Ahmad Maulana 20210101234 MJF
Ahmad Maulana 20210101234 MJF
Revolusi Industri merupakan perubahan yang terjadi secara luas di seluruh dunia dan
berdampak kepada ekosistem dan tata cara kehidupan manusia Revolusi Industri ini dimulai
dari era 1.0, 2.0, 3.0, hingga 4.0 Sementara itu. Revolusi Society (masyarakat) merupakan
sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka). Dalam
perkembangannya, Revolusi Society dimulai dari tahap society 1.0 (berburu), society 20
(pertanian), society 3.0 (Industri), society 40 (informasi), hingga society 5.0 (kovergensi
antara ruang maya dan ruang fisik)
a. Inovasi dapat dikembangkan dan menyebar jauh lebih cepat dari sebelumnya.
Kecepatan terjadinya terobosan terobosan baru pada era ini terjadi pada skala
eksponensial dan bukan pada skala linear.
b. Penurunan biaya produksi marjinal yaitu penurunan biaya yang terjadi ketika
menggunakan satu unit input dan menghasilkan peningkatan total output. Dalam
situasi in total output tumbuh, tetapi biaya produksi menurun. Salah satu
pendukungnya adalah munculnya platform yang dapat menyatukan dan memfokuskan
beberapa bidang keilmuan dan terbukti meningkatkan output pekerjaan. Transformasi
inj mengakibatkan perubahan dengan ruang lingkup yang begitu Juas sehingga
menyebabkan perubahan pada seluruh sistem produksi, manajemen, ataupun tata
kelola
c. Revolusi secara global ini akan berpengaruh besar dan ter- bentuk di hampir semua
negara di dunia Cakupan transformasi ini terjadi pada setiap bidang industri dan akan
mempunyai dampak menyeluruh pada level sistem di berbagai tempat. Selain itu, kita
dapat melihat berbagai otomatisasi terjadi pada pabrik-pabrik yang memproduksi
barang secara massal, data pada setiap bagian suatu organisasi yang masif jumlahnya
yang saat ini dikenal sebagai big data, serta sarana logistik yang terorganisasi dengan
begitu baik
5. Society 5.0
Konsep society 5.0 kali pertama diperkenalkan ke dunia pada awal tahun 2019 di
pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia oleh Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe.
Peradaban versi ke-5 ini akan mengintegrasikan ruang fisik dan ruang maya sehingga akan
sangat mengandalkan kecanggihan teknologi informasi yang perkembangannya semakin
pesat.
Society 50 ini mempunyai konsep dalam memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di
era Revolusi Industri 4.0 seperti Internet of Things (internet untuk segala sesuatu), Artificial
Intelligence (kecerdasan buatan), Big Data (data dalam jumlah besar), dan robot untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia dan memudahkan kehidupan manusia sehari-hari
Society 5.0 berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan
penyelesaian masalah sosial oleh sistem yang mengintegrasikan ruang maya (virtual) dan
ruang fisik.
Ada beberapa contoh nyata dari konsep society 5.0 yang diusung oleh Jepang Pertama
adalah drone yang diaplikasi- kan untuk mengantarkan barang, melakukan survei properti,
dan mendukung distribusi bantuan saat terjadi bencana. Con- toh yang pertama, saat ini sudah
diaplikasikan di Amerika oleh Amazon. Kedua adalah Smart Home yang tercipta berkat
teknologi Artificial Intelligence (AI). Al inilah yang nantinya akan mendukung kehidupan
sehari-hari manusia. Ketiga, penggunaan Al dan robot dalam membantu manusia di bidang
medis, baik dari segi konsultasi medis maupun menjadi asisten dokter dan suster dalam
melakukan tindakan medis. Contoh lainnya adalah penggunaan robot untuk menggantikan
pekerjaan manusia di lingkungan yang berbahaya. Robot tersebut dapat menjadi partner
terbaik manusia untuk melakukan pekerjaan yang awalnya dapat mengancam keselamatan
dan nyawa manusia. Selain itu, m juga kendaraan-kendaraan otomatis atau autopilot yang
rema nya akan digunakan sebagai transportasi umum oleh Pemer Jepang untuk mendukung
society 5.0.
Bab 2
Ekonomi Digital di Indonesia dan Ekosistemnya
3) Permodalan
Modal adalah aset dalam bentuk uang atau non-uang yang dimiliki oleh
penanam modal dan mempunyai nilai ekonomis Modal bisa berbentuk uang cash, bisa
juga berbentuk bangunan, mesin, ataupun perlengkapan.
1) Kausal
Logika berpikir kausal (causality) menggambarkan peng-ambilan keputusan
yang berdasarkan pada prediksi. Logika kausal berfokus pada pemanfaatan penetapan
korelasi antara penyebab dan efek dalam rangka membuat peluang investasi yang
diharapkan bisa memaksimalkan keuntungan di masa mendatang. Logika berpikir
kausal berfokus pada pencapaian tujuan yang diinginkan melalui seperangkat
kekayaan atau cara tertentu yang diberikan. Berusaha mencari dan memilih taktik
yang berdasarkan pada teori manajemen yang paling baik. Pemikir kausal percaya
bahwa "Jika saya bisa memprediksi masa depan, saya dapat mengendalikannya".
Contoh orang yang berpikir kausal terlihat dalam kondisi berikut. Ketika
merencanakan untuk memasak sayur sop, orang yang berpikir kausal akan mencari
dan memenuhi bahan-bahan untuk membuat sayur sop seperti wortel, buncis, kentang,
dan garam terlebih dahulu Tentunya hasil yang diharapkan dapat diprediksi, yaitu
sayur sop.
2) Efektuasi
Efektuasi adalah seperangkat prinsip-prinsip pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh entrepreneur dalam menghadapi situasi tidak pasti. Dengan logika ini
didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan (a sense of purpose), sebuah
dorongan untuk memperbaiki keadaan dunia dan kehidupan dengan memungkinkan
penciptaan perusahaan, produk, market, jasa, dan ide-ide baru yang inovatif. Logika
berpikir efektuasi berfokus pada penggunaan seperangkat kekayaan atau cara yang
berkembang untuk mencapai sasaran-sasaran baru dan berbeda. Pemikir efektual
percaya bahwa "Jika saya bisa mengendalikan masa depan, saya tidak perlu
memprediksi hal itu.
