Anda di halaman 1dari 9

LK. 2.

2 Menentukan Solusi

NAMA : Agus Dedi Pranata


Instansi : SMA Negeri 3 Tual
LPTK : Universitas Negeri Makasar
NPM : 239014495053

No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi Penentuan Solusi Analisis penentuan solusi
1 1. Kajian literatur Jurnal Ilmiah Berdasarkan hasil identifikasi sesuai kajian Bedasarkan hasil Alasan mendasar pemilihan solusi
Yuliana Yosefina Kiabeni (2021) Mengemukakan lieteratur selanjutnya yaitu melakukan analisis eksplorasi alternatif model pembelajaran tipe Jigsaw
bahwa model pembelajaran PBL (Problem based alternatif solusi mengenai model pembelajaran solusi maka solusi untuk mengatasi rendahnya motivasi
learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa tipe Jigsaw . Sesuai dengan analisis pros dan yang paling relevan
peserta didik dalam pembelajaran
Implikasi penelitian ini berdampak pada terciptanya cons (kekuatan dan kelemahan)sebagai berikut : untuk menyelesaikan
suasana belajar yang menyenangkan, sehingga dapat Analisis Pros (Kekuatan) jigsaw masalah rendahnya PJOK ditemukan bahwa peserta
meningkatkan minat dan motivasi belajar dan • Kurniasih dan sani (2016:25-26) motivasi peserta didik didik cenderung pada kehadiran
berpengaruh pada hasil belajar. Hasil analisis data mempermudah tugas guru mengajar, karena dalam pembelajaran beberapa siswa pembelajaran pjok
penelitian menunjukkan peserta didik denganm sudah ada kelompok ahli yang bertugas PJOK yaitu dengan rendah dalam beberapa materi.
minat belajar tinggi, yang menggunakan model mengajari temannya. Model pembelajaran Setelah dieksplorasi dan dianalisis
pembelajaran PBL mempunyai hasil belajar senam • Pemerataan penguasaan materi dapat tercapai tipe Jigsaw (Kajian Literatur dan hasil
lantai lebih baik daripada yang menggunakan model dalam waktu yang lebih singkat. wawancara) ditemukan bahwa yang
pembelajaran konvensional. Kekurangan Model pembelajaran Jigsaw :
menjadi akar penyebab masalah
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/MI/article/view/35626 • Siswa yang aktif lebih medominasi kegiatan
2. Kajian Literatur Jurnal Ilmiah belajar adalah model pembelajaran yang
Hendrikus (2022) Mengemukakan bahwa model • Jika kemampuan membaca peserta didik digunakan masih metode
pembelajaran tipe Jigsaw merupakan model rendah, mereka akan kesulitan dalam pembelajaran tradisonal.
pembelajaran kooperatif dimana peserta didik menjelaskan isi materi • Priansa (2017: 347),
belajar dibagi kedalam kelompok kecil yaitu empat
sampai enam orang secara heterogen dan setiap keunggulan model pembelajaran
anggota kelompok bertanggung jawab atas kooperatif teknik jigsaw salah
penguasaan dan memahami bagian materi belajar satunya yaitu mampu
yang sudah ditentukan dan menyampaikan kepada mengembangkan hubungan
anggota lain dalam kelompoknya. Dalam penelitian antar pribadi positif di antara
ini,penggunakan métode jigsaw dan berdampak peserta didik yang memiliki
positif dalam meningkatkan prestasi belajar peserta
kemampuan belajar yang
didik.
https://jurnalp4i.com/index.php/educational/article/ berbeda. Perbedaan yang ada
view/1575/1513 pada diri peserta didik tersebut
3. Kajian Literatur Jurnal Ilmiah dapat diminimalisir melalui
KadekYogi Parta Lesmana (2016) Mengemukakan pembelajaran model jigsaw
bahwa model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS)
yang diterapkan. Hal ini
Berdasarkan kajian yang dilakukan, model
pembelajaran kooperatif mampu mengubah asumsi mengingat permainan bola besar
bahwa metode resitasi dan diskusi perlu merupakan permainan beregu
diselenggarakan dalam setting kelompok kelas yang memiliki karakteristik
secara keseluruhan. Metode Think-Pair-Share permainan yang membutuhkan
memberikan kepada para peserta didik untuk kolektifitas tim. Pembelajaran
berpikir dan merespon serta saling bantu satu sama model jigsaw tersebut tepat
yang lainnya.TPS adalah sebuah metode dimana
untuk pembelajaran permainan
siswa duduk berpasangan dengan kelompoknya,
guru memberikan pertanyaan di kelas, lalu siswa bola besar.
