klien, dan meyakinkan agar klien
berminat untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan.
Secara umum, perusahaan membutuhkan pitching terhadap klien karena biasanya
klien membutuhkan jangka waktu yang lama untuk membuat keputusan dalam membeli suatu
produk atau jasa. Oleh sebab itu, tingkat keberhasilan pitching harus diukur demi
mengoptimalkan sumber daya yang digunakan pada proses tersebut. Berikut ini merupakan
contoh ukuran keberhasilan pitching klien.
Strategi Pitching Bisnis Digital
1) Brand Awareness
Brand awareness adalah tingkat kesadaran konsumen pada suatu
perusahaan atau produk. Brand awareness juga merupakan upaya memberikan
calon pelanggan kemampuan untuk tidak hanya mengenali citra dari sebuah
brand, tetapi mengaitkannya dengan produk atau layanan perusahaan tersebut.
Jika merek dagang (brand) sudah mampu memperkenalkan perusahaan dan
produk atau jasa terhadap klien, proses pitching sudah mulai berjalan.
2. Jumlah Sales Lead Baru
Sales lead adalah individu atau bisnis yang akan menjadi klien sebuah
perusahaan. Sales lead juga mengacu pada data yang mampu mengidentifikasi
keberadaan calon pembeli produk atau jasa. Perusahaan biasanya mendapatkan
akses kepada sales lead melalui iklan, pameran dagang, surat langsung, pihak
ketiga, atau upaya pemasaran lainnya.
3. Jumlah Penjualan atau Pendapatan
Ketika Anda ingin menarik perhatian para investor atau klien terhadap
suatu bisnis, mereka akan melihat jumlah penjualan atau pendapatan dari produk
atau jasa yang Anda tawarkan. Informasi penjualan dan pendapatan setiap bulan
dapat menarik minat, serta memberikan pandangan kepada klien bahwa
perusahaan Anda layak untuk dijadikan partner.
4. Client Acquisition Cost
Melihat tujuan awal dari pitching sendiri, yaitu menarik inves tor untuk
membantu memenuhi sumber daya sebuah perusahaan. sangat penting untuk
investor atau klien mengetahui besar sumber daya atau biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan. Customer acquisition cost adalah biaya yang berkaitan dengan
penarikan minat konsumer, seperti biaya research, biaya pemasaran, atau iklan

C. Variabel dalam Proses Pitching


Terdapat empat variabel penting yang harus diperhatikan dalam strategi pitching,
yaitu investor, idea, you, dan pitch deck. Keempat variabel ini akan berpengaruh penting
dalam proses pitching.
Investor merupakan peran yang sangat penting dalam membantu proses pendanaan
suatu bisnis atau usaha yang akan dijalankan. Investor adalah pihak yang memasukkan
sumber daya mereka seperti uang, kepada suatu entitas seperti sebuah bisnis untuk
keuntungan finansial. Tujuan utama dari setiap investor secara umum yaitu meminimalkan
risiko dan memaksimalkan keuntungan dari bisnis Oleh karena itu, seorang founder harus
berjuang dan bekerja keras untuk bekerja sama dan mendapatkan kepercayaan dan daya tarik
investor untuk melakukan pendanaan.
Idea atau ide merupakan informasi yang disajikan oleh pemilik bisnis untuk menarik
investor. Di dalam ide tersebut biasanya terdapat informasi mengenai jenis produk atau jasa
yang ditawarkan, target sasaran dari produk, serta keunikan dan kelebihan dari produk
tersebut

D. Strategi Mengelola Investor Saat Pitching


Saat melakukan pitching ide start-up, Anda diharapkan mengenal VC (Venture
Capital) atau pemodal usaha Anda. Cari dan pelajari informasi mengenai VC Anda dengan
baik. Anda perlu mengetahui latar belakang mereka, mulai dari personal, tempat mereka
bekerja. pengalaman mereka sebagai investor, serta hal lain yang berkaitan dengan proses
pitching Anda.
Karena memiliki karakter yang berbeda-beda, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan agar lebih mengenali investor Anda.
1. Berkenalan dengan Investor
2. Review Portofolio dari Investor
3. Review Kriteria Investasi
4. Review Latar Belakang Investor

E. Strategi Menetapkan Ide Saat Pitching


Ide merupakan salah satu faktor yang membuat investor tertarik untuk bekerja sama
dan membantu pendanaan bisnis atau usaha. Kriteria ide yang dapat dimanfaatkan sebelum
bertemu dengan investor agar menjadi ide yang luar biasa adalah sebagai berikut.
 Tujuan dan seberapa penting ide tersebut (purpose clarity)?
 Seberapa besar market-nya (market size)?
 Bagaimana persaingan industrinya (knowing competition)?
 Apakah produk akan memberi dampak positif (pain killer)?
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan dalam menyampaikan ide pada saat pitching.
1. Membuat Presentasi Ide yang Meyakinkan
Presentasi secara singkat dan jelas mengenai bisnis atau usaha yang akan
dijalankan harus dilakukan sebelum memulai sesi diskusi dengan investor. Dengan
presentasi yang singkat dan jelas, Anda akan berfokus kepada ide besar. Hal ini dapat
membantu investor untuk mengerti pandangan Anda terhadap produk atau jasa yang
ditawarkan.
2. Memberikan Perspektif Emosional dan Intelektual
Hubungan emosional harus diciptakan melalui percakapan ketika menjelaskan
bisnis atau usaha yang akan dijalankan. Ide yang disampaikan harus terkesan
inspiratif dan dapat memenuhi kebutuhan pasar. Founder harus berada sebagai
penyedia solusi yang akan memecahkan permasalahan konsumen. Buatlah perspektif
yang dapat dirasakan oleh audiens atau pandangan mereka terhadap produk Anda.
3. Tunjukkan Problem Solving
Strategi jalan keluar yang jelas adalah langkah akhir dalam mempersiapkan
rapat yang sukses dengan investor. Founder harus memikirkan problem solving atau
solusi jalan keluar ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Contohnya, apabila
investor tidak lagi menginginkan kerja sama dengan bisnis tersebut, Anda harus sudah
memikirkan solusi jalan keluarnya.