Ada sebuah prinsip yang dikembangkan oleh Profesor Saras D. Sarasvathy
tentang teori efektuasi Prinsip logika efektuasi terdiri atas lima hal, yaitu :
a. Bird in Hand Principle
Prinsip bird in hand principle mengacu pada diri sendiri berdasarkan apa yang
bisa diandalkan. Dalam prinsip ini, kita harus mengetahui siapa diri kita, apa yang kita
ketahui, dan siapa yang kita kenal untuk memulai dengan sumber daya yang dimiliki
serta berpikir jangan menunggu peluang yang sempurna untuk segera melakukan
tindakan.
b. Affordable Loss Principle
Affordable loss principle (prinsip kerugian terjangkau) mengajak kita untuk
bertanya pada diri sendiri dan mengukur risiko sejauh mana kita benar-benar memulai
bisnis dengan memegang kunci kreatif secara inovatif supaya ide-ide kita bisa
diterima pasar dengan menggunakan sarana yang tersedia seefektif dan seefisien
mungkin sesuai dengan kebutuhan untuk memulai usaha.
c. Lemonade Principle
Lemonade principle merupakan prinsip yang menggiring pada kemungkinan-
kemungkinan baru yang akan mengarah pada sesuatu yang inovatif dan lebih baik dari
sebelumnya. Entrepreneur mengubah halangan menjadi sebuah peluang dan hal yang
tak terduga melalui inovasi.
d. Patchwork Quilt Principle
Patchwork quilt principle, seperti selimut yang dibuat dari sambungan kain
perca. Prinsip ini menggiring kita untuk mengidentifikasi dan mulai berinteraksi
dengan orang yang dikenal dan membuat komitmen nyata untuk bersama-sama
menciptakan masa depan produk, bisnis, dan market dengan Anda. Jangan terlalu
mengkhawatirkan masalah analisis pesaing dan rencana strategis.
e. Pilot in the Plane Principle
Plot in the plane principle menggiring kita untuk tetap fokus pada usaha yang
kita jalankan dan mengendalikan hal yang berada dalam area kontrol kita.
Bab 4
Kewirausahaan Digital
Di era modern, wirausaha merupakan orang yang memulai dan mengerjakan usahanya
dan membuat perusahaannya secara mandiri. Manfaat karakteristik kewirausahaan dapat
diraih oleh orang-orang yang memulai usaha secara mandiri.
Dalam Surat Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995, tercantum hal-hal berikut dalam lampirannya.
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap. perilaku dan
kemampuan kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
1. Digitisasi
Gartner berpendapat bahwa digitisasi merupakan perubahan bentuk dari bentuk
analog ke digital. Contoh digitisasi dalam dunia rekaman yaitu mengubah rekaman
kaset menjadi mp3, atau mengubah format video VHS menjadi mp4. Contoh digitisasi
dalam media masa yaitu mengubah koran menjadi e-paper, mengubah berita koran
menjadi web, dan mengubah arsip fisik menjadi JPG.
2. Digitalisasi
Digitalisasi mengacu pada perubahan proses bisnis yang awalnya
konvensional ke proses digital. Sebuah perusahaan bisa dikatakan sudah digitalisasi
bila proses bisnisnya sudah mengurangi penggunaan kertas dan mengurangi tatap
muka Begitu pula dengan interaksi di dalam perusahaan yang sudah melalui daring
3. Tranformasi Digital
Kemajuan teknologi (IT) harus dimanfaatkan perusahaan dalam proses
transformasi digital. Transformasi digital akan menciptakan model bisnis baru
Dengan demikian, hal tersebut dapat menciptakan sumber pendapatan baru dan nilai-
nilai bani yang berbeda dengan model bisnis awal.
Melalui pengertian tersebut, terdapat empat hal yang dimiliki oleh wirausaha.
1. Proses berkreasi, yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan Menambahkan
nilainya.
2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan.
3. Memperkirakan risiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini, risiko Yang mungkin
terjadi berkisar pada risiko keuangan, fisik, dan risiko sosial.
4. Memperoleh reward. Dalam hal ini, reward yang terpenting adalah independensi atau
kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi.
Selain hal tersebut, wirausaha harus memahami ruang lingkup kegiatan atau aktivitas
yang dilakukannya. Adapun ruang lingkup kegiatan wirausaha adalah sebagai berikut
1. Mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang pasar.
2. Menemukan solusi-solusi untuk mengisi peluang pasar tersebut.
3. Memperoleh sumber daya yang diperlukan (uang, orang, dan peralatan) untuk
menjalankan bisnis
4. Mengelola sumber daya dari tahap awal (start-up) ke fase bertahan (survival), dan
fase pengembangan (ekspansi)
5. Mengelola risiko-risiko yang berhubungan dengan bisnisnya.
D. Karakteristik Kewirausahaan Digital
Technopreneurship merupakan kemampuan yang terlahir dari kemampuan
kewirausahaan yang didukung dengan kemampuan di bidang teknologi Technopreneurship
disebut sebagai wirausaha digital yang menjalankan usahanya bersumber dari riset atau
temuan-temuan baru dalam bidang teknologi sehingga memberikan manfaat terhadap
masyarakat dan pengguna teknologi tersebut.
1. Pengertian Technopreneur
Technopreneur adalah wirausaha yang memanfaatkan teknologi untuk
mengembangkan potensi perkembangan usaha yang dijalankannya sehingga bisa
disebut juga wirausaha modern yang menjalankan usahanya sudah berbasis teknologi.
Berikut ini pengertian dan definisi technopreneur menurut beberapa para ahli :
a. Menurut S. Goodman dkk dalam Fresh Perspective: Business Management
(2005), technopreneur adalah pengusaha yang menggabungkan keterampilan
teknologi dan kewirausahaan mereka.
b. Menurut Chua Eung Hwa (2009), seorang technopreneur adalah perpanjangan
dari seorang wirausaha dan memanfaatkan teknologi untuk membuat
penemuan baru sebagai inovasi serta mengeksploitasi prestasinya di pasar
untuk menghasilkan uang
2. Karakteristik Technopreneur
Seorang technopreneur memanfaatkan teknologi aplikati yang sebagai faktor
utama untuk mengubah sumber daya menjadi produk dan layanan baru berbasis
teknologi. Karakteristik perlu dimiliki oleh seorang technopreneur, menurut William
Bygrave, adalah sebagai berikut :
a. Dreams atau mimpi adalah visi masa depan serta kemampuan untuk
mengimplementasikan mimpi tersebut.
b. Decisiveness atau ketegasan yaitu tidak mengulur-ulur waktu dalam
mengambil keputusan; kecepatan dianggap sebagai kunci kesuksesan.
c. Doers atau pelaku yaitu menentukan suatu tindakan dan melakukannya secara
cepat dan tepat.
d. Determination atau ketetapan hati yaitu mengimplementasikan usaha dengan
komitmen total tidak menyerah saat mengalami kesulitan.
e. Dedication atau berdedikasi yaitu memiliki dedikasi total ter- hadap usahanya.
