Anda di halaman 1dari 16

BAB 9

MENDESAIN MODEL BISNIS YANG KOMPETITIF


DAN MENYUSUN RENCANA STRATEGIS YANG
SOLID
Definisi model bisnis dan rencana strategis

Model bisnis adalah pemikiran tentang bagaimana sebuah


organisasi menciptkan, memberikan & menangkap nilai-nilai
ekonomi, social, ataupuan bentuk-bentuk nilai lainnya

Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu


organisasi untuk menentukan startegi atau arahan, serta
mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber
dayanya ( termasuk modal dan sumber daya manusia ) untuk
mencapai strategi ini
Mendesain model bisnis yang kompetitif di perlukan 3 modal yaitu ;

1. Modal manusia 2. Modal struktural 3. Modal Pelanggan


01 Modal manusia : Bakat, Kreativitas, Keterampilan dan
kemampuan tenaga kerja perusahaan, yang terlihat pada
strategi, rencana dan proses inovasi yang dikembangkan dan
dengan semangat berusaha dicapai oleh orang-orang dalam
perusahaan
02 Modal Struktual : Akumulasi pengetahuan dan pengalaman
yang dimiliki oleh perusahaan. Bentuk modal ini bisa
mencangkup pemrosesan, peranti lunak, hak paten, hak cipta
dan mungkin yang terpenting, pengetahuan dan pengalaman
dan pengalaman orang-orang dalam perusahaan
03 Modal pelanggan : Basis pelanggan yang mapan, reputasi
positif, hubungan yang terus-menerus dan goodwill yang
dibangun oleh perusahaan sepanjang waktu dengan
pelanggan
MENYUSUN RENCANA STRATEGIS YANG SOLID

Langkah 1. Visi yang jelas dan


menerjemahkannya menjadi
pernyataan visi yang bermakna
Langkah 6. Menyusun
Langkah 2. Menilai kekuatan dan sasaran dan tujuan
kelemahan perusahaan perusahaan
Langkah 7. Merumuskan opsi-
Langkah 3. Mengamati Lingkungan opsi strategis dan memilih
untuk mengetahui peluang dan strategis yang tepat
ancaman
Langkah 4. Mengidentifikasi Langkah 8. Menerjemahkan
factor-factor kesuksesan utama rencana strategis ke dalam
perusahaan rencana aksi/Tindakan

Langkah 9. Menentukan
Langkah 5. Menganalisi
penendalian yang tepat
Persaingan
Langkah 1:
Mengembangkan visi yang jelas dan
menerjemahkannya menjadi pernyataan misi yang
bermakna

Visi yang didefinisikan secara jelas membantu


perusahaan dalam 3 cara, yaitu:
• Visi memberikan arah
• Visi menentukan keputusan
• Visi memotivasi orang-orang
Langkah 2:
Menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan

• Kekuatan adalah faktor-faktor internal


positif yang dapat digunakan oleh perusahaan
untuk mencapai misi, sasaran, dan tujuannya
• Kekuatan mencakup:keterampilan atau
pengetahuan, citra publik yang positif, tenaga
penjualan yang berpengalaman, basis
pelanggan loyal yang sudah terbentuk
• Kelemahan adalah faktor-faktor internal
negatif yang menghalangi kemampuan
perusahaan untuk mencapai misi, sasaran, dan
tujuannya
• Kelemahan mencakup:kekurangan modal,
kekurangnan pekerja terampil, ketidakmampuan
menguasai teknologi, dan lokasi yang tidak tepat
Langkah 3. Mengamati Lingkungan untuk
mengetahui peluang dan ancaman

Peluang adalah opsi-opsi eksternal positif yang


dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk
mencapai misi, sasaran dan tujuan dimana
kuncinya adalah berfokus pada peluang yang
menjanjikan, yang paling sesuai dengan
kekuatan dan kopetensi inti perusahaan

