Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Gaya


Gaya adalah tarikan atau dorongan yang terjadi terhadap suatu benda. Gaya dapat
menimbulkan perubahan posisi, gerak atau perubahan bentuk pada benda. Gaya termasuk ke
dalam besaran Vektor, karena memiliki nilai dan arah. Sebuah Gaya disimbolkan dengan
huruf F (Force) dan Satuan Gaya dalam SI (Satuan Internasional) adalah Newton, disingkat
dengan N. Pengukuran gaya dapat dilakukan dengan alat yang disebut dinamometer atau
neraca pegas. Untuk melakukan sebuah gaya diperlukan usaha (Tenaga), semakin besar
gaya yang hendak dilakukan, maka semakin besar pula Usaha (tenaga) yang harus
dikeluarkan.

Gaya dapat mempengaruhi perubahan gerak, posisi atau perubahan bentuk benda.
Gaya merupakan bagian yang tidak dapat terlepas di dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Gaya dapat dimulai dari berbagai hal. Seperti pergerakan tubuh, memindahkan barang
sampai melakukan sebuah pekerjaan. Dapat dikatakan bahwa gaya adalah sesuatu yang
selalu mengiringi aktivitas manusia. Konsep mengenai pengertian gaya dapat dijelaskan di
dalam hukum gerak Isaac Newton. Terdapat tiga istilah hukum yang ditetapkan di dalam
sebuah karyanya. Karya tersebut adalah Principia Mathematica pada tahun 1687.
Berdasarkan prinsip Newton pertama, benda yang masih diam atau bergerak dengan
laju seragam di dalam garis lurus, akan tetap dalam keadaan seperti itu. Sampai adanya
sebuah gaya yang diterapkan kepadanya. Hukum kedua, mengatakan bahwa saat gaya
eksternal bekerja pada tubuh akan menghasilkan percepatan. Percepatan atau perubahan
kecepatan tubuh di dalam arah gaya. Besarnya percepatan tersebut akan berbanding lurus
dengan besarnya gaya luar. Serta akan berbanding terbalik dengan jumlah materi yang ada
di dalam benda. Hukum ketiga Newton, menyatakan bahwa saat suatu benda diberikan
sebuah gaya dari benda lain, maka kedua benda akan memberikan gaya. Gaya tersebut sa,a
dengan gaya benda pertama. Prinsip aksi serta reaksi ini akan menjelaskan sesuatu.
Menjelaskan mengapa sebuah gaya akan cenderung mengubah bentuk benda. Terlepas dari
apakah gaya tersebut akan menyebabkan benda tersebut bergerak atau tidak.
2.2 Sifat- sifat Gaya
Adapun sifat gaya ialah sebagai berikut :
a) Gaya dapat mengubah bentuk benda
Sifat ini adalah salah satu sifat gaya yang utama. gaya dapat
mengubah bentuk benda atau sebuah objek tertentu. Contohnya seperti pada
tanah liat. Melalui gaya, tanah liat bisa dijadikan sebuah bentuk. Itu adalah
contoh sifat gaya dalam mengubah bentuk benda.
b) Gaya dapat mengubah arah benda
Tidak hanya bentuk benda, gaya juga dapat mengubah arah benda.
Gaya dapat mengubah arah benda yang bergerak. Benda yang bergerak dapat
berubah kea rah lain melalui gaya. Contohnya seperti permainan sepak bola.
Ketika seseorang menendang bola ke arah kipper, kipper dapat mengubah
kembali arah bola tersebut. Melalui gaya tendangan, kipper dapat membuat
bola menjauh dari gawang dan dirinya.
c) Gaya dapat mengubah benda yang diam menjadi bergerak
Sifat dari gaya berikutnya adalah dapat mengubah benda yang diam
menjadi bergerak. Contohnya seperti benda-benda di sekitar kita. Seperti
sebuah meja yang diam. Melalui gaya tarikan atau dorongan, meja tersebut
dapat berubah menjadi bergerak.
d) Gaya dapat mengubah benda bergerak menjadi benda yang diam
Sifat gaya kali ini adalah sifat sebaliknya dari poin sebelumnya.
Melalui gaya, benda yang bergerak dapat menjadi diam. Contohnya seperti
permainan baseball. Ketika seseorang menangkap bola, maka bola yang
semula bergerak menjadi diam. Inilah salah satu contoh sifat gaya dapat
mengubah benda yang bergerak menjadi benda yang diam.
e) Gaya dapat mengubah kecepatan gerak benda
Sifat gaya yang kelima adalah dapat mengubah kecepatan pada gerak
benda. Melalui gaya, benda yang bergerak dapat diatur batas kecepatannya.
Bisa dibuat melambat atau bahkan lebih cepat. Contohnya seperti sedang
mengendarai mobil. Melalui gaya, mobil bisa diatur kecepatannya. Mobil
bisa berjalan dengan sangat cepat maupun sangat lambat. Semua itu
tergantung pada gaya yang diberikan oleh orang yang menyetir mobil.