Bila dianggap perlu akan mengesampingkan hubungan dengan keluarga dan
temannya. Kerja keras tidak kenal lelah.
f. Devotion atau kesetiaan yaitu mencintai usaha mereka se- hingga efektif
dalam menjual produk bagi kemajuan usahanya.
g. Details atau teperinci bersifat kritis dan melakukan perincian dalam berbagai
hal yang menyangkut usahanya.
h. Destiny atau nasib yaitu bertanggung jawab atas nasib dirinya dan tidak
tergantung kepada orang lain.
i. Dollars atau uang yaitu menjadikan uang sebagai salah satu ukuran
kesuksesan.
j. Distribute atau distribusi yaitu mendistribusikan atau mendelegasikan
sebagian dari tugas wewenang dan tanggung jawab kepada orang lain.
Bab 5
Menemukan Ide untuk Usaha Digital
Ide bisnis merupakan hal yang paling penting dalam memulai bisnis dan mendapatkan
produk yang dapat dikembangkan menjadi sebuah bisnis berkelanjutan. Ide untuk usaha
digital dapat digali dari berbagai hal Setiap hobi dan minat dapat diperdalam dan
dikembangkan menjadi sebuah ide bisnis yang akan memberikan kita manfaat secara
ekonomi. Begitupun dengan keterampilan dan pengalaman yang berbeda dan menjadi ciri
khas sebuah bisnis. Hal lainnya adalah kreativitas seseorang dalam menciptakan sesuatu yang
baru dan memberi ide kreatif dalam memecahkan masalah yang ada.
3. Ide
Menurut KBBI (2016), ide atau gagasan merupakan rancangan yang tersusun
di pikiran Sebelum memulai suatu usaha atau bisnis, tentu diperlukan ide atau
gagasan awal sehingga ide akan dikembangkan dan digunakan sebagai landasan suatu
usaha
Ide yang dilakukan untuk bisnis, selain sukses di pasaran, banyak juga
ditemukan dalam proses nyata bahwa ide yang dirasa baik ternyata gagal di pasaran.
Hal ini banyak diakibatkan oleh asumsi yang tidak divalidasi dengan baik. Ide bisnis
merupakan variabel paling penting dalam sebuah produk yang dikembangkan menjadi
sebuah bisnis berkelanjutan. Ide yang baik adalah ide yang dapat diaplikasikan dan
memberikan solusi bagi objek bisnis dan konsumennya.
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan
peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide menciptakan nilai potensial
di pasar, sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide wirausaha, kita
perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua risiko yang mungkin terjadi dengan
cara mengurangi kemungkinan risiko melalui strategi yang proaktif, menyebarkan
risiko pada aspek yang paling mungkin, dan mengelola risiko yang mendatangkan
nilai atau manfaat.
4. Ideasi (Ideation)
Meskipun banyak orang yang mungkin pernah mengalami sesi brainstorming
sebelumnya, tidak mudah untuk memfasilitasi sesi ide yang benar-benar bermanfaat.
Ideasi merupakan tahap untuk menghasilkan ide-ide kreatif yang dapat menjadi solusi
bagi masalah yang ada. Adapun teknik dalam ideasi di antaranya teknik sketsa,
prototyping, brainstorming, brainwriting, serta ide dan kemungkinan terburuk.
Cara menemukan ide untuk usaha digital di antaranya sebagai berikut.
a. Ide Bisnis dari Hobi/Minat
Hobi adalah kegiatan yang dirasa menyenangkan dilakukan oleh seseorang
yang memiliki minat dan antusiasme dalam menjalankannya. Sebagai contoh, jika
Anda seseorang yang hobi membaca buku, Anda bisa membuat ide toko buku online.
Selain dapat harga murah, Anda dapat membeli langsung dari penerbit dan berjualan
buku, serta membaca banyak buku. Bisa saja Anda menjual buku yang sudah Anda
baca Setiap hobi dan minat dapat diperdalam menjadi satu ide yang dapat
dikembangkan menjadi sebuah ide bisnis yang tentu saja akan memberikan kita
manfaat secara ekonomi.
b. Ide Bisnis dari Keterampilan dan Pengalaman
Keterampilan dan pengalaman dapat dijadikan sumber ide bisnis. Setiap orang tentu
memiliki keterampilan dan pengalaman yang berbeda. Keterampilan menjadi satu ciri
seseorang yang dapat dikonversi menjadi nilai ekonomi. Sebagai contoh, Anda memiliki
keterampilan menjahit. Anda dapat membuka usaha menjahit atau lebih besar lagi
dengan berbagi pengalaman hidup, dan memulai sebuah usaha di bidang pakalan
profesional, layaknya seorang designer busana.
c. Ide Bisnis dari Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan memberi ide kreatif dalam memecahkan masalah yang ada. Persoalan yang dihadapi
akan menciptakan kreativitas untuk mengatasi dan memberi solusi. Contoh nyata adalah
kebutuhan akan peralatan sehari-hari. Semua dimulai dari sebuah persoalan kemudian
kreativitas manusia muncul menciptakan berbagai alat yang membantu menyelesaikan
persoalan tersebut.
