Anda di halaman 1dari 20

Membuat Laporan Keuangan Excel

Daftar isi :
A. Definisi Akuntansi Menurut Para Ahli
B. Tahap-tahap Membuat Laporan Keuangan Excel
a. Tahap Input
b. Tahap Proses
c. Tahap Output
C. Membuat Chart of Account (COA)
D. Menyiapkan Buku Jurnal
E. Memindahkan (Posting) Buku Besar
F. Menyusun Neraca Saldo Sebelum Disesuaikan
G. Membuat Penyesuaian
H. Menyusun Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
I. Menyiapkan Neraca Lajur atau Kertas Kerja Akuntansi
J. Menyusun Laporan Keuangan Lengkap
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
2. Laporan Perubahan Modal (Statement of Changes in Equity)
3. Laporan Posisi Keuangan (Balance Sheet)
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)
5. Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes of Financial Statement)
K. Analisa Laporan Keuangan
1. Rasio Keuangan
2. Contoh Hasil Analisis Laporan Keuangan

A. Definisi Akuntansi Menurut Para Ahli


Menurut para ahli, akuntansi adalah sains dan seni untuk melakukan analisis
transaksi, mengklasifikasi, mencatat, serta menyajikan laporan keuangan akhir
periode yang terdiri dari laporan laba rugi (statement of profit or loss), perubahan
modal (statement of changes in equity), neraca (statement of financial position), arus
kas (statement of cash flow), dan catatan atas laporan keuangan (notes to financial
statements).
Jadi, dari definisi ini bisa disimpulkan bahwa akuntansi merupakan suatu proses yang
digunakan untuk mengolah data-data keuangan menjadi suatu informasi yang
disebut dengan laporan keuangan atau financial statements.
Apa yang dimaksud Laporan Keuangan?
Masih menurut para ahli, pengertian laporan keuangan adalah output atau hasil dari
proses akuntansi yang dibuat oleh manajemen perusahaan untuk disampaikan
kepada owner’s, investor, karyawan, dan pemerintah dalam hal ini Dirjen Pajak.

B. Tahap-tahap Membuat Laporan Keuangan Excel


Materi kursus akuntansi mencakup proses pengolahan data-data transaksi keuangan
menjadi laporan keuangan yang dikenal dengan siklus akuntansi. Proses ini
dilakukan melalui beberapa tahap yang disajikan dalam sebuah flowchart berikut ini:

Flowchart proses penyusunan laporan keuangan Excel.


Dari flowchart tersebut di atas, ada beberapa tahap proses penyusunan laporan
keuangan, yaitu:
A: Tahap Input
1: Bukti Transaksi
Tahap pertama materi kursus akuntansi Excel adalah tentang bukti transaksi, yakni
merupakan dokumen awal yang akan untuk membuat laporan keuangan yang
digunakan untuk me-record semua jenis transaksi, contoh: invoice, nota, faktur,
kuitansi, dan bukti kas keluar serta bukti kas masuk.

B: Tahap Proses
1: Jurnal Akuntansi
Materi tentang jurnal akuntansi adalah bagian kedua dari pelatihan excel akuntansi.
Jurnal digunakan untuk mencatat bukti-bukti transaksi keuangan. Proses ini
dilakukan setelah melakukan analisis terhadap bukti transaksi.
Analisis ini perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh transaksi terhadap pos-pos
yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
Proses pencatatan ke dalam jurnal akuntansi ini menganut prinsip double entry, di
mana setiap transaksi akan mempengaruhi minimal dua pos yang dicatat di sisi debit
dan kredit.

2: Buku Besar
Buku besar atau general ledger adalah buku yang digunakan untuk meringkas semua
transaksi keuangan bisnis yang terjadi selama periode tertentu. Peringkasan itu
didasarkan pada pos atau akun yang digunakan, sehingga secara up to date kita akan
mengetahui berapa saldo akun kas, persediaan, piutang dan lainnya.

3: Neraca Lajur
Neraca lajur atau kertas kerja akuntansi adalah rangkuman dari semua proses
pembuatan laporan keuangan dari awal hingga laporan laba rugi dan neraca. Oleh
karena itu, dari kertas kerja ini kita sudah bisa mengetahui apakah proses dan
tahapan yang telah dijalankan sudah benar atau belum.
Selain itu, kita juga sudah tahu berapa jumlah laba (rugi) dan posisi keuangan
perusahaan.