2.3 Jenis-Jenis Gaya


Jenis gaya terbagi menjadi 2 yaitu ada jenis gaya Sentuh dan Jenis Gaya Tak Sentuh.
A. Jenis Gaya Sentuh
1. Gaya Otot
Gaya otot dilakukan atau digerakkan oleh makhluk hidup yang memiliki otot.
Sehingga gaya otot sering dilakukan oleh manusia. Contoh penerapan gaya otot dalam
kehidupan sehari-hari adalah membuat adonan donat, mendorong meja, dan menendang
bola.

2. Gaya Gesek
Gaya gesek adalah jenis gaya yang timbul karena disebabkan adanya dua benda
yang saling bergesekan. Contoh gaya gesek adalah saat kita mengerem ban atau
mengasah pisau.

3. Gaya Pegas
Gaya pegas adalah jenis gaya yang timbul karena disebabkan oleh pegas atau
benda yang memiliki sifat elastis. Contoh gaya pegas adalah saat kita melempar dari
ketapel atau melesatkan panah dari busurnya.
B. Jenis Gaya Tak Sentuh, Sebagai Berikut :
1. Gaya Gravitasi
Gaya gravitasi adalah jenis gaya tarik menarik pada semua partikel yang
memiliki massa di alam semesta, misalnya gaya gravitasi bumi. Contoh gaya
gravitasi bumi adalah buah jatuh dari pohon ke tanah.

2. Gaya Magnet
Gaya magnet adalah jenis gaya yang diakibatkan oleh magnet atau benda-
benda yang memiliki sifat magnetis. Contoh gaya magnet adalah besi akan
menempel pada magnet batang jika didekatkan.

3. Gaya Listrik
Gaya listrik adalah jenis gaya yang dihasilkan oleh muatan-muatan listrik dan
benda elektromagnetik lainnya. Contoh gaya listrik adalah kipas listrik akan menyala
jika dialiri sumber listrik.
2.4 Manfaat Gaya
Beberapa manfaat gaya, sebagai berikut:
l Gaya menyebabkan benda yang diam menjadi bergerak. Contohnya, kursi yang diam bisa
bergerak setelah didorong.
l Gaya menyebabkan benda yang bergerak menjadi diam. Contohnya, bola yang
menggelinding dapat diam setelah ditahan menggunakan kaki.
l Gaya menyebabkan perubahan arah benda. Contohnya, bola basket yang dipantulkan ke
dinding akan memantul berubah arah setelah membentur dinding.
l Gaya dapat membuat pergerakan benda lebih cepat. Contohnya, mobil yang melaju
lambat bisa bergerak semakin cepat setelah pengemudi menambah gas.
l Gaya menyebabkan benda berubah bentuk. Contohnya, botol plastik akan berubah
bentuk setelah diinjak.