diperintahkan untuk memikirkan jawaban, kemudian • (Budiawan, 2013).Hasil
siswa berpasangan dengan masing-masing penelitian yang lain juga
pasangannya untuk mencari kesepakatan jawaban. menyatakan bahwa model
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPI/article/view/8932
pembelajaraan kooperatif jigsaw
Sumber Wawancara :
Teman Sejawat dapat meningkatkan motivasi
Narsum :Andi Bayu Pratama,S.Pd (26) mahasiswa, hasil belajar
Instansi : SMA Negeri 3 Tual mahasiswa dan lebih efektif
Waktu : 24 Mei 2023 untuk diterapkan dalam proses
• Penyediaan sarana pembelajaran. pembelajaran dibandingkan
• Guru menyiapkan model dari siswa atau guru
dengan metode pembelajaran
sendiri Ketika mempraktekkan senam lantai.
konvensional. Model
• Memperbaruhi model pembelajran yang
disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik pembelajaran kooperatif jigsaw
Sumber Wawancara : dapat meningkatkan mengikuti
Kepala sekolah / PLH Kepala Sekolah pembelajaran penjas dan
Narsum :Jolanda Pattiwaellapia,S.Pd.Gr (43) olahraga.
Instansi : SMA Negeri 3 Tual
• Ginanjar (2012,2022) Salah
Waktu : 25 Mei 2023
• Memaksimalkan pembelajaran dengan satu tindakan yang dapat
metode disesuaikan dengan sekolah asal digunakan untu membantu
dan karakter peserta didik. kelancaran proses pembelajaran
adalah dengan menggunakan
Sumber Wawancara : model pembelajaran Jigsaw
Pakar seperti yang dinyatakan oleh
Narsum :Maksimus Samderubun,S.Pd (43) Suherman bahwa penggunaan
Instansi : SMA Negeri 1 Tual
Waktu : 25 Mei 2023 model pembelajarn jigsaw
• Penggunaan metode pembelajaran yang dalam pendidikan jasmani
disesuaikan karakter peserta didik dan berangkat dari asumsi bahwa
keadaan sekolah untuk dapat melaksanakan
Sumber Wawancara : aktivitas olahraga diperlukan
Pengawas
Narsum :Abdul Renhoran,S.Pd (63)
kemampuan dari banyak
Instansi : Dikmen Tual komponen. Model jigsaw
Waktu : 25 Mei 2023 mengharapkan setiap kelompok
• Menggunakan strategi pembelajaran yang mempelajari setiap komponen
bervariasi
yang berbeda sehingga
Sumber Wawancara : penguasaan materi oleh siswa
Guru akan lebih cepat.
Narsum :Muh. Guntur,S.H (38) Mengapa ?
Instansi : SMA Negeri 3 Tual Karena model pembelejaran
Waktu : 25 Mei 2023
Jigsaw baik dalam membentuk
• Dengan meningkatkan kepercayaan diri
peserta didik sikap perilaku bersama dalam
• Dengan memberikan motivasi agar peserta bekerja membantu diantara
didik tidak jenuh. sesama dalam struktur kerjasama
https://drive.google.com/drive/folders/1vxjPAh7 yang teratur dalam kelompok,
0hl3dtBOVit_B6eygWhxN1XX7?usp=share_link
yang terdiri dari dua orang atau
lebih dimana keberhasilan kerja
sangat dipengaruhi oleh
keterlibatan dari setiap individu
dalam kelompok itu sendiri.