d. Ide Bisnis dari Pameran Usaha
Di berbagai kota, sering kita menjumpai pameran usaha atau ekspousaha atau
pameran usaha. Hal ini bisa dilakukan untuk mencari ide dari usaha-usaha yang
mengikuti pameran tersebut dengan melihat dan mengamati. Kemudian, melakukan
modifikasi dengan daya cipta yang dibuat
e. Ide Bisnis dari Survei
Survei menjadi penting untuk menemukan ide bisnis dan memperkuat keyakinan
Anda terhadap bisnis atau usaha yang akan Anda jalankan. Melakukan survei konsumen
tidaklah sulit Anda bisa membuat survei dengan memanfaatkan fitur atau fasilitas yang
ada dari Google Survei sehingga survei dilakukan secara online Dengan mengunakan
fitur tersebut, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya karena Google Survei ini tidak
berbayar (gratis)
f. Ide Bisnis dari Berbagai Keluhan
Kehidupan sehari-hari, banyak sekali persoalan yang dihadapi. Persoalan ini bagi
sebagian orang adalah hal yang menyebalkan karena mereka tidak dapat mencari jalan
keluar atau karena menginginkan jalan keluar yang praktis sehingga membutuhkan
bantuan, baik berupa peralatan maupun jasa dari orang lain. Sebagai contoh, dalam
sekian periode, orang mengeluh karena sulit mendapatkan jasa transportasi Dari hal
tersebut, lahirlah moda transportasi online, seperti Gojek dan Grab.
g. Ide Bisnis dari Media Massa
Mencari ide bisnis bisa dilakukan dengan mencari referensi melalui media massa
yang paling utama melalui Internet, dengan melihat berbagai referensi yang ada di media
massa (koran, majalah, TV) perihal ide usaha yang ada dan perkembangan konsumen
saat ini, menjadikan Anda memiliki ide usaha baru versi Anda sendiri.
B. Tujuan Ideation
Ideasi (Ideation) berfungsi untuk menghasilkan sejumlah besar ide yang kemudian dapat
disaring menjadi ide terbaik, praktis, serta inovatif untuk menginspirasi solusi dan produk
desain baru yang jauh lebih baik Adapun tujuan dari ideasi adalah sebagai berikut
1. Mengajukan pertanyaan yang tepat dan berinovasi dengan fokus yang kuat pada
konsumen, kebutuhan konsumen, dan wawasan tentang konsumen.
2. Menemukan solusi yang jelas untuk meningkatkan potensi inovasi dari solusi yang
ditemukan.
3. Menyatukan perspektif dan kekuatan anggota tim
4. Menemukan bidang inovasi yang tidak terduga
5. Membuat volume dan variasi dalam pilihan inovasi
6. Mendapatkan solusi yang jelas dan baru
C. Tahapan Ideation
Proses untuk menghasilkan ide dan solusi atau ideasi dapal dilakukan beberapa
tahapan, yaitu tahap empathize, mendefinisikan masalah, mendefinisikan solusi, dan tahap
point of view (POV)
1. Tahap Empathize
Tahapan empathize merupakan proses meneliti dan meng amati dalam studi lapangan,
memperhatikan konsumen, terlibat dengan konsumen, dan mendengarkan konsumen.
5. Customer Journey
Customer Journey (CJ) adalah sebuah garis waktu yang kemudian diisi dengan titik-
titik mana yang membahagiakan sekaligus menyedihkan. Sebagai pemilik bisnis, Anda
perlu meng- identifikasi besaran kualitatif seberapa bahagia atau kecewanya objek dalam
menjalankan sebuah proses atau aktivitas.
CJ merupakan tools sederhana yang dapat membangkitkan kriteria atas ide atau
produk yang ingin ditawarkan. CJ menggambarkan perjalanan emosi seorang objek
bisnis. Baik membahagiakan maupun menyedihkan. Perjalanan ini menggambarkan
keseluruhan proses seorang konsumen dalam melakukan proses pekerjaan, kegiatan,
pembelanjaan, produks belajar atau proses lainnya secara keseluruhan dari memulai
hingga menyelesaikannya
Tahap-tahap implementasi CJ dalam ideasi adalah sebagai berikut.
a. Identifikasi titik-titik membahagiakan dalam sebuah proses aktivitas yang
dinamakan “gains”, dan titik kekecewaan yang dinamakan “pains” Titik-titik
gains dan pains ini perlu digambarkan secara detail sepanjang aktivitas
sehingga kita tahu secara detail permasalahan yang dihadapi pelanggan.
b. Menjawab kebahagiaan (gains) dengan "apa yang bisa meningkatkan
kebahagiaan" Hal ini dinamakan peningkat kebahagiaan (gain creator) Lalu
menjawab titik-titik kekecewaan (pains) dengan "apa yang dapat
menghilangkan kekecewaan yang kita namakan sebagai pemulih kekecewaan
(pain relievers).
c. Titik-titik jawaban gain creator dan pain relievers perlu didentifikasi sebagai
jawaban yang tepat dan baik. Kriteria Jawaban yang baik adalah kriteria yang
mampu menjawab setiap permasalahan pada titik tersebut dan mengubahnya
menjadi titik yang membahagiakan konsumen. Jawaban ini sebisa mungkin
mengarahkan pada perubahan perilaku, bukan pada penambahan sarana atau
sesuatu yang membutuhkan modal mahal.
d. Kemampuan membangkitkan kriteria yang mampu meningkatkan kebahagiaan
sekaligus menghilangkan kekecewaan dalam sebuah perjalanan aktivitas
konsumen merupakan tools terbaik bagaimana sebuah proposisi nilai dapat
diciptakan Proposisi nilai yang sesuai dengan kebutuhan segmen konsumen
sesungguhnyalah yang akan menjadi modal menciptakan ide bisnis terbaik.
e. Setelah mendapat ide dan mengujinya dengan beberapa kali uji coba
purwarupa alau iterasi atau diuji secara berulang untuk memperbaikinya,
perwujudan idenya akan semakin membaik Pengujian ide akan semakin sesuai
dengan kebutuhan konsumen.
D. Tantangan Ideation
Adapun tantangan dalam melakukan kegiatan ideasi adalah Sebagai berikut
1. Cara memfasilitasi proses ideasi adalah tugas yang menantang dan kompleks.
2. Perlu pengalaman dalam memahami dan mengelola tim, dinamika anggota tim,
kemampuan beradaptasi dan fleksibilitas, dan berbagai keterampilan lainnya.
3. Perlu belajar dengan mengambil teori dan teknik yang dipelajari dari para ahli, serta
menerapkan dan mengujinya dalam konteks tim sendiri dan menyesuaikannya dengan
kebutuhan sendiri.