C: Tahap Output
Laporan keuangan atau financial statements adalah hasil akhir dari semua proses
yang telah dilakukan dalam kursus akuntansi. Menurut standar akuntansi keuangan
yang berlaku saat ini ada 5 (lima) jenis laporan keuangan yaitu:
1: Statement of Profit or Loss atau Income Statement
Laporan ini menunjukkan performance atau kinerja perusahaan dalam jangka waktu
tertentu, misalnya satu semester. Laporan keuangan ini menyajikan hasil selisih
antara pendapatan dikurangi dengan beban.
2: Statement of Changes in Equity atau Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan ini menyajikan peruabahan ekuitas perusahaan setelah melakukan aktivitas
bisnis dalam selama periode tertentu. Jika perusahaan memperoleh keuntungan,
maka terjadi kenaikan ekuitas pemilik, dan sebaliknya akan mengalami penurunan
bila perusahaan rugi.

3: Laporan Posisi Keuangan atau Neraca


Balance sheet atau laporan posisi keuangan atau neraca merupakan jenis laporan
keuangan yang menunjukkan ‘kesehatan’ perusahaan. Indikasi perusahaan yang
sehat bisa dilihat dari komponen-komponen yang disajikan, antara lain nilai kas dan
setara kas, fixed asset, kewajiban dan ekuitas.

4: Laporan Arus Kas atau Statement of Cash Flows


Laporan cash flow disajikan untuk menunjukkan lalu lintas kas perusahaan, baik lalu
lintas masuk (penerimaan kas) ataupun lalu lintas keluar (pengeluaran kas).
Ada 3 (tiga) elemen utama yang disajikan dalam laporan ini, yaitu:
 Arus kas dari aktivitas operasi, seperti: penerimaan dari penjualan dan
pengeluaran biaya.
 Cash flow dari aktivitas investasi, misalnya penerimaan dari penjualan aset tetap.
 Arus kas dari aktivitas pendanaan (financing), contohnya pengeluaran kas untuk
membayar utang bank.

5: Catatan Atas Laporan Keuangan


Jenis laporan keuangan ini disajikan untuk mengungkapkan semua informasi penting
dan menjelaskan semua komponen atau elemen yang sudah disajikan pada setiap
jenis laporan keuangan secara rinci. Misalnya, nilai piutang perusahaan yang
disajikan di neraca berasal dari siapa saja.
Selain itu perlu juga disajikan informasi lain yang tidak disajikan dalam laporan laba
rugi, neraca, perubahan ekuitas maupun laporan cash flow.
Bagaimana cara mengerjakan setiap tahap penyusunan laporan keuangan akan
dibahas dalam tema-tema berikut ini…
C. Membuat Chart of Account (COA)
Praktik pertama dalam kursus akuntansi online maupun offline (tatap muka) untuk
menyusun laporan keuangan adalah merancang kode akun Excel (chart of account).
Cara termudah untuk membuat chart of account adalah mengacu pada pos-pos yang
akan disajikan pada laporan keuangan. Ada 5 (lima) pos utama yang menyusun
statements of financial, yaitu:
1. Assets; cash, inventory
2. Liability; utang jangka pendek
3. Equity; saham, laba ditahan
4. Revenue; penjualan
5. Cost; gaji, biaya marketing

Misalnya, akun kas kantor cabang Madura adalah 11200. Artinya, angka satu paling
kiri menunjukkan kelompok aset. Angka 1 yang kedua adalah cabang utama Jawa
Timur, sedangkan angka 2 di urutan ketiga dari kiri menunjukkan cabang Madura.
Perhatikan contoh chart of account berikut ini:

Contoh Chart of Account (COA)