Ancaman adalah kekuatan eksternal negative


yang menghalangi kemampuan perusahaan
untuk mencapai misi, sasaran dan tujuan.
Misalkan masuknya pesaing baru ke dalam
pasar yang ada, peraturan pemerintah
terhadap kegiatan bisnis, dll
Langkah 4.
Mengidentifikasi factor-factor kesuksesan utama
perusahaan

Kualitas produk
• Hubungan yang solit dengan pemasok
• Layanan pelanggan yang prima
• Tenaga kerja yang terlatih dan berpengetahuan tinggi
• Lokasi toko
• Ketersediaan fasilitas kredit untuk pelanggan
Langkah 5. Menganalisi Persaingan

Strategi kompetitif yang sering di pakai diperusahaan untuk dapat bersaing

• Menyediakan kualitas produk yang unggul


• Menawarkan layanan yang lebih baik
• Mempertahankan biaya overhead seminimal mungkin
• Menerapkan penggunaan teknologi secara maksimal
• Membidik para pelanggan yang tidak terlayani atau pelanggan yang dilayani dengan
memuaskan oleh perusahaan lain
• Menawarkan lebih banyak pilihan
• Merencanakan pendekatan pemasaran yang unik
• Menawarkan harga yang lebih murah.

Tujuan utama dalam bersaing:


• Menghindari kejutan yang berasal dari strategi dan taktik baru pesaing
• Mengidentifikasi calon pesaing baru
• Memperbaiki saat yang tepat untuk bereaksi terhadap tindakan pesaing
• Mengantisipasi tindakan strategi berikutnya dari pesaing
Langkah 6. Menyusun sasaran dan tujuan perusahaan

Sasaran adalah atribut-atribut jangka panjang dan luas yang


berusaha dicapai oleh perusahaan. Seperti meningkatkan
pangsa pasar, memperkuat posisi keuangan perusahaan,
memasuki pasar yang baru, meningkatkan penjualan, dll

Tujuan adalah target kinerja yang lebih spesifik yang


umumnya menyangkut profitabilitas, produktivitas,
pertumbuhan, dll

.
Langkah 7. Merumuskan opsi-opsi strategis dan memilih strategis yang tepat

1. Strategi Biaya Rendah (cost leadership)


Strategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan pada upaya memproduksi produk standar
(sama dalam segala aspek) dengan biaya per unit yang sangat rendah. ( Tawar menawar anatar
penjual dan pemebeli )

2. Strategi Pembedaan Produk (differentiation)


Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan
keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya

3. Strategi Fokus (focus)


Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar yang
lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif
kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga.
Agar rencana strategis dapat berjalan
secara efektif, rencana tersebut harus di
Langkah 8. Menerjemahkan
bagi beberapa proyek:
rencana strategis ke dalam rencana
1. Tujuan, yaitu hal yang hendak dicapai
aksi/Tindakan
dari masing-masing proyek
2. Cakupan, yaitu bidang atau unit dalam
Agar suatu strategi berhasil
perusahaan yang akan terlibat dalam
diimplementasikan, dibutuhkan
masing-masing proyek
suatu proses yang sesuai dengan
3. kontribusi, yaitu bagaimana proyek
budaya perusahaan, serta
yang satu berhubungan dengan proyek
dukungan dari orang-orang yang
lain.
tepat dan memiliki komitmen yang
4. Kebutuhan sumber daya, yaitu
tinggi untuk menjadikan proses
banyaknya sumberdaya manusia dan
tersebut dapat terlaksana dengan
finansial yang diperlukan untuk
baik
menyelesaikan proyek hingga berhasil
5. Waktu, yaitu tanggal untuk memulai dan
memastikan penyelesaian proyek
Langkah 9. Menentukan penendalian yang
tepat

Wirausahawan menyadari perlunya


mengendalikan hasil yang menyimpang dari
rencana semula. Perencanaan tanpa
pengendalian memiliki nilai operasional yang
kecil. Oleh karena itu, pelaksanaan program
perencanaan yang baik membutuhkan proses
pengendalian

Anda mungkin juga menyukai