4. Melatih Presentasi Berulang Kali
Untuk menyampaikan presentasi yang hebat tidak cukup dengan mengenal
usaha dan pasar saja. Melihat jadwal investor yang padat, presentasi tidak boleh
melebihi alokasi waktu yang disiapkan. Presentasi dilakukan secara singkat dan
mampu merangkum inti ide usaha yang akan dijalankan. Presentasi harus menarik dan
mengundang keingintahuan klien untuk memberikan pertanyaan.
F. Strategi Mempersiapkan "You" Saat Pitching
Investor menyukai pemilik usaha yang mampu menunjukkan dedikasi pribadi Anda
pada ide, yang lebih dari sekadar menghasilkan uang karena hal tersebut menunjukkan bahwa
Anda akan bertahan dalam jangka panjang. Itulah yang disebut dengan variabel "You" yaitu
pribadi Anda sebagai pemilik usaha. Investor tidak mempertaruhkan ide Anda, tetapi mereka
juga mempertaruhkan kemampuan untuk melaksanakannya. Untuk memperkuat komitmen
akan investor, bersiaplah untuk menunjukkan alasan agar mereka mempercayai Anda,
pengorbanan yang telah Anda lakukan, serta kebersediaan yang untuk menjamin kesuksesan.
1. Integritas
Integritas berarti mengikuti keyakinan moral atau etika Anda dan melakukan hal yang
benar dalam segala keadaan, bahkan jika tidak ada yang mengawasi Anda. Memiliki
integritas berarti Anda Jujur pada diri sendiri dan tidak akan melakukan apa pun yang
merendahkan atau tidak menghormati Anda. Di tempat bisnis, Anda dapat membiasakan diri
untuk menjadi individu yang taat terhadap aturan dan kewajiban. Tunjukkan moral dan tata
krama Anda di depan anggota tim. Dengan menjadi seseorang yang patuh dan teratur, Anda
dapat dipandang sebagai anggota yang berintegritas dan mampu menjadi role model oleh
anggota tim.
2. Passion
Jika memiliki rasa semangat (passion) yang membara untuk menjalankan bisnis, Anda
memiliki keinginan yang lebih untuk mencapai kesuksesan bisnis tersebut. Menjadi orang
yang bersemangat akan bisnisnya bukanlah sesuatu yang berlebihan. Memiliki passion yang
besar menjadikan Anda untuk melakukan segala hal dengan lebih fokus, bersungguh-
sungguh, serta terus maju dan memperbarui diri. Namun, semangat dalam diri kita terkadang
tidak sama dengan anggota tim lainnya. Oleh karena itu, Anda harus tetap menyalakan
passion tersebut yang mungkin akan membantu anggota lain merasakan semangat Anda dan
termotivasi untuk melakukan hal yang sama.
3. Pengalaman
Pengalaman (experience) merupakan salah satu aspek yang harus terus Anda cari.
Pengalaman dalam dunia bisnis akan sangat berharga karena Anda mengerti dan merasakan
kesulitan dan kemudahan yang dihadapi saat membuat suatu proyek. Anda mengerti hal-hal
yang akan membantu serta menjatuhkan bisnis Anda di masa depan, Pengalaman akan sangat
berharga karena Anda belajar secara praktikal dengan tangan Anda sendiri dan di realitas
yang sebenarnya. Semakin banyak pengalaman di dunia bisnis, semakin banyak mengetahui
hal-hal praktikal yang dapat bermanfaat untuk masa yang akan datang.
4. Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) yaitu ilmu yang Anda pelajari. Bersamaan dengan
experience, Anda tidak boleh berhenti untuk terus belajar dan menambah ilmu. Anda akan
bertemu dengan rekan-rekan yang baru dan dapat menjadi kesempatan Anda untuk
mendapatkan ilmu baru. Luangkanlah waktu untuk duduk dan berdiskusi dengan anggota tim
Anda. Selain menambah pengetahuan, Anda dapat membangun koneksi yang baik.
Tunjukkanlah bahwa Anda adalah seorang individu yang ingin terus belajar.
5. Keterampilan
Setelah memiliki pengalaman dan mendapatkan pengetahuan lebih banyak,
selanjutnya Anda harus memiliki keterampilan (skill) untuk mempraktikkan pengalaman dan
pengetahuan tersebut. Menjadi pemilik usaha adalah kesempatan yang besar untuk
menambah keterampilan dalam mengelola bisnis. Dalam keterampilan memiliki berbagai
jenis, seperti keterampilan merencanakan proyek, mengelola bisnis, melakukan pemecahan
masalah, hingga keterampilan komunikasi dengan rekan Anda. Akan tetapi, jangan terlalu
khawatir tidak mampu memiliki seluruh keterampilan tersebut karena keterampilan akan
didapatkan ketika melakukannya berulang-ulang. Keterampilan akan semakin baik selama
Anda membangun bisnis. Teruslah mencoba dan asah terus keterampilan Anda.
6. Kepemimpinan
Sebagai pemilik usaha, aspek kepemimpinan (leadership) akan sangat dibutuhkan
oleh Anda. Pemimpin yang kuat dapat membantu organisasi untuk memaksimalkan
produktivitas dan mencapai tujuan bisnis. Seorang pemimpin yang efektif dapat
mengumpulkan antusiasme untuk perusahaan serta mampu memunculkan kekuatan dari
anggota tim. Anggota tim juga harus merasa aman dengan pemimpin dan didukung di
lingkungan mereka. Oleh karena itu, pemilik usaha harus mampu mengarahkan anggota tim
kepada tujuan yang diinginkan, sekaligus menjadi pembimbing mereka.
7. Komitmen
Komitmen merupakan sikap Anda yang bertanggung jawab terhadap bisnis. Ketika
mengalami kesulitan dalam membangun bisnis, Anda akan tetap menerapkan komitmen
terhadap bisnis tersebut. Komitmen adalah salah satu kendaraan yang menggerakkan niat
Anda dan anggota tim untuk terus maju dalam membangun bisnis. Komitmen anggota tim
akan terlihat dari hasil kerja mereka. Apabila hasil kerja anggota tim terlihat baik, hal itu
dapat menjelaskan bahwa mereka memiliki komitmen yang tinggi. Untuk itu, Anda harus
mampu memotivasi anggota tim untuk memberikan hasil kerja yang memuaskan.