D. Menyiapkan Buku Jurnal


Setelah chart of account selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah menyiapkan buku
jurnal akuntansi.
Buku jurnal digunakan untuk menampung catatan pertama dari setiap transaksi
bisnis yang dilakukan perusahaan selama periode tertentu. Misalnya, perusahaan
menjual barang seharga Rp 500.000. Transaksi penjualan ini akan dicatat ke dalam
buku jurnal sebagai berikut:
[Debit] Kas …. Rp 500.000
[Kredit] Penjualan …. Rp 500.000
Demikian juga dengan jenis transaksi-transaksi lainnya, semua dicatat ke dalam buku
jurnal dengan berpedoman pada prinsip debit kredit.
Materi ini menjadi perhatian serius dalam kursus akuntansi online dan offline
bersertifikat ini, karena jika salah dalam melakukan pencatatan, maka akan
mengakibatkan kesalahan dalam langkah serta tahapan selanjutnya.
Perhatikan contoh buku jurnal Excel berikut ini:

Contoh pencatatan jurnal transaksi

E. Memindahkan (Posting) Buku Besar


Buku besar disiapkan setelah proses pencatatan transaksi selesai dilakukan. Cara
membuat buku besar adalah dengan memindahkan setiap catatan dari jurnal umum
sesuai dengan akun di buku besar.
Dalam pelatihan akuntansi ini dipelajari cara memindahkan (posting) pencatatan
menggunakan fungsi Excel SUMIF. Contoh penulisan rumusnya sebagai berikut:
Kolom Debit:
=SUMIF(Jurnal!$E$6:$E$25;’BUKU BESAR’!$A7;Jurnal!$F$6:$F$25)
Kolom Kredit:
=SUMIF(Jurnal!$E$6:$E$25;’BUKU BESAR’!$A7;Jurnal!$G$6:$G$25)
Perhatikan contoh buku besar yang sudah jadi berikut ini:
Contoh buku besar transaksi

F. Menyusun Neraca Saldo Sebelum Disesuaikan


Neraca saldo sebelum penyesuaian adalah daftar saldo setiap akun yang disusun
berdasarkan buku besar. Pada training akuntansi ini dipelajari dan dipraktikkan cara
mengambil saldo masing-masing akun dari buku besar ke neraca saldo (trial balance).
Ada dua cara pengambilan saldo akun, yaitu secara manual dengan mengambil satu
per satu, atau menggunakan rumus Excel Vlookup dengan contoh susunan
penulisannya seperti berikut ini:
=IFERROR(VLOOKUP($A5;’Buku Besar’!$A$3:$F$124;5;FALSE);0)
Dan hasilnya nampak seperti berikut ini:

Contoh Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian

G. Membuat Penyesuaian
Ada 6 (enam) jenis akun atau pos yang sering dilakukan penyesuaian dan dibahas
secara rinci dalam kursus akuntansi, antara lain:
1. Pendapatan yang akan diterima
2. Biaya yang masih akan dibayar
3. Pendapatan diterima di muka
4. Biaya dibayar di muka
5. Persediaan akhir periode
6. Penyusutan aset tetap berwujud
Bagaimana cara membuat jurnal penyesuaian? Perhatikan contoh berikut ini:
PT Aksesinda Jaya Perkasa merupakan perusahaan jasa developt aplikasi dan
maintenance infrastruktur teknologi informasi. Pada tanggal 10 Januari 2022
perusahaan menerima pembayaran jasa pemeliharaan untuk 3 bulan ke depan
sebesar Rp 12.000.000.
Atas transaksi tersebut PT Aksesinda Jaya Perkasa melakukan pencatatan jurnal
akuntansi sebagai berikut:
Tanggal 10 Januari 2022:
[Debit] Kas …. Rp 12.000.000
[Kredit] Pendapatan Jasa Diterima Dimuka …. Rp 12.000.000
Tanggal 31 Januari 2022: Membuat jurnal penyesuaian untuk mengalokasikan
pendapatan di bulan pertama:
[Debit] Pendapatan Jasa Diterima Dimuka …. Rp 4.000.000
[Kredit] Pendapatan Jasa … Rp 4.000.000
28 Februari 2022: Membuat jurnal penyesuaian untuk bulan kedua:
[Debit] Pendapatan Jasa Diterima Dimuka …. Rp 4.000.000
[Kredit] Pendapatan Jasa … Rp 4.000.000
31 Maret 2022: Membuat jurnal penyesuaian untuk bulan ketiga:
[Debit] Pendapatan Jasa Diterima Dimuka …. Rp 4.000.000
[Kredit] Pendapatan Jasa … Rp 4.000.000