Sehingga model pembelajaran
kooperatif ini memandang
keberhasilan dalam belajar bukan
semata-mata harus diperoleh dan
guru, melainkan bisa juga dan
pihak yang terlibat dalam
pembelajaran itu yaitu teman
sebaya.jadi tugas guru sebagai
fasilitator, artinya guru sebagai
pemandu agar siswa belajar
secara aktif, kreatif, dan akrab
dalam kelompok yang telah
dibentuk. Umiyatum.(2012)
Kelebihan atau Keunggulan
• Keunggulan model
pembelajaran kooperatif teknik
jigsaw salah satunya yaitu
mampu mengembangkan
hubungan antar pribadi positif
di antara peserta didik yang
memiliki kemampuan belajar
yang berbeda.
• Dapat meningkatkan motivasi
belajar. Priansa (2017: 347)

Jika model Pembelajaran tipe


jigsaw diterapakan
Maka permasalahan rendahnya
motivasi peserta didik dalam
pembelajaran PJOK dapat teratasi.
Sebaliknya jika model
pembelajaran tipe jigsaw ini tidak
diterapkan maka motivasi
terhadap pembelajaran PJOK
akan menurun dan kurangnya
rasa peduli peserta didik dalam
Membantu meningkatkan
keterampilan teman sejawat dalam
mendengarkan, berkomunikasi, dan
memecahkan masalah yang
dipelajarinya.
2 1. Kajian Literatur Jurnal Ilmiah Berdasarkan hasil identifikasi sesuai kajian Bedasarkan hasil Alasan mendasar pemilihan solusi
Riescan andrian (2020) Mengemukakan bahwa literatur selanjutnya yaitu melakukan analisis eksplorasi alternatif pembelajaran Problem based
model pembelajaran Movement based games(MBG) alternatif solusi mengenai Model pembelajaran solusi maka solusi
Learning (PBL) untuk mengatasi
dalam pembelajaran PJOK untuk meningkatkan inovatif yaitu model pembelajaran Problem yang paling relevan
keterampilan gerak dasar. Fokus pengembangan Based Learning . Memberikan peserta didik lebih untuk menyelesaikan kesulitan belajar peserta didik dalam
model model pembelajaran berbasis movement banyak tanggung jawab untuk pembelajaran masalah kesulitan pembelajaran PJOK ditemukan
based games adalah memberikan pembelajaran mereka sendiri dan kelompok. Peserta didik belajar peserta didik bahwa peserta didik cenderung pada
untuk memperbaiki kualitas keterampilan gerak menjadi lebih aktif dan dapat mengatur waktu atau dalam pembelajaran hasil belajar terhadap pembelajaran
dasar dari sisi proses dengan tim. Dimana Model tempat yang paling nyaman untuk belajar dan PJOK yaitu dengan pjok rendah dalam beberapa materi.
pembelajaran ini lebih mengacu ke permainan dan berinteraksi dengan teman sejawat. Peserta didik Model
Setelah dieksplorasi dan dianalisis
menggunakan sarana media yang sudah disediakan. dapat mengulang kembali jika ada materi yang Pembelajaran
Problem based (Kajian Literatur dan hasil
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jossae/article/vi masih belum dipahami.Sesuai dengan analisis pros
ew/8217 dan cons (kekuatan dan kelemahan) sebagai Learning (PBL) wawancara) ditemukan bahwa yang
berikut : menjadi akar penyebab masalah
Analisis Pros (Kekuatan) adalah model pembelajaran yang
2. Kajian Literatur Jurnal Ilmiah digunakan masih metode
I Nyoman Agus Adi Kesuma (2021)
• Buku Abidin ( 2014). Mendorong peserta pembelajaran konvesional.
