Anda di halaman 1dari 7

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS

BARAT SUMATERA RUAS JALAN KECAMATAN GISTING,


KABUPATEN TANGGAMUS

Reza Asriandi Eka Putra1, Denara Putri Sinajam2


Institut Teknologi Sumatera, Jl. Terusan Ryacudu, Kec. Jatigung, Lampung Selatan 35365 1)
Institut Teknologi Sumatera, Jl. Terusan Ryacudu, Kec. Jatigung, Lampung Selatan 35365 2)
Email : reza.asriandi@si.itera.ac.id1), denarasinajam@gmail.com2)

ABSTRAK
Wilayah Provinsi Lampung yang posisinya berada di ujung pulau Sumatera dilalui Jalan Lintas
Barat Sumatera. Apabila dilakukan proyeksi untuk mengetahui besarnya pergerakan di jalan ini
pada tahun-tahun berikutnya diperkirakan akan terjadi lonjakan pergerakan yang besar yang
menyebabkan diperlukannya pengembangan pada Jalan Lintas Barat Sumatera. Untuk itu
dibutuhkan suatu kajian mengenai dari rencana pengembangan Jalan Lintas Barat Sumatera ruas
jalan Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus ini apakah layak atau tidak untuk dilaksanakan.
Metodologi dalam penelitian tugas akhir ini dimulai dengan menganalisis kondisi karakteristik
jalan eksisting, menentukan opsi-opsi pengembangan jalan, melakukan analisa kelayakan dan
pemilihan opsi pengembangan terpilih yang menjadi alternatif prioritas pengembangan.
Dari hasil penelitian didapatkan opsi pengembangan terpilih dari pemilihan analisis multikritera
yaitu Alternatif 3. Dengan kriteria panjang jalan 2,48 Km, tipe 4/2 UD, biaya pembebasan lahan
Rp1.166.625.689,00, tidak terdapat tikungan, dan terdapat 3 persimpangan. Hasil analisis
kelayakan ekonomi menyatakan bahwa alternatif 3 pelebaran jalan layak, dengan nilai BCR
sebesar 7 dan nilai NPV sebesar Rp139.485.546.561,43.

Kata Kunci : Pengembangan Jalan, Analisa Kelayakan, Analisa Multi Kriteria, BOK, Nilai
Waktu.

ABSTRACT
Lampung Province, which is located at the tip of the island of Sumatra, is traversed by the Lintas
Barat Sumatra Road. If a projection is carried out to determine the amount of movement on this
road in the following years, it is predicted that a large spike in movement will occur which
requires the development of Jalan Lintas Barat Sumatra. For this reason, a study is needed
regarding the development plan for the Jalan Lintas Barat Sumatra road section of Gisting
District, Tanggamus Regency, whether it is feasible or not to be implemented. The methodology
in this final project research begins by analyzing the condition of the existing road
characteristics, determining road development options, conducting a feasibility analysis and
selecting the selected development options that are alternative development priorities.
From the research results, it is found that the selected development option from the selection of
multicritical analysis is Alternative 3. With the criteria of road length of 2.48 km, type 4/2 UD,
land acquisition costs Rp1,166,625,689.00, there are no bends, and there are 3 intersections.
The results of the economic feasibility analysis state that the alternative 3 road widening is
feasible, with a BCR value of 7 and an NPV value of Rp139.485.546.561,43.

Keywords: Road Development, Feasibility Analysis, Multi Criteria Analysis, BOK, Time Value.