Bab 6
Menyusun Rancangan Bisnis Digital
2. Kriteria Visi
Visi yang baik memiliki kriteria Smart, Pure & Clear. Apa saja makna yang
ada dalam kriteria tersebut? Simak penjalasan berikut dengan saksama.
a. Specific (khusus, khas), visi hendaknya dirumuskan secara spesifik.
b. Measurable (terukur), visi yang baik terukur penetapan targetnya sehingga yang
ditetapkan dapat dicapai dari rentang waktu yang telah ditetapkan.
c. Agreed (disepakati), visi yang baik merupakan kesepakatan bersama, bukan hanya
disetujui oleh sebagian orang.
d. Realistic (realistis), visi yang baik ditetapkan sesuai dengan kondisi dan situasi
yang ada.
e. Time phased (waktunya tertentu), visi haruslah ditetapkan waktunya sehingga
seluruh tim bergegas menggapai target yang telah ditetapkan sesuai waktu yang
telah disepakati.
f. Positive state (kalimat positif), visi yang baik dirumuskan dalam bentuk kalimat
positif. jelas
g. Understood (dimengerti), visi yang baik dirumuskan sehingga mudah dipahami
maknanya.
h. Relevant (relevan), visi yang dirumuskan sesuai dengan kondisi, situasi, serta
tuntutan zaman.
i. Ethical (etis), visi yang dirumuskan sangat memperhatikan norma sehingga target
yang ditetapkan tidak mengalami benturan dengan nilai-nilai yang ada.
j. Challenging (menantang), visi yang baik perumusannya menyebabkan anggota
tim merasa tertantang untuk me-wujudkannya sehingga seluruhnya bersemangat
menggapai cita-cita itu.
k. Legal (legal), visi yang ditetapkan tidak membentur hukum yang berskala
nasional ataupun internasional.
l. Environmentally (memperhatikan lingkungan sekitar), visi yang dirumuskan
memperhatikan kondisi dan situasi lingkungan sehingga peraihan visi itu bukan
hanya bermakna bagi lembaga, tetapi bagi lingkungan sekitarnya.
m. Appropriate (patut), visi yang ditetapkan layak bagi seluruh anggota tim untuk
meraihnya sesuai dengan kapasitas dan kualitas organisasi terkini.
n. Recorder (pencatatan), melalui visi yang telah ditetapkan, laju organisasi tercatat
berdasarkan targetnya.
3. Realisasi Visi
Visi dan tema perlu dimunculkan pada usaha yang akan diciptakan. Hal ini
diikuti dengan menerangkan cara mengonkretkan visi menjadi program-program
nyata yang berkelanjutan dan mampu menginspirasi masyarakat luar.
4. Saluran (Channel)
Saluran dapat dijelaskan dengan bagaimana usaha ini berkomunikasi dengan
pelanggannya. Saluran ini menjelaskan bukan hanya bagaimana memilih salurannya,
namun juga bagaimana Anda menyampaikan proposisi nilai.
5. Memajukan Perusahaan
Kolaborasi dalam tim akan berdampak terhadap kemajuan perusahaan
Produktivitas kerja akan meningkat karena setiap orang memilik kesempatan yang
sama untuk berpartisipasi dalam: pekerjaan, sesuai dengan keterampilan masing-
masing. Pastinya, sebuah proyek yang dikerjakan bersama akan lebih cepat selesai
Proyek lain yang menanti pun bisa siap untuk dikerjakan. Target perusahaan akan
cepat tercapai dengan adanya kualitas tim kerja yang saling mendukung.
Dalam risetnya, Belbin menemukan 9 tipe team role. Berikut ini penjelasan mengenai
tipe-tipe team role.
1. Shaper
Shaper adalah orang-orang yang berorientasi pada hasil dan sangat fokus
dalam menjalankan tugas. Mereka terdorong oleh semangat dan kebutuhan untuk
mencapai sesuatu. Bagi orang tipe shaper, 'menang' adalah judul dari semua
permainan.
2. Implementer
Implementer adalah mereka yang aware terhadap kewajiban eksternal dan
merupakan pribadi yang disiplin, teliti, dengan self. image yang baik. Mereka
cenderung teguh pendirian dan praktis, penuh kepercayaan dan toleransi, dan
menghormati tradisi yang telah lama berlangsung.
3. Completer-Finisher
Completer-finisher adalah tipe pemain tim yang perfeksionis dan akan
melakukan segalanya demi memastikan semua hal berjalan baik. la akan mengecek
berulang kali hal-hal yang telah diselesaikan dan sangat memperhatikan detail.
4. Coordinator
Coordinator adalah pribadi yang berorientasi kepada manusia. Orang dengan
tipe ini memiliki kecenderungan untuk memercayai, menerima, mendominasi, dan
berkomitmen kepada target dan tujuan tim. Mereka adalah seorang positive thinker
yang menghargai pencapaian target, usaha, dan effort yang diberikan orang lain.
5. Teamworker
Seorang teamworker bagaikan oli di antara roda gigi yang menjaga mesin
berjalan dengan mulus. Mereka merupakan pendengar yang baik dan diplomat ulung,
juga seorang pendamal yang berbakat meredakan konflik dan membantu anggota tim
lain untuk saling memahami.
6. Resource Investigator
Resource investigator adalah orang yang selalu mencari peluang dan
membangun koneksi. Resource investigator memberi suntikan antusiasme bagi
anggota lainnya untuk memulai suatu proyek dengan keyakinan tinggi dalam
mengejar peluang.
7. Plant
Plant umumnya kreatif, orisinal, dan penuh ide. Mereka adalah orang-orang
introver yang ber-IQ tinggi. Ketika sebuah solusi inovatif untuk suatu masalah
diperlukan, tidak ada pencetus ide yang lebih tepat selain seorang plant.
8. Monitor-Evaluator
Monitor-evaluator adalah orang yang adil, bijaksana, dan cerdas, namun
kurang memiliki hasrat untuk mencapai sesuatu. Mereka memiliki bakat untuk keluar
dari kondisi biasa dan mampu melihat semua pilihan yang tersedia dengan sangat jelas
dan tidak memihak.
9. Specialist
Specialist adalah mereka yang memiliki passion tinggi dalam mempelajari dan
menjadi eksper dalam bidang yang menarik minat mereka. Hasilnya, mereka biasanya
menjadi sumber mata air pengetahuan dan menikmati berbagi pengetahuan tersebut
dengan orang lain. Mereka berusaha keras untuk meningkatkan dan membangun
keahlian tertentu yang sesuai dengan minat.