Mengemukakan bahwa model pembelajaran
didik untuk mampu berpikir tingkat tinggi ▪ Devi Harven”s (2021) Berbeda
kooperatif tipe Jigsaw merupakan model
• Mendorong peserta didik mengoptimalkan dengan pembelajaran tradisional
pembelajaran yang mampu mengajak para peserta
kemampuan metakognisinya yang berpusat pada guru dan
didik untuk berpikir secara aktif dan kreatif dalam
• Menjadikan pembelajaran bermakna lebih berfokus pada
proses belajar mengajar. Kunci keberhasilan dari
sehingga mendorong peserta didik memiliki menghafal, problem-based
metode pembelajaran jigsaw terletak pada
rasa percaya diri yang tinggi dan mampu learning berpusat pada siswa.
interdependensi, dimana setiap peserta didik harus
belajar secara mandiri Pada metode ini, siswa terjun
memiliki kepercayaan dan bergantung pada teman
satu kelompoknya agar dapat memahami materi • Mampu mengembangkan motivasi belajar langsung pada proses pemecahan
yang diberikan menunjukkan bahwa motivasi peserta didik masalah, sehingga membentuk
belajar peserta didik berpengaruh signifikan kebiasaan belajar mandiri melalui
terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa juga Analisis cons (Kelemahan) latihan dan refleksi.
dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri siswa itu Sebelumnya, problem-based
• Tidak semua materi pembelajaran bisa learning telah dianggap sebagai
sendiri (internal).Dengan demikian model
menerapkan model ini. metode pedagogis yang tepat
pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran mata
pelajaran PJOK yakni dengan menggunakan model • Waktu yang dibutuhkan untuk untuk mempersiapkan lulusan di
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa akan menyelesaikan materi pembelajaran lebih berbagai profesi, termasuk
merasa nyaman dalam proses pembelajaran dan lama. pendidikan,keperawatan,
materi yang disampaikan guru akan mudah diterima • Bagi peserta didik yang belum terbiasa kedokteran, teknik, dan hukum.
oleh siswa. menganalisis suatu permasalahan, biasanya Kemudian,perkembangan proble
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/PENJAKO enggan untuk mengerjakannya m based learning diperluas dalam
RA/article/view/31091 • Jika jumlah peserta didik dalam satu kelas aplikasi untuk program
terlalu banyak,guru akan kesulitan untuk pembelajaran lainnya.
3. Kajian Literatur Jurnal Ilmiah mengondisikan penugasan. ▪ (Bukhari et al. 2019) Peserta
(Sumitro,Auliah; Dkk. 2017: 1189) Mengemukakan Gd. Gunantara(2022) didik cenderung takut dan tidak
bahwa model pembelajaran Problem Based Learning percaya diri untuk melakukan
Salah satu model pembelajaran yang dapat gerakan. Hal tersebut berdampak
dikembangkan adalahmodel Problem Based pada peserta didik. Mereka sering
Learning merupakan pembelajaran siswa aktif yang
mengeluh nyeri leher, merasa
mengaitkan informasi baru dengan struktur kognitif
pusing, dan berkunang-kunang
yang telah dimiliki siswa melalui kegiatan belajar
setelah melakukan gerakan-
kelompok untuk mengembangkan keterampilan
menyelesaikan masalah dengan bantuan berbagai gerakan pada saat praktek. Selain
sumber belajar. Problem Based Learning merupakan itu, tujuan pembelajaran tidak
model pembelajaran yang berpusat pada siswa dan tercapai dengan maksimal.
memberdayakan siswa untuk aktif melakukan Berdasarkan hal tersebut
penelitian, mengintegrasikan teori dengan praktik, dibutuhkan pembelajaran senam
dan menerapkan pengetahuan serta keterampilan lantai yang tepat kepada peserta
dalam menyelesaikan suatu masalah didik. Proses pembelajaran yang
baik dapat meningkatkan dan
http://e-jurnalmitrapendidikan.com/index.php/e-
jmp/article/view/668 mengembangkan kebugaran
Sumber Wawancara : jasmani, kerjasama, keterampilan,
Teman Sejawat dan sikap bersaing yang sangat
Narsum :Andi Bayu Pratama,S.Pd (26) penting sebagai nilai-nilai yang
Instansi : SMA Negeri 3 Tual
harus ditanamkan.