1 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT


SUMATERA
1. PENDAHULUAN studi seperti ini menyangkut tiga aspek,
yaitu:
Pergerakan perpindahan orang dan barang di
Provinsi Lampung dewasa ini semakin 1. Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi
tinggi, baik itu pergerakan antar kota- proyek itu sendiri, dalam arti apakah
kabupaten dalam Provinsi ataupun keuntungannya lebih besar daripada
pergerakan dari dan keluar Provinsi biaya atau resikonya;
Lampung. 2. Manfaat ekonomis proyek tersebut dilihat
dari kepentingan nasional (ekonomi
Hal ini salah satunya dipengaruhi karena
makro);
peningkatan pesat jumlah penduduk yang
3. Manfaat sosial proyek tersebut dilihat
terjadi pada daerah ibukota Provinsi yaitu
dari kepentingan masyarakat sekitar
Kota Bandar Lampung dan banyaknya
proyek.
perkembangan sumber daya alam terutama
pada daerah bagian barat Provinsi Lampung
2. METODE PENELITIAN
seperti di Kabupaten Tanggamus.
Penelitian ini dilakukan di daerah Kecamatan
Dengan perkembangan sumber daya alam Gisting, Kabupaten Tanggamus Provinsi
terutama pada potensi pariwisata yang lampung.
terjadi di Kabupaten Tanggamus
menyebabkan terjadinya peningkatan
pergerakan orang menuju lokasi tersebut,
maka Jalan Lintas Barat Sumatera yang
merupakan akses utama untuk pergerakan
ini akan semakin padat.
Wilayah Provinsi Lampung yang posisinya
berada di ujung pulau Sumatera yang
berbatasan langsung dengan Selat Sunda
penghubung Pulau Jawa dan Sumatera
sehingga menyebabkan Provinsi ini dilalui
Jalan Lintas Barat Sumatera. Apabila
dilakukan proyeksi untuk mengetahui
besarnya pergerakan di jalan ini pada tahun-
tahun berikutnya diperkirakan akan terjadi
lonjakan pergerakan yang besar, oleh karena
itu perlu adanya analisis studi kelayakan
pada Jalan Lintas Barat Sumatera ini
khususnya di ruas jalan Kecamatan Gisting
Kabupaten Tanggamus guna melihat
manfaat yang ditimbulkan dari pelaksanaan
proyek tersebut .
Studi kelayakan proyek (Project Feasibility
Study) diartikan sebagai "Penelitian tentang
dapat tidaknya suatu proyek (biasanya
merupakan proyek investasi) dilaksanakan
dengan berhasil" (Husnan dan Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Suwarsono,1994:4). Secara umum, suatu
2 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT
SUMATERA
2.1 Melakukan pengambilan data baik data 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
primer maupun data sekunder yang 3.1. Analisa dan Penyajian Data Sosio
mana terdiri dari: Ekonomi
a. Data Primer: Kondisi geometrik jalan Dari persentase pertumbuhan sosio-
eksisting, dan data lalu lintas jalan. ekonomi yang terdiri dari pertumbuhan
b. Data Sekunder: Kondisi sosio- penduduk sebesar 2,12%, pertumbuhan
ekonomi, data tingkat kecelakaan, data PDRB sebesar 5,54% dan
daya dukung tanah, data harga lahan pertumbuhan kepemilikan kendaraan
dan data topografi. sebesar 8,05% didapatkan nilai
pertumbuhan 5,24% yang nantinya
2.2 Melakukan analisa menggunakan data akan digunakan untuk menghitung
yang telah dikumpulkan sebelumnya pertumbuhan lalu lintas pada analisis
yang mana proses ini terdiri dari: selanjutnya.
1. Analisa data statistik. 3.2. Analisa dan Penyajian Data Lalu
2. Analisa lalu lintas. Lintas
3. Analisa geometrik. a. Kendaraan dalam Satuan Mobil
Penumpang
2.3 Melakukan pemilihan opsi antara Tabel 1. Distribusi Golongan Kendaraan
“Without Project” dan “With Project”. saat Kondisi Maksimum Kota Agung -
Maksud dari proses “With Project” Talang Padang (smp/jam)
disini yaitu perlu dilakukannya opsi
pengembangan untuk meningkatkan
kualitas lalu lintas jalan yang ada, yang
mana terdiri dari dua opsi yaitu
pelebaran jalan eksisting atau Tabel 2. Distribusi Golongan Kendaraan
perancangan ulang trase baru jalan saat Kondisi Maksimum Talang Padang -
lingkar. Kota Agung (smp/jam)

2.4 Memperkirakan biaya kontruksi dari


opsi yang dipilih pada “With Project”
dengan melakukan penyusunan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari b. Volume Jam Puncak
konstruksi yang akan di rencanakan. Tabel 3. Volume Jam Puncak Perarah
Perhari
2.5 Melakukan studi kelayakan ekonomi
yang mana terdiri dari analisa net
present value (NPV), benefit cost ratio
(BCR) dan internal rate of return (IRR)
dari opsi “With Project”. c. Kapasitas

2.6 Melakukan analisa multi kriteria untuk


=
menentukan opsi prioritas berdasarkan
=
analisa yang telah dilakukan.
= 2.538,9 smp/jam

3 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT


SUMATERA
d. Derajat Kejenuhan b. Perencanaan Pengembangan with
tahun 2020 = project Alternatif 2
= Alternatif 2 merupakan perancangan
= 0,92 jalan lingkar baru dengan trase
Hasil perhitungan DS ruas Jalan Raya sepanjang 3,82 Km.
Kecamatan Gisting pada tahun 2020
mendekati 1 yaitu sebesar 0,92 yang artinya
kondisi jalan ini mendekati jenuh, sehingga
diperlukan pengembangan pada ruas jalan
ini.

e. Kecepatan
Tabel 4. Kecepatan rata-rata Kendaraan
berdasarkan Golongan di Jalan Raya Gisting
Gambar 3. Trase Rencana Jalan
Lingkar Alternatif 2

c. Perencanaan Pengembangan with


project Alternatif 3
3.3. Analisa Geometrik Alternatif 3 merupakan pelebaran jalur lalu
Tabel 5. Hasil Pengukuran Geometrik Jalan lintas pada jalan eksisting yang semula 2
Titik Survey lajur 2 arah tidak bermedian dengan lebar
tiap lajurnya 3 meter menjadi 4 lajur 2 arah
tidak bermedian dengan lebar setiap lajurnya
3,5 meter. Pelebaran ini dilakukan dengan
mempertimbangkan kondisi derajat
kejenuhan jalan eksisting (2020) pada
perhitungan sebelumya sebesar 0,92 yang
3.4. Analisa Perancangan Prioritas menunjukkan jalan ini berada pada kondisi
a. Perencanaan Pengembangan with mendekati jenuh dan akan mengalami
project Alternatif 1 peningkatan di tahun-tahun berikutnya.
Alternatif 1 merupakan perancangan jalan Untuk itu pelebaran jalan menjadi salah satu
lingkar baru dengan trase sepanjang 3,31 alternatif yang dapat dilakukan untuk
Km. menekan nilai derajat kejenuhan pada jalan
eksisting. Untuk tebal perkerasan pelebaran
jalan ini digunakan LHR pada jalan
eksisting.

3.5. Analisa Ekonomi


a. BCR
BCR =
Perhitungan nilai BCR untuk setiap
alternatif pengembangan :
Gambar 2. Trase Rencana Jalan Lingkar
Alternatif 1
4 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT
SUMATERA
p . . . IRRAlternatif3 =10%+
BCRAlternatif 1 = - -
p . . . (44,85% ‒ %)

= 1,26 = 44,85%
3.6. Analisis Multi Kriteria
p . . . Tabel 6. Hasil skoring dan total penilaian
BCRAlternatif 2 =
p . . . tiap alternatif pengembangan
= 1,22
p . . .
BCRAlternatif 3 =

=7
Berdasarkan nilai hasil perkalian skor
dengan bobot masing-masing kriteria pada
b. NPV Tabel 6. di atas, maka didapatkan nilai
NPV = Present Value Benefit - Present tertinggi jatuh pada alternatif 3 dengan nilai
Value Cost 88. Sehingga dapat dikatakan bahwa
Perhitungan nilai NPV untuk setiap Alternatif 3 memiliki kondisi trase jalan
alternatif pengembangan : yang terefektif dan terefisien dalam hal
pembangunan dan penggunaan jalan.
NPVAlternatif 1 = Rp154.856.021.960,71 –
Rp123.078.451.691,15 4. KESIMPULAN DAN SARAN
= Rp31.777.570.269,56 4.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat diambil
NPVAlternatif 2 = Rp122.516.967.367,22 - kesimpulan:
Rp100.183.990.529,98 1. Kondisi dan karakteristik geometrik jalan
di Jalan Lintas Barat Sumatera pada ruas
= Rp22.332.976.837,24 jalan Kecamatan Gisting Kabupaten
Tanggamus merupakan jalan arteri
NPVAlternatif 3 = Rp161.157.918.935,91 –
dengan tipe jalan 2/2 UD yang berada
Rp21.672.372.374,48
pada medan berbukit dengan lebar jalur
= Rp139.485.546.561,43 lalu lintas 3 m pada setiap arah, lebar
bahu 2,5 m dan lebar drainase 1 m.
2. Kondisi Jalan Lintas Barat Sumatera
c. IRR = i1 + (i2-i1) pada ruas jalan Kecamatan Gisting
Perhitungan nilai NPV untuk setiap Kabupaten Tanggamus mendekati
kondisi jenuh dibuktikan dengan nilai
alternatif pengembangan : derajat kejenuhan pada ruas jalan ini
IRRAlternatif 1 =10% + yang mencapai 0,92 pada tahun 2020
dan akan terus meningkat pada tahun-
(12,32% ‒ %)
tahun berikutnya sehingga dapat
= 12,31% disimpulkan karakteristik lalu lintas Arus
IRRAlternatif 2=10% +
mendekati tidak stabil.
3. Opsi-opsi skema pengembangan Jalan
(11,95% ‒ %)
Lintas Barat Sumatera pada ruas jalan
= 11,96% Kecamatan Gisting Kabupaten
5 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT
SUMATERA
Tanggamus didapatkan yaitu dengan Rp1.166.625.689,03, tidak terdapat
pengembangan Alternatif 1 yaitu tikungan, dan terdapat 3 persimpangan.
pembangunan jalan lingkar dengan Hasil analisis kelayakan ekonomi
panjang 3,31 Km, pengembangan menyatakan bahwa alternatif 3 pelebaran
Alternatif 2 yaitu pembangunan jalan jalan layak secara ekonomi , dengan nilai
lingkar dengan panjang 3,82 Km, dan BCR sebesar 7 dan nilai NPV sebesar
Alternatif 3 yaitu pelebaran jalan Rp139.485.546.561,43.
eksisting dengan penambahan lajur yang
pada mula nya 2 lajur lebar 3 m pada 4.2 Saran
masing-masing lajur menjadi 4 lajur Setelah melakukan penelitian, ada beberapa
lebar 3,5 m pada masing- masing saran yang dapat diberikan sebagai berikut :
lajurnya. 1. Sebaiknya untuk mendapatkan hasil yang
4. Pengaruh biaya dan manfaat dari opsi- lebih baik dilakukan survey traffic
opsi skema pengembangan Jalan Lintas counting selama satu minggu penuh 24
Barat Sumatera pada ruas jalan jam, agar data yang didapatkan lebih
Kecamatan Gisting Kabupaten menggambarkan kondisi asli di
Tanggamus dilihat dari total biaya lapangan.
pembangunan dan biaya pembebasan 2. Sebaiknya dalam penentuan trase jalan
lahan sedangkan total manfaat dilihat dipilih jalur yang tidak banyak terdapat
dari total penghematan biaya, perbedaan elevasi sehingga dapat
penghematan nilai waktu, dan menekan biaya dalam pekerjaan galian
pengurangan biaya kecelakaan dari dan timbunan saat pembangunan.
masing masing alternatif. Hasil dari 3. Sebaiknya dalam menentukan kriteria
kelayakan ekonomi dari masing-masing dalam proses analisis multikriteria
kriteria yaitu untuk nilai BCR Alternatif dilakukan dengan melibatkan pendapat
1: 1,26; Alternatif 2 : 1,22; dan Alternatif orang-orang yang ahli.
3 : 7. Untuk nilai NPV Alternatif 1 :
Rp31.777.570.269,56; Alternatif 2 : DAFTAR PUSTAKA
Rp22.332.976.837,24; dan Alternatif 3 : Badan Pusat Statistik Kabupaten
Rp139.485.546.561,43. Dan untuk nilai Tanggamus, 2018. Kecamatan Gisting
IRR Alternatif 1: 12,31% ; Alternatif 2: Dalam Angka 2018.
11,96% ; dan Alternatif 3 : 44,85%. https://tanggamuskab.bps.go.id/publicati
5. Dari analisa tingkat prioritas on/2018/09/26/ kecamatan-gisting-
pengembangan Jalan Lintas Barat dalam-angka-2018.html . Diakses pada
Sumatera pada ruas jalan Kecamatan tanggal 9 Maret 2020.
Gisting Kabupaten Tanggamus dipilih Badan Pusat Statistik Kabupaten
prioritas pengembangan alternatif 3 yaitu Tanggamus, 2020. Kabupaten
pelebaran jalan karena dilihat dari hasil Tanggamus Dalam Angka 2020,
analisis multi kriteria mendapatkan Penyediaan Data Untuk Perencanaan
bahwa Alternatif 3 adalah alternatif Pembangunan.
terbaik sesuai dengan prinsip pemilihan https://tanggamuskab.bps.go.id/publicati
menggunakan metode analisis multi on/2020/02/28/e60dbb721b9ec4add4303
kriteria dengan skor 88. Berikut kondisi be0/kabupaten-tanggamus-dalam-angka-
kriteria alternatif 3 dengan panjang jalan 2020--penyediaan-data-untuk-
2,48 Km, biaya pembebasan lahan perencanaan-pembangunan.html.
Diakses pada 27 Juni 2020.

6 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT


SUMATERA
BSN, 2004. RSNI Standar Geometrik Jalan Manual Desain Perkerasan Jalan 2017
Perkotaan. (Studi Kasus : Tol Trans Sumatera
Dinas Perhubungan Provinsi Bakauheni Terbanggi Besar Seksi 2
Lampung,2020. Buku Perhubungan Sidomulyo – Kota Baru pada STA
Dalam Angka. 58+450 – STA 73+800). Jati Agung,
https://dishub.lampungprov.go.id/katego Institut Teknologi Sumatera.
ridownload-17-perhubungan-dalam- Presiden Republik Indonesia,.Peraturan
angka.html. Diakses pada tanggal 21 Pemerintah Republik Indonesia Nomor
Agustus 2020. 43 Tahun 1993 Tentang Prasarana dan
Direktorat Jenderal Bina Marga, 2017. Lalu Lintas Jalan.
Manual Desain Perkerasan Jalan. Presiden Republik Indonesia, 27 Desember
Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum 1980. Undang Undang No. 13 Tahun
RI. 1980 Tentang Jalan.
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997. Republik Indonesia. Undang-Undang No 38
MKJI (Manual Kapasitas Jalan tahun 2004 tentang jalan.
Indonesia). Jakarta: Kementerian Sukirman, S., 1999. Dasar-Dasar
Pekerjaan Umum RI. Perencanaan Geometrik Jalan, Bandung:
Indonesia, M.B.K.N.R. and Lintas, K.L., 201.
2014. Polantas dalam angka tahun 2013. Sulistyorini, R., 2010. Analisis Multi
Jakarta: Markas Besar Kepolisian Kriteria Sebagai Metode Pemilihan
Negara Republik Indonesia Korps Lalu Suatu Alternatif Ruas Jalan di Provinsi
Lintas. Lampung. Rekayasa: Jurnal Ilmiah
Istiyawan, A. and ISTIAR, M., 2010. Studi Fakultas Teknik Universitas Lampung,
Kelayakan Pembangunan Jalan Lingkar 14(3), pp.147-156.
Timur Mojosari Kabupaten Mojokerto. Tamin,Ofyar Z, 2000. Perencanaan dan
urabaya”: IT . Pemodelan Transportasi, Edisikedua,
Kabupaten Tanggamus. Peraturan Bupati Penerbit ITB,Bandung.
Nomor 36 Tahun 2018 tentang Zona Vikannanda, I.M., 2017. Analisis Kelayakan
Nilai Tanah (Zonita) Kabupaten Ekonomi Pembangunan
Tanggamus. Jalan Lingkar Barat Gresik. Tugas Akhir
Pattipeilohy, J., Sapulette, W. and ITS.
Lewaherilla, N.M.Y., 2019, Perencanaan Wulandari, Y.A. and Kartika, A.A.G., 2013.
Tebal Perkerasan Lentur Pada Ruas Studi Kelayakan Jalan Arteri Lingkar
Jalan Desa Waisarisa–Kaibobu, Luar Barat Surabaya. Jurnal Teknik ITS,
Manumata: Jurnal Ilmu Teknik, 5(2), 2(1), pp.E1-E5.
pp.56-64. Yudhanto, A., 2015. Analisis Kelayakan
Putranto, L.S., 2013. Diktat Mata Kuliah
Ekonomi Pembangunan Jalan Tembus
Statistika dan Probabilitas.
Lawang-Batu. EXTRAPOLASI: Jurnal
Pratama, A. A., 2019. Perencanaan Tebal
Teknik Sipil, 8(02).
Perkerasan Jalan Menggunakan Metode

7 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT


SUMATERA

Anda mungkin juga menyukai