Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
data, robotic, dan lain sebagainya. Fenomena ini lebih dikenal dengan istilah
dilakukan dengan sistem meja yakni meja I sampai dengan meja III.
sederhana, cepat, dan biaya ringan. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu
1
2
agar meminimalisir adanya kontak fisik, sehingga salah satu alternatif yang
hukum khusunya dunia peradilan tidak luput dari dampak adanya pandemi
terjadinya kontak fisik dari para pihak yang berkepentingan tersebut dalam
peradilan online merupakan alternatif yang paling efektif dan efisien dalam
hukum sederhana, cepat, dan biaya ringan seperti yang tertulis pada pasal (2)
sistem yang pernah ada pada 4 (empat) lembaga peradilan sehingga terwujud
bagi Advokat terdaftar tetapi terdapat pengguna lain yang terdiri dari
mensinergikan peran Teknologi Informasi (TI) dengan hukum acara (IT for
Judiciary).
1
Ni Putu Riyani Kartika Sari, 2019, “Eksistensi e-court Untuk Mewujudkan Asas Sederhana,
Cepat, dan Biaya Ringan dalam Sistem Peradilan Perdata di Indonesia”, Yustitia, Volume 13, No
1, hal 1
5
Acara persidangan secara e-litigasi oleh para pihak dimulai dari acara
Perkara (SIPP). Dokumen dikirim setelah terdapat tundaan sidang dan ditutup
dilakukan oleh majelis hakim yang berarti ketika kedua belah pihak
kedua belah pihak tidak dapat melihat atau mengunduh (download) dokumen
Negeri hanya terbatas terhadap pendaftaran untuk perkara perdata biasa baik
lama karena proses administrasi yang panjang dan melibatkan banyak pihak
diterapkan sejak bulan juni tahun 2019 yaitu berdasarkan Keputusan Ketua
waktu tersebut sampai saat sekarang ini tentunya terdapat beberapa kendala
MATARAM)”.
7
perdata?
Negeri Mataram, dan apakah sudah mampu memenuhi asas asas berperkara
dihadapi.
perkara perdata.
8
hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai referensi dalam rangka untuk
9
Azhar.