Waktu : 24 Mei 2023
▪ Dalam model pembelajaran PBL,
• Penyediaan sarana pembelajaran berupa media
dalam peragaan praktek olahraga. peserta didik cenderung
• Memperbaruhi model pembelajran yang menggunakan kecerdasan
disesuaikan dengnan kebutuhan peserta didik intelektual atau pola berpikir
Sumber Wawancara : ilmiah. Model pembelajaran ini
Kepala sekolah / PLH Kepala Sekolah juga dapat dipengaruhi oleh
Narsum :Jolanda Pattiwaellapia,S.Pd.Gr (43)
keaktifan peserta didik yang
Instansi : SMA Negeri 3 Tual
Waktu : 25 Mei 2023 ditunjukkan berdasarkan
• Memanfaatkan media dengan baik,misalnya motivasi dan minat belajar
media saran belajar,buku,bahan praktek,media peserta didik. Semakin kuat
audio visual. atau dekat hubungan tersebut,
• Sebaiknya menggunakan model
maka semakin meningkat
pembelajaran PBL karena secara aktif
siswa berinteraksi dalam belajar. minatyang dimiliki(Awe &
Sumber Wawancara : Benge, 2017; Nuryanto &
Pakar Resita,2019)
Narsum :Maksimus Samderubun,S.Pd (43) Mengapa ?
Instansi : SMA Negeri 1 Tual
Model Problem based learning
Waktu : 25 Mei 2023
• Penggunaan media audio visual dalam dapat mengetahui penyebab
pembelajaran masalah yang dialami peserta didik
Sumber Wawancara : lebih berfokus pada menghafal,
Pengawas problem-based learning berpusat
Narsum :Abdul Renhoran,S.Pd (63)
pada siswa. Pada metode ini, siswa
Instansi : Dikmen Tual
Waktu : 25 Mei 2023 terjun langsung pada proses
• Memaksimalkan penggunaan media pemecahan masalah, sehingga
membentuk kebiasaan belajar
Sumber Wawancara : mandiri melalui latihan dan
Guru refleksi. Sebelumnya, problem-
Narsum :Muh. Guntur,S.H (38)
Instansi : SMA Negeri 3 Tual based learning telah dianggap
Waktu : 25 Mei 2023 sebagai metode pedagogis yang
Peningkatan hasil belajar siswa serta motivasi tepat. Devi Harven”s (2021)
peserta didik dapat ditingkatkan apabila beralih
penggunaan media audio visual Kelebihan atau Keunggulan
https://drive.google.com/drive/folders/1vxjPAh7
Dengan demikian, sudah jelas
0hl3dtBOVit_B6eygWhxN1XX7?usp=share_link bahwa dengan model PBL akan
terjadi pembelajaran bermakna.
Siswa yang belajar memecahkan
suatu masalah akan menerapkan
pengetahuan yang di milikinya atau
berusaha mengetahui pengetahuan
yang di perlukan. Belajar dapat
semakin bermakna dan dapat di
perluas ketika perserta didik
berhadapan dengan situasi tempat
konsep di terapkan. Dalam
Kemendikbud (2013b)
Jika model Pembelajaran Problem
based learning (PBL) diterapakan
Maka permasalahan kesulitan
belajar peserta didik dalam
pembelajaran PJOK dapat teratasi.
Sebaliknya jika model
pembelajaran Problem based
learning (PBL) ini tidak
diterapkan maka harapan untuk
meningkatkan hasil belajar peserta
didik cendrung menurun padahal
Dari berbagai model pembelajaran
yang ada model Problem Base
Learning (PBL) adalah model yang
paling memungkinkan mengaitkan
antara proses pembelajaran dengan
dunia nyata dan kehidupan sehari -
hari. Problem Based Learning
(PBL) mempunyai perbedaan
penting dengan pembelajaran
penemuan. Pada pembelajaran
penemuan didasarkan pertanyaan-
pertanyaan berdasarkan disiplin
ilmu dan penyelidikan siswa
berlangsung di bawah bimbingan
guru terbatas dalam ruang lingkup
kelas, sedangkan Problem Based
Learning (PBL) dimulai dengan
masalah kehidupan nyata yang
bermakna dimana siswa
mempunyai kesempatan dalam
memlilih dan melakukan
penyelidikan apapun baik di dalam
maupun di luar sekolah sejauh itu
diperlukan untuk memecahkan
masalah. Dilain sisi prosedur
Pelaksanaan Problem Based
Learning bermuatan Karakter
dalam Pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai