BAB. 18. Asfiksia Neonatus

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

PRO EMERGENCY

Asfiksia Neonatus

CHAPTER XVI
Asfiksia Neonatus

Tujuan Umum Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta memahami


dan dapat melakukan resusitasi neonatus

Tujuan Instruksional Setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan mampu untuk :
1. Mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinya henti nafas
Khusus
pada neonatus
2. Mengetahui pathofisiology gangguan neonatus
3. Melakukan resusitasi neonatus

Pengertian Resusitasi neonatus merupakan suatu prosedur yang


diaplikasikan untuk neonatus yang gagal bernafas secara spontan
dan adekuat

Fisiologi Pernapasan Pemberitahuan


Bayi Baru Lahir (BBL) Segera setelah klien obstetrik masuk dan dievaluasi, informasikan
unit nenonatologi mengenai rencana tatalaksana anda dan batas
waktu potensial persalinan.
Setelah keputusan untuk melakukan persalinan berisiko tinggi
darurat dibuat, informasikan unit neonatologi mengenai rencana
tatalaksana anda dan batas waktu potensial untuk persalinan.
Langkah untuk keberhasilan Resusitasi
Jangan menunggu nilai Apgar satu menit untuk memulai
resusitasi. Semakin lambat memulai, akan semakin sulit
melakukan resusitasi
Semua petugas yang terlibat dalam persalian harus :
1. Telah dilatih secara memadai
2. Efisiensi
3. Dapat bekerja dengan tim
4. Semua peralatan yang diperlukan harus tersedia dan
berfungsi baik.

d. Reaksi Bayi Pada Masa Biasanya BBL akan melakukan usaha untuk menghirup udara ke
Transisi Normal dalam paru-paru. Hal ini mengkibatkan cairan paru keluar dari
alveoli ke jaringan interstitial di paru, sehingga oksigen dapat
menghantarkan ke arteri pulmonal dan ibu menyebabkan arteriol
berelaksasi. Jika keadaan ini terganggu maka arteriol pulmonal
akan tetap konstriksi dan pembuluh darah arteri sistemik tidak
mendapat oksigen sehingga tidak dapat memberikan perfusi ke
organ tubuh yang penting seperti otak, jantung, ginjal dan lain-
lain. Bila keadaan ini berlangsung lama maka akan terjadi
kerusakan jaringan otak dan organ lain yang dapat menyebabkan
kematian atau kecacatan

PENYEBAB/FAKTOR YANG Asfiksia pada BBL dapat disebabkan oleh faktor ibu, faktor bayi
dan faktor tali pusat atau plasenta.
MEMPENGARUHI
a. Faktor Ibu
Keadaan ibu yang mengakibatkan aliran darah ibu melalui
plasenta berkurang, sehingga aliran oksigen ke janin
berkurang yang mengakibatkan gawat janin dan akan

PPGD & OBGYN | 63


PRO EMERGENCY
Asfiksia Neonatus
berlanjut sebagai asfiksia BBL, antara lain :
1. Preeklampsia dan Eklampsia
2. Perdarahan antepartum abnormal (plasenta previa atau
solusio plasenta)
3. Partus lama atau partus macet
4. Demam sebelum dan selama persalinan
5. Infeksi berat (malaria, siphilis, TBC, HIV)
6. Kehamilan lebih bulan ( > 42 minggu kehamilan)

b. Faktor Bayi
Keadaan bayi yang dapat mengalami asfiksia walaupun
kadang-kadang tanpa mendahului tanda gawat janin :
1. Bayi kurang bulan/prematur (kurang dari 37 minggu
kehamilan)
2. Air ketuban bercampur mekonium
3. Kelainan kongenital yang memberi dampak pada
pernapasan bayi

c. Faktor Plasenta dan Tali Pusat


Keadaan plasenta atau tali pusat yang dapat
mengakibatkan asfiksia BBL akibat penurunan aliran
darah dan oksigen melalui tali pusat bayi :
1. Infark plasenta
2. Hematoma plasenta
3. Lilitan tali pusat
4. Tali pusat pendek
5. Simpul tali pusat, & Prolapsus tali pusat
Asfiksia adalah keadaan BBL tidak bernapas secara spontan
dan teratur segera setelah lahir. Sering kali bayi yang
mengalami gawat janin sebelum persalinan akan mengalami
asfiksia sesudah persalinan. Masalah ini mungkin berkaitan
dengan kondisi ibu, masalah pada tali pusat dan plasenta atau
masalah pada bayi selama atau sesudah persalinan.
Perubahan Yang Terjadi Pada Saat Asfiksia

Pernapasan adalah tanda vital pertama yang berhenti ketika


BBL kekurangan oksigen. Pada periode awal bayi akan
mengalami napas cepat (rapid breathing) yang disebut dengan
Gasping Primer. Setelah periode awal ini akan diikuti dengan
keadaan bayi tidak bernapas (apnu) yang disebut Apnu Primer.
Pada saat ini frekuensi jantung mulai menurun, namun tekanan
darah masih tetap bertahan.

Diagnosis Anamnesis :
a. Gangguan atau kesulitan waktu lahir (perdarahan
antepartum, lilitan tali pusat, sungsang, ekstraksi vakum,
ekstraksi forcep, dll)
b. Lahir tidak bernapas/menangis
c. Air ketuban bercampur mekonium

Pemeriksaan Fisik :
a. Bayi tidak bernapas atau napas megap-megap
b. Denyut jantung kurang dari 100X/menit
c. Kulit sianosis, pucat
d. Tonus otot menurun
Untuk diagnosis asfiksia tidak perlu menunggu nilai/apgar score
Therapy a. Resusitasi

PPGD & OBGYN | 64


PRO EMERGENCY
Asfiksia Neonatus
b. Terapi medikamentosa

PPGD & OBGYN | 65

Anda mungkin juga menyukai