8. Vision
Vision adalah penglihatan Anda terhadap masa depan dari bisnis berdasarkan tujuan
dan keinginan jangka panjang. Ketika membangun sebuah bisnis, Anda memiliki tujuan dan
impian yang ingin diraih. Pemilik usaha harus selalu berpikiran terbuka dan terus memiliki
impian untuk bisnis mereka karena dengan vision ini pemilik usaha memiliki keinginan untuk
selalu terus melangkah maju kepada sesuatu yang lebih baik.
Vision ini dapat Anda diskusikan dengan anggota tim yang lain karena vision tersebut
akan mengajak anggota tim mengerti pandangan dan menjadi titik fokus mereka dalam
meraih keinginan. Anda juga dapat mendiskusikan upaya yang akan digunakan untuk meraih
tujuan tersebut.
9. Realisme
Realisme berarti pandangan secara riil atau logis. Ketika sebelumnya kita membicarakan
penglihatan atau impian dalam suatu bisnis, Anda tidak dapat melupakan realisme dalam
impian tersebut. Impian yang ingin dicapai harus berasal dari data nyata pasar yang kredibel
dan asumsi yang tepat tentang pertumbuhan perusahaan Anda. Realisme dapat membantu
Anda berpikir realistis terhadap apa pun yang dikerjakan dalam membangun bisnis. Data dan
informasi akurat adalah kunci dalam menetapkan keputusan.
10. Coachable
Coachable atau dapat dilatih. Meskipun pemilik bisnis atau leader, Anda jangan takut
untuk terus "dilatih". Dilatih dalam konteks ini yaitu mau menerima kritikan atau feedback
demi menjadi individu yang lebih baik lagi. Anda harus mengerti bahwa feedback tersebut
akan berfungsi untuk membantu serta membimbing Anda. Dengan terus meminta kritikan
atau feedback, Anda akan terbiasa menjadi individu yang ingin terus menjadi lebih baik.
Berkomunikasilah pula dengan rekan atau anggota tim tentang kinerja Anda.
Untuk memiliki seluruh aspek tersebut dengan baik, Anda membutuhkan waktu yang
tidak sebentar untuk mencapainya. Anda dapat melatih aspek-aspek tersebut sedikit demi
sedikit hingga dapat terlihat secara natural dari diri Anda sendiri. Ketika Anda mampu
menunjukkan aspek "You" secara baik saat melakukan pitching, investor akan lebih yakin
untuk memilih Anda dalam kerja sama bisnis.
G. Strategi Mengelola Pitch Deck Saat Pitching
Pitch deck adalah presentasi untuk menyampaikan ide atau produk kepada sejumlah
audiens, umumnya investor. Salah satu aspek terpenting dari pitch deck yang efektif adalah
mengaturnya berdasarkan audiens dan forum yang akan dipresentasikan. Beberapa komponen
kunci untuk presentasi singkat termasuk ringkasan slide, masalah, produk, strategi pasar,
anggota tim, keuangan, dan tujuan yang ingin Anda sampaikan. Pitch deck akan membantu
untuk menjelaskan detail produk atau layanan jasa bisnis yang akan dijalankan. Ada beberapa
konten di dalam Pitch Deck antara lain sebagai berikut.
1. Cover
Couer adalah bagian pertama dari pitch deck. Bagian ini akan menunjukkan
visualisasi awal dari presentasi usaha yang akan Anda sampaikan. Pada bagian cover ini
sebaiknya Anda memberikan nama merek (brand) dan logo agar mudah diingat oleh audiens.
Sertakan pula warna yang menarik dan nilai-nilai yang dianggap mencerminkan bisnis
perusahaan Anda.
2. Problem
Gambarkan permasalahan yang sedang dialami start-up Anda. Hal ini bisa diawali
dari penjelasan proses yang telah dilakukan dan kesulitan yang ditemukan. Sertakan pula
keluhan- keluhan yang mungkin akan terjadi ketika produk ditawarkan, atau keluhan lain
yang berkaitan dengan produk serta layanan kepada konsumen. Tunjukkan rasa empati yang
tinggi dalam menentukan permasalahan agar investor mendapatkan rasa empati yang serupa.
3. Solution
Ketika menjelaskan produk, pastikan produk Anda akan berguna ketika dipasarkan.
Pada slide ini, Anda akan menjelaskan gambaran mengenai ide bisnis produk atau jasa.
Jelaskan bahwa ide yang Anda berikan merupakan sebuah solusi pemecahan masalah yang
terjadi di sekitar. Anda harus mampu memberikan contoh nyata dari perbedaan sebelum dan
sesudah adanya keberadaan produk bisnis atau jasa yang Anda tawarkan.
4. Product Demo
Pada tahap ini, Anda dapat menjelaskan produk dan cara penggunaannya. Caranya
dengan menggunakan gambar dan video tentang cara kerja produk yang ditawarkan. Setelah
memperlihatkan gambar dan video produk, Anda dapat menjelaskan lebih detail tentang
nama, jenis produk, dan cara pemakaian. Saat melakukan presentasi slide ini, berikan
kesempatan kepada audiens untuk melihat gambar dan video terlebih dahulu. Setelah itu,
Anda dapat menjelaskan lebih tentang detail produk. Jangan interupsi video dan gambar
dengan penjelasan Anda.
5. Market Size
Pada tahap ini, Anda dapat menjelaskan target pasar untuk bisnis Anda. Sertakan juga
gambar grafis keterangan target pasar, untuk memudahkan audiens membaca dan mengerti
penjelasan Anda. Ada dua pendekatan yang sudah biasa digunakan, yaitu top- down dan
bottom-up. Kedua pendekatan tersebut memiliki tujuan yang sama, tetapi Anda harus
memperhatikan perbedaannya.