H. Menyusun Neraca Saldo Setelah Penyesuaian


Setelah melakukan proses penyesuaian beberapa akun atau pos yang memerlukan
penyesuaian, selanjutnya menyiapkan neraca saldo setelah penyesuaian.
Cara membuatnya adalah dengan menambahkan atau mengurangi saldo akun-akun
di neraca saldo sebelum penyesuaian dengan jurnal penyesuian.
Perhatikan contoh kasus berikut ini:
Akun Persediaan Bahan Habis Pakai di neraca saldo sebelum penyesuaian
(unadjusted journal entries) adalah sebesar Rp 50.000.000, sedangkan hasil
penghitungan akhir periode di gudang adalah Rp 30.000.000. Jadi, ada selisih sebesar
Rp 20.000.000.
Adanya selisih jumlah persediaan menurut catatan dan fisik ini, maka perusahaan
membuat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
[Debit] Biaya Persediaan Bahan Habis Pakai … Rp 20.000.000
[Kredit] Persediaan … Rp 20.000.000
Berapa nilai saldo persediaan bahan habis pakai di neraca saldo setelah
penyesuaian?
Yuk dihitung bareng-bareng…
Saldo persediaan menurut catatan – Penyesuaian
= Rp 50.000.000 – Rp 20.000.000
= Rp 30.000.000
Jadi, nilai saldo akun persediaan bahan habis pakai adalah sebesar Rp 30.000.000
Untuk contoh dan kasus-kasus lainnya akan dibahas secara rinci dalam kursus
akuntansi online maupun offline di kelas. So, segeralah mendaftar J

I. Menyiapkan Neraca Lajur atau Kertas Kerja Akuntansi


Kertas kerja akuntansi dibuat untuk membantu proses akhir penyusunan laporan
keuangan. Kertas kerja ini berisi rangkuman dari semua proses pembuatan laporan
keuangan dari bukti transaksi sampai laporan laba rugi dan neraca.
Dari neraca lajur kita sudah bisa tahu berapa laba (rugi) dan posisi keuangan
perusahaan saat itu.
Beberapa rumus Excel yang digunakan dalam kertas kerja akuntansi antara lain:
1: Fungsi Excel TEXT
Fungsi Excel Text digunakan untuk mengambil salah satu karakter dari kode akun.
Misalnya kode akun aset adalah 1-00000, maka untuk mengambil angka satu bisa
menggunakan fungsi Excel Text dengan penulisan rumus sebagai berikut:
=LEFT(Kode_Account;1)
Tujuan diambilnya satu digit angka kode akun adalah untuk mengambil data-data
dari neraca saldo setelah penyesuaian.

2: Fungsi Excel IF
Setelah mengambil salah satu angka dari kode akun, selanjutnya digolong-golongkan.
Jika angka 1,2 dan 3 maka diambil untuk laporan posisi keuangan, sedangkan angka
4 dan 5 akan disajikan untuk laporan laba rugi.
Perhatikan contoh neraca lajur atau kertas kerja sebagai berikut:
Contoh kertas kerja akuntansi atau neraca lajur
Jadi sampai di tahap ini, peserta kursus akuntansi online bersertifikat sudah bisa
mengetahui nilai laba usaha dan neraca. Langkah selanjutnya adalah memindahkan
angka-angka tersebut ke dalam format yang ditentukan oleh pihak berwenang.

J. Menyusun Laporan Keuangan Akhir Periode


Menurut standar akuntansi keuangan, ada 5 jenis laporan keuangan akhir periode
yang perlu disajikan oleh perusahaan, yaitu sebagai berikut:
1. Laporan Laba Rugi
2. Perubahan Modal
3. Neraca
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan Atas Laporan Keuangan

1: Laporan Laba Rugi (Income Statement)


Ada dua akun atau pos utama yang disajikan dalam laporan laba rugi, yaitu
Pendapatan (Revenue) dan Biaya (Cost).
Selisih antara keduanya menghasilkan laba atau rugi. Perusahaan mendapatkan Laba,
jika selisih antara pendapatan dikurangi biaya-biaya adalah positif (+), sedangkan
mengalami rugi terjadi bila selisih antara pendapatan dikurangi dengan beban adalah
negatif (-).
Perhatikan contoh laporan laba rugi sederhana berikut ini:

Contoh Income Statement

2: Laporan Perubahan Modal (Statement of Changes in Equity)