1. Right Product
Sebuah start-up yang dibuat harus bisa menyediakan produk yang tepat, bisa
memuaskan, serta memberikan solusi dari masalah yang dihadapi dan menghadirkan
nilai tambah bagi konsumen. Dengan demikian, muncul ide-ide dan inovasi dari
masalah atau keluhan kita sehari-hari. The right product bought by the right people
with the right way, atau mengelola pemasaran usaha yang benar, yaitu dengan cara
menyediakan produk yang tepat, dibeli oleh orang yang tepat, dan mempunyai
rancangan strategi produk yang tepat agar bisa mencapai tahapan product-market fit.
2. Right People
Perusahaan rintisan dapat dikatakan sukses jika perusahaan tersebut paham
akan pasar karena hal tersebut adalah salah satu faktor kesuksesan sebuah perusahaan
rintisan. CB Insight melaporkan bahwa faktor kegagalan terbesar dari perusahaan
rintisan adalah menjual barang yang tidak dibutuhkan oleh pasar. Perusahaan rintisan
seharusnya memahami segmentasi yang dituju, identifikasi masalah, serta tantangan
yang akan dihadapi pada pasar tersebut.
3. Right Way
Setelah memiliki produk yang tepat dan target sasaran konsumen yang jelas,
selanjutnya perusahaan harus mengetahui cara yang tepat untuk mempromosikan
produk mereka. Misalnya, cara perusahaan memberikan informasi, membujuk, serta
mengingatkan konsumen secara langsung ataupun tidak langsung mengenai produk
dan merek yang akan dijual
Ada dua teknik untuk mempromosikan barang atau produk kepada konsumen, yaitu
sebagai berikut.
a) Above the Line
Bentuk promosi ini memperkenalkan barang atau produk dengan cara
menarik perhatian konsumen melalui iklan berkesan sehingga membuat
konsumen menjadi penasaran mereka untuk membeli. Contohnya, menggunakan
iklan di koran, majalah, televisi, dan billboard.
b) Below the Line
Bentuk promosi ini menggunakan strategi promosi dengan cara
mendorong calon konsumen untuk membeli produk.
Salah satu konsep dasar yang harus diketahui dalam mengelola pemasaran
usaha model AIDA yang bertujuan untuk menjelaskan tahapan-tahapan
konsumen, mulai dari pengenalan produk hingga pembelian produk Model AIDA
dikembangkan oleh pengusaha Amerika, E. St. Elmo Lewis, pada tahun 1898.
Tujuan utamanya adalah untuk mengoptimalkan panggilan penjualan, khususnya
interaksi antara penjual dan pembeli tentang produk. Berikut ini merupakan
beberapa tahapan dari model AIDA.
1) Attention (Perhatian)
Langkah pertama dalam pemasaran atau periklanan adalah
mempertimbangkan bagaimana cara menarik perhatian konsumen. Perusahaan
tidak boleh berasumsi bahwa produk mereka sudah dikenal oleh banyak orang.
Oleh karena itu, agar konsumen menyadari keberadaan produk suatu
perusahaan, dibutuhkan strategi yang tepat.
Konsumen biasanya tertarik oleh warna, gambar, tulisan, hingga public
figure. Untuk itu, pemasar dapat menggunakan konten video, gambar yang
menarik, atau tulisan headline yang menarik agar konsumen penasaran untuk
membaca tulisan tersebut.
2) Interest (Minat)
Tahap selanjutnya setelah mendapatkan attention adalah menarik
interest. Menarik perhatian konsumen saja tidak cukup, perusahaan juga harus
menarik minat konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan. Contoh
cara yang dapat digunakan adalah memberikan informasi teperinci tentang
produk yang dipasarkan. misalnya deskripsi produk di situs web, brosur
produk. foto, atau klip video produk. Fokuslah pada hal-hal yang relevan,
dengan produk atau layanan Anda. Sampaikan pesan terpenting yang ingin
Anda komunikasikan kepada konsumen.
3) Desire (Keinginan)
Setelah menarik perhatian dan minat konsumen, perusahaan harus
menarik keinginan konsumen membeli produk mereka. Di tahap ini, penjual
akan meyakinkan konsumen bahwa produk ini adalah produk yang dibutuhkan
oleh konsumen. Penjual menyajikan konten yang bertujuan untuk memberikan
informasi menarik tentang produk serta manfaatnya yang idealnya membuat
konsumen semakin menginginkan produk tersebut. Penjual dapat
mengiklankan produk dengan menunjukkan beberapa situasi kreatif sesuai
dengan produk yang dijual. Sampaikan kepada audiens nilai produk atau
layanan, dan alasan mereka membutuhkan produk atau layanan tersebut dalam
hidup mereka. 4) Action (Aksi)
Setiap tahapan pada model AIDA sangat mudah untuk diukur
perkembangan digital marketing. Perusahaan dapat menargetkan kelompok
konsumen dengan mudah melalui demografis, geografis, dan gaya hidup.
1. Media Sosial
Platform media sosial memungkinkan pemasar untuk menjangkau prospek
mereka dengan berbagai cara. Misalnya, tim pemasaran dapat menggunakan media
sosial dan memaksimalkan penggunaannya untuk promosi produk mereka. Meskipun
setiap platform berbeda, sebagian besar platform memiliki kemampuan yang
memungkinkan tim pemasaran untuk menempatkan iklan berdasarkan lokasi, jabatan,
minat, usia, dan lain-lain.
2. Iklan Digital
Iklan digital bertujuan untuk memberikan informasi mengenai produk secara
lebih luas kepada target sasaran yang lebih tepat. Setiap platform memiliki berbagai
cara yang dapat dimanfaatkan oleh tim pemasaran, seperti membuat kampanye iklan
berbayar dan menyegmentasi konsumen menggunakan algorithm sehingga iklan ini
muncul kepada target audiens. Oleh karena itu, iklan digital bukan sekadar memasang
iklan di platform digital.