2.5 Hukum Newton


Hukum Newton adalah hukum yang merelasikan hubungan antara gaya yang bekerja pada sebuah
benda dan kemudian menyebabkan terjadinya suatu gerakan. Penemu hukum ini sesuai dengan
nama hukum yang dicetuskan yaitu Sir Isaac Newton. Ilmuwan fisika ini tidak hanya ahli dalam
bidang fisikan akan tetapi matematika, filsafat, dan juga ilmu lainnya.
Hukum newton tentang gerak yang disebabkan oleh suatu benda akan dirangkum dalam pembagian
1, 2, dan 3 berikut ini.
Hukum Newton 1
Hukum newton tentang gerak disebutkan dalam bunyi hukum newton 1.
Bunyi Hukum :
"Benda yang semula diam akan tetap diam, dan benda yang bergerak akan tetap gerak dengan
kecepatan yang konstan (tidak ada percepatan), jika resultan gaya tersebut sama dengan nol".
Resultan gaya itu sendiri merupakan jumlah gaya atau keseluruhan gaya yang bekerja pada benda
memiliki besaran dan juga arah.

Gaya yang bergerak dengan resultan yang besarnya nol, maka akan bergerak dengan kecepatan tetap tanpa
adanya percepatan, dan melaju ke arah yag sama. Begitu juga jika benda diam, maka akan tetap diam.

2.6 Sifat-Sifat gaya


1. Gaya menyebabkan benda diam menjadi bergerak.
2. Gaya menyebabkan benda yang bergerak menjadi diam.
3. Gaya mengubah kecepatan gerak benda.
4. Gaya mengubah arah gerak benda.
5. Gaya mengubah bentuk benda.

2.7 Gaya yang bekerja pada bidang

A.Gaya Berat
Setiap benda memiliki berat. Berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda. Gaya
berat adalah gaya yang dimiliki suatu benda akibat pengaruh percepatan gravitasi dengan arah
yang selalu tegak lurus menuju pusat bumi.
Akibat dari gaya tersebut, benda yang jatuh bebas akan memperoleh percepatan a yang sama
dengan g (percepatan gravitasi). Hubungan antara massa benda, berat dan percepatan gravitasi
dapat dituliskan sebagai berikut : W = mg
Dengan W adalah gaya berat dengan satuan Newton (N), m adalah massa benda (kg), dan g adalah
percepatan gravitasi bumi (m/s2).

B. Gaya Normal
Gaya normal (N) adalah gaya yang bekerja pada bidang yang bersentuhan antara dua permukaan
benda yang arahnya selalu tegak lurus dengan bidang sentuh.

C. Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang timbul akibat kekasaran dua permukaan benda yang saling
bersentuhan. Komponen gaya gesek selalu sejajar dengan bidang senduh dan arahnya selalu
berlawanan dengan arah gerak. Oleh karena itu, gaya gesek bersifat menghambat gerak benda.
Adapun gaya gesek ini terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
Gaya Gesek Statis, merupakan gaya gesek yang bekerja pada sebuah benda diam atau tidak
bergerak. Selama gaya pendorong atau penarik benda kurang dari gaya gesek statisnya, maka
benda akan tetap diam atau tidak bergerak. Besarnya gaya gesek dapat dirumuskan sebagai
berikut : fs = µsN
Dengan fs adalah gaya gesek statis dalam N, µs adalah koefisien gesekan statis dan N adalah gaya
normal dalam N.
Gaya Gesek Kinetis, merupakan gaya gesek yang bekerja pada sebuah benda yang sedang
bergerak. Gerak benda ini terjadi karena gaya pendorong atau penarik yang lebih dari gaya gesek
statis maksimumnya. Besarnya gaya gesek kinetis ini dapat dirumuskan sebagai berikut : fk = µkN
Dengan fk adalah gaya gesek kinetis dalam N, µk adalah kooefisien gesek kinetis, dan N adalah
gaya normal dalam N.

D. Gaya Tegangan Tali


Gaya tegang tali adalah gaya yang bekerja pada ujung-ujung tali karena tali tersebut tegang
sebagai gaya aksi-reaksi. Secara matematis, gaya tegang tali dapat dirumuskan sebagai berikut :

∑ F = ma

FT – mg = ma
Dengan FT adalah gaya tegangan (N), m adalah massa benda (kg), g adalah percepatan gravitasi
(m/s2), dan a adalah percepatan benda (m/s2).

Anda mungkin juga menyukai