Jenis laporan keuangan ini menyajikan perubahan yang terjadi pada modal usaha
suatu entitas. Perlu dipahami bahwa aktivitas bisnis bisa menghasilkan keuntungan
atau kerugian. Bila perusahaan laba maka akan menambah modal usaha, namun
sebaliknya, jika mengalami kerugian, maka modal perusahaan akan mengalami
penurunan.
Bagaimana format laporan perubahan modal? Perhatikan contoh berikut ini:

Contoh Laporan Perubahan Modal

3: Laporan Posisi Keuangan (Balance Sheet)


Tiga komponen yang menyusun laporan posisi keuangan atau statement of financial
position adalah aset, kewajiban, dan ekuitas. Jumlah total aset harus sama dengan
jumlah kewajiban ditambah ekuitas. Format penyajian ini berdasarkan pada prinsip
persamaan dasar akuntansi :
Aset = Kewajiban + Ekuitas.
Apa saja yang termasuk sebagai aset?
Aset dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1: Aset Lancar (Current Assets)
Jenis aset ini bersifat mudah untuk dicairkan, antara lain:
 Kas dan setara kas,
 Persediaan,
 Piutang usaha.

2: Aset Tetap (Fixed Assets)


Aset ini memerlukan waktu yang relatif lama untuk mencairkannya, contohnya
antara lain:
 Tanah
 Kendaraaan
 Gedung
 Mesin
Sedangkan jenis kewajiban ada kewajiban lancar dan jangka panjang. Apa itu
kewajiban lancar? Yaitu kewajiban perusahaan yang jatuh tempo kurang dari satu
tahun. Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban perusahaan yang jatuh tempo
lebih dari satu tahun.

Komponen ketiga dari neraca adalah ekuitas, contohnya saham disetor, laba ditahan
dan laba rugi periode saat ini.
Untuk lebih rincinya masing-masing komponen ini akan dibahas secara tuntas di
kursus akuntansi online bersertifikat.
Bagaimana bentuk dan format Laporan Posisi Keuangan? Berikut ini contohnya:

Contoh Laporan Posisi Keuangan


4: Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)
Elemen Laporan Cash Flow
Komponen laporan arus kas dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
1: Bagian cash flow dari aktivitas operasi (operating)
Jenis aliran cash masuk dan keluar yang berasal dari kegiatan operasional
perusahaan, antara lain:
(a). Penerimaan; penjualan, pelunasan piutang usaha.
(b). Pengeluaran; membayar utang dan biaya-biaya.

2: Bagian arus kas dari aktivitas investasi (investing)


Adalah arus kas yang berasal dari kegiatan investasi di anak perusahaan atau entitas
lain serta penjualan dan pembelian aset tetap.
Pengeluaran kas terjadi jika perusahaan melakukan investasi dan pembelian aset
tetap, sedangkan penerimaan kas terjadi ketika suatu entitas menerima hasil
pengembalian investasi serta penjualan aset tetap.

3: Bagian cash flow dari aktivitas pendanaan (financing)


Aliran kas ini menyangkut pendanaan, seperti menerima kas dari pinjaman bank,
sebaliknya akan mengeluarkan kas ketika membayar utang tersebut.

Metode Membuat Laporan Cash Flow


Ada dua metode yang biasa digunakan untuk membuat laporan arus kas, yaitu
metode langsung (direct method) dan metode tidak langsung (indirect method).
Pada kursus akuntansi online ataupun online ini, kami menggunakan metode
langsung, yaitu dengan mengambil data-data pencatatan transaksi di buku jurnal.
Namun tidak menutup kemungkinan kami juga membahasa metode tidak langsung,
yaitu dengan membandingkan laporan posisi keuangan periode saat ini dengan
periode sebelumnya.
Setelah dibandingkan, maka kita akan mengetahui masing-masing akun yang
disajikan, apakah terjadi penurunan atau kenaikan, dari selisih inilah yang kemudian
disusun dalam sebuah laporan arus kas. Apapun metode yang digunakan, hasilnya
sama saja.
Jika menggunakan metode langsung, maka kira akan menggunakan fungsi Excel
SUMIFS, dengan contoh penulisan rumusnya sebagai berikut:
=SUMIFS(Jurnal!$G$6:$G$25;Jurnal!$C$6:$C$25;”JKM”;Jurnal!$E$6:$E$25;’Lap
Arus Kas’!A7)

Penjelasan rumus Excel di atas adalah:


Kita menjumlahkan setiap transaksi di sheet jurnal dengan 3 kriteria, yaitu kolom
kredit (!$G$6:$G$25), kolom kode jurnal (!$C$6:$C$25), dalam contoh ini “JKM”, dan
kolom akun (!$E$6:$E$25).

Contoh Laporan Arus Kas


Perhatikan contoh laporan arus kas yang dibuat dengan Excel berikut ini:

Contoh Laporan Arus Kas


5: Catatatan Atas Laporan Keuangan (Notes of Financial Statement)
Jenis laporan keuangan ini berisi penjelasan dari hal-hal yang disajikan maupun
belum disajikan dalam empat laporan keuangan sebelumnya.
Secara umum, beberapa hal yang disajikan dalam catatan atas laporan keuangan
antara lain:
1: Informasi umum tentang entitas/perusahaan
Bagian menjelaskan tentang pendirian perusahaan, mulai dari waktu, pendiri, dan
legalitasnya. Selain itu disampaikan juga tentang jenis aktivitas/usaha, manajemen,
jaringan kantor.
2: Ikhtisar kebijakan akuntansi
Hal-hal yang disajikan pada bagian ini antara lain:
 Dasar penyusunan laporan keuangan
 Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
 Pernyataan dan interpretasi standar akuntansi keuangan
 Transaksi dengan pihak-pihak berelasi.
3: Pertimbangan, Estimasi, dan Asumsi Akuntansi

K. Analisis Laporan Keuangan


Materi ini dipelajari dan dipraktikan pada bagian akhir kursus akuntansi online
maupun offline bersertifkat, sehingga peserta bisa memahami serta menilai
bagaimana kondisi perusahaan dari laporan keuangannya.

Rasio Keuangan
Ada 6 (enam) rasio keuangan yang dipelajari, yaitu:
1: Current Ratio (Rasio Lancar)
Rasio keuangan ini berfungsi untuk mengukur seberapa kuat kemampuan
perusahaan untuk melunasi utang-utangnya dengan menilai tingkat likuiditas aset
yang dimiliki.
Untuk menhitung rasio lancar digunakan rumus sebagai berikut:
Aset Lancar : Hutang Lancar
Jika hasil perhitungan kurang dari satu berarti perusahaan tidak atau kurang likuid.

2: Quick Ratio
Fungsi rasio cepat (quick ratio) adalah untuk menilai kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban lancar dengan aset lancar yang dimiliki.

3: Working Capital Ratio (Rasio Modal Kerja)


Manfaat rasio modal kerja adalah untuk mengetahui kemampuan aktiva perusahaan
untuk membayar kewajbannya.
Bagaimana untuk menghitung rasio modal kerja?
Modal Kerja = Aset Lancar – Hutang Lancar
Bila hasil perhitungan menggunakan rumus tersebut kurang dari nol berarti
operasional perusahaan di biayai dari hutang.

4: Debt to Equity Ratio (DER)


Rumus untuk menghitung rasio ini adalah utang dibagi equity. Rasio DER digunakan
untuk mengukur seberapa besar nilai hutang perusahaan bila dibandingkan dengan
ekuitas yang dimiliki.

5: Return on Investment (ROI)


Laba atau keuntungan pengembalian atas investasi diukur dengan rasio keuangan ini.
Jika nilai perhitungan ROI kurang dari 0 (nol) atau bahkan minus, berarti tidak ada
pengembalian investasi.

6: Return on Equity (ROE)


Rasio keuangan return on equity (ROE) menunjukkan tingkat efektifitas pengelolaan
bisnis oleh pihak manajemen dalam menghasilkan keuntungan dari dana-dana yang
telah dipercayakan kepada mereka.
Rumus perhitungan ROE adalah Laba dibagi Equity. Batas minimalnya adalah nol
persen, jika kurang dari 0% maka berarti akan menyedot modal.
Contoh Hasil Analisis Laporan Keuangan
Perhatikan contoh kasus analisis laporan keuangan menggunakan 6 rasio keuangan
berikut ini:

Tabel Analisa Laporan Keuangan

***

Anda mungkin juga menyukai