3. SEO
Search Engine Optimization (SEO) merupakan mesin pencari, yang menjadi
salah satu hal penting dalam meraih hasil bisnis. SEO sendiri merupakan bagian dari
internet tempat banyak orang melakukan pencarian di website tertentu, seperti Google
atau Bing. Karena masyarakat menggunakan mesin pencari, hal ini menjadi
kesempatan untuk Anda mempromosikan bisnis Anda.
Hal yang perlu Anda ketahui yaitu cara kerja SEO itu sendiri. Mesin pencari
yang Anda gunakan biasanya akan mengumpulkan informasi-informasi pada halaman
internet dan memunculkan informasi relevan tersebut kepada halaman pencarian
dalam bentuk peringkat. Tujuan Anda saat ini adalah membuat target agar produk
bisnis Anda berada di peringkat 3 teratas dalam hasil pencarian atau menjadi yang
paling banyak ditelusuri. Untuk mencapainya, Anda harus memastikan website Anda
memiliki kualitas konten yang baik, menggunakan keyword research yang tepat, dan
mudah diakses (mobile friendly). Jika ingin menggunakan SEO dengan lebih tepat,
Anda bisa menyewa SEO specialist untuk membantu Anda mencapai target yang
Anda inginkan
.
4. Situs Web
Jika kita berbicara mengenal pemasaran platform digital, Anda akan sangat
membutuhkan situs web. Situs web tidak hanya berfungsi untuk memberikan
informasi bisnis Anda, tetapi menjadi salah satu strategi dalam melakukan pemasaran
ke arena yang lebih luas. Dengan visualisasi dan konten menarik dari website, akan
banyak audiens yang melihat situs web Anda. Apalagi bila melihat lifestyle orang
masa kini yang sangat mencari fleksibilitas, konsumen dapat lebih mudah mengenal
produk bisnis Anda melalui situs web.
Ketika membuat sebuah situs web, buatlah situs yang mudah diakses dan
menarik. Perhatikan mulai dari warna website, tata letak, kualitas konten, dan
aksesibilitas situs. Setelah situs web siap, Anda dapat mempromosikan situs tersebut
melalui media sosial atau SEO.
6. CRM
CRM (Customer Relationship Management) adalah teknologi digital yang
dapat membantu Anda dalam mengenali strategi untuk mengelola interaksi dan
hubungan dengan faktor eksternal. Sistem ini mengumpulkan informasi dari
pelanggan Anda dan mengidentifikasi data tersebut, yang kemudian dijadikan sebagai
dasar informasi untuk meningkatkan kualitas layanan sesuai dengan keinginan
pelanggan. Karena CRM berfokus kepada hubungan penjual dengan pelanggan,
penjual harus mampu membaca kebutuhan konsumen.
7. Seluler
Di masa kini, seluler menjadi salah satu kebutuhan individu sebagai sarana
komunikasi juga kegiatan sehari-hari lainnya. Begitu pula untuk pemasaran, pemilik
produk sudah seharusnya mengikuti perkembangan era dan menjadikan seluler
menjadi salah satu platform pemasaran mereka. Masyarakat masa kini sudah bisa
melakukan jual beli hanya dengan layar kecil dari seluler mereka, dan sebaliknya
penjual dapat melakukan interaksi dengan pelanggan.
A. Karakteristik Pendanaan
Kebutuhan utama perusahaan start-up digital yaitu pendanaan untuk biaya kegiatan
R&D. Selain itu, pada tahap awal juga akan dibutuhkan ide-ide dan inovasi untuk
mengembangkan layanan serta fitur-fitur yang dilakukan secara terus-menerus. Proses
pendanaan juga dibutuhkan untuk mengembangkan perangkat dan teknologi baru. Untuk
memenuhi perangkat teknologi tersebut dibutuhkan dana yang sangat besar, dana harus
mencukupi untuk mendapatkan teknologi tersebut. Dengan demikian, pendanaan harus dapat
memenuhi kebutuhan tersebut.
Proses pengembangan model bisnis, seperti hal-hal yang berkaitan dengan kerja sama
dengan pihak lain (menambah campuran produk dan sebagainya) pasti memerlukan dana
khusus yang sudah dipisahkan dan tidak mengganggu dana operasional. Sumber daya
manusia (SDM) yakni tenaga kerja memerlukan pendanaan untuk menambah jumlah tenaga
kerja. Oleh karena itu, penambahan SDM harus bisa ditunjang oleh dana yang memadai.
1. Darmawi (2014), menyebutkan bahwa manajemen risiko adalah suatu usaha untuk
mengetahui, menganalisis, serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan
perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektivitas dan efisiensi yang lebih
tinggi.
2. Fahmi (2010) menjelaskan bahwa manajemen risiko adalah satu disiplin ilmu yang
mempelajari tentang tindakan-tindakan organisasi dalam mengatasi masalah berbasis
manajemen yang sistematis dan menyeluruh.
3. Bramantyo (2008) berpendapat bahwa manajemen risiko adalah proses terstruktur dan
sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, dan mengembangkan
alternatif penanganan risiko
4. Djohanputro (2008) menyebutkan bahwa manajemen risiko adalah proses terstruktur
dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan
alternatif penanganan risiko, serta memonitor dan mengendalikan penanganan risiko.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko adalah
suatu proses yang terstruktur dan sistematis dalam mengindentifikasi, memahami dan
mengembangkan alternatif penanganan segala risiko yang dilakukan oleh pelaku bisnis. Jenis
manajemen ini adalah satu strategi bagus untuk membuat perusahaan tetap berkembang.
Sekalipun berbagai macam risiko dan hal buruk siap menimpanya.
1. Risk Mapping
Menanggulangi risiko usaha sering kali memakan waktu, usaha, dan biaya
yang tidak sedikit. Daripada mengalkulasi seluruh risiko yang mungkin timbul, akan
lebih bijaksana apabila melakukan skala prioritas dan berfokus kepada risiko yang
berpotensi memiliki dampak kerugian yang signifikan. Untuk itu, dapat dilakukan
"risk mapping" atau memetakan risiko melalui diagram X dan Y.
a) Garis horizontal (X axis) menggambarkan besarnya peluang terjadinya risiko.
b) Garis vertical (Y axis) menggambarkan besarnya dampak dari risiko tersebut.
Dengan melakukan risk mapping tersebut dapat diketahui risiko apa saja
yang sering terjadi dan seberapa besar dampaknya.
2. Mitigasi
Mitigasi risiko yaitu menganalisis berbagai cara untuk merespons risiko
sehingga dapat dikurangi hingga tingkat yang dapat diterima. Beberapa cara dalam
mitigasi risiko adalah sebagai berikut.
a) Avoid
Menghindari risiko (avoiding risks) dilakukan jika risiko yang dihadapi
dirasa memiliki dampak yang serius terhadap keberlanjutan usaha atau
mengancam keselamatan orang banyak. Hal ini harus dilakukan usaha
semaksimal mungkin untuk menghindarinya.
b) Transfer
Mengalihkan risiko (transferring risks) dilakukan jika terdapat risiko
yang tidak dapat dihindari dan memiliki dampak yang besar. Hal ini dapat
didelegasikan kepada pihak lain yang dianggap memiliki kemampuan lebih
baik dalam mengatasi risiko, seperti pihak asuransi. Sebagai contoh, apabila
seorang karyawan tertimpa kecelakaan di tempat kerja, melalui asuransi
kecelakaan kerja, kerugian yang timbul akibat musibah tersebut seperti
pengobatan, cuti kerja, serta kerusakan yang timbul akan dibayarkan oleh
pihak asuransi.
c) Reduce
Mengurangi risiko (reduced risks) berarti memiliki mekanisme atau
prosedur untuk memastikan bahwa level risiko dapat berkurang seminimal
mungkin. Misalnya, memastikan karyawan mengenakan pelindung (protective
gears) di pabrik atau lokasi kerja yang memiliki risiko bahaya.
d) Accept
Menerima risiko (accept risks) dilakukan jika sebuah risiko dianggap
memiliki dampak yang kecil. Misalnya, terdapat jenis risiko yang ada di
kuadran 1. Kita sering kali menerima risiko tersebut dan move on.
3. Memantau Risiko
Memantau risiko (monitoring risks), yaitu melakukan evaluasi. seperti
apakah tingkat risiko yang terjadi telah sesuai dengan antisipasi yang dilakukan
dan apakah muncul risiko-risiko baru yang belum diidentifikasi dan membutuhkan
perhatian serius? Rencana manajemen risiko harus terdokumentasi dengan baik dan
dokumen tersebut harus dapat ditinjau dan direvisi secara periodik sesuai dengan
perubahan dinamika lingkungan bisnis.
Bab 11
Strategi Pitching Bisnis Digital
B. Tujuan Pitching
Ada beberapa tujuan dari pitching, seperti mencari partner bisnis, mencari sumber
daya yang dapat membantu proses bisnis, mencari investasi, juga melakukan pengusulan
proyek kepada atasan. Pitching sendiri lebih mengutamakan ketertarikan hati investor agar
bersedia membantu pemilik bisnis dalam memenuhi kebutuhan operasional start-up yang
sedang dibangun. Proses pitching terhadap klien juga bisa bertujuan untuk memperkenalkan
perusahaan, merek dagang produk atau jasa kepada klien, dan meyakinkan agar klien
berminat untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan.
Secara umum, perusahaan membutuhkan pitching terhadap klien karena biasanya
klien membutuhkan jangka waktu yang lama untuk membuat keputusan dalam membeli suatu
produk atau jasa. Oleh sebab itu, tingkat keberhasilan pitching harus diukur demi
mengoptimalkan sumber daya yang digunakan pada proses tersebut. Berikut ini merupakan
contoh ukuran keberhasilan pitching klien.
Strategi Pitching Bisnis Digital
1) Brand Awareness
Brand awareness adalah tingkat kesadaran konsumen pada suatu
perusahaan atau produk. Brand awareness juga merupakan upaya memberikan
calon pelanggan kemampuan untuk tidak hanya mengenali citra dari sebuah
brand, tetapi mengaitkannya dengan produk atau layanan perusahaan tersebut.
Jika merek dagang (brand) sudah mampu memperkenalkan perusahaan dan
produk atau jasa terhadap klien, proses pitching sudah mulai berjalan.
2. Jumlah Sales Lead Baru
Sales lead adalah individu atau bisnis yang akan menjadi klien sebuah
perusahaan. Sales lead juga mengacu pada data yang mampu mengidentifikasi
keberadaan calon pembeli produk atau jasa. Perusahaan biasanya mendapatkan
akses kepada sales lead melalui iklan, pameran dagang, surat langsung, pihak
ketiga, atau upaya pemasaran lainnya.
3. Jumlah Penjualan atau Pendapatan
Ketika Anda ingin menarik perhatian para investor atau klien terhadap
suatu bisnis, mereka akan melihat jumlah penjualan atau pendapatan dari produk
atau jasa yang Anda tawarkan. Informasi penjualan dan pendapatan setiap bulan
dapat menarik minat, serta memberikan pandangan kepada klien bahwa
perusahaan Anda layak untuk dijadikan partner.
4. Client Acquisition Cost
Melihat tujuan awal dari pitching sendiri, yaitu menarik inves tor untuk
membantu memenuhi sumber daya sebuah perusahaan. sangat penting untuk
investor atau klien mengetahui besar sumber daya atau biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan. Customer acquisition cost adalah biaya yang berkaitan dengan
penarikan minat konsumer, seperti biaya research, biaya pemasaran, atau iklan
1. Visi
X-Ride dapat membantu memperbaiki struktur transportasi umum di Indonesia
sehingga dapat memberi kemudahan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan
melakukan aktivitas sehari-hari seperti membeli makanan, bepergian, mengirim barang,
membeli barang, dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi mitra perusahaan (seperti tukang
ojek, dan merchant bisnis) secara luas.
2. Misi
Perusahaan X-Ride adalah salah satu perusahaan start-up yang dilahirkan dan hadir di
Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat Indonesia. Hal
tersebut direalisasikan dengan cara memberikan berbagai fasilitas dalam fitur aplikasi X-
Ride. Perusahaan ini memiliki beberapa misi berikut.
a. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola struktur transportasi umum yang
aman dan baik dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
b. Memberikan layanan yang optimal dan solutif sehingga dapat meningkatkan value di mata
pelanggan.
c. Membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia sehingga dapat
meningkatkan kualitas perekonomian negara.
d. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap kesejahteraan sosial bagi
pelanggan ataupun mitra.
e. Menjaga relasi yang baik dengan berbagai pihak terkait dengan usaha transportasi umum
khususnya ojek online.