Selain itu, Anda dapat menjelaskan potensi pasar kepada audiens. Dalam melakukan
potensi pasar, logis menjadi kunci utama. Investor mencari perusahaan yang tidak hanya akan
meminta bantuan kepada institusi mereka, tetapi mencari bisnis yang berpotensi untuk secara
fundamental membentuk ulang cara konsumen berinteraksi dengan pasar. Buatlah grafik
yang menguraikan pertumbuhan pasar di masa lalu dan potensi pertumbuhan masa depan
sehingga investor dapat mengukur potensi investasi mereka.
6. Underlying Magic
Underlying magic atau secret sauce adalah resep rahasia dari produk Anda. Slide ini
akan menggambarkan keunikan dari produk atau layanan yang akan menjadi poin penting
dari keunggulan produk. Underlying magic juga menjelaskan perbedaan produk dengan
produk lain yang sudah ada.
7. Business Model
Pada slide ini, Anda akan menjelaskan model bisnis, cara bisnis Anda mendapatkan
uang, cara transaksi yang digunakan, dan cara interaksi bisnis dengan konsumen. Tunjukkan
bahwa Anda telah meneliti setiap aspek bisnis tersebut. Perlihatkan bagan dan grafik yang
menunjukkan bagaimana kinerja bisnis Anda berdasarkan data dan penjelasan mengenai
model bisnis yang sedang dijalankan. Berikut ini contoh gambar bisnis model Airbnb yang
terlihat sederhana, tajam, dan presisi.
8. Go-To Market Plan
Go-to market plan adalah strategi perusahaan untuk membawa produk, layanan,
penawaran atau merek ke pasar untuk melakukan terobosan dan profitabilitas maksimum
untuk masuk ke pasar. Slide ini menjelaskan perencanaan dalam membawa produk atau Jasa
masuk ke pasar penjualan. Anda akan menjelaskan secara teperinci mulai dari upaya
penawaran yang akan dipakai, target Sasaran, hingga platform yang akan digunakan. Slide ini
akan menjadi lebih teperinci dari slide lainnya. Slide ini akan selalu ada pembaruan, sampai
pada akhirnya akan menemukan rencana yang paling tepat untuk bisnis tersebut.
9. Management Team
Pada saat pitching, Anda dapat memperkenalkan anggota tim yang berperan dalam
berjalannya bisnis. Anda tidak perlu mengikutsertakan seluruh tim, pilihlah anggota tim yang
memiliki peran sangat besar saat terbentuknya bisnis. Akan tetapi, Anda dapat memberikan
gambaran cara kerja tim Anda bersama seluruh anggota tim. Investor akan menilai dari kerja
sama serta semangat tim, juga siapa yang memegang kendali dari tim dalam menjalankan
bisnis yang ditawarkan. Anda juga dapat menceritakan secara singkat latar belakang atau
posisi mereka dan mengapa investor dapat memegang kepercayaan kepada mereka.
10. Financial Projection
Financial projection merupakan proyek anggaran finansial yang dirancang untuk
penyelenggaraan sebuah usaha bisnis yang akan dijalankan. Financial projection secara
umum memberi gambaran sirkulasi keuangan sebuah perusahaan, prediksi pengeluaran,
anggaran modal, dan sebagainya. Segala sesuatu yang menyangkut pembiayaan
penyelenggaraan sebuah usaha bisnis akan tertuang di dalam sebuah financial projection.
11. Traction/Milestone
Slide ini termasuk hal yang krusial karena menunjukkan pertumbuhan bisnis dari
bulan ke bulan (misalnya pendapatan, metrik, dan lain-lain). Slide ini menunjukkan sejauh
mana perkembangan bisnis Anda. Investor tentu akan melihat jumlah pendapatan dari bisnis
Anda. Akan tetapi, mereka juga melihat cara berkembang suatu bisnis dan bagaimana realitas
perkembangan produk Anda di dunia nyata. Slide ini dapat setelah cover karena akan
menampilkan progress bisnis yang dimiliki.
12. Fundraising Information
Slide ini merupakan slide pilihan yang boleh diikutsertakan atau tidak. Slide ini
menjelaskan apa yang akan dibayarkan oleh investor, seperti biaya pengiklanan, biaya
penawaran, serta biaya untuk mengirimkan produk atau layanan tersebut. Investor ingin
mengetahui dasar apa yang Anda miliki untuk perkiraan dan klaim keuangan Anda.
Dokumentasikan sumber Anda untuk pernyataan keuangan yang dibuat dan bersiaplah untuk
menyerahkan rencana bisnis yang lebih teperinci jika diminta. Slide ini biasa ditampilkan
ketika investor sudah tertarik mengenai konsep yang ditawarkan, jadi berhati-hatilah
memberikan informasi mengenai informasi keuangan Anda kepada orang-orang yang belum
tentu menjadi investor Anda.
Bab 12
Tipe Inovasi Bisnis Digital
A. Kerangka Kerja Tipe Inovasi Bisnisn Digital
Selama bertahun-tahun, para pemimpin perusahaan menyamakan inovasi dan
pengembangan produk baru secara harfiah. Padahal, pengembangan suatu produk merupakan
salah satu bentuk inova yang dengan sendirinya dapat meningkatkan keuntungan atas
investas dan keunggulan kompetitif yang paling rendah. Kerangka kerja dar sepuluh tipe
inovasi ini merupakan sebuah insight yang menyediakan berbagai cara untuk mengeksplorasi
peluang baru di luar produk dan mengembangkan inovasi yang ada secara layak dan optimal.
Inti dari kerangka kerja ini adalah sebuah penemuan yang meliputi semua inovasi
yang out of the box sepanjang sejarah dan kemudian dibagi menjadi sepuluh tipe dasar yang
dapat dikombinasi dan dikolaborasikan guna mendukung adanya eksplorasi peluang baru atas
produk yang telah kita ciptakan atau sedang kita kembangkan Hal ini dapat menjadi alat
untuk menilai bagaimana cara berinovasi secara internal, membantu kita untuk menganalisis
lingkungan yang kompetitif bagi perusahaan, hingga akhirnya dapat membuka celah dan
menemukan peluang yang potensial untuk melakukan sesuatu yang berbeda serta
meningkatkan keterkaitan dengan pasar yang dituju.
B. Klasifikasi Tipe Inovasi Bisnis Digital
Tipe inovasi ini merupakan cara yang mudah dan sederhana untuk menganalisis dan
menambah inovasi dari sebuah produk yang kita ciptakan. Dengan begitu, hal tersebut akan
mempermudah kita untuk menemukan kesalahan dalam proses pengembangan suatu produk
dan juga dapat digunakan untuk menganalisis persaingan yang ada. Tipe inovasi tersebut
terdiri atas sepuluh aspek, yaitu ragam keuntungan, jaringan, struktur, proses, kinerja produk,
pelayanan, alur produk, nama produk, dan keterlibatan pelanggan. Kesepuluh tipe inovasi
tersebut diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu konfigurasi, penawaran, dan
pengalaman. Untuk lebih jelasnya mengenai ketiga kategori tersebut, perhatikan uraian
berikut.
1. Konfigurasi
Jenis inovasi ini berfokus pada cara kerja dari suatu perusahaan dan sistem bisnisnya
secara mendalam yang meliputi ragam keuntungan, jaringan, struktur, dan proses.
a. Ragam Keuntungan
Ragam keuntungan dapat digambarkan secara singkat dengan pertanyaan "bagaimana
kita bisa menghasilkan uang". Ragam keuntungan ini akan dibagi menjadi 21 poin taktik
yang inovatif sehingga dapat membantu mengubah penawaran perusahaan dan "sumber
uang" lainnya menjadi uang tunai. Salah satu yang terbaik dari ragam keuntungan adalah
sesuatu yang dapat mencerminkan pemahaman.
b. Jaringan
Di era Revolusi Industri 4.0 ini, tidak ada perusahaan yang dapat atau harus
melakukan semua secara mandiri. Inovasi jaringan merupakan cara bagi perusahaan untuk
memanfaatkan proses, teknologi, penawaran, alur, dan nama produk perusahaan lain, atau
mungkin pada hampir semua komponen bisnis. Inovasi ini berarti memberikan peluang bagi
perusahaan untuk dapat memanfaatkan kekuatannya sendiri sambil memanfaatkan
kemampuan dan aset yang dimiliki orang lain.
Inovasi jaringan yang nanti akan dibagi menjadi sepuluh poin taktik ini juga dapat
membantu para eksekutif (pemimpin perusahaan) untuk berbagi risiko dalam
mengembangkan penawaran dan usaha baru. Kolaborasi yang tercipta bisa terjadi secara
singkat atau bertahan lama, dan bisa dibentuk antara mitra atau perusahaan kompetitor.
c. Struktur
Inovasi pada struktur perusahaan yang dibagi menjadi sembilan poin taktik ini berfokus pada
pengelolaan aset perusahaan, baik tangible assets maupun intangible assets dengan cara yang
unik sehingga dapat menciptakan nilai. Hal itu dapat mencakup keseluruhan inovasi pada
struktur perusahaan, mulai dari sistem manajemen SDM yang unggul hingga pengaturan
modal peralatan berat yang cerdik.
d. Proses
Inovasi pada proses melibatkan berbagai aktivitas dan operasi yang nantinya dapat
menghasilkan penawaran utama perusahaan. Berinovasi bermakna sesuatu yang membutuh
kan perubahan secara dramatis dari bisnis pada umumnya yang memungkinkan perusahaan
dapat mengembangkan kapabilitas secara unik, berfungsi secara efisien, beradaptasi dengan
cepat, dan membangun margin yang dapat memimpin pasar.
2. Penawaran
Jenis inovasi ini fokus pada produk atau layanan inti perusahaan, yakni kinerja produk dan
sistem produk.
a. Kinerja Produk
Inovasi pada kinerja produk membahas nilai, fitur. dan kualitas yang ditawarkan oleh
perusahaan. Inovasi ini melibatkan produk yang sepenuhnya baru serta perluasan dan
pembaruan lini yang dapat menambah substansi nilai perusahaan. Sering kali orang salah
mengira kinerja produk sebagai sebuah bentuk inovasi. Hal tersebut memanglah penting,
tetapi selalu perlu diingat bahwa ini hanya salah satu bentuk dari sepuluh tipe inovasi yang
nantinya akan menjadi bumerang bagi perusahaan karena akan ditiru oleh perusahaan
kompetitor.
b. Sistem Produk
Sistem produk yang dibagi menjadi enam poin taktik merupakan sesuatu yang
menghubungkan bagaimana produk dan layanan yang diberikan guna menciptakan sistem
yang kuat dan terukur. Hal ini dipupuk melalui interoperabilitas, modularitas, integrasi, dan
cara lain untuk menciptakan hubungan yang berharga. Sistem produk membantu Anda
membangun ekosistem yang memikat dan menyenangkan bagi pelanggan serta
mempertahankan diri dari perusahaan kompetitor.
3. Pengalaman
Jenis inovasi ini berfokus pada bagaimana cara perusahaan untuk dapat melakukan
inovasi atas banyak elemen yang dihadapi pelanggan dari suatu perusahaan dan sistem
bisnisnya.
a. Pelayanan
b. Alur Produk
c. Nama Produk
d. Keterlibatan Pelanggan
Bab 13
Implementasi

A. Penyusunan Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi
X-Ride dapat membantu memperbaiki struktur transportasi umum di Indonesia
sehingga dapat memberi kemudahan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan
melakukan aktivitas sehari-hari seperti membeli makanan, bepergian, mengirim barang,
membeli barang, dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi mitra perusahaan (seperti tukang
ojek, dan merchant bisnis) secara luas.
2. Misi
Perusahaan X-Ride adalah salah satu perusahaan start-up yang dilahirkan dan hadir di
Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat Indonesia. Hal
tersebut direalisasikan dengan cara memberikan berbagai fasilitas dalam fitur aplikasi X-
Ride. Perusahaan ini memiliki beberapa misi berikut.
a. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola struktur transportasi umum yang
aman dan baik dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
b. Memberikan layanan yang optimal dan solutif sehingga dapat meningkatkan value di mata
pelanggan.
c. Membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia sehingga dapat
meningkatkan kualitas perekonomian negara.
d. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap kesejahteraan sosial bagi
pelanggan ataupun mitra.
e. Menjaga relasi yang baik dengan berbagai pihak terkait dengan usaha transportasi umum
khususnya ojek online.

B. Realisasi Visi dan Misi Perusahaan


1. Realisasi Visi
PT X-Multi Trasportasi Indonesia berusaha untuk mengembangkan berbagai layanan
sehingga dapat dituangkan ke dalam fitur yang ada di dalam aplikasi X-Ride yang nantinya
dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari dengan mudah, efektif,
dan efisien. X-Ride juga membuka peluang kemitraan bagi para calon driver dan pelaku
bisnis yang ingin mengembangkan usahanya.
2. Realisasi Misi
a Berusaha untuk memberikan layanan yang optimal dan solutif sehingga dapat meningkakan
value di mata pelanggan.
b. Membuka lowongan pekerjaan sebesar-besarnya bagi calon driver ojek motor dan mobil
serta membuka peluang untuk bekerja sama dengan pelaku bisnis dan UMKM, terutama
bisnis kuliner.
c. Mematok nominal CSR (Corporate Social Responsibility) yang besar dan disalurkan ke
beberapa aspek kehidupan yang ada di Indonesia supaya dapat membentuk ekosistem
ekonomi dan sosial yang baik bagi masyarakat Indonesia.
d. Menjaga relasi yang baik dengan berbagai pihak terkait dengan usaha transportasi online
ini.
C. Pembuatan BMC
Pembuatan BMC (Business Model Canvas) ini bertolok ukur pada faktor-faktor
pendukung yang ada di lingkup internal ataupun eksternal perusahaan. BMC ini akan menjadi
acuan setelah melakukan perancangan visi dan misi perusahaan. Penyusunan BMC ini akan
mempermudah perusahaan untuk menyusun strategi yang terstruktur, lebih efektif untuk
menyusun rencana ke depannya dan mengurangi risiko kekeliruan dalam menjalankan bisnis.
Implementasi Bisnis Digital
Berikut ini merupakan penjelasan dari BMC X-Ride tersebut.
1. Customer Segments
Elemen pertama yang disusun oleh perusahaan X-Ride adalah segmentasi konsumen supaya
dapat menentukan segmen pelanggan mana yang akan dibidik.
2. Value Propositions
X-Ride menjabarkan keunggulan produk dan poin-poin yang dapat mendatangkan manfaat
sesuai dengan yang ditawarkan perusahaan bagi para customer segment-nya. Dengan begini,
dapat mengetahui kekuatan dan keunggulan yang membedakan bisnis X-Ride dengan bisnis
yang lain.
3. Channels
Di sini, X-Ride menjelaskan cara menyampaikan produk kepada konsumen melalui
penggunaan channels yang tepat. Hal tersebut dilakukan agar channels yang ditentukan dapat
menyampaikan value propositions kepada customer segments dengan baik dan tepat.
4. Revenue Streams
X-Ride menjelaskan bagaimana perusahaannya dapat memperoleh pendapatan dari
pelanggan. Pada kolom revenue streams ini harus dikelola dengan tepat untuk meningkatkan
pendapatan bisnis.
5. Key Resources
X-Ride menyusun daftar sumber daya yang sebaiknya direncanakan dan dimiliki perusahaan
untuk mencapai tujuan. Daftar ini dapat dimulai dari pengelolaan bahan baku, penataan
sumber daya manusia, hingga penataan proses operasional harus direncanakan secara detail.
6. Customer Relationship
Customer Relationship disusun agar pelanggan X-Ride tidak mudah berpaling ke bisnis yang
lain hanya karena jalinan hubungan yang kurang baik.
7. Key Activities
Bagian ini berisi semua aktivitas dalam perusahaan X-Ride yang berhubungan dengan
produktivitas bisnis yang berkaitan dengan produk. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan
proposisi nilai.
8. Key Partnership
X-Ride mengelola hubungan/relasi supaya dapat bermanfaat untuk proses efisiensi dan
efektivitas dari key activites yang telah dibuat.
9. Cost Structure
Elemen terakhir yang disusun X-Ride adalah struktur pembiayaan bisnis. Di sini, X-Ride
menjabarkan biaya secara efisien dan tepat yang akan membuat bisnis menjadi lebih hemat
dan bisa meminimalisasi risiko kerugian.
D. Pembangunan Tim
Pembangunan tim akan digambarkan dengan struktur organisasi agar lebih mudah
dipahami. X-Ride menggunakan struktur organisasi fungsional yang nantinya akan
menjabarkan pembagian tugas ke dalam beberapa kelompok fungsional secara terpisah.
Berikut ini struktur organisasi perusahaan X-Ride.
Berikut ini deskripsi pekerjaan dalam organigram perusahaan
1. Direktur Utama
a. Memutuskan dan menentukan peraturan dalam perusahaan.
b. Bertanggung jawab penuh dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
c. Merencanakan serta mengembangkan semua sumber-sumber pendapatan dan
pembelanjaan kekayaan yang dimiliki perusahaan.
d. Menentukan strategi untuk merealisasikan visi dan misi perusahaan.
e. Mengoordinasi dan mengawasi semua kegiatan dalam perusahaan.
2. Wakil Direktur
Nantinya, wakil direktur ini akan terbagi menjadi beberapa bagian yaitu Regional 1 (Jawa),
Regional II (Sumatra dan Kalimantan), Regional III (Bali dan Nusa Tenggara), dan Regional
IV dan Papua). Para wakil direktur tersebut bertugas untuk membantu semua tugas yang
dilakukan oleh direktur utama pada cakupan regional mereka masing-masing.
3. Manajer IT
a. Menyusun strategi dan rencana IT dalam hal mempermudah pekerjaan dan dalam
pelayanan kepada pegawai, mitra, dan pelanggan.
b. Mengoordinir dan mengelola urusan software, hardware, brainware, dan jaringan di bidang
TIK
c. Menyediakan layanan sistem komputerisasi dan program aplikasi perangkat yang
terintegrasi.
d. Memastikan tersedianya penyimpanan big data yang diperlukan oleh divisi lain.
4. Manajer Front Office & Pemasaran
a. Bertanggung jawab dengan semua yang berkaitan dengan karyawan front office.
b. Memastikan setiap karyawan mengetahui sistem komputerisasi dan peraturan standar yang
dipegang oleh operasional X-Ride.
c. Menangani kritik dan saran yang tidak bisa diselesaikan stafnya.
d. Menjaga tata tertib seluruh pegawai perusahaan. e. Merencanakan dan menjalani segala
sesuatu yang berhubungan dengan pemasaran.
5. Manajer Akuntansi/Keuangan
a. Mengoordinasi perencanaan anggaran.
b. Mengembangkan format pengajuan dan pertanggungjawaban keuangan.
c. Mengoordinasi pelaksanaan audit.
d. Melakukan sistem pencatatan keuangan.
e. Bertanggung jawab terhadap wakil direktur.
f. Merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan atas
semua aktivitas akuntansi.
g. Menerima laporan arus kas keluar dan masuk ke perusahaan.
6. Manajer Mitra Kerja
a. Mengoordinasi progress kinerja mitra yang tersebar di seluruh kota yang ada di Indonesia.
b. Mengawasi semua kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan SOP Mitra Kerja.
c. Membantu Manajer Front Office dalam melayani kritik dan saran dari pelanggan.
d. Meningkatkan dan mengevaluasi hasil kinerja mitra agar perusahaan dapat bertumbuh
secara progresif.
7. Karyawan
a. Bidang Programming
1) Melaksanakan semua pekerjaan yang telah ditetapkan di dalam SOP (Standart Operational
Procedure) oleh Manajer IT perihal Programming.
2) Bertanggung jawab mengenai program aplikasi kepada Manajer IT.
b. Bidang Web
1) Melaksanakan semua pekerjaan yang telah ditetapkan di dalam SOP (Standart Operational
Procedure) oleh Manajer IT perihal Website.
2) Bertanggung jawab mengenai program website kepada Manajer IT.
c. Bidang Front Office (Customer Service dan Pemasaran)
1) Melaksanakan semua pekerjaan yang telah ditetapkan di dalam SOP (Standart Operational
Procedure) oleh manajer Front Office.
2) Bertanggung jawab mengenai program pelaksanaan tupoksi kepada Manajer Front Office
d. Mitra (Tukang Ojek)
1) Melaksanakan semua pekerjaan yang telah ditetapkan di dalam SOP (Standart Operational
Procedure) oleh Manajer Mitra Kerja
2) Bertanggung jawab mengenai program pelaksanaan tupoksi kepada Manajer Mitra Kerja.
e. Bidang Akuntansi
1) Membuat laporan cashflow perusahaan.
2) Membuat posting jurnal operasional.
3) Menginput data akuntasi ke dalam sistem.
4) Melakukan verifikasi dokumen yang ada kaitannya dengan keuangan.
E. Penyusunan Strategi Pemasaran secara Digital
Dalam mengembangkan bisnis di era digital diperlukan berbagai strategi digitalisasi
yang mampu menyeimbangkan bisnis yang dikembangkan dengan perkembangan teknologi
digital, tidak terkecuali untuk kegiatan pemasaran. Saat ini, istilah pemasaran digital
bukanlah istilah yang asing didengar, baik dalam berbagai aktivitas sehari-hari maupun
secara khusus dalam dunia bisnis. Pemasaran digital tidak hanya melingkupi aktivitas
promosi atau branding suatu produk atau jasa yang ditawarkan dengan memanfaatkan
berbagai media digital. namun secara umum mencakup konsep, ide, penetapan harga,
distribusi produk hingga manajemen hubungan pelanggan secara optimal menggunakan
berbagai media digital.
1) Segmenting
Segmenting atau segmentasi ini merupakan suatu tahap identifikasi pasar berdasarkan
segmentasi yang telah dilakukan. Kemudian, dilanjutkan dengan identifikasi faktor penting
tiap segmen pasar. Pada tahap ini, X-Ride akan melakukan beberapa tahap pendekatan
segmen berikut
a. Segmentasi Berdasarkan Karakteristik Konsumen
1) Demografi dan sosioekonomi
Pada tahap segmentasi ini, X-Ride mengelompokkan pelanggannya menjadi empat
macam yaitu segmentasi karyawan, masyarakat umum, ibu rumah tangga, dan
pelajar/mahasiswa
2) Psikografi
Kemudian, pada tahap segmentasi ini X-Ride mengelompokkan pelanggannya sesuai
dengan gaya hidup mereka masing-masing. Secara garis besar, target pasar X-Ride
dikelompokkan sesuai dengan golongan masyarakat. Untuk masyarakat golongan menengah
ke atas yang cenderung antiribel, X-Ride mengutamakan layanan X-Car, X-Life, X-Food, dll.
Untuk golongan menengah ke bawah, X-Ride cenderung mengutamakan layanan X-Ride
(ojek motor).
3) Geografi
Yang terakhir, X-Ride menggolongkan pelanggannya berdasarkan lokasi keberadaan
mereka, misalnya di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya atau mungkin daerah yang lebih
pelosok seperti Kabupaten Gunung Kidul.
b. Segmentasi Berdasarkan Respons Konsumen
1) Manfaat
Sesuai dengan misi X-Ride yang akan memberikan layanan optimal kepada pelanggannya,
hal tersebut akan direalisasikan pada setiap fitur layanan (produk) yang ditawarkan oleh X-
Ride. Nantinya, ketika konsumen merasa puas dengan layanan X-Ride, ia akan terkesan
dengan manfaat yang timbul setelah ia dilayani oleh X-Ride.
2) Loyalitas
Ketika melakukan segmentasi berdasarkan loyalitas konsumen, X-Ride menggolongkan
pelanggannya menjadi 3 macam, yaitu sangat loyal, loyal, dan tidak loyal. Kepada
pelanggannya yang sangat loyal, X-Ride akan memberikan voucer khusus sebagai bentuk
apresiasi, pun kepada pelanggan yang loyal, maka akan mendapatkan voucher khusus, tetapi
dengan benefit yang lebih sedikit. Kemudian, kepada pelanggan yang tidak loyal X-Ride
akan mencoba membuat paket penawaran dengan sistem berlangganan (subscribe) yang
menghadirkan berbagai fitur dalam satu paket dengan harga ekonomis supaya dapat menarik
perhatian konsumen tersebut.
2. Targeting
Targeting atau penargetan ini adalah tahap untuk memilih satu atau lebih segmen pasar dan
mengevaluasi tiap segmen mulai dari pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, hingga pengguna
transportasi publik berdasarkan potensi dan keaktifan iklan. Pada tahap ini, X-Ride akan
melakukan beberapa hal berikut.
a. Evaluasi berbagai segmen pasar yang ada.
b. Mengoptimalkan segala bentuk layanan kepada seluruh pelanggan yang berasal dari
berbagai segmen pasar.
c. Menawarkan satu macam layanan yang paling diminati seluruh segmen kepada mereka
masing-masing secara adil dan merata.
Setelah selesai melaksanakan ketiga poin tersebut, perusahaan akan menemukan target pasar
mana yang akan dituju. X-Ride berfokus untuk memberikan performa yang optimal bagi
seluruh elemen masyarakat Indonesia. Dengan berbagai layanan yang disediakan oleh X-Ride
sangat memungkinkan X-Ride untuk menargetkan pasar yang luas dan mencakupi seluruh
kalangan masyarakat, mulai dari pelajar atau mahasiswa, ibu rumah tangga, pekerja kantoran,
dan masyarakat biasa.
3. Positioning
Positioning ini merupakan tahap pengembangan tiap penempatan detail produk dan
pengembangan strategi mix 4P Dalam tahap ini, X-Ride akan berusaha untuk menjadi sebuah
inovasi yang paling penting, unggul, tidak mudah ditiru, dapat diterima dengan sangat baik,
dan sangat terjangkau. Oleh karena itu, X-Ride akan melakukan berbagai macam diferensiasi
sebagai dasar dalam tahap positioning, yang meliputi hal berikut.
a. Diferensiasi Produkt
Dalam diferensiasi produk, X-Ride menghadirkan berbagai macam layanan jasa yang dapat
membantu dan dinikmati oleh masyarakat. Contohnya X-Mart, X-Food, X-Car, dan layanan
terbaik lainnya dengan harga yang tergolong murah tanpa mengurangi kualitas jasa pelayanan
tersebut.
b. Diferensiasi Citra
X-Ride menjunjung tagline "everything what you need" supaya dapat menumbuhkan
kepercayaan masyarakat bahwa X-Ride dapat melayani setiap kebutuhan mereka.
c. Diferensiasi Jasa
Calon pelanggan yang memesan layanan X-Ride akan diberi fasilitas sesuai dengan layanan
yang mereka kehendaki. Misalnya untuk X-Ride (ojek motor), mereka akan mendapat
fasilitas helm, masker, dan jas hujan. Kemudian untuk X-Food, mereka akan mendapat
fasilitas pengemasan makanan yang aman dan higienis.
d. Diferensiasi SDM
Perusahaan X-Ride memiliki sumber daya manusia (karyawan dan mitra) yang
berpengalaman, mumpuni, beretika, dan berkapabilitas tinggi untuk melaksanakan tugas
mereka masing-masing.
F. Pencarian Sumber Dana Perusahaan
Dalam proses pembangunan sebuah perusahaan start-up, tentunya dibutuhkan dana
yang tidak sedikit, mengingat ada banyak hal yang perlu dilakukan. Contohnya adalah
menambah layanan, pengembangan fitur, dan ekspansi pasar ke tiap regional yang ada Oleh
karena itu, X-Ride membuat rancangan sumber dana yang akan dikelola selama tiga tahun ke
depan secara proyektif dan progresif.
Pada tahun 2020, perusahaan X-Ride mengembangkan usahanya dengan dana pribadi atau
yang lebih biasa dikenal sebagai bootstrapping dan suntikan dana dari investor Pada
dasarnya, dalam proses pembangunan perusahaan ini pihak X-Ride meminimalisasi supaya
tidak ada campur tangan pihak eksternal demi terbentuknya prinsip idealisme dan struktur
perusahaan. Di sisi lain, pendirian usaha dengan suntikan dana secara bootsrapping dapat
membangun semangat kerja bagi tim internal untuk dapat mewujudkan visi dan misi
perusahaan bersama-sama.
G. Manajemen, Pemetaan, dan Mitigasi Risiko
Saat mulai membangun bisnis, X-Ride perlu membekali diri dengan keuletan dan
keberanian serta melakukan manajemen risiko yang nantinya akan dijadikan "tameng" atas
segala kemungkinan buruk yang dapat terjadi, entah itu kerugian atau bahkan kebangkrutan
perusahaan. Kembali pada beberapa bab sebelumnya, ada tiga hal yang dapat memengaruhi
keberlangsungan risiko tersebut, di antaranya ketidakpastian secara ekonomi, alam, dan
perilaku manusia. Oleh karena itu, diperlukan adanya identifikasi risiko yang akan, sedang.
atau sudah dihadapi perusahaan supaya perusahaan dapat lebih mempersiapkan tindakan
preventif lainnya.
Pada tahap identifikasi risiko, ada 5 (lima) poin yang paling sering dihadapi oleh
perusahaan, terlebih perusahaan start-up. Kelima poin tersebut meliputi:
1. risiko produk (product risk).
2. risiko pasar (market risk),
3. risiko operasional (operational risk),
4. risiko keuangan (financial risk). 5. risiko sumber daya manusia (people risk).
H. Pitching
Sehubungan dengan X-Ride merupakan perusahaan start-up, perusahaan ini sangat
membutuhkan investor untuk membantu sumber pendanaan bisnis perusahaan. Oleh karena
itu, kesuksesan perwakilan X-Ride dalam melakukan pitching di depan investor sangatlah
penting.
Adapun contoh beberapa konten yang dilampirkan ke dalam pitch deck adalah sebagai
berikut.
1. Cover
2. Problem
3. Solution
4. Product Demo
5. Market Suze
6. Business Model
7. Go-to Market Plan
8. Manajemen tim
9. Financial projection dan fundraising information
10. Traction / milestone
11. Fundraising information

Anda mungkin juga menyukai