1 1 Audrey Tabitha Gracia
1 1 Audrey Tabitha Gracia
FARMAKOTERAPI I
ACARA I
Disusun oleh:
DEPARTEMEN FARMAKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2020
ACARA I
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui cara prehitungan dosis obat bentuk sediaan padat dan cair yang
diperlukan
2. Mengetahui cara perhitungan dosis obat sesuai dengan berat badan hewan,
dosis hewan, dan konsentrasi obat
3. Mengetahui cara pembuatan larutan dari bahan padat sesuai dengan
konsentrasi yang dikehendaki
4. Mengetahui cara pengenceran larutan ke konsentrasi yang lebih rendah
untuk memudahkan penggunaannya.
5. Mengetahui cara pembuatan infusa dan dekokta
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN OBAT HEWAN (Minimal 2 sumber)
(Syamsumi, 2006)
1𝑔 1000𝑚𝑔
1% = = = 10 𝑚𝑔/𝑚𝑙
100 𝑚𝑙 100 𝑚𝑙
1 𝑐𝑐 = 1𝑚𝑙 = 1𝑔
𝑚𝑔
𝑎𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑤𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 (𝑘𝑔) × 𝑑𝑜𝑠𝑎𝑔𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑒( 𝑘𝑔 )
𝐷𝑜𝑠𝑒 (𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡) = 𝑚𝑔
𝑐𝑜𝑛𝑐𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑜𝑓 𝑑𝑟𝑢𝑔 (𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡)
(Roach, 2003)
D. OBAT SEDIAAN PADAT
1. Tablet (Pengertian, keuntungan dan kerugian, gambar)
• Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung
substansi obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Menurut
metode pembuatannya, dapat digolongkan menjadi tablet
kempa atau tablet cetak.
• Keuntungan:
Gambar 1. Tablet
- Rasa obat yang kurang enak dapat dibuat agar diterima
(Wanamaker & Massey, 2015)
dengan ditutup oleh salut pelindung yang cocok
- Volume sediaan kecil dan wujudnya padat, memudahkan
pengemasan, penyimpanan, pengangkutan
- Memberikan ketepatan ukuran dan variabilitas kandungan
yang paling rendah
- Dapat mengandung zat aktif dalam jumlah besar dengan
volume kecil
- Karena bentuknya kering, zat aktif nya lebih stabil
- Sangat cocok untuk zat aktif yang sukar larut dalam air
- Mudah memberi tanda pengenal produk
- Bentuk lebih menarik bisa dengan hiasan timbul
- Mudah ditelan dan kecil kemungkinannya tertinggal
ditenggorokan, terutama bila yang memungkinkan
pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi.
- Bisa dijadikan produk dengan profil pelepasan khusus
- Dapat disalut
- Mudah diproduksi secara besar-besaran, pengemasan
mudah dan murah, biaya produksi lebih rendah
- Pemakaian oleh penderita lebih mudah
- Sifat pencampuran kimia, mekanik, dan stabilitas
mikrobiologinya baik
• Kerugian:
- Beberapa zat aktif menolak pengempaan menjadi kompak
padat karena sifat amorf/ flokulasi, atau rendahnya berat
jneis
- Zat aktif dengan pembasahan yang buruk, sifat disolusi
rendah, tingkat dosis besar, atau kombinasi sifat tersebut
sulit diformulasi
- Untuk menghilangkan rasa kurang enak, diperlukan proses
menyalut/ pengkapsulan
(Fatmawaty, dkk., 2015)
2. Kapsul (Pengertian, keuntungan dan kerugian, gambar)
• Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam
cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang
umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga dibuat dari pati
atau bahan lain yang sesuai
(Elmitra, 2017)
• Keuntungan:
- Bentuk menarik dan praktis
Gambar 2. Kapsul
- Tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau dari
(Wanamaker & Massey, 2015)
obat yang kurang enak
- Mudah ditelan dan cepat hancur/larut di dalam perut,
sehingga dapat segera diabsorbsi usus
- Dokter dapat memberikan resep dengan kombinasi dari
bermacam-macam bahan obat dan dengan doses yang
berbeda-beda menurut kebutuhan seorang pasien
- Kapsul dapat diisi dengan cepat, tidak memrlukan bahan
penolong seperti pada pembuatan pula tau tablet yang
mungkin mempengaruhi absorbs bahan obatnya
• Kerugian:
- Tidak bisa untuk zat-zat mudah menguap sebab pori-pori
cangkang tidak menahan penguapan
- Tidak untuk zat-zat higroskopis
- Tidak bisa untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang
kapsul
- Tidak untuk balita
- Tidak bisa dibagi (misal ½ kapsul)
(Elmitra, 2017)
Gambar 3. Pulveres
dipadatkan
(Nursiyah, dkk., 2019) - Mengatasi kesulitan bagi yang sukar menelan kapsul atau
tablet
- Menjadi solusi masalah stabilitas yang sering dihadapi
dalam sediaan cair
- Obat yang volumenya terlalu besar untuk dibuat tablet
dapat dibuat dalam bentuk serbuk
- Dokter lebih leluasa memilih dosis sesuai keadaan pasien
• Kerugian:
- Tidak tertutupnya rasa dan bau yang tidak enak
- Terkadang menjadi lembab atau basah pada penyimpanan
(Syamsumi, 2006)
Timbangan
b Menampung dan
menghomogenkan
larutan
Tabung Konikel
c Mengambil
aquadest
Spuit
d Menjadi bahan
terlarut
Serbuk glukosa
e Menjadi bahan
pelarut
Aquadest
2 Membuat suspensi 10% Paracetamol
a Menghaluskan
paracetamol
Tabung Konikel
c Mengambil
aquadest
Spuit
d Memudahkan saat
memindahkan
serbuk
Sudip parasetamol ke
tabung konikel
e Sebagai bahan
pelarut
Aquadest
f Sebagai bahan
terlarut
Paracetamol
3 Pembuatan Infusa dari Simplisia Nabati
a Mewadahi air saat
dipanaskan
Kompor
c Sebagai wadah
infusa
Gelas beker
d Mengukur suhu
air saat
Termometer
dipanaskan
e Menyaring
simplisia nabati
menjadi infusa
Kertas saring
f Mengukur berat
simplisia nabati
yang akan
digunakan
Timbangan
g Menyaring
simplisia nabati
menjadi infusa
Kain mori
h Mengaduk bahan
untuk mpercepat
proses
Pengaduk kaca
penyaringan
i Bahan pelarut
pada infusa
Aquadest
j Bahan dasar
infusa (terlarut)
10 gr simplisia nabati Panci kecil diisi dengan 100ml Panci kecil diletakkan diatas
disiapkan aquadest, dan ditambah lagi aquadest panic besar, lalu dipanaskan di
sebanyak 2 kali berat simplisia kompor sampai suhu 90°C
Vtambah= V2-V1
= 10ml-5ml = 5ml
Jadi untuk membuat larutan
glukosa 10%, diperlukan
penambahan aquadest sebanyak
5ml. Lalu untuk
mengencerkannya menjadi 5%
butuhkan penambahan 5ml
aquadest
3. 𝑚
𝑀=
𝑉
𝑚
𝑉=
𝑀
10 𝑔𝑟
= = 100 𝑚𝑙
0,1 𝑔𝑟/𝑚𝑙
Jadi untuk membuat infusa 10%
kunyit, diperlukan aquadest
sebanyak 100 ml
V = 50 ml
Ditanyakan: BBlumba-lumba
Jawab
𝐵𝐵 × 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 =
𝑀
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 × 𝑀 Jadi, berat lumba-lumba Brigidik yaitu 100kg
𝐵𝐵 =
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠
50 𝑚𝑙 × 7 𝑚𝑔/𝑚𝑙
= = 100 𝑘𝑔
3,5 𝑚𝑔/𝑘𝑔
9 𝑔𝑟 9000 𝑚𝑔
M = 0,9% = = = 9 𝑚𝑔/𝑚𝑙
1000 𝑚𝑙 1000 𝑚𝑙
V = 3,8 ml
Jawab
𝐵𝐵 × 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 =
𝑀
Jadi, Dosis yang diberikan untuk kucing
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 × 𝑀 Keanu yaitu 6,84 mg/kg
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 =
𝐵𝐵
3,8 𝑚𝑙 × 9 𝑚𝑔/𝑚𝑙
= = 6,84 𝑚𝑔/𝑘𝑔
5 𝑘𝑔
Diketahui: Dosis = 35 gr
5 𝑔𝑟
M =5%= = 0,05𝑔𝑟/𝑚𝑙
100 𝑚𝑙
Jawab
𝑚
𝑀= Jadi, volume aquadest yang harus ditambahkan
𝑉
yaitu 700ml
𝑚
𝑉=
𝑀
35 𝑔𝑟
= = 700 𝑚𝑙
0,05 𝑔𝑟/𝑚𝑙
M1 = 50 mg/ml
M2 = 35 mg/ml
Ditanyakan: Vaquadest
Jawab
𝑉1 × 𝑀1 = 𝑉2 × 𝑀2
𝑉1 × 𝑀1
𝑉2 =
𝑀2
700𝑚𝑙 × 50 𝑚𝑔/𝑚𝑙
= = 1000 𝑚𝑙
35 𝑚𝑔/𝑚𝑙
𝑉𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡 = 𝑉2 − 𝑉1
VI. KESIMPULAN
1. Sediaan obat terdiri dari sediaan padat (tablet, kapsul, pulveres), sediaan
cair (larutan, suspensi, emulsi), infusa dan dekokta
2. Untuk menghitung dosis, perlu mengetahui rumus persamaan umum,
rumus untuk sediaan cair, rumus untuk sediaan padat, dan rumus
pengenceran, dan mengetahui satuannya
3. Pembuatan larutan dilakukan dengan mencampur bahan terlarut dengan
pelarut, jumlahnya dihitung sesuai konsentrasi yang dibutuhkan dengan
rumus persamaan umum
4. Pembuatan suspensi dilakukan dengan mencampurkan agen terapeutik
padat yang tidak larut air dengan bahan pelarut. Untuk penggunaannya
harus dilakukan pengocokan terlebih dahulu.
5. Pembuatan infusa dilakukan dengan mengekstrak simplisia nabati lunak
dengan air pada suhu 90 derajat celcius selama 10-15 menit yang dihitung
sejak air mendidih. Sedangkan dekokta untuk mengekstrak simplisia nabati
keras selama 30 menit
Athijah, U., Pristianty, L., Pusptasari, H. P. 2011. Buku Ajar Preskripsi Obat
dan Resep. Surabaya: Airlangga University Press
Lestari, B., Soeharto, S., Nurdiana, Kalsum, U., Permatasari, N., Khotimah, H.,
Nugrahenny, D., Mayangsari, E. 2017. Buku Ajar: Farmakologi Dasar.
Malang: UB Pressmana
Nursiah, M.P., D.N. Koroh, and Sarinah. 2019. "Pengolahan Tanaman Obat
Tradisional: Bawang Dayak dan Jahe Merah ." Jurnal Layanan
Masyarakat Universitas Airlangga 3 (2